Anda di halaman 1dari 111

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 mengenai


ASN, pemerintah dituntut dapat menyediakan para penyelenggara
pemerintahan yang mumpuni dan kompeten dibidangnya. Dalam
penyediaan tenaga ASN yang berintegritas dan memiliki akuntabilitas
yang tinggi maka pemerintah melaksanakan skema Pelatihan Dasar
CPNS yang sesuai dengan Perlan No 12 Tahun 2018 guna
mendapatkan ASN yang berjiwa pancasila dan nasionalis.

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memahami nilai-nilai


dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-
nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima dasar tersebut
memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai
dengan harapan dari pemerintah.

ASN dengan formasi jabatan Guru Kelas merupakan garda


depan penyedia layanan pendidikan di jenjang Pendidikan Dasar
berada di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga
dituntut untuk menerapkan nilai dasar ASN berupa ANEKA dalam
pekerjaanya. Guru kelas berhadapan dengan peserta didik selaku
client dan juga stakeholder pendidikan bertugas membimbing, melatih,
membentuk karakter peserta didik dan mentransfer ilmu pengetahuan
secara berkelanjutan.

Mengacu pada UU Sisdiknas dimana salah satu standar


pendidikan nasional adalah standar pendidik dan tenaga pendidikan,

1
guru dituntut bisa memberikan pelayanan optimal pada peserta didik,
baik dalam lingkup intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Dalam
pelayanan pendidikan tersebut guru seringkali menemukan
permasalahan pembelajaran yang menjadi isu penting untuk
diselesaikan.

Seorang guru seperti yang telah dijelaskan sebelumnya selain


mempunyai tugas untuk membimbing dan mentransfer ilmu
pengetahuan secara berkelanjutan juga memiliki tugas penting untuk
membentuk karakter peserta didik. Hal ini menuntut lembaga
pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan
kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai
moral, spiritual dan keilmuan. Salah satu upaya untuk membentuk
karakter peserta didik yang baik yaitu dengan menanamkan nilai
Nasionalisme.

Nasionalisme merupakan suatu paham yang memandang


bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa nasionalisme sebagai suatu perasaan untuk bersatu karena
adanya kepercayaan kepada bangsa dan latar belakang perasaan
senasib, bersatu dalam keadaan yang beragam. Nasionalisme yang
harus dimiliki oleh seluruh warga negara dapat ditanamkan kepada
anak-anak baik di rumah maupun di sekolah.

Lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah mempunyai


kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa.
Melalui pelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai nasionalisme
dapat diambil makna dan diserap nilai-nilai nasionalisme yang disisipi
oleh guru dan diwujudkan oleh peserta didik dalam kehidupan nyata
hingga terbentuklah watak peserta didik yang mencintai Bangsa dan
Negaranya. Adapun nilai Nasionalisme yang penulis ambil dalam
rencana aktualisasi ini adalah nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2
B. Identifikasi Isu

SD 4 Getassrabi terletak di Desa Getassrabi Kecamatan Gebog


Kabupaten Kudus. Setiap hari sebagian besar siswa pulang pergi ke
sekolah dengan bersepeda. Hal ini dikarenakan jarak dari rumah ke
sekolah lumayan dekat. Selama kurang lebih 2 bulan di SD 4
Getassrabi penulis menemukan beberapa isu. Adapun Sumber isu
yang diangkat berasal dari individu, unit kerja maupun organisasi. Isu-
isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini berasal dari prinsip
ASN yaitu pelayanan publik, Whole of Government (WoG), dan
manajemen ASN. Telah dipetakan beberapa isu atau problematika
sebagai berikut.
1. Kurang optimalnya penanaman nilai Nasionalisme siswa kelas II
SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
2. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
3. Rendahnya kesadaran untuk menanamkan tentang hidup bersih
dan sehat SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
4. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah SD 4
Getassrabi SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus.
5. Kurangnya komunikasi guru dengan orangtua siswa di SD 4
Getassrabi SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus.

Berdasarkan pemetaan tersebut dapat dijelaskan sebagai


berikut. Pertama, Kurang optimalnya penanaman nilai
Nasionalisme siswa kelas II SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus penulis menangkap pembiasaan generasi
bangsa kurang memiliki Nasionalisme, ini dibuktikan dengan
sedikitnya peserta didik SD 4 Getassrabi yang hafal dengan lagu
kebangsaan maupun lagu daerah, sedikit yang mengenal tokoh

3
Pahlawan, kurang menghayati simbol-simbol kebangsaan seperti
bendera, semboyan, lambang negara, serta kurang mengerti
kondisi geografis Negara Indonesia yang berupa kepulauan, beserta
nama pulau-pulau besar di Indonesia. Selain kurangnya pengetahuan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan Nasionalisme, penulis juga
menemukan bahwa pengamalan terhadap nilai-nilai nasionalisme
dalam kehidupan sehari-hari dirasakan mulai memudar. Hal al ini
dibuktikan dengan masih sedikitnya siswa yang memberi senyum,
memberi salam, dan menyapa ketika bertemu dengan guru. Selain itu,
masih banyak siswa yang bertutur kata tidak sopan dan santun baik
itu dengan teman maupun kepada guru.

Kedua, Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang


bervariasi di SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus. Alat peraga yang tidak bisa langsung terjangkau dari kelas
dan ruang guru menjadikan pemanfaatan media ini masih perlu
ditingkatkan lagi untuk menunjang pembelajaran di kelas. Kurangnya
penggunaan media juga ditambah suasana ruangan kelas yang masih
bersih dari hiasan/karya siswa maupun gambar-gambar penunjang
pembelajaran menjadikan penataan kelas masih bisa ditingkatkan lagi
untuk dapat menata ruangan belajar yang menyenangkan.

Ketiga, Rendahnya kesadaran untuk menanamkan tentang


hidup bersih dan sehat di SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus. Rendahnya sikap peduli untuk hidup bersih dan
sehat juga terlihat dari perilaku sebagian besar peserta didik SD 4
Getassrabi. Banyaknya sampah berserakan di lingkungan sekolah,
kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Apabila tindakan tersebut berlanjut terus menerus bukan tidak
mungkin mengakibatkan lingkungan sekolah menjadi kotor dan tidak
sehat. Sampah yang menumpuk dapat menjadi sarang penyakit dan
tempat bersembunyi hewan-hewan seperti ular, kalajengking, dan

4
lain-lain. Tidak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
dapat mengakibatkan peserta didik terserang penyakit diare.

Keempat, Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan


sekolah SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Sebagai sekolah yang terus berbenah memberikan layanan untuk
berperan di dunia pendidikan, dari segi sarana dan prasarana memiliki
ruang kelas, ruang UKS dan ruang perpustakaan yang baik. Namun,
sangat disayangkan ruang perpustakaan terlihat masih sangat sepi
pengunjung. Peserta didik tidak memanfaatkan ruang perpustakaan
untuk membaca dan menambah wawasan.

Kelima, Kurangnya komunikasi guru dengan orangtua


siswa di SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah tidak luput dari peran
serta orangtua di dalamnya. Orangtua harus menjadi kontrol dan
pendamping bagi anak-anaknya. Namun yang terjadi adalah orangtua
seringkali mengabaikan peran tersebut dikarenakan harus mencari
nafkah, tidak menguasai materi, dan alasan lainnya. Akibatnya banyak
anak yang tidak mengerjakan PR/tugas dan tidak belajar ketika ada
ulangan. Tentu ini akan menghambat proses belajar di kelas, karena
maksud dari penugasan dan pemberian PR di sekolah adalah untuk
memantapkan materi yang diperoleh siswa di sekolah. Untuk itu peran
dan keterlibatan dalam pendampingan kegiatan belajar anak di rumah
sangat penting.

5
Tabel 1 Isu
Identifikasi Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
No
Isu ASN Ini Diharapkan
1. Kurang Pelayanan Banyak siswa Siswa mengenal
optimalnya Publik yang lebih tokoh pahlawan,
penanaman mengenal tokoh kurang
nilai yang ada di mempunyai
Nasionalisme telivisi daripada wawasan tentang
siswa kelas II tokoh pahlawan, bendera dan
SD 4 kurangnya Pulau Nusantara
Getassrabi wawasan siswa
(sumber: tentang bendera
individu) dan Pulau
Nusantara
2. Kurangnya Manajemen Guru Guru
penggunaan ASN menggunakan menggunakan
media sumber belajar metode dan
pembelajaran berupa buku media yang
yang saja, jarang bervariasi agar
bervariasi di menggunakan siswa lebih
SD 4 media PPT bersemangat
Getassrabi dalam dalam
(sumber: pembelajaran pembelajaran.
individu)
3. Rendahnya Pelayanan Masih banyak Warga sekolah
kesadaran Publik ditemukannya mampu
untuk sampah menciptakan
menanamkan bungkus kondisi sekolah
tentang hidup makan yang yang bersih dari
bersih dan berserakan di sampah
sehat di SD 4 halaman bungkus
Getasrabi sekolah makanan
(sumber:
individu)

4. Belum Pelayanan jumlah peserta didik


optimalnya Publik kunjungan gemar
pemanfaatan peserta didik ke mengunjungi
perpustakaan perpustakaan perpustakaan,
sekolah SD 4 sangat rendah. dan
Getassrabi meningkatkan
(sumber: minat baca siswa
individu)
5. Kurangnya Whole of Komunikasi Komunikasi
komunikasi Govern antara guru antara guru
guru dengan ment dengan dengan orangtua
orangtua orangtua terkait diharap lebih
siswa di SD 4 perkembangan optimal agar
6
Identifikasi Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
No
Isu ASN Ini Diharapkan
Getassrabi belajar siswa terjalin kerjasama
(sumber: masih terasa yang baik demi
individu) kurang. keberlangsungan
perkembangan
belajar siswa.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah


dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu
mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusinya.
Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu yakni berupa analisis APKL dan USG.
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu
bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas
isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan pendekatan
APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis
APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat actual, problematic,
kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan
unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang
menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.

Tabel 2 Parameter APKL


No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam
proses kejadian sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusinya
3 Kekhalayakan ( K Isu yang secara langsung menyangkut

7
) hajat hidup orang banyak dan bukan
hanya untuk kepentingan seseorang
atau sekelompok kecil
4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal, pantas dan
realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Berikut ini beberapa isu yang ada pada SD 4 Getassrabi, yang


akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk
lebih jelasnya lihat tabel berikut ini :
Tabel 3 Penetapan Isu dengan Metode APKL
No Prinsip Identifikasi isu Kriteria Ketera-
ASN ngan
A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
Kurang optimalnya + + + + Memenuhi
penanaman nilai syarat
Nasionalisme siswa
Pelayanan
1. kelas II SD 4
Publik
Getassrabi Kecamatan
Gebog Kabupaten
Kudus
Kurangnya + + + + Memenuhi
penggunaan media syarat
pembelajaran yang
Manajeme bervariasi di SD 4
2.
n ASN Getassrabi Kecamatan
Gebog Kabupaten
Kudus
Pelayanan Rendahnya kesadaran + + - + Tidak
Publik untuk menanamkan memenuhi
tentang hidup bersih syarat
3. dan sehat di SD 4
Getasrabi Kecamatan
Gebog Kabupaten
Kudus

Pelayanan Belum optimalnya + + + + Memenuhi


Publik pemanfaatan syarat
perpustakaan sekolah
4. SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus

8
Kurangnya komunikasi + + + - Tidak
guru dengan orangtua Memenuhi
Whole of siswa di SD 4 syarat
5. Governme Getassrabi Kecamatan
nt Gebog Kabupaten
Kudus
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG
Alat bantu selanjutnya setelah APKL dalam penetapan
isu yang berkualitas yaitu menggunakan kriteria analisis USG
dengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Isu yang telah
diseleksi dengan menggunakan metode APKL kemudian di
analisis lagi dengan menggunakan metode USG. Urgency:
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di SD 4 Getassrabi
disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4 Analisis Isu dengan Metode USG
No Isu Kriteria Jumlah Pering-
U S G kat
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
1. Kurang optimalnya
penanaman nilai
Nasionalisme
siswa kelas II SD 4 5 5 5 15 I
Getassrabi
Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus
2. Kurangnya
penggunaan media
pembelajaran yang
bervariasi di SD 4 5 4 5 14 II
Getassrabi
Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus

9
3. Belum optimalnya
pemanfaatan
perpustakaan
sekolah di SD 4 4 5 4 13 III
Getassrabi
Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus

Dari ketiga isu problematik tersebut, ditetapkan isu paling


prioritas yakni “Kurang Optimalnya penanaman Nilai
Nasionalisme Pada Siswa Kelas II SD 4 Getassrabi Kecamatan
Gebog Kabupaten Kudus” dengan perolehan skor USG 15.
Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang
telah dianalisis menggunakan metode USG dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 5. Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber
No Identifikasi Isu Dampak
Isu
1 Pelayanan Kurang Terjadinya penurunan
Publik optimalnya moral pada diri peserta
penanaman nilai didik, kurang menghargai
Nasionalisme jasa para Pahlawan dan
siswa kelas II SD pentingnya
4 Getassrabi memperjuangkan
Kecamatan kemerdekaan, siswa
Gebog bersikap individualistik.
Kabupaten Jika hal ini berlanjut akan
Kudus memecah belah
persatuan dan kesatuan
NKRI.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

C. Rumusan Masalah

Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, maka


dapat diidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu “Kurang
Optimalnya Penanaman Nilai Nasionalisme Siswa Kelas II SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus”. Maka rumusan
masalah rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
10
Bagaimana cara mengoptimalkan penanaman nilai Nasionalisme siswa
kelas II SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus serta
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) pada setiap
kegiatan?

D. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktulisasi ini adalah


Untuk mengetahui cara mengoptimalkan penanaman nilai
Nasionalisme siswa kelas II SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus serta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS (ANEKA) pada setiap kegiatan.

E. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Diri Sendiri
a. Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat menanamkan perilaku
positif bagi diri sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai dasar
ANEKA
b. Dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
saat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru kelas.
2. Bagi Peserta Didik
a. Menanamkan pada diri siswa nilai Nasionalisme.
3. Bagi Institusi
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SD 4 Getassrabi yaitu
Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan
berbudaya
b. Membiasakan disiplin semua warga sekolah.
4. Bagi Masyarakat
Dengan adanya Aparatur sipil Negara yang berkompeten,
serta memiliki etika pelayanan yang baik, diharapkan dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin,
sehingga tercipta kepuasan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan pada setiap institusi dan lembaga milik pemerintah.

11
BAB II
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
a. Identitas sekolah
Nama sekolah : SD 4 Getassrabi
NPSN / NSS : 20317349 / 101031906068
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi Sekolah :A
SK Akreditasi :
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Jl. Kebangsan Getassrabi Gebog
Kudus

RT / RW : I / III
Desa / Kelurahan : Getassrabi
Kode Pos : 59354
Kecamatan : Gebog
Lintang / Bujur : -6.7634/110.8076

2. Dasar Hukum Pembentukan


SK Pendirian Sekolah : 421.2/008/08/71/86
Tgl SK Pendirian : 06 Februari 1986
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional :
Tgl SK Izin
Operasional : 1977
Luas Tanah : 2,154 M2

12
3. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a. Visi SD 4 Getassrabi
Pelaksanaan tugas Guru di wilayah kerja SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
diselenggarakan dalam upaya mendukung Visi organisasi yaitu
“Menjadi sekolah yang unggul dalam IMTAQ, IPTEK,
pengetahuan, Keterampilan,dan Berbudaya.”

b. Misi SD 4 Getassrabi
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan
bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi dari SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog
Kabupaten Kudus, untuk mencapai visi tersebut sebagai
berikut.
1. Mengembangkan keyakinan semua warga sekolah bahwa
SD 4 Getassrabi dapat berprestasi dan meraih keunggulan
secara kompetitif.
2. Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius
dan berbudaya;
3. Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar
nasional
4. Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan
kebutuhan hidup siswa pada konteks global;
5. Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 dan KTSP 2013 yang sesuai dengan
kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi yang
diperlukannya;
6. Mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal;

13
7. Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa;
8. Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi
percepatan pembaharuan sekolah;
9. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan;
10. Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap
dan terukur.
11. Menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar;
12. Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai pendukung keunggulan pembelajaran;
13. Mengembangkan budaya sekolah yang menjaga keamanan
fisik, psikologis, sosial yang sehat, dinamis, dan kompetitif.
14. Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk
indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk
guru, ramah siswa, dan seluruh warga sekolah;
15. Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan
dan akuntabel;
c. Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Dinas Kabupaten Kudus yang
menjadi patokan di SD 4 Getassrabi adalah:
1. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
2. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta: memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yangsudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat).
3. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau dituntut dari pekerjaan.
4. Pembelajar

14
Selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan
profesionalsme.
5. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian
penghargaan bagi karyawan yang kompeten.
6. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
7. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi
d. Tujuan SD 4 Getassrabi
Tujuan Umum
Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
1) Mewujudkan mutu lulusan
 Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
 Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dan
metakognitif sebagai dukungan terhadap penguasaan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata;
 Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret ;
2) Merumuskan struktur kurikulum
Menyusun struktur kurikulum tingkat satuan
pendidikan memuat kompetensi (sikap, pengetahuan, dan

15
keterampilan); materi pelajaran yang perlu siswa kuasai;
penyebaran peta beban belajar siswa yang memungkinkan
siswa dapat mengembangkan potensi diri dan prestasi
secara optimal secara alamiah melalui proses pengalaman
belajar yang efektif.
4. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru
Struktur organisasi pendidikan SD 4 Getassrabi
mencerminkan adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai
tujuan pendidikan. Adapun struktur organisasi SD 4 Getassrabi
disajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.

16
Gambar 1 Struktur Organisasi SD 4 Getassrabi

KEPALA SEKOLAH KOMITE

SUKARNO, S.Pd. MUCHTAR, S. Pd. I


SD
PERPUSTAKAAN TATA USAHA

SRI HARTATI, S.PD ELOK FAIQOH, S.Pd

GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6

BARISIH,S.Pd.SD INAYATUR ROHMAH, S.Pd SUHARTOYO, S.Pd. SRI HARTATI, S.PD SUNAMI, S.Pd. NASIHIN,S.Pd.SD

GURU PENJASKES GURU AGAMA ISLAM GURU BAHASA INGGRIS PENJAGA

KUMALA RAHMAWATI, S. Pd NAILASSA’ADAH, S.Pd.I APRILIA RETNO SUBANI

17
5. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Guru Tetap (PNS) :7
Guru Tidak Tetap (Honor) :2
Staf Administrasi :1
Siswa Perempuan :41
Siswa Laki-laki :51
Rombongan Belajar :6

Tabel 6 Data Guru dan Karyawan Sekolah


No Nama/NIP Pangkat/Gol Jabatan
.
1 SUkarno, S.Pd. SD Pembina/ Kepala
NIP. 19660318 198903 1 015 Iva Sekolah
2 Sri Hartati Pembina/ Guru Kelas V
NIP. 195911150 197911 2 007 Iva
3 Barisih,S.Pd.SD Pembina/ Guru Kelas I
NIP. 19610419 198901 2 003 Iva
4 Suhartoyo, S.Pd. SD Penata Kelas III
NIP. 19650514 199403 1 004 /IIIc
5 Sunami, S.Pd Penata Muda Guru Kelas V
NIP. 19720708 200604 2 008 /IIIa
6 Nasihin,S.Pd Penata Muda Guru Kelas VI
NIP. 19740501 200903 1 002 /IIIa
7 Inayatur Rohmah, S.Pd. Penata Muda Guru Kelas II
NIP. 19920908 201903 2 021 /IIIa

8 Nailassa’adah, S. Pd. I Penata Muda Guru PAI


NIP. 19920124 201903 1 013 /IIIa Kelas I-VI
9 Dewi Murni, S. Pd. I Guru
NIP. 19900708 201903 1 011
10 Aprilia Retno W. S. Pd. Guru Bahasa
Inggris
11 Kumala Rahmawati, S. Pd - Guru PJOK
12 Elok Faiqoh, S. Pd - TU
13 Subani Pengatur Penjaga
Muda Tk. I

18
Jumlah peserta didik di SD 4 Getassrabi berjumlah 92, dengan
rincian terlampir ditabel jumlah peserta didik di bawah ini

Tabel 7 Rincian Jumlah Peserta Didik SD 4 Getassrabi


Kelamin Kelas
Jumlah
Jumlah I II III IV V VI
Laki-laki 6 7 10 9 4 5 41
Perempuan 7 6 7 7 12 12 51
Jumlah 13 13 17 16 16 17 92
Jumlah Kelas 1 1 1 1 1 1 6

b. Sarana dan Prasarana


SD 4 Getassrabi memiliki bangunan yang cukup lengkap.
Dari ruang kelas terdiri dari 6 ruang, 1 ruang untuk kantor kepala
sekolah, guru dan staf 1 gedung perpustakaan terpisah, 4 kamar
mandi/toilet, lapangan upacara dan 1 ruang Musholla.
Fasilitas dalam ruang kelas sudah baik mengunakan 2 jenis
papan tulis yaitu papan tulis hitam dan papan tulis putih. Kursi dan
meja siswa serta guru sudah terpenuhi di setiap kelas. Setiap
kelas juga memiliki lemari untuk menyimpan buku-buku.
Tabel 8 Sarana dan Prasarana SD 4 Getassrabi
No Jenis Sarana Prasarana Banyak Jenis Ruang
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Permanen
2 Ruang Kelas 1 1 Permanen
3 Ruang Kelas 2 1 Permanen
4 Ruang Kelas 3 1 Permanen
5 Ruang Kelas 4 1 Permanen
6 Ruang Kelas 5 1 Permanen
7 Ruang Kelas 6 1 Permanen
8 Ruang Perpustakaan 1 Permanen
9 Ruang UKS 1 Permanen
10 Kamar Mandi 4 Permanen
11 Lapangan Upacara 1 Permanen

19
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun
2014 pasal 1, aparatur sipil negara memiliki tugas-tugas diantaranya:
a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia
Selain tugas tersebut di atas, aparatur sipil negara juga memiliki
kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku tersebut
diantaranya:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;

20
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

2. Jabatan Fungsional Guru


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun
2009, Jabatan fungsinal guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
untuk mlakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dari pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Jabatan
fungsional guru adalah jabatan tingkat keahlian termasuk dalam
rumpun pendidikan tingkat taman kanak-kanak, dasar, lanjutan, dan
sekolah khusus.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru
berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu pada jenjang pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


Tugas dan fungsi guru didasari oleh beberapa pedoman dan
peraturan perundangan yang berlaku, diantaranya
Tugas Guru:

Tugas guru dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat 2 UU No. 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 UU No.

21
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan
Pemerintah No. 74 2008 tentang Guru. Tugas tersebut meliputi
a) Merencanakan pembelajaran
b) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d) Membimbing dan melatih siswa / siswa;
e) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok
yang sesuai;
g) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b) Menyusun silabus pembelajaran
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
f) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
g) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
h) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
i) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah / madrasah dan nasional
j) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler roses
pembelajaran;
l) Melaksanakan pengembangan diri

22
m)Melaksanakan publikasi ilmiah dan / atau karya inovatif; dan
n) Melakukan presentasi ilmiah
C. Role Model

Nama : Sunami, S. Pd
NIP :19720703 200604 2 008
Pangkat/Golongan Ruang : Penata muda / IIIa
Terhitung Mulai Tanggal : 01 April 2006
Nama Sekolah : SD 4 Getassrabi
Alamat : Jojo Mejobo Kudus
Ibu Sunami, S. Pd kelahiran Kudus, 03 Juli 1972 yang bertempat
tinggal di Jojo Mejobo Kudus merupakan guru kelas V di SD 4
Getassrabi. Beliau mulai diangkat ASN tahun 2006. Sebelum
ditempatkan di SD 4 Getassrabi beliau pernah bekerja di Pura.
Mengabdi di SD 4 Getassrabi sejak 01 April 2006, 13 tahun sudah
beliau menyusuri jalan yang lumayan jauh dari Mejobo ke Gebog.
Meskipun demikian tak mematahkan semangatnya untuk mengajar
siswa-siswa SD 4 Getassrabi. Disiplin waktu, itulah prinsip hidupnya
walaupun jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh tetapi beliau tidak
pernah telat datang ke sekolah. Sikapnya yang tegas dan tidak memihak
antara yang satu dengan yang lain. Selain itu, Semangat beliau ini yang
menjadikan penulis banyak mengambil pelajaran. Komitmen, semangat
dan integritas beliau untuk tetap menjalani peran sebagai abdi
masyarakat melalui perannya menjadi guru sangat mengisnpirasi
penulis.

