Anda di halaman 1dari 68

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang dimaksud ASN adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah. Sebagai aparatur sipil negara, PNS mempunyai tugas untuk
melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
ASN juga diharapkan dapat mewujudkan tujuan Negara dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Dalam rangka mewujudkan
tujuan tersebut, peran pendidik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat
penting. Diperlukan pegawai ASN yang memiliki kualifikasi kompetensi dan
kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing. Pendidik
sebagai seorang ASN juga harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik, guna menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1) dinyatakan bahwa, “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”. Pencapaian kesuksesan dalam dunia
pendidikan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kualitas tenaga pendidik
atau PNS. Pendidik yang berkualitas dan berkompeten akan mampu
menghasilkan siswa yang berkualitas dan berkompeten pula.
1
Namun kondisi saat ini, ASN cenderung memiliki citra yang buruk. Oleh
karena itu, perlu upaya-upaya strategis dalam mengatasi permasalahan
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pendidikan dan
Pelatihan Dasar (Latsar) PNS. Dasar hukum pelatihan dasar PNS tertuang
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelanggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III. Dalam peraturan tersebut, ditetapkan bahwa salah satu jenis
pelatihan yang strategis untuk mewujudkan PNS yang profesional seperti
tersebut di atas adalah pelatihan dasar. Pelatihan ini dilaksanakan dengan
tujuan membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi pemahaman
niai-nilai dasar inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter
PNS yang kuat sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat.
Pada pelatihan dasar ini calon pegawai negeri sipil diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami
sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas sehingga peserta
merasakan manfaatnya secara langsung. Pada latsar golongan III ini, CPNS
diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang biasa
dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dan
antikorupsi sehingga ASN dapat memiliki kinerja yang mumpuni. Dimulai
dengan membuat Rancangan Aktualisasi (RA) yang selanjutnya akan
diaktualisasikan di satuan kerja atau tempat tugas masing-masing. Saat ini,
penulis diamanahkan bertugas di MTs Negeri 4 Gunungkidul.
MTs Negeri 4 Gunungkidul merupakan Madrasah Tsanawiyah Negeri di
Wilayah Kabupaten Gunungkidul yang memiliki visi “Terwujudnya generasi
yang bertakwa, cerdas, dan berbudaya.” Untuk mewujudkan hal tersebut,
perlu adanya inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Baik dari segi
perencanaan, pelaksanaan, media dan metode, evaluasi, serta tindak lanjut
pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik dan berkualitas dapat
mengembangkan seluruh potensi siswa sehingga membentuk insan yang
berkarakter, manusia yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun
spiritual.

2
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menemukan kondisi yang
belum maksimal pada proses pembelajaran di MTs Negeri 4 Gunungkidul.
Motivasi belajar, kepercayaan diri, dan kreativitas siswa dalam pembelajaran
belum tampak. Hal ini dikarenakan rendahnya kreativitas desain pembelajaran yang
dilaksanakan. Penggunaan metode maupun media pembelajaran oleh guru
masih kurang bervariasi. Begitu juga penulis amati dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di MTs Negeri 4 Gunungkidul. Pelajaran Bahasa Indonesia
selama ini dipandang sebagai mata pelajaran yang menjenuhkan. Namun, di
sisi lain mata pelajaran Bahasa Indonesia justru menjadi momok siswa,
khususnya dalam Ujian Nasional (UN). Siswa perlu mendapatkan perhatian
dan apresiasi dalam proses pembelajaran agar kegiatan yang dilaksanakan
tidak monoton menggunakan metode dan media yang sama dari mulai
perencanaan, pelaksanan, hingga evaluasi. Akibatnya, siswa kurang aktif dan
pembelajaran kurang kreatif.
Berkaitan hal tersebut penulis membuat rancangan aktualisasi yang
berjudul “Peningkatan Kreativitas Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
Penyusunan Antologi Karya Siswa Kelas VII di MTs Negeri 4 Gunungkidul”
Melalui kegiatan aktualisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kreativitas pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, potensi diri siswa
dalam menyusun sebuah karya akan semakin terasah. Di akhir kegiatan
aktualisasi karya-karya kreatif siswa akan dibukukan dalam bentuk antologi
karya sebagai bentuk apresiasi agar mereka lebih termotivasi dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi terhadap
beberapa isu yang ditemukan di instansi tempat bekerja, yaitu MTs N 4
Gunungkidul. Isu-isu rancangan aktualisasi tersebut dapat bersumber dari
aspek peran dan kedudukan ASN dalam NKRI, diantaranya: (1) pelayanan
publik, (2) Whole of Government (WoG), dan (3) manajemen ASN.
Sedangkan sumber isu yang diangkat, diantaranya berasal dari tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) yang tercantum dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
penugasan atasan, atau inovasi penulis.

3
Penetapan isu yang akan diangkat sebagai rancangan aktualisasi
tentu harus memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN yang biasa
diakronimkan dengan istilah ANEKA, diantaranya adalah: (1) Akuntabilitas,
(2) Nasionalisme, (3) Etika publik, (4) Komitmen mutu, dan (5) Anti korupsi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan
isu-isu sebagai berikut:
1. Rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Kurang optimalnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas harian.
4. Siswa kurang terampil berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
5. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah
Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Kondisi yang


Ini Diharapkan
1 2 3 4 5
1. Rendahnya Manajemen Kreativitas Meningkatnya
kreativitas belajar ASN siswa yang kreativitas siswa
siswa dalam masih rendah. dalam kegiatan
pembelajaran pembelajaran
bahasa Indonesia. melalui
penyusunan
antologi karya
siswa
2. Kurang optimalnya Manajemen Siswa pasif Siswa berperan
keaktifan siswa ASN dalam aktif dalam
dalam kegiatan kegiatan kegiatan
pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran.

3. Rendahnya Manajemen Siswa Siswa


kesadaran siswa ASN terlambat mengerjakan dan
dalam mengerjakan dalam megumpulkan
tugas harian. mengerjakan tugas tepat waktu.
tugas.

4. Siswa kurang Manajemen Siswa Siswa terampil


Terampil ASN berkomunikasi dalam
berkomunikasi menggunakan berkomunikasi
menggunakan bahasa menggunakan
Bahasa Indonesia daerah. bahasa Indonesia
yang baik dan yang baik dan
benar. benar.

4
1 2 3 4 5
5. Kurang optimalnya Manajemen Siswa jarang Siswa aktif
pemanfaatan ASN berkunjung ke berkunjung ke
perpustakaan perpustakaan perpustakaan
sekolah sebgai untuk sekolah untuk
sumber belajar membaca membaca
Siswa berbagai berbagai sumber
sumber referensi
referensi

Analisis Penetapan Isu


Penentuan isu dilakukan melalui analisis dengan menggunakan alat
bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
pendekatan APKL, yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak.
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan
dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah
diperoleh analisis APKL, peneliti memilih isu yang menjadi prioritas utama
yang selanjutnya akan diidentifikasi.
Tabel 1.2 Parameter APKL

No Indikator Keterangan

1 Aktual (A) Isu yang sering terjadi atau dalam proses


kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
2 Problematik (P) Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat


hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal, pantas dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

5
Berikut ini beberapa isu yang muncul di MTs Negeri 4 Gunungkidul akan
ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya
lihat tabel berikut ini.
Tabel 1.3 Identifikasi Isu dengan Metode APKL
No Isu Kriteria Jumlah Keterangan
A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kurang optimalnya 3 2 3 2 10 Tidak
pemanfaatan perpustakaan
memenuhi
sekolah sebgai sumber belajar
siswa
2. Kurang optimalnya keaktifan 3 3 3 3 12 Tidak
siswa dalam kegiatan
memenuhi
pembelajaran.
3. Rendahnya kreativitas belajar 4 4 5 5 18 Memenuhi
siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
4. Rendahnya kesadaran siswa 4 4 3 3 14 Memenuhi
dalam mengerjakan tugas
harian.
5. Siswa kurang terampil 4 4 4 4 16 Memenuhi
berkomunikasi menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

Kriteria penentuan:
Aktual
1: pernah benar-benar terjadi
2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

6
Problematik
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: masalah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG
Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga) isu utama
yang terpilih, yaitu “Rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas
harian”, “Rendahnya kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia”, dan “Siswa kurang terampil berkomunikasi menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.” Isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG

No Komponen Keterangan

1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan


dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu.
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

7
Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas, yaitu
menggunakan skala pada tabel berikut.
Tabel 1.5 Parameter USG

Urgency/ Seriousness/ Growth/


Nilai Mendesak Kegawatan Pertumbuhan

1. Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius untuk di Isu lamban
untuk segera bahas karena tidak berdampak Berkembang
diselesaikan ke hal yang lain

Isu kurang Isu kurang serius untuk segera Isu kurang cepat
2. Mendesak dibahas karena Berkembang
untuk segera tidak kurang
Diselesaiakan
berdampak ke hal yang lain
3. Isu cukup Isu cukup serius untuk segera Isu cukup cepat
Mendesak dibahas karena berkembang,
untuk segera akan berdampak ke hal yang segera dicegah
Diselesaikan
lain
4. Isu mendesak Isu serius untuk segera dibahas Isu cepat
untuk segera karena akan berdampak ke hal berkembang untuk
Diselesaikan yang lain segera dicegah
5. Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
mendesak untuk segera dibahas karena akan berkembang untuk
segera diselesaikan berdampak ke hal yang lain segera dicegah

Hasil analisis USG terkait isu-isu di MTs Negeri 4 Gunungkidul disajikan


dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.6 Identifikasi Isu dengan Metode USG

Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
U S G
1 2 3 4 5 6 7
1. Rendahnya 4 3 3 10 III
kesadaran siswa
dalam mengerjakan
tugas harian.

8
1 2 3 4 5 6 7
2. Rendahnya 5 5 4 14 I
kreativitas belajar
siswa dalam
pembelajaran
Bahasa Indonesia.
3 Siswa kurang 4 4 4 12 II
terampil
berkomunikasi
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

C. Dampak Jika Tidak Diselesaikan


Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, penulis dapat
mengidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu “Rendahnya Kreativitas
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di MTs Negeri 4
Gunungkidul.” Jika hal itu terus berlangsung, dampak yang akan ditimbulkan,
diantaranya:
1. Rendahnya inovasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Rendahnya motivasi dan rasa percaya diri siswa sehingga potensi tidak
bisa diaktulisasikan.
3. Terbatasnya ruang dan daya imajinasi siswa dalam menyusun karya.
4. Siswa takut mengalami kegagalan sehingga menutup ide kreatifnya.
5. Potensi siswa tidak berkembang karena tertutup dengan hal baru
sehingga visi madrasah “Terwujudnya generasi yang bertakwa, cerdas
dan berbudaya” sulit diwujudkan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah
pada rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Bagaimana upaya meningkatkan kreativitas siswa melalui penyusunan
antologi karya siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MTs
Negeri 4 Gunungkidul?

9
2. Bagaimana keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata diklat nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) serta peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI (pelayanan publik, WoG, dan manajemen
ASN)?
3. Bagaimana kontribusi antara visi, misi, dan penguatan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat?

E. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui penyusunan antologi
karya siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MTs Negeri 4
Gunungkidul.
2. Untuk mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan
substansi mata diklat nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) serta peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI (pelayanan publik, WoG, dan manajemen
ASN).
3. Untuk mengetahui kontribusi antara visi, misi, dan penguatan nilai
organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat.

F. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi pelatihan dasar CPNS
tahun 2019.
b. Kegiatan aktualisasi dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) di satuan kerja
masing-masing.
c. Membentuk PNS profesional dan berkarakter melalui kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (ANEKA).

10
2. Bagi MTs Negeri 4 Gunungkidul
a. Kegiatan aktualisasi dapat menjadi sumbangan bagi
terwujudnya visi dan misi madrasah.
b. Kegiatan aktualisasi dapat menjadi sumbangan
dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di
madrasah.

3. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran bahasaIndonesia.
b. Menemukan dan menngali potensi siswa dalam menyusun karya.
c. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan yang
dimiliki dengan menampilkan hasil kreativitas yang dilakukan.

4. Bagi Rekan Guru Mata Pelajaran


a. Kegiatan aktualisasi memberikan motivasi kepada sesama
guru mata pelajaran untuk berinovasi dengan memanfaatkan berbagai
metode dan inovasi dalam rangka menunjang kegiatan pembelajaran.
b. Mengoptimalkan kegiatan perbaikan dan pengayaan
sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan fungsi pokok guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

5. Bagi Masyarakat
a. Orang tua/wali siswa akan merasa puas dengan optimalnya hasil
belajar dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap madrasah seiring
dengan peningkatan mutu pelayanan pendidikan melalui aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Antikorupsi (ANEKA).

11
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Instansi

Gambar 2.1. Gedung MTs Negeri 4 Gunungkidul


Tabel 2.1 Profil Instansi
1. Nama MTs Negeri 4 Gunungkidul
No. Statistik
2. 121134030001
Madrasah
3. NPSN 20411980
Jalan Kyai Legi, Bansari, Kepek, Wonosari,
4. Alamat Madrasah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
55813.
5. Telepon 0274-392489

6. Alamat Website http//www.mtsnwonosari.sch.id

7. Alamat e-mail mtsnwonosari@yahoo.com

8. Status Madrasah Negeri

9. Status Pembinaan Rintisan Madrasah Unggul

10. SK Kelembagaan 26-267-1978, tanggal : 16-3-1978

11. Tahun didirikan 01 Januari 1978

12. Luas Lahan Tanah 7.767 m²

13. Status Kepemilikan Hak Pakai


Nilai Akreditasi
14. A
Madrasah
15. Tahun Akreditasi 2018

12
MTs Negeri 4 Gunungkidul berdiri pada tahun pelajaran 1979/1980.
Ruang belajarnya pada saat itu berada di Dusun Trimulyo 2, Desa Kepek,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Hingga 5 tahun terakhir ini kapasitas kelas mencapai 6 kelas paralel (A,
B, C, D, E, F) dengan rata-rata perkelas 30 siswa dan pada tahun pelajaran
2019/2020 jumlah keseluruhan adalah 557 siswa.
Tabel 2.2 Jumlah Siswa (5 Tahun Terakhir)

Keadaan Siswa
Tahun
No. Kelas Kelas Kelas Ket.
Pelajaran Jumlah
VII VIII IX
1. 2015/2016 176 180 166 522
2. 2016/2017 192 180 175 547
3. 2017/2018 192 192 180 564
4. 2018/2019 175 190 191 556
5. 2019/2020 192 176 190 557

B. Visi dan Misi MTs Negeri 4 Gunungkidul


Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu
pengetahuan ,teknologi dan informasi serta tuntutan peradaban jaman yang
semakin komplek, mendorong madrasah sebagai bagian yang mempunyai
peran strategis untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Berpijak pada
potensi dan peluang yang ada, MTsN 4 Gunungkidul menuju pada profil
madrasah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam visi, misi,
dan tujuan madrasah.
1. Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Gunungkidul
“Terwujudnya generasi yang bertakwa, cerdas dan berbudaya”
2. Misi Madrasah Tsnawiyah Negeri 4 Gunungkidul
a. Melaksanakan pembelajaran dan pembiasaan dalam upaya
meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
b. Melaksanakan pembelajaran dan pembiasaan dalam upaya membentuk
insan yang memiliki kecerdasaan intelektual, spiritual dan sosial.

13
c. Melaksanakan pembelajaran dan pembiasaan dalam upaya
menanamkan nilai-nilai budaya dan mengembangkan minat dan
bakatnya.

3. Tujuan MTs Negeri 4 Gunungkidul


Hasil dari proses pembelajaran diharapkan siswa :
a. Mampu baca tulis Alquran dan melaksanakan ibadah dengan baik dan
benar
b. Memiliki kecerdasan intelektual, dan sosial serta mampu menerapkan
teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari
c. Memiliki budaya disiplin, peduli lingkungan dan melestarikan budaya
bangsa.

14
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 GUNUNGKIDUL
TAHUN 2019/2020

Komite Madrasah Kepala Madrasah


K.H. Drs. Bardan Drs. Muhammad Iriyadi
Usman, M.Pd.I.

Kepala Tata Usaha

Sudarmi

Waka Kurikulum Waka Humas Waka Kesiswaan Waka Sar Pras

Kiscoyo, S.Pd. Rochmat Bekti Nugroho, Dedy Mustadjab, Dra. Widyawati Rita Dewi
M.Pd. S.Pd.I., M.A.

Koord MGMP Koord MGMP Koord MGMP Koord MGMP Guru Mapel Guru Pembimbing Guru Piket
Wali kelas
Pkn Agama IPS Bhs

Guru

Siswa

Gambar 2.2 Struktur Organisasi MTs Negeri 4 Gunungkidul

15
Tabel 2.3 Jumlah Guru MTs N 4 Gunungkidul
Guru Tidak
Ijazah Guru Tetap Ket.
No. Tetap
Tertinggi
L P Jumlah L P Jumlah
1. S2 4 3 7 - - -
2. S1 15 17 32 4 5 9
3. D3 - - - - -
Jumlah 19 20 39 4 5 9

Tabel 2.4 Jumlah Karyawan MTs N 4 Gunungkidul


Karyawan Tidak
Ijazah Karyawan. Tetap Ket.
No. Tetap
tertinggi
L P Jumlah L P Jumlah
1. S1 - - - - - -
2. D3 - 1 1 - 1 1
3. SMA 1 4 5 4 1 5
4. SMP - - - - 1 1
Jumlah 1 5 6 4 3 7

C. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Peserta diklat adalah seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
mempunyai tugas dan kewajiban tertentu. Guru bertanggung jawab kepada Kepala
madrasah dan mempunyai tugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif
dan efisien.
1. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara
Kemenpan RB Tahun 16 Tahun 2009 Pegawai ASN turut serta dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara. Tugas pegawai ASN tercantum dalam
Undang -Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
2. Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
4. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

16
Tugas ASN lainnya juga diatur dalam undang-undang ASN nomor 5
tahun 2014 pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

2. Tugas dan Fungsi Guru


Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, yaitu
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
17
d. Membimbing dan melatih peserta didik;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai dengan beban kerja guru;
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas Nomor
35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya (khusus guru kelas);
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat madrasah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif;
o. Melakukan presentasi ilmiah.
Lebih lanjut sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), disebutkan
bahwa tugas guru, meliputi:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran;
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran;
c. Menganalisis hasil pembelajaran;

18
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam tugas guru
yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
d. Kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

D. Role Model
Model peranan (role model) adalah seseorang yang
menjadi panutan dan teladan karena tingkah lakunya dapat
kita contoh, tiru, dan ikuti. Peranan adalah suatu perilaku yang
diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang menduduki
status tertentu. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang dijadikan
role model oleh penulis adalah Bapak Rohmat Bekti Nugroho,
M.Pd. Ayah dari tiga orang anak perempuan Keyla, Keysha, dan Kinanti bekerja
sebagai pengajar di MTs Negeri 4 Gunungkidul. Tinggal di Kecamatan
Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Yogyakarta itu
kemudian melanjutkan studi S-2nya di Universitas Ahmad Dahlan dengan jurusan
yang sama. Bapak Rohmat Bekti Nugroho, M.Pd. juga mengemban jabatan Wakil
Kepala Madrasah Bidang Hubungan Masyarakat di MTs Negeri 4 Gunungkidul.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi ini, yaitu
karena beliau adalah sosok pendidik yang kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran. Sebagai pemimpin, beliau juga memiliki jiwa leadhership yang
tinggi. Hal tersebut tampak dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai-

19
nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Antikorupsi)
Seperti yang diketahui penulis, bahwa di dalam keseharian, beliau layak
dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pendidik muda yang enerjik serta
mempunyai sifat yang ramah berhasil membawa suasana ceria di dalam maupun
di luar lingkungan kerja. Sebagai salah satu pimpinan di madrasah, beliau berhasil
mengkoordinasikan tugas dan fungsi guru sebagaimana mestinya. Sebagai
fasilitator beliau selalu menjembatani guru, siswa, maupun stakeholder untuk
melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab. Sebagai motivator, beliau
tidak pernah lelah untuk menyemangati guru untuk tidak mudah menyerah dalam
menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan.
Sosok pendidik inspiratif ini juga telah berpengalaman di dunia pendidikan.
Beliau sudah lama berkecimpung dalam bidang tulis menulis. Buku pertama yang
diterbitkan berjudul “Insiprasi Gerakan Literasi”, sebuah buku yang berisi kompilasi
pengalaman pribadi para guru, tentang tulisan mereka yang menembus media.
Beliau juga sudah beberapa kali menulis antologi karya cerita pendek. Maka dari
itu, sudah selayaknya beliau menjadi role model penulis karena relevan dengan
judul rencana aktualisasi yang diangkat, yaitu “Peningkatan Kreativitas
Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Penyusunan Antologi Karya Siswa kelas
VII MTs Negeri 4 Gunungkidul.

20
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa,
maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten, dan berintegritas yang
berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA adaalah nilai dasar PNS yang meliputi
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sering
ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan instansi-instansi pemerintah. Setiap
pendidikan latihan dasar diwajibkan untuk menyusun daftar rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan ketika kembali ke tempat tugas. Berdasarkan isu yang
dipilih, maka disusun rancangan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Tabel 3.1. Kegiatan yang Akan Dilakukan dan Keterkaitan dengan Substansi
Mata Pelatihan
Unit Kerja : MTs Negeri 4 Gunungkidul
Identifikasi isu : 1. Rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
2. Kurang optimalnya keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas
harian.
4. Siswa kurang terampil berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Kurang optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah
Isu yang : Rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran Bahasa
Diangkat Indonesia.

