Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN PERTANIAN

“BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN”

Oleh

JERI ALPIANTO NIM C1051161026


WIDIA WATIE NIM C1051161036
NANDUNG ERLANDA NIM C1051161066
WELLA AKSARI NIM C1051161050
REZA MUHARRAM NIM C1051161016
CHRISTIAN MARCO VENTOLA NIM C1051161064
MARSUDI JURAE NIM C1051161076
AZAM AHYARULLAH NIM C1051171010

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Budidaya Tanaman
Sayuran dan Buah-buahan”.
Laporan ini penulis susun untuk memenuhi tugas Praktikum Semester VI Mata Kuliah
Manajemen Produksi Tanaman Pertanian (MPTP). Atas terselesaikannya laporan ini, penulis
ucapkan terima kasih kepada Ir. Ismahan Umran, M.Si selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Produksi Tanaman Pertanian (MPTP) dan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam terselesaikannya laporan ini.
Penulis sudah berusaha dengan semaksimal mungkin melaksanakan penulisan laporan
ini dengan baik, jika menurut Bapak/Ibu dan saudara masih ditemukan kekurangan dan
kelemahannya, segala kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini sangat kami harapkan, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Pontianak, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan ..............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................2
2.1 Manajemen Produksi Tanaman........................................................................2
2.2 Tanaman Sayuran.............................................................................................2
2.3 Tanaman Buah-buahan ....................................................................................3
2.4 Entres ...............................................................................................................4
2.5 Tanaman Pare...................................................................................................4
2.6 Bawang Merah .................................................................................................5
2.7 Talas.................................................................................................................6
2.8 Durian ..............................................................................................................7
2.9 Kelengkeng ......................................................................................................9
2.10 Jeruk...............................................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................12
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................14
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................14
4.2 Saran ...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh hasil
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan
jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna
mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van Aarsten,1953). Pengertian
Pertanian dalam arti sempit yaitu segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum
(Sumantri, 1980).
Pertanian merupakan basis yang mayoritas di Indonesia lebih dari 65% penduduk
Indonesia hidup dengan pertanian. Sebagai negara agraris kehidupan petani kalangan
bawah selalu terabaikan dari segala sektor pembangunan di Indonesia. Dari 27% penduduk
miskin di sumatra barat 65% adalah yang bermata pencaharian sebagai petani, jadi lebih
dari separuhnya dari masyarakat miskin di Sumatara barat adalah petani. Pengangguran
yang ada di Sumatra barat 52.8% berasal dari petani, Kalau dilihat lagi lahan yang dimiliki
petani hanya 0,4 hektar rata-rata yang dipunyai perpetani, jadi sangatlah sempit lahan yang
digarap oleh petani, apalagi sekarang dinegri ini ekonomi masyarakatnya sedang terpuruk
dan sangatlah sulit bagi petani untuk bangkit dalan meningkatkan taraf hidupnya. Untuk
mengubah pola pikir dan karakter kehidupan dalam masyarakat tani sangat perlu sekali di
masukan unsur pendidikan supaya petani lebih mempunyai solusi untuk menanggulangi
masalah-masalah yang dihadapi dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
menyokong usaha yang akan dilaksanakan petani itu sendiri.
Pertanian merupakan bidang yang sangat penting untuk menunjang kehidupan umat
manusia. Perkembangan pertanian diawali dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
prasejarah, yaitu perubahan dari budaya food gathering (berburu dan meramu) menjadi
food producing (bercocok tanam). Sejak periode bercocok tanam tersebut, bidang pertanian
selalu mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Bahkan sejak revolusi
industri di Inggris akhir abad ke-18, industri pertanian, termasuk juga industri pengolahan
hasil pertanian dan industri pangan, berkembang dengan pesat.

1.2 Tujuan
Adapun praktikum yang kami lakukan untuk mengetahui dan memahami tentang
manajemen produksi tanaman pertanian yang ada di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan
Holtikultura Anjungan, serta pendapatan suatu usaha tani dan memperlihatkan kepada
mahasiswa bagaimana keadaan nyata usahatani di masyarakat.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Produksi Tanaman


