Tractus uropoetica

 2 ginjal
 2 ureter
 Vesica urinaria
 Urethra (♀ ≠ ♂)
Makroskopis Ginjal
 Bentuk : ~ kacang merah
 Multilobar
 Kapsul tdd j.i padat tak teratur
 Penampang melintang : cortex & medula
 Medial : tdp cekungan / hilus didptkan p.d,
limfe, syaraf & ureter bag atas melebar disbt pelvis
renalis
Makroskopis Ginjal
 Pelvis renalis : calix minor (8-12)
calix mayor (2-5)
 C.minor : papilla renalis puncak medullary pyramid
(10-25 d.colectivus), membentuk daerah berlubang2/
area cribrosa
 Basic medullary pyramid : 400-500 tub collect –
medullary rays Ferreini
 Jar cortex diantara medulla : collumna renalis Bertini
Mikroskopis Ginjal
CORTEX
 Pars convulata : corp renalis Malpighi
Glomerulus
Capsula Bowman
TCP (tub cont prox)
TCD (tub cont dist)
Tubulus collectivus
 Pars recta : tubulus collectivus
Mikroskopis Ginjal
Medula
 Loop of Henle:
- Descending thick segment (TRP)
- Thin segment
- Ascending thick segment (TRD)
 Tubulus collectivus
 Lobus ginjal : satu piramida renalis beserta cortex
disekitarnya yg dibatasi oleh 2 a/v interlobaris
 Lobulus ginjal : satu pars recta + 2 x ½ pars convulata
yang menyalurkan sekresinya ke dalam pars recta.
Atau daerah yg dibatasi oleh 2 arteri interlobularis
Nefron
 Unit fungsionil
 Panjang 30-40 mm
 Jumlah 1-4jt /ginjal
 Tdd : - Corpus renalis Malpighi
- TCP
- Loop of Henle
- TCD
Nefron
Corpusculus renalis Malpighi
 Glomerulus : kapiler fenestrated, tidak tertutup
diafragma. Didapatkan mesangeal cell : fagositosis
 Capsula Bowman :
♣ Visceral layer : - podosit
- prosesus primer
- prosesus secunder (pedicles)
♣ Parietal layer : ep sq simplex
Nefron
Kutub corpusculus renalis :
 Kutub vascular : - arteriole afferen
- arteriole efferen
 Kutub urinarius : Tubulus Contortus Proksimal
Celah filtrasi dibentuk oleh :
 Endotel kapiler glomerulus
 Lamina basalis
 Pedicles
Tubulus ginjal
 Tubulus Contortus Proksimal
 Tubulus Rectus P (descending thick segment loop H)
 Thin segment loop H
 Tubulus Rectus D (ascending thick segm loop H)
 Tubulus Contortus Distal
 Tubulus collectivus
 TCP/ TRP
- Bentuk kuboid
- Sitoplasma lbh acidofil krn byk mitokondria
- Brush border (+) fungsi resorbsi
- Lumen sempit
- Batas antar sel tidak jelas (interdigitasi +)
 TCD / TRD
- Bentuk kuboid
- Ukuran sel lbh kecil dari TCP
- Brush border (-)
- Lumen lebar
- Batas antar sel tidak jelas (interdigitasi +)
- Mendekati kutub tjd modifikasi sel jd colm tersusun
spt pagar, sitoplasma lbh gelap, lamina basal
menghilang disebut Macula Densa fungsi mengatur
osmolaritas
 Tubullus colectivus
- Bentuk kuboid
- Brush border (-)
- Halo sitoplasma (+)
- Batas antar sel jelas (interdigitasi -)
- Duct Papillaris Bellini : ep kolm simplex
 Thin segment
- Ep sq simplex
- Inti menonjol ke lumen
- Lumen lebar
- DD : kapiler
 Juxta glomerular apparatus
1. Sel JG
2. Macula densa :
3. Pollasen cell = Lacis cell
= extra glomerular mesangial cell
- fungsi fagositose
Sel JG
 Modifikasi otot polos (tunica media) arteriole afferen –
btk epiteloid
 Membrana elastika interna menghilang
 Granula sekresi (+) – Hormon renin
 Fungsi erythropoetin
Macula Densa
 Modifikasi TCD / TRD
 Sel bentuk columnar berjajar
 Fungsi mengatur osmolaritas
HISTOFISIOLOGI
Glomerulus , fungsi :
 Filtrasi
 Filtrat yg terbtk oleh k2 ginjal 125ml/menit
 Filtrasi diabsorbsi 124ml/menit
 Dilepas sbg urin 1ml/menit / 1500ml/24jam
 Susunan filtrat = plasma, protein sdkt o.k
makromolekul yg BM > 70rb filtrasi (-)
 Aliran darah dlm k2 ginjal 1,2-1,3/menit shg smua
darah mll ginjal tiap 4-5 mnt
TCP :
 Proses resorbsi & ekskresi
 Absorbsi aktif asam amino & semua glukosa
 Absorbsi air ± 85% --- pasif
 Absorbsi protein --- pinositosis (membtk vesikel2 bersatu
dg lisosom primer membtk lisosom 2nd, protein dicerna jd
asam amino
 Memekatkan urine ( vol dikurangi)
Loop of Henle bag descenden :
 Sangat permeabel terhadap Na & air
 Cairan interstisial medula hipertonik
 Air masuk interstitial, Na pasif ikut masuk tubulus shg
terbentuk filtrat hipertonis

Loop of Henle bag ascenden :

 Impermiabel thd Na & air
 Na secara aktif masuk interstitial
 Air ditahan di tubulus shg urin hipotonis
TCD :
 Pertukaran ion
 Bila aldosteron banyak : Na direabsorbsi
K di ekskresi
 Mensekresi ion H & NH3 dlm urine
 ADH berperan
 ADH : air diabsorbsi shg urin hipotonis
 ADH rendah permeabilitas TCD thd air rendah shg
urine yg dikeluarkan hipotonis
Tubulus Collectivus
 Urine yg masuk hipotonis / isotonis
 Penting dlm pemekatan urine
 Tergantung ADH
 ADH berlebihan →permeabilitas air ↑→ air masuk
interstitial → urine hipertonis
Fungsi sekresi ginjal
 Sebagian kel eksokrin menghslkn urine
 Endokrin : erythropoetin & renin
ANGIOTENSINOGEN
ANGIOTENSIN I
ANGIOTENSIN II
PRODUKSI ALDOSTERON
RETENSI NA & AIR
TEKANAN DARAH NAIK
Sirkulasi
 Cortex :
darah
Arteri renalis
Cab anterior Cab post
a.interlobaris
a.arcuata
a.interlobularis
arteriole afferent
arteriole efferent
v. interlobularis
v. arcuata
v. interlobaris
v. renalis
Sirkulasi darah

 Medula :
arteriole efferent juxta medullaris
arteriole recta
venule recta
vena arcuata
vena interlobaris
vena renalis
PELVIS & URETER
Struktur mikroskopis sama
 Mucosa :
- Epitel transitionil : pelvis 2-3 lapis
ureter 4-5 lapis
- Lamina propria : tebal, j.i fibroelastis, kel(-)
 Submucosa : j.i longgar
 Muscularis : tebal,2 lap (long-sirk)
 Adventitia : j.i longgar, p.d (++), saraf (++)
 Ureter bag bwh tdp katup – cegah reflux
Vesica Urinaria
 Struktur mikroskopis = ureter, calyx, pelvic ren
 Mucosa : distensi (penuh) 2-3 lapis relaksasi (kosong)
6-8 lapis
Sel superficial = facet cell = sel payung
- fungsi barier osmotik
Lamina propria : j.i longgar
 Musc : proximal o.polos ke segala arah
distal : long – sirk – long
 Adventitia : j.i longgar
URETRA
Pria :
 Panjang 15-20 cm tdd :
- Pars prostatika : 3-4cm
- Pars membranosa : 1cm
- Pars cavernosa (pars spongiosa)
URETRA
Pars Prostatika :
 Mulai orificium uretra internum
 Menembus prostat
 Bermuara : 2 duct ejakulatorius
Ductus kel prostat
 Epitel transisional
 Musc : 2 lapis (dlm long - luar sirk)
URETRA
Pars Membranosa :
 Mulai apex prostat --- menembus membrana perineal
sampai bulbus cavernosus uretra
 Epitel : strat colm / pseudo str colm
URETRA
Pars Cavernosa: terpanjang
 Berjalan sepanjang corpus spongiosum
 Muara : glans penis
 Dikelilingi jar erectil
 Bagian distal melebar : fossa naviculare
 Epitel : ps str colm s/d fossa naviculare
ep str sq s/d Orifisium Uretra Externum
URETRA
Kelenjar Littre :
 Terutama di bagian dorsal pars cavern
 Bentuk kel tubular bercabang
 Kelanjutan mucosa uretra
 Epitel = uretra
 Letak di lamina propria
URETRA
Wanita :
 Lebih pendek kira-kira 4 cm
 Epitel terutama str sq & di beberapa tempat ps str colm
 Lapisan muscularis : 2 lapis ( dlm long – luar sirk )