747 933 1 SM

Nursing News Pengaruh Penggunaan Metode Pompa Asi (MPA)
Volume 3, Nomor 1, 2018 Terhadap Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Pekerja
di Wilayah Tologomas Kota Malang
PENGARUH PENGGUNAAN METODE POMPA ASI (MPA)

TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU
PEKERJA DI WILAYAH TOLOGOMAS KOTA MALANG
Septi Anggreni1), Sri Mudayatiningsih 2), Neni Maemunah 3)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: Septianggreni98@gmail.com
ABSTRAK
Kandungan zat yang terdapat di dalam Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang paling
baik untuk bayi karena komponen zat makanan tersedia dalam bentuk yang ideal.
Pemberian ASI secara ekslusif mempunyai manfaat positif seperti berat badan yang idel,
sistem kekebalan tubuh yang kuat serta tulang bayi akan lebih kuat. Melakukan Metode
Pompa ASI (MPA) dilakukan untuk meningkatkan penggunaan ASI ekslusif maka di
lakukan MPA akan meningkatkan produksi ASI dan menyediakan kebutuhan ASI pada ibu
pekerja. Tujuaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan MPA
terhadap pemberian ASI ekslusif di Wilayah Tlogomas Kota Malang. Desain penelitiaan
ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan case control. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan populasi sebanyak 30 responden dan
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 responden yang terbagi 10 responden
kelompok perlakuan dan 10 responden kelompok kontrol. Pengumpulan data MPA dan
ASI ekslusif menggunakan kuesioner. Hasil penelitiaan diperoleh dari 20 responden, 10
responden kelompok perlakuan diketahui sebagian besar dikategorikan baik yaitu sebanyak
6 orang (60%), dan 10 responden kelompok kontrol di ketahui seluruhnya dikategorikan
cukup yaitu sebanyak 10 orang (100%). Terdapat Pengaruh penggunaan MPA terhadap
pemberiaan ASI ekslusif pada ibu pekerja. Hasil analisis menggunakan uji Mann-whitney
U-Test diketahui sig = 0,000 ≤ 0,05, yang menunjukkan pengaruh penggunaan Metode
Pompa ASI (MPA) terhadap pemberiaan ASI ekslusif pada ibu pekerja di Wilayah
Tlogomas Kota Malang. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan
variabel yang sama dengan menambah sampel penelitian sehinggal hasilnya lebih akurat.
.
Kata Kunci : ASI Ekslusif, Ibu Pekerja, Metode Pompa ASI (MPA).
1
EFFECT BREASTMILK PUMPING METHOD (BPM) ON EXCLUSIF BREAST

FEDING ON WORKING METHORS IN TLOGOMAS MALANG CITY
ABSTRACT
The content of substances in breast milk is the best food for babies because the components
of food is available in an. Exclusive breastfeeding has positive benefits such as ideal
weight, strong immune system and baby’s bones will be stronger. Do breast milk pumping
method (BPM) will increase milk production and to provide breastfeeding needs on
working mother. The purpose of this research was to know the influence of BPM
application to exclusive breastfeeding in Tlogomas, Malang. This research design was
Quasi Experiment with case control approach. The Sampling used purposive sampling
technique (population according to the needs of the researcher) with a population of 30
respondents and who met the inclusion criteria as many as 20 respondents divided into 10
respondents of treatment groups and 10 respondents of control group. BPM and exclusive
breastfeeding data collection used questionnaires. The results obtained from 20
respondents, 10 respondents of treatment group were known mostly categorized as good as
many as 6 people (60%), and 10 respondents of control group were categorized as enough
as many as 10 people (100%). There was an influence of BPM application on exclusive
breastfeeding on working mothers withthe data analysis using Mann-Whitney U test was
known as sig = 0,000 (α ≤ 0,05). This meant that there was an influence of Breastmilk
Pumping Method (BPM) to exclusive breastfeeding on working mothers in Tlogomas
Malang. It is Expected For Further Researchers to examine with the same variable by
increasing the sample of the study so that the results are more accurate.
Keywords: Breastmilk Pumping Method (BPM), Exclusive Breast Milk, Working Mother.
PENDAHULUAN ini akan berdampak pada ibu untuk