23
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan ASN
Unit Kerja : SD 4 Getassrabi
Identifikasi isu : 1. Kurang optimalnya penanaman nilai
Nasionalisme siswa kelas II SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
2. Kurangnya penggunaan media pembelajaran
yang bervariasi SD 4 Getassrabi Kecamatan
Gebog Kabupaten Kudus.
3. Rendahnya kesadaran untuk menanamkan
tentang hidup bersih dan sehat SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus.
4. Belum optimalnya pemanfaatan
perpustakaan sekolah SD 4 Getassrabi SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus.
5. Kurangnya komunikasi guru dengan
orangtua siswa di SD 4 Getassrabi SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus.
Gagasan : 1. Menyanyikan lagu Nasional dan lagu daerah
penyelesaian (Sumber: Inovasi).
isu 2. Membuat Hiasan gantung berupa gambar
dan nama Pahlawan (Sumber: Inovasi).
3. Melakukan 3M ( Menggunting, Menyusun,
dan Menempel) gambar bertema
Nasionalisme(Sumber: Inovasi).

24
4. Memakai PIN Garuda (Sumber: Inovasi).
5. Lomba membaca Puisi bertema Pahlawan
(Sumber: Inovasi)
6. Bermain TTS (Teka-Teki SIlang) tentang
Nasionalisme (Sumber: Inovasi).
Isu yang diambil : Kurang optimalnya penanaman nilai
Nasionalisme siswa kelas II SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.

25
Daftar rancangan kegiatan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS yang penulis buat dapat digambarkan ke
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 9 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyanyikan Siswa mampu Dilaksanakanny Menyanyikan lagu
lagu menyanyikan a kegiatan Nasional dan lagu
Nasional dan lagu Nasional menyanyikan daerah dengan
lagu daerah dan daerah lagu Nasional penuh kepercayaan
(Sumber: dan lagu Daerah dan integritas hal
Inovasi) 1. Konsultasi dengan 1. Arahan dari 1. Etika Publik memberikan ini menguatkan nilai
kepala sekolah kepala Saya melakukan kontribusi organisasi
sekolah di konsultasi dengan terhadap misi integritas.
catat di kepala sekolah sekolah yaitu
notulen secara sopan menciptakan
santun kehidupan
sekolah yang
Nasionalisme berbudaya
Saya melakukan religius dan
konsultasi dengan berbudaya.
kepala sekolah
untuk mencapai
kesepakatan
(musyawarah:sil
a ke-empat)

26
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

2. Mencari lirik lagu Adanya lirik 2. Anti Korupsi


Nasional dan daerah lagu Nasional Saya mencari lirik
dan daerah lagu Nasional dan
daerah di buku
kumpulan lagu
maupun internet
dengan usaha
mandiri dan kerja
keras
3. Mencetak leaflet lagu 2. Adanya 3. Komitmen Mutu
Nasional dan lagu Leaflet lagu Saya mencetak
daerah Nasioanal leaflet lagu
dan daerah Nasional dan
. daerah secara
efisien sesuai
jumlah yang
dibutuhkan

Akuntabilitas
Saya mencetak
leflet lagu
Nasional dan
daerah dengan
penuh Tanggung
Jawab.
27
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Anti Korupsi.
Saya mencetak
lagu Nasional dan
daerah dengan
usaha mandiri
dan kerja keras.

4. Membagikan leaflet 3. Siswa 4. Anti Korupsi


lagu nasional dan memperoleh Saya membagikan
lagu daerah kepada Leaflet lagu leaflet lagu
siswa Nasioanal Nasional dan lagu
dan daerah daerah dengan
penuh
tanggungjawab
Akuntabilitas
Saya membagikan
leaflet lagu
Nasional dan lagu
daerah secara
adil Kepada
seluruh siswa

5. Pelaksanaan 4. Siswa 5. Akuntabilitas


kegiatan memiliki sikap Saya berkomitmen
menyanyikan lagu kecintaan untuk
28
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nasional pada pra terhadap lagu melaksanakan
kegiatan nasional dan program serta
pembelajaran dan lagu daerah menjamin
lagu daerah pada serta memiliki pelaksanaannya
akhir pembelajaran sikap percaya secara konsisten
diri dalam
menyanyikan
lagu nasional
dan daerah.
6. Mendokumentasika 5. Dokumentasi 6. Anti Korupsi
n kegiatan berupa foto Jujur bahwa telah
menyanyilkan lagu dan video melaksanakan
Nasional dan lagu kegiatan dengan
Daerah sesungguhnya

2. Membuat Adanya hiasan


hiasan gantung
gantung Gambar dan Dilaksanakanny Membuat hiasan
berupa nama pahlawan a kegiatan gantung dengan
gambar dan yang di pasang membuat hiasan inovatif hal ini
nama di langit-langit berupa gambar menguatkan nilai
Pahlawan kelas dan nama organisasi inovatif
(sumber: Pahlawan
inovasi) 1. Mengkonsultasikan 1. Arahan dari 1. Etika Publik memberikan
kegiatan dengan kepala Saya melakukan kontribusi
kepala sekolah sekolah konsultasi dengan terhadap misi
29
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dicatat di kepala sekolah sekolah yang ke
notulen secara sopan -6 yaitu
santun Mengembangka
n pembelajaran
Nasionalisme dengan
Saya melakukan pendekatan
konsultasi dengan saintifik yang
kepala sekolah aktif, inovatif,
untuk mencapai kreatif, efektif
kesepakatan dan
(musyawarah:sil menyenangkan
a ke-empat) untuk
mengembangka
2. Mempersiapkan 2. Tersedianya 2. Anti Korupsi n potensi
pembuatan hiasan alat dan Saya peserta didik
gantung bahan mempersiapkan secara optimal
membuat alat dan bahan dan ke-11 yaitu
hiasan yang digunakan Menggunakan
gantung dengan penuh lingkungan
disiplin dan sekolah sebagai
penuh tanggung sumber belajar
jawab.
3. Pembuatan hiasan 3. Adanya 3. Komitmen mutu
gantung gambar dan hiasan Membuat hiasan
nama pahlawan gantung gantung dengan
gambar dan Inovatif
30
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nama
Pahlawan Anti Korupsi.
Saya berusaha
membuat hiasan
gantung dengan
kerja keras.

Etika Publik
Saya menjalin
komunikasi
dengan siswa saat
menjelaskan
tahapan dalam
pembuatan hiasan
gantung

Akuntabilitas
Saya memberi
kepercayaan
kepada siswa
untuk dalam
membuat hiasan
gantung.

4. Menilai hasil karya 4. Nilai Siswa 4. Anti Korupsi


31
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
siswa Saya menilai
dengan jujur
5. Menempelkan hiasan 5. Hiasan 5. Anti Korupsi
gantung gambar dan gantung Saya siap bekerja
nama Pahlawan tertempel di keras
langit-langit menempelkan
hiasan di langit-
langit

Etika Publik
Saya bekerja
sama dengan
siswa untuk
bersama-sama
dalam menempel
hiasan gantung

Nasionalisme
Saya bekerja
sama dengan
siswa merupakan
pengalaman
Pancasila sila ke-
3

Akuntabilitas
32
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya memberi
kepercayaan
kepada siswa
untuk saling
bekerja sama
dalam menempel
hiasan gantung.

6. Mendokumentasikan 6. Foto dan 6. Anti Korupsi


kegiatan hiasan video dari Jujur bahwa telah
gantung kegiatan melaksanakan
yang kegiatan dengan
dilakukan sesungguhnya
3. Melakukan Adanya hasil Dilaksanakanny Dalam pembuatan
3M ( gambar a kegiatan 3M 3M memiliki
Menggunting, Nusantara memberikan kemampuan dalam
Menyusun, kontribusi melaksanakan tugas
dan 1. Mengkonsultasikan 1. Arahan dari 1. Etika Publik terhadap misi dan terlibat aktif. Hal
Menempel) kegiatan dengan kepala Saya melakukan sekolah yang ke ini menguatkan nilai
gambar kepala sekolah sekolah konsultasi dengan -6 yaitu organisasi
bertema dicatat di kepala sekolah Mengembangka pembelajar untuk
Nasionalsime notulen secara sopan n pembelajaran mengembangkan
(sumber: santun dengan kompetensi dan
inovasi) pendekatan terlibat aktif
Nasionalisme saintifik yang
Saya melakukan aktif, inovatif,
33
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
konsultasi dengan kreatif, efektif
kepala sekolah dan
untuk mencapai menyenangkan
kesepakatan untuk
(musyawarah:sil mengembangka
a ke-empat) n potensi
peserta didik
2. Mempersiapkan 2. Tersedianya 2. Anti Korupsi secara optimal
bahan untuk bahan 3M Saya
membuat 3M mempersiapkan
alat dan bahan
yang digunakan
dengan penuh
disiplin dan
penuh tanggung
jawab

Saya berusaha
mempersiapkan
pembuatan 3M
dengan kerja
keras
3. Pembuatan 3M 3. Hasil gambar 3. Komitmen mutu
3M Saya berusaha
membuat 3M
dengan Inovatif
34
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Etika Publik
Saya menjalin
komunikasi
dengan siswa saat
menjelaskan
tahapan dalam
pembuatan 3M.
Akuntabilitas
Saya
menyampaikan
arahan dengan
jelas dan
transparan.
Saya memberi
kepercayaan
kepada siswa
dalam membuat
3M.

4. Menjelaskan gambar 4. Pemahaman 3. Etika Publik


yang tersusun dari siswa tentang Saya
kegiatan 3M Negara menjelaskan
Indonesia kepada siswa
yang secara
berbentuk komunikatif.
35
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kepulauan dan
nama dari Akuntabilitas.
pulau tersebut Saya
menjelaskan
dengan
transparan dan
kejelasan
kegiatan
keagamaan.
5. Menilai hasil 3M 5. Nilai hasil 3M 4. Anti Korupsi
Saya menilai
dengan jujur
6. Mendokumentasikan 6. Foto dan 5. Anti Korupsi
kegiatan video dari Jujur bahwa
kegiatan yang telah
dilakukan melaksanakan
kegiatan dengan
sesungguhnya
4 Memakai pin Siswa Dilaksanakanny nilai organisasi
Garuda memakai pin a kegiatan terlibat aktif untuk
(sumber: Garuda membuat PIN berani bertanya.
inovasi) Garuda
1. Mengkonsultasikan 1. Arahan dari 1. Etika Publik memberikan
kepada kepala kepala Saya melakukan kontribusi
sekolah tentang sekolah konsultasi dengan terhadap misi
pembuatan PIN dicatat di kepala sekolah sekolah yang ke
36
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Garuda notulen secara sopan -6 yaitu
santun Mengembangka
n pembelajaran
Nasionalisme dengan
Saya melakukan pendekatan
konsultasi dengan saintifik yang
kepala sekolah aktif, inovatif,
untuk mencapai kreatif, efektif
kesepakatan dan
(musyawarah:sil menyenangkan
a ke-empat) untuk
mengembangka
2. Mempersiapkan alat 2. Tersedianya 2. Anti Korupsi n potensi
dan bahan membuat alat dan Saya peserta didik
pin Garuda bahan mempersiapkan secara optimal
membuat pin alat dan bahan
Garuda yang digunakan
dengan penuh
disiplin dan
penuh tanggung
jawab.
3. Guru membimbing 3. Hasil pin 3. Komitmen mutu
siswa membuat pin garuda Membuat pin
Garuda dengan Inovatif

Anti Korupsi.
37
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya berusaha
membuat pin
dengan kerja
keras dan penuh
tanggung jawab.