Gagasan : Peningkatan Kreativitas Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pemecahan Isu melalui Penyusunan Antologi Karya Siswa Kelas VII di
MTs Negeri 4 Gunungkidul

21
Keterkaitan : 1. Pelayanan Publik
dengan 2. Whole of Goverment
Substansi 3. Manajemen ASN
Pelatihan 4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi

Rancangan Kegiatan Aktualisasi:

Tabel 3.2 Tabel Rancangan Aktualisasi

Keterangan
No Rencana Kegiatan
1. Konsultasi dengan mentor terkait rencana penyusunan Inovasi
antologi karya siswa
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang SKP
mendukung proses kreatif pada materi teks cerita fantasi.
3. Sosialisasi dan bimbingan tentang penyusunan antologi karya Inovasi
kepada siswa.
4. Melaksanakan pembelajaran berbasis sumber (resource Inovasi
bassed learning) dengan mengajak siswa belajar di
perpustakaan.
5. Melaksanakan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning) Inovasi
untuk meningkatkan imajinasi siswa mengembangkan ide
menulis cerita.
6. Menyusun cerita fantasi disertai dengan gambar ilustrasi Inovasi
secara kolaborasi di media yang telah disediakan.
7. Menyunting isi dan kebahasaan cerita fantasi yang ditulis oleh SKP
teman yang akan dibukukan menjadi antologi karya siswa.

8. Menyusun antologi karya siswa sebagai bahan bacaan dan Inovasi


referensi di perpustakaan madrasah.

Setelah identifikasi isu dirinci berdasarkan sumber isuserta keterkaitan isu


dengan mata pelatihan baik secara langsung maupun tidak langsung, selanjutnya
pada tabel di bawah ini akan dijabarkan lagi rancangan aktualialisasi dengan lebih
rinci, antara lain dengan membuat rencana kegiatan yang terdapat pada masing-
masing isu, kegitan, tahapan kegiatan, output/hasil, keterkaitan substansi mata
pelatihan, kontribusi terhadap visi-misi organisasi, dan penguatan nilai-nilai
organisasi.

22
23
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Penguatan
Tahapan Output/hasil Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Substansi Mata Nilai-Nilai
kegiatan kegiatan Visi Misi
Pelatihan Organisasi
1. Konsultasi 1. Membuat 1. Catatan hasil AKUNTABILITAS Komunikasi yang Kegiatan ini
dengan mentor jadwal konsultasi dengan Terlaksananya dilakukan sebelum memberikan
terkait rencana konsultasi Pimpinan koordinasi terkait memulai kegiatan penguatan nilai
penyusunan dengan mentor program dalam menunjukkan perilaku budaya kerja
antologi karya suasana terpimpin, sopan santun kepada integritas,
siswa 2. Konsultasi 2. Mendapatkan izin dan penuh hormat atasan sesuai visi profesionalitas,
dengan mentor dan persetujuan serta saling madrasah, yaitu, inovasi, tanggung
berkaitan berkaitan dengan membantu sebagai “Terwujudnya jawab, dan
dengan rencana rencana kegiatan wujud kerja sama generasi yang keteladanan
yang akan yang akan yang penuh bertakwa, cerdas dan
dilaksanakan Dilaksanakan tanggung jawab berbudaya”

ETIKA PUBLIK .
(Menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan kerja
sama dengan
atasan ketika akan
mengadakan suatu
kegiatan,
mengutamakan
kepemimpinan dan
berkomitmen untuk
memberikan
pelayanan publik
yang berkualitas)

23
2. Menyusun Berkonsultasi 1. Menyusun bahan AKUNTABILITAS Adanya penyusunan Kegiatan ini
Rencana dengan mentor materi yang Kepercayaan, RPP sesuai dengan memberikan
Pelaksanan terkait rancangan sesuai dengan kepemimpinan, misi madrasah, yaitu, penguatan nilai
Pembelajaran pembelajaran indikator dan transparansi, “Melaksanakan budaya kerja
(RPP) yang yang mendukung kompetensi dasar kepercayaan, dan pembelajaran dan integritas,
mendukung proses menulis sebagai dasar kejelasan pembiasaan dalam profesionalitas,
proses kreatif cerita fantasi penyusunan RPP NASIONALISME upaya menanamkan inovasi, dan
pada materi Rancangan RPP nilai-nilai budaya dan tanggung jawab.
teks cerita 2. Rancangan harus mengembangkan
fantasi. Pelaksanaan mengedepankan nilai minat dan bakatnya.”
Pembelajaran cinta tanah air
yang akan KOMITMEN MUTU
dijalankan di Rancangan
Dalam pembelajaran yang
Pembelajaran disusun memiliki nilai
Tentang kualitas dan mutu
menyusun cerita sesuai standar yang
fantasi. dipersyaratkan
ANTIKORUPSI
Melaksanakan
penyusunan
rancangan
pembelajaran
dengan waktu yang
telah dijadwalkan
3. Sosialisasi dan 1. Memberikan 1. Dokumentasi AKUNTABILITAS Sosialisasi pembuatan Kegiatan ini
bimbingan motivasi dan tentang kegiatan Tanggung jawab, antologi karya siswa memberikan
tentang sosialisasi sosialisasi dan yaitu, dalam sesuai dengan sesuai penguatan
penyusunan Tentang bimbingan kepada melaksanakan dengan misi nilai budaya
antologi karya penyusunan siswa yang sosialisasi dan madrasah, yaitu, kerja,
kepada siswa. antologi karya Dilaksanakan bimbingan kepada “Melaksanakan profesionalitas,
Siswa secara kondusif. Siswa pembelajaran dan inovasi,

24
2. Memberikan 2. Adanya petunjuk ETIKA PUBLIK pembiasaan dalam tanggung
bimbingan tertulis langkah- Melaksankan upaya menanamkan jawab, dan
mengenai langkah bimbingan dengan nilai-nilai budaya dan keteladanan.
penyusunan menyusun mengedepankan mengembangkan
antologi karya antologi karya bahasa yang minat dan bakatnya.”
kepada siswa. siswa Santun
KOMITMEN MUTU
Melaksanakan
kegiatan yang
mengutamakan
komitmen untuk
memberikan
pelayanan publik
yang berkualitas,
efektif, efisien,
inovasi, dan
memiliki kualitas
Mutu
4. Melaksanakan Memberikan 1. Jurnal laporan AKUNTABILITAS Mengeksplorasi Kegiatan ini
pembelajaran Tugas Kegiatan Kejelasan, yaitu kemampuan siswa memberikan
berbasis kepada siswa membaca sumber Konsep dalam kegiatan penguatan
sumber untuk membaca referensi di pembelajaran yang mengembangkan nilai budaya
(resource berbagai sumber Perputakaan jelas untuk potensi diri, sesuai kerja
bassed referensi karya di menjalankan dengan visi Integritas,
learning) perpustakaan 2. Dokumentasi instruksi membaca madrasah, yaitu profesionalitas, dan
dengan presentasi siswa berbagai karya di “Terwujudnya tanggung
mengajak Menyampaikan perpustakaan generasi yang jawab,
siswa belajar hasil informasi bertakwa, cerdas dan keteladanan.
di apa yang dibaca. berbudaya”
perpustakaan.

25
ETIKA PUBLIK Pembelajaran di
Bijak, dalam perpustakaan
menjalankan tugas berkontribusi terhadap
memperhatikan misi madrasah, yaitu,
etika ketika di “Melaksanakan
fasilitas publik, pembelajaran dan
menghormati pembiasaan dalam
pengunjung upaya menanamkan
perpustakaan. nilai-nilai budaya dan
KOMITMEN MUTU mengembangkan
Pembelajaran yang minat dan bakatnya.”
dilaksanakan di
perpustakaan tetap
berorientasi pada
kualitas sesuai
perencanaan
ANTIKORUPSI,
Melaksankan tugas
dengan tepat waktu
dan tanggung jawab
5. Melaksanakan 1. Membimbing 1. Laporan data AKUNTABILITAS Mengeksplorasi Kegiatan ini
pembelajaran siswa untuk objek-objek di Kejelasan, yaitu kemampuan siswa memberikan
di luar kelas melaksanakan lingkungan konsep dalam kegiatan penguatan
(outdoor pembelajaran di madrasah yang pembelajaran di mengembangkan nilai budaya
learning) untuk luar kelas menjadi ide dalam luar kelas secara potensi diri dengan kerja Integritas,
meningkatkan penyusunan teks jelas visi madrasah, yaitu profesionalitas,
imajinasi siswa cerita fantasi “Terwujudnya generasi tanggung jawab,
mengembangk yang bertakwa, cerdas dan
an ide menulis dan berbudaya” keteladanan.
cerita.

26
2. Membagi siswa 2. Siswa menulis NASIONALISME Pembelajaran di luar
ke dalam kerangka cerita Bangga, yaitu kelas berkontribusi
beberapa yang akan dengan kegiatan terhadap misi
kelompok dikembangkan pembelajaran di madrasah, yaitu,
dan menjadi teks luar kelas dapat “Melaksanakan
menentukan cerita fantsi menumbuhkan pembelajaran dan
tema yang akan semangat mencintai pembiasaan dalam
diangkat dalam lingkungan alam upaya menanamkan
penyusunan ETIKA PUBLIK nilai-nilai budaya dan
cerita fantasi Bijak, dalam mengembangkan
menjalankan tugas minat dan bakatnya.”
tetap
memperhatikan
etika ketika di
fasilitas publik, tetap
kondusif dan tidak
mengganggu
kegiatan yang lain.

KOMITMEN MUTU
Inovasi dan
orientasi mutu,
pembelajaran tetap
berorientasi pada
kualitas sesuai
perencanaan dan
Harus
mengedepankan
kualitas mutu

27
ANTIKORUPSI
Melaksankan tugas
dengan tepat waktu
dan dapat
dipertanggungjawa
bkan
6. Menyusun 1. Membimbing 1. Lembar kerja AKUNTABILITAS Mengeksplorasi Kegiatan ini
cerita fantasi siswa untuk untuk menyusun Mendahulukan kreativitas siswa memberikan
disertai menyusun cerita fantasi. kepentingan publik, sesuai dengan visi dan penguatan
dengan cerita fantasi yaitu menyusun misi madrasah yaitu nilai budaya
gambar dengan gambar 2. Karya otentik sebuah cerita “Melaksanakan kerja
ilustrasi secara ilustrasi yang cerita fantasi fantasi bergambar pembelajaran dan integritas,
kolaborasi di akan dibuat siswa sesuai secara berkelompok pembiasaan dalam profesionalitas,
media yang antologi karya tema yang NASIONALISME upaya menanamkan inovasi,
telah siswa disusun secara Kerja sama, yaitu nilai-nilai budaya dan tanggung
disediakan. berkelompok dalam penyusunan mengembangkan jawab, dan
antologi karya minat dan bakatnya.” kerja sama.
2. Membagi siswa 3. Karya otentik dilakukan dengan
ke dalam cerita fantasi kerja sama
beberapa siswa yang KOMITMEN MUTU
keompok disertai dengan Inovasi dan
gambar ilustrasi berorientasi pada
3. Menentukan secara mutu, yaitu dalam
tema yang akan berkelompok menyusun cerita
diangkat dalam fantasi tetap
penyusunan mengedepankan
antologi karya kualitas dan mutu
siswa ANTI KORUPSI
Jujur, tidak
melakukan plagiasi,
cerita orisinal otentik
milik siswa sendiri.