memberikan ASI secara ekslusif
Metode pompa ASI (MPA) bertambah.
merupakan salah satu metode paling Beberapa maanfaat dari MPA yang
cepat dan efisien untuk meningkatkan akan di terima bayi dan ibu adalah
produksi air susu ibu (ASI), selain itu menghemat tenaga, menstimulasi
akan memberikan rasa nyaman pada ibu payudara agar menghasilkan produksi
dan rasa percaya diri untuk terus ASI yang banyak, mudah dan hemat
menyusui juga semakin bertambah. Hal waktu, dapat memompa ASI sambil
2
menyusui bayi sekaligus. Di Indonesia yang disebut dengan kolostrum (Lee,

ibu yang menggunakan Pompa ASI 2009).
hanya sekitar 20% Riskesdes (2010). Beberapa penelitian yang dilakukan
Produksi ASI yang melimpah yang di diantaranya adalah penelitiaan
hasilkan oleh Metode MPA dapat Sulistiwaty (2009) Hasil : Bayi yang
memenuhi kebutuhan ASI bayi mendapat ASI ekslusif hingga umur 6
(Sulistiwaty, 2009). bulan baru mencapai 15,3 % selebihnya
ASI merupakan makanan yang 84,7% bayi tidak mendapatkan ASI
paling baik untuk bayi komponen zat ekslusif. Metode: Analitik dengan
makanan tersedia dalam bentuk yang pendekatan secara kuantitatif untuk
ideal dan seimbang untuk dicerna dan menganalisa perilaku ibu dalam
diserap secara optimal oleh bayi. ASI memberikan ASI ekslusif. Responden :
mengandung antibody yang berfungsi Semua ibu yang mempunyai bayi usia 6-
membunuh virus, bakteri dan menjaga 12 bulan Kelurahan Japanan.
kekebalan tubuh bayi,dan berfungsi Penelitiaan Astutik (2014) Hasil :
sebagai pemenuhan asupan nutrisi bayi, Ada hubungan yang signifikan antara
untuk mendukung program pemberian pekerjaan ibu dengan kegagalan atau
ASI ekslusif pemerintah menggalakan ketidakefektifan ASI ekslusif.
program wajib memberikan ASI selama 6 Berdasarkan hasil Penelitian di ketahui
bulan pertama pasca melahirkan tidak bahwa kegagalan pemberiaan ASI
terkecuali untuk ibu pekerja diharuskan ekslusif lebih banyak di dominasi oleh
memberikan ASI selama 6 bulan pertama ibu yang bekerja sebanyak 47 orang
yang disebut dengan pemberiaan ASI (87,0%), ibu yang tidak bekerja sejumlah
ekslusif (Roesli, 2010). 19 orang (50%) alasan mereka tidak
ASI ekslusif merupakan memberikan ASI ekslusif yaitu karena
pemberiaan ASI Selama 6 bulan tanpa tidak menganggap ASI mengenyangkan
makanan pendamping apapun Roesli bagi bayi sehingga ibu memilih untuk
(2008).ASI mengandung semua zat gizi memberikan makanan lain sebelum bayi
dan cairan yang dibutuhkan untuk berumur 6 bulan. Metode : Menggunakan
memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan metode survey analitik, metode
pertama. Menurut Roesli, 2008 pendekatannya adalah cross sectional
pemberiaan ASI merupakan metode Responden : semua ibu yang memiliki
pemberiaan makanan terbaik untuk bayi, bayi berumur > 6 bulan sampai dengan 2
ASI yang dikeluarkan seorang ibu dalam tahun.
30 menit pertama setelah bayi baru lahir Berdasarkan survei BPS tahun
yang berwarna kuning dan kental (2013), Jumlah angkatan kerja wanita
merupakan nutrisi yang baik untuk bayi terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini
3
dari 114 juta jiwa (94%), 38% Ibu Pekerja adalah ibu yang aktif
diantaranya adalah pekerja perempuan melakukan kegiatan komersial seperti
(43,3 juta jiwa) yang 25 juta diantaranya bekerja di kantor atau pabrik,
berada pada usia reproduktif (BPS, menjalankan usaha pribadi sebagai
Februari 2013). Secara fisiologis tambahan penghasilan yang banyak
kelompok pekerja perempuan mengalami menyita waktu di luar rumah, memilih
siklus haid, hamil dan menyusui yang menggunakan MPA karena dianggap
memerlukan fasilitasi agar pekerjaan lebih praktis. Berdasarkan hasil
tidak terganggu dan kondisi fisik lainnya Penelitian Astutik (2014) diketahui
tidak mengurangi kinerja. bahwa kegagalan pemberiaan ASI
Berdasarkan Data riset kesehatan ekslusif lebih banyak di dominasi oleh
Dasar menunjukkan pemberiaan ibu yang bekerja sebanyak 47 orang
Asiekslusif di Indonesia saat ini masih (87,0%), sedangkan ibu yang tidak
memprihatinkan. Presentase bayi yang bekerja sejumlah 19 orang (50%) alasan
menyusu ekslusif sampai 6 bulan hanya mereka tidak memberikan asi ekslusif
15,3 % Riskesdes (2010). Ibu yang yaitu karena tidak menganggap ASI
memberikan ASI secara ekslusif selama 6 mengenyangkan bagi bayi sehingga ibu
bulan pasca melahirkan di wilayah Kota memilih untuk memberikan makanan lain
Malang, Jawa Timur, masih sangat sebelum bayi berumur 6 bulan.
minim yaitu di bawah rata_rata 80% dari Berdasarkan hasil studi
100 %. Kesadaran kaum perempuaan pendahuluan yang dilakukan peneliti
yang baru melahirkan untuk memberikan pada tanggal 26 November 2016 di
ASI ekslusif di daerah ini hanya sekitar Posyandu Tlogomas Kota Malang,
60% padahal angka minimal seharusnya berdasarkan wawancara terhadap 15
80% dari jumlah ibu yang melahirkan. orang ibu yang bekerja dan sedang
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menyusui dikatakana bahwa tidak
kaum perempuaan untuk memberikan memberikan ASI dengan alasan ibu harus
ASI ekslusif tersebut di antaranya karena bekerja sehingga tidak ada waktu untuk
kesibukan (wanita karier dan wanita menyusui, tidak mengetahui tentang
pekerja) sehingga tidak punya waktu Metode Pompa ASI (MPA), tidak
untuk menyusui bayi minimal selama 6 mengetahui cara penggunaan metode
bulan pertama pasca melahirkan. Dinkes MPA, dan tidak mengetahui kandung-
Kota Malang juga akan terus memantau kandungan yang ada didalam ASI yang
keberadaan ruang laktasi sudah memadai sangat diperlukan oleh bayi., dan
atau belum dan apakah sudah di pemberian ASI ekslusif di daerah
manfaatkan secara maksimal. Tlogomas masih belum terlaksana,
karena kesibukan bekerja dan kurangnya
4
pengetahuan tentang Metode Pompa ASI penelitian ini menggunakan tahapan –