Akuntabilitas
Saya
menyampaikan
arahan dengan
jelas dan
transparan.
Saya memberi
kepercayaan
kepada siswa
dalam membantu
membuat pin.
4. Guru meminta siswa 4. Siswa 4. Nasionalisme
untuk saling memakai pin (Sila ke dua:
memasangkan PIN tolong
Garuda dengan menrolong)
teman sebelahnya Saya meminta
siswa untuk saling
tolong menolong
memasangkan PIN

38
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Guru bertanya jawab 5. Pemahaman 5. Anti Korupsi
dengan siswa siswa Saya melakukan
tentang Burung mengenai tanya jawab agar
garuda burung dapat
garuda menumbuhkan
sebagai keberanian pada
lambang diri siswa
negara
Indonesia Akuntabilitas
Saya melakukan
tanya jawab agar
siswa dapat
memperoleh
kejelasan

Etika Publik
Saya melakukan
tanya jawab
dengan harapan
dapat menjunjung
tinggi etika luhur
dalam bertanya.
Selain itu supaya
ada komunikasi
antara guru
dengan siswa
39
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Mendokumentasikan Foto dan video 6. Anti Korupsi
kegiatan dari kegiatan Jujur bahwa saya
yang dilakukan telah
melaksanakan
kegiatan dengan
sesungguhnya
5. Lomba Pemenang Kegiatan ini Menilai dengan adil
membaca lomba juara I, memberikan (Akuntabilitas),
Puisi II, dan III kontribusi dan jujur (Anti
bertema terhadap misi Korupsi) hal ini
Pahlawan 1. Mengkonsultasikan 1. Arahan dari sekolah yang menguatkan nilai
(sumber: kepada kepala kepala 1. Etika Publik ke 1 yaitu organisasi keadilan
Inovasi) sekolah tentang sekolah Saya melakukan Mengembangk
pembuatan PIN dicatat di konsultasi dengan an keyakinan
Garuda notulen kepala sekolah semua warga
secara sopan sekolah bahwa
santun SD 4
Getassrabi
Nasionalisme dapat
Saya melakukan berprestasi
konsultasi dengan dan meraih
kepala sekolah keunggulan
untuk mencapai secara
kesepakatan kompetitif dan
(musyawarah:sil ke 6
a ke-empat) Mengembangk
40
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mencari puisi dari 2. Tersedianya 2. Anti Korupsi an
internet teks puisi Saya mencari teks pembelajaran
puisi di internet dengan
dengan usaha pendekatan
mandiri dan kerja saintifik yang
keras aktif, inovatif,
3. Membuat 3. Surat 3. Akuntabilitas kreatif, efektif
pemberitahuan pemberitahu Saya membuat dan
kepada wali murid an pemeberitahuan menyenangkan
tentang adanya lomba agar ada untuk
dan piala bergilir. kejelasan dan mengembangk
transparansi an potensi
4. Mencetak leaflet puisi 4. Adanya 4. Komitmen Mutu peserta didik
bertema Pahlawan Leaflet puisi Saya mencetak secara optimal
Pahlawan leaflet puisi secara
efisien sesuai
jumlah yang
dibutuhkan

Akuntabilitas
Saya mencetak
leflet puisi dengan
penuh Tanggung
Jawab.

Anti Korupsi.
41
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya mencetak
puisi dengan
usaha mandiri
dan kerja keras.

5. Membagikan leaflet 5. Siswa 5. Anti Korupsi


puisi tentang memperoleh
Pahlawan leaflet puisi Saya membagikan
leaflet puisi
dengan penuh
tanggungjawab

Akuntabilitas
Saya membagikan
leaflet puisi secara
adil Kepada
seluruh siswa

6. Guru memberi contoh 6. Contoh 6. Etika Publik


membaca puisi membaca Saya Mengajarkan
tentang Pahlawan puisi kepada siswa
bertema untuk menghargai
Pahlawan komunikasi ketika
guru memberikan
contoh membaca
42
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
puisi.
Anti Korupsi
Dengan
memberikan
contoh membaca
puisi kepada siswa
saya
memngajarkan
kepada siswa
untuk peduli
kepada orang lain.

7. Guru meminta siswa 7. Siswa 7. Akuntabilitas


membaca puisi mampu
secara bergantian membaca Dengan membaca
Puisi puisi saya melatih
siswa untuk
memiliki
kepercayaan.

Anti Korupsi
Saya mengajarkan
kepada siswa
untuk memiliki
keberanian
membaca puisi di
43
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
depan kelas.

Anti Korupsi
Dengan
memberikan
contoh membaca
puisi kepada siswa
saya mengajarkan
kepada siswa
untuk peduli
kepada orang lain.

8. Guru bekerja sama 8. Nilai hasil 8. Etika Publik


dengan rekan kerja membaca
untuk menilai siswa puisi Saya bekerja
yang membaca puisi sama dengan
teman sejawat
untuk menilai
siswa membaca
puisi.

Akuntabilitas
Saya memberikan
kepercayaan
kepada teman
sejawat untuk
44
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menilai siswa
membaca puisi
9. Memberikan 9. Apresiasi 9. Etika Publik
apresiasi pemenang berupa Mengajarkan
lomba hadiah untuk kepada siswa
juara I, II, untuk bisa
dan III menerima
keputusan
Komitmen Mutu
Saya memberikan
apresiasi kepada
siswa merupakan
bentuk orientasi
mutu.

10. Mendokumentasikan 10. Foto dan 10. Anti Korupsi


kegiatan video dari Jujur bahwa saya
kegiatan telah
yang melaksanakan
dilakukan kegiatan dengan
sesungguhnya

6 Bermain TTS Adanya Kegiatan ini Membuat nama


(Teka-Teki kelompok memberikan kelompok dengan

45
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
SIlang) pemenang, kontribusi inovatif hal ini
tentang pengetahuan terhadap misi menguatkan nilai
Nasionalisme siswa tentang sekolah yang ke organisasi inovatif
(sumber: Nasionaslisme 1 yaitu
inovasi) 1. Melakukan konsulta 1. Arahan dari 1. Etika Publik Mengembangka
si dengan kepala kepala Saya melakukan n keyakinan
sekolah sekolah konsultasi dengan semua warga
dicatat di kepala sekolah sekolah bahwa
notulen secara sopan SD 4 Getassrabi
santun dapat
berprestasi dan
Nasionalisme meraih
Saya melakukan keunggulan
konsultasi dengan secara
kepala sekolah kompetitif dan
untuk mencapai ke 6
kesepakatan Mengembangka
(musyawarah:sil n pembelajaran
a ke-empat) dengan
2. Guru Membuat TTS 2. Adanya 2. (Anti Korupsi), pendekatan
lembar TTS saintifik yang
Saya membuat
TTS dengan kerja aktif, inovatif,
keras kreatif, efektif
dan
Saya membuat menyenangkan

46
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
TTS dengan untuk
bertanggungjawab. mengembangka
3. Guru menjelaskan 3. Pemahaman 3. Akuntabilitas n potensi
aturan bermain TTS siswa aturan Saya peserta didik
bermain TTS menyampaikan secara optimal
aturan permainan
dengan jelas dan
transparan

Etika Publik
Saya
menjelasakan
aturan permainan
kepada siswa agar
terjalin
komunikasi yang
baik

4. Guru 4. Siswa 4. Komitmen Mutu


mengelompokkan terbentuk Saya membentuk
peserta didik ke dalam kelompok
dalam 2 kelompok kelompok mengajarkan
untuk efektif dan
efisien dalam
bertindak.

47
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Guru meminta 5. Terbentuk 5. Akuntabilitas
peserta didik untuk nama Saya memberikan
menentukan sendiri kelompok kepercayaan
nama kelompoknya kepada siswa
untuk menentukan
sendiri nama
kelompoknya.

Nasionalisme

Saya mengajarkan
kepada siswa
untuk
bermusyawarah
dalam
menentukan nama
kelompok..

6. Guru bersama 6. Terpilihnya 6. Anti Korupsi


peserta didik kelompok Dalam
menentukan yang menentukan
kelompok mana bermain kelompok yang
yang bermain terlebih bermain terlebih
terlebih dahulu dahulu dahulu saya
dengan undian koin. mengatakan
secara jujur ssuai
48
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Konstribusi Penguatan nilai nilai
Kegiatan Substansi Mata terhadap visi organisasi
Pelatihan dan misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan undian
koin.
7. Pelaksanaan 7. Adanya 7. Anti Korupsi
Permainan TTS kelompok Saya mengajarkan
yang kepada siswa
menang dan untuk bermain
kalah dengan jujur
8. Guru memberikan 8. Apresiasi 8. Komitmen Mutu
apresiasi kepada berupa Saya memberikan
kelompok pemenang pemberian apresiasi kepada
hadiah. siswa merupakan
bentuk orientasi
mutu.
Etika Publik
Mengajarkan
kepada siswa
untuk bisa
menerima
keputusan
9. Mendokumentasikan 9. Foto dan 9. Anti Korupsi
kegiatan video dari Jujur bahwa saya
kegiatan telah melaksanakan
yang kegiatan dengan
dilakukan sesungguhnya

49
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi penulis berencana menjadwalkan kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 10 Jadwal Rancangan Aktualisasi

Oktober 2019 November 2019


Bukti
No Kegiatan
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 Kegiatan
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7

Menyanyikan lagu
Nasional dan lagu Foto, video,
1 dan lirik lagu-
daerah lagu

Membuat Hiasan
gantung berupa Hiasan
2 gambar dan nama gantung, foto,
Pahlawan video

Melakukan 3M ( Gambar hasil


Menggunting, 3 M, foto,
Menyusun, dan video
3 Menempel) gambar
bertema
Nasionalisme

Memakai PIN PIN, foto,


50
4 Garuda video

Lomba membaca
Puisi bertema Foto, Video,
5
Pahlawan Piala,Puisi

Bermain TTS (Teka-


TTS, foto,
6. Teki SIlang) tentang
video
Nasionalisme

Keterangan :

= Hari Ahad

= Hari Besar Keagamaan

= Hari Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

51
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan


ada hal-hal yang menjadi kendala bagi penulis. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk menghadapi kendala
tersebut agar tidak menimbulkan ketidakefisienan waktu pelaksanaan
yang terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala
dituangkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 11 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
No Kegiatan Kendala yang dihadapi Strategi
menghadapi
kendala
1 Menyanyikan 1. Siswa tidak langsung 1. Mengulang
lagu Nasional bisa dengan panjang menyanyikan
dan lagu daerah pendek lagu lagu 2-3 kali.

2 Membuat Hiasan 1. Siswa belum 1. Siswa yang


gantung berupa memahami langkah- kesulitan
gambar dan langkah kegiatan diberikan
nama Pahlawan pembuatan hiasan pendampingan
gantung dan
pengawasan
3 Melakukan 3M ( 1. Kesulitan menyusun 1. Menempelkan
Menggunting, gambar menjadi gambar yang
Menyusun, dan urutan yang benar utuh di papan
Menempel) tulis agar dapt
gambar bertema ditiru oleh siswa
Nasionalisme

4 Membuat PIN 1. Siswa tidak langsung 1. Melaksanakan


Garuda terbiasa dengan rutin

5 Lomba membaca 1. Siswa masih malu- 1. Memberikan


Puisi bertema malu membaca puisi motivasi
Pahlawan
6 Bermain TTS 1. Siswa kesulitan 1. Memberikan
(Teka-Teki menentukan bagian bimbingan dan
SIlang) tentang mendatar dan arahan secara
Nasionalisme menurun jelas

52
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai Guru Kelas Sekolah


Dasar dilaksanakan di SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus. Aktualisasi ini dilaksanakan selama off campus terhitung mulai
tanggal 12 Oktober sampai dengan 17 November 2019. Kegiatan
aktualisasi dan habituasi ini melaksanakan 6 kegiatan sebagai berikut:
1. Menyanyikan lagu Nasional dan lagu daerah (sumber inovasi)
2. Membuat hiasan gantung berupa gambar dan nama pahlawan
(sumber inovasi).
3. Melakukan 3M ( Menggunting, Menyusun, dan Menempel) gambar
bertema Nasionalisme (sumber inovasi).
4. Memakai PIN Garuda (sumber inovasi).
5. Lomba membaca Puisi bertema Pahlawan (sumber inovasi)
6. Bermain TTS (Teka-Teki SIlang) tentang Nasionalisme (sumber
inovasi)
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
Dasar ANEKA

Hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah


dilakukan, manfaat kegiatan, penguatan nilai organisasi, dan
dukungan bukti-bukti kegiatan dijabarkan sebagai berikut:
a. Kegiatan 1
1. Deskripsi Kegiatan
Menyanyikan lagu Nasional dilaksanakan sebelum
pembelajaran dimulai, sedangkan lagu daerah dinyanyikan di
akhir pembelajaran. Tujuan dari menyanyikan lagu Nasional dan
daerah yaitu mengenalkan kepada anak-anak akan lagu
nasional, selain itu syair lagu yang terdapat dalam lagu
Nasioanal yang mengobarkan semangat perjuangan akan
melatih untuk menghormati perjuangan para pahlawan bangsa
dan mengenang jasa-jasanya di dalam mempertahankan

53
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lagu daerah juga
perlu diperkenalkan kepada anak-anak supaya mereka
mengetahui kekayaan akan lagu-lagu daerah yang dimiliki oleh
Indonesia.
2. Hasil yang Dicapai
a. Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya telah
mengaktualisasikan beberapa nilai-nilai ANEKA, di antaranya
adalah etika publik, nasionalisme, komitmen mutu,
akuntabilitas, dan anti korupsi.
b. Output dari kegiatan ini yaitu menambah minat siswa untuk
mempelajari lagu nasional dan daerah serta meningkatkan
semangat sebelum dan sesudah pembelajaran. Dari kegiatan
ini siswa juga dikenalkan dengan lagu-lagu baru yang belum
pernah diajarkan kepada mereka. Dalam pelaksanaannya
siswa bersemangat untuk mempelajari lagu baru baginya baik
lagu nasional maupun daerah. Melalui kegiatan ini siswa juga
dapat mengembangkan minat maupun potensi dirinya melalui
kegiatan olah suara.
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum dalam tabel 12
berikut ini :
Tabel 12 Pelaksanaan Kegiatan 1
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Menyanyikan Lagu Nasional dan lagu daerah
Tanggal 15 Oktober- 16 November 2019
Pelaksanaan
Tahapan 1. Mengkonsultasikan kegiatan dengan kepala sekolah
Kegiatan 2. Mencari lirik lagu Nasional maupun daerah
3. Mencetak leaflet lagu Nasional dan lagu daerah
4. Membagikan leaflet lagu nasional dan lagu daerah
kepada siswa
5. Pelaksanaan menyanyikan lagu Nasional dan lagu
Daerah
6. Mendokumentasikan kegiatan menyanyilkan lagu
Nasional dan lagu Daerah
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun)
Dasar ANEKA a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
secara sopan santun.

