Anda di halaman 1dari 19

LOG BOOK

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

Disusun oleh:
Ns. Diana Irawati., M.Kep., Sp.KMB

DIBERIKAN PADA MAHASISWA REGULER SEMESTER V


TAHUN AKADEMIK 2022-2023

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
September 2022
Modul I. SISTEM PERSEPSI SENSORI

I. Pendahuluan g) Memahami dan


Sistem sensori persepsi manusia Mendemonstrasikan teknik
tergantung dari berbagai stimulus pemberian tetes mata dan telinga
untuk memberikan makna pada pada gangguan sistem sensori
kejadian dilingkungan sekitar. Sensori persepsi
merupakan stimulus atau rangsang
yang datang dari dalam maupun luar III. Deskripsi Modul
tubuh melalui organ sensori. Persepsi Modul ini membahas tentang
merupakan hubungan dan perbedaan manajemen penatalaksanaan asuhan
terhadap suatu kejadian melalui proses keperawatan pada pasien dengan
mengamati, mengetahui, mengartikan gangguan sistem sensori perepsi.
setelah mendapat rangsang melalui Modul ini terdiri dari empat kegiatan
indera. belajar untuk memenuhi learning
outcome. Metode pembelajaran terdiri
II. Learning Outcome dari
Setelah menyelesaikan Modul ini, Case study, SGD, Project Based
Mahasiswa mampu: learning (PjBL), Discovery learning
a) Memahami anatomi, fisiologi (DL) dan practicum.
terkait system sensori persepsi
b) Memahami patofisiologi, IV. Petunjuk Penggunaan Modul
farmakologi dan terapi diet terkait
gangguan pada sistem sensori A. Selama pembelajaran
persepsi 1. Mahasiswa diharuskan mengerjakan
c) Memahami asuhan keperawatan modul sesuai dengan urutan kegiatan
dan manajemen kasus belajar.
penatalaksanaan pasien dengan 2. Mempelajari, mencatat, dan bertanya
gangguan sistem sensori persepsi mengenai materi.
d) Memahami dan 3. Mencari referensi tambahan yang
mendemonstrasikan Pendidikan dibutuhkan
kesehatan pada gangguan sistem B. Setelah pembelajaran
sensori persepsi 1. Mengumpulkan format evaluasi
e) Mengintegrasikan hasil penelitian pada setiap akhir kegiatan belajar
tentang penatalaksanaan 2. Menerima keputusan
gangguan sistem persepsi sensori dosen/fasilitator untuk meneruskan
f) Memahami peran dan fungsi belajar pada materi selanjutnya atau
advokasi perawat pada kasus tetap pada materi yang sama.
gangguan system sensori persepsi 3. Mengumpulkan seluruh log-book
pada akhir pembelajaran sistem.
KEGIATAN BELAJAR I:
Tugas Membaca : Buatlah ringkasan anatomi fisiologi Mata yang meliputi: Struktur, lapisan,
otot, syaraf dan pembuluh darah pada mata serta fisiologi mata dan jelaskan bagaimana
terjadinya perubahan mata pada lansia. Tuliskan referensi yang saudara baca.
KEGIATAN BELAJAR II:
Tugas Membaca : Buatlah Concept Map pasien dengan Gloukoma. Tuliskan referensi yg saudara
rujuk.
KEGIATAN BELAJAR III:
Tugas Membaca : Jelaskan Pengkajian secara umum pasien dengan gangguan pendengaran.
Tuliskan referensi yg saudara rujuk.
Modul II. SISTEM INTEGUMEN