(MPA).Tujuan penelitian ini adalah untuk tahapan sebagai berikut yaitu Editing,
mengetahui Pengaruh Penggunakan Cording, Scoring, Tabulating. Analisa
Metode Pompa ASI (MPA) terhadap data dalam penelitian ini yaitu analisa
pemberiaan ASI ekslusif pada ibu pekerja univariat Uji yang di gunakan adalah Uji
di Wilayah Tlogomas Kota Malang. Mann-whitney U Test dengan taraf
signifikan α = 0,05.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain penelitiaan ini bersifat
Quasi eksperimen dengan pendekatan Tabel 1. Karakteristik Responden ( Ibu )
case control. Penelitian ini dilakukan Berdasarkan Usia, Pendidikan,
dengan cara mencari Perbedaan dua Pekerjaan
kelompok yaitu kelompok perlakuan dan Keterangan Kategori f (%)
kelompok kontrol Penelitian ini
Usia 17-25 tahun 7 35
dilakukan di Wilayah Tlogomas Kota 26 – 35 Tahun 9 45
Malang. Waktu Penelitian Pada bulan
Maret 2017. Populasi dalam penelitian ini 36-45 tahun 4 20
Total 20 100
adalah Seluruh ibu pekerja yang
mempunyai bayi berumur 4 – 6 bulan dan Pendidikan SMA 7 35
ibu yang masih menyusui di wilayah D3 6 30
Tlogomas Kota Malang sebanyak 30 S1 6 30
orang. Jumlah sampel dalam penelitin ini S2 1 5
adalah 20 responden yang memenuhi Total 20 100
kriteria inklusi. Pekerjaan Dosen/Guru 4 20
Karyawan 9 45
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
Pegawai 2 10
adalah Ibu yang bersedia menjadi
Perawat/Bidan 3 15
responden, Ibu yang mempunyai balita 4- Wiraswasta 2 10
6 bulan, Ibu yang bekerja, dan Ibu yang Total 20 100
menggunakan pompa ASI. Dalam
variabel penelitian variabel independen Berdasarkan Tabel 1.menunjukkan
adalah Metode Pompa ASI dan variable data usia ibu tertinggi yaitu sebanyak 9
dependen adalah ASI ekslusif, 10 orang (45%), data terendah untuk usia
responden sebagai kelompok perlakuan ibu yaitu sebanyak 4 orang (20%), data
dan 10 responden sebagai kelompok pendidikan tertinggi yaitu sebanyak 7
kontrol. Pengolahan data dalam orang (35%), data terendah pendidikan
5
ibu yaitu sebanyak 1 orang (50%), data Tabel 3. Kategori Pemberian ASI pada
pekerjaan tertinggi yaitu sebanyak 9 kelompok perlakuan yang
orang (45%) data terendah pekerjaan ibu Menggunakan Metode Pompa
yaitu sebanyak 2 orang (10%). ASI (MPA) dan kelompok
Kontrol yang Tidak
Tabel 2. Karateristik Responden (Anak) Menggunakan Metode Pompa
Berdasrkan Usia, Jenis Kelamin ASI (MPA)
Keterangan Kategori f (%) Keterangan Ketegori f (%)
Kelompok
Usia 4 bulan 5 25 Perlakuan Eklusif 6 60
5 bulan 6 30 Non Ekslusif 4 40
6 bulan 9 45 Total 10 100
Total 20 100
Jenis,Kelamin Laki-laki Kelompok Non Ekslusif 9 90
11 55
Kontrol Ekslusif 1 10
Perempuan 9 45
Total 20 100 Total 10 100
Berdasarkan Tabel 2 Berdasarkan Tabel 4 diketahui sig

menunjukkan data usia anak terbanyak = 0,000 (α ≤0,05). Apabila nilai p value
adalah usia berusia 6 bulan, sebanyak 9 ≤ batas kritis (0,05) maka terdapat
orang (45%), data terendah usia bayi 5 perbedaan bermakna antara dua
orang (50%) dan data jenis kelamin anak kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
tertinggi yaitu 11 orang (45%) berjenis kelompok kontrol. Artinya ada pengaruh
kelamin laki – laki. penggunaan Metode Pompa ASI (MPA)
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan terhadap pemberiaan ASI ekslusif pada
data pemberian ASI pada kelompok ibu pekerja di Wilayah Tlogomas Kota
perlakuan sebanyak 6 orang (60%) yang Malang.
dikatakan (ekslusif) dan sebanyak 4
orang (40%) yang dikatakan (non Tabel 4. Analisis Mann-whitney UTest
ekslusif), pemberian ASI pada kelompok Variabel N Sig.
kontrol sebanyak 1 orang (10%) yang Kelompok
10
dikatakan (Ekslusif) dan 9 orng (90%) Perlakuan
0,000
Kelompok
yang dikatakan (non ekslusif), 10
Kontrol
6
Identifikasi Pemberian ASI pada yang ekstra dalam meningkatkan