28
7. Menyunting isi 1. Melakukan 1. Lembar kerja AKUNTABILITAS Kegiatan Kegiatan ini
dan penyuntingan siswa tentang Mendahulukan penyuntingan karya memberikan
kebahasaan aspek isi dan penyuntingan kepentingan publik, siswa sesuai dengan penguatan
cerita fantasi kebahasaan hasil karya siswa yaitu menyunting misi madrasah, yaitu nilai budaya
yang ditulis cerita fantasi cerita fantasi yang “Melaksanakan kerja
oleh teman dengan cara disusun oleh teman. pembelajaran dan integritas,
yang akan silang baca NASIONALISME pembiasaan dalam profesionlaitas,
dibukukan Kerja sama, yaitu upaya menanamkan inovasi,
menjadi 2. Memberikan 2. Rekap data nilai dalam penyuntingan nilai-nilai budaya dan tanggung
antologi karya penilaian dan karya cerita cerita fantasi mengembangkan jawab,
siswa hadiah fantasi siswa dilakukan dengan minat dan bakatnya.” keteladanan.
(reward) bagi kerja sama
siswa yang KOMITMEN MUTU
hasil karyanya Inovatif dan
menarik dan berorientasi mutu,
sesuai dengan yaitu dalam
tema yang menyunting cerita
telah fantasi teman
ditentukan. mengedepankan
kualitas isi dan
aspek kebahasaan
8. Menyusun 1. Mendesain 1. Antologi karya AKUNTABILITAS Penilaian terhadap Kegiatan ini
antologi karya secara kreatif siswa yang Mendahulukan karya siswa sesuai memberikan
siswa sebagai hasil karya sudah didesain kepentingan publik, dengan visi dan misi penguatan
bahan bacaan siswa menjadi secara kreatif yaitu menyusun madrasah yaitu nilai budaya
dan referensi bentuk buku dengan gambar- antologi karya siswa “Melaksanakan kerja
di antologi gambar ilustrasi yang mudah pembelajaran dan integritas,
perpustakaan diakses orang lain pembiasaan dalam profesionlaitas,
madrasah. upaya menanamkan inovasi,
nilai-nilai budaya dan tanggung
mengembangkan jawab,keteladanan.
minat dan bakatnya.”

29
2. Melakukan 2. Membuat formulir NASIONALISME
evaluasi saran dan Kerja keras, yaitu
terhadap hasil masukan tentang Dalam
karya siswa antologi karya mengumpulkan ,
yang disusun siswa mengelompokan
dalam bentuk dan menyusun
antologi karya karya dilakukan

3. Memajang 3. Dokumentasi dan kerja sama


antologi karya antologi karya ETIKA PUBLIK
siswa di siswa di Sopan dan santun,
perpustakaan perpustakaan menanggapi
madrasah yang bisa dibaca masukan dan saran
oleh siswa lain. dari berbagai pihak
terkait antologi
karya yang disusun.
KOMITMEN MUTU
Inovatif, yaitu dalam
mengatur desain
antologi karya
mengedepankan
inovasi dan kualitas
mutu.
ANTI KORUPSI
Otentik dan tepat
waktu, penyusunan
antologi karya siswa
merupakan hasil
karya sendiri dan
selesai sesuai
jadwal.

30
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Berikut ini adalah rencana jadwal pelaksanaan rancangan aktualisasi selama kurang lebih 30 hari.
Tabel 3.4 Jadwal Rancangan Aktualisasi
Oktober 2019 November
No. Rencana Kegiatan Keterangan
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 20198 9 10 11 12 13 14
7
Konsultasi dengan mentor terkait
1 rencana penyusunan antologi karya Konsultasi
siswa
Menyusun Rencana Pelaksanan
Pembelajaran (RPP) yang mendukung
2 Rancangan
proses kreatif pada materi teks cerita
fantasi.
Sosialisasi dan bimbingan tentang
3 Sosialisasi
penyusunan antologi karya siswa.
Melaksanakan pembelajaran berbasis
sumber (resource bassed learning)
4 Pembelajaran
dengan mengajak siswa belajar di
perpustakaan.
Melaksanakan pembelajaran di luar
kelas (outdoor learning) untuk
5 meningkatkan imajinasi siswa Pembelajaran
mengembangkan ide menulis cerita.
Menyusun cerita fantasi disertai
dengan gambar ilustrasi secara
6 Pembelajaran
kolaborasi di media yang telah
disediakan.
Menyunting isi dan kebahasaan cerita
fantasi yang ditulis oleh teman yang
7 Pembelajaran
akan dibukukan menjadi antologi
karya siswa.
Menyusun antologi karya siswa
8 sebagai bahan bacaan dan referensi Hasil karya
di perpustakaan madrasah.
eterangan : Hari Minggu
Kegiatan aktualisasi

31
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini akan dilaksanakan sesuai
dengan jadwal off class kegiatan pelatihan dasar, yaitu mulai tanggal 16 Oktober
s.d. 14 November 2019. Dalam pelaksanaannya, dimungkinkan terjadinya kendala-
kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah direncanakan sehingga
hasilnya kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi untuk menghadapi
kendala-kendala tersebut agar hambatan terhadap pelaksanaan kegiatan dapat
diminimalisasi. Antisipasi dalam upaya menghadapi kendala-kendala selama
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan lebih lanjut melalui Tabel 4.5 berikut.
Tabel 3.5. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
Strategi
No Kegiatan Kendala menghadapi
kendala
1. Konsultasi dengan mentor Jadwal Mengatur jadwal
terkait rencana penyusunan konsultasi sulit seawal mungkin
antologi karya siswa diatur

2. Menyusun Rencana Sistematika Selalu


Pelaksanan Pembelajaran penyusunan RPP menyesuaikan
(RPP) yang mendukung proses yang selalu sistematika
kreatif pada materi teks cerita berubah-ubah penulisan RPP
fantasi. yang terbaru

3. Sosialisasi dan bimbingan Siswa tidak Memfokuskan


tentang penyusunan antologi memperhatikan perhatian siswa
karya kepada siswa. sosialisasi yang melalui diskusi
diberikan dan interaktif dan
tidak memahami memastikan
langkah-langkah semua siswa
menyusun menerima
antologi karya petunjuk tertulis

4. Melaksanakan pembelajaran Pengondisian Menyepakati


berbasis sumber (resource siswa agar aturan-aturan
bassed learning) dengan kondusif saat selama belajar di
mengajak siswa belajar di pembelajaran di perpustakaan
perpustakaan. perpustakaan

32
5. Melaksanakan pembelajaran di Siswa tidak Menindak tegas
luar kelas (outdoor learning) menjaga siswa yang tidak
untuk meningkatkan imajinasi ketertiban saat tertib saat
siswa mengembangkan ide belajar di luar kegiatan dengan
menulis cerita. kelas memberi sanksi

6. Menyusun cerita fantasi disertai Siswa kesulitan Memberikan


dengan gambar ilustrasi secara mengembangkan bimbingan secara
kolaborasi di media yang telah ide cerita. intensif kepada
disediakan. siswa tentang
kegiatan yang
dilaksanakan

7. Menyunting isi dan kebahasaan Siswa tidak Selalu


cerita fantasi yang ditulis oleh serius dalam mengingatkan
teman yang akan dibukukan melakukan dan memantau
menjadi antologi karya siswa. kegiatan agar kegiatan
menyunting terlaksana
karya teman dengan baik

8. Menyusun antologi karya siswa Terbatasnya Melaksanakan


sebagai bahan bacaan dan waktu mendesain lebih awal dan
referensi di perpustakaan dan mencetak selalu memantau
madrasah. antologi karya proses
penyusunan
sesuai jadwal

33
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dimulai tanggal
16 Oktober 2019 sampai dengan 14 November 2019. Sesuai dengan Rancangan
Aktualisasi (RA), kegiatan aktualisasi direncanakan terdiri atas 8 kegiatan. Selama
periode aktualisasi (off campus), seluruh kegiatan yang direncanakan telah
terlaksana secara keseluruhan di MTs Negeri 4 Gunungkidul. Selama
pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menerapkan hasil pembelajaran mata diklat
yang diterima selama perkuliahan (on campus) berupa nilai-nilai ANEKA,
Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Goverment (WoG). Adapun
uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi-habituasi sebagai berikut.
Pada kegiatan aktualisasi direncanakan 8 kegiatan yang terdiri dari 3
kegiatan inovasi dan 4 kegiatan SKP dengan rincian sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor terkait rencana penyusunan antologi karya siswa.
(Inovasi)
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mendukung
proses kreatif pada materi teks cerita fantasi. (SKP)
3. Sosialisasi dan bimbingan tentang penyusunan antologi karya kepada siswa.
4. Melaksanakan pembelajaran berbasis sumber (resource bassed learning)
dengan mengajak siswa belajar di perpustakaan. (Inovasi)
5. Melaksanakan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning) untuk
meningkatkan imajinasi siswa mengembangkan ide menulis cerita. (Inovasi)
6. Menyusun cerita fantasi disertai dengan gambar ilustrasi secara kolaborasi di
media yang telah disediakan. (Inovasi)
7. Menyunting isi dan kebahasaan cerita fantasi yang ditulis oleh teman yang
akan dibukukan menjadi antologi karya siswa. (SKP)
8. Menyusun antologi karya siswa sebagai bahan bacaan dan referensi di
perpustakaan madrasah. (Inovasi)

34
Adapun berikut adalah hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah
dilakukan, Manfaat kegiatan, penguatan nilai organisasi, dan dukungan bukti-bukti
kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Nama Kegiatan : Konsultasi dengan mentor terkait rencana penyusunan antologi
karya siswa. (Inovasi)
Tabel 4.1. Capaian Kegiatan Aktualisasi Konsultasi dengan Mentor Terkait
Rencana Penyusunan Antologi Karya Siswa.
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi

B. Tanggal 16 -17 Oktober 2019


Pelaksanaan
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul

D. Tahapan Kegiatan 1. Membuat jadwal konsultasi dengan mentor.


2. Konsultasi dengan mentor berkaitan dengan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan.
E. Output Kegiatan 1. Catatan hasil konsultasi dengan pimpinan
(Hasil Kegiatan) 2. Mendapatkan izin dan persetujuan berkaitan dengan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
F. Nilai-Nilai ANEKA Saya mengawali kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
terlebih dahulu berkonsultasi kepada kepala madrasah atau
atasan sebagai bentuk etika publik dengan
mengedepankan sopan, santun, dan hormat pada tanggal
17 Oktober 2019 untuk mendapatkan izin serta arahan
pelaksananaan kegiatan sebagai bentuk akuntabilitas
untuk meningkatkan komitmen mutu dan disiplin sebagai
wujud pelayanan publik yang berkualitas. Nilai-nilai dasar
yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(kepemimpinan, kepercayaan, dan tanggung jawab)
Saya melakukan koordinasi dengan kepala madrasah
karena kepemimpinan dari atasan diperlukan sebagai
petunjuk dalam melaksanakan kegiatan. Begitu pula
koordinasi yang saya lakukan dengan mentor diperlukan
pula guna mendapatkan masukan dan dukungan dalam
pelaksanaan kegiatan. Kepercayaan yang diberikan oleh
kepala sekolah sekaligus mentor harus saya laksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme
(musyawarah)
Berdiskusi dan bermusyawarah untuk mencapai tujuan
bersama (sila ke-4)
Etika publik
(sopan, santun, hormat)
Mengawali kegiatan dengan terlebih dahulu konsultasi ke
kepala madrasah dan mentor dengan sopan, santun, dan
hormat.

35
Komitmen Mutu
(efektif, efisien, sepenuh hati, orientasi mutu)
Konsultasi secara efektif, efisien, sepenuh hati kepada
mentor agar menghasilkan sesuatu yang berorientasi
mutu.
Antikorupsi
(disiplin, kerja keras)
Kegiatan konsultasi dan koordinasi kepada mentor dilandasi
adanya kerja keras agar kegiatan konsultasi dapat
dilaksanakan secara disiplin.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 1: Gambar Tahapan (1) Membuat jadwal
konsultasi dengan mentor.

b. Kegiatan 1: Gambar Tahapan (2) Konsultasi dan


bimbingan dengan mentor.

G. Analisis dampak Bila saya tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


bila nilai-nilai nasionalisme, dan etika publik, saya tidak akan dapat
ANEKA tidak melaksanakan kegiatan karena tidak mendapatkan izin dan
diaplikasikan persetujuan sehingga kepercayaan dan tanggung jawab
dalam untuk meningkatkan komitmen mutu dan disiplin sebagai
pelaksanaan bentuk pelayanan publik tidak akan terwujud.
tugas jabatan
H. Kontribusi/manfaat Konsultasi dengan kepala madrasah/ mentor bermanfaat
kegiatan tersebut dalam hal memberikan keteladanan perilaku sopan santun
bagi pihak lain dan dan disiplin serta menghargai kepemimpinan atasan
terhadap supaya segala sesuatu yang akan dilaksanakan dapat
pencapaian visi- berjalan dengan baik dengan adanya koordinasi secara
misi organisasi terpimpin sebagai wujud kerja sama. Kegiatan ini
mendukung tujuan madrasah, yaitu memiliki budaya disiplin,
peduli lingkungan dan melestarikan budaya bangsa. (tujuan

36
madrasah yang ke-4).
I. Penguatan Nilai- Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi dalam
Nilai Organisasi hal keteladanan, sopan, santun, disiplin, dan berbudi
luhur.
J. Uraian kendala Kendala: Mentor memiliki agenda yang padat sehingga
yang timbul dan tidak dapat bertemu secara langsung
strategi mengatasi Strategi: Berkoordinasi baik secara langsung (tatap muka)
kendala maupun lewat telepon, WA, atau sms
Kegiatan berjalan lancar karena mentor berada di madrasah
dan memiliki waktu luang untuk konsultasi.
K. Dukungan Bukti- Bukti kegiatan capaian aktualisasi dalam kegiatan
Bukti Capaian koordinasi dan konsultasi dengan mentor
Aktualisasi

Foto Jadwal Konsultasi dan Catatan Hasil Bimbingan

2. Nama Kegiatan: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang


mendukung proses kreatif pada materi teks cerita fantasi. (SKP)
Tabel 4.2 Capaian Kegiatan Aktualisasi Menyusun RPP
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan SKP
B. Tanggal Pelaksanaan 18-19 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan 1. Mengadakan pertemuan dengan rekan sejawat
tentang penyusunan RPP.
2. Merancang RPP sesuai dengan rencana kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada materi
pokok menyusun cerita fantasi.
3. Mendisuksikan penyusunan RPP kepada kepala
madrasah/mentor
4. Merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sesuai dengan masukan dari kepala madrasah.
E. Output Kegiatan Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(Hasil Kegiatan) (RPP) : foto kegiatan dokumen RPP
F. Nilai-Nilai ANEKA Saya membuat perangkat pembelajaran berkoordinasi
dengan dengan rekan sejawat maupun atasan secara
sopan dan santun dengan rasa hormat. Saya
membuat rancangan kegiatan pembelajaran yang
37
kreatif dengan mempertimbangkan akuntabilitas aspek
keadilan dengan melihat kemampuan peserta didik
dan materi pembelajaran.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabiitas
(keadilan)
Proses perancangan RPP dilaksanakan dengan
mempertimbangkan akuntabilitas aspek keadilan
melihat dan mempertimbangkan keanekaragaman
kemampuan peserta didik dalam menerima materi ajar.
Nasionalisme
(tanggung jawab)
Proses perancangan RPP dilakukan dengan penuh
tanggung jawab oleh pendidik demi kelancaran
proses pembelajaran yang dilaksanakan.
Etika publik
(etika luhur, profesional)
Membuat rancangan pembelajaran dengan
berkoordinasi dengan atasan menjunjung tinggi etika
luhur. Pendidik membuat perangkat pembelajaran
secara profesional.
Komitmen mutu
(profesionalisme, efektif, efisien)
Pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan secara
profesionalisme sehingga pembelajaran di dalam
kelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Antikorupsi
(mandiri)
Pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan secara
mandiri.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 2: Gambar Tahapan (1) Mengadakan
pertemuan dengan rekan sejawat tentang
penyusunan RPP.

38
b. Kegiatan 2: Gambar Tahapan (2) Merancang RPP
sesuai dengan rencana kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada materi pokok menyusun
cerita fantasi.

c. Kegiatan 2: Gambar Tahapan (3) Mendisuksikan


penyusunan RPP kepada mentor/ kepala madrasah

d. Kegiatan 2: Gambar Tahapan (3) Merevisi RPP


sesuai masukan dari mentor/ kepala madrasah
mentor

G. Analisis dampak bila Pada tahapan kegiatan kedua ini nilai-nilai


nilai-nilai ANEKA tidak akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
diaplikasikan dalam mutu, dan antikorupsi menjadi nilai dasar. Apabila tidak
pelaksanaan tugas diterapkan, akan berpengaruh pada kegiatan
jabatan pembelajaran di kelas. Tahapan penyusunan perangkat
pembelajaran yang dilakukan dengan maksimal akan
mampu menciptakan pembelajaran yang runtut dan
efektif sehingga kualitas pelayanan publik menjadi lebih
baik.
H. Kontribusi/manfaat Pembuatan perangkat pembelajaran inovatif
kegiatan tersebut bagi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
pihak lain dan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Selain itu,
39
terhadap pencapaian penyusunan perangkat pembelajaran dibutuhkan untuk
visi-misi organisasi mewujudkan misi madrasah yaitu, “Melaksanakan
pembelajaran dan pembiasaan dalam upaya
menanamkan nilai-nilai budaya dan mengembangkan
minat dan bakatnya”
I. Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi
Organisasi dalam hal upaya menyiapkan perangkat pembelajaran
secara profesional sesuai dengan tupoksi guru.
J. Uraian kendala yang Kendala: Kurangnya informasi yang dimiliki pendidik
timbul dan strategi untuk membuat perangkat pembelajaran
mengatasi kendala Strategi: Berkoordinasi dengan guru senior dan kepala
madrasah agar perangkat pembelajaran yang dibuat
sudah sesuai dengan sistematika yang terbaru.
K. Dukungan Bukti-Bukti Bukti kegiatan capaian aktualisasi menyusun RPP
Capaian Aktualisasi

Foto perangkat pembelajaran

3. Nama Kegiatan: Sosialisasi dan bimbingan tentang penyusunan antologi karya


kepada siswa.
Tabel 4.3 Capaian Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan kepada Siswa
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 18 – 19 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan materi sosialisasi dalam bentuk
video pembelajaran.
2. Menyampaikan petunjuk tertulis tentang penysunan
antologi karya siswa.
3. Memberikan bimbingan intensif mengenai
penyusunan antologi karya kepada siswa.
E. Output Kegiatan Dokumentasi sosialisasi dan bimbingan tentang
(Hasil Kegiatan) penyusunan antologi karya siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Menyiapkan materi tentang sosialisasi penyusunan
antologi karya siswa yang menarik merupakan salah
satu upaya berkaitan dengan pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(tanggung jawab)
Tanggung jawab dalam kegiatan sosialisasi dan
bimbingan kepada siswa tecermin prioritas yang tinggi
40
dalam mendahulukan kepentingan publik.
Nasionalisme
(bekerja keras, keadilan)
Melaksanakan bimbingan secara intensif membantu
peserta didik untuk lebih mudah memahami materi ajar.
Karena itu diperlukan sikap kerja keras dalam proses
bimbingan kepada peserta didik agar materi dapat
diterima seluruh siswa secara merata (keadilan)
Etika publik
(cermat, teliti, berdaya guna, berhasil guna)
Pendidik menyiapkan video pembelajaran tentang
langkah-langkah menyusun antologi karya secara
cermat dan teliti dengan harapan pembelajaran
menjadi lebih efektif, menyenangkan, berdaya guna,
dan berhasil guna untuk membantu meningkatan
kemampuan pemahaman peserta didik.
Komitmen mutu
(efektivitas, orientasi mutu)
Melakukan sosialisasi dengan penayangan video
diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran yang
efektif dalam dan berorientasi mutu
Antikorupsi
(disiplin, tanggung jawab, kerja keras, mandiri)
Untuk dapat menyelesaikan kegatan ini diperlukan
sikap disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan
mandiri.
Bukti tahapan kegiatan
a. Kegiatan 3: Gambar Tahapan (1) Menyampaikan
materi sosialisasi dalam bentuk video pembelajaran

b. Kegiatan 3: Gambar Tahapan (2) Menyampaikan


petunjuk tertulis tentang penyusunan antologi karya
cerita fantasi siswa

41
c. Kegiatan 3: Gambar Tahapan (3) Memberikan
bimbingan intensif mengenai penyusunan antologi
karya cerita fantasi kepada siswa

G. Analisis dampak bila Pada tahapan kegiatan ketiga ini nilai-nilai


nilai-nilai ANEKA tidak akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
diaplikasikan dalam mutu, dan antikorupsi menjadi nilai dasar. Apabila tidak
pelaksanaan tugas diterapkan, sosialisasi penyusunan antologi karya cerita
jabatan fantasi siswa sebagai bentuk dari akuntabiltias
menjalankan tugas ASN sebagai pendidik tidak
terlaksana. Pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaranpun tidak berjalan maksimal.
H. Kontribusi/manfaat Dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya
kegiatan tersebut bagi kedisiplinan berkontribusi terhadap visi organisasi, yaitu
pihak lain dan terwujudnya generasi yang bertakwa, cerdas, dan
terhadap pencapaian berbudaya
visi-misi organisasi
I. Penguatan Nilai-Nilai Kegiatan sosialisasi pentingnya kedisiplinan
Organisasi menguatkan nilai organisasi profesional,
akuntabel, dan kerja sama
J. Uraian kendala yang Kendala : Siswa tidak memperhatikan sosialisasi
timbul dan strategi yang diberikan
Mengatasi Kendala Strategi : Memfokuskan perhatian siswa melalui
diskusi interaktif
K. Dukungan Bukti-Bukti
Capaian Aktualisasi