gangguan sistem Luka Bakar dalam


I. Pendahuluan berbagai phase akut dan rehabilitatif.
Sistem integument adalah sistem Modul ini terdiri dari empat kegiatan
pelindung yang menutupi tubuh belajar untuk memenuhi learning
meliputi kulit berserta unsur yang outcome. Metode pembelajaran terdiri
terkait, kuku dan rambut. Sistem dari
integumen ini terdiri dari beberapa
kasus yaitu dermatitis dan luka bakar. Case study, SGD, Project Based
learning (PjBL), Discovery learning
II. Learning Outcome (DL) dan practicum.
Setelah menyelesaikan Modul ini,
Mahasiswa mampu: IV. Petunjuk Penggunaan Modul
a) Memahami anatomi, fisiologi
terkait system integumen A. Sebelum pembelajaran
Mahasiswa diharuskan membawa
b) Memahami patofisiologi,
minimal 1 buah buku referensi
farmakologi dan terapi diet terkait setiap kegiatan belajar.
gangguan pada sistem integumen
c) Memahami asuhan keperawatan B. Selama pembelajaran
dan manajemen kasus 1. Mahasiswa diharuskan mengerjakan
penatalaksanaan pasien dengan modul sesuai dengan urutan kegiatan
gangguan sistem integumen belajar.
2. Mempelajari, mencatat, dan bertanya
d) Memahami dan
mengenai materi.
mendemonstrasikan Pendidikan 3. Mencari referensi tambahan yang
kesehatan pada gangguan sistem dibutuhkan
integumen C. Setelah pembelajaran
e) Mengintegrasikan hasil penelitian 1. Mengumpulkan format evaluasi
tentang penatalaksanaan gangguan pada setiap akhir kegiatan belajar
sistem integumen 2. Menerima keputusan
dosen/fasilitator untuk
f) Memahami peran dan fungsi
meneruskan belajar pada materi
advokasi perawat pada kasus selanjutnya atau tetap pada
gangguan system integumen materi yang sama.
g) Memahami dan 3. Mengumpulkan seluruh log-book
Mendemonstrasikan teknik pada akhir pembelajaran sistem
perawatan luka, manajemen nyeri
pada gangguan sistem integument

III. Deskripsi Modul


Modul ini membahas tentang
manajemen penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien dengan
KEGIATAN BELAJAR IV:
Tugas Membaca : Evaluation and Management of Burn Injuries
Authors; Sorensen, Derek; Rebecca O’Neill; Werman, Howard A. 
Trauma Reports; Atlanta Vol. 23, Iss. 3,  (May 2022). BUAT RANGKUMAN BERDASARKAN JURNAL
DI ATAS.

7|Page
KEGIATAN BELAJAR V:
SKENARIO:
Seorang wanita, usia 24 tahun, di rawat di RS dengan luka bakar akibat ledakan kompor. Dari
hasil pengkajian didapatkan luka bakar di daerah abdomen, dada serta kedua lengan. Luka
tampak memerah, edema dan terbentuk blister pada bagian dada. Pasien masih mengeluh nyeri,
dan menangis khawatir luka lama sembuh dan meninggalkan bekas. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan TD: 90/60 mmHg, HR: 100x/menit, RR: 16x/menit, BB 50 kg, TB 150 cm. pasien
direncanakan akan diberikan terapi intravena dengan larutan ringer lactate menggunakan formula
Parkland.

Tugas Mahasiswa:
1. Hitung presentasi luka bakar berdasarkan rule of Nine?
2. Hitung kebutuhan cairan berdasarkan kasus tersebut?
3. Jelaskan komplikasi yang dapat terjadi berasarkan kasus tersebut?
4. Identifikasi masalah keperawatan berdasarkan kasus tersebut?
5. Buatlah intervensi berdasarkan masalah yang muncul

8|Page
Modul III. FRACTURE

memenuhi learning outcome. Metode


I. Pendahuluan pembelajaran terdiri dari
Sistem muskuloskletal merupakan Case study, SGD, Project Based
penunjang bentuk tubuh dan learning (PjBL), Discovery learning
pergerakan. System ini terdiri dari (DL) dan practicum.
tulang, sendi, otot, rangka, tendon,
ligament, bursa, dan jaringan-jaringan IV. Petunjuk Penggunaan Modul
khusus yang menghubungkannya. A. Sebelum pembelajaran
Fraktur merupakan salah satu Mahasiswa diharuskan membawa
gangguan muskuloskletal dengan minimal 1 buah buku referensi
permasalahan yang cukup kompleks. setiap kegiatan belajar.
Pemahaman yang tepat terkait disease
prognosis berdasarkan patofisiologi,
pengkajian dan manajemen B. Selama pembelajaran
penatalaksanaan pada pasien fraktur 1) Mahasiswa diharuskan mengerjakan
diperlukan oleh perawat agar modul sesuai dengan urutan kegiatan
menjamin pemberian asuhan belajar.
keperawatan yang tepat. 2) Mempelajari, mencatat, dan bertanya
mengenai materi.
II. Learning Outcome 3) Mencari referensi tambahan yang
Setelah menyelesaikan Modul ini, dibutuhkan
Mahasiswa mampu: 4) Melakukan belajar mandiri diluar
a) Memahami patofisiologi fraktur kegiatan tatap muka dikelas
b) Memahami pengkajian pasien 5) Mengerjakan Latihan soal (evaluasi)
dengan fraktur yang diajukan pada akhir
c) Memahami manajemen pembahasan.
penatalaksanaan pasien dengan C. Setelah pembelajaran
fraktur 1) Mengumpulkan format
d) Memahami asuhan keperawatan evaluasi pada setiap akhir
pasien dengan fraktur kegiatan belajar
e) Mendemonstrasikan teknik 2) Menerima keputusan
perawatan luka pasien fraktur dosen/fasilitator untuk
meneruskan belajar pada
III. Deskripsi Modul materi selanjutnya atau tetap
Modul ini membahas tentang pada materi yang sama.
manajemen penatalaksanaan fraktur 3) Menguumpulkan seluruh log-
dalam berbagai phase akut dan book pada akhir semester.
rehabilitatif. Modul ini terdiri dari
empat kegiatan belajar untuk