54
2. Nasionalisme (musyawarah: sila ke-empat)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
untuk mencapai kesepakatan (musyawarah:sila ke-
empat)
3. Komitmen Mutu (efisien, komitmen, konsistensi)
a. Saya mencetak leaflet lagu Nasional dan daerah
secara efisien sesuai jumlah yang dibutuhkan.
4. Anti Korupsi (jujur)
a. Saya mencari lirik lagu Nasional dan daerah di buku
kumpulan lagu maupun internet dengan usaha
mandiri dan kerja keras
b. Saya mencetak lagu Nasional dan daerah dengan
usaha mandiri dan kerja keras.
c. Saya membagikan leaflet lagu Nasional dan lagu
daerah dengan penuh tanggung jawab.
d. Saya Jujur bahwa telah melaksanakan kegiatan
dengan sesungguhnya
5. Akuntabilitas (tanggung jawab, adil)
a. Saya mencetak leflet lagu Nasional dan daerah
dengan penuh Tanggung Jawab.
b. Saya membagikan leaflet lagu Nasional dan lagu
daerah secara adil Kepada seluruh siswa.
c. Saya berkomitmen untuk melaksanakan program
serta melaksankannya secara konsisten.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun)


a. Jika sikap santun tidak diterapkan maka dapat
menyebabkan hubungan yang kurang baik dengan
kepala sekolah maupun siswa. Dan dikhawatirkan
siswa akan meniru sikap guru yang tidak santun.
2. Nasionalisme (musyawarah: sila ke-empat)
a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu
dengan kepala sekolah dikhawatirkan tidak ada
kesepakatan sehinggan kegiatan tidak berjalan
lancar.
3. Komitmen Mutu (efisien, komitmen, konsistensi)
a. Jika saya tidak mencetak leaflet lagu Nasional dan
daerah secara efisien sesuai jumlah yang dibutuhkan
maka akan mengurangi kelancaran siswa dalam
menyanyikan lagu nasional dan daerah.
4. Anti Korupsi (mandiri, kerja keras, tanggung jawab,
dan jujur)
a. JIka saya tidak mencari lirik lagu Nasional dan
daerah di buku kumpulan lagu maupun internet

55
dengan usaha mandiri dan kerja keras akan
mengurangi kelancaran kegiatan menyanyikan lagu
Nasional dan daerah.
b. Jika saya tidak mencetak lagu Nasional dan daerah
dengan usaha mandiri dan kerja keras berarti saya
tidak serius dalam menjalankan kegiatan yang telah
saya rencanakan.
c. Jika saya tidak membagikan leaflet lagu Nasional dan
lagu daerah secara tanggung jawab maka dapat
menjadikan program tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya sehingga tujuan tidak tercapai.
d. Jika saya tidak Jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan sesungguhnya
5. Akuntabilitas (tanggung jawab, adil)
a. Jika saya tidak mencetak leflet lagu Nasional dan
daerah dengan penuh Tanggung Jawab maka dapat
menjadikan program tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya sehingga tujuan tidak tercapai.
b. Jika saya tidak membagikan leaflet lagu Nasional dan
lagu daerah secara adil kepada seluruh siswa dapat
menimbulkan sikap membedakan antara siswa yang
satu dengan yang lain .
c. Jika program tidak dilaksanakan secara konsisten
dikhawatirkan penanaman sikap cinta tanah air
melalui pembiasaan menyanyikan lagu nasional dan
daerah dapat terhambat dan hasil tidak optimal.
Dampak jika 1. Siswa tidak mengenal dengan lagu Nasional dan
kegiatan tidak daerah.
dilaksanakan 2. Siswa tidak bisa menyanyikan lagu Nsional dan daerah.
Kontribusi / 1. Diri Sendiri
Manfaat Dengan kegiatan ini, saya belajar jujur dan bertanggung
bagi Pihak Lain jawab untuk memperkenalkan dan mengajarkan anak-
anak menyanyikan lagu Nasional dan daerah sejak usia
dini / usia sekolah dasar.
2. Peserta DIdik
Kegiatan menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah
memberikan manfaat untuk meningkatkan semangat
siswa untuk mengikuti pembelajaran, mengajarkan
siswa untuk mencintai lagu nasional dan lagu daerah.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan menyanyikan lagu Nasional
terhadap dan lagu Daerah memberikan kontribusi terhadap misi
Pencapaian sekolah yaitu menciptakan kehidupan sekolah yang
Visi-Misi berbudaya religius dan berbudaya.
Organisasi

56
Penguatan Menyanyikan lagu Nasional dan lagu daerah dengan
Nilai-Nilai penuh kepercayaan dan integritas hal ini menguatkan
Organisasi nilai organisasi integritas.
Kendala Siswa tidak serius dalam bernyanyi
Strategi Mendekati dan menegur siswa yang tidak serius bernyanyi
Mengatasi
Masalah
Pengalaman Dengan mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA, maka
Baru yang pelaksanaan menyanyikan lagu Nasional dan daerah
Didapat berjalan dengan baik, lancar, dan siswa pun semakin
termotivasi dalam melaksanakan kegiatan ini. Begitu juga
dengan saya sebagai guru kelas menjadi semakin
bertambah pengetahuan dan kemampuan saya untuk
menyanyikan lagu Nasional dan lagu daerah.
Bukti kegiatan 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
2. Leaflet lagu Nasional dan daerah
3. Jadwal pemimpin nyanyi
4. Jadwal lagu Nasioanal dan daerah
5. Foto dan video dokumentasi
Lampiran 1. Mengkonsultasikan kegiatan dengan kepala sekolah
kegiatan

Nilai :
Etika Publik : santun
Nasionalisme : musayawarah

57
2. Mencari lirik lagu Nsional dan daerah

Nilai :
Anti Korupsi : mandiri dan kerja keras

58
3. Mencetak leaflet lagu Nasional dan lagu daerah

Nilai :
Akuntabilitas : penuh tanggung jawab

4. Membagikan leaflet lagu nasional dan lagu daerah


kepada siswa

59
Nilai :
Anti Korupsi : tanggung jawab
Akuntabilitas : Akuntabilitas

5. Pelaksanaan menyanyikan lagu Nasional dan lagu


Daerah berkomitmen untuk melaksanakan program
serta melaksankannya secara konsisten
(berlandaskan nilai Akuntabilitas)

Nilai :
Akuntabilitas : konsisten

b. Kegiatan 2
1. Deskripsi Kegiatan
Hiasan gantung berupa gambar tokoh pahlawan dan nama
dari tokoh tersebut dirangkai dengan menggunakan benang.
Hiasan gantung ini terdiri dari dua gambar tokoh pahlawan dan
nama dari masing-masing tokoh pahlawan tersebut. Urutan
dalam merangkai hiasan ini adalah diawali dengan gambar
tokoh dilanjutkan dengan nama tokoh pahlawan, hal yang sama
dilakukan untuk gambar tokoh pahlawan yang keuda. Hiasan ini
digantungkan di langit-langit kelas. Tujuan dari hiasan ini adalah
untuk mengenalkan kepada siswa tokoh-tokoh pahlawan.
2. Hasil yang Dicapai
a. Melalui kegiatan membuat hiasan gantung gambar dan
nama pahlawan, saya dapat mengaktualisasikan nilai-nilai

60
dasar ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenasi
pahlawan nasional Indonesia. Siswa memiliki pahlawan
nasional yang patut dijadikan teladan oleh siswa, bukan
sekedar pahlawan dalam dunia fiksi.
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum dalam tabel 13
berikut ini :
Tabel 13 Pelaksanaan Kegiatan 2
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Membuat hiasan gantung gambar dan nama pahlawan

Tanggal 21-24 Oktober 2019


Pelaksanaan
Tahapan 1. Mengkonsultasikan kegiatan dengan kepala sekolah
Kegiatan 2. Mempersiapkan pembuatan hiasan gantung
3. Pembuatan hiasan gantung gambar dan nama
pahlawan
4. Menilai hasil karya siswa
5. Menempelkan hiasan gantung gambar dan nama
Pahlawan
6. Mendokumentasikan kegiatan hiasan gantung
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun, komunikatif, kerja sama)
Dasar ANEKA a. Saya bersikap santun saat berkonsultasi dengan
kepala sekolah.
a. Saya menjalin komunikasi dengan siswa saat
menjelaskan tahapan dalam membuat hiasan
gantung..
b. saya bekerja sama dengan siswa untuk bersama-
sama dalam menempel hiasan gantung.
2. Nasionalisme (sila ke empat: musyawarah, sila ke
tiga: bekerja sama)
a. Saya bermusyawarah terlebih dahulu dengan kepala
sekolah mengenai kegiatan yang akan saya lakukan
b. saya bekerja sama dengan siswa menempel hiasan
merupakan pengalaman Pancasila sila ke- 3.

3. Komitmen mutu (inovatif)


a. Saya membuat hiasan gantung dengan Inovatif

4. Anti Korupsi (disiplin, tanggung jawab , kerja keras,


jujur)

61
a. Saya mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dengan penuh disiplin dan penuh
tanggung jawab.
b. Saya berusaha membuat hiasan gantung dengan
kerja keras.
c. Saya menilai karya siswa dengan jujur
d. Saya siap bekerja keras menempelkan hiasan di
langit-langit.
e. Saya jujur bahwa telah melaksanakan kegiatan
dengan sesungguhnya

5. Akuntabilitas (kepercayaan, kerja sama)


a. Saya memberi kepercayaan kepada siswa untuk
membuat hiasan gantung
b. Saya memberi kepercayaan kepada siswa untuk
saling bekerja sama dalam menempel hiasan
gantung.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun, komunikatif, kerja sama)


a. Jika sikap santun tidak diterapkan maka dapat
menyebabkan hubungan yang kurang baik dengan
kepala sekolah maupun siswa. Dan dikhawatirkan
siswa akan meniru sikap guru yang tidak santun.
b. Jika saya tidak menjalin komunikasi dengan siswa
saat menjelaskan tahapan dalam pembuatan hiasan
gantung maka banyak siswa yang keseulitan
menyelesaikan tugas.
c. Jika saya tidak bekerja sama dengan siswa untuk
bersama-sama dalam menempel hiasan gantung
maka kegiatan tidak dapat selesai sesuai waktu
rencana awal.
2. Nasionalisme (sila ke empat: musyawarah, sila ke
tiga, bekerja sama)
a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan terlebih
dahulu dengan kepala sekolah dikhawatirkan tidak
ada kesepakatan sehingga kegiatan tidak berjalan
lancar.
a. Jika saya tidak bekerjasama dengan siswa
menempel hiasan pekerjaan menjadi tidak cepat
selesai, tidak dapat memberikan contoh
pengalaman sila ke tiga.

3. Komitmen mutu (inovatif)


a. Jika saya tidak membuat hiasan gantung dengan
Inovatif dikhawatirkan siswa tidak tertarik mengikuti

62
kegiatan sehingga kegiatan berjalan kurang lancar.
4. Anti Korupsi (kerja keras, jujur)
a. Jika saya tidak mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dengan penuh disiplin dan tanggung
jawab kegiatan yang akan saya lakukan menjadi
asal jadi.
b. Jika saya tidak berusaha membuat hiasan gantung
dengan kerja keras maka hasil yang diperoleh
kurang maksimal.
c. Jika saya tidak menilai dengan jujur maka saya
telah berlaku tidak adil.
d. Jika saya tidak siap bekerja keras menempelkan
hiasan di langit-langit maka kegiatan yang telah
terlaksana kurang optimal.
e. Jika saya tidak Jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan sesungguhnya
5. Akuntabilitas (kepercayaan, kerja sama)
a. Jika saya tidak memberi kepercayaan kepada siswa
untuk membuat hiasan gantung maka saya tidak
percaya dengan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa
b. Jika saya tidak memberi kepercayaan kepada siswa
untuk saling bekerja sama dalam menempel hiasan
gantung berarti saya tidak peraya dengan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Dampak jika 1. Tidak ada rasa bangga dalam diri siswa terhadap
kegiatan tidak Pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan
dilaksanakan Indonesia
2. Siswa tidak menghargai jasa para pahlawan
3. Siswa tidak mengenal para tokoh pahlawan.
4. Tidak ada semangat patriotisme dalam diri siswa
Kontribusi / 1. Diri Sendiri
Manfaat Dengan kegiatan ini, saya belajar bertanggung jawab
bagi Pihak Lain sebagai guru kelas untuk memperkenalkan tokoh-tokoh
Pahlawanr.
2. Peserta Didik
Membuat hiasan gantung dapat memberi manfaat
kepada siswa yaitu melatih kreativitas siswa. Hiasan
yang sudah ditempel dapat menjadi sumber belajar
untuk siswa yaitu mengenal pahlawan.
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan membuat hiasan berupa
terhadap gambar dan nama Pahlawan memberikan kontribusi
Pencapaian terhadap misi sekolah yang ke -6 yaitu Mengembangkan
Visi-Misi pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang aktif,
Organisasi inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan

63
ke-11 yaitu Menggunakan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar
Penguatan Membuat hiasan gantung dengan inovatif hal ini
Nilai-Nilai menguatkan nilai organisasi inovatif
Organisasi
Kendala Masih ada siswa yang belum mengerti urutan merangkai
hiasan gantung yang benar (gambar tokoh pahlawan
dilanjutkan dengan nama pahlawan), sebagian siswa
merangkai dengan urutan gambar tokoh pahlawan yang
pertama dilanjutkan dengan gambar tokoh pahlawan yang
kedua.
Strategi Mendampingi siswa yang masih kesulitan dalam
Mengatasi merangkai hiasan gantung.
Masalah
Pengalaman Dengan berlandaskan nilai-nilai ANEKA, maka kegaiatan
Baru yang membuat hiasan gantung berjalan dengan baik, lancar,
Didapatakan dan siswa pun semakin termotivasi dalam mengikuti
kegiatan ini dan saya juga berusaha meningkatkan
kreativitas saya dalam mendesain hiasan gantung.
Bukti Kegiatan 1. Catatan konsultasi dengan kepala sekolah
2. Foto dan video dokumentasi
3. Hiasan gantung
Lampiran 1. Konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan

Nilai :
Etika Publik : santun
Nasionalisme : Musyawarah

64
2. Mempersiapkan pembuatan hiasan gantung

Nilai :
Anti Korupsi : disipilin dan tanggung jawab

3. Pembuatan hiasan gantung)

Nilai :
Anti Korupsi : kerja keras
Etika Publik : komunikatif
Nasionalisme : sila ke tiga (kerja sama)
Akuntabilitas : kepercayaan

65
4. Menilai hasil hiasan gantung

Nilai :
Anti Korupsi : jujur

5. Menempelkan hiasan gantung gambar dan nama


Pahlawan

Nilai :
Nasionalisme : sila ke tiga (kerja sama)
Anti Korupsi : kerja keras
Akuntabilitas : kepercayaan

66
c. Kegiatan 3
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan 3M (Menggunting, Menyusun, dan Menempel)
dimulai dengan siswa dibagikan gambar Nusantara yang disusun
secara acak kemudian gambar tersebut digunting dan disusun
secara benar. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak siswa
untuk membangun kesadaran akan bentuk Indonesia yang
berpulau-pulau. Keadaan yang demikian menyebabkan Indonesia
mudah terpecah belah apabila persatuan dan kesatuan tidak
diperkuat.

2. Hasil yang Dicapai


a. Melalui kegiatan 3M, saya dapat mengimplementasikan nilai
ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b. Siswa mampu menyebutkan pulau-pulau yang ada di
Indonesia. Dengan demikian diharapkan siswa mempunyai
gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang berbentuk
kepulauan, karena berbentuk kepulauan menyebabkan
Indonesia memiliki banyak keanekaragaman baik itu bahasa,
agama, suku, maupun budaya. Dengan adanya
keanekaragaman itulah perlu ditanamkan pada diri siswa
untuk saling menghargai sehingga tercipta persatuan dan
kesatuan.
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 14
berikut.
Tabel 14 Pelaksanaan Kegiatan 3
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Melakukan 3 M (Menggunting , Menyusun, dan
Menempel) gambar bertema Nasionalsime.
Tanggal 28-30 Oktober 2019
Pelaksanaan

Tahapan 1. Mengkonsultasikan kepada kepala sekolah

67
Kegiatan 2. Mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat 3M
3. Pembuatan 3M
4. Menjelaskan gambar yang tersusun dari kegiatan 3M
5. Menilai hasil 3M
6. Mendokumentasikan kegiatan
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun, komunikatif )
Dasar ANEKA a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah secara sopan santun.
b. Saya menjalin komunikasi dengan siswa saat
menjelaskan tahapan dalam pembuatan 3M.
c. Saya menjelaskan kepada siswa secara
komunikatif.

2. Nasionalisme (musyawarah: sila ke-empat)


a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah untuk mencapai kesepakatan
(musyawarah:sila ke-empat)
3. Komitmen mutu (inovatif)
a. Saya membuat 3M dengan Inovatif

4. Anti Korupsi (disiplin, tanggung jawab, kerja keras,


jujur)
a. Saya mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dengan penuh disiplin dan penuh
tanggung jawab.
b. Saya berusaha membuat 3M dengan kerja keras.
c. Saya menilai hasil 3M dengan jujur
d. Jujur bahwa saya telah melaksanakan kegiatan
dengan sesungguhnya.

5. Akuntabilitas (jelas,transparan, percaya)


a. Saya menyampaikan arahan dengan jelas dan
transparan.
b. Saya memberi kepercayaan kepada siswa dalam
membuat 3M.

Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun, komunikatif )


a. Jika sikap santun tidak diterapkan maka dapat
menyebabkan hubungan yang kurang baik dengan
kepala sekolah maupun siswa. Dan dikhawatirkan
siswa akan meniru sikap guru yang tidak santun.
b. Jika saya tidak menjalin komunikasi dengan siswa
saat menjelaskan tahapan dalam pembuatan

68
hiasan gantung maka siswa tidak serius dalam
membuat hiasan gantung.

2. Nasionalisme (musyawarah: sila ke-empat)


a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan terlebih
dahulu dengan kepala sekolah dikhawatirkan tidak
ada kesepakatan sehingga kegiatan tidak berjalan
lancar.
3. Komitmen mutu (inovatif)
a. Jika saya tidak membuat hiasan gantung dengan
Inovatif dikhawatirkan siswa tidak tertarik
mengikuti kegiatan sehingga kegiatan berjalan
kurang lancar.

4. Anti Korupsi (disiplin, tanggung jawab, kerja keras,


jujur)
a. Jika saya tidak mempersiapkan alat dan bahan
yang digunakan dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab maka kegiatan yang akan saya
laksanakan menjadi asal jadi.
b. Jika saya tidak berusaha membuat hiasan gantung
dengan kerja keras maka hasil yang diperoleh
kurang maksimal.
c. Jika saya tidak jujur berarti saya tidak objektif
dalam menilai siswa
d. Jika saya tidak Jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan sesungguhnya

5. Akuntabilitas (jelas,transparan, percaya)


a. Jika saya tidak menyampaikan arahan dengan
jelas dan transparan maka akan timbul miss
comunications dengan siswa sehingga
kegiatagan kurang berjalan lancar.
b. Jika saya tidak memberi kepercayaan kepada
siswa untuk membuat hiasan gantung maka saya
tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki
oleh siswa
Dampak jika 1. Siswa tidak akan tahu jika bentuk Negara Indoensia
kegiatan tidak adalah kepulauan.
dilaksanakan 2. Siswa tidak tahu di pulau mana mereka tinggal, dan
tidak tahu nama-nama pulau lain di Indonesia.
3. Siswa tidak mengahrgai keragaman yang dimiliki
Indonesia
Kontribusi / 1. Peserta didik
Manfaat Memperkenalkan kepada siswa pulau-pulau di
bagi Pihak Lain Indonesia dan menguatkan pemahaman siswa akan

69
pentingnya pesatuan dan kesatuan.
2. Diri Sendiri
Meningktakan kreativitas saya untuk membuat
sumber berlajar yang menyenangkan bermakna bagi
siswa
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan 3M memberikan kontribusi
terhadap terhadap misi sekolah yang ke -6 yaitu Mengembangkan
Pencapaian pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang aktif,
Visi-Misi inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
Organisasi mengembangkan potensi peserta didik secara optimal

Penguatan Dalam pembuatan 3M memiliki kemampuan dalam


Nilai-Nilai melaksanakan tugas dan terlibat aktif. Hal ini
menguatkan nilai organisasi pembelajar untuk
Organisasi mengembangkan kompetensi dan terlibat aktif
Kendala Siswa kuarang teliti dalam menyusun pulau-pulau
sehingga ada pulau yang terbalik dari posisi yang benar
Strategi Melakukan pendampingan kepada ssiwa dengan
Mengatasi berkeliling dari siswa yang satu ke siswa yang lain
Masalah
Pengalaman Dengan berlandaskan nilai-nilai ANEKA, maka kegaiatan
Baru yang 3M berjalan dengan baik, lancar, dan siswa pun semakin
Didapatkan termotivasi dalam mengikuti kegiatan ini dan saya juga
berusaha meningkatkan kreativitas saya dalam
mendesain 3M.
Bukti Kegiatan 1. Catatan konsultasi dengan kepala sekolah
2. Hasil gambar 3M
3. Nilai Hasil 3M

70
Lampiran 1. Mengkonsultasikan kepada kepala sekolah
kegiatan

Nilai :
Etika publik : santun
Nasionalisme : musyawarah (sila ke 4)

2. Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk


membuat 3M

71
Nilai ;
Anti Korupsi :disiplin dan tanggung jawab

3. Pembuatan 3M

Nilai :
Komitmen mutu : inovatif

72
Nilai:
Komitmen Mutu : Inovasi
Anti korupsi : kerja keras
Etika publik ; jelas dan transparan
Akuntabilitas : percaya

4. Menjelaskan gambar yang tersusun dari kegiatan


3M

Nilai :
Etika Publik : komunikatif
AKuntabilitas : transparan dan jelas
5. Menilai hasil gambar 3M

Nilai :
Anti Korupsi : Jujur

73
d. Kegiatan 4
1. Deskripsi Kegiatan
Pin Garuda dibuat dengan menggunakan bahan yang
sederhana yang mudah dibuat. Setelah selesai membuat siswa
nanti secara bergantian memasangkan pin tersebut. Hal ini
mengajarkan kepada siswa untuk salng tolong menolong yang
merupakan penerapan Pancasila sila ke dua.
2. Hasil yang Dicapai
a. Melalui kegiatan memakai pin Garuda saya dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA yang terdiri dari
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi.
b. Hasil dari kegiatan ini adalah siswa menjadi bersemangat
dan bangga mengenakan pin Garuda setiap hari. Dengan
demikian penanaman nilai Nasionalisme dapat dilakukan
melalui kegiatan ini.
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum dalam tabel 15
berikut ini :
Tabel 15 Pelaksanaan Kegiatan 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Memakai pin Garuda

Tanggal 4-7 November 2019


Pelaksanaan

Tahapan 1. Mengkonsultasikan kepada kepala sekolah tentang


Kegiatan pembuatan PIN Garuda
2. Mempersiapkan alat dan bahan membuat pin
Garuda
3. Guru membimbing siswa membuat PIN Garuda
4. Guru meminta siswa untuk saling memasangkan
PIN Garuda dengan teman sebelahnya
5. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang Burung
Garuda
6. Mendokumentasikan Kegiatan

74
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun, komunikatif, menerima
Dasar ANEKA keputusan)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah secara sopan santun
b. Saya melakukan tanya jawab dengan harapan
dapat menjunjung tinggi etika luhur dalam
bertanya. Selain itu supaya ada komunikasi
antara guru dengan siswa
c. Mengajarkan kepada siswa untuk bisa
menerima keputusan
2. Nasionalisme (Nasionalisme: sila ke-4, Sila ke-2)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah untuk mencapai kesepakatan
(musyawarah:sila ke-empat)
b. Saya meminta siswa untuk saling tolong
menolong memasangkan PIN (Nasionalisme,
Sila ke 2)
3. Komitmen mutu (Inovatif)
a. Membuat pin dengan Inovatif

4. Anti Korupsi (kerja keras, berani, disiplin, tanggung


jawab, jujur)
a. Saya berusaha membuat pin dengan kerja
keras dan penuh tanggung jawab.
b. Saya melakukan tanya jawab agar dapat
menumbuhkan keberanian pada diri siswa
c. Saya mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan dengan penuh disiplin dan penuh
tanggung jawab
d. Jujur bahwa saya telah melaksanakan kegiatan
dengan sesungguhnya

5. Akuntabilitas (jelas, transparan, percaya, jelas)


a. Saya menyampaikan arahan dengan jelas dan
transparan.
b. Saya memberi kepercayaan kepada siswa
dalam membantu membuat pin.
c. Saya melakukan tanya jawab agar siswa dapat
memperoleh kejelasan.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun, komunikatif)


a. Jika sikap santun tidak diterapkan maka dapat
menyebabkan hubungan yang kurang baik
dengan kepala sekolah maupun siswa. Dan
dikhawatirkan siswa akan meniru sikap guru

75
yang tidak santun.
b. Jika saya tidak melakukan tanya jawab dengan
beretika luhur dalam bertanya berarti saya telah
memberikan contoh yang buruk pada anak-
anak. Selain itu jika tidak ada komunikasi
antara guru dengan siswa kegiatan tidak
berjalan lancar.
d. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa
untuk bisa menerima keputusan berarti
mengajarkan kepada siswa untuk tidak mau
menerima kekalahan

2. Nasionalisme (Nasionalisme: sila ke-4, Sila ke-2)


a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan terlebih
dahulu dengan kepala sekolah dikhawatirkan
tidak ada kesepakatan sehingga kegiatan tidak
berjalan lancar.
b. Jika saya tidak meminta siswa untuk saling
tolong menolong memasangkan PIN berakibat
siswa akan memiliki sifat mementingkan diri
sendiri untuk mendapatkan apa yang ingin
diperoleh.
3. Komitmen mutu (Inovatif)
a. Jika saya tidak membuat pin dengan Inovatif
dikhawatirkan siswa tidak tertarik mengikuti
kegiatan sehingga kegiatan berjalan kurang
lancar
4. Anti Korupsi (kerja keras, berani, disiplin, tanggung
jawab, jujur)
a. Jika saya tidak berusaha membuat hiasan
gantung dengan kerja keras maka hasil yang
diperoleh kurang maksimal.
b. Jika saya tidak melakukan tanya jawab siswa
tidak berani mengungkapkan pendapatnya.
c. Jika saya tidak mempersiapkan alat dan bahan
yang digunakan dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab maka kegiatan yang akan saya
laksanakan menjadi asal jadi.
d. Jika saya tidak jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan sesungguhnya

5. Akuntabilitas (jelas, transparan, percaya, jelas)


a. Jika saya tidak menyampaikan arahan dengan
jelas dan transparan terjadi miss
comunication.
b. Jika saya tidak memberi kepercayaan kepada

76
siswa untuk membuat hiasan gantung maka
saya tidak percaya dengan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa
c. Jika saya tidak melakukan tanya jawab siswa
tidak memperoleh kejelasan.
Dampak jika 1. Siswa tidak mengerti lambang Negara Indonesia
kegiatan tidak 2. Siswa tidak memiliki rasa bangga terhadap lambang
negara Indonesia
dilaksanakan
Kontribusi / 1. Diri Sendiri
Manfaat
Dengan kegiatan ini, saya belajar jujur dan
bagi Pihak Lain bertanggung jawab serta saya juga dituntut untuk
berfikir kreatif dalam menanamkan nilai
Nasionalisme kepada siswa menggunakan suatu
benda yang mudah dibuat dan biaya yang
terjangkau.

2. Peserta didik
Memberikan pelatihan kepada siswa untuk membuat
suatu karya sederhana yang bermanfaat. Serta
mengajarkan kepada siswa untuk saling tolong
menolong (memasangkan pin)
Kontribusi Dilaksanakannya kegiatan membuat PIN Garuda
terhadap
memberikan kontribusi terhadap misi sekolah yang ke -
Pencapaian 6 yaitu Mengembangkan pembelajaran dengan
Visi-Misi
pendekatan saintifik yang aktif, inovatif, kreatif, efektif
Organisasi
dan menyenangkan untuk mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal
Penguatan Nilai- Membuat pin Garuda dengan Inovatif. Hal ini
Nilai
menguatkan nilai organisasi Inovatif. Dengan bertanya
Organisasi jawab dapat menumbuhkan keberanian. Hal ini
menguatkan nilai organisasi terlibat aktif untuk berani
bertanya.
Kendala Jumlah siswa ganjil, sehingga terdapat siswa yang
tidak mempunyai pasangan saat memasangkan pin
secara bergantian.
Strategi Siswa berpasangan dengan guru saat memasangkan
Mengatasi
pin.
Masalah

77
Pengalaman Dengan berlandaskan nilai-nilai ANEKA, maka
Baru yang
kegaiatan membuat pin Garuda berjalan dengan baik,
Didapatkan
lancar, dan siswa pun semakin termotivasi dalam
mengikuti kegiatan ini, mereka terlihat senang dan
antusias ketika memakai pin Garuda dan saya juga
merasa bangga ketika anak-anak mengenakan pin
tersebut.
Bukti Kegiatan 3. Catatan konsultasi dengan kepala sekolah
Lampiran 1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan

Nilai :
Etika publik : santun
Nasionalisme : musyawarah (sila ke 4)
2. Saya mempersiapkan alat dan bahan membuat Pin
Garuda

78
Nilai :
Anti Korupsi : disiplpin dan tanggung jawab
3. Membimbing siswa membuat PIN Garuda dengan
inovasi sesuai dengan nilai komitmen mutu , kerja
keras (Anti Korupsi), transparan dan percaya (hal ini
berdasarkan nilai, , dan Akuntabilitas)

Nilai ;
Komitmen mutu : inovasi

79
Anti Korupsi : kerja keras
Akuntabilitas : transparan dan percaya
4. Saling tolong menolong memasangkan PIN

Nilai : Nasionalisme : sila ke 2 (tolong-menolong)


5. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang Burung
garuda

Nilai :
Anti Korupsi : berani
Akuntabilitas : kerja keras

80
e. Kegiatan 5
1. Deskripsi Kegiatan
Lomba membaca puisi diikuti oleh seluruh siswa kelas II
SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Dalam
kegiatan ini penulis bekerja sama dengan rekan kerja untuk
menilai siswa dalam membaca puisi dan 3 siswa yang
memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan piala. Tujuan dari
lomba membaca puisi adalah untuk mengajarkan kepada siswa
untuk berprestasi secara sehat, menerima kekalahan, dan tidak
iri dengan teman yang menang. Selain itu dengan membaca puis
diharapkan siswa bisa belajar menghayati pengorbanan para
pahlawan ketika memperjuangkan kemerdekaan.

2. Hasil yang Dicapai


a. Melalui kegiatan 3M, saya dapat mengimplementasikan nilai
ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
b. Mengasah kemampuan siswa dalam membaca puisi. Selain
itu, kegiatan ini dapat menanamkan nilai Nasionalisme dalam
diri siswa. Puisi banyak mengisyaratkan perjuangan
para pahlawan. Dengan membaca puisi siswa dapat
belajar menghayati bait dari puisi tersebut sehingga
akan terus melekat dalam benak mereka bahwa para
pejuang bangsa bersusah payah meraih
kemerdekaan. Membaca puisi juga dapat memacu
semangat anak agar mereka menyiapkan mental yang
kuat dan tangguh sebagai generasi penerus tonggak
kepemimpinan
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 16
berikut.

81
Tabel 16 Pelaksanaan Kegiatan 5
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Lomba membaca puisi

Tanggal 11-13 November 2019


Pelaksanaan

Tahapan Kegiatan 1. Mengkonsultasikan kepada kepala sekolah


2. Mencari puisi dari internet
3. Membuat pemberitahuan kepada wali murid
mengenai lomba dan piala bergilir
4. Mencetak leaflet puisi bertema Pahlawan
5. Membagikan leaflet puisi tentang Pahlawan
6. Guru memberi contoh membaca puisi tentang
Pahlawan
7. Guru meminta siswa membaca puisi secara
bergantian
8. Guru bekerja sama dengan rekan kerja untuk
menilai siswa yang membaca puisi
9. Memberikan apresiasi pemenang lomba
10. Mendokumentasikan kegiatan
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun, komu nikatif, kerja sama,
Dasar ANEKA menerima keputusan)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah secara sopan santun
b. Saya Mengajarkan kepada siswa untuk
menghargai komunikasi ketika guru
memberikan contoh membaca puisi.
c. Saya bekerja sama dengan teman sejawat
untuk menilai siswa membaca puisi dan
bersikap santun saat meminta untuk bekerja
sama.
d. Saya mengajarkan kepada siswa untuk bisa
menerima keputusan.

2. Nasionalisme (sila keempat)


a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah untuk mencapai kesepakatan
(musyawarah:sila ke-empat)
3. Anti Korupsi (mandiri, ker[ja keras, tanggung
jawab, peduli, jujur)
a. Saya mencari lirik puisi dengan usaha mandiri
dan kerja keras.
b. Saya mencetak puisi dengan usaha mandiri dan
kerja keras.
c. Saya membagikan leaflet puisi dengan penuh

82
tanggungjawab
d. Dengan memberikan contoh membaca puisi
kepada siswa saya memngajarkan kepada
siswa untuk peduli kepada orang lain.
e. Jujur bahwa saya telah melaksanakan kegiatan
dengan sesungguhnya

4. Akuntabilitas (jelas, transparan, adil, tanggung


jawab, percaya)
a. Saya membuat pemeberitahuan agar ada
kejelasan dan transparansi
b. Saya membagikan leaflet puisi secara adil
kepada seluruh siswa
c. Saya mencetak leflet puisi dengan penuh
Tanggung Jawab.
d. Saya memberikan kepercayaan kepada teman
sejawat untuk menilai siswa membaca pusi

5. Komitmen Mutu (efisien)


a. Saya mencetak leaflet puisi secara efisien
sesuai jumlah yang dibutuhkan
e. Saya memberikan apresiasi kepada siswa
merupakan yang merupakan bentuk orientasi
mutu.
Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun, komu nikatif, kerja sama,


menerima keputusan)
a. Jika sikap santun tidak diterapkan maka dapat
menyebabkan hubungan yang kurang baik
dengan kepala sekolah maupun siswa. Dan
dikhawatirkan siswa akan meniru sikap guru
yang tidak santun.
b. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa
untuk menghargai komunikasi ketika guru
memberikan contoh membaca puisi bisa
berakibat siswa bertindak semaunya sendiri
tidak menghargai ketika ada orang yang sedang
berbicara.
c. Jika saya tidak bekerja sama dengan rekan
kerja dalam pemasangan banner, maka saya
akan mengalami kendala sendiri. Begitu juga
jika saya tidak sopan santun dalam meminta
bantuannya, maka hal ini dapat mempengaruhi
relasi antara saya dan rekan kerja. Jika hal

83
tersebut terjadi, maka saya tidak mampu
melaksanakan etika publik dengan baik.
d. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa
untuk bisa menerima keputusan maka siswa
akan memiliki sifat ingin menang sendiri dan
tidak mau menerima kekalahan.
2. Nasionalisme (sila keempat)
a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan terlebih
dahulu dengan kepala sekolah dikhawatirkan
tidak ada kesepakatan sehingga kegiatan tidak
berjalan lancar.
3. Anti Korupsi (mandiri, kerja keras, tanggung
jawab, peduli, jujur)
a. Jika saya tidak mencari puisi dengan usaha
mandiri dan kerja keras maka saya tidak
sungguh-sunnguh dalam menjalankan kegiatan.
b. Jika saya tidak mencetak puisi dengan usaha
mandiri dan kerja keras maka saya tidak
bersungguh-sungguh dalam menjalankan
kegiatan dan kegiatan akan mengalami
kendala.
d. Jika saya tidak membagikan leaflet puisi secara
tanggungjawab maka dapat menjadikan
program tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya sehingga tujuan tidak tercapai.
c. Jika saya tidak memberikan contoh membaca
puisi kepada siswa berarti saya tidak
mengajarkan kepada siswa untuk peduli
kepada orang lain, siswa akan acuh kepada
orang lain ketika ada seseorang yang sedang
unjuk diri.
d. Jika saya tidak jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan sesungguhnya

4. Akuntabilitas (jelas, transparan, adil, tanggung


jawab, percaya)
a. Jika saya tidak membuat pemeberitahuan maka
tidak ada kejelasan dan transparansi sehingga
dapat menimbulkan kesalahpahaman.
b. Jika saya tidak membagikan leaflet puisi secara
adil kepada seluruh siswa maka saya
membeda-bedakan siswa.
c. Jika saya tidak mencetak leflet puisi dengan
penuh tanggung jawab berarti saya tidak
serius dalam menjalankan kegiatan saya.
d. Jika saya tidak memberikan kepercayaan

84
kepada teman sejawat untuk menilai siswa
membaca puisi akan berakibat pada hubungan
yang kurang akrab.