Foto petunjuk langkah-langkah menyusun antologi


karya cerita fantasi siswa

42
4. Nama Kegiatan: Melaksanakan pembelajaran berbasis sumber (resource bassed
learning) di perpustakaan.
Tabel 4.4 Capaian Kegiatan Aktualisasi pembelajaran berbasis sumber
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 21 - 22 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan 1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
pembelajaran.
2. Mengecek kehadiran siswa, memotivasi, dan
membimbing siswa dalam pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran berbasis sumber di
perpustakaan madrasah
4. Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja berupa
jurnal baca di perpustakaan
5. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
E. Output Kegiatan Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
(Hasil Kegiatan) siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Kegiatan pembelajaran merupakan satu contoh
pelayanan publik yang ada di dunia pendidikan. Tugas
ASN sebagai pelayanan publik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi diharapkan
mampu membantu proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(konsistensi, tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran secara konsisten
merupakan tugas utama dan pokok pendidik. Sikap
bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme
(religius)
Kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
doa. Sikap tersebut harus selalu dibiasakan oleh
peserta didik dan pendidik sebagai bentuk penanaman
sikap religius.
Etika publik
(berdaya guna, tanggung jawab, integritas)
Guru berupaya untuk berdaya guna mengajar dengan
setulus ikhlas agar siswa mendapatkan pengajaran
yang berkualitas. Dalam pembelajaran, guru haruslah
memiliki integritas mengacu pada RPP yang telah
dibuat sehingga menciptakan kegiatan yang efekti.
Pendidik mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik.
Komitmen mutu
(efektivitas, efisiensi, inovasi)

43
Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu. Selain
itu, metode dan model pembelajaran yang digunakan
juga bervariasi sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga inovasi sangat dibutuhkan sebagai bentuk
upaya meningkatkan pelayanan publik.
Antikorupsi
(mandiri, disiplin)
Pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
hendaknya mandiri, tidak menggantungkan diri kepada
rekan kerja yang lain agar tugas mengajar dapat
terlaksana sesuai jabatan yang dimiliki. Pendidik juga
perlu disiplin dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 4: Gambar Tahapan (1) Berdoa sebelum
dan sesudah melaksanakan pembelajaran.

b. Kegiatan 4: Gambar Tahapan (2) Mengecek


kehadiran siswa, memotivasi, dan membimbing
siswa dalam pembelajaran

c. Kegiatan 4: Gambar Tahapan (3) Pembelajaran


berbasis sumber di perpustakaan madrasah

44
d. Kegiatan 4 Gambar Tahapan (4): Siswa
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

G. Analisis dampak bila Apabila tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


nilai-nilai ANEKA nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
tidak diaplikasikan antikorupsi, pembelajaran yang terjadi dalam dunia
dalam pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Kualitas
tugas jabatan peserta didik tidak akan mengalami peningkatan jika
pendidik tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA. Sebab, pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
H. Kontribusi /manfaat Kegiatan ini berkontribusi dalam mewujudkan visi
kegiatan tersebut bagi madrasah yaitu, “Terwujudnya generasi yang bertakwa,
pihak lain dan cerdas dan berbudaya” Selain itu juga sebagai
terhadap pencapaian perwujudan misi madrasah yaitu, “Memiliki budaya
visi-misi organisasi disiplin, peduli lingkungan dan melestarikan budaya
bangsa”
I. Penguatan Nilai-Nilai Inovatif menggunakan model pembelajaran yang
Organisasi berbeda. Dengan melaksanakan pembelajaran di
perpustakaan anak-anak lebih kreatif dalam
menemukan ide dalam menulis cerita fantasi. Kegiatan
membaca buku juga mendukung program literasi
madrasah. Siswa juga dilatih bertanggung jawab, yaitu
menyelesaikan tugas sesuai waktu dan tetap menjaga
etika sopan santun ketika berada fasilitas umum.
J. Uraian kendala yang Kendala: Siswa kurang tertib mengambil buku dan
timbul dan strategi mengembalikannya kembali di tempat semula.
Mengatasi Kendala Beberapa peserta didik tidak kondusif saat
pembelajaran di perpustakaan.
Strategi: Siswa diberi pengarahan tentang prosedur
peminjaman buku di perpustakaan.
Menyampaikan tata tertib berkunjung ke perpustakaan
kepada siswa
K. Dukungan Bukti-Bukti Bukti kegiatan capaian aktualisasi melaksanakan
Capaian Aktualisasi pembelajaran berbasis sumber di perpustakaan
madrasah

45
Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
siswa

5. Nama Kegiatan: Melaksanakan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning)


untuk meningkatkan imajinasi siswa mengembangkan ide menulis cerita. (Inovasi)
Tabel 4.5 Capaian Kegiatan Aktualisasi Pembelajaran di Luar Kelas
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 23 - 24 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan 1. Penjelasan skenario pembelajaran di luar kelas
2. Melaksanakan pembelajaran di luar kelas untuk
mengamati objek yang dikembangkan menjadi teks
cerita fantasi
3. Siswa melaporkan hasil pengamatannya dalam
bentuk kerangka cerita dan gambar objek.
E. Output Kegiatan Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
(Hasil Kegiatan) siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Kegiatan pembelajaran merupakan satu contoh
pelayanan publik yang ada di dunia pendidikan. Tugas
ASN sebagai pelayanan publik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi diharapkan
46
mampu membantu proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:

Akuntabilitas
(konsistensi, tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran secara konsisten
merupakan tugas utama dan pokok pendidik. Sikap
bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme
(religius)
Kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
doa. Sikap tersebut harus selalu dibiasakan oleh
peserta didik dan pendidik sebagai bentuk penanaman
sikap religius.
Etika publik
(berdaya guna, tanggung jawab, integritas)
Guru berupaya untuk berdaya guna mengajar dengan
setulus ikhlas agar siswa mendapatkan pengajaran
yang berkualitas. Dalam pembelajaran, guru haruslah
memiliki integritas mengacu pada RPP yang telah
dibuat sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran
yang efektif. Pendidik mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Komitmen mutu
(efektivitas, efisiensi, inovasi)
Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu. Selain
itu, metode dan model pembelajaran yang digunakan
juga bervariasi sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga inovasi sangat dibutuhkan sebagai bentuk
upaya meningkatkan pelayanan publik.
Antikorupsi
(mandiri, disiplin)
Pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
hendaknya mandiri, tidak menggantungkan diri kepada
rekan kerja yang lain agar tugas mengajar dapat
terlaksana sesuai jabatan yang dimiliki. Pendidik juga
perlu disiplin dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 5: Gambar Tahapan (1) Penjelasan
skenario pembelajaran di luar kelas.

47
b. Kegiatan 5: Gambar Tahapan (2) Melaksanakan
pembelajaran di luar kelas untuk mengamati objek
yang dikembangkan menjadi teks cerita fantasi

c. Kegiatan 5 Gambar Tahapan (3): Siswa melaporkan


hasil pengamatannya dalam bentuk kerangka cerita
dan gambar objek.

G. Analisis dampak bila Apabila tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


nilai-nilai ANEKA nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
tidak diaplikasikan antikorupsi, pembelajaran yang terjadi dalam dunia
dalam pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Kualitas
tugas jabatan peserta didik tidak akan mengalami peningkatan jika
pendidik tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA. Sebab, pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
H. Kontribusi /manfaat Kegiatan ini berkontribusi dalam mewujudkan visi
kegiatan tersebut bagi madrasah yaitu, “Terwujudnya generasi yang bertakwa,
pihak lain dan cerdas dan berbudaya” Selain itu juga sebagai
terhadap pencapaian perwujudan misi madrasah yaitu, “Memiliki budaya
visi-misi organisasi disiplin, peduli lingkungan dan melestarikan budaya
bangsa”
I. Penguatan Nilai-Nilai Inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang
Organisasi berbeda. Dengan melaksanakan pembelajaran di di
luar kelas anak-anak lebih termotivasi dan mudah
dalam menemukan ide menulis cerita fantasi. Kegiatan
48
pembelajaran di luar kelas juga mendukung program
belajar di luar kelas yang dicanangkan oleh
pemerintah.
J. Uraian kendala yang Kendala: Siswa sulit dikondisikan karena banyak hal
timbul dan strategi yang diamati ketika belajar di luar kelas
Mengatasi Kendala Strategi: Guru dan siswa menyepakati aturan-aturan
sebelum melakasnakan pembelajaran di luar kelas
K. Dukungan Bukti-Bukti Bukti Kegiatan Capaian Aktualisasi Melaksanakan
Capaian Aktualisasi Pembelajaran di Luar Kelas

Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja


siswa

6. Nama Kegiatan: Menyusun cerita fantasi disertai dengan gambar ilustrasi


secara kolaborasi di media yang telah disediakan. (Inovasi)
Tabel 4.6 Capaian Kegiatan Aktualisasi Menyusun Cerita Fantasi
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 25 - 26 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan a. Pembagian kelompok dan penjelasan materi
menyusun cerita fantasi dengan gambar ilustrasi
b. Siswa menyusun cerita fantasi dengan bimbingan
guru secara berkelompok
c. Siswa melengkapi cerita fantasi dengan gambar
ilustrasi
E. Output Kegiatan Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
(Hasil Kegiatan) siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Kegiatan pembelajaran merupakan satu contoh

49
pelayanan publik yang ada di dunia pendidikan. Tugas
ASN sebagai pelayanan publik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai materi diharapkan mampu
membantu proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(konsistensi, tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran secara konsisten
merupakan tugas utama dan pokok pendidik. Sikap
bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme
(religius)
Kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
doa. Sikap tersebut harus selalu dibiasakan sebagai
bentuk penanaman sikap religius.
Etika publik
(berdaya guna, tanggung jawab, integritas)
Guru berupaya untuk berdaya guna mengajar dengan
setulus ikhlas agar siswa mendapatkan pengajaran
yang berkualitas. Dalam pembelajaran, guru haruslah
memiliki integritas mengacu pada RPP yang telah
dibuat sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran
yang efektif. Pendidik mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Komitmen mutu
(efektivitas, efisiensi, inovasi)
Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu. Selain
itu, metode dan model pembelajaran yang digunakan
juga bervariasi sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga inovasi sangat dibutuhkan sebagai bentuk
upaya meningkatkan pelayanan publik.
Antikorupsi
(mandiri, disiplin)
Pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
hendaknya mandiri, tidak menggantungkan diri kepada
rekan kerja dalam melaksanakan tugas mengajar..
Pendidik juga harus disiplin dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 6: Gambar Tahapan (1) Pembagian
kelompok menyusun cerita fantasi

50
b. Kegiatan 6: Gambar Tahapan (2) Siswa menyusun
cerita fantasi dengan bimbingan guru secara
berkelompok

c. Kegiatan 6 Gambar Tahapan (3): Siswa melengkapi


cerita fantasi dengan gambar ilustrasi

G. Analisis dampak bila Apabila tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


nilai-nilai ANEKA nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
tidak diaplikasikan antikorupsi, pembelajaran yang terjadi dalam dunia
dalam pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Kualitas
tugas jabatan peserta didik tidak akan mengalami peningkatan jika
pendidik tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA. Sebab, pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
H. Kontribusi /manfaat Kegiatan ini berkontribusi dalam mewujudkan visi
kegiatan tersebut bagi madrasah yaitu, “Terwujudnya generasi yang bertakwa,
pihak lain dan cerdas dan berbudaya” Selain itu juga sebagai
terhadap pencapaian perwujudan misi madrasah yaitu, “Memiliki kecerdasan
visi-misi organisasi intelektual, dan sosial serta mampu menerapkan
teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari”
I. Penguatan Nilai-Nilai Inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang
Organisasi berbeda. Dengan melaksanakan kegiatan menyusun
cerita fantasi dengan gambar ilustrasi mampu
meningkatkan kreativitas pembelajaran bahasa
Indonesia. Kegiatan meningkatkan tujuan madrasah,
yaitu “Memiliki kecerdasan intelektual, dan sosial serta
mampu menerapkan teknologi informasi dalam

51
kehidupan sehari-hari”
J. Uraian kendala yang Kendala: Perlu waktu lama dalam menyelesaikan
timbul dan strategi tugas menyusun cerita fantasi dengan gambar ilustrasi.
Mengatasi Kendala Strategi: Adanya kelonggaran waktu untuk
menyelesaikan tugas
K. Dukungan Bukti-Bukti Bukti Kegiatan Capaian Aktualisasi Menyusun Cerita
Capaian Aktualisasi Fantasi dengan Gambar Ilustrasi

Dokumentasi karya siswa

7. Nama Kegiatan: Menyunting isi dan kebahasaan cerita fantasi yang ditulis
oleh teman yang akan dibukukan menjadi antologi karya siswa. (SKP)
Tabel 4.7 Capaian Kegiatan Aktualisasi Menyunting Cerita Fantasi
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 28 - 29 Oktober 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan a. Siswa melakukan silang baca karya milik teman
b. Siswa menyunting isi dan kebahasaan cerita fantasi
milik teman
c. Siswa memberikan penialian dan apresiasi secara
lisan terhadap karya milik teman
E. Output Kegiatan Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
(Hasil Kegiatan) siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Kegiatan pembelajaran merupakan satu contoh
pelayanan publik yang ada di dunia pendidikan. Tugas
ASN sebagai pelayanan publik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai materi diharapkan mampu
membantu proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(konsistensi, tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran secara konsisten
merupakan tugas utama dan pokok pendidik. Sikap
bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

52
Nasionalisme
(religius)
Kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
doa. Sikap tersebut harus selalu dibiasakan sebagai
bentuk penanaman sikap religius.
Etika publik
(berdaya guna, tanggung jawab, integritas)
Guru berupaya untuk berdaya guna mengajar dengan
setulus ikhlas agar siswa mendapatkan pengajaran
yang berkualitas. Dalam pembelajaran, guru haruslah
memiliki integritas mengacu pada RPP yang telah
dibuat sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran
yang efektif. Pendidik mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Komitmen mutu
(efektivitas, efisiensi, inovasi)
Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu. Selain
itu, metode dan model pembelajaran yang digunakan
juga bervariasi sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga inovasi sangat dibutuhkan sebagai bentuk
upaya meningkatkan pelayanan publik.
Antikorupsi
(mandiri, disiplin)
Pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
hendaknya mandiri, tidak menggantungkan diri kepada
rekan kerja dalam melaksanakan tugas mengajar..
Pendidik juga harus disiplin dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 7: Gambar Tahapan (1) Siswa melakukan
silang baca karya milik teman

b. Kegiatan 7: Gambar Tahapan (2) Siswa menyunting


isi dan kebahasaan cerita fantasi milik teman

53
c. Kegiatan 7 Gambar Tahapan (3): Siswa
memberikan penilaian dan apresiasi secara lisan
terhadap karya milik teman

G. Analisis dampak bila Apabila tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


nilai-nilai ANEKA nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
tidak diaplikasikan antikorupsi, pembelajaran yang terjadi dalam dunia
dalam pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Kualitas
tugas jabatan peserta didik tidak akan mengalami peningkatan jika
pendidik tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA. Sebab, pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
H. Kontribusi /manfaat Kegiatan ini berkontribusi dalam mewujudkan visi
kegiatan tersebut bagi madrasah yaitu, “Terwujudnya generasi yang bertakwa,
pihak lain dan cerdas dan berbudaya” Selain itu juga sebagai
terhadap pencapaian perwujudan misi madrasah yaitu, “Memiliki kecerdasan
visi-misi organisasi intelektual, dan sosial serta mampu menerapkan
teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari”
I. Penguatan Nilai-Nilai Inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang
Organisasi berbeda. Dengan melaksanakan kegiatan menyunting
cerita fantasi milik teman akan memberikan rasa
kepedulian sosial. Sesuai dengan misi madrasah
“Melaksanakan pembelajaran dan pembiasaan dalam
upaya membentuk insan yang memiliki kecerdasaan
intelektual, spiritual dan sosial”
J. Uraian kendala yang Kendala: Siswa tidak teliti dan objektif dalam
timbul dan strategi menyunting dan memberikan penilaian
Mengatasi Kendala Strategi: Adanya bimbingan intensif bagi siswa tertentu
K. Dukungan Bukti-Bukti Dokumentasi lembar kerja penyuntingan cerita
Capaian Aktualisasi

54
8. Nama Kegiatan: Menyusun antologi karya siswa sebagai bahan bacaan dan
referensi di perpustakaan madrasah. (Inovasi)
Tabel 4.8 Capaian Kegiatan Aktualisasi Menyusun Antologi Karya Siswa
Rincian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan/Hasil
A. Sumber Kegiatan Inovasi
B. Tanggal Pelaksanaan 1 – 14 November 2019
C. Lokasi/Tempat MTs Negeri 4 Gunungkidul
D. Tahapan Kegiatan a. Siswa mengetik karya cerita fantasi dalam bentuk
file Microsoft Word
b. Gambar ilustrasi cerita siswa discan dengan media
pemindai
c. Mendesain buku antologi karya cerita fantasi siswa
d. Mendisplai buku antalogi karya cerita fantasi siswa
di perpustakaan madrasah sebagai bahan bacaan
E. Output Kegiatan Dokumentasi kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
(Hasil Kegiatan) siswa
F. Nilai-Nilai ANEKA Kegiatan pembelajaran merupakan satu contoh
pelayanan publik yang ada di dunia pendidikan. Tugas
ASN sebagai pelayanan publik dalam kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai materi diharapkan mampu
membantu proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan.
Nilai-nilai dasar yang dapat diterapkan:
Akuntabilitas
(konsistensi, tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran secara konsisten
merupakan tugas utama dan pokok pendidik. Sikap
bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran
kepada peserta didik dilaksanakan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme
(religius)
Kegiatan pembelajaran diawali dan diakhiri dengan
doa. Sikap tersebut harus selalu dibiasakan sebagai
bentuk penanaman sikap religius.
Etika publik
(berdaya guna, tanggung jawab, integritas)
Guru berupaya untuk berdaya guna mengajar dengan
setulus ikhlas agar siswa mendapatkan pengajaran
yang berkualitas. Dalam pembelajaran, guru haruslah
memiliki integritas mengacu pada RPP yang telah
dibuat sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran
yang efektif. Pendidik mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Komitmen mutu
(efektivitas, efisiensi, inovasi)
Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu. Selain
itu, metode dan model pembelajaran yang digunakan
55
juga bervariasi sehingga tercipta pembelajaran
partisipasi, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
sehingga inovasi sangat dibutuhkan sebagai bentuk
upaya meningkatkan pelayanan publik.
Antikorupsi
(mandiri, disiplin)
Pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
hendaknya mandiri, tidak menggantungkan diri kepada
rekan kerja dalam melaksanakan tugas mengajar..
Pendidik juga harus disiplin dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Bukti Tahapan Kegiatan
a. Kegiatan 8: Gambar Tahapan (1) Siswa mengetik
karya cerita fantasi dalam bentuk file Microsoft Word

b. Kegiatan 8: Gambar Tahapan (2) Gambar ilustrasi


cerita siswa discan dengan media pemindai

c. Kegiatan 8 Gambar Tahapan (3): Mendesain buku


antologi karya cerita fantasi siswa

56
d. Kegiatan 8 Gambar Tahapan (4): Mendisplai buku
antalogi karya cerita fantasi siswa di perpustakaan
madrasah sebagai bahan bacaan

G. Analisis dampak bila Apabila tidak menerapkan nilai-nilai akuntabilitas,


nilai-nilai ANEKA nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
tidak diaplikasikanantikorupsi, pembelajaran yang terjadi dalam dunia
dalam pelaksanaan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Kualitas
tugas jabatan peserta didik tidak akan mengalami peningkatan jika
pendidik tidak melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA. Sebab, pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan.
H. Kontribusi /manfaat Kegiatan ini berkontribusi dalam mewujudkan visi
kegiatan tersebut bagi madrasah yaitu, “Terwujudnya generasi yang bertakwa,
pihak lain dan cerdas dan berbudaya” Selain itu juga sebagai
terhadap pencapaian perwujudan misi madrasah yaitu, “Memiliki kecerdasan
visi-misi organisasi intelektual, dan sosial serta mampu menerapkan
teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari”, Buku
antologi karya siswa bisa menjadi bahan bacaan bagi
siswa lain.
I. Penguatan Nilai-Nilai Inovatif dalam menggunakan model pembelajaran yang
Organisasi berbeda. Dengan melaksanakan kegiatan menyunting
cerita fantasi milik teman akan memberikan rasa
kepedulian sosial. Sesuai dengan misi madrasah
“Melaksanakan pembelajaran dan pembiasaan dalam
upaya membentuk insan yang memiliki kecerdasaan
intelektual, spiritual dan sosial”
J. Uraian kendala yang Kendala: Waktu mendesain dan mencetak buku
timbul dan strategi sangat singkat
Mengatasi Kendala Strategi: Menyusun sejak awal waktu dan memastikan
57
buku antologi karya selesai tepat waktu.
K. Dukungan Bukti-Bukti Bukti Kegiatan Capaian Aktualisasi Menyusun Karya
Capaian Aktualisasi Antologi Cerita Fantasi Siswa

