Rekaptulasi Hasil Diskusi Audit 2 4a d3 Akt
Rekaptulasi Hasil Diskusi Audit 2 4a d3 Akt
AUDITING
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah” Akuntansi
Pemeriksaan 2 (Auditing 2)”yang diampu oleh :
Roza Mulyadi, SE. Ak., M.Akt., CIBA., CSRS., ACPA
Disusun Oleh :
4A D3 AKUNTANSI
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Pertanyaan 1
Penanya : Eza Asmafur
Pertanyaan: Mengapa liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo,
dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan di klasifikasikan
sebagai liabilitas jangka pendek ?
Jawab :
Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang jatuh tempo lebih dari 12
bulan atau lebih dari 1 periode akuntansi. Liabilitas jangka panjang dapat
di klasifikasikan menjadi liabilitas jangka pendek apabila jatuh tempo
liabilitas tersebut kurang dari 12 bulan atau 1 periode akuntansi. Sebagai
contohnya, Liabilitas bulan januari yg jatuh tempo 18 bulan.
Pada tahun pertama liabilitas tersebut diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka panjang karena jatuh tempo masih 18 bulan. Tetapi pada tahun
kedua, liabilitas tersebut diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek
karena jatuh tempo tersisa 6 bulan.
Pertanyaan 2
Penanya: Romy Agustiana
Apa saja yang di perhatikan ketika memeriksa liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang ?
Jawab :
Untuk liabilitas jangka pendek :
1. Memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas liabilitas
jangka pendek.
2. Memeriksa apakah liabilitas jangka pendek yang tercantum di laporan
posisi keuangan (neraca) didukung oleh bukti – bukti yang lengkap
dan berasal dari transaksi yang betul – betul terjadi.
3. Memeriksa apakah semua liabilitas jangka pendek perusahaan sudah
tercatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
4. Memeriksa apakah accrued expenses jumlahnya reasonable (masuk
akal/wajar) atau tidak, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil.
5. Memeriksa apakah kewajiban Sewa (leasing) jika ada, sudah dicatat
sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha ( PSAK No. 30
Revisi 2007 tentang sewa).
6. Memeriksa apakah seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata
uang asing per tanggal laporan posisi keuangan (neraca), sudah
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal nereca dan selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
7. Memeriksa apakah biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas
jangka pendek telah dicatat per tanggal neraca.
8. Memeriksa apakah biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat
pada tanggal neraca betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan
merupakan beban perusahaan.
9. Memeriksa apakah semua persyaratkan dalam perjanjian kredit telah
diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi “bank default”.
10. Memeriksa apakah perjanjian liabilitas jangka pendek di dalam laporan
posisi keuangan (neraca) dan catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di indonesia ETAP/SAK/IFRS.
Pada laporan posisi keuangan terdapat 4 macam, dan kalau mengaudit itu
lebih fokus kemana nya?
Pertanyaan 3
Risiko apa yang terjadi jika prosedur tidak dilakukan dengan baik,dan
bagaimana penyelesaiannya? (Sita Puteri R.)
Jawaban :
Melihat dari pengertian tentang prosedur itu sendiri, Prosedur merupakan
langkah-langkah dalam mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan hasil
yang baik. Jadi, jika prosedur tidak dilaksanakan atau dilakukan dengan
baik, maka hasilnya pun tidak akan baik pula. Untuk penyelesaiannya,
sebisa mungkin untuk mengerjakan sesuatu dengan mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan.
Dijawab oleh: