Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Metode Belajar Menjadi Guru

Tingkatkan Kompetensi
Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia

Sugeng Priyono, priyonos22@gmail.com


SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal

Abstrak

Pembelajaran Biologi pada materi Kompetensi Dasar: Sistem pertahanan tubuh pada
manusia, kelas XI sering diindikasikan dengan hal-hal yang dihafalkan. Akibat yang muncul dari
hal tersebut adalah siswa menjadikan biologi hanya kumpulan kata yang harus dihafal saja.
Beberapa persoalan tersebut menyebabkan rata-rata nilai ulangan yang diperoleh siswa pada KD:
3.14 ; 4.16 pada kelas XI MIPA 2 adalah 70. Nilai ini masih tergolong rendah, karena belum
mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 75.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di
kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal adalah dengan melakukan proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu melalui metode belajar menjadi guru.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar biologi, yang
berbentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitin yang
dilaksanankan langsung oleh guru dalam praktek pembelajaran yang dilakukannya. Di dalam
pelaksanaannya penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dimana tindakan yang dilaksanakan ternyata
mengalami peningkatan secara bertahap mulai dari siklus 1 sampai siklus 2.
Dari hasil penelitian penggunaan metode belajar menjadi guru dalam pembelajarn mampu
meningkatkan kemampuan pengendalian psikologis individu siswa, penguasaan materi pelajaran
dalam diri siswa saling melengkapi dan tertanam dalam/cukup lama yang pada akhirnya dapat
meningkat prestasi.

Kata kunci: Metode belajar menjadi guru; kompetensi; hasil belajar.

PENDAHULUAN Kabupaten Tegal adalah dengan melakukan


Pembelajaran Biologi pada materi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa,
Kompetensi Dasar: Sistem pertahanan tubuh yaitu melalui metode belajar menjadi guru.
pada manusia, kelas XI sering diindikasikan Penelitian ini bertujuan untuk
dengan hal-hal yang dihafalkan. Akibat yang mengetahui penggunaan metode mengajar
muncul dari hal tersebut adalah siswa menjadi guru sehingga dapat meningkatkan
menjadikan biologi hanya kumpulan kata yang kompetensi sistem pertahanan tubuh pada
harus dihafal saja. Beberapa persoalan tersebut manusia.
menyebabkan rata-rata nilai ulangan yang LANDASAN TEORI
diperoleh siswa pada KD: 3.14 ; 4.16 pada Metode Belajar Menjadi Guru adalah
kelas XI MIPA 2 adalah 70. Nilai ini masih model pembelajaran yang mengutamakan
tergolong rendah, karena belum mencapai penguasaan materi pelajaran oleh siswa pada
kriteria ketuntasan klasikal sebesar 75. tema tertentu. Di mana siswa menyerahkan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan kemampuan penguasaan materinya di depan
untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di siswa dan guru secara langsung. Siswa diminta
kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Bojong mengajarkan materi tertentu pada siswa
lainnya. Posisi guru sebagai pendamping, 2) Kekebalan Pasif
moderator dan sekaligus penilai kemampuan a) Pasif Alami
penguasaan materi yang disampaikan siswa b) Pasif Buatan
(Jasa Ungguh Muliawan, 2016: 265). 2.2 Gangguan pada Sistem
Langkah-langkah Metode Belajar Menjadi Kekebalan Tubuh
Guru. 1) Alergi
2) Autoimunitas
1. Guru membagi materi pelajaran yang harus
3) AIDS
dikuasai siswa ke dalam submateri.
2. Guru memberikan undian pada siswa untuk
Materi Sistem Pertahanan Tubuh pada
mendapatkan sub materi secara acak agar
Manusia, terdiri dari dua sub bab;
lebih adil dan membaginya dalam bentuk
1. Mekanisme Pertahanan Tubuh terhadap
jadwal.
Penyakit.
3. Berdasarkan jadwal, tiap siswa akan
1.1 Sistem Pertahanan Tubuh Non- spesifik.
mendapatkan materi masing-masing,
a. Pertahanan yang terdapat di permukaan
sedangkan urutan maju menjadi guru sesuai
tubuh
dengan jadwal.
b. Respon peradangan
4. Siswa diberi kesempatan untuk belajar
c. Fagositisis
sesuai tema materi yang diperoleh dari
d. Protein Antimikrobodi
undian.
1.2 Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik.
5. Setelah tiba waktunya, tiap siswa diminta
a. Komponen-komponen Sistem
menjadi guru di kelas tersebut untuk
Kekebalan Tubuh.
mempresentasikan materi sesuai dengan
1) Limfosit
tema yang telah didapat.
a) Sel B
6. Siswa yang lain diminta untuk belajar
b) Sel T
mendengarkan dan mengajukan pertanyaan
2) Antibodi (Immunoglobulin/Ig)
seputar materi tersebut.
a) Cara Kerja Antibodi
7. Jika siswa yang menjadi guru tidak bisa
b) Macam-macam Antibodi menjawab, guru memberi bantuan
b. Respon Kekebalan Tubuh terhadap pengarahan atau informasi yang benar
Antigen. seputar materi tersebut.
1) Kekebalan Humoral 8. Di samping sebagai moderator, guru
2) Kekebalan Seluler berfungsi sebagai narasumber utama.
2. Jenis Kekebalan Tubuh dan Gangguan pada 9. Guru memberi penilaian kemampuan
Sistem Kekebalan Tubuh penguasaan materi dan kemampuan
2.1 Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh menyampaikannya di depan siswa lain.
1) Kekebalan Aktif Komponen yang dinilai meliputi:
a) Aktif Alami Penguasaan materi pelajaran; kemampuan
b) Aktif Buatan menyampaikan materi di kelas; kepemimpinan
dalam kelas; kemampuan pengenalian diri; humoral. Pertahanan ini akan mencegah
penggunaan media. masuknya mikroba ke dalam tubuh. Pertahanan
2. Pertahanan Tubuh pada Manusia lapis kedua berisi sistem imun non-spesifik
sebagai bagian dari materi Biologi selular. Pertahanan selular ini nantinya akan
Sistem imun adalah sistem pertahanan
mencegah mikroba yang berhasil masuk ke
yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi
dalam tubuh dengan menghancurkannya.
untuk menjaga manusia dari benda-benda yang
Pertahanan ketiga adalah sistem imun spesifik
asing bagi tubuh manusia.
yang akan menangani mikroba yang masih
Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh atau
belum ditangani oleh sistem imun non-spesifik.
resistensi tubuh terhadap suatu penyakit.
Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem
Fungsi sistem imun terdiri dari tiga yaitu: 1)
imun, Yaitu: 1) usia, 2) jenis kelamin dan 3)
Pertahanan, 2) Homeostasi tubuh, dan 3)
lingkungan.
Peremajaan.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan responnya terhadap suatu
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran
penyakit, sistem imun dibagi menjadi dua
dengan menggunakan Metode Belajar sebagai
macam, yaitu Sistem Imun Non-Spesifik dan
Guru, siswa diminta mengajarkan materi
Sistem Imun Spesifik.
pelajaran tertentu. Posisi guru hanya sebatas
 Sistem imun non-spesifik adalah sistem imun
pendamping, moderator, dan sekaligus penilai
yang melawan penyakit dengan cara yang kemampuan penguasaan materi yang dipelajari
sama pada semua jenis penyakit. Sistem imun oleh siswa. Pada PTK ini membahas KD:
ini bekerja dengan cepat dan selalu siap jika 3.14 dan 4.16 Sistem Pertahan Tubuh Pada
tubuh terkena penyakit. Sistem imun non- Manusia. Pada beberapa siswa mungkin
spesifik mempunyai empat jenis pertahanan:
mendapat tema materi yang sama. Akan tetapi,
a) Pertahanan Fisik/Mekanis, b) Pertahanan
ketika siswa menyampaikan presentasi di
Biokimia, c) Pertahanan Humoral, dan d) depan kelas sering terjadi perbedaan-
Pertahanan Selular. perbedaan. Pada kejadian tersebut kemampuan
 Sistem imun spesifik/Adaptif andalah sistem penguasaan dan penyampaian materi pada
imun yang membutuhkan pajanan atau harus materi yang sama akan tampak terjaadi
mengenal dulu jenis mikroba yang akan perbedaan.
ditangani. Sistem imun ini bekerja secara Untuk mengetahui seberapa besar
spesifik karena respon terhadap jenis mikroba sumbangan efektif pembelajaran dengan
berbeda. Sistem imun spesifik dibedakan menggunakan metode belajar sebagai guru ,
menjadi dua yaitu: a) Sistem Imun Spesifik maka peneliti melaksanakan Penelitian
Humoral, dan b) Sistem Imun Spesifik Selular. Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini
Mekanisme respon imun akan melewati peneliti melaksanakan tindakan yang sudah
tiga lapis pertahanan sistem imun. Pertahanan direncanakan berkolaborasi dengan pengamat
lapis pertama berisi sistem imun non-spesifik dan peran tersebut dilaksanakan secara
terutama fisik/mekanis, biokimia, dan bergantian. Apa yang ditemukan oleh
pengamat atau kolaborasi dan tindak lanjutnya Dalam penelitian ini menggunakan dua
didiskusikan bersama peneliti dengan macam teknik pengumpulan data yaitu teknik
kolaborator dalam refleksi. tes dan teknik observasi. Teknik tes digunakan
METODE PENELITIAN untuk mengukur kemajuan belajar siswa dalam