9|Page
KEGIATAN BELAJAR VI:
Tugas Membaca: Bagaimanakah proses pengkajian neurovaskuler pada pasien dengan cedera
musculoskeletal. Tuliskan referensi yg saudara rujuk.

10 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR VII:
Tugas Membaca: Jelaskan secara spesifik proses pengkajian komplikasi akut dan kronik
fraktur . Tuliskan referensi yg saudara rujuk.

11 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR VIII:
Tugas Membaca: Apa saja yang harus di monitor pada pasien yang dilakukan operasi internal
dan eksternal fiksasi (kasus fraktur)

12 | P a g e
Modul IV. SISTEM PERSYARAFAN

I. Pendahuluan dari empat kegiatan belajar untuk


Sistem persarafan berperan dalam memenuhi learning outcome. Metode
pengontrolan dan koordinasi tubuh pembelajaran terdiri dari Case study,
manusia. Sistem saraf manusia SGD, Project Based learning (PjBL),
merupakan jalinan saraf yang saling Discovery learning (DL) dan
berhubungan, sangat khusus dan practicum.
kompleks. Stroke merupakan salah
satu gangguan sistem saraf dengan IV. Petunjuk Penggunaan Modul
permasalahan yang cukup kompleks. A. Sebelum pembelajaran
Pemahaman yang tepat terkait Mahasiswa diharuskan membawa
disease prognosis berdasarkan minimal 1 buah buku referensi setiap
patofisiologi, pengkajian dan kegiatan belajar.
manajemen penatalaksanaan pada
pasien Stroke diperlukan oleh B. Selama pembelajaran
perawat agar menjamin pemberian 1) Mahasiswa diharuskan mengerjakan
asuhan keperawatan yang tepat. modul sesuai dengan urutan kegiatan
belajar.
II. Learning Outcome 2) Mempelajari, mencatat, dan bertanya
Setelah menyelesaikan Modul ini, mengenai materi.
Mahasiswa mampu: 3) Mencari referensi tambahan yang
a) Memahami patofisiologi Stroke dibutuhkan
b) Memahami pengkajian pasien 4) Melakukan belajar mandiri diluar
dengan Stroke kegiatan tatap muka dikelas
c) Memahami manajemen 5) Mengerjakan Latihan soal (evaluasi)
penatalaksanaan pasien dengan yang diajukan pada akhir pembahasan.
Stroke
d) Memahami asuhan keperawatan C. Setelah pembelajaran
pasien dengan Stroke 1) Mengumpulkan format evaluasi
e) Mendemonstrasikan teknik pada setiap akhir kegiatan belajar
ROM dan ambulasi pasien 2) Menerima keputusan
dengan Stroke dosen/fasilitator untuk
meneruskan belajar pada materi
III. Deskripsi Modul selanjutnya atau tetap pada materi
Modul ini membahas tentang yang sama.
manajemen penatalaksanaan Stroke 3) Menguumpulkan seluruh log-
dalam phase akut. Modul ini terdiri book pada akhir semester.

13 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR IX:
Tugas Membaca: Jelaskan bagaimana menejemen dan pencegahan komplikasi pada pasien
tumor otak. Tuliskan referensi yg saudara rujuk.

14 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR X:
Buatlah rangkuman pemeriksaan Neurologi Dasar berdasarkan beberapa referensi yang
saudara baca. (Pemeriksaan kesadaran, fungsi luhur, rangsang meningeal, 12 syaraf kranialis,
pemeriksaan motoric, reflek fisiologis dan patologis). Uraikan cara pemeriksaan pada
masing-masing procedure. Tuliskan referensi yg saudara rujuk.

15 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR XI:
SKENARIO:
Seorang laki-laki usia 72 tahun dirawat dengan Stroke Iskemik. Hasil pengkajian didapatkan,
pasien tiba-tiba lemas saat bangun tidur, mulut tidak simetris, gigi dan rambut tampak kotor,
kebutuhan personal hygiene dibantu keluarga. Memiliki riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu
dan tidak terkontrol. Hasil pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, GCS E4 M6 V5, TD
150/90 mmHg, HR 100 x/mnt, irama sinus rithm, RR 20 x/mnt, reguler, wheezing Θ, Ronchi
Θ/Θ, menggunakan oksigen 2 lt/mnt, suhu 36,5° C, vomitus Θ. Kekuatan otot motorik
ekatremitas atas 1111 / 2222, ekstremitas bawah 1111 / 2222. Sensorik: kesan hemihipestesi
Θ . Reflek fisiologis ekstremitas atas +2 / +2, ekstremitas bawah +2/ +2. Hasil CT Scan:
Multiple infark di basal ganglia kanan, lobus temporal kiri, pons dan cerebellum kiri serta
infark lakuner di corona radiata kanan. Atropi cerebri
Tugas Mahasiswa: Buatlah patofisiologi sampai dengan identifikasi masalah keperawatan
berdasarkan kasus tersebut.

16 | P a g e
KEGIATAN BELAJAR XI:
SKENARIO:
Seorang perempuan usia 65 tahun masuk ke UGD diantar oleh keluarga dengan diagnosis
stroke non hemoragik dengan hemiparise dekstra, afasia, nyeri kepala berat, disorientasi, saat
dirumah klien bicara ngawur, klien jalan seperti robot. Saat pengkajian keadaan umum klien
masih lemah kesadaran apatis GCS= 12 E4 V4 M 4, terpasang kateter, infus asering 20
Tpm/12 jam, Hasil rontgen thorax kesan : HHD CTR + 57%, apek tak terangkat LVH, aorta
lebar, sinus/ diafragma baik, tampak infiltrat dan massa. Hasil ct-scan : hematom (Hygroma)
frontotemporoparietal bilateral dominal sisi kiri, subfalcial kekanan ± 1,5 cm, hipodens
subdural di daerah frontotemporoparietal kanan dan kiri dominan kiri, hasil laboratorium
normal.
Keluarga mengatakan Klien sudah 2 hari merasakan sakit kepala dan pusing, saat bangun
tidur ingin sholat tiba-tiba Ny. N mendadak mengalami nyeri kepala berat, dan penurunan
kesadaran, bicara ngawur, jalan seperti robot, klien merasakan kekakuan pada tangan dan
kaki sebelah kanan, tidak mengenal siapa-siapa saat dipanggil oleh keluarga, keluarga
mengatakan penyebab stroke klien adalah hipertensi yang tidak terkontrol, kemudian
keluarga membawa ke UGD
Keadaan umum lemah, kesadaran apatis, BB 66 kg, penurunan berat badan dalam 3 bulan
terakhir 1kg, TB 175cm, tanda-tanda vital Td:150/100Mmhg N : 92x/menit S : 37°C R :
29x/menit.
a. Hasil laboratorium 25 Agustus 2020
Hematologi Hasil Nilai rujukan Satuan
Hb 14,0 13.2 – 17,3 g/dl
Hematokrit 41 40 - 25 %
Leukosit 8.01 3.80 – 10.60 Ribu/ul
Trombosit 188 150 - 440 Ribu/ul
Eritrosit 4.93 4.40 – 5.90 Juta/ul
VER 84 80 – 100 Ƒe
HER 28 26 - 34 Pg
KHER 34 32 – 36 g/dl
Ureum 28 10 - 50 Mg/dl
Kreatinin 1.1 < 1.4 Mg/dl
GDS 169 135 – 147 Mg/dl
Natrium 137 135 – 147 mEq/l
Kalium 4.1 3.5 – 5.0 mEq/l
Klorida 102 94 - 111 mEq/l

17 | P a g e
Penatalaksanaan
b. Obat oral : Captopril 25Mg 3x1: ( pagi, sore, malam) 08: 00, 18 : 00, 04 : 00
c. Obat injeksi :
Vit k 1 ampul 3x1:(malam, pagi, sore) 01: 00, 09: 00, 17 : 00
Asam transamin 1 ampul 3x1 : (pagi, sore, malam) 09: 00 , 17 : 00, 01: 00
Ranitidine 50Mg 2x1 : (pagi, sore) 08 : 00, 18 : 00
d. Obat lainnya
Manitol 250cc/6 jam 4x125
e. Diet yang diberikan Bubur saring
f. Terpasang kateter
g. Terpasang infus asering tpm /12jam.
Tugas Mahasiswa:
1. Jelaskan bagaimana keluhan pada kasus tersebut muncul
2. Buat masalah keperawatan sesuai kasus dan justifikasi mengapa masalah tersebut muncul

18 | P a g e
19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai