“Pancreas”
Mengeringkan di
Duct. Pankreatikus
ampulla vateri
mayor bergabung
(papilla mayor) di
Embriologi : duodenum pars II
dengan CBD
Eksokrin Endokrin
• Hanya diperlukan 20%
pancreas normal untuk
Insufisiens mencegah insufisiensi
i pancreas • Pembedahan dapat merusak
kelenjar endokrin dan
Sel Sel
Sel Islet
eskokrin acinar ductal
Kadar Pengaruh
Sinyal
glukosa hormone
• Stimulasi : serat kolinergik dan serabut neural
plasma sel islet lain
Sinyal neural simpatis alfa
• Inhibisi : beta simpatis
Terdiri dari 2 fase :
Pengaruh • Stimulator pelepasan insulin : glucagon, GIP, 1. Pelepasan insulin yang disimpan : terjadi 5 menit
GLP-1, CCK setelah glucose challenge
hormone sel • Inhibisi pelepasan insulin : somatostatin,
2. Fase 2 lebih lama, pelepasan menetap insulin
islet lain amylin, pancreastatin
akibat produksi berkelanjutan dari insulin
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1435-1439
Hormon Pankreas Lain :
Pancreatic polypeptide
Glukagon Somatostatin Ghrelin
(PP)
• Fungsi : glikogenolisis • Fungsi : inhibisi sekresi • Fungsi : • Fungsi :
gluconeogenesis (aksi dan aksi semua peptide • Inhibisi kolestasis • Menurunkan sekresi
hiperglikemik) pancreas dan usus, (sekresi bilier), insulin
• Regulator : inhibisi pertumbuhan kontraksi gallbladder, • Blockade efek insulin
• Glukosa : inhibisi sel sekresi eksokrin pada pankreas
pelepasan • Stimulan : lemak pancreas
• Hipoglikemia : stimulan intraluminal (utama), • Paling penting : fungsi
• GLP-1, insulin dan pengasaman gaster dan regulasi glukosa melalui
somatostatin : inhibisi mukosa duodenum regulasi ekspresi gen
(parakrin) • Inhibitor : acethylkolin reseptor insulin
• Serabut alfa dan
kolinergik : stimulant
pelepasan glucagon
• Serabut simpatis beta :
inhibisi glukagon
Neoplasma Neoplasma
Pankreatitis Pankreatitis pada pada
Akut Kronis Endokrin Eksokrin
Pankreas Pankreas
Gallstones Alkohol
Hipotesis penyebab : Adanya reflkus biliaris ke
Yang penting diketahui : jumlah yang
ductus pankreatitis, inkompetensi ductal trasien
dikonsumsi sehari (100-150 gr/hari), dan pola
akibat pasase batu dan atau obstruksi ductal
minum
pancreas yang menyebabkan hipertensi duktal
Penyebab iatrogenic pankreatitis akut
Menyebabkan tekanan balik sekresi pancreas
Sel asinar memetabolit etanol menjadi :
perubahan yang menyebabkan cedera :
yang menimbulkan gangguan ductal minor
autodigesti, nekroinflamasi dan kematian sel • Sumbatan ductus atau parenkim
setelah prosedur bedah
Terjadi ekstravasasi jus pancreas ke jaringan
Sel stelata teraktifasi dengan adanya ethanol • Hipoperfusi sphlanic -> iskemia
menjadi fenotipe myofibroblas yang mensintesis
pancreas dan akhirnya aktivasi enzim pankreas
mediator proinflamasi dan sitokin • Post prosedur ERCP (paling sering)
Mediator inflamasi
Kegagalan organ
masuk ke limfe dan Terjadi kerusakan organ
(MODF) nilai dengan
melewati hepar ke multipel (MODS)
SOFA
sirkulasi sistemik
Shah Adarsh P, Mourad Moustafa M, Bramhall Simon R. Acute Pancreatitis: Current perspectives on diagnosis and Management. Journal of Inflammation Reasearch. 2018: 11; 79-80
Memprediksi Severitas Pankreatitis Akut
• Penting untuk keputusan Triase pasien
pankreatitis akut
• Berguna untuk menentukan beratnya
penyakit di masa depat
• Dilakukan dengan menggunakan
kriteria Ranson atau kriteria Glasgow
dimodifikasi
• Jika ada 3 atau lebih kriteria positif =
“penyakit diprediksikan akan berat”
• Skor pankreatitis yang tidak berbahaya
dinyatakan jika terdapat : tidak adanya
rebound terderness/guarding, HCT
normal dan Creatinin serum normal
3 tingkat 4 kategori
Giefer M, Allard A, Braly K, Dichek H, et.al. Pancreatitis Diagnosis Pathway. Seattle Children’s Hospital. 2018. p-01
Penanganan Pankreatitis di IGD (Awal)
Giefer M, Allard A, Braly K, Dichek H, et.al. Pancreatitis Diagnosis Pathway. Seattle Children’s Hospital. 2018. p-01
Tatalaksana Pankreatitis Akut
Semua pasien dengan pankreatitis akut harus dirawat.
Jika gejala ringan masa perawatan < 1 minggu, jika
gejala berat dan kritis dapat minggu hingga bulan
Manajemen Resusitasi
nyeri cairan
Endoskopic
Dukungan retrograde
cholangiopancreatico
nutrisi graphy (ERCP)
terapeutik
Mengatasi
komplikasi lokal
Antibiotik dengan opertif
jika gagal
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1439-1450
Tatalaksana Pankreatitis akut : Suportif dan
Medis
• Terapi nyeri tergantung derajat penyakit (diprioritaskan memalui jalur IV)
• Jika nyeri ringan : NSAID (ex. Metamizole 1 gr/8 jam IV)
• Jika nyeri berat : opioid (ex. Budenophrin 0.3 mg/4 jam IV). Morfin harus
dihindari = menyebabkan spasme spincter oddi
• Resusitasi cairan lebih disukai dengan RL, tujuannya untuk menormalisasi
volume darah, TD dan urine output
• Dukungan nutrisi : pendekatan “rest the pancreas” tidak lagi diterima, berikan
dan inisiasi nutrisi enteral awal (dalam 24 jam admisi RS), jika pasien tidak
tolerir dapat diberikan melalui NGT (untuk 48-72 jam awal), jika pasien masih
tidak tolerir berikan melalui tube feeding.
• Profilaksis antibiotic saat ini tidak didukung oleh penelitian terbaru
Shah Adarsh P, Mourad Moustafa M, Bramhall Simon R. Acute Pancreatitis: Current perspectives on diagnosis and Management. Journal of Inflammation Reasearch. 2018: 11; 81-82
Intervensi Invasif
• Untuk pasien dengan klinis memburuk yang
dicurigai mengalami komplikasi lokal
terinfeksi
• “pendekatan step up” dengan drain yang
dipandu CT scan (drainase perkutaneus atau
endoskopi)
• Tunda selama 3-4 minggu dengan dukungan
ICU, jika mungkin
• Jika gagal merespons atau terdapat perburukan
sekunder : ulangi CT scan, dan pilih teknik
invasive minimal yang sesuai berdasarkan
ketersediaan ekspertise dan peralatan, sbb :
1. Video-assisted retroperitoneal debridement
2. Endoscopic transluminal debridement
3. Ongoing large bore drainage and irrigation
Shah Adarsh P, Mourad Moustafa M, Bramhall Simon R. Acute Pancreatitis: Current perspectives on diagnosis and Management. Journal of Inflammation Reasearch. 2018: 11; 82
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1439-1450
Komplikasi pankreatitis Akut
Prevalensi
• Terdapat variasi geografik
Etiologi
akibat trauma, gallstones, dan tumor, serta
penyakit metabolik (hyperlipidemia,
hiperparatiroidisme) dan autoimun
Toxic-
Idiopathic Genetic
metabolic
Recurrent and
Autoimmune severe acute Obstructive.
pancreatitis
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1451-1472
Klasifikasi Pankreatitis Kronis
Klasifikasi terbaru berdasarkan histopatologi dan juga etiologi dari
Singer dan Chiari
Chronic Calcific
• Paling banyak
(Lithogenic) • Tdd pasien dengan pankreatitis kalsifikasi sebagai etiologinya
Pancreatitis
Chronic • Adanya perubahan inflamasi kronis yang disebabkan oleh kompresi
Obstructive atau oklusi sistem ductus proksimal oleh tumor, gallstone, bekas luka
postraumatik atau caliber ductus yang inadekuat (misa : pancreas
Pancreatitis divisum)
Tingkat survival
jangka panjang
pasien dengan
pankreatitis kronis
kurang dari mereka
yang tanpa PC
Analgesik
• Dapat ditambahkan analgesia-
enhancing agents misalnya gabapentin
Plagemann Stephanie, et.al. Surgical Treatment for Chronic Pancreatitis: Past, Present, and Future. Hindawi Gastroenterology Research and Practice. 2017. p 3-4
Pendekatan operatif untuk pasien dengan
Pankreatitis Kronis
Plagemann Stephanie, et.al. Surgical Treatment for Chronic Pancreatitis: Past, Present, and Future. Hindawi Gastroenterology Research and Practice. 2017. p 3-4
Algoritme Terapi untuk Pankreatitis Kronis
Mengetahui sindrom
klinis klasik tumor
Kunci mendiagnosis
tumor : Konfirmasi dengan
mendeteksi kadar Neoplasma pankreas endokrin yang tidak
hormone yang berhubungan dengan peningkatan kadar hormone
meningkat dan syndrome klinis yang jelas disebut “non
fungsional”
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1480-1484
Pancreatic Neuro-endocrine tumours
(pNET)
• “Sel Neuroendokrin” = tipe sel yang
mensintesis hormone dalam sitoplasma
yang ditransport ke axon lalu di sekresi
ke pembuluh darah dari ujung saraf.
• NET diklasifikasikan berdasarkan lokasi
asalnya pada usus embrio, dibagi menjadi
tumor foregut, midgut dan hindgut
• Pankreas adalah lokasi primer NET di
Timur tengah dan Asia pasifik
• “Karsinoid” hanya digunakan jika ada
sindroma Karsinoid
Sakuma Yasunaru, Sata Naohiro, Lefor Alan Kawarai. Pancreas Neuroendocrine Tumors: An Introduction. J Pancreas. 2018; S(3): 322, 324
Sindroma Karsinoid
Flushing
Abdomina
l Cramp
Diarhea
Sakuma Yasunaru, Sata Naohiro, Lefor Alan Kawarai. Pancreas Neuroendocrine Tumors: An Introduction. J Pancreas. 2018; S(3): 323
A. Insulinoma
• Insulinomas merupakan neoplasma endokrin
fungsional pankreas paling sering terjadi
• Klinis : terdapat “Trias Whipple”
(hipoglikemia simptomatis, kadar serum
glukosa <50 mg/dL, dan gejala membaik
dengan pemberian gluksoa)
• Terdeteksi dengan CT scan dan EUS
• Terapi : biasanya cukup dengan enukleasi
sederhana, tetapai tumor yang berlokasi
dekat dengan ductus pankreas dan besar (> 2
cm) memerlukan pankreatektomi distal atau
pankreaticoduodenonectomy)
Klinis Diagnosis
Menyebabkan sindome Zollinger-Ellison Deteksi tumor dengan kombinasi scan
(Peningkatan kadar gastrin >1000 pg/mL, octreotide dan EUS (biasanya ukuran
hipersekresi asam dan ulkus peptic) gastrinoma < 1 cm)
Manifestasi
• Diabetes ringan dengan dermatitis dan kadang
lidah yang membesar dan sensitif
• Dermatitis : nekrolitik migratory eritematosa
klinis klasik (tepi aktif dan sentral healing yang
bermigrasi)
Hidalgo M. et.al. Consesus Guidelines for Diagnosis, treatment and follow-up of patients with pancreatic cancer in Spain. Clin Transl Oncol. 2017; 19: 669
Algoritme diagnosis dan terapi untuk
kanker pankreas.
CT scan menkonfirmasi tumor yang dapat direseksi atau tidak. ERCP : endoscopic retrograde
cholangiopancreatography, EUS : endoscopic ultrasound
Schwarz’s Principles of Surgery 11 th edition Volume 2. p 1484-1489
Terapi untuk PDAC Metastatik
Singkatan :
• ECOG : Eastern Cooperative Oncology
Group
• TED : thromboembolic disease
• GEM: Gemcitabine
• XELOX: Capecitabine + oxaliplan
• FOLFIRI: 5-FU/LV + Irinotecan
Hidalgo M. et.al. Consesus Guidelines for Diagnosis, treatment and follow-up of patients with pancreatic cancer in Spain. Clin Transl Oncol. 2017; 19: 676
Daftar Pustaka
1. Fisher William E, Andersen Dana K, et.al. Pancreas. In Brunicardi F. Charles et.al
(editor). Schwarz’s Principles of Surgery 11th edition Volume 2. Mc Graw Hill
Education. USA: 2019
2. Shah Adarsh P, Mourad Moustafa M, Bramhall Simon R. Acute Pancreatitis: Current
perspectives on diagnosis and Management. Journal of Inflammation Reasearch. 2018:
11; 77-85
3. Giefer M, Allard A, Braly K, Dichek H, et.al. Pancreatitis Diagnosis Pathway. Seattle
Children’s Hospital. 2018
4. Plagemann Stephanie, et.al. Surgical Treatment for Chronic Pancreatitis: Past, Present,
and Future. Hindawi Gastroenterology Research and Practice. 2017
5. Sakuma Yasunaru, Sata Naohiro, Lefor Alan Kawarai. Pancreas Neuroendocrine
Tumors: An Introduction. J Pancreas. 2018; S(3): 321-327
6. Hidalgo M. et.al. Consesus Guidelines for Diagnosis, treatment and follow-up of
patients with pancreatic cancer in Spain. Clin Transl Oncol. 2017; 19: 667-681
TERIMAKASIH