Setting Penelitian bentuk nilai hasil belajar dan Teknik Observasi

Penelitian ini dilaksanakan di SMA dilakukan guna merekam aktivitas siswa dalam

Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal pembelajaran maupun untuk mengetahui


kemajuan proses pembelajaran untuk
Jalan Raya Tuwel Kecamatan Bojong
meningkatkan mutu pembelajaran berikutnya.
Kabupaten Tegal 52465 Telp. (0283) 3467311
Alat pengumpulan data meliputi butir soal tes
e-mail: smansabo@indo.net.id website:
yang digunakan sebagai alat pengumpulan data
sman1bojong-tegal.sch.id
dalam mengukur hasil belajar setelah
Kegiatan penelitian dimulai pada minggu ke 2
melakukan tindakan. Sedangkan Lembar
bulan April sd. Juni 2017 atau pada semester 2
Observasi berisi hasil pengamatan selama
tahun ajaran 2016/2017.
proses pembelajaran berlangsung sebagai alat
Obyek dan variabel Penelitian
untuk memantau dan mengumpulkan data
Obyek penelitian adalah siswa kelas XI
perkembangan dan kemajuan siswa dalam
MIPA 2 SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten
proses pembelajaran maupun mutu proses
Tegal semester 2 Tahun ajaran 2016/2017
pembelajaran itu sendiri, baik pada siklus I
sebanyak 32 siswa, terdiri dari 9 siswa putra
maupun pada siklus berikutnya.
dan 23 siswa putri. Sedangkan variabel dalam
Validasi data
penelitian ini, ada dua macam yaitu: a)
Validasi data digunakan untuk memperoleh
Variabel Terikat (Dependen variable) yaitu
data hasil penelitian yang valid dan akurat.
hasil belajar materi Sistem Pertahanan Tubuh
Data primer yang berupa hasil tes divalidasi
pada Manusia. b) Variabel bebas (Independen
dengan cara melakukan validasi butir soal
variable) yaitu penggunaan metode belajar
dengan cara menyusun kisi-kisi soal sesuai
menjadi guru
dengan kompetensi dasar. Sedangkan data
Data Penelitian 1) Penelitian ini menggunakan
sekunder yang berupa hasil observasi dan
dua sumber data yaitu: a) Sumber Data Primer
refleksi yang dilakukan secara kolaboratif
dikumpulkan dari hasil belajar siswa dalam
untuk memperoleh informasi yang akurat dan
mempresentasikan materi sistem pertahanan
dikritisi dalam tahap refleksi.
tubuh pada manusia, nilai tes yang dikerjakan
Analisis Data
siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
Data yang dianalisis ini meliputi data
b) Sumber Data Sekunder diperoleh dari hasil
primer yaitu analisis hasil belajar kompetensi:
observasi yang dilakukan teman sejawat
Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-
(kolaboratif) selama tindakan
prinsip sistem imun untuk meningkatkan
berlangsung. kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang
Teknik dan Alat Pengumpulan Data dimilikinya melalui program imunisasi
sehingga dapat terjaga proses fisiologis di Afektif
dalam tubuh dengan Diskripsi Komparatif Karakter; Jujur, tekun ,rasa ingin tahu,teliti,
yaitu membandingkan nilai tes awal dan tes disiplin, peduli, tanggung jawab, bekerja sama,
antar siklus dengan indikator kinerja yang telah terbuka dan mendengarkan pendapat teman.
ditetapkan. Sedangkan analisis data yang kedua Keterampilan sosial
yaitu dari hasil observasi tindakan yang Bertanya, menyumbang ide/pendapat,
dianalisis dengan Deskripsi Kualitatif dan Menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi
dilakukan refleksi dari beberapa kejadian dalam pembelajaran.
dalam proses pembelajaran. Sadar sebagai makhluk Tuhan,sadar akan
Indikator Keberhasilan Kinerja eksistensi dan potensi diri, kecakapan menggali
Sebagai dasar untuk mengtahui dan & mengolah informasi, kecakapan komunikasi
menganalisis data yang diperoleh perlu tertulis.
ditetapkan Indikator Keberhasilan Kinerja Pada siklus 1 ini siswa mempelajari
dalam penelitian ini, yaitu: Memenuhi Kreteria materi pada KD 3.14 dan 4.16:
Ketuntasan Minimal dan Ketuntasan Klasikal Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-
yang telah ditetapkan bersama dengan sekolah prinsip sistem imun untuk meningkatkan
pada awal tahun ajaran baru. Di mana KKM kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang
yang telah ditetapkan sebesar 70, dan dimilikinya melalui program imunisasi
ketuntasan klasikal 75. sehingga dapat terjaga proses fisiologis di
Prosedur Penelitian dalam tubuh.
Prosedur penelitian ini menggunakan Kemudian sesuai dengan urutan pada
Penelitian Tindakan Kelas (Class Action jadwal, siswa mempresentasikan di depan
Research) yang terdiri dari tiga siklus dengan siswa lain dan guru, posisi guru selain sebagai
langkah-langkah pada setiap siklusmeliputi pendamping juga sebagai moderator sekaligus
Perencanaan (Planning), Pelaksanaan penilai kemampuan penguasaan materi yang
Tindakan (Action) dan Pengamatan disampaikan siswa.
(Observasing) serta Refleksi (Refleksing). Pelaksanaan tindakan pada tahap siklus 1
Tahap Siklus 1 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a)
Siswa mempresentasikan materi sesuai dengan Perencanaan (Planing) ini, yang meliputi: 1)
jadwal, dan mengerjakan soal tes. Menjelaskan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
mekanisme Pertahanan Tubuh/Kekebalan (RPP) 2) Menyusun Rencana jadwal presentasi
Tubuh; Menjelaskan mekanisme pertahanan siswa 3) Menyiapkan instrument observasi b)
tubuh non-spesifik; Menjelaskan mekanisme Pelaksanaan Tindakan (Acting). Pelaksanaan
pertahanan tubuh spesifik; Menjelaskan Proses Pembelajaran disesuiakn RPP yang
antigen dan antibodi. telah dipersiapkan sebelumnya, meliputi: 1)
Psikomotor Siswa dikelompokan menjadi 8 kelompok
Siswa mampu mempresentasikan materi sistem terdiri 4-5 siswa dengan komposisi heteregen
pertahanan tubuh pada manusia menurut tingkat kemampuannya 2) Guru
menjelaskan materi pembelajaran dengan timbul dapat dipergunakan sebagai bahan
menggunakan media interaktif (ICT) yang pertimbangan dalam menentukan tindakan
melibatkan siswa untuk berperan aktif pada pada siklus yang ke 2.
proses pembelajaran dalam kelompoknya 3) Tahap siklus 2
Guru menggunakan media interaktif dalam Pelaksanaan pada siklus 2 dengan
pembelajaran 4) Siswa mengerjakan tugas strategi dan skenario pembelajaran lebih
secara individual 5) Siswa mendeskripsikan ditingkatkan lagi. Pada siklus 2 ini siswa
tugas individu (intelektual individu) dalam berdiskusi kelompok dengan kompetensi dasar
kelompoknya 6) Hasil pekerjaan dipertukarkan dan materi sebagai berikut :
dengan hasil tugas kelompok yang lain untuk Siswa mempresentasikan materi sesuai dengan
saling diperiksa dan dikoreksi 7) Guru jadwal, dan mengerjakan soal tes.
melakukan validasi penyelesaian soal secara Siswa mampu : Menjelaskan mekanisme
klasikal. Pertahanan Tubuh/Kekebalan Tubuh
Pengamatan (Observasing) Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
Pada saat pelaksanaan tindakan (acting)
non-spesifik; Menjelaskan mekanisme
dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru
pertahanan tubuh spesifik
maupun kegiatan siswa yang dilakukan oleh
Menjelaskan antigen dan antibodi.
teman sejawat dengan instrument sebagai
Psikomotor
berikut :
Siswa mampu mempresentasikan materi sistem
Setelah tahap siklus 1 selesai,
pertahanan tubuh pada manusia
selanjutnya dilakukan tes secara tertulis untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa dan data Afektif/Karakter

yang diperoleh dilakukan analisis data dengan Jujur, tekun ,rasa ingin tahu,teliti, disiplin,

merujuk pada indikator keberhasilan yang telah peduli, tanggung jawab, bekerja sama, terbuka

ditetapkan, yaitu suatu kelas dikatakan tuntas dan mendengarkan pendapat teman.

belajar apabila telah memperoleh ketuntasan Keterampilan sosial


belajar sekurang-kurangnya 85% dari jumlah Bertanya, menyumbang ide/pendapat; Menjadi
siswa tersebut yang telah memenuhi Kriteria pendengar yang baik, berkomunikasi dalam
Ketuntasan Minimal sebesar 70. Apabila nilai pembelajaran; Sadar sebagai makhluk Tuhan,
hasil belajar yang berupa nilai hasil tes secara sadar akan eksistensi dan potensi diri,
tertulis belum mencapai KKM yang telah kecakapan menggali & mengolah informasi,
ditetapkan, maka perlu dilakukan perbaikan kecakapan komunikasi tertulis.
proses pembelajaran pada siklus 2. Pada siklus 2 ini siswa berdiskusi dalam
Refleksi ( Reflekting ). kelompok sebagai hasil proses pembelajaran
Refleksi dilakukan untuk mengetahui Biologi pada kompetensi dasar: Menjelaskan
sejauh mana efektivitas pelaksanaan Tindakan mekanisme Pertahanan Tubuh/Kekebalan
(Acting) dalam proses pembelajaran pada Tubuh; Menjelaskan mekanisme pertahanan
siklus 1. Kekurangan dan kelebihan yang tubuh non-spesifik; Menjelaskan mekanisme
pertahanan tubuh spesifik; Menjelaskan merujuk pada indikator keberhasilan yang telah
antigen dan antibodi. ditetapkan, yaitu suatu kelas dikatakan tuntas
Hasil kerja kelompok tersebut belajar apabila telah memperoleh ketuntasan
dipresentasikan kepada kelompok lain dalam belajar sekurang-kurangnya 85% dari jumlah
kelas, sedangkan guru mengoreksi hasil kerja siswa dikelas tersebut yang telah memenuhi
kelompok tersebut. Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70.
Pelaksanaan tindakan pada tahap siklus 2 Refleksi (Reflekting)
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh
Perencanaan/Planing ini, yang meliputi: 1) mana efektivitas pelaksanaan Tindakan
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Acting) dalam proses pembelajaran pada
(RPP) 2) Menyusun Rencana kelompok siswa siklus 2. Kekurangan dan kelebihan yang
3) Menyiapkan instrument observasi b) timbul dapat dipergunakan sebagai bahan
Pelaksanaan Tindakan (Acting). Pelaksanaan pertimbangan dalam menentukan tindakan
Proses Pembelajaran disesuiakn RPP yang berikutnya.
telah dipersiapkan sebelumnya, meliputi: 1) HASIL PENELITIAN DAN
Siswa dikelompokan menjadi 8 kelompok PEMBAHASAN
terdiri 4–5 siswa dengan komposisi heterogen Melalui penelitian yang dilakukan
menurut tingkat kemampuannya 2) Guru terhadap siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri
menjelaskan materi pembelajaran dengan 1 Bojong tahun pelajaran 2016/2017,
menggunakan media 3) Guru menggunakan sebanyak dua siklus dengan hasil sebagai
media interaktif dalam pembelajaran 4) Siswa berikut:
mengerjakan tugas secara Tahap Siklus I
individual 5) Siswa mendeskripsikan tugas 1. Perencanaan tindakan
individu dalam kelompoknya 6) Hasil Tahap perencanaan yang dilakukan pada
pekerjaan dipertukarkan dengan hasil tugas siklus I meliputi penyusunan perangkat
kelompok yang lain untuk saling diperiksa dan pembelajaran, penyiapan media pembelajaran
dikoreksi 7) Guru melakukan validasi pembuatan instrument dan lembar observasi.
penyelesaian soal secara klasikal. 2. Pelaksana tindakan
Pengamatan (Observasing) Tindakan yang dilakukan pada
Pada saat pelaksanaan tindakan (acting) pembelajaran mengacu pada perencanaan
dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru tindakan yang telah dibuat. Materi yang
maupun kegiatan siswa yang dilakukan oleh diajarkan pada siklus I mengenai Sistem
teman sejawat dengan instrument sebagai Pertahanan Tubuh pada Manusia. Selama
berikut: pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap
Setelah tahap siklus 2 selesai, selanjutnya kinerja peneliti dan pengamatan terhadap
dilakukan tes secara tertulis untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai Mekanisme
keberhasilan belajar siswa dan data yang Pertahanan Tubuh. Penilaian terhadap siswa
diperoleh dilakukan analisis data dengan meliputi penilaian kinerja yaitu melakukan
presentasi di depan kelas dengan aspek yang Grafik II. Nilai rata-rata Materi Ajar
dinilai meliputi: penguasaan materi pelajaran; Mekanisme Pertahanan Tubuh (siklus I)
kemampuan menyampaikan materi di depan
kelas; kepemimpinan dalam kelas; Rata-rata
kemampuan pengendalian diri; dan 90
80
penggunaan media. 70
60 Rata-rata
Grafik I. Data pengamatan kegiatan siklus 1.

Data Kegiatan Pengamatan


Pembelajaran Siklus 1 Beberapa siswa masih mengalami
90 kesulitan menggunakan media pembelajaran,
85 sehingga peneliti lebih banyak memberikan
80
bimbingan, selain itu siswa juga masih
75
70 kesulitan dalam menyusun kesimpulan.
Penguasaan Materi

Pengendalian Diri
Kepemimpinan

Rata-rata
Penggunaan Media
Penyampaian Materi

Skor Tingkat penguasaan siswa pada materi


ajar ini observasi rata-rata dan untuk nilai
ulangan termasuk katagori baik. Dengan
demikian sementara dapat disimpulkan bahwa
pemahaman materi ajar secara berkelompok
1 2 3 4 5
lebih baik bila dibandingkan pemahaman
Pembelajaran yang dilakukan belum secara perorangan.
sesuai harapan dan masih terdapat beberapa Refleksi
kekurangan. Sebagian besar aspek yang Setelah dilakukan refleksi berdasarkan
diamati observer dilakukan oleh peneliti hasil pengamatan melalui diskusi antara
dengan baik, kecuali keterampilan membuka peneliti dan observer disimpulkan bahwa
pelajaran, hal ini diakibatkan peneliti tidak kinerja peneliti pada siklus I perlu ditingkatkan
mereview PR/tugas. Peneliti tidak mereview terutama keterampilan dalam hal membuka
PT/tugas karena pada pertemuan sebelumnya pelajaran, penerapan pendekatan CTL dalam
tidak diberikan PR/tugas. Keterampilan pembelajaran dan melakukan bimbingan siswa
peneliti menutup pelajaran cukup baik. pada proses pembelajaran.

Tingkat pemahaman siswa terhadap Tahap Siklus II


materi ajar pada siklus I masih belum 1. Perencanaan Tindakan
menunjukkan perubahan yang signifikan, hal Perencanaan tindakan yang dilakukan
ini dapat dilihat pada hasil pengamatan dalam pada siklus II merupakan perbaikan rencana
melaksanakan Lembar Kegiatan Peserta Didik tindakan pada siklus I. direncanakan peneliti
dan penilaian hasil berikut: lebih banyak mengkaitkan materi ajar dengan
kehidupan yang ada di lingkungan siswa dan
memberikan kesempatan lebih banyak kepada Tingkat pemahaman siswa terhadap
siswa untuk berperan dalam pembelajaran. materi ajar ini pada siklus II sudah
Pelaksanaan Tindakan menunjukkan perubahan yang signifikan bila
Tindakan yang dilakukan telah penilaian siswa berkaitan dengan observasi
mendekati perencanaan tindakan yang dibuat. yang dilakukan observer dan ulangan
Materi ajar yang disajikan pada siklus II yaitu dilaporkan pada tabel 14 berikut.
masih KD 3.14 Sistem Pertahanan Tubuh. Grafik IV. Nilai rata-rata Materi Ajar
Mekanisme Pertahanan Tubuh Siklus 2.
Diawal pembelajaran peneliti mereview
PR/Tugas yang diberikan pada siklus
sebelumnya. Penggunaan motode menjadi guru Rata-rata
mengalami peningkatan. Frekuensi bimbingan 90
88
yang dilakukan peneliti lebih banyak 86
dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan 84
Rata-rata
82
siklus I. siswa mulai terampil menggunakan
media dan penguasaan penyampaian materi
semakin meningkat.
Pengamatan yang dilakukan observer Nilai tingkat pemahaman siswa melalui
terhadap kinerja peneliti pada siklus II, seperti observasi mengalami peningkatan. Namun
pada tabel data berikut. nilai pemahaman siswa melalui ulangan tertulis

Gafik III. Data Pengamatan Kegiatan mengalami penurunan.

Pembelajaran Siklus II Refleksi


Memperhatikan data hasil pengamatan
100 kinerja peneliti pada siklus II sudah sesuai
80 dengan harapan peneliti. Peneliti dan observer
60 melakukan refleksi dengan cara mendiskusikan
40 Aspek tentang tindakan penelitian yang dilakukan
20 Skor pada siklus II. Dari hasil diskusi disimpulkan
0 bahwa kemampuan siswa mengkaitkan materi
ajar dengan kehidupan sehari-hari pada KD
3.14; 4.16 sudah ada peningkatan.

Secara umum peneliti melakukan proses PENUTUP


pembelajaran baik dengan semua aspek yang Simpulan
diamati mengalami peningkatan. Guru juga Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
sudah mulai terampil menerapkan penggunaan kelas XI MIPA 2 semester 2 SMA Negeri 1
Lembar Kegiatan Peserta Didik berbasis ilmiah Bojong Kabupaten Tegal dapat disimpulkan
sehingga urut-urutan kerja ilmiah dapat bahwa: 1) Penggunaan Metode Belajar
menjadi kebiasaan dalam mempelajari Biologi. Menjadi Guru mampu meningkatkan
kompetensi penguasaan materi; 2) Penggunaan Keunggulan metode belajar menjadi guru
Metode Belajar Menjadi Guru mampu 1) Penguasaan materi pelajaran dalam diri
meningkatkan penguasaan penyampaian siswa tertanam dalam/cukup lama karena
materi. 3) Penggunaan Metode Belajar Menjadi adanya unsur tekanan psikologis untuk maju di
depan kelas menyampaikan materi. 2)
Guru mampu meningkatkan percaya diri. 4)
Kemampuan pengendalian psikologis individu
Penerapan Medode Belajar menjadi Guru siswa dapat terpantau dengan lebih detail dan
mampu meningkatkan pemahaman siswa terperinci. 3) Penguasaan materi siswa antara
satu dan yang lain saling melengkapi.
mengenai standar kompetensi 3.14; 4.16
Terutama, siswa yang maju pada giliran
Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia.
berikutnya dapat belajar dari pemateri
sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA
Kelemahan metode belajar menjadi guru Agung Iskandar, Dr. 2010 Meningkatkan
1) Siswa terfokus pada materi yang diperoleh. Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru
Pedoman dan Acuan Guru dalam
2) Membutuhkan waktu yang lebih banyak, Meningkatkan Kreatifitas Pembelajaran
tergantung dua hal, yaitu banyaknya materi pada Peserta Didik.
Jasa Ungguh Muliawan, 2016, 45 Model
yang disampaikan dan banyaknya waktu yang Pembelajaran Spektakuler, Yogyakarta:
tersedia. 3) Penilaiannya cenderung bersifat Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan
subyektif. Oleh karena itu untuk menghindari Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
penilaian semacam ini perlu adanya spesifikasi Rosda Karya.
Panitia Sertifikasi Guru Rayon XII Universitas
rinci dan detail, misalnya: penggunaan tata Negeri Semarang 2011,Buku 8 (B3)
bahasa, intonasi, gerak tubuh dan lain-lain. PTK dan Karya Ilmiah hal.1 – 55. Dan
Buku 9 (C1) contoh Proposal PTK hal.1-
Saran 13.
1) Metode belajar menjadi guru merupakan Pegangan Guru Modul Pengayaan Biologi
Peminatan SMA/MA, Kelas XI 2B,
model pembelajaran yang digunakan sebagai Surakarta, Putra Nugraha.
salah satu satu model pembelajaran alternatif Semiawan, Conny, dkk., 1992, Pendekatan
Keterampilan Proses Bagaimana
bagi guru 2) Penggunaan metode belajar Mengaktifkan Siswa dalam Belajar?,
menjadi guru hendaknya dapat dikembangkan Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
dengan tampilan yang lebih bagus, dan Suparmin, Ririn Safitri, Bowo Sugiharto, 2014,
mencakup tahapan-tahapan yang harus Buku Guru Biologi XI, SMA/MA
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam,
dilaksanakan oleh siswa dengan bimbingan Surakarta: Mediatama.
guru.

Anda mungkin juga menyukai