Anda di halaman 1dari 27

LOGO

SIFAT FISIKA DAN KIMIA


MOLEKUL OBAT
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN PERSAMAAN
pH ASAM BASA

 Molekul obat sangat rumit, punya banyak GF


yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan
sifat-sifat keseluruhan obat
 Sifat fisika molekul organik (pKa, koefisien
partisi) sering dijumpai dalam ilmu Farmasi
 Sulit untuk membedakan Nitrogen yang bersifat
asam atau basa atau netral
 Sifat fisika dan reaksi-reaksi derivatisasi
berperan penting dalam perancangan metode
analisis
2
12/6/2018 Kimia Farmasi I
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN PERSAMAAN
ASAM BASA
pH
DISOSIASI AIR
 Masih ingat menghitung pH?
 pH dinyatakan –Log [H+] dengan [H+] adalah konsentrasi
ion H dalam larutan
 H2O ↔ H+ + OH-
Ka
 Ka = Tetapan disosiasi kesetimbangan. Dikenal Kw jika
yang berdisosiasi adalah air. Kw = 10-14
 Karena konsentrasi air tidak banyak berubah sbg hasil
disosiasi dianggap tdk memiliki efek thd kesetimbangan
dan dpt diabaikan sehingga pH air = -Log 10-7 = 7.00
3
12/6/2018 Kimia Farmasi I
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN PERSAMAAN
ASAM BASA
pH
ASAM DAN BASA KUAT
 Jika st asam dimasukkan ke dalam air maka [H+] akan
meningkat
 Jika pH st asam diketahui maka [H+] dapat dihitung
1. HCl 0,05 M
2. NaOH 0,05 M
3. H2SO4 0,05 M

4
12/6/2018 Kimia Farmasi I
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN PERSAMAAN
ASAM BASA
pH

5
12/6/2018 Kimia Farmasi I
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN PERSAMAAN
pH
ASAM BASA

KEKUATAN ASAM
 Dinyatakan dengan: pKa= -Log Ka
 Nilai pKa dapat diterapkan pada asam dan basa
 Asam, semakin tinggi H+ maka akan semakin asam.
semakin rendah H+ maka akan semakin kuat basa
 Semakin kecil pKa: semakin asam
 Semakin besar pKa: semakin basa

6
12/6/2018 Kimia Farmasi I
PERHITUNGAN KEKUATAN
PENDAHULUAN
pH ASAM BASA PERSAMAAN

7
12/6/2018 Kimia Farmasi I
Persamaan Henderson-Haselbalch
 Dengan menggunakan persamaan Handerson-Haselbalch, dapat
ditentukan tingkat ionisasi asam asetat pada pH tertentu.
 Nilai pKa suatu molekul obat terkait dengan formulasi sediaan obat
dan juga dalam desain metode analisis untuk keperluan penentuan
kadarnya (persentasi ionisasi obat).

Copy right : 8
IONISASI MOLEKUL OBAT

 Penting karena daya absorpsinya ke


dalam peredaran darah dan distribusinya
ke jaringan-jaringan yang berbeda di
dalam tubuh
 pKa sangat penting untuk distribusi dan
ionisasi obat dalam tubuh
Difenhidramin

 Antihistamin yang menghambat pelepasan


histamin (H1) dan asetilkolin
 Mengandung satu nitrogen basa pH 7,0.
Persen ionisasinya dapat dihitung
 Hitung % ionisasinya
Ibuprofen

 Obat antiperadangan non-steroid (nonsteroidal anti-


inflammatory drug) mengurangi rasa sakit akibat artritis.
 Iiindikasikan sebagai analgesik (pengurang rasa nyeri)
dan antipiretik (penurun panas).
 Secara umum, obat ini digunakan untuk mengurangi
sakit otot, nyeri haid, selesma, flu dan sakit selepas
pembedahan
 Obat ini mengandung satu gugus asam pada 7.0. Hitung
persen ionisasinya
Larutan Bufer

Dapar digunakan untuk mempertahankan pH yang sempit

If a strong base is added to a buffer If a strong acid is added to a buffer


12
Koefisien partisi

• Koefisien partisi (P) dan pH bermanfaat dalam ekstraksi dan analisis


senyawa obat.
• Semakin besar nilai P maka semakin banyak senyawa dalam pelarut
organik.
• Nilai P yang sering juga dinyatakan dengan nilai log P tergantung pada
pelarut organik tertentu yang digunakan untuk pengukuran.
• Beberapa pengukuran koefisien partisi dilakukan dengan menggunakan
partisi air dan n-oktanol.
• Nilai P = 10 berarti 10 bagian senyawa berada dalam lapisan organik
dan 1 bagian berada dalam lapisan air.
• Jika suatu senyawa, asam atau basa, mengalami ionisasi sebesar 50 %
(pH = Pka) maka koefisien partisinya setengah dari koefisien partisi
obat-obat yang tidak mengalami ionisasi

13
Pembagian senyawa
obat organik

ASAM LEMAH R-COOH

MOLEKUL NON IONIK


NETRAL
SENYAWA
ORGANIK
R-COONa, Ar-COONa,
GARAM RNH2.HCl, ArNH2.HCL,
ORGANIK NaOAr

BASA LEMAH R-NH2, Ar-NH2

14
Asam lemah
 Sukar larut dalam air, kecuali asam organik suku rendah
(asam asetat, asam propionat, asam barbiturat)
 Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
 Contoh : asam salisilat, asam benzoat, asam asetilsalisilat
(asetosal).

Asam benzoat
Asam asetilsalisilat

15
Basa lemah

• Sukar larut dalam air


• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,
etanol)
• Contoh : alkaloida (kinin, kodein, morfine, papaverin),
antihistamin (CTM, prometazin)

papaverin
prometazine

16
Garam organik

 Larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik


 Contoh : C6H5COONa, Na benzoat, Tiamin HCl, Kodein
HCl, Papaverin HCl, Na salisilat, Tetrasiklin HCl, Morfine
HCl, Piridoksin HCl.

Na benzoat

Tiamin HCl

Na Salisilat
17
Molekul netral

 Umumnya sukar larut dalam air


 Contoh : kloramfenikol, parasetamol.

paracetamol

18
STABILITAS OBAT

 Tujuan: Memberikan bukti mutu kualitas st


bahan atau produk obat yang berubah
karena factor suhu, kelembapan, dan
cahaya.
 Sehingga dihasilkan periode uji ulang
untuk obat tsb atau masa edar untuk obat
dengan konsdisi penyimpanan.
 Masa edar tgtg dari kondisi iklim Negara
tempat obat diedarkan

Stereokimia Obat

 Ada obat yang memilki struktur stereokimia


tatapi efek fisiologinya berbeda.
Isomerisme Geometris

 Mempunyai struktur sama tapi struktur


berbeda
 Antidepresan zimeldin, karena kurangnya
rotasi bebas di sekitar ikatan rangkap
memastikan bahwa stereokimia dan
isomernya berbeda.
Kiralitas dan Isomerisme
optis
 Adrenalin (-) memberikan efek
meningkatkan frekuensi jantung
Profil fisiko-kimia molekul obat … (1)
PARASETAMOL ASPIRIN

obat analgetika antipiretika dengan • obat analgetika-antipiretika


gugus amida • gugus asam karboksilat (asam
gugus amida (netral), gugus hidroksi lemah, pKa 3,5), ester fenolik (tidak
stabil)
fenolik (asam sangat lemah, pKa 9,5)
• koefisien partisi yang tidak
hampir semua amida sangat stabil terionisasi pada pH asam P = ± 631
terhadap hidrolisis (oktanol/air)
• dapat mengalami hidrolisis ester
dengan cepat oleh OH-
Profil fisiko-kimia molekul obat … (2)
5-FLUORO URASIL SULFADIAZIN

• obat antikanker • obat antibakteri


• gugus ureida nitrogen A (asam, pKa • gugus cincin diazin (basa sangat
7,0), gugus ureida nitrogen B (asam lemah, pKa 2), gugus nitrogen
sangat lemah, pKa 13,00) sulfonamid (asam lemah, pKa 6,5),
gugus amin aromatis (basa lemah,
• koofesien partisi dalam bentuk tak pKa < 2)
terionisasi P = ± 0,13 (oktanol/air)
• koofesien partisi dalam bentuk tak
• molekul cukup stabil terionisasi P = ± 0,55 (oktanol/air)
COPY RIGHT : HENDRI.APT@GMAIL.COM
25
Profil fisiko-kimia molekul obat … (3)
ISOPRENALIN PREDNISOLON

• obat simpatomimetik • obat kortikosteroid


• gugus amin sekunder(basa, pKa 8,6), • gugus keton(netral), gugus alkohol
gugus benzil alkohol (netral), gugus primer, sekunder, tersier (netral)
katekol (asam lemah, pKa 10-12)
• koofesien partisi dalam P = ± 70
• koofesien partisi dalam bentuk tak (oktanol/air), tidak mengalami
terionisasi sangat mudah larut dalam ionisasi.
air
• reaksi eliminasi karena pengaruh
• molekul mudah dioksidasi paparan panas pada ester berlangsung secara
sinar/udara cepat.
COPY RIGHT : HENDRI.APT@GMAIL.COM
26

Anda mungkin juga menyukai