Manajemen Produksi adalah suatu pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian) proses pengubahan/konversi dari sumberdaya yang merupakan input
menjadi barang atau jasa (sebagai output) yang dilakukan oleh suatu organisasi
berdasarkan tujuannya.
Tanaman adalah tumbuhan yang sudah dibudidayakan. Sedangkan Tanaman
Pertanian adalah segala tanaman yang digunakan manusia untuk tujuan apapun, yang
berfaedah yang secara ekonomi cocok dengan rencana kerja dan eksistensi manusia
dan dikelola sampai tingkat tertentu. Produksi tanaman adalah pengelolaan tanaman
yang bermanfaat. Ilmu yang mempelajari produksi tanaman adalah Agronomi.
Sehingga Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman
pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi yang maksimum dan
lestari. Secara lebih rinci Budidaya Tanaman adalah pengelolaan sumberdaya nabati
dengan melakukan rekayasa terhadap lingkungan tumbuh, potensi genetik dan
potensi fisiologinya dalam kegiatan produksi tanaman dan penanganan hasil dengan
tujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, bahan baku industri, obat-
obatan dan rempah, serta kenyamanan hidup. Orientasi budidaya tanaman adalah
produksi maksimum dan mempertahankan sistem produksi yang berkelanjutan.
Dari pengertian mengenai tanaman dan budidaya tanaman tersebut maka, difinisi
dari Manajemen Produksi Tanaman adalah sebagai berikut: Ilmu terapan yang
menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan budidaya tanaman untuk
menghasilkan suatu produk baik berupa benih/bibit/bahan tanam, hasil tanaman
(pangan, sandang, papan, bahan industri, bunga, getah, dsb.) maupun keindahan dan
kenyamanan.
2.2 Tanaman Sayuran
Tanaman sayur adalah tanaman yang menghasilkan sayuran, baik tanaman
semusim (annual), tanaman dua musim (biennuals), maupun tanaman tahunan
(perennial), baik yang berupa tanaman sukulen (herbaceous), merambat (viny),
semak (shrubby) dan pohon (tree) yang bukan merupakan tanaman penghasil
makanan pokok atau tanaman pangan (field crop).
Sayuran adalah tanaman yang lunak (succulent plant) secara utuh atau sebagian
(seperti bagian tunas, daun, batang, buah, biji, dan akar) yang dapat dikonsumsi
secara langsung dalam bentuk segar (mentah) atau diolah (dimasak) serta bukan
merupakan tanaman pokok tetapi biasa dimakan sebagai pengiring atau pelengkap
makanan pokok, ikan dan daging. Definisi ini tidak mencakup buah-buahan pencuci
mulut (dessert), kecuali semangka dan melon, serta biji yang tua.
Sebenarnya tidak ada definisi yang tepat mengenai sayuran. Hal ini disebabkan
oleh pengertian sayuran tidak didasarkan pada arti secara botani, tetapi lebih
didasarkan kepada penggunaanya, sehingga cenderung berubah dan bahkan berbeda
antar negara. Hal ini tergantung pada:

2
 Cara pemanfaatan atau penggunaan sayuran
 Waktu panen sayuran
 Kebiasaan setempat
 Tujuan penanaman atau kegunaan komoditas
Biasanya definisi sayuran yang diberikan atas dasar cara pemanfaatan atau
penggunaanya. Dengan demikian, tanaman tertentu di suatu negara mungkin
tergolong tanaman sayur, namun di negara lain belum tentu tergolong tanaman
sayur, namun bisa jadi tergolong ke dalam tanaman buah-buahan, gulma, tanaman
hias, atau tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Sebagai contoh adalah tomat. Di
Asia, tomat tergolong sayuran tetapi di Eropa tergolong buahan.
Dalam beberapa kasus, tanaman digolongkan ke dalam jenis sayuran hanya pada
fase pertumbuhan tertentu saja. Umumnya pada saat vegetative awal, namun ada
pula yang sudah masuk ke dalam fase generative. Hal ini berkaitan dengan waktu
panen sayuran. Beberapa tanaman leguminosa (kacang-kacangan) dapat digunakan
sebagai sayuran pada beberapa fase pertumbuhan tanaman, yaitu pada fase
kecambah, fase vegetative yang dimanfaatkan daun-daun muda, fase generativ
dengan mengambil polong muda dan biji tua.
Oleh karena definisi sayuran tidak didasarkan secara botani, maka ada beberapa
jenis sayuran yang secara botani tergolong buah-buahan. Sebagai contoh adalah
tomat, cabai, kacang-kacangan, semangka dan melon yang secara botani tergolong
buah, tetapi karena cara pemanfaatanya, tujuan penanaman, dan kebiasaan, buah-
buahan tersebut digolongkan ke dalam sayuran.
2.3 Tanaman Buah-buahan
Buah adalah bagian dari tanaman yang berasal dari bunga. Buah di hasilkan dari
penyerbukan putik oleh benang sari. Didalam buah terdapat biji, yang merupakan
bagian penting bagi tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif. Karena biji
nantinya jika di tanam akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang
mempunyai sifat seperti kedua induknya. Setiap buah berasal dari bunga, tapi tidak
setiap bunga menghasilkan buah. Contoh bunga yang menghasilkan buah adalah
mangga, jambu, rambutan. Sedangkan bunga yang tidak menghasilkan buah adalah
tanaman bunga-bungaan seperti melati. Sebagian besar buah menghasilkan biji,
tetapi ada juga buah yang di buat Pengertian Buah dengan rekayasa genetik agar
tidak berbiji. Contohnya adalah buah semangka non biji.Definisi atau pengertian
buah-buahan secara umum adalah salah satu bagian dari tanaman atau pohon yang
berdaging dan dapat dimakan sebagai makanan yang bisa memberikan efek
mengenyangkan, menyehatkan dan menyenangkan (sebagai camilan).
Dari sudut ilmu botani, buah-buahan bisa diartikan sebagai struktur organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah yang
digunakan sebagai tempat menyimpan hasil fotosintesis yang dilakukan dibagian
daun.
Biasanya buah juga dijadikan sebagai wadah untuk membungkus dan melindungi
biji agar tanaman tersebut bisa melakukan proses regenerasi.

