01.finger Print Landasan Hukum
01.finger Print Landasan Hukum
Implementasi
Notisi Audit BPKP
Penjaminan Manfaat
dan Update Kebijakan
Baru
FINGERPRINT PELAYANAN
HARAPAN
LANDASAN HUKUM
FINGERPRINT PELAYANAN
HARAPAN
LANDASAN HUKUM
FINGERPRINT PELAYANAN
HARAPAN
LATAR BELAKANG
IMPLEMENTASI FINGERPRINT
1. Amanah Undang-Undang
2. Mencegah Kecurangan (Fraud) Peserta yang bisa berdampak pada FKRTL :
1. memalsukan data dan/atau Identitas Peserta untuk memperoleh pelayanan
kesehatan
2. meminjamkan/menyewakan/memperjualbelikan kartu JKN-KIS Peserta lain
atau dirinya sendiri
3. meminjamkan/menyewakan/memperjualbelikan kartu JKN-KIS Peserta lain
yang telah meninggal
4. memperoleh obat dan/atau alat kesehatan dengan cara yang tidak sesuai
ketentuan untuk dijual kembali dengan maksud mendapatkan keuntungan
FINGERPRINT PELAYANAN
HARAPAN
PENJAMINAN ATAS PENINGKATAN HAK
KELAS DAN URUN BIAYA
Sebelum diundangkan
(sebelum tanggal 17
Desember 2018 Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 52
Tahun 2016 sebagaimana
telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 6
Naik Kelas Rawat Tahun 2018
Pasal 13
Fasilitas Kesehatan wajib menginformasikan ketentuan
mengenai Selisih Biaya kepada Peserta atau keluarga Peserta
sebelum Peserta menerima pelayanan Kesehatan, baik secara:
a. langsung pada saat pendaftaran; dan
b. tidak langsung melalui media informasi yang dimiliki oleh
Fasilitas Kesehatan.
Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
berisi penjelasan mengenai biaya pelayanan yang ditanggung
oleh BPJS Kesehatan dan besaran Selisih Biaya yang harus
ditanggung oleh Peserta.
Fasilitas Kesehatan wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain pelayanan gawat darurat
tanpa uang muka
(Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 Ayat 1 Poin f).
Pelayanan kegawatdaruratan bagi peserta JKN-KIS di fasilitas kerjasama maupun yang tidak
bekerjasama yang menjadi manfaat bagi peserta JKN-KIS tidak dikenakan biaya
tambahan, dikecualikan biaya tambahan yang terjadi akibat naik kelas rawat dan atau
pelayanan tertentu atas permintaan sendiri sesuai ketentuan perundangan.
(Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Pasal 68)
Pasal 46
disebutkan bahwa peserta berhak memperoleh manfaat
jaminan kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan
Pasal 48 ayat 1
disebutkan bahwa pelayanan KB termasuk kedalam manfaat
pelayanan promotif dan preventif. Pelayanan promotif dan
preventif sebagaimana dimaksud, dalam pasal 47 ayat 1 poin a
merupakan pelayanan kesehatan yang dijamin di pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
Pasal 87
disebutkan bahwa fasilitas Kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada peserta jaminan kesehatan harus
menerapkan kendali mutu dan kendali biaya dengan tetap
memperhatikan keselamatan dan keamanan pasien dengan
memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai
standar yang ditetapkan, dan pemantauan terhadap luaran
kesehatan peserta, serta efisiensi biaya.
Pembayaran manfaat pelayanan KB:
a. Pelayanan KB yang bersifat promotif dan preventif, hanya dapat dibayar apabila dilakukan di pelayanan
kesehatan tingkat pertama (FKTP).
b. Pelayanan KB di pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) hanya dapat dibayar apabila tidak
bersifat promotif preventif yaitu diberikan sesuai indikasi medis, standar pelayanan dan memenuhi prinsip
efektif efisien
1) Sesuai indikasi medis artinya pelayanan kesehatan diberikan berdasarkan kebutuhan medis pasien.
2) Sesuai standar pelayanan KB yang terbaru, saat ini dapat menggunakan KLOP (Kriteria Kelayakan
Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi) WHO edisi 2, 2017
3) Memenuhi prinsip efektif efisien yaitu dengan menerapkan prinsip kendali mutu dan kendali biaya,
diantaranya melalui pemilihan metode yang efektivitasnya hampir sama dengan biaya yang paling
efisien serta rujukan dilakukan secara berjenjang.
a) Pelayanan KB di FKRTL hanya dapat dijamin apabila dari hasil pemeriksaan medis peserta
berdasarkan standar penapisan KB (KLOP), memberikan hasil bahwa metode/ jenis
kontrasepsi yang lebih efisien seperti pil, suntik, IUD, implan, kondom, dan MOP dan metode
kontrasepsi lainnya yang menjadi kompetensi FKTP tidak direkomendasikan pada peserta
tersebut. Dikecualikan apabila pelayanan KB di FKRTL dilakukan dalam satu paket persalinan
dengan prinsip kendali mutu kendali biaya.
b) Rujukan ke FKRTL bukan akibat keterbatasan alat kontrasepsi maupun kompetensi yang
seharusnya dapat ditangani di FKTP.
CAPAIAN PRB BARU
UPDATE 23 APRIL 2019 PUKUL 10.06
Petugas FKRTL
mencetak blanko
SRB
GRAFIK 4 PINTU MASUK RAWAT JALAN
Sesuai data kunjungan rawat jalan bulan Januari – April 2019 diketahui sebesar 65.25%
berasal dari rujukan internal.
UPAYA MENINGKATKAN CAPAIAN PRB
Diharapkan semester II
tahun 2019 semua FKRTL
sudah menerapkan antrian
elektronik
Terdapat 13 RS
yang belum
menggunakan
antrian
elektronik
UPDATE APLICARES
PESERTA
Kecurangan (fraud) adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja, untuk mendapatkan
keuntungan finansial dari program Jaminan Kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
31
JENIS KECURANGAN PELAYANAN KESEHATAN
Kecurangan/ PESERTA
Fraud dalam PETUGAS BPJS KESEHATAN
JKN bisa
dilakukan PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN
oleh: PENYEDIA OBAT & ALKES
sesuai:
Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 Tahun 2015
Hati hati kemudian merugikan
Peraturan BPJS Kesehatan No. 7 Tahun 2016 manajemen FKRTL
• Sistem pencegahan fraud FKRTL yang belum efektif karena terdapat klaim ganda,
klaim fiktif, klaim missreading, klaim upcoding
Klaim Ganda pelayanan yang seharusnya 1 (satu) episode pelayanan namun
dibayar 2 (dua) episode pelayanan yakni pelayanan rawat jalan dan
rawat inap yang masuk pada hari dan tanggal yang sama
Klaim Fiktif Penagihan yang sebenarnya tidak ada pelayanan kepada pasien
Klaim Missread terdapat kesalahan (misread) dalam pengkodean INA CBGs
terhadap resume medik
Klaim Upcoding terdapat tagihan klaim yang tidak sesuai dengan tindakan
yang diberikan dalam pengkodean INA CBGs terhadap resume medik
- Memperhitungkan kelebihan pembayaran klaim dari rumah sakit yang
bersangkutan pada pembayaran klaim berikutnya.
- Melakukan audit klaim secara menyeluruh
Temuan Audit
• Adanya penagihan klaim yang tidak sesuai dengan kelas perawatan pasien (Type of
room change)
- Memperhitungkan kelebihan pembayaran klaim dari rumah sakit yang
bersangkutan pada pembayaran klaim berikutnya.
- Melakukan audit klaim secara menyeluruh
• Adanya penagihan klaim oleh Dokter yang telah habis masa berlaku SIP ketidak
ketelitian pihak rumah sakit dalam memutakhirkan dokumen yang harus di siapkan oleh
profesi dokter yang bekerja rumah sakit
- Memperhitungkan kelebihan pembayaran klaim dari rumah sakit yang
bersangkutan pada pembayaran klaim berikutnya.
- Melakukan audit klaim secara menyeluruh
• Ditemukan berkas klaim ventilasi mekanikal long term tanpa trakeostomi (berat) yang
tidak didukung dengan dokumen yang memadai
- Setiap berkas klaim yang diajukan, wajib menyertakan berkas pendukung
yang sesuai dengan kondisi riil pasien
Temuan Audit
• Penjaminan Pelayanan Persalinan Bayi Baru Lahir Sehat dalam Program JKN
- Peraturan ini mulai berlaku 1 bulan sejak tanggal ditetapkan tanggal 21 Juli
2018 pada pasal 2.2 menyebutkan bayi baru lahir dengan kondisi sehat
yang mendapatkan pelayanan neonatal esensial dan tidak membtuhkan
perawatan dengan sumber daya khusus, baik dilahirkan melalui tindakan
bedah caesar maupun persalinan pervaginam, dengan penyulit tanpa
penyulit dibayar dalam satu paket persalinan dan berakhir pada tanggal
tanggal 16 Desember 2018 sesuai dengan Surat Kepala BPJS Kesehatan
Nomor 27b/IV.08/2018 tanggal 20 Desember 2018 tentang pencabutan
Perdirjampelkes 2,3 dan 6 Tahun 2018.
- Melakukan audit untuk klaim sejak tanggal 21 Juli 2018 – 16 Desember
2018.
- Memperhitungkan kelebihan pembayaran klaim dari rumah sakit yang
bersangkutan pada pembayaran klaim berikutnya.
LANDASAN HUKUM
FINGERPRINT PELAYANAN
HARAPAN
HARAPAN
Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan