Anda di halaman 1dari 63

MEGUTIP 1 PARAGRAF DARI BUKU ILMIAH DI BIDANG PERTANIAN

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Agribisnis Kelas B UB3

1. (195040100113032) Cynthia Eka Pratiwi


Menurut asal muasalnya kata Agribisnis berangkat dari kata Agribusiness, dimana agriculture berarti
pertanian dan business berarti usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana
Agribisnis (agribusiness) adalah usaha atau kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian
berorientasi profit.
Koestino, Djoko. 2018. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: Universitas Brawijaya.

Kutipan tidak langsung

Harvard
Koestino (2018) menyatakan bahwa agribisnis adalah kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan
pertanian berorientasi profit. Hal tersebut didasari dengan seluruh kegiatan yang melibatkan penyaluran
1
sarana usaha tani. Dengan demikian, semua kegiatan usaha tani dalam agribisnis berlandaskan pada ilmu
ekonomi. (deduktif)
Seluruh kegiatan yang melibatkan penyaluran sarana usaha tani. Dengan demikian semua kegiatan usaha
tani, dalam agribisnis berlandaskan pada ilmu ekonomi. Koestino (2018) menyatakan bahwa agribisnis
adalah kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. (induktif)

Koestino, Djoko. 2018. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: Universitas Brawijaya.


APA
Koestino dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Manajemen Agribisnis” (2018) menyatakan bahwa
agribisnis adalah kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. Hal
tersebut didasari dengan seluruh kegiatan yang melibatkan penyaluran sarana usaha tani. Dengan
demikian, semua kegiatan usaha tani dalam agribisnis berlandaskan pada ilmu ekonomi. (deduktif)

Koestino, Djoko. (2018). Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: Universitas Brawijaya.

Vancouver

2
Agribisnis adalah kegiatan pertanian serta apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. 1 Hal
tersebut didasari dengan seluruh kegiatan yang melibatkan penyaluran sarana usaha tani. Dengan
demikian, semua kegiatan usaha tani dalam agribisnis berlandaskan pada ilmu ekonomi. (deduktif)

1. Koestino, Djoko. 2018. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: Universitas Brawijaya.


2. Wilda Asyrina Maris (Mengundurkan Diri)
3. (195040100113034) Amril Ula Chandra
Pangan adalah bahan apa pun bagi suatu organisme yang memberi energi dan zat gizi. Telah dikemukakan
bahwa tanaman dapat menyintensis pangannya sendiri dari energi matahari. Mikroorganisme hanya
memerlukan sumber energi yang sederhana dan beberapa bahan anorganik. Hewan memerlukan pangan
yang “selesai dibuat” oleh tanaman bahan dalam bentuk molekul yang sangat kompleks. Manusia
termasuk omnivora yang memperoleh pangannya langsung dari keduanya, yakni tanaman dan hewan.
Kutipan
Harjadi (2019) menyatakan bahwa pangan adalah bahan apa pun yang mengandung energi dan zat gizi
yang dibutuhkan oleh suatu organisme. Pangan dibutuhkan oleh semua makhluk hidup karena
memberikan sumber energi dan zat gizi. Tanaman dapat menyintesis makananannya sendiri dengan
bantuan energi matahari. (deduktif)

3
Pangan adalah bahan apa pun yang mengandung energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh suatu
organisme (Harjadi, 2019). Jadi, makhluk hidup seperti manusia, hewan dan mikroorganisme
membutuhkan pangan dari organime lain sedangkan tumbuhan dapat membuat pangannya sendiri dengan
bantuan energi matahari. (deduktif)
3) Manusia termasuk omnivora karena memperoleh pangannya langsung dari keduanya, yakni tanaman
dan hewan. Tumbuhan dapat menyintensis pangannya sendiri dengan bantuan energi matahari, hewan
memerlukan pangan dari tanaman, dan mikroorganisme hanya memerlukan energi sederhana dan
beberapa bahan organik. Harjadi (2019) menyatakan bahwa pangan adalah bahan apa pun yang
mengandung energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh suatu organisme. (induktif)
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, Sri S. 2019. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
APA
Harjadi dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Agronomi” (2019) menyatakan bahwa pangan
adalah bahan apa pun yang dibutuhkan oleh suatu organisme sebagai sumber energi dan zat gizi. Manusia
dapat mengosumsi pangannya dari tumbuhan maupun hewan. Dengan demikian, manusia termasuk
omnivora karena mengosumsi pangannya dari keduanya. (deduktif)
Harjadi,Sri S.(2019).Dasar-Dasar Agronomi.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

4
Vancouver
Pangan adalah bahan apa pun bagi suatu organisme yang memberi energi dan zat gizi. 1 Hal ini telah
dikemukan karena tanaman dapat menyintensis makanan sendiri dengan bantuan energi matahari, hewan
memerlukan pangan dari tanaman, dan mikroorganisme hanya memerlukan energi sederhana dan
beberapa bahan organik.
1. Harjadi,Sri S.Dasar-Dasar Agronomi.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2019.
4. (195040100113035) Dyah Ayu Nurdiyanti
Perilaku risiko produksi petani dikategorikan dalam tiga kelompok yaitu petani yang menyukai risiko
(risk taker), petani yang netral terhadap risiko (risk neutral), dan petani yang selalu menghindari risiko
(risk averse). Lipton (1968) dan Fauziyah (2010) menyatakan bahwa petani kecil lebih cenderung
berperilaku risk aversese. Risiko yang mereka hadapi jika terjadi kegagalan adalah tidak terpenuhinya
kebutuhan keluarga, bahkan sampai pada level subsisten.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Ibrohim. 2017. Analisis Efisiensi Produksi dan Perilaku Petani dalam Menghadapi Risiko pada
Usahatani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. Universitas Lampung.
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG

5
HARVARD
Saputra (2017) menyatakan bahwa terdapat tiga perilaku risiko petani dalam kegiatan produksi yaitu risk
taker, risk neutral dan risk averse. Rata-rata petani kecil berperilaku risk averse. Risiko yang terjadi
apabila kebutuhan pribadi maupun keluarga tidak terpenuhi. Dengan demikian, para petani dalam
menjalankan kegiatan produksi harus memperhatikan risiko-risiko yang ada agar berjalan lancar.
(deduktif)
Para petani dalam menjalankan kegiatan produksi harus memperhatikan risiko-risiko yang ada agar
berjalan lancar. Saputra (2017) menyatakan bahwa terdapat tiga perilaku risiko petani dalam kegiatan
produksi yaitu risk taker, risk neutral dan risk averse. Rata-rata petani kecil berperilaku risk averse.
Risiko yang terjadi apabila kebutuhan baik pribadi maupun keluarga tidak terpenuhi. (induktif)
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Ibrohim. 2017. Analisis Efisiensi Produksi dan Perilaku Petani dalam Menghadapi Risiko pada
Usahatani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Universitas
Lampung.
APA
Saputra dalam bukunya yang berjudul " Analisis Efisiensi Produksi dan Perilaku Petani dalam
Menghadapi Risiko pada Usahatani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan" (2017)
menyatakan bahwa terdapat tiga perilaku risiko petani dalam kegiatan produksi yaitu risk taker, risk

6
neutral dan risk averse. Rata-rata petani kecil berperilaku risk averse. Risiko yang terjadi apabila
kebutuhan pribadi maupun keluarga tidak terpenuhi. Dengan demikian, para petani dalam menjalankan
kegiatan produksi harus memperhatikan risiko-risiko yang ada agar berjalan lancar. (deduktif)

DAFTAR PUSTAKA
Saputra, Ibrohim. (2017). Analisis Efisiensi Produksi dan Perilaku Petani dalam Menghadapi Risiko pada
Usahatani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Universitas
Lampung.
VANCOUVER
Saputra (2017) menyatakan bahwa terdapat tiga perilaku risiko petani dalam kegiatan produksi yaitu risk
taker, risk neutral dan risk averse. Rata-rata petani kecil berperilaku risk averse. Risiko yang terjadi
apabila kebutuhan pribadi maupun keluarga tidak terpenuhi.1 Dengan demikian, para petani dalam
menjalankan kegiatan produksi harus memperhatikan risiko-risiko yang ada agar berjalan lancar.
(deduktif)

7
1. Saputra, Ibrohim. (2017). Analisis Efisiensi Produksi dan Perilaku Petani dalam Menghadapi Risiko
pada Usahatani Jagung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Universitas
Lampung.
2. ...
3. ...
5. (195040100113036) Fori Ibrah Harahap
Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang memiliki peminat paling banyak untuk dijadikan
bahan konsumsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2015 produksi jamur tiram di Indonesia
dari tahun 2010 sampai 2014 mengalami penurunan yaitu dari 61.37 menjadi 37.41. Oleh sebab itu
dalam meningkatkan produksi dapat digunakan beberapa cara diantaranya yaitu penyediaan bibit jamur
yang berkualitas dan baik. Penelitian ini mempelajari keberhasilan persilangan beberapa jenis jamur
tiram dengan metode fusi miselium monokarion, serta membandingkan kualitas bibit F1 dari hasil
persilangan dan metode pembibitan dari spora sebagai bahan induk pengembangan jamur tiram.
Kutipan tidak langsung
Harvard
Suriawiria (2000), budidaya jamur tiram putih di Indonesia belum dapat untuk memenuhi kebutuhan
konsumen setiap hari. Hal tersebut terjadi karena belum banyak yang membudiyakan jamur tiram.
(deduktif)

8
Jamur tiram memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan di Indonesia. Tapi ketersedian
jamur sangat terbatas. Suriawiria (2000), budidaya jamur tiram putih di Indonesia belum dapat untuk
memenuhi kebutuhan konsumen setiap hari. (Induktif)

Suriawiria. 2000. Jamur tiram hanya membutuhkan media serbuk gaji. Oleh sebab itu harusnya
budidaya jamur tiram cukup mudah untuk di produksi massal. Program studi pendidikan Biologi,
Universitas muhammadiyah.

APA
Suriawiri menyatakan budidaya jamur tiram putih di Indonesia belum dapat untuk memenuhi
kebutuhan konsumen setiap hari. Padahal prospek pengusahaan jamur tiram putih cukup cerah (2000).
Hal tersebut didasari karena mudah nya budidaya serta media tanam nya, maka dibutuhkan penyuluhan
agar para petani mengerti untuk membudidayakan dan memproduksi dalam jumlah banyak. (deduktif)

9
Suriawiria. 2000. Jamur tiram hanya membutuhkan media serbuk gaji. Oleh sebab itu harusnya
budidaya jamur tiram cukup mudah untuk di produksi massal. Program studi pendidikan Biologi,
Universitas muhammadiyah.

Vancouver
Produksi jamur tiram masih sangat sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia, maka
dibutuhkan penyuluhan terhadap para petani jamur tiram di Indonesia agar dapat memproduksi dalam
skala besar. Hal ini didasari karena jamur tiram memiliki prospek bisnis yang bagus di Indonesia.
(deduktif)

1. Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha. Semarang: Aneka Ilmu.
2. …
3. …
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, E.N. Herliyana, I.Z. Siregar, dan O. Permana. 2011. Karakter morfologis dan genetik jamur
tiram (Pleurotus spp.). J. Hortik. 21(3): 225–231.
10
6. (195040100113037) Hanif Hilal Hamdi
Buah semangka yang sudah dipetik dapat langsung dimasukkan kedalam keranjang pemetikan dan
langsung dikumpulkan ditempat penampungan yang teduh, hal ini sangat penting untuk menghindari
terjadinya transpirasi yang tinggi pada buah. Apabila tidak ada tempat yang teduh, sebaiknya disediakan
tenda yang dipasang semacam perkemahan atau dicarikan daun-daunan untuk menutup buah semangka
yang telah terkumpul. Cara penumpukan buah ditempat penampungan juga harus hati-hati, letakkanlah
buah dengan perlahan agar tidak memar atau pecah. Sebab, buah semangka termasuk buah yang mudah
memar atau pecah karena benturan yang agak keras. Dengan penanganan panen yang hati-hati dapat
diharapkan buah tetap berkualitas baik seperti pada saat masih dikebun.
Kutipan
Harvard
Enny Purbani dan R.Rukmana (1995) menyatakan penanganan panen buah semangka dilakukan secara
hati-hati dan sesuai prosedur agar menjaga kualitas buah tetap baik seperti saat di kebun. Hal tersebut
didasari dengan setelah dipetik buah semangka harus langsung disimpan pada tempat penampungan yang
teduh agar terhindar dari transpirasi yang tinggi pada buah dan diletakkan secara hati-hati agar tidak pecah
. (deduktif)

setelah dipetik buah semangka harus langsung disimpan pada tempat penampungan yang teduh agar
terhindar dari transpirasi yang tinggi pada buah dan diletakkan secara hati-hati agar tidak pecah. Enny

11
Purbani dan R.Rukmana (1995) menyatakan penanganan panen buah semangka dilakukan secara hati-
hati dan sesuai prosedur agar menjaga kualitas buah tetap baik seperti saat di kebun. (induktif)

Enny Purbani dan R.Rukmana, 1995, Ragam Varietas Semangka dijalur Pantura, Majalah Trubus No.
303 Tahun XXVI, Jakarta.
APA
Enny Purbani dan R.Rukmana dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Penyakit Tumbuhan” (1995)
menyatakan penanganan panen buah semangka dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur agar
menjaga kualitas buah tetap baik seperti saat di kebun. Hal tersebut didasari dengan setelah dipetik buah
semangka harus langsung disimpan pada tempat penampungan yang teduh agar terhindar dari transpirasi
yang tinggi pada buah dan diletakkan secara hati-hati agar tidak pecah . (deduktif)

Enny Purbani dan R.Rukmana, 1995, Ragam Varietas Semangka dijalur Pantura, Majalah Trubus No.
303 Tahun XXVI, Jakarta.
Vancouver
Penanganan panen buah semangka dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur agar menjaga kualitas
buah tetap baik seperti saat di kebun. Hal tersebut didasari dengan setelah dipetik buah semangka harus

12
langsung disimpan pada tempat penampungan yang teduh agar terhindar dari transpirasi yang tinggi pada
buah dan diletakkan secara hati-hati agar tidak pecah . (deduktif)
2. Enny Purbani dan R.Rukmana, 1995, Ragam Varietas Semangka dijalur Pantura, Majalah Trubus No.
303 Tahun XXVI, Jakarta.
3. ...
4. ...
7. (195040100113038) Shofia Risyada
Pertanian tanaman pangan merupakan jenis tanaman yang paling banyak diusahakan di Kecamatan
Subang khususnya tanaman padi sawah. Secara rata- rata lahan sawah digunakan untuk menanam padi
dengan frekuensi tanaman hanya 1-2 kali dalam setahun untuk selanjutnya ditanami jenis tanaman lain
seperti kacang tanah, kedelai atau ubi kayu. Namun tidak jarang juga lahan tidak ditanami karena
kurangnya kecukupan air untuk mengairi lahan. Tahun 2016 tercatat padi sawah di Kecamatan Subang
sebesar 16.313 ton, kedelai 52 ton, kacang tanah 101 ton dan ubu kayu 1.723 Ton.
Kutipan
Harvard
deduktif
Menurut Tiur Mariani Sihaloho (2009) penanaman kopi diperlukan beberapa persiapan diantaranya
bahan tanaman dan persiapan areal. Persiapan bahan tanaman meliputi penyediaan benih, penyemaian

13
benih dan persemaian lapangan. Jadi, dalam penanaman kopi robusta perlu memerhatikan kondisi
geografis dan lingkungan serta penyediaan bahan tanaman.
Induktif
Persiapan dalam penanaman tanaman kopi robusta meliputi penyediaan bahan,penyemaian benih dan
persemaian lapangan. Dengan demikian, penanaman kopi robusta perlu memerhatikan kondisi
geografis, lingkungan, dan penyediaan bahan tanaman. Tiur Mariani Sihaloho (2009) penanaman kopi
diperlukan beberapa persiapan diantaranya bahan tanaman dan persiapan areal.
Sihaloho,Tiur Mariani.(2009). Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di Kabupaten Humbang
Hasundutan Sumatera Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
APA
Tiur Mariani Sihaloho dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di
Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara” (2009) menyatakan bahwa penanaman kopi
diperlukan beberapa persiapan diantaranya bahan tanaman dan persiapan areal.
Sihaloho,Tiur Mariani.(2009). Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di Kabupaten Humbang
Hasundutan Sumatera Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Vancouver

14
Penanaman kopi diperlukan beberapa persiapan diantaranya bahan tanaman dan persiapan areal.1
Persiapan dalam penanaman tanaman kopi robusta meliputi penyediaan bahan,penyemaian benih dan
persemaian lapangan. Dengan demikian, penanaman kopi robusta perlu memerhatikan kondisi
geografis, lingkungan, dan penyediaan bahan tanaman.
1. Sihaloho,Tiur Mariani.(2009). Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Di Kabupaten Humbang
Hasundutan Sumatera Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
2. ………..
8. (195040100113039) Rimalia Mustafidzah
Tanaman kentang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 800
sampai 1500 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanaman kentang dapat tumbuh pada suhu udara antara
antara 15 sampai 22 oC. Suhu optimum pertumbuhan kentang yakni 18 sampai 20 oC dengan kelembaban
udara 80 sampai 90%. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kentang adalah 2000 sampai
3000 mm/tahun. Derajat keasaman atau pH yang cocok untuk pertumbuhan kentang yakni 5 sampai 5.5
(Kementan 2012).
Kutipan
Harvard
Tanaman kentang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar
800-1500 meter di atas permukaan laut (dpl) dan tumbuh pada suhu 15-22 derajat celcius dengan suhu
15
optimum antara 18-20 derajat celcius dan kelembaban udara sekitar 80-90 persen. Sedangkan curah hujan
yang baik untuk pertumbuhan kentang sekitar 2000-3000 mm/tahun dengan derajat keasaman atau pH
yang sesuai sekitar 5-5,5. (Afriyanti, 2012). Jadi, ketepatan waktu dan kondisi saat menanam tanaman
kentang merupakan hal yang sangat diperhatikan untuk dapat menghasilkan tanaman kentang yang
memiliki kualitas unggul.
Ketepatan waktu dan kondisi saat menanam tanaman kentang merupakan hal yang sangat diperhatikan
untuk dapat menghasilkan tanaman kentang yang memiliki kualitas unggul. Menurut Afriyanti (2012)
tanaman kentang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 800-1500
meter di atas permukaan laut (dpl) dan tumbuh pada suhu udara antara 15-22 derajat celcius dengan suhu
optimum antara 28-20 derajat celcius, dan kelembaban udara 80-90 persen. Sedangkan curah hujan yang
baik untuk pertumbuhan kentang sekitar 2000-3000 mm/tahun dengan derajat keasaman atau pH yang
cocok sekitar 5-5,5.
Afriyanti, Nurul.2012.Kelimpahan Artropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman Kentang
(Solanum tuberosum L.) dan Brokoli (Brassica oleracea L.).Skripsi Institut Pertanian Bogor.
APA
Afriyanti dalam bukunya yang berjudul “Kelimpahan Artropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman
Kentang (Solanum tuberosum L.) dan Brokoli (Brassica oleracea L.)” (2012) menyatakan bahwa tanaman
kentang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 800-1500 meter di atas
permukaan laut (dpl) dan tumbuh pada suhu udara antara 15-22 derajat celcius dengan suhu optimum
16
antara 28-20 derajat celcius, dan kelembaban udara 80-90 persen. Sedangkan curah hujan yang baik
untuk pertumbuhan kentang sekitar 2000-3000 mm/tahun dengan derajat keasaman atau pH yang cocok
sekitar 5-5,5. Jadi, ketepatan waktu dan kondisi saat menanam tanaman kentang merupakan hal yang
sangat diperhatikan untuk dapat menghasilkan tanaman kentang yang memiliki kualitas unggul.
(deduktif)
Afriyanti, Nurul.2012.Kelimpahan Artropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman Kentang
(Solanum tuberosum L.) dan Brokoli (Brassica oleracea L.).Skripsi Institut Pertanian Bogor.
Vancouver
tanaman kentang tumbuh baik di daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 800-1500
meter di atas permukaan laut (dpl) dan tumbuh pada suhu udara antara 15-22 derajat celcius dengan suhu
optimum antara 28-20 derajat celcius, dan kelembaban udara 80-90 persen. Sedangkan curah hujan yang
baik untuk pertumbuhan kentang sekitar 2000-3000 mm/tahun dengan derajat keasaman atau pH yang
cocok sekitar 5-5,5.1 Jadi, ketepatan waktu dan kondisi saat menanam tanaman kentang merupakan hal
yang sangat diperhatikan untuk dapat menghasilkan tanaman kentang yang memiliki kualitas unggul
(deduktif)

1. Afriyanti, Nurul.2012.Kelimpahan Artropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman Kentang


(Solanum tuberosum L.) dan Brokoli (Brassica oleracea L.).Skripsi Institut Pertanian Bogor
2. ....
3. ....
17
9. (195040101113001) Selvia Ananda Aisyah
Tanaman padi gogo yang diberikan perlakukan dosis nitrogen 90 kg/ha dengan PGPR 15ml/l dan
dosis nitrogrn 135 kg/ha dengan PGPR 5, 10, dan 15 ml/l mempunyai panjamg tanaman yang sama dan
lebih panjang bila disbanding dengan perlakukan dosis nitrogen 45kg/ha dengan PGPR 10ml/l dan dosis
nitrogen 90 kg/ha dengan PGPR 5ml/l. Tanaman padi gogo perlakukan dosis nitrogen 45 dan 90 kg/ha
dengan PGPR 5 ml/l, serta dosis nitrogen 135 kg/ha dengan PGPR 5, 10, dan 15 ml/l mempunyai jumlah
anakan yang sama dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan dosis nitrogen 45 dan 90 dengan
PGPR 5 ml/l.
Kutipan tidak langsung
Harvard
Vivi (2016) menyatakan bahwa pemberian dosis pupuk nitrogen dapat mempengaruhi tanaman padi
gogo. hasil Hal tersebut didasari dengan variasi panjang pertumbuhan tanaman padi gogo dan kualitas
panen yang dihasilkan. Dengan dimikian, pertumbuhan setiap tanaman padi dipengaruhi oleh kadar
dosis pupuk yang diberikan. (deduktif)

Variasi panjang pertumbuhan tanaman padi gogo dan kualitas hasil panen yang dihasilkan. Dengan
dimikian, pertumbuhan setiap tanaman padi dipengaruhi oleh kadar dosis pupuk yang diberikan. Vivi
(2016) menyatakan bahwa pemberian dosis pupuk nitrogen dapat mempengaruhi tanaman padi gogo.
18
Nafiah, Vivi Imrotin. 2016. Kajian PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobaacteria) pada berbagai
tingkat aplikasi nitrogen terhadap tanaman padi gogo (Oryza sativa L) varietas situ bagendit. Skripsi.
Universitas Brawijaya.

APA
Vivi dalam skripsinya “Kajian PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobaacteria) pada berbagai tingkat
aplikasi nitrogen terhadap tanaman padi gogo (Oryza sativa L) varietas situ bagendi” (2016)
menyatakan bahwa pemberian dosis pupuk nitrogen dapat mempengaruhi tanaman padi gogo. Hal
tersebut didasari dengan variasi panjang pertumbuhan tanaman padi gogo dan kualitas panen yang
dihasilkan. Dengan dimikian, pertumbuhan setiap tanaman padi dipengaruhi oleh kadar dosis pupuk
yang diberikan. (deduktif)
Nafiah, Vivi Imrotin. 2016. Kajian PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobaacteria) pada berbagai
tingkat aplikasi nitrogen terhadap tanaman padi gogo (Oryza sativa L) varietas situ bagendit. Skripsi.
Universitas Brawijaya.

19
Vancouver
Pemberian dosis pupuk nitrogen dapat mempengaruhi tanaman padi gogo. hasil Hal tersebut didasari
dengan variasi panjang pertumbuhan tanaman padi gogo dan kualitas panen yang dihasilkan. Dengan
dimikian, pertumbuhan setiap tanaman padi dipengaruhi oleh kadar dosis pupuk yang diberikan.
(deduktif)
10. (195040101113002) Ismi Khoirunisa
Pertanian organik di Indonesia mulai diusahakan untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga sudah
mulai diarahkan untuk memenuhi permintaan pasar global. Pengembangan pasar organik di Indonesia
belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian
intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi
masih sangat relevan. Namun yang palig penting lembaga tani tersebut dapat memperkuat posisi tawar
petani.
Kutipan
Harvard
Hadi (1987) menyatakan pertanian organik dilakukan guna mencukupi kebutuhan dalam dan luar
negeri. Hal tersebut merupakan usaha yang dilakukan pemerintah agar para lembaga pertanian seperti
koperasi, asosiasi, dan usaha tani dapat meningkatkan posisi tawar dari petani yang ada di Indonesia.
[deduktif]

20
Seluruh usaha pemerintah melalui lembaga pertanian agar petanu dapat meningkatkan posisi tawarnya
yaitu dengn melakukan pertanian organik. Hadi(1987) menyatakan bahwa pertanian organik dilakukan
untuk mencukupi kebutuhan dalam dan luar negeri. [Induktif]
Prayitno, Hadi. 1987. Petani Usahatani Organik. FE-UNS:
Surakarta

APA
Hadi dalam bukunya yang berjudul “Petani Usahatani Organik” (1987) menyatakan Harvard
Pertanian organik dilakukan guna mencukupi kebutuhan dalam dan luar negeri. Hal tersebut merupakan
usaha yang dilakukan pemerintah agar para lembaga pertanian seperti koperasi, asosiasi, dan usaha tani
dapat meningkatkan posisi tawar dari petani yang ada di Indonesia. [deduktif]

Prayitno, Hadi. (1987).Petani Usahatani Organik. FE-UNS: Surakarta

Vancouver

21
Pertanian organik dilakukan guna mencukupi kebutuhan dalam dan luar negeri’. Hal tersebut
merupakan usaha yang dilakukan pemerintah agar para lembaga pertanian seperti koperasi, asosiasi, dan
usaha tani dapat meningkatkan posisi tawar dari petani yang ada di Indonesia.

1. Prayitno, Hadi. 1987. Petani Usahatani Organik.FE-UNS: Surakarta


11. (195040101113003) Linda Febriyanti
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata
pencarian penduduknya, dengan demikian sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada
sektor pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Indonesia
diperuntukan sebagai lahan pertanian dan hampir 50 persen dari total angkatan kerja masih
menggantungkan kebutuhan hidupnya pada sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki peranan yang
sangat penting dalam perekonomian Indonesia, hal ini dikarenakan sektor pertanian berfungsi sebagai
basis atau landasan pembangunan ekonomi. Keadaan seperti ini menuntut kebijakan pemerintah pada
sektor pertanian disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan yang terjadi dilapangan dalam mengatasi
berbagai persoalan yang menyangkut kesejahteraan bangsa, Tambunan dalam M. Yamin (2005).
Kutipan
Harvard

22
Asrul (2009) menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor
pertanian sebagai sumber mata pencarian penduduknya, sehingga sebagian besar penduduk
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Dengan demikian sektor pertanian memiliki peranan
yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai basis atau landasan pembangunan
ekonomi..(deduktif)
Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia sebagai basis atau
landasan pembangunan ekonomi. Dengan demikian, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya
pada sektor pertanian. Asrul (2009) menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian penduduknya. (induktif)
Faqih, Asrul. 2009. Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap KesempatanKerja dan
Distribusi di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang. Dosen
APA
Asrul dalam sekripsinya yang berjudul “ PengaruhPembangunan Sektor Pertanian Terhadap Kesepakatan
Kerja dan Distribusi di Provinsi Jawa Tengah ’’ (2009) menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencarian penduduknya, sehingga
sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Dengan demikian sektor
pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia yaitu sebagai basis atau
landasan pembangunan ekonomi.(deduktif)
23
Faqih, Asrul. 2009. Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap KesempatanKerja dan
Distribusi di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang. Dosen
Vancouver
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata
pencarian penduduknya.1 Sehingga sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian. . Dengan demikian sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam
perekonomian Indonesia yaitu sebagai basis atau landasan pembangunan ekonomi.(deduktif)
1. Faqih, Asrul. 2009. Pengaruh Pembangunan Sektor Pertanian Terhadap KesempatanKerja dan
Distribusi di Provinsi Jawa Tengah. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang. Dosen
12. (195040101113004) Nabilla Ardhana Nisw
Hasil analisis ragam jumlah gabah total menunjukkan rerata jumlah gabah total tidak berbeda nyata
(Tabel 5). Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata kemampuan genotipe menghasilkan malai yang diuji
seragam. Jumlah gabah yang dihasilkan dari suatu malai yang terdapat pada suatu rumpun belum
seluruhnya menggambarkan banyaknya hasil yang akan diperoleh oleh sebab itu perlu dilakukan
perhitungan presentase gabah isi.
Kutipan tidak langsung

24
Harvard
Novitasari (2019) menyatakan bahwa rata-rata kemampuan genotipe pada malai total yang dianalisis
menghasilkan gabah dengan jumlah yang tidak berbeda jauh. Padahal pada setiap malai menghasilkan
beberapa gabah yang berbeda-beda. Dengan demikian, perlu perhitungan untuk mendapat presentase
gabah, karena satu malai tidak cukup menggambarkan hasil dari keselurahan padi yang ditanam.
(deduktif)
Pada setiap malai menghasilkan beberapa gabah yang berbeda-beda. Dengan demikian, perlu perhitungan
untuk mendapat presentase gabah, karena satu malai tidak cukup menggambarkan hasil dari keselurahan
padi yang ditanam. Novitasari (2019) menyatakan bahwa rata-rata kemampuan genotipe pada malai total
yang dianalisis menghasilkan gabah dengan jumlah yang tidak berbeda jauh. (induktif)
Novitasari, Adin dkk. 2019. Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Sepuluh Genotipe Tanaman Padi
(Oryza Sativa L). Malang
APA
Novitasari dalam jurnalnya yang berjudul "Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Sepuluh Genotipe
Tanaman Padi" (2019) menyatakan bahwa rata-rata kemampuan genotipe pada malai total yang dianalisis
menghasilkan gabah dengan jumlah yang tidak berbeda jauh. Hal tersebut tidak cukup efisien karena pada
setiap malai menghasilkan beberapa gabah yang berbeda-beda. Dengan demikian, perlu perhitungan

25
untuk mendapat presentase gabah, karena satu malai tidak cukup menggambarkan hasil dari keselurahan
padi yang ditanam.
Rata-rata kemampuan genotipe pada malai total yang dianalisis menghasilkan gabah dengan jumlah yang
tidak berbeda jauh. Jumlah gabah dari suatu malai menghasilkan beberapa gabah yang berbeda-beda
(Novitasari, 2019). Jadi, perlu perhitungan untuk mendapat presentase gabah, karena satu malai tidak
cukup menggambarkan hasil dari keselurahan padi yang ditanam.
Novitasari, Adin dkk. 2019. Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Sepuluh Genotipe Tanaman Padi (Oryza
Sativa L). Malang
Vancouver
Rata-rata kemampuan genotipe pada malai total yang dianalisis menghasilkan gabah dengan jumlah yang
tidak berbeda jauh. Padahal pada setiap malai menghasilkan beberapa gabah yang berbeda-beda. Dengan
demikian, perlu perhitungan untuk mendapat presentase gabah, karena satu malai tidak cukup
menggambarkan hasil dari keselurahan padi yang ditanam.
1. Novitasari, Adin dkk. 2019. Keragaman Pertumbuhan dan Hasil Sepuluh Genotipe Tanaman Padi
(Oryza Sativa L). Malang

26
Rata-rata kemampuan genotipe pada satu malai total menghasilkan gabah dengan jumlah yang tidak
berbeda jauh. Dengan demikian, perlu perhitungan untuk mendapat presentase gabah, karena satu malai
tidak cukup menggambarkan hasil dari keselurahan padi yang ditanam. Novitasari (2019)
13. (195040101113005) Bertha Novelania
Kerangka kebijakan iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk
mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan
membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan. Kebijakan teknologi kepada kapasitas inovasi,
dan pembentukan sumberdaya manusia yang handal. Bioteknologi merupakan salah satu teknologi yang
berperan dalam pembangunan pertanian (Dewan Riset Nasional, 2006).
Kutipan tidak langsung (deduktif) :
Menurut (Dewan Riset Nasional, 2006) kerangka kebijakan Iptek adalah untuk meningkatkan daya
dukung teknologi, dikarenakan banyak negara terutama negara-negara maju yang terus berupaya
mengembangkan bidang iptek. Namun, perkembangan iptek di Indonesia tertinggal jauh dan dangat
memprihatinkan dibanding negara-negara Eropa dan negara-negara Asia. Jadi, dengan berkembangnya
iptek di Indonesia, maka informasi dan komunikasi di Indonesia akan berkembang.
Kutipan langsung (induktif) :
Penerapan sistem kerangka kebijakan iptek ketahanan pangan dapat mendorong pembangunan ekonomi
yang berbasis pengetahuan dan meningkatkan daya dukung teknologi. Dewan Riset Nasional, 2006

27
menyatakan kerangka kebijakan iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung
teknologi.

DAFTAR PUSTAKA :
Dewan Riset Nasional. 2006. Pembangunan Iptek Bioteknologi Pertanian. Dewan Riset Nasional.
Indonesia.

Kutipan :
Dewan Riset Nasional menyatakan dalam artikelnya yang berjudul “Teknologi Tepat Guna Untuk
Mendukung Penguatan Sistem Inovasi di Daerah’’ (2016) bahwa kerangka kebijakan iptek ketahanan
pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian,
memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan membentuk SDM yang handal
dalam pengelolaan pangan.
Daftar pustaka (APA) :
Dewan Riset Nasional. (2006). Pembangunan Iptek Bioteknologi Pertanian. Dewan Riset Nasional.
Indonesia.
Kutipan :

28
Kerangka kebijakan iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk
mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan
membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan.1

Daftar pustaka (Vancouver) :


Dewan Riset Nasional. 2006. Pembangunan Iptek Bioteknologi Pertanian1. Dewan Riset Nasional.
Indonesia.
Kutipan :
Kerangka kebijakan iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk
mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan
membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan. Kebijakan teknologi kepada kapasitas inovasi,
dan pembentukan sumberdaya manusia yang handal. Bioteknologi merupakan salah satu teknologi yang
berperan dalam pembangunan pertanian (Dewan Riset Nasional, 2006).
Daftar pustaka (Harvard) :
(Dewan Riset Nasional. 2006). Pembangunan Iptek Bioteknologi Pertanian. Dewan Riset Nasional.
Indonesia.
14. Fitri Kusuma Dwi (Mengundurkan Diri)
29
15. (195040101113007) Nur Laela Ningtyas
Bibit kentang merupakan indikator utama dalam setiap budidaya tanaman kentang. Bibit yang
digunakan tentunya bermacam-macam jenis/ varietasnya , serta dalam memperoleh bibit juga harus jelas
asal usulnya. Berikut akan disajikan data berupa asal bibit kentang yang didapatkan petani responden
berdasarkan strata social, baik dengan cara membeli dipenangkar, maro, diberi orang tua, diperbaiki
sendiri.
Kutipan
HARVARD
Listiyono (2016) menyatakan bahwa indikatior utama budidaya kentang adalah bibit kentang. Bibit
kentang yang digunakan harus jelas asalnya dan jenis bibitnya. Bibit kentang yang baik akan menentukan
hasil kentang yang baik pula. Hal ini menujukkan bahwa hal mendasar yang harus dilakukan dalam
budidaya kentang adalah pemilihan bibit kentang. Sehingga penentuan jenis bibit sangat penting untuk
dilakukan. (deduktif).
Untuk menunjang keberhasilan tanam penentuan penggunaan jenis bibit menjadi hal yang perlu
diperhatikan. Bibit kentang yang digunakan harus jelas asalnya dan jenis bibitnya. Bibit kentang yang
baik menetukan hasil kentang yang baik pula. Listiyono, (2016) menjelaskan bahwa indikatior utama
dalam budidaya kentang adalah bibit kentang.(induktif)

30
Listiyono. (2016). Strategi Berbagai Strata Social Petani dalam Mengakses Bibit Tanaman
Kentang(Salamun tuberosum L.) di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur. Malang: Universitas Brawijaya.
APA
Listiyono dalam bukunya berjudul “Strategi Berbagai Strata Social Petani dalam Mengakses Bibit
Tanaman Kentang(Salamun tuberosum L.) di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan
Jawa Timur.” (2016) menyatakan bahwa indikatior utama budidaya kentang adalah bibit kentang. Bibit
kentang yang digunakan harus jelas asalnya dan jenis bibitnya. Bibit kentang yang baik akan menetukan
hasil kentang yang baik pula. Hal ini menujukkan bahwa hal mendasar yang harus dilakukan dalam
budidaya kentang adalah pemilihan bibit kentang. Sehingga penentuan jenis bibit sangat penting untuk
dilakukan. (deduktif).
Listiyono. 2016. Strategi Berbagai Strata Social Petani dalam Mengakses Bibit Tanaman
Kentang(Salamun tuberosum L.) di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur. Malang: Universitas Brawijaya.

VANCOUVER

31
Indikatior utama budidaya kentang adalah bibit kentang¹. Bibit kentang yang digunakan harus jelas
asalnya dan jenis bibitnya. Bibit kentang yang baik akan menetukan hasil kentang yang baik pula. Hal ini
menujukkan bahwa hal mendasar yang harus dilakukan dalam budidaya kentang adalah pemilihan bibit
kentang. Sehingga penentuan jenis bibit sangat penting untuk dilakukan.(deduktif)
1. Listiyono. 2016. Strategi Berbagai Strata Social Petani dalam Mengakses Bibit Tanaman
Kentang(Salamun tuberosum L.) di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur. Malang: Universitas Brawijaya.
16. (195040101113008) Fida Ummi Maysyaroh
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial bagi tanaman sehingga sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan demikian, jika nitrogen dalam tanah tidak dapat memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman, maka dibutuhkan input yang dapat menyuplai ketersediaan nitrogen
karena jika tidak terpenuhi, maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan terganggu, Havlin et
al., 2005).

Kutipan tidak langsung

Harvard

32
Sarno (2018) menyatakan bahwa jika nitrogen dalam tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
tanaman, maka dibutuhkan input yang dapat menyuplai ketersediaan nitrogen. Hal tersebut didasari
dengan pentingnya nitrogen bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan demikian, nitrogen
merupakan salah satu unsur hara esensial bagi tanaman. (deduktif)

pentingnya nitrogen bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan demikian, nitrogen
merupakan salah satu unsur hara esensial bagi tanaman. Sarno (2018) menyatakan bahwa jika nitrogen
dalam tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, maka dibutuhkan input yang dapat
menyuplai ketersediaan nitrogen. (induktif)

Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serta
Produksi Tanaman Caisim. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Lampung.

APA
Sarno dalam bukunya yang berjudul “Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat
Tanah dan Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Caisim” (2009) menyatakan bahwa jika nitrogen dalam
tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, maka dibutuhkan input yang dapat menyuplai
ketersediaan nitrogen. Hal tersebut didasari dengan pentingnya nitrogen bagi pertumbuhan dan

33
perkembangan tanaman. Dengan demikian, nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial bagi
tanaman. (deduktif)
Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serta
Produksi Tanaman Caisim. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Lampung.

Vancouver
Jika nitrogen dalam tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, maka dibutuhkan input
yang dapat menyuplai ketersediaan nitrogen. 1 Hal tersebut didasari dengan pentingnya nitrogen bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan demikian, nitrogen merupakan salah satu unsur hara
esensial bagi tanaman. (deduktif)

1. Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan
serta Produksi Tanaman Caisim. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung,
Lampung.
2. ...
3. ...
17. (195040101113009) Melynda Ariska

34
Beberapa bahan dasar pembuatan pupuk organik yang terdiri atas bahan-bahan berserat panjang dan keras
dapat menyulitkan proses produksinya. Untuk itu diperlukan alat pengolah/pemotong (chopper) agar
menjadi lebih kecil atau pendek sehingga mudah dikomposkan. Selain itu, pupuk organik dapat membawa
patogen dan telur serta serangga yang mengganggu tanaman. Pupuk kandang seringkali mengandung
benih gulma atau bibit penyakit bagi manusia.Pupuk kandang juga mempunyai bau yang tidak enak bagi
lingkungan, meskipun tidak beracun. Sedangkan pupuk hijau kadang-kadang dapat menimbulkan
alelopati bagi tanaman pokok. Pupuk organik terutama yang berasal dari sampah kota atau limbah pabrik
bisa mengandung logam berat. Jika pupuk tersebut digunakan pada tanah berdrainase buruk akan
menimbulkan akumulasi logam berat dan metan yang dapat berbahaya bagi ternak dan manusia, baik
langsung maupun melalui tanaman yang menyerap logam berat tersebut.

Daftar Pustaka
Wiwik Hartatik, dan Ladiyani Widowati.2015. Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas
Tanah dan Tanaman. Journal of Role of Organic Fertilizer to Improving Soil and Crop Productivity, 107-
120

Kutipan tidak langsung

APA

35
Hartatik, W.,& Widowati, L.(2015).Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah
dan Tanaman website:http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/article/view/6600/5859

Harvard
Hartatik, W & Widowati, L.2015. Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan
Tanaman. Bogor: Balai Penelitian Tanah, Jl. Tentara Pelajar No. 12, Cimanggu. Available from
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/article/view/6600/5859[Accesed 20 Nov. 19]

Vancouver
Hartatik, W, Widowati, L. Tamoxifen: Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan
Tanaman. J Sumberdaya Lahan.2015 Agustus 5;9(3)116-117

Komentar Kutipan
Pendapat saya tentang pupuk organik adalah saya setuju dengan penggunaan pupuk organik karna pupuk
ini baik bagi lingkungan dan ramah terhadap lingkungan tanpa efek samping yang membahayakan
kerusakan berlanjut.
18. (195040101113010) Alifatul Maftuhah
Jagung manis merupakan jenis jagung yang memiliki kandungan sukrosa lebih tinggi dibandingkan
jagung biasa dan juga menjadi makanan favorit masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
36
mengetahui pengaruh pemberian Bio Max Grow dan pupuk trichokompos dalam mengurangi
penggunaan pupuk anorganik khususnya pada budidaya tanaman jagung manis (Zea mays L. Saccharata
Sturt) kultivar Valentino, (2) mengetahui pengaruh pemberian Bio Max Grow dan pupuk trichokompos
dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays L. Saccharata Sturt)
kultivar Valentino.
Kutipan
Kutipan gaya APA
Penanaman Jagung Manis Menggunakan Bio Max dan Tricompos (2016)Penanaman tanaman
jagung dengan pemberian bio max grow dan pupuk trichokompos untuk mengurangi penggunaan pupuk
anorganik pada budidaya tanaman jagung manis. Selain itu, pemberian bio max grow dan pupuk
trichokompos dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays L.
Saccharata Sturt) kultivar Valentino.
Kutipan gaya harvard
(Anggun, 2016) Penanaman tanaman jagung dengan pemberian bio max grow dan pupuk
trichokompos untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik pada budidaya tanaman jagung manis.
Selain itu, pemberian bio max grow dan pupuk trichokompos dalam meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman jagung manis (Zea mays L. Saccharata Sturt) kultivar Valentino.
Kutipan gaya vancouver
37
Penanaman tanaman jagung dengan pemberian bio max grow dan pupuk trichokompos untuk
mengurangi penggunaan pupuk anorganik pada budidaya tanaman jagung manis. Selain itu, pemberian
bio max grow dan pupuk trichokompos dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung manis (Zea mays L. Saccharata Sturt) kultivar Valentino.
19. (195040101113011) Putri Siwi Anggraini
Jumlah produksi dari petani padi yang menggunakan mesin rice transplanter lebih besar
dibandingkan dengan petani padi yang tidak menggunakan mesin rice transplanter. Perbedaan jumlah
produksi yang dihasilkan oleh petani padi ini, dikarenakan oleh perbedaan cara tanam yang digunakan
oleh petani. Bibit padi yang ditanam dengan jarak tanam yang teratur lebih mampu untuk meningkatkan
hasil produksi. Karena pertumbuhan bibit padi bisa memaksimalkan penyerapan nutrisi serta jika jarak
tanam teratur maka tidak terjadi kompetisi perebutan nutrisi antar tanaman padi.
Kutipan tidak langsung
Setiawan (2016) menyatakan bahwa jumlah produksi dari petani padi yang menggunakan mesin rice
transplanter lebih besar dibandingkan dengan petani padi yang tidak menggunakan mesin rice
transplanter. Perbedaan cara dan jarak tanam menjadi faktor utama penentu hasil panen padi petani.
(DEDUKTIF)

38
Perbedaan cara dan jarak tanam menjadi faktor utama penentu hasil panen padi petani. Selain itu,
Setiawan (2016) menyatakan bahwa jumlah produksi dari petani padi yang menggunakan mesin rice
transplanter lebih besar dibandingkan dengan petani padi yang tidak menggunakan mesin rice
transplanter. (INDUKTIF)

Menurut Setiawan (2016) Jumlah produksi dari petani padi yang menggunakan mesin rice transplanter
lebih besar dibandingkan dengan petani padi yang tidak menggunakan mesin rice transplanter. Begitu
pula yang dinyatakan oleh Suhendrata (2013) bahwa hasil analisis penggunaan mesin rice transplanter
dapat meningkatkan pendapatan usahatani padi sebesar Rp. 2.690.000/Ha /musim tanam. (HARVARD)

Setiawan. 2016. Penggunaan Faktor Produksi Mesin Pertanian Rice Transplanter dalam
Pengaruhnya terhadap Pendapatan Petani Padi. Malang: Skripsi UB

Dalam “Penggunaan Faktor Produksi Mesin Pertanian Rice Transplanter dalam Pengaruhnya terhadap
Pendapatan Petani Padi” Setiawan (2016) menyatakan bahwa jumlah produksi dari petani padi yang
menggunakan mesin rice transplanter lebih besar dibandingkan dengan petani padi yang tidak
menggunakan mesin rice transplanter. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cara dan jarak tanam menjadi
faktor utama penentu hasil panen padi petani. (APA)
39
Setiawan. (2018). Penggunaan Faktor Produksi Mesin Pertanian Rice Transplanter dalam
Pengaruhnya terhadap Pendapatan Petani Padi. Malang: Skripsi UB

DAFTAR PUSTAKA
Setiawan. 2016. Penggunaan Faktor Produksi Mesin Pertanian Rice Transplanter dalam
Pengaruhnya terhadap Pendapatan Petani Padi. Skripsi Universitas Brawijaya
20. (195040101113012) Ferdian Sonanda Putra
Kebutuhan jagung di Indonesia saat ini cukup besar, dimana pada tahun 2004 kebutuhan jagung lebih
dari 10 juta ton pipilan kering per tahun. Konsumsi jagung terbesar adalah untuk pangan dan industri
pakan ternak, seperti berkembangnya produk pangan jagung dalam bentuk tepung jagung dan sebanyak
51 % bahan baku pakan ternak dari jagung. Pemerintah telah mencanangkan swasembada tiga komoditas
pangan, yang diharapkan dapat terwujud hingga tahun 2015. Ketiga komoditas tersebut adalah padi,
jagung, dan kedelai.
Kutipan Tidak Langsung
Havard
(Swastika dkk 2004) menyatakan bahwa di Indonesia kebutuhan jagung semakin meningkat sejak tahun
2004 sehingga pemerintah mengupayakan swasembada tiga komoditas pangan, yaitu padi, jagung, dan

40
kedelai. Jadi hal tersebut dapat membuat produsen tidak hanya membuat produk dari jagung saja, tetapi
bisa dengan menggunakan komoditas pangan lainnya seperti padi dan kedelai. (deduktif)
Dalam membuat produk produsen tidak hanya membuat produk dari jagung saja, tetapi bisa dengan
menggunakan komoditas pangan lainnya seperti padi dan kedelai. Swastika dkk (2004) menyatakan
bahwa di Indonesia kebutuhan jagung semakin meningkat sejak tahun 2004 sehingga pemerintah
mengupayakan swasembada tiga komoditas pangan, yaitu padi, jagung, dan kedelai. (induktif)
Swastika, K.S. Dewa, F. Kasim, W. Sudana, R. Hendayani, K. Suhariyanto, V. Gerpacio, and P.L. Pingali.
2004. Maize in Indonesia, Production.

APA

Swastika dkk dalam bukunya yang berjudul “Maize in Indonesia” menyatakan bahwa di Indonesia
kebutuhan jagung semakin meningkat sejak tahun 2004 sehingga pemerintah mengupayakan swasembada
tiga komoditas pangan, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Jadi hal tersebut dapat membuat produsen tidak
hanya membuat produk dari jagung saja, tetapi bisa dengan menggunakan komoditas pangan lainnya
seperti padi dan kedelai. (deduktif)
Swastika, K.S. Dewa, F. Kasim, W. Sudana, R. Hendayani, K. Suhariyanto, V. Gerpacio, and P.L. Pingali.
2004. Maize in Indonesia, Production.

41
Vancouver
Di Indonesia kebutuhan jagung semakin meningkat sejak tahun 2004 sehingga pemerintah mengupayakan
swasembada tiga komoditas pangan, yaitu padi, jagung, dan kedelai. Jadi hal tersebut dapat membuat
produsen tidak hanya membuat produk dari jagung saja, tetapi bisa dengan menggunakan komoditas
pangan lainnya seperti padi dan kedelai. (deduktif)
1. Swastika, K.S. Dewa, F. Kasim, W. Sudana, R. Hendayani, K. Suhariyanto, V. Gerpacio, and P.L.
Pingali. 2004. Maize in Indonesia, Production.
2.
3.
21. (195040101113013) Paidlotulloh Dhea Putri
Produksi kedelai di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun. Pada tahun 2013- 2017,
produksi kedelai nasional mengalami penurunan rata-rata sebesar 25 persen per tahun dari 779.992 ton
pada tahun 2013 menjadi 538.710 ton pada tahun 2017. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan target
produksi kedelai nasional yang mencapai 2,94 juta ton per tahun. Disisi lain, kebutuhan kedelai nasional
setiap tahun meningkat tetapi tidak diiringi dengan peningkatan produksi nasional. Peningkatan
kebutuhan kedelai tidak hanya sebagai bahan baku industri pangan saja tetapi juga bahan baku industri
non pangan. Kebutuhan kedelai berbahan baku pangan seperti tahu, tempe, oncom, tauco dan susu
membutuhkan kedelai sebesar lebih dari 80 persen, kemudian bahan baku industri non pangan seperti
42
kertas, cat air, tinta dan tekstil membutuhkan kedelai sebesar 10 persen. Untuk kebutuhan kedelai seperti
benih dikonsumsi sebesar 2 persen dan 7 persen sisanya digunakan untuk pakan (BPS 2018).
Kutipan
Harvard
Hartoyo S (2014) mengatakan bahwa produksi kedelai di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun,
dikarenakan target produksi kedelai nasional yang seharusnya mencapai 2,94 juta ton per tahunnya tetapi
mengalami penurunan sebesar 25 persen dari 779.992 ton pada tahun 2013 menjadi 538.710 ton pada
tahun 2017. Namun pada kenyataannya kebutuhan kedelai nasional setiap tahun meningkat tetapi tidak
diiringi dengan peningkatan produksi nasional. Sehingga bahan baku industri pangan maupun bahan baku
industri non pangan yang seharusnya memerlukan kedelai untuk produksi pangan sebesar 80 persen,
produksi non pangan sebesar 10 persen, konsumsi benih sebesar 2 persen, dan sisanya sebesar 7 persen
untuk pakan, tetap saja produksi kedelai nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan kedelai nasional yang
setiap tahunnya mengalami peningkatan.(deduktif)
Namun pada kenyataannya kebutuhan kedelai nasional setiap tahun meningkat tetapi tidak diiringi dengan
peningkatan produksi nasional. Sehingga bahan baku industri pangan maupun bahan baku industri non
pangan yang seharusnya memerlukan kedelai untuk produksi pangan sebesar 80 persen, produksi non
pangan sebesar 10 persen, konsumsi benih sebesar 2 persen, dan sisanya sebesar 7 persen untuk pakan,
tetap saja produksi kedelai nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan kedelai nasional yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Hartoyo S (2014) mengatakan bahwa produksi kedelai di Indonesia
43
dari tahun ke tahun semakin menurun, dikarenakan target produksi kedelai nasional yang seharusnya
mencapai 2,94 juta ton per tahunnya tetapi mengalami penurunan sebesar 25 persen dari 779.992 ton pada
tahun 2013 menjadi 538.710 ton pada tahun 2017. (induktif)
Hartoyo, Kuncoro. 2014. Analisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi usaha tani
jagung berdasarkan varietas di Provinsi Gorontalo. Jurnal Agro Ekonomi.
APA
Hartoyo S dalam bukunya berjudul “Analisis Ekonomi Usaha Tani” (2014) mengatakan bahwa
produksi kedelai di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun, dikarenakan target produksi
kedelai nasional yang seharusnya mencapai 2,94 juta ton per tahunnya.Tetapi mengalami penurunan
sebesar 25 persen dari 779.992 ton pada tahun 2013 menjadi 538.710 ton pada tahun 2017. Namun pada
kenyataannya kebutuhan kedelai nasional setiap tahun meningkat tetapi tidak diiringi dengan
peningkatan produksi nasional. Sehingga bahan baku industri pangan maupun bahan baku industri non
pangan yang seharusnya memerlukan kedelai untuk produksi pangan sebesar 80 persen sedangkan
produksi non pangan sebesar 10 persen. konsumsi benih sebesar 2 persen, dan sisanya sebesar 7 persen
untuk pakan, tetap saja produksi kedelai nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan kedelai nasional
yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. (deduktif)
Hartoyo, Kuncoro. 2014. Analisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi usaha tani
jagung berdasarkan varietas di Provinsi Gorontalo. Jurnal Agro Ekonomi.

44
VANCOUVER
Produksi kedelai di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun, dikarenakan target produksi
kedelai nasional yang seharusnya mencapai 2,94 juta ton per tahunnya.Tetapi mengalami penurunan
sebesar 25 persen dari 779.992 ton pada tahun 2013 menjadi 538.710 ton pada tahun 2017. Namun pada
kenyataannya kebutuhan kedelai nasional setiap tahun meningkat tetapi tidak diiringi dengan
peningkatan produksi nasional. Sehingga bahan baku industri pangan maupun bahan baku industri non
pangan yang seharusnya memerlukan kedelai untuk produksi pangan sebesar 80 persen sedangkan
produksi non pangan sebesar 10 persen. konsumsi benih sebesar 2 persen, dan sisanya sebesar 7 persen
untuk pakan, tetap saja produksi kedelai nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan kedelai nasional
yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. (Deduktif)
Hartoyo, Kuncoro. 2014. Analisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomi usaha tani
jagung berdasarkan varietas di Provinsi Gorontalo. Jurnal Agro Ekonomi.

22. Dimas Boneyudha Prat (Mengundurkan Diri)


23. (195040101113015) Diaz Ayu Fadillah
Kopi luwak merupakan salah satu jenis kopi yang terkenal akan cita rasa yang khas, dikarenakan
proses produksinya yang unik hal ini membuat kopi luwak semakin dinikmati bukan saja di Indonesia
namun juga oleh konsumen internasional, namun karena proses produksinya yang masih konvenional,

45
PTPN XII sebagai salah satu produsen kopi luwak masih belum mampu memenuhi perminatan yang
tinggi terhadap kopi luwak.
Kutipan
Secara umum hama atau penyakit (pest) yang mengganggu pada tanaman semangka adalah terdiri dari
golongan serangga (insektisida), mamalia, cendawan, virus, dan bakteri. Akan tetapi dari sekian banyak
musuh alaminya, golongan serangga dan cendawan merupakan bagian yang terbesar menyerang
tanaman semangka.

Sri Setyati Harjadi, 1993, Pengantar Agronomi, Gramedia Pustaka, Jakarta.

Kutipan tidak langsung

Harvard

Sri Setyati Harjadi (1993) menyatakan bahwa Secara umum hama atau penyakit (pest) yang
mengganggu pada tanaman semangka adalah terdiri dari golongan serangga (insektisida), mamalia,
46
cendawan, virus, dan bakteri. Akan tetapi dari sekian banyak musuh alaminya, golongan serangga dan
cendawan merupakan bagian yang terbesar menyerang tanaman semangka. (deduktif)

Dari sekian banyak musuh alami, golongan serangga dan cendawan merupakan bagian yang terbesar
menyerang tanaman semangka. Sri Setyati Harjadi (2019) menyatakan bahwa Secara umum hama atau
penyakit (pest) yang mengganggu pada tanaman semangka adalah terdiri dari golongan serangga
(insektisida), mamalia, cendawan, virus, dan bakteri. (induktif)

Sri Setyati Harjadi, 1993, Pengantar Agronomi, Gramedia Pustaka, Jakarta.

APA

Sri Setyati Harjadi dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Agronomi" (1993) menyatakan bahwa
Secara umum hama atau penyakit (pest) yang mengganggu pada tanaman semangka adalah terdiri dari
golongan serangga (insektisida), mamalia, cendawan, virus, dan bakteri. Akan tetapi dari sekian banyak
musuh alaminya, golongan serangga dan cendawan merupakan bagian yang terbesar menyerang
tanaman semangka. (deduktif)
47
Sri Setyati Harjadi, 1993, Pengantar Agronomi, Gramedia Pustaka, Jakarta.

Vancouver

Secara umum hama atau penyakit (pest) yang mengganggu pada tanaman semangka adalah terdiri dari
golongan serangga (insektisida), mamalia, cendawan, virus, dan bakteri.1 Hal ini didasari dari
banyaknya musuh alami, golongan serangga dan cendawan merupakan bagian yang terbesar menyerang
tanaman semangka. (deduktif)

1. Sri Setyati Harjadi, 1993, Pengantar Agronomi, Gramedia Pustaka, Jakarta.


2. ...
3. ...
24. (195040107113001) Muhammad Ilham Sholahuddin
Benih semangka hibrida merupakan benih impor dari negara lain, seperti Taiwan, Amerika Serikat,
dan Jepang. Diantara ketiga negara ini hanya produksi dari Taiwan yang mampu menguasai pasar, yakni
48
Taiwan. Benih hibrida ini merupakan hasil persilangan dari beberapa jenis varietas yang masing-masing
memiliki keunggulan tersendiri. Dari hasil persilangan tersebut, diperoleh varietas baru yang memiliki
sifat unggul lebih baik daripada masing-masing induknya.
Kutipan Tidak Langsung
Havard
Andrean (1990) mengatakan bahwa benih semangka hibrida merupakan generasi pertama semangka yang
diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis. Benih semangka tersebut dapat diperoleh
dengan impor. Benih semangka hibrida merupakan varietas yang langka namun banyak diminati oleh
para petani karena menghasilkan buah yang selalu manis. (Deduktif)
Benih semangka hibrida dapat diperoleh dengan impor. Benih tersebut disukai petani karena
menghasilkan buah yang manis. Andrean (1990) mengatakan bahwa benih semangka hibrida merupakan
generasi pertama semangka yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman yang berbeda jenis. (Induktif)
Toekidjo, Martoredjo. 1989. Pengantar Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta.
APA
Andrean dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Penyakit Tumbuhan” (1990) mengatakan bahwa benih
semangka hibrida merupakan generasi pertama semangka yang diperoleh dari hasil persilangan tanaman
yang berbeda jenis. Benih semangka tersebut dapat diperoleh dengan impor. Benih semangka hibrida
49
merupakan varietas yang langka namun banyak diminati oleh para petani karena menghasilkan buah yang
selalu manis. (Deduktif)
Toekidjo, Martoredjo. (1989). Pengantar Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta.
Vancouver
Benih semangka hibrida merupakan generasi pertama semangka yang diperoleh dari hasil persilangan
tanaman yang berbeda jenis.1 Benih semangka tersebut dapat diperoleh dengan impor. Benih semangka
hibrida merupakan varietas yang langka namun banyak diminati oleh para petani karena menghasilkan
buah yang selalu manis. (Deduktif)
1. Toekidjo, Martoredjo. 1989. Pengantar Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Toekidjo Martoredjo, 1989, Pengantar Penyakit Tumbuhan, Andi Offset, Yogyakarta.
25. (195040107113002) Fadila Cahya Firdaus
Penyakit embun tepung dapat dikendalikan dengan cara mekanis, kultur teknis, penanaman varietas
tahan, biofungisida, dan fungsisida kimia. Pengendalian secara mekanis adalah memetik semua daun-
daun yang terinfeksi cendawan penyebab penyakit embun tepung. Cara ini tidak efektif dan tidak efisien
karena tepung cendawan bisa saja tercecer atau terbawa angin dan membutuhkan banyak tenaga kerja.
50
Kutipan Tidak Langsung

Harvard

Sumartini (2017) menyatakan bahwa pengendalian secara mekanis adalah memetik semua daun-daun
yang terinfeksi cendawan penyebab penyakit embun tepung, namun cara ini kurang efektif dan efisien.
Adapun cara lain dengan cara kultur teknis, penanaman varietas tahan, biofungisida, dan fungsisida kimia.
(Deduktif)

Ada cara lain untuk mengendalikan embun tepung antaranya kultur teknis, penanaman varietas tahan,
biofungisida, dan fungsisida kimia. Namun cara mekanis kurang efektif dan efisien. Sumartini (2017)
menyatakan bahwa pengendalian secara mekanis adalah memetik semua daun-daun yang terinfeksi
cendawan penyebab penyakit embun tepung. (Induktif)

APA

Sumartini dalam jurnalnya yang berjudul “Penyakit Embun Tepung dan Cara Pengendaliannya Pada
Tanaman Kedelai dan Kacang Hijau” menyatakan bahwa pengendalian secara mekanis adalah memetik
semua daun-daun yang terinfeksi cendawan penyebab penyakit embun tepung, namun cara ini kurang

51
efektif dan efisien. Adapun cara lain dengan cara kultur teknis, penanaman varietas tahan, biofungisida,
dan fungsisida kimia. (Deduktif)

Vancouver

Pengendalian secara mekanis adalah memetik semua daun-daun yang terinfeksi cendawan penyebab
penyakit embun tepung, namun cara ini kurang efektif dan efisien.¹ Adapun cara lain dengan cara kultur
teknis, penanaman varietas tahan, biofungisida, dan fungsisida kimia. (Deduktif)

1. Sumartini, Mudji Rahayu. 2017. Penyakit embun tepung dan cara pengendaliannya pada tanaman
kedelai dan kacang hijau. Jurnal Litbang Pertanian. 36(2): 59-66
26. (195040107113003) Nurus Salma
Pupuk sintetik merupakan pupuk hasil industri atau diproduksi dari pabrik yang mengandung unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dengan kadar yang tinggi. Kelebihan pemakaian pupuk ini antara lain
dapat meringankan ongkos angkut, mudah didapat, dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Pupuk
sintetik biasanya mengandung sedikit unsur hara mikro dan seringkali tidak mengandung unsur hara
mikro (Subhan et al, 2009). Disisi lain, pemberian pupuk organik ke dalam tanah dapat meningkatkan
kandungan hara, baik yang tergolong unsur makro maupun mikro. Pupuk organik juga dapat memperbaiki
sifat fisik dan kimia tanah, melalui perannya sebagai sumber makanan mikroba di dalam tanah. Residu

52
nitrogen dan hara lain dari pupuk ini diperkirakan dapat bertahan 5-10 tahun karena proses dekomposisi
bahan organik yang berjalan tahap demi tahap (Sosrosoedirdjo et al, 1970). Salah satu pupuk organik
yang saat ini banyak digunakan adalah vermikompos.
Kutipan tidak langsung

Harvard

Subhan (2009) menyatakan bahwa pupuk sintetik mempunyai banyak kelebihan. Hal tersebut didasari
dengan tanaman memerlukan kadar pupuk sintetik yang tinggi untuk menambah unsur hara,
meringankan ongkos angkut, mudah didapat, dan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Dengan
demikian, pemakaian pupuk sintetik perlu dipertimbangkan. (deduktif)

Pupuk sintetik mempunyai beberapa kelebihan yaitu diperlukan oleh tanaman dengan kadar yang tinggi
untuk menambah unsur hara, meringankan ongkos angkut, mudah didapat, dan dapat disimpan dalam
waktu yang cukup lama. Dengan demikian, permakaian pupuk sintetik perlu dipertimbangkan. Subhan
(2009) menyatakan bahwa pupuk sintetik mempunyai banyak kelebihan.

53
Sari, Adinda Kirana. 2016. Respon Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Hasil Tanaman Tomat Terhadap
Vermikompos dan Pupuk Sintetik. Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
APA

Adinda dalam skripsinya ‘’Respon Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Hasil Tanaman Tomat Terhadap
Vermikompos dan Pupuk Sintetik’’ (2016) menyatakan bahwa pupuk sintetik mempunyai banyak
kelebihan. Hal tersebut didasari dengan tanaman memerlukan kadar pupuk sintetik yang tinggi untuk
menambah unsur hara, meringankan ongkos angkut, mudah didapat, dan disimpan dalam waktu yang
cukup lama. Dengan demikian, pemakaian pupuk sintetik perlu dipertimbangkan. (deduktif).

Sari, Adinda Kirana. 2016. Respon Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Hasil Tanaman Tomat Terhadap
Vermikompos dan Pupuk Sintetik. Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.
Vancouver

Pupuk sintetik mempunyai banyak kelebihan. Hal tersebut didasari dengan tanaman memerlukan kadar
pupuk sintetik yang tinggi untuk menambah unsur hara, meringankan ongkos angkut, mudah didapat,

54
dan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Dengan demikian, pemakaian pupuk sintetik perlu
dipertimbangkan. (deduktif)

27. (195040107113004) Jihan Thifal Adibah


Aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian memiliki berbagai manfaat. Joetono (1995) menjelaskan,
bahwa di dalam tanah, bahan organik mempunyai peran dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
melalui stabilitas struktur, infiltrasi air, kadar air, drainase, suhu, aktivitas mikroba dan penetrasi akar.
Terhadap sifat kimia tanah, secara umum berpengaruh tarhadap penyediaan hara bagi tumbuhan dan
merupakan sumber hara N, P dan S.
Raksun, Ahmad. 2016. Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jambu Mete.
Mataram, Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram.
Kutipan Tidak Langsung
Harvard
Ahmad Raksun (2016) menyatakan bahwa aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian memiliki
berbagai manfaat. Hal tersebut didasari dengan pernyataan bahwa di dalam tanah, bahan organik
mempunyai peran dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah melalui stabilitas struktur, infiltrasi
air, kadar air, drainase, suhu, aktivitas mikroba, dan penetrasi akar. Dengan demikian pemberian pupuk

55
organik kepada tanah berlandaskan pada ilmu tanah yang mencakup fisika tanah, kimia tanah, serta
biologi tanah. (deduktif)
Di dalam tanah, bahan organik mempunyai peran dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
melalui stabilitas struktur, infiltrasi air, kadar air, drainase, suhu, aktivitas mikroba, dan penetrasi akar.
Dengan demikian pemberian pupuk organik kepada tanah berlandaskan pada ilmu tanah yang mencakup
fisika tanah, kimia tanah, serta biologi tanah. Ahmad Raksun (2016) menyatakan bahwa aplikasi pupuk
organik pada lahan pertanian memiliki berbagai manfaat. (induktif)
Raksun, Ahmad. 2016. Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jambu Mete.
Mataram, Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram.
APA
Ahmad Raksun dalam bukunya yang berjudul “Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan
Pertumbuhan Bibit Jambu Mete”(2016) menyatakan bahwa aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian
memiliki berbagai manfaat. Hal tersebut didasari dengan pernyataan bahwa di dalam tanah, bahan
organik mempunyai peran dalam memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah melalui stabilitas struktur,
infiltrasi air, kadar air, drainase, suhu, aktivitas mikroba, dan penetrasi akar. Dengan demikian
pemberian pupuk organik kepada tanah berlandaskan pada ilmu tanah yang mencakup fisika tanah, kimia
tanah, serta biologi tanah. (deduktif)

56
Raksun, Ahmad. 2016. Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jambu Mete.
Mataram, Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram.
Vancouver
Aplikasi pupuk organik pada lahan pertanian memiliki berbagai manfaat.1 Hal tersebut didasari dengan
pernyataan bahwa di dalam tanah, bahan organik mempunyai peran dalam memperbaiki sifat fisika dan
kimia tanah melalui stabilitas struktur, infiltrasi air, kadar air, drainase, suhu, aktivitas mikroba, dan
penetrasi akar.2 Dengan demikian pemberian pupuk organik kepada tanah berlandaskan pada ilmu tanah
yang mencakup fisika tanah, kimia tanah, serta biologi tanah.3
1. Raksun, Ahmad. 2016. Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jambu Mete.
Mataram, Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram.
2. Raksun, Ahmad. 2016. Aplikasi Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Jambu Mete.
Mataram, Nusa Tenggara Barat : Universitas Mataram.
3. Id.wikipedia.org/wiki/ilmu_tanah
28. (195040107113005) Afiifah Al-Aqiilah
Teknologi yang dibutuhkan suatu kawasan pertanian seringkali sangat bersifat local specitific
sehingga hanya melalui suatu penelitian lokal atau penelitian adaptif dapat diperoleh teknologi yang
sesuai. Itulah sebabnya penelitian-penelitian lokal dan pengujian-pengujian lokal (local verification
trial) sangat banyak dibutuhkan dalam daerah pertanian.Tetapi hasil-hasil pengalaman petani sendiri
juga dapat menghasilkan teknologi baru.
57
Kutipan tidak langsung
Harvard
Arsyad (2017) menyatakan bahwa teknologi yang sesuai dengan zaman sekarang sangat dibutuhkan
dalam lingkup pertanian yang mempunyai sifat lebih spesifik. Penyebab terjadinya teknologi sangat
dibutuhkan dalam lingkup pertanian melalui dua faktor yaitu peneliti dan penguji lokal yang dapat
menghasilkan teknologi baru. (Deduktif)
Dengan demikian, penyebab teknologi yang sangat dibutuhkan dalam lingkup pertanian melalui
dua faktor yakni peneliti dan pengujian lokal. Arsyad (2017) menyatakan bahwa teknologi pertanian
yang sesuai dengan zaman sekarang mempunyai sifat spesifik karena dapat merubah teknologi lama
menjadi teknologi baru.

Lincolin, Arsyad. 2017. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.


LPEE:Yogyakarta.

58
APA
Arsyad dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi
Daerah” (2017) menyatakan bahwa teknologi pertanian di zaman sekarang mempunyai sifat spesifik.
Karena melalui dua faktor dapat merubah teknologi lama menjadi teknologi baru. (deduktif)

Lincolin, Arsyad. 2017. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.


LPEE:Yogyakarta.

Vancouver
Teknologi pertanian membutuhkan teknologi baru yang sangat dibutuhkan di lingkup pertanian.
Yang mempunyai sifat lebih spesifik di lingkup pertanian. Hal tersebut terjadi melalui dua faktor yaitu
faktor penelitian dan faktor pengujian lokal. (deduktif)

Lincolin, Arsyad. 2017. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah.


LPEE:Yogyakarta.
29. (195040107113006) Muhammad Faiz
59
Pada penelitian ini naungan 30% merupakan kondisi yang optimal karena mendapat intensitas
matahari yang rendah dan suhu yang sesuai, sehingga aktifitas fotosintesis berjalan dengan optimal dan
menyebabkan asimilasi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk memenuhi pertumbuhan maksimal. Pada
siang hari naungan berperan untuk mengurangi tingginya suhu maksimum dengan cara menahan cahaya
matahari yang diterima tanaman dan pada malam hari naungan mengurangi turunnya suhu minimum
dengan cara menghambat radiasi panas dari bumi ke atmosfer
KUTIPAN:
• (Yusuf Ramal 2015) menyatakan bahwa Naungan memberikan kondisi paling optimum bagi
tumbuhan karena tumbuhan mendapatka suhu dan sinar matahari sesuai kebutuhan. (deduktif)

• Naungan memberikan kondisi paling optimum bagi tumbuhan karena tumbuhan mendapatka suhu
dan sinar matahari sesuai kebutuhan (Yusuf Ramal 2015). Jadi naungan sangat berguna dalam
perkembangan tumbuhan (deduktif)

• Naungan akan sangat berguna pada perkembangan tumbuhan. (Yusuf Ramal 2015) menyatakan
bahwa Naungan memberikan kondisi paling optimum bagi tumbuhan karena tumbuhan mendapatka
suhu dan sinar matahari sesuai kebutuhan. (induktif)
DAFTAR PUSTAKA

60
Yusuf Ramal.2015. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicumesculentum Mill.)
PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako, Palu

APA
Yusuf Ramal dalam jurnalnya yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT
(Lycopersicumesculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN” menyatakan bahwa
Naungan memberikan kondisi paling optimum bagi tumbuhan karena tumbuhan mendapatka suhu dan
sinar matahari sesuai kebutuhan.
Yusuf Ramal.2015. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicumesculentum Mill.)
PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Tadulako, Palu
VANCOUVER
Naungan memberikan kondisi paling optimum bagi tumbuhan karena tumbuhan mendapatka suhu dan
sinar matahari sesuai kebutuhan.1 Jadi naungan sangat berguna dalam perkembangan tumbuhan
Yusuf Ramal.2015. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicumesculentum
Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN Mahasiswa Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
30. (195040107113007) Prineke Putri Utami
61
Pertanian organik itu sendiri merupakan cara budidaya dan pengusahaan pertanian dengan mengandalkan
input dan saran produksi bahan alami (organik) tanpa menggunakan kimia sintesis , rekayasa genetik ,
serta segala input luar yang menurunkan kualits lahan. Tujuan utama pertanian sayuran tanaman organik
adalah menyediakan bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak
merusak lingkungan. Pengembangan pertanian organik di Indonesia selama ini belum banyak dilirik
petani padahal potensi yang dimilik sangat besar. Sumber daya alam yang potensial untuk pengembangan
organik, teknologi untuk mendukung pengembangan pertanian organik pun sudah tersedia seperti
pembuatan pupuk kompos, pestisida hayati dan nabati ,serta sistem tanah benih langsung. Masalah lain
muncul bagi petani yang sudah mencoba mengembangkan pertanian organik, yaitu pemahaman petani
tentang pertanian organik yang bervariasi, padahal standar mengenai pertanian organik telah ada. Hal ini
tentunya akan merugikan konsumen sehingga perlu ada kesepahaman tentang pertanian organik.
(Kuswanto,2014)
Kutipan
Kutipan Tidak Langsung
Harvard
Kuswanto (2014) menyatakan bahwa pertanian organik dianggap cara budidaya pertanian yang
mengandalkan input dan produksi bahan alami serta tidak mengandalkan bahan-bahan kimia. Tujuan
pertanian organik sendiri untuk menyediakan bahan pangan yang aman bagi para konsumen dan tidak
membuat kerusakan lingkungan. (Deduktif)
Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya alam yang dapat mendukung perkembangan
pertanian organik. Namun, kuurangnya pemahaman dari para petani di Indonesia yang menjadi masalah
62
dalam pertanian organik tersebut. Hal ini dapat merugikan para konsumen sehingga perlunya sosialisasi
terhadap petani-petani mengenai perkembangan pertanian organik.
(Induktif)
Kuswanto. 2014. Panduan Budidaya Tanaman Pangan Organik. Sidoarjo: SMA Antartika
APA
Kuswanto dalam bukunya yang berjudul “Panduan Budidaya Tanaman Pangan Organik” (2014)
menyatakan bahwa pertanian organik dianggap cara budidaya pertanian yang mengandalkan input dan
produksi bahan alami serta tidak mengandalkan bahan-bahan kimia. Tujuan pertanian organik sendiri
untuk menyediakan bahan pangan yang aman bagi para konsumen dan tidak membuat kerusakan
lingkungan. (Deduktif)
Kuswanto. 2014. Panduan Budidaya Tanaman Pangan Organik. Sidoarjo: SMA Antartika
Vancouver
Kuswanto dalam bukunya yang berjudul “Panduan Budidaya Tanaman Pangan Organik” (2014)
menyatakan bahwa pertanian organik dianggap cara budidaya pertanian yang mengandalkan input dan
produksi bahan alami serta tidak mengandalkan bahan-bahan kimia. Tujuan pertanian organik sendiri
untuk menyediakan bahan pangan yang aman bagi para konsumen dan tidak membuat kerusakan
lingkungan. (Deduktif)
1. Kuswanto. 2014. Panduan Budidaya Tanaman Pangan Organik. Sidoarjo: SMA Antartika

63

Anda mungkin juga menyukai