3
2.4 Entres
Pencarian entres yang ke dua adalah mata tunas beserta batang atau kayu yang
ada bakal tunas dan biasanya entres yang diambil dengan kayunya ini digunakan
untuk meyambung.
Atau dengan kata lain yang di gunakan dalam perbaikan mutu tanaman dengan
mengunakan batang tanaman yang ada bakal tunas kemudian di sambungkan ke
pokok tanaman yang akan di jadikan bakal batang bawah.
Pencarian entres beserta batangnya ini mirip dengan entres untuk menempel
atau okulasi hanya saja yang di butuhkan entres beserta batang yang ada mata
tunasnya. Hanya saja ada beberapa hal yang dilakukan untuk penyambungan dan
penempelan dengan batang mata tunas ini yaitu :
1. Pilihlah batang yang sesuai atau kapabilitas. Batang mata tunas dipilih dari
kesesuaian besarnya. Kesesuaian batang sangat penting karena tingkat
keberhasilan akan lebih besar, tetapi jika pun tidak bisa di temukan yang sama
bisa juga menggunakan yang lebih besar atau lebih kecil. Tapi jika lebih besar
batang mata tunas yang atas maka jangan yang tepaut jauh perbedaan besar
batang mata tunas dan batang bawah, kemudian jika yang besar batang bawah
dari pada batang mata tunas maka dapat di atasi dengan teknik sambung
samping.
2. Saat melakukan cara okulasi maupun sambung, diusahakan saat kambium
sedang aktif yang ditandai dengan munculnya tunas-tunas baru dan kulit mudah
dikelupas. Karena disaat tanaman aktif membelah tanaman akan mudah dalam
menyembuhkan luka atau mudah terbentuk sehingga luka akan cepat menyatu
dengan sambungan atau tempelan.
Saat penempelan berhasil maka tanaman baru akan terbentuk sesuai entries yang
digunakan dan tanaman baru akan mampu berbuah karena cabang akan seperti
cabang yang telah berumur lama.
2.5 Tanaman Pare
Pare bukan tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari luar negeri yang
beriklim panas tropis. Para ahli telah memastikan tanaman pare berasal dari Asia
tropis terutama daerah India barat. Pare dalam ilmu botani memiliki klasifikasi
dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub-divisi Angiospermae, Kelas
Dicotyledonae, Ordo Curcubitales, Famili Cucurbitaceae, Genus Momordica, dan
spesies Momordica charantia L. Tanaman pare termasuk dalam tanaman semusim
yang berifat menjalar atau merambat dengan struktur batang tidak berkayu dan
memiliki sulur-sulur pembelit yang berbentuk pilin (Rukmana 1997).
Pare (Momordica charantia L.) atau disebut bitter gourd merupakan sayuran
budidaya dengan nilai ekonomi yang cukup penting di negara-negara seperti India,
China, Malaysia, Afrika dan Amerika Selatan. Tempat asal asli diduga dari India
yang juga kemudian memiliki keberagaman plasma nutfah di China. Dibandingkan
dengan sayuran jenis cucurbits yang lain, pare memiliki nilai nutrisi yang tinggi
diantaranya seperti protein, karbohidrat, berbagai vitamin, dan mineral dan berbagai

4
kandungan obat. Buah dan ekstraknya secara tradisional telah digunakan untuk
mengobati diabetes, penyembuhan anemia, malaria, dan kolera (Saxena et. al 2015).
2.6 Bawang Merah
Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) termasuk famili Liliaceae dan
sistimatika klasifikasinya secara rinci sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spematophyta
Kelas : Monocotyledonal
Ordo : Liliaceae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa var. ascalonicum
Sumber : Rahayu dan Berlian (1999) cit. Dewi (2012)
Struktur morfologi tanaman bawang merah terdiri atas akar, batang, umbi,
daun. Tanaman bawang merah termasuk tanaman semusim ( annual), berumbi lapis,
berakar serabut, berdaun silindris seperti pipa, memiliki batang sejati (diskus) yang
berbentuk sperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya perakaran dan
mata tunas (titik tumbuh) ( Rukmana, 2007).
• Akar
Secara morfologi akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas
epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar merupakan titik
tumbuh akar. Ujung akar terdiri atas jaringan meristem yang sel-selnya berdinding
tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).
Tudung akar berfungsi melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu
menembus tanah (Anonim, 2008). Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang
merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-
rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut
akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan relatif pendek. Bila akar tumbuh
memanjang kedalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk
rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur
dan mati. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai alat untuk
menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah, dan untuk menunjang dan
memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya (Anonim, 2008).

5
• Batang
Batang pada bawang merah merupakan batang yang semu yang terbentuk dari
kelopak-kelopak daun yang saling membungkus. Kelopak-kelopak daun sebelah luar
selalu melingkar dan menutupi daun yang ada didalamnya. Beberapa helai kleopak
daun terluar mengering tetapi cukup liat. Kelopak daun yang menipis dan kering ini
membungkus lapisan kelopak daun yang yang ada didalamnya yang membengkak.
Karena kelopak daunnya membengkak bagian ini akan terlihat mengembung,
membentuk umbi yang merupakan umbi lapis (Anonim, 2008). Bagian yang
membengkak pada bawang merah berisi cadangan makanan untuk persediaan
makanan bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru, sejak mulai bertunas sampai
keluar akarnya. Sementara itu, bagian atas umbi yang membengkak mengecil
kembali dan tetap saling membungkus sehingga membentuk batang semu (Anonim,
2008). Pada pangkal ubi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang
tidak sempurna. Dari bagian bawah cakram ini tumbuh akar-akar serabut yang tidak
terlalu panjang. Sedangkan dibagian atas cakram, diantara lapisan kelopak daun
yang membengkak, terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru
(Anonim, 2008).
• Daun
Secara morfologi, pada umumnya daun memiliki bagian-bagian helaian daun
(lamina), dan tangkai daun (petiolus). Daun pada bawang merah (Allium cepa var.
ascalonicum) hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil dan
memanjang dan berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunya meruncing dan bagian
bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak (Anonim, 2008). Pada
bawang merah, ada juga yang daunnya membentuk setengah lingkaran pada
penampang melintang daunnya, warna daunnya hujau muda. Kelopak-kelopak daun
sebelah luar melingkar dan menutup daun yang ada didalamnya (Anonim, 2008).
• Umbi
Bagian pangkal umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang
tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar serabut.
Di bagian atas cakram terdapat mata tunas yang dapat menjadi tanaman baru. Tunas
ini dinamakan tunas lateral, yang akan membentuk cakram baru dan kemudian dapat
membentuk umbi lapis kembali (Estu et al. 2007).
2.7 Talas
TALAS (Colocasia. Esculenta (L.) Schott)
Botani Sinonim : Colocasia antiquorum Schott (1832), Colocasia esculenta (L.)
Schott var. antiquorum (Schott) Hubb. & Rehder (1939).
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi : Angiosperms
Kelas : Monocots

6
Order: Alismatales
Family: Araceae
Subfamily: Aroideae
Tribe: Colocasieae
Genus: Colocasia
Species: C. Esculenta (L.) Schott
Variety: esculenta[1]
Nama
Inggris : Taro, old cocoyam, dasheen, eddoe
Indonesia : Talas
Jawa : Taleus (sunda), bentul (Jawa), keladi (Melayu)
Deskripsi :
Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal.
Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat, biasanya
coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun
tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan tangkai
panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan didukung oleh
gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina kecil,
tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga jantan
pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ steril.
Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji membundar telur.
2.8 Durian
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (Dikotil/ Berkeping dua)
Sub Kelas Dilleniidae
Ordo Malvales
Famili Bombaceae
Genus Durio
Spesies Durio zibethinus Murr
Setelah Anda mengetahui klasifikasi dari tanaman durian, selanjutnya yaitu
morfologinya. Adapun morfologi dari tanaman durian, antara lain morfologi akar,
7
daun, batang, bunga, dan buah, serta biji. Berikut ini adalah morfologi dari tanaman
durian.
1. Morfologi Akar
Tanaman durian memiliki perakaran yang terbagi atas beberapa jenis, antara
lain akar tunggal atau primer, akar seunder, dan juga tersier yang kuat dan dalam.
Oleh karena itu, jenis perakaran seperti ini baik untuk mencegah erosi pada lereng.
Akar primer dari tanaman durian berfungsi sebagai penopang tanaman durian
tersebut supaya dapat berdiri dengan kokoh.
Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh di daerah perbatasan
dibawah tanah. Akar ini berfungsi untuk mendukung kokohnya tanaman untuk
berdiri. Kemudian akar tersier merupakan akar yang tumbuh dari perakaran serabut
sehingga ukuranya kecil. Dimana akar ini berfungsi didalam menyerap air dan zat
hara yang dibutuhkan oleh tanaman durian.
2. Morfologi Daun
Tanaman durian memiliki daun berbentuk lonjong atau melanset serta lonjong
melanset. Ukuran panjang daun durian dapat mencapai 10 cm bahkan lebih dan lebar
4 cm. Akan tetapi tidak semua jenis tanaman durian memiliki ukuran daun yang
sama, karena semua juga tergantung dari varietasnya. Daun tanaman ini terletak
secara berselang-seling, dengan pangkal yang tumpul ataupun lancip serta pada
bagian ujungnya lancip.
Selain itu, tanaman ini memiliki warna hijau terang pada daun bagian atas dan
berwarna perak atau keemasan pada daun bagian bawah. Pertulangan daun tanaman
ini tampak menyirip, serta bagian ibu tulang daun (costa) terlihat memanjang dari
pangal daun ataupun sampai pada ujung daun, dan kemudian dari costa keluar ke
arah samping tulang-tulang cabang.
3. Morfologi Batang
Tanaman durian memiliki batang yang berbentuk silindiris dengan panjang
mencapai ukuran 45 meter atau bahkan dapat lebih. Kulit batang tanaman durian
memiliki tekstur yang kasar dengan warna coklat yang secara terus menerus
mengalami pengelupasan dan tidak beraturan. Batang tanaman ini memiliki arah
tumbuh yang tegak lurus dari setiap percabangan. Selain itu, untuk arah tumbuh
cabang dari tanaman durian condong sedikit ke atas dan ada juga yang arah
tumbuhnya mendatar.
4. Morfologi Bunga
Tanaman durian memiliki bunga yang ukuranya besar berbentuk seperti
mangkuk dengan benang sari dan mahkota berwarna kuning emas hingga merah.
Bunga tanaman durian tersusun dari dua kelamin, yaitu jantan dan juga betina. Oleh
karena itu bunga tanaman ini disebut dengan bunga sempurna atau hermafrodit.
Bunga tanaman ini keluar secara tunggal atau berkelompok pada cabang primer
hingga cabang sekunder. Bunga ini terletak secara bergantungan dengan tangkai

8
yang panjang. Sedangkan penyerbukan silang tanaman ini dibantu oleh binatang,
seperti kelelawar yang aktif pada waktu malam hari ataupun kumbang.
5. Morfologi Buah dan Biji
Tanaman durian memiliki buah berukuran besar dengan kulit yang penuh duri
keras dan tajam. Kulit buah durian memiliki ketebalan sekitar 1,5-2 cm dan bahkan
lebih terrgantung dari varietasnya. Buah durian memiliki bentuk bulat dan lonjong
dengan warna hijau hingga kecoklatan. Daging buah terdapat dalam kulit yang
berkembang dari jaringan biji yang disebut arilus. Daging buah ada yang struktunyae
tebal dan ada juga yang tipis tergantung dari varietasnya.
Buah durian memiliki rasa yang sangat manis dengan bahu yang khas. Dalam
buah terdapat 1-7 ruang, yang setiap ruangnya terdapat 1-6 buah. Sementara itu, biji
durian memiliki bentuk bulat hingga lonjong dengan serabut halus pada bagian
ujungnya. Biji dari buah durian hanya tersusun dari beberapa lapisan saja, dimana
yang pertama memiliki kulit luar atau epidermis yang tipis, dan bagian dalam dermis
yang tebal. Biji tersebut memililiki warna coklat pada bagian permukaan, sedangkan
pada bagian dalam memiliki warna putih. Biji durian sering disebut dengan pongge.
Sedangkan di negara Indonesia pengembangan secara agribisnis dalam suatu kebun
khusus masih sangat terbatas.
2.9 Kelengkeng
Tanaman Kelengkeng atau dengan nama latin Dimocarpus logan L merupakan
salah satu tanaman buah yang cukup favorit di Indonesia. Selain kaya akan manfaat,
buah ini juga memiliki rasa yang manis. Buah kelengkeng sangat baik dikonsumsi
oleh orang-orang yang dalam pemulihan stamina setelah sakit karena dapat
memperkuat limpah, meningkatkan produksi darah merah, menambah nafsu makan
dan menambah tenaga.
Klasifikasi Tanaman Kelengkeng
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Dimocarpus
Spesies : Dimocarpus logan L (Lelychusna, 2011)
Morfologi Tanaman Lengkeng
 Akar
Tanaman Kelengkeng memiliki akar tunggang yang dalam dan akar
kesamping yang luas.
 Batang

9
Tanaman Kelengkeng memiliki percabangan yang banyak.
 Daun
Tanaman Kelengkeng memiliki daun majemuk, dengan 2-4 pasang anak
daun, sebagian besar berbulu rapat pada aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm,
tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang.
 Bunga
Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), panjangnya sekitar 4-80 cm,
lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga
lima helai, panjang hingga 6 mm.
 Buah
Tanaman Kelengkeng memiliki buah yang bulat, warna coklat kekuningan,
hampir gundul, licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung
pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna puith dan agak bening.
Pembungkus biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau
agak keras.
 Biji
Tanaman Kelengkeng Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping dan
dilapisi kulit biji yang berwarna hitam. Daging bijinya sendiri berwarna
putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin
2.10 Jeruk
Jeruk merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina
Selatan, dan beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Akan tetapi
kini tanaman jeruk dapat dijumpai diseluruh negara di dunia, seperti halnya di
Indonesia. Terdapat banyak spesies tanaman jeruk dari enam Genus, antara lain
Citrus, Microcitrus, Fortunella, Poncitrus, Cymedia, dan Eremocirus. Dari semua
itu, yang paling terkenal adalah Citrus, Fortunella, dan Poncitrus. Sementara itu,
yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga populer hanyalah Citrus.
Buah jeruk (Citrus Sinensis) memliki bentuk bulat agak lonjong dengan warna
jingga kekuningan. Buah ini memiliki rasa yang manis dan juga asam serta
mengandung banyak air, sehingga mengonsumsi buah jeruk dapat menyegarkan
tubuh kita. Secara umum buah ini memiliki biji berukuran kecil dengan jumlah
sekitar 5- 12 biji tergantung dari varietasnya. Bahkan terkadang ada juga buah jeruk
yang tidak memiliki biji sama sekali.
Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan juga memebantu melawan infeksi serta flu. Kandungan
phytochemicals yang terdapat pada buah jeruk berfungsi didalam melawan agen
penyebab kanker. Selain itu, mengkonsumsi buah jeruk secara rutin bermanfaat
didalam mengatur tekanan darah, meredakan sembelit, mencegah penyakit jantung,
membersihkan darah, dan masih banyak lagi.
Untuk mengenal lebih jelas terkait tanaman jeruk, maka pada kesempatan kali
ini Sedulurtani.com ingin berbagi informasi terkait klasifikasi dan morfologi dari
tanaman jeruk. Berikut ini adalah Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jeruk Secara
Lengkap.

10
Klasifikasi dari tanaman jeruk :
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Devisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (Tumbuhan dikotil)
Sub Kelas Rosidae
Ordo Sapindales
Famili Rutaceae
Genus Citrus L.
Spesies Citrus sinensis (Jeruk manis)

11
BAB III
PEMBAHASAN
Praktikum MPTP di laksanakan di BPLP3K, yang kami dapati dari hasil praktikum
yaitu penyeleksian benih tanaman, cara perbanyakan tanaman dll. Budidaya BPLP3K di
bagi menjadi 2 yaitu ; budidaya tanaman sayuran serta budidaya tanaman buah-buahan
dan holtikultura. Di bagian budidaya tanaman sayuran kami di jelaskan bagaimana model
pembenihan awal nya serta perawatan, untuk pembenihan BPLP3K melalui 2 tahap.
Tanaman yang di tanam di BPLP3K ada beberapa tanaman yaitu, labu perengi, prare,
bawang merah, keladi, sayur kangkung dll. Untuk perawatan tanaman tidak banyak
melewati tahapan perawatan, hanya di berikan perangsang pertumbuhan, sedikit pestisida
dll. Untuk perawatan dilakukan oleh tenaga kerja harian. Untuk dana awal BPLP3K
mendapat dana sekitar 150 juta yang mana dana tersebut dibagi dua sesuai dengan
keperluan masing-masing. Untuk hasil BPLP3K mampu menghasilkan sesuai target dari
pemerintah bahkan bisa lebih.
Dibagian sayur-sayuran dan buah-buahan yang kami dapatkan yaitu perbanyakan
tanaman dengan cara induksi dan sambung pada tanaman durian juga kelengkeng. Untuk
sumber dana yang sama dengan bagian sayuran dan untuk hasil dari bagian buah-buahan
dan holtikultura, cukup tinggi untuk pemasaran hasil kebanyakan pembeli yang datang ke
BPLP3K untuk membeli . Untuk harga benih berkisar dari yang paling murah 15.000 –
100.000 bahkan lebih tergantung kualitas benih dan umur tanaman.
Di BPLP3K di bagi beberapa seksi untuk mengurus masing masing tanaman Ada seksi
tanaman buah, tanaman obat dan tanaman sayuran yang mana uang dari hasil penjualan
tanaman-tanaman tersebut dikumpulkan dan disatukan lalu disetor kepada bendahara
penerimaan setelah semua nya terkumpul lalu disetorkan ke pemerintah.
 Tanaman sayur sayuran
Pada bagian budidaya sayuran yang kami dapatkan yaitu penjelasan tentang cara
budidaya sayuran di BPLP3K, narasumber menyejaskan bahwa di BPLP3K penanaman
sayuran di lakukan dengan cara penyemaian terlebih dahulu, keuntungan yang di dapat
dari penyemaian yaitu kita dapat melakukan penyulaman pada umur 2 minggu agar
mengurangi kemungkinan tanaman mati.
Tanaman sayuran yang di budidayakan di BPLP3K ada beberapa macam yaitu, pare,
cabe, keladi, labu perenggi, bawang merah, sayur kangkung dan lain-lain. Untuk benih
sayuran di beli di pasar yaitu benih dengan turunan F1, benih yang di gunakan yang di
gunakan adalah benih terbaik agar hasil yang di dapat kan juga yang terbaik. Keuntungan
dari tanaman sayuran pertahun biasaya melebihi target yang akan di capai yaitu bekisar 2
jutaan untuk sayuran yang di tanaman dengan luasan lahan yang tidak terlalu luas, karena
umur tanaman sayuran yang tidak panjang maka dalam satu tahun bisa mencapai 3 sampai
5 kali tanam, sebelum tanaman mati bibit sudah di siapkan terlebih dahulu, kecuali untuk
tanaman keladi yang tidak bisa di ganggu karena 8 bulan baru bisa di panen, dan untuk
tanaman kangkung hanya memerlukan waktu 20 hari setelah penaburan benih sudah bisa
di panen.

12
Untuk penanaman tanaman pare buah yang sudah mulai tumbuh di bungkus dengan
plastik untuk menhindari dari hama dan penyakit, juga untuk mengurangi penggunaan
pestisida. Tanaman yang di tanam di BPLP3K juga di berikan perangsang pertumbuhan
dengan merek biotobro cair yang bertujan untuk membesarkan buah yang di aplikasikan
langsung ke buah dengan pengaplikasian 10 hari sekali. Tanaman yang di tanam juga di
berikan pupuk berupa pupuk N, P, dan K , PURADAN, juga PUPUK KANDANG, untuk
menghindari jamur di berikan fungisida.
 Tanaman buah-buahan
Pada bagian budidaya tanaman buah-buahan yang kami dapatkan yaitu bagiamana cara
melakukan perbanyakan tanaman dengan metoda inokulasi dan penyambungan entris. Ada
beberapa tanaman unggulan yang di perbanyak di BPLP3K yaitu tanaman jeruk, durian,
dan kelengkeng. Untuk pengembangan tanaman kelengkeng pihak BPLP3K menggunakan
izin dari mentri.
1. Tanaman durian
Untuk penyambungan benih tanaman durian yang pertama yang harus kita lakukan
adalah mengambil entris, entris adalah batang atas yang pernah berbuah dan kualitas buah
nya kita sudah tau, untuk yang kita ambil adalah durian lokal dengan varietas raja mabah,
pengambilan entris di lakukan pada saat tanaman belum bersemi dan tidak ada daun muda,
kita ambil entris yang di titik tumbuh yaitu di ketiak daun sebanyak lima titik tumbuh
untuk pengambilan panjang entris minimal 15 – 20 cm selanjut nya entris di bersihkan dan
batang bawah di potong 1 cm sampai 1,5 cm di atas cincin tanaman durian, cincin adalah
batas antara akar dan batang, selanjutnya yang kita lakukan yaitu membelah pada batang
bawah sedalam 1,5 cm – 2 cm tergantung keinginan, setelah nya kita melakukan
penyayatan entris di sesuaikan dengan panjang belahan batang dasar dan sayatan nya
berbentuk mata kapak, entris tidak boleh di sentuh apalagi jatuh ke tanah harus dalam
kondisi steril, selanjutnya di lakukan penyambungan dan pengikatan menggunakan plastik
supaya luka yang di buat untuk penyambungan tidak terkena air, jika batang atas dan
bawah tidak sesuai di lakukan penyambungan pada salah satu sisi nya saja, mengapa tidak
di tengah..?, karena keberadaan cambium ada pada bawah kulit luar batang, fungsi
cambium adalah untuk menyembuhkan luka.
Pengikatan dengan plastik 2 kg yng dipotong kecil kecil untuk pengikatan, pengikatan
dilakukan dengan lilitan keatas dan kebawah pengikatan dilakukan sambil kita merapikan
agar tidak bergeser kesamping untuk umur batang bawah sekitar 40 hari dari penyemayan
biji kalau lebih dari 40 hari persentasi kehidupan kurang sesudah di ikat dilakukan
penutupan dengan plastic es tujuan dari pembungkusan menggunakan plastic supaya
mengurangi penguapan untuk lama penutupan rata rata biasanya 21 hari. Untuk berbuah
tanaman durian hasil sambungan memerlukan waktu 7 tahun.
2. Tanaman jeruk
Untuk entris jeruk ketinggian entris yang di ambil setinggi 20 cm, entris kita lukai dan
kita ambil mata tunas pada ketiak daun yang ingin kita okulasikan sebanyak 2 cm entris
tidak boleh besar dari luka batang bawah untuk pengikatan cukup sekali saja dari bawah
ke atas untuk pengikatan pada bagian entris diusahakan harus rapat tidak boleh dimasuki
air.