5. Komitmen Mutu (efisien)


a. Jika saya tidak mencetak leaflet puisi secara
efisien sesuai jumlah yang dibutuhkan maka
saya tidak bisa menggunakan sesuatu sesuai
dengan kebutuhan.
b. Jika saya tidak memberikan apresiasi kepada
siswa merupakan yang merupakan bentuk
orientasi mutu berarti saya tidak memberikan
apresiasi tanpa ada kualitas yang baik.
Dampak Jika 1. Kemampuan siswa dalam membaca puisi kurang
Kegiatan Tidak terasah
Dilaksanakan 2. Siswa kurang memiliki kepercayaan diri untuk
tampil di depan
3. Siswa tidak mempunyai pengalaman pribadi untuk
belajar menghayati bagaimana para pahlawan
bersusah payah dalam memperjuangkan
kemerdekaan.
Kontribusi / 1. Diri Sendiri
Manfaat Dengan kegiatan ini, saya belajar jujur dan
bagi Pihak Lain bertanggung jawab sebagai guru kelas untuk
memperkenalkan dan mengajarkan anak-anak
membaca puisi
2. Peserta didik
Mengasah kemampuan siswa dalam membaca
puisi
Kontribusi Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap misi
terhadap sekolah yang ke 1 yaitu Mengembangkan keyakinan
Pencapaian Visi- semua warga sekolah bahwa SD 4 Getassrabi dapat
Misi berprestasi dan meraih keunggulan secara
Organisasi kompetitif dan ke 6 Mengembangkan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal
Penguatan Nilai- Menilai dengan adil (Akuntabilitas), dan jujur (Anti
Nilai Korupsi) hal ini menguatkan nilai organisasi
Organisasi keadilan
Kendala Terdapat siswa yang masih malu-malu membaca
puisi
Strategi Memberi motivasi kepada siswa, meminta siswa lain
Mengatasi untuk menemani membaca puisi.

85
Masalah

Pengalaman Baru Dengan berlandaskan pada nilai-nilai ANEKA, saya


yang Didapatkan mendapatkan pengalaman baru bagaiamana
mengadakan suatu lomba dan bekerja sama dengan
rekan kerja untuk memintanya menjadi juri.
Bukti Kegiatan 1. Teks puisi
2. Foto dan video dokumentasi
3. Nilai hasil membaca puisi
Lampiran Kegiatan 1. Mengkonsultasikan kepada kepala sekolah

Nilai:
Etika Publik : santun
Nasionalisme : musayawarah (sila ke 4)
2. Mencari puisi dari internet

Nilai :
Anti Korupsi : mandiri dan kerja keras

86
3. Membuat pemberitahuan kepada wali murid
mengenai lomba dan piala bergilir

Nilai :
Akuntabilitas : kejelasan dan transparansi
4. Mencetak leaflet puisi bertema Pahlawan

Nilai :
Komitmen mutu : efisien
Akuntabilitas : tanggung jawab
Anti Korupsi : mandiri dan kerja keras

87
5. Membagikan leaflet puisi tentang Pahlawan
secara bertanggung jawab dan adil
(berlandasakan nilai anti korupsi dan
akuntabilitas)

Nilai :
Anti Korupsi : tanggung jawab
Akuntabilitas : adil

6. Guru memberi contoh membaca puisi tentang


Pahlawan

Nilai :
Etika Publik : Komunikatif
Anti Korupsi : Peduli

88
7. Guru meminta siswa membaca puisi secara
bergantian

Nilai :
Akuntabilitas : percaya diri
Anti Korupsi : berani dan peduli

8. Guru bekerja sama dengan rekan kerja untuk


menilai siswa yang membaca puisi

Nilai :
Etika Publik : santun
Akuntablitas : kepercayaan

89
9. Memberikan apresiasi pemenang lomba

Nilai :
Etika Publik : Menerima keputusan
Komitmen mutu : orientasi mutu

f. Kegiatan 6
4. Deskripsi Kegiatan
Permainan TTS ini dibagi menjadi dua kelompok.
Masing-masing kelompok diberi kebebasan dengan berdiskusi
dengan anggota kelompok untuk menentukan nama
kelompoknya. Setelah itu guru bersama siswa menentukan
aturan main dalam bermain TTS. Tujuan dari bermain TTS ini
adalah untuk mengasah pengetahuan siswa mengenai
Nasionalisme. Selain itu, dalam permainan ini siswa diberi
kebebasan untuk menentukan nama kelompok , hal ini
merupakan pengamalan sila ke 4 Pancasila yaitu musyawarah.
Penentuan aturan dalam permainan mengajarkan siswa
untuk mematuhi aturan yang telah dibuat.
5. Hasil yang Dicapai
a. Melalui kegiatan bermain TTS, saya dapat
mengimplementasikan nilai ANEKA yang terdiri dari
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi.

90
b. Melalui kegiatan ini, siswa melakukan kegiatan belajar sambil
bermain pengetahuan tentang Nasionalisme. Selain itu
mereka juga belajar bagaimana cara menerapkan sila
keempat Pancasila yaitu musyawarah melalui berdiskusi
menentukan nama kelompok. Dari kegiatan ini siswa juga
belajar untuk mematuhi aturan yaitu dengan mengikuti
kelompok mana yang bermain terlebih dahulu melalui undian
koin. Anak-anak juga belajar untuk bisa menerima
kemenangan dan kekalahan, karena kegiatan ini nanti ada
kelompok pemenang dan kelompok yang kalah.
c. Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada Tabel 17
berikut.
Tabel 17 Pelaksanaan Kegiatan 6
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Bermain TTS (Teka-Teki SIlang) tentang
Nasionalisme
Tanggal 15-16 November 2019
Pelaksanaan

Tahapan Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah


2. Guru Membuat TTS
3. Guru menjelaskan aturan bermain TTS
4. Guru mengelompokkan peserta didik ke dalam 2
kelompok
5. Guru meminta peserta didik untuk menentukan
sendiri nama kelompoknya
6. Guru bersama peserta didik menentukan
kelompok mana yang bermain terlebih dahulu
dengan undian koin.
7. Pelaksanaan permainan TTS
8. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
pemenang
9. Mendokumentasikan kegiatan
Habituasi Nilai 1. Etika Publik (santun, komunikatif)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
Dasar ANEKA
sekolah secara sopan santun

91
b. Saya menjelasakan aturan permainan
kepada siswa agar terjalin komunikasi yang
baik
c. Mengajarkan kepada siswa untuk bisa
menerima keputusan
d.
2. Nasionalisme (sila ke empat)
a. Saya melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah untuk mencapai kesepakatan
(musyawarah:sila ke-empat)
b. Saya mengajarkan kepada siswa untuk
bermusyawarah dalam menentukan nama
kelompok.
3. Anti Korupsi (kerja keras, jujur)
a. Saya membuat TTS dengan kerja keras
b. Dalam menentukan kelompok yang bermain
terlebih dahulu saya mengatakan secara
jujur sesuai dengan undian koin.
c. Saya mengajarkan kepada siswa untuk
bermain dengan jujur
d. Jujur bahwa saya telah melaksanakan
kegiatan dengan sesungguhnya
a. Saya membuat TTS dengan
bertanggungjawab.
4. Komitmen Mutu (tanggung jawab, efektif,
orientasi mutu).
b. Saya membentuk kelompok mengajarkan
untuk efektif dan efisien dalam bertindak.
c. Saya memberikan apresiasi kepada siswa
merupakan bentuk orientasi pada mutu.
5. Akuntabilitas (jelas, transparan, percaya)
a. Saya menyampaikan aturan permainan
dengan jelas dan transparan
b. Saya memberikan kepercayaan kepada
siswa untuk menentukan sendiri nama
kelompoknya.
Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan:

1. Etika Publik (santun, komunikatif)


a. Saya Jika sikap santun tidak diterapkan
maka dapat menyebabkan hubungan yang
kurang baik dengan kepala sekolah maupun
siswa. Dan dikhawatirkan siswa akan meniru
sikap guru yang tidak santun.
b. Jika saya tidak menjelaskan aturan
permainan kepada siswa atidak terjalin
komunikasi yang baik siswa bertindak
semaunya sendiri tidak menghargai ketika
ada orang yang sedang berbicara.
a. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa

92
untuk bisa menerima keputusan siswa tidak
menerima keputusan tidak memenuhi
ketentuan, dan tidak mau menrerima
kekaklahn
2. Nasionalisme (sila ke empat)
a. Jika kegiatan tidak dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengan kepala sekolah
dikhawatirkan tidak ada kesepakatan
sehingga kegiatan tidak berjalan lancar.
c. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa
untuk bermusyawarah dalam menentukan
nama kelompok maka masing-masing siswa
menginginkan dirinya harus yang menjadi
prioritas.
3. Anti Korupsi (kerja keras, jujur)
a. Jika saya tidak membuat TTS dengan kerja
keras maka pembuatan TTS akan
mengalami kendala.
b. Jika dalam menentukan kelompok yang
bermain terlebih dahulu saya mengatakan
secara tidak jujur sesuai dengan undian koin
maka saya berbohong kepada siswa.
e. Jika saya tidak mengajarkan kepada siswa
untuk bermain dengan jujur itu berarti
memperbolehkan untuk bermain curang.
c. Jika saya tidak jujur berati bahwa saya tidak
melaksanakan kegiatan dengan
sesungguhnya
d. Jika saya membuat TTS dengan tidak
bertanggungjawab maka pembuatan TTS
akan engalami kendala.

4. Komitmen Mutu (tanggung jawab, efektif,


orientasi mutu).
a. Jika saya membentuk kelompok tidak efektif
dan efisien maka kegiatan tidak berjalan
lancar.
b. Jika saya tidak memberikan apresiasi
kepada siswa merupakan yang merupakan
bentuk orientasi mutu berarti saya tidak
memberikan apresiasi tanpa ada kualitas
yang baik.
5. Akuntabilitas (jelas, transparan, percaya)
c. Jika saya tidak amenyampaikan aturan
permainan dengan jelas dan transparan
akan terjadi kecurangan.
d. Jika saya tidak memberikan kepercayaan
kepada siswa untuk menentukan sendiri
nama kelompoknya maka siswa tidak
mempunyai kepercayaandirian, dan selalu
menunggu nama kelompok pemberian guru.
Dampak jika 1. Siswa tidak memiliki pengetahuan Nasionalisme
melaui permainan TTS.

93
kegiatan tidak 2. Siswa tidak dapat mengamalkan sila keempat
Pancasila yaitu musyawarah melalui berdiskusi
dilaksanakan
menentukan nama kelompok.
3. Siswa tidak belajar menerima kemenangan dan
kekalahan kelompok.
Kontribusi / 1. Diri Sendiri
Manfaat Dengan kegiatan ini, saya belajar jujur dan
bagi Pihak Lain bertanggung jawab sebagai guru kelas untuk
memperkenalkan dan mengajarkan anak-anak
mengamalkan sila Pancasila terutama sila ke 4
malalui permainan yang menyenangkan dan
bermakna
2. Peserta didik
Siswa memiliki pengetahuan Nasionalisme
melaui permainan TTS. Siswa juga dapat
mengamalkan sila keempat Pancasila yaitu
musyawarah melalui berdiskusi menentukan
nama kelompok. Selain itu, siswa belajar
menerima kemenangan dan kekalahan
kelompok.
Kontribusi Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap misi
terhadap
sekolah yang ke 1 yaitu Mengembangkan keyakinan
Pencapaian Visi-
semua warga sekolah bahwa SD 4 Getassrabi dapat
Misi
berprestasi dan meraih keunggulan secara
Organisasi
kompetitif dan ke 6 Mengembangkan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal
Penguatan Nilai- Membuat nama kelompok dengan inovatif hal ini
Nilai
menguatkan nilai organisasi inovatif
Organisasi
Kendala Terdapat siswa yang masih belum menerima
kekalahan.
Strategi Mengatakan kepada siswa bahwa dalam kekalahan
Mengatasi
dalam sebuah permainan adalah hal yang wajar,
Masalah untuk itu mereka harus meningkatkan diri dengan
lebih serius dalