BLOK 20
Disusun oleh :
Fasilitator :
Dr. Valentin
FAKULTAS KEDOTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
2
SKENARIO 1
Anda tiba di ruang IGD suatu rumah sakit yang sudah berisi empat pasien.
Pasien
pertama, Tuan W, 22 tahun, sadar, terlihat lemas, GCS 13, dengan tekanan
darah
85/60 mmHg, frekuensi nadi 114x/menit dan frekuensi nafas 17x/m, tampak
hamil aterm, sedang berteriak kesakitan bahwa dia merasa dia akan segera
N94 x/m, RR 32x/m. Pasien ketiga ibu Y, 42 tahun, datang dengan keluhan
sesak
x/m. Pasien keempat, anak Z laki-laki 5 tahun, datang dengan luka bakar di
daerah
wajah dan dada (lebih kurang 15 % permukaan tubuh), GCS 13, dengan TD
90/60, N 120x/m, dan RR 24 x/m. Sebagai dokter jaga, anda melakukan
Klarifikasi Istilah
Konsep Masalah
1. Triage
3. Luka bakar
4. Trauma torak
5. Syok
3
Identifikasi masalah
Tuan W, 22 th,
terlihat lemas,
TD 110N/70
GCS 13
TD 110N/70
TD 85/60 mmHg
mmHg, N
N 114x/m mmHg, N
RR 17x/m 100x/m, RR 32
100x/m, RR 32
berlumuran
x/m
darah setelah x/m
kecelakaan lalu sesak dan
lintas sesak dan
u X 31 tahun, nyeri dada
amil aterm, nyeri dada
setelah
setelah
D 110/70 mmHg
tab
94 x/m,
Z (L) 5 th
R 32x/m Z (L) 5 th
Z (L) 5 th
edang berteriak
esakitan
GCS 13,
dak ada tanda-
TD 90/60mmHg
anda perdarahan TD 90/60mmHg
ibu Y, 42 tahun TD 90/60mmHg
ibu Y, 42 tahun
N 120x/m,
N 120x/m,
N 120x/m,
dan dada (lebih
RR 24 x/m dan dada (lebih
RR 24 x/m dan dada (lebih
RR 24 x/m
kurang 15 %
luka bakar di kurang 15 %
luka bakar di kurang 15 %
luka bakar di
permukaan
daerah wajah
daerah wajah
daerah wajah
jalan nafas.
Jawab:
status mental.
Jawab :
METTAG
mental.
meninggal
Jawab :
dan dada memiliki risiko untuk terjadinya cidera inhalasi yang dapat
dilakukan infiltrasi pada dada bila terjadi flail ches atau blok interkostal
persalinan.
Jawab :
A, Airway
Pastikan jalan nafas baik dan pastikan tidak terdapat cidera cervikal.
Ada
seperti head tilt, chin lift, jaw Thrust. Namun harus berhati-hati apa bila
B, Breathing
dilakukan look, listen and feel. Untuk look nilai apakah ada obstruksi
atau
7
C, Circulation
hipovolemik ?
Jawab :
Oksigenasi.
7. Apa saja tanda-tanda syok hipovolemik?
Jawab :
Penurunan tekanan
darah
Kesadaran menurun
8
Takikardi/bradikardia
takikardia.
Jawab :
Trauma torak
Jawab :
Jawab :
mencegah terjadinya
perburukan.
Luka Bakar
Jawab:
terbentuk sikatrik.
10
sisa jaringan epitel tinggal sedikit. Organ – organ kulit seperti folikel
bullae, k ulit yang terbakar berwarna abu-abu dan lebih pucat sampai
dermis yang dikenal sebagai esker. Tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang
sensasi karena ujung – ujung sensorik rusak. Penyembuhan terjadi
lama
CO2, hipoksia,
Jawab :
• Respons spontan 5 4
SINTESIS
A. PENILAIAN AWAL
waktu sangat penting, karena itu diperlukan adanya suatu cara yang mudah
meliputi :1
1. Persiapan
2. Triase
4. Resusitasi
9. Penanganan definitif
I. Persiapan
sakit terdekat.
khusus resusitasi.
sewaktu-waktu dibutuhkan.
II. Triase
a. Multiple Casualties
Penderita dengan masalah yang mengancam jiwa dan multi trauma akan
b. Mass Casualties
waktu, perlengkapan dan tenaga yang paling sedikit akan dilayani lebih
dahulu.
A. Label hijau
B. Label kuning
C. Label merah
15
D. Label biru
resusitasi UGD disiapkan untuk masuk intensive care unit atau masuk
kamar
operasi.
E. Label hitam
1. Penilaian
2. Pengelolaan airway
immobilisasi
rigid
Kebutuhan untuk
Tidak sadar Apnea
perlindungan airway
• Paralisis neuromuskuler
• Tidak sadar
• Perdarahan
• Takipnea
• Muntah – muntah
•membutuhkan
Hipoksia hiperventilasi singkat,
• Hiperkarbia
bila terjadi penurunan keadaan
neurologis
• Sianosis
Bahaya sumbatan • Stridor
• Hematoma leher
klavikula.
5. Evaluasi
17
gambar 4. Algoritma airway
an Ventilasi
b. Breathing d
1. Penilaian
2. Pengelolaan
liter/menit)
c. Menghilangkan tension
pneumothorax
3. Evaluasi
1. Penilaian
resusitasi masif
segera.
2. Pengelolaan
f. Cegah hipotermia
3. Evaluasi
d. Disability
2. Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, reflek cahaya dan awasi
tanda-tanda
lateralisasi
e. Exposure/Environment
cukup hangat.
IV. Resusitasi
a. Re-evaluasi ABCDE
1. Definisi
jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi,
2. Etiologi
3. Patofisiologi
• Jika luas luka bakar > 20 % → syok hipovolemik dg gejala khas: gelisah,
urin berkurang.
• Kebaran pada ruangan tertutup atau jika luka terjadi di wajah dapat
terjadi
kerusakan mukosa jalan nafas o.k gas, asap, atau uap panas yang
terisap.
21
• Luka bakar sering tidak steril → kontaminasi pada kulit mati merupakan
antibiotik).
tanda warna hijau pada kasa penutup luka bakar → kuman produksi
enzim
nanah yg banyak
• Luka bakar derajat tiga jika sembuh sendiri → kontraktur jika terkena
genitalia/perineum.
4. Penegakan Diagnosa
o Anamnesis
Riwayat trauma luka bakar, umur, riwayat penyakit yang diderita,
dll.
o Pemeriksaan fisik
o Pemeriksaan penunjang
5. Tatalaksana
A. Primary survey
Airway Periksa jalan nafas, bila ditemukan obstruksi jalan nafas, buka jalan
nafas
dengan pembersihan jalan nafas. Bila perlu lakukan intubasi ataupun
krikotiroidektomi/trakeostomi.
Breathing Berikan
oksigen
Circulation
3. 2000 dextrose 5%
Dan hari selanjutnya setengan dari hari pertama. Hari ke II dan III
diberikan 1⁄2
hari I.
Hari Pertama :
Kebutuhan faali :
Hari kedua
✓ Monitoring EKG
4. Disability
5. Exposure/environment
B. Secoundary Survey
1. Pemeriksaan Fisik
2. Catatan Penderita
masuk ke dalam Unit Gawat Darurat. Catatan penderita ini harus disertakan
bila
a. Darah
b. Radiologi
ikutan.
d. Fasiotomi kadang diperlukan pada luka bakar fraktur, crush injury, trauma
listrik tegangan tinggi, atau luka bakar yang mengenai bagian bawah
fasia.
25
5. Pemesangan Pipa lambung
kembung, atau luas luka bakarnya melebihi 20% permukaan tubuh dan
apabila
7. Perawatan Luka
Karena luka bakar derajat II terasa nyeri karena hanya aliran udara
ruangan ke atas luka, maka menutup luka dengan kain bersih dapat
mengurangi
8. Antibiotik
9. Tetanus
c. perineum
6. Komplikasi
b. Sepsis / toksis.
d. Peneumonia
9. Prognosis
b. Luas permukaan
c. Daerah
d. Usia
e. Keadaan kesehatan
27
C. TRAUMA TORAK
3.1 Tension
Pneumotoraks
a. Definisi
peningkatan tekanan di dalamrongga pleura. Kondisi ini terjadi bila salah satu
rongga paru terluka, Sehingga udara masuk ke rongga pleura dan udara tidak
bisa
b. Etiologi
tumpul atau tajam ± meliputi gangguan salah satu pleura visceral atau
parietal dan
seringdengan patah tulang rusuk (patah tulang rusuk tidak menjadi hal yang
biasanya vena subclavia atau vena jugular interna (salah arah kateter
check valve yaitu pada saat inspirasi udara masuk ke dalam cavum pleura
tetapi
dan melibihitekanan atmosfir. Udara yang terkumpul dalam rongga pleura ini
tergeser kesisi lain dan mempengaruhi aliran darah vena ke atrium kanan.
Pada
dinding dada dan tidak ada suara napas pada sisi yang
sakit.
Berikut adalah keadaan atau kelainan akibat trauma toraks yang berbahaya
dan
penanganan trauma.
.Primary SurveyAirwayAssessment :
• lakukan chin-lift dan jaw thrust, hilangkan benda yang menghalangi jalan
napas
nasal)BreathingAssesmentPeriksa frekwensi
napas.
emergency
napas berat dan keadaan inidapat mengancam jiwa apabila tidak cepat
dilakukan
axillaris. Penanganan Diit dengan tinggi kalori tinggi protein 2300 kkal +
ekstra putih telur 3 x 2
butir /hari.
3.2 Hematotoraks
a. Definisi
viseral dan parietal. Gejala dan tindakan pada waktu penderita masuk sangat
b. Manifestasi Klinis
Pada penderita hematotoraks keluhannya nyeri dan sesak napas. Bila ada
keluhan
atau pucat karena perdarahan. Fremitus sisi yang terkena lebih keras dari sisi
yang
lain. Pada perkusi didapatkan pekak dengan batas seperti garis miring atau
menghilang.
a. Penatalaksanaan
32
atau perdarahan lebih dari 5 cc/kg BB/jam dapat menimbulkan renjatan. Bila
volume darah total 80 cc/kgBB atau 15% dari berat badan, darah yang
keluar
dengan cairan, dan darah yang sesuai dengan menggunakan jarum infus
yang
besar. Jika dianggap perlu gunakan dua infus sekaligus. Darah yang sesuai
untuk
mengatasi renjatan adalah darah plasma, namun jika tidak tersedia gunakan
cairan
atau takikardi. Adanya perkusi yang pekak pada sisi yang terkena mungkin
didapatkan pula bunyi napas yang melemah atau menghilang. Pada pungsi
mungkin keluar darah. Segera setelah itu lakukan WSD, dan pasien dikirim
ke
mengalirkan
cairan atau udara dari torak dengan tujuan untuk mempertahankan tekanan
negatif
mempertahankan pengembangan
paru.
Indikasi
→ Pneumothorax
→ Haemothorax
→ Pleuraleffusion
→ Empyema (pyothorax)
33
Kontraindikasi
3. Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam
sampai
muskulus interkostalis.
dinding dada
dilakukan apabila :
toraskostomi
2. Torakotomi
toraskopi. Tindakan ini dilakukan jika toraskopi gagal atau jika blep
atau
DAFTAR PUSTAKA
Surgeons.2008
2004