123
123
A. Konsep Dasar
terhadap pada pasien (Gillies, 1989). Rumah Sakit Jiwa Derah Provsu telah
1. MPKP Transisi
MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang
pendidikan SPK, namun kepala ruangan dan ketua timnya minimal dari D3
Keperawatan.
2. MPKP Pemula
Keperawatan
b. MPKP II
c. MPKP III
tentu saja terdapat didalam asuhan keperawatan yang akan dilakukan kepada
klien agar asuhan keperawatan yang diberikan itu lebih fokus dan holistik.
dari kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim (perawat asosiet).
ruangan, mewakili ruang MPKP dalam koordinasi dengan unit kerja lainnya.
Tugas dari perawat pelaksana di ruang MPKP yaitu membuat rencana harian
profesional.
Tenaga baru
Pasien baru
tahapan :
Pengkajian keperawatan
Prognosa keperawatan
Perencanaan keperawatan
Evaluasi keperawatan
standar.
Kondisi pasien
Logistik keperawatan
sebelumnya.
pengobatan dokter.
pengganti) mengenai :
Kondisi pasien
Logistik keperawatan
sebelumnya.
pengobatan dokter.
1. Pengkajian
Pilar ketiga yaitu profesional relationship meliputi rapat tim kesehatan, rapat
tim keperawatan, konferensi kasus, visit dokter. Pilar keempat yaitu patient
2012 pada pukul 10.00 – 12.30 WIB di Ruang Cempaka RSJD Provsu.
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu merupakan rumah sakit tipe A yang
motto, dan falsafah yang sama dengan visi, misi, motto dan falsafah
A = arif
S = sosial
K = komunikatif
E = efektif
P = profesional
sebagai berikut:
fisik, mental dan sosial budaya yang pada prakteknya tidak dapat
keperawatan.
Utara.
e. Ketenagaan
f. Indikator Mutu
RSJD Provsu yaitu pengukuran Bed Occupancy Rate (BOR) dan angka
a. Kekuatan (Strenght)
Cempaka.
tim.
5) Adanya uraian tugas yang jelas antara kepala ruangan, ketua tim,
pasien.
berhalangan hadir.
conference.
b. Kelemahan (Weakness)
4) Operan lebih sering melalui buku rawatan tanpa ada tatap muka
RSJD Provsu.
c. Kesempatan (Opportunity)
RSJD Provsu.
d. Ancaman (Threatened)
3. Rumusan Masalah
1) Planning (Perencanaan)
kerja harian.
2) Organization (Pengorganisasian)
Perawat memiliki uraian tugas yang jelas dan jadwal dinas dibuat
besar dari dinas sore dan malam. Perawat dinas pagi ada 4 orang
bertanggung jawab.
3) Pengarahan
pre/post conference.
4) Pengawasan
yang diberikan.
keluarga pasien.
pre/post conference.
4) Anjurkan kepala ruangan dan ketua tim untuk membuat daftar nama
khususnya TOI.
manajemen MPKP.
5. Implementasi
berikut :
a. Pilar I
kedua. Format rencana kerja yang telah dibuat mahasiswa dijilid dan
diserahkan ke ruangan.
b. Pilar II
d. Pilar IV
dilakukan adalah TAK halusinasi sesi 1-5, TAK harga diri rendah sesi
1-2, TAK isolasi sosial sesi 1-7. Selain itu, mahasiswa juga
6. Evaluasi
sebagai berikut :
a. Pilar I
b. Pilar II
kepala ruangan terhadap ketua tim dan supervisi ketua tim terhadap
c. Pilar III
dengan optimal padahal kegiatan ini merupakan sarana yang tepat untuk
d. Pilar IV
perawat berinteraksi dengan klien jika hanya ada tindakan tertentu yang
mengatasinya.
C. Pembahasan
masalah keperawatan tiap pasien. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen
kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana sesuai dengan perannya
masing-masing, yang dibuat untuk setiap shift (Keliat & Akemat, 2009).
dan tindak lanjut dari kegiatan ini dapat dijadwalkan secara rutin.
dilakukan dua kali dalam sebulan, meliputi kasus pasien terbaru, pasien
yang ada di ruang cempaka. TAK adalah salah satu tindakan keperawatan
help group. Dari kegiatan ini satu keluarga bisa sharing satu dengan
gangguan jiwa.