Dokumentasi buku antologi karya siswa

58
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA
Tabel 4.9 Tabel Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai ANEKA
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA Jumlah
No. Nama Kegiatan Etika Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Antikorupsi
Publik Mutu
1. Kegiatan 1 : Konsultasi dengan mentor terkait Kepemimpinan Sopan Disiplin
Musyawarah Efektif Efisien
rencana penyusunan antologi karya siswa. (inovasi) Kepecayaan Santun Kerja keras 5
Orientasi mutu
Tanggung jawab Hormat
2. Kegiatan 2 : Menyusun Rencana Pelaksanan Profesonalisme
Pembelajaran (RPP) yang mendukung proses Mandiri
Keadilan Peduli - Efektif 4
Disiplin
kreatif pada materi teks cerita fantasi. (SKP) Efisien
3. Kegiatan 3 : Sosialisasi dan bimbingan tentang Sopan -
Kejelasan - Efektif 3
penyusunan antologi karya kepada siswa. (inovasi) santun
4. Kegiatan 4 :Melaksanakan pembelajaran berbasis Cermat
sumber (resource bassed learning) dengan Tanggung jawab Efektivitas
Menghormati Teliti - 4
Orientasi mutu
mengajak siswa belajar di perpustakaan. (inovasi)
5 Kegiatan 5 : Melaksanakan pembelajaran di luar Efektivitas
kelas (outdoor learning) untuk meningkatkan Konsistensi - Efisiensi Mandiri
Peduli 4
imajinasi siswa mengembangkan ide menulis cerita. Tanggung jawab Inovasi Disiplin

6. Kegiatan 6 : Menyusun cerita fantasi disertai


Nondiskriminatif
dengan gambar ilustrasi secara kolaborasi di media Tanggung jawab Disiplin Inovasi Mandiri 5
yang telah disediakan. (inovasi)
7. Kegiatan 7 : Menyunting isi dan kebahasaan cerita Menghormati Menghargai Efektif
fantasi yang ditulis oleh teman yang akan Tanggung jawab
Tenggang rasa komunikasi Efisien - 4
dibukukan menjadi antologi karya siswa. (inovasi) Santun Inovatif
8. Kegiatan 8 : Efektivitas
Menyusun antologi karya siswa sebagai bahan Efisiensi
Kejelasan - - Profesional 3
bacaan dan referensi di perpustakaan madrasah. Inovasi

Jumlah 8 5 6 8 5 32
8/30 x 100% 5/30 x 100% 6/30x100% 8/30 x 100% 5/30 x 100% 100%
Persentase 26% 16% 20% 26% 16 %

59
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 26%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas paling banyak diterapkan adalah Kejelasan. Melalui
Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan
dalam memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan oleh unit
kerja kepada penulis sebagai pelayan publik (guru).
b. Nasionalisme sebesar 16 %. Nilai dasar nasionalisme yang
diterapkan di beberapa kegiatan untuk memecahkan isu. Yang
paling banyak diterapkan dalam kegiatan konsultasi, menyusun
RPP, dan kegiatan pembelajaran .
c. Etika Publik sebesar 20 %. indikator yang terdapat dalam nilai etika
publik hampir seluruh kegiatan tidak pernah lepas dari setiap
kegiatan karena fungsi ASN sebagai pelayan publik sehingga
berhubungan dengan publik dan kepuasan publik, serta
kecermatan. Nilai etika publik yang paling banyak diterapkan adalah
professional.
d. Komitmen Mutu sebesar 26 %. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan,
memberikan kegiatan yang efektif dan efisien kepada siswa. Nilai
yang paling menonjol adalah kreatif dan inovatif.
e. Anti Korupsi 16 %. Nilai dasar antikorupsi yang diterapkan adalah
nilai kedisiplinan terhadap pekerjaan, keadilan, dan kejujuran
Kontribusi Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut
dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu, yaitu Rendahnya Kreativitas
Pembelajaran Bahasa Indonesia di MTs Negeri 4 Gunungkidul. Untuk
menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai ANEKA
tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 30 hari.
Penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA senantiasa diterapkan
dalam menjalankan pekerjaan sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

60
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi di MTs Negeri 4
Gunungkidul dilaksanakan dengan baik dari tanggal 16 Oktober 2019 sampai
dengan tanggal 14 November 2019. Dalam aktualisasi ini telah dilaksanakan 8
kegiatan sebagai gagasan pemecahan dari Peningkatan Kreativitas
Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Penyusunan Antologi Karya Siswa
Kelas VII di MTs Negeri 4 Gunungkidul. Kegiatan-kegiatan tersebut bersumber
dari SKP dan inovasi. Ada beberapa kendala yang dihadapi ketika aktualisasi,
tetapi dapat diatasi. Selama pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menerapkan
hasil pembelajaran mata diklat yang diterima selama perkuliahan (on campus)
berupa nilai-nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WoG. Berikut
pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama periode off campus. Adapun hasil
kegiatan adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan izin dan persetujuan berkaitan dengan rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan, baik di dalam maupun luar kelas.
2. Tersusunnya perangkat RPP sesuai dengan tujuan dan indikator
pembelajaran yang hendak dicapai.
3. Terciptanya pembelajaran yang variatif dengan optimalisasi perpustakaan
madrasah.
4. Terlaksananya kegiatan pembelajaran yang inovatif dengan kegiatan belajar
di luar kelas.
5. Terlaksananya kegiatan pembelajaran yang kreatif dengan kegiatan belajar
di luar kelas.
6. Adanya kesadaran siswa untuk memberikan penialain dan apresiasi kepada
taman melalui kegaiatan penyuntingan karya.
7. Adanya apresiasi kepada siswa dengan membuat antologi karya cerita
fantasi siswa sebagai sumber bacaan.

61
B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti memberikan
dampak positif, baik untuk calon pegawai negeri sipil, peserta didik, maupun
satuan kerja. Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat
dilakukan secara berkelanjutan.
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Supaya CPNS mengaktualisasikan dan menghabituasikan seluruh nilai-nilai
dasar ANEKA pada setiap aktivitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi
PNS yang profesional dan berkarakter.
2. Bagi MTs Negeri 4 Gunungkidul
Agar menerapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA sehingga dapat
mewujudkan visi dan misi madrasah serta meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan di madrasah.
3. Bagi Peserta Didik
Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat mengoptimalkan
hasil belajar dan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran.
4. Bagi Rekan Guru
Agar inovasi dalam kegiatan pembelajaran dapat memberikan motivasi
kepada sesama guru untuk berinovasi serta mengoptimalkan kegiatan
perbaikan dan pengayaan.
5. Bagi masyarakat
Agar kepercayaan orang tua/wali/masyarakat meningkat terhadap sekolah
seiring dengan peningkatan mutu pelayanan pendidikan melalui aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)

C. Rencana Aksi
Rencana aksi kegiatan dan aktualisasi-habituasi nilai-nilai dasar PNS
merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk komitmen
dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS untuk menjalankan fungsi PNS
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat serta pemersatu
bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN. Uraian rencana aksi secara
rinci tercantum pada tabel berikut.
62
Tabel 5.1. Rencana Aksi dalam Peningkatan Kreativitas
Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Penyusunan
Antologi Karya Siswa Kelas VII
di MTs Negeri 4 Gunungkidul.

No. Rencana Aksi/ Kegiatan Nilai Dasar Kontribusi Hasil Terhadap


yang akan Dilanjutkan ANEKA Visi-Misi-Nilai Organisasi
1 Melanjutkan Nasionalisme Dengan kerja sama yang
penggunaan strategi (Musyawarah, kerja baik dari para guru Bahasa
pembelajaran Bahasa sama) Indonesia, diharapkan
Indonesia yang kreatif Komitmen Mutu dapat tercipta proses
dan vafriatif di berbagai (Inovasi) pendidikan dan pengajaran
materi ajar yang efektif dan efisien,
berkarakter
unggul, berbudaya, aktif
dan inovatif.
2 Selalu memberikan Akuntabilitas Erat kaitannya dengan
apresiasi terhadap hasil (tanggung jawab) misi madrasah di
karya siswa dalam Nasionalisme antaranya,
pembelajaran Bahasa (kerja sama) “Melaksanakan
Indonesia Etika publik pembelajaran dan
(sopan dan santun) pembiasaan dalam
Komitmen Mutu upaya menanamkan
(Inovasi, nilai-nilai budaya dan
Kreativitas) mengembangkan
minat dan bakatnya”
Pembelajafran Bahasa
Indonesia akan terus
berupaya menggali,
menumbuhkan, dan
mengembangkan
potensi siswa sesuai
bakat dan minatnya.

63
DAFTAR PUSTAKA

Andheska, Harry. (2016). Membangun Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran


Menulis Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Inovatif. Jurnal
Penelitian Bahastra, Oktober 2016, Volume XXXVI, Nomor 1.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia V
Versi Aplikasi. Jakarta: Badan Bahasa Kemdikbud Republik Indonesia.

Basseng, dkk. (2019). Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara Modul I
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Fatimah, Elly, dkk. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Ferrijana, Kolonel Inf Sammy, dkk. (2019). Kesiapsiagaan Bela Negara Modul III
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Idris, Irfan, dkk. (2019). Analisis Isu Kontemporer Modul II Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. (2015). Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Kusumasari, Bevaola, dkk. (2015). Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Latief, Yudi, dkk. (2015). Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

64
Lembaga Adminsitrasi Negara. (2016). Peraturan Kepala Lembaga Administrsi
Negara Nomor 21 Tahun 2016. Diakses pada tanggal 6 Oktober melalui
http://sister.lan.go.id/regulasi
Literasi.net. (2017). Buku Antologi Adalah. Diakses pada 7 Oktober 2019 dari
https://www.literasi.net/2017/11/buku-antologi-adalah.html

Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Diakses tanggal 6 Oktober melalui https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf.

Pemerintah Indonesia. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14


Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Diakses pada 7 Oktober 2019 melalui
luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf.

Pemerintah Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008


tentang Guru. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2019
melalui http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/pp_74_08.pdf

Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Diakses pada tanggal 5 Oktober
2019 melalui https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU5-2014AparaturSipilNegara.pdf

Purwanto, Erwan Agus, dkk. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Suwarno, Yogi, dan Sejati, Tri Atmojo. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Utomo, Tri Widodo W. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Yuniarsihi, Tjutju, dkk. (2015). Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) Anas Charis Fachrudin, S.Pd.


Formasi Jabatan Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
NIP 199103042019031013
Tempat dan Tanggal lahir Wonogiri, 04 Maret 1991
a. Perumahan Perum KCVRI, No. 33, RT: 02, RW: 17
b. Kelurahan/Desa Jaten
c. Kecamatan Jaten
d. Kabupaten/Kota Karanganyar
Alamat e. Provinsi Jawa Tengah
Nomor Telepon/HP 083866835475
e-mail anasalaz21@gmail.com
Instasi Kantor MTs Negeri 4 Gunungkidul
Alamat Kantor Jalan Kyai Legi, Bansari, Kepek,
Wonosari, Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. 55813.
Nomor Telepon Kantor 0274-392489
Alamat email Kantor mtsnwonosari@yahoo.com

66
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah/
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi

1. SD SD N 2 Giritontro Wonogiri - 2003


Perguruan Tinggi
SMP N 1 Giritontro
2. SMP Wonogiri - 2006

3. SMA SMA N 1 Baturetno Wonogiri IPS 2009

4. PT Universitas Sebelas Surakarta Pendidikan 2013


Maret Surakarta Bahasa
Sastra
Indonesia

C. Pengalaman Karier

No Karier Tahun

1. Guru di SMP Islam Al Azhar 21 Sukoharjo 2014-2019

2. CPNS Kemenag Kabupaten Gunungkidul 2019

67

Anda mungkin juga menyukai