Kelompok Perlakuan Metode Pompa pemberian ASI ekslusif kepada bayi
ASI (MPA) dengan melakukan MPA.MPA
Berdasarkan Tabel 3, diketahui merupakan salah satu Metode yang dapat
bahwa Metode Pompa ASI (MPA) di menfasilitasi pemberian ASI bagi wanita
Wilayah Tlogomas Kota Malang bekerja, untuk menyediakan kebutuhan
sebagian besar dikategorikan baik yaitu ASI metode MPA secara langsung akan
sebanyak 6 orang (60%). Kelompok mendukung program pemberian ASI
perlakuan dalam penelitian ini adalah secara ekslusif pada ibu pekerja. Metode
kelompok yang melakukan Metode ini pun tidak mengganggu proses
Pompa ASI (MPA). Responden pada pekerjaan, mempunyai fleksibilitas waktu
kelompok perlakuan sebagian besar bekerja. adanya sistem pendukung
dikategorikan baik dapat disebabkan oleh meliputi dukungan dari supervisor,
tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu dukungan dari grup pendukung laktasi,
tentang Metode Pompa ASI (MPA). fleksibilitas waktu bekerja dan adanya
Tingkat pengetahuan yang dimiliki penitipan anak di tempat kerja.
oleh ibu menyusui berperan penting mengidentifikasi 5 fasilitas yang dapat
dalam melaksanakan Metode Pompa ASI disediakan oleh tampat kerja untuk tetap
(MPA), karena dengan memiliki memberikan ASI adalah pompa ASI,
pengetahuan manfaat MPA, ibu bekerja ruangan untuk memerah ASI atau
yang sedang menyusui akan melakukan ruangan untuk menyusui, waktu istirahat
MPA untuk meningkatkan pemberian untuk memerah ASi atau untuk
ASI ekslusif kepada bayi. Tingkat menyusui, adanya lemari pendingin untuk
pendidikan ibu menyusui ikut berperan tempat menyimpan ASI dan adanya
dalam pengetahuan tentang MPA. Seperti dukungan dari tempat bekerja
yang diketahui dalam hasil penelitian (Danuatmaja, 2007).
bahwa hampir setengah responden yaitu Metode pompa ASI (MPA) adalah
sebanyak 7 orang (35%) berpendidikan metode paling cepat dan efisien untuk
SMA. Adapun Astuti (2011) meningkatkan produksi ASI, selain itu
mengungkapkan bahwa tingkat akan memberikan rasa nyaman pada ibu
pendidikan yang lebih tinggi akan dan rasa percaya diri untuk terus
mempermudah seseorang atau menyusui juga semakin bertambah.
masyarakat untuk memperoleh dan Sehingga keinginan untuk menyusui
menerima informasi dalam menerapkan secara ekslusif itu bertambah
hidup sehat. Berdasarkan pendapat (Sulistiwaty, 2009). Banyak maanfaat
tersebut maka dengan pengetahuan yang dari MPA yang akan diterima bayi, ASI
dimiliki oleh ibu, maka ibu berperilaku mengandung berbagai vitamin dannutrisi
7
yang sangat dibutuhkan oleh bayi. penelitian ini adalah kelompok yang tidak
Terdapat 2 jenis MPA yang biasa dipilih melakukan Metode Pompa ASI (MPA).
yakni manual dan elektrik keduanya Responden pada kelompok kontrol
memiliki kelebihan dan kekurangan seluruhnya dikategorikan cukup, dapat
masing-masing. Berikut jenisnya tipe disebabkan oleh tingkat pengetahuan
manual : diperuntukkan untuk ibu yang dimiliki ibu tentang Metode Pompa
menyusui yang ingin memompa ASI ASI (MPA). Kurangnya tingkat
dengan frekuensi tidak terlalu sering, atau pengetahuan yang dimiliki oleh ibu
sesuai dengan kebutuhan. Tipe elektrik menyusui menyebabkan ibu tidak
adalah ditunjukkan bagi ibu yang mencari solusi dalam meningkatkan
memompa lebih sering atau dalam jumlah pemberian ASI ekslusif.
banyak, kelebihannya ibu dapat Ibu pekerja yang berada di luar
memompa lebih mudah, cepat dan rumah sangat rentan terhadap rendahnya
ringkas (Sulistiwaty, 2009). anak mendapatkan ASI ekslusif.Menurut
Metode yang dapat menfasilitasi Encylopedisi of Child’s Healt, ibu
pemberian ASI bagi wanita bekerja adalah seorang ibu yang bekerja
bekerja.Metode metode tersebut meliputi di luar rumah untuk mendapatkan
pendidikan prenatasl, program laktasi di penghasilan disamping membesarkan dan
tempat kerja, adanya sistem pendukung mengurus anak dirumah.Singh (2010)
meliputi dukungan dari supervisor, mengungkapkan bahwa ibu yang bekerja
dukungan darigrup pendukung laktasi, di luar rumah secara signifikan
fleksibilitas waktu bekerja dan adanya berhubungan dengan tingkat yang lebih
penitipan anak di tempat kerja, dan rendah dalam menyusui dan lebih pendek
Faktor usi dan pendidkan dan pekerjan waktunya dalam pemberian ASI ekslusif.
juga dapat mempengauhi dalam
pemberian ASI. Perbedaan Pengaruh Penggunaan
Metode Pompa ASI (MPA) terhadap
Identifikasi Pemberian ASI pada Pemberiaan ASI Ekslusif pada
Kelompok Kontrol Metode Pompa ASI Kelompok Perlakuan dan Kontrol
(MPA) Berdasarkan Tabel 4, diketahui
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa Hasil analisisi data dengan
bahwa Hasil penelitian diketahui bahwa menggunakan uji Mann-whitney U Test
pemberian ASI pada kelompok kontrol diketahuisig = 0,000 (α≤0,05).Apabila
Metode Pompa ASI (MPA) di Wilayah nilai p value ≤ batas kritis (0,05) maka
Tlogomas Kota Malang seluruhnya terdapat perbedaan bermakna antara dua
dikategorikan cukup yaitu sebanyak 10 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
orang (100%). Kelompok kontrol dalam kelompok kontrol. Artinyaada pengaruh
8
penggunan Metode Pompa ASI (MPA) listrik yang tidak bekerja. Secara umum
terhadap pemberiaan ASI ekslusif pada terdapat 2 jenis pompa ASI yaitu pompa
ibu pekerja di Wilayah Tlogomas Kota ASI manual dan pompa listrik.
Malang. Penggunaan pompa listrik disarankan
Hal yang menjadi perhatian bagi pada ibu yang bekerja lebih dari 8 jam
wanita bekerjadalam pemberian ASI dan memiliki masalah dengan waktu
adalah bagaimanamempertahankan memompa (Novayelinda, 2012).
produksi ASI selama jam Slusser et al. (2004) telah meneliti
kerja.Pengeluaran ASI yang teratur dan tentang praktek manajeman laktasi pada
adanya fasilitaspenyimpanan ASI wanita bekerja. Penelitiannya dilakukan
merupakan salah satu cara pada suatu perusahaan yang memberikan
untukmengatasi masalah tersebut karena fasilitas memiliki fasilitas laktasi
pengeluaran ASIsecara teratur akan termasuk adanya pompa ASI dua corong
merangsang produksi ASI lebihbanyak. di ruang laktasi pada saat jam kerja.
Lima fasilitas yang dapatdisediakan oleh Penelitian ini menemukan bahwa wanita
tampat kerja untuk tetap memberikanASI yang berkerja selama 8 jam
yaitu: pompa ASI, ruangan untuk membutuhkan waktu selama 2-3 kali
memerah ASIatau ruangan untuk selama 30 menit untuk memompa ASI.
menyusui, waktu istirahat untukmemerah Penelitian ini menyarankan kepada ibu
ASi atau untuk menyusui, adanya bekerja untuk memerah atau memompa
lemaripendingin untuk tempat ASI setiap 3 jam termasuk pada waktu
menyimpan ASI dan adanyadukungan makan siang. Sehingga wanita bekerja
dari tempat bekerja (Novayelinda, 2012). yang menyusui harus mengatur waktunya
Terdapat 2 jenis cara untuk sebaik mungkin sehingga memiliki waktu
memerah ASI yaitu memerah ASI dengan untuk istirahat dan makan siang yang
tangan dan menggunakan pompa ASI. akan mempengaruhi produksi ASI. ASI
Memerah ASI dengan tangan sangat yang telah dipompa dapat disimpan
disarankan karena paling mirip dengan dalam wadah tertutup rapat dan dapat
perilaku bayi pada saat menyusu pada disimpan pada suhu ruangan selama
ibunya. Memerah ASI dengan tangan maksimal 8 jam. Jika disimpan di lemari
akan memberikan stimulasi taktil pada pendingin ASI dapat dismpan selama 8
areola yang akan memberikan tekanan jam sedangkan jika di simpan di dalam
pada kantong ASI. Ibu yang memerah freezer ASI dapat disimpan selama 12
ASI menggunakan tangan akan terhindar bulan (Novayelinda, 2012).
dari dari masalah mekanis yang ditemui
pada pada ibu yang memompa ASI
seperti pompa yang rusak, baterai atau
9
KESIMPULAN Cerdas. Yogyakarta: 9 months

Publising
1) Pemberian ASI pada kelompok Novayelinda. 2012. Telaah Literatur
perlakuan Metode Pompa ASI Pemberian ASI dan Ibu Bekerja.
(MPA) sebagian besar dikategorikan Jurnal Ners Indonesia, Vol.2, No.2,
baik yaitu sebanyak 6 orang (60%). Maret 2012. Universitas
2) Pemberian ASI pada kelompok Surakartahttp://id.portalgaruda.org/
kontrol Metode Pompa ASI (MPA) ?ref=browse&mod=viewjournal&j
seluruhnya dikategorikan sedang ournal=2290 Diakses pada tanggal
yaitu sebanyak 10 orang (100%). 12 Agustus 2017.
3) Ada pengaruh penggunaan Metode Riskesdes.2010. Pedoman Umum
Pompa ASI (MPA) terhadap Pemberian Makanan Pendamping
pemberiaan ASI ekslusif pada ibu Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal
pekerja di Wilayah Tlogomas Kota Tahun
Malang, hal ini dibuktikan dengan 2006.http://gizi.depkes.go.id/asi/Pe
nilai signifikan sebesar 0,000 (α ≤ doman%20MP-ASI%20Lokal.pdf
0,05). Diakses pada tanggal 6 Oktober
2013
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi menyusui
SARAN Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta :
Pustaka Bunda
Diharapkan bagi peneliti Roesli, Utami. 2010.Indonesia Menyusui.
selanjutnya untuk meneliti dengan Jakarta: Badan Penerbitan
variabel yang sama dengan menambah IDAI.Pp:13-24
sampel penelitian sehinggal hasilnya Singh. 2010. Faktor-Faktor yang
lebih akurat. berhubungan dengan Perilaku Ibu
. Multipara dalam Pemberian ASI
Eksklusif di KIA (Kesehatan Ibu
DAFTAR PUSTAKA dan Anak). Depok: FKM UI
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20
Astutik.2014. Payudara dan laktasi 320714-S-Dewi%20Wulandari.pdf
Jakarta: Trans Infomidia. Diakses pada tanggal 12 Maret
Astuti, W. 2011.Ilmu Gizi. Jakarta: 2017
Rineka Cipta. Slusser. 2004. Wanita Karir dan
BPS. 2013. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Pemberian ASI. http://www.gizi-
Jakarta:EGC net. Diakses pada tanggal 27
Lee. 2009.Cara Pintar Merawat Bayi 0- Februari 2017
12 Bulan Panduaan Bagi Ibu
10
Sulistiwaty, Ari. 2009.Asuhan Danuatmadja, B. 2007.40 Hari Pasca

Kebidanan pada ibu nifas. Persalinan. Jakarta: Puspa
Yogyakarta: Andi Swara.
11

747 933 1 SM

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

747 933 1 SM

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Nursing News Pengaruh Penggunaan Metode Pompa Asi (MPA)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE POMPA ASI (MPA)

Septi Anggreni1), Sri Mudayatiningsih 2), Neni Maemunah 3)

EFFECT BREASTMILK PUMPING METHOD (BPM) ON EXCLUSIF BREAST

PENDAHULUAN ini akan berdampak pada ibu untuk

menyusui bayi sekaligus. Di Indonesia yang disebut dengan kolostrum (Lee,

pengetahuan tentang Metode Pompa ASI penelitian ini menggunakan tahapan –

Berdasarkan Tabel 2 Berdasarkan Tabel 4 diketahui sig

Identifikasi Pemberian ASI pada yang ekstra dalam meningkatkan

KESIMPULAN Cerdas. Yogyakarta: 9 months

Sulistiwaty, Ari. 2009.Asuhan Danuatmadja, B. 2007.40 Hari Pasca

Anda mungkin juga menyukai