13
Untuk melihat apakah pengokulasian kita berhasil atau tidak kita butuh waktu selama
21 hari, setelah 21 hari entris yang kita tempelkan masih hijau kemungkinan berhasil ada
dan plastic yang kita ikat harus kita buka dan batang di atas entris harus kita potong setelah
lima hari tunas dari entris sudah tumbuh bersamaan dengan tunas pada batang, selain tunas
dari entris tunas yang lain harus kita buang Untuk tanaman jeruk hasil okulasi
menghasilkan buah dengan umur satu tahun. Untuk batang bawah jeruk tidak bisa dengan
batang sembarangan karena rawan terserang hama untukbatang bawah jeruk menggunakan
varietas JC batang bawah dibeli dari jawa tidak bisa dikembang biakkan di Kalimantan
karena iklim berbeda .
3. Tanaman Kelengkeng
Teknik penyambungan sama seperti durian yang membedakan hanya pengambilan
entris teknik pengambilan nya tidak ada daun muda, pucuk nya sedang istirahat, kita
sesuaikan besarnya dengan batang bawah untuk ketinggian 20-25 cm kita sesuaikan juga
dengan batang bawah , untuk batang bawah lengkeng harus berusia enam bulan baru siap
sambung .
Untuk perawatan batang bawah okulasi berbeda-beda dengan dosis 2 miligram N, P, K
dilarutkan kedalam 15 liter air untuk batang bawah menggunakan larutan urea untuk
mempertebal cambium.

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada bagian budidaya sayuran yang kami dapatkan yaitu penjelasan tentang cara
budidaya sayuran di BPLP3K, narasumber menyejaskan bahwa di BPLP3K
penanaman sayuran di lakukan dengan cara penyemaian terlebih dahulu,
keuntungan yang di dapat dari penyemaian yaitu kita dapat melakukan penyulaman
pada umur 2 minggu agar mengurangi kemungkinan tanaman mati.
Pada bagian budidaya tanaman buah-buahan yang kami dapatkan yaitu
bagiamana cara melakukan perbanyakan tanaman dengan metoda inokulasi dan
penyambungan entris. Ada beberapa tanaman unggulan yang di perbanyak di
BPLP3K yaitu tanaman jeruk, durian, dan kelengkeng. Untuk pengembangan
tanaman kelengkeng pihak BPLP3K menggunakan izin dari mentri.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah agar praktikum bisa di
laksanakan lebih lama, dan dalam pelaksaan praktikum di harapkan narasumber
dapat menjelaskan perkelompok agar lebih mudah di pahami dan semua dapat
menyimak dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Aarsten, Van. 1953. Pengertian Pertanian. Di akses 20 Januari 2015 jam 20.00 di halaman
website
http://www.tokomesin.com/Pengertian_Pertanian.html
Anonim, 2008, Iso farmakoterapi, 288-294, PT.ISFI Penerbitan, Jakarta.
Estu, Rahayu., dan Berlian VA, Nur. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumantri.1980. Agronomi. Di akses 28 Januari 2015 jam 22.00 di halaman website
http://elisa.ugm.ac.id

16
LAMPIRAN

Kegiatan Wawancara tentang Tanaman Pare Tanaman Wortel

Tanaman Cabe Tanaman Kelengkeng

Metode Sambung entris pada Tanaman Wawancara tentang Tanaman Talas dan
Jeruk dan Durian Bawang Merah

17

Anda mungkin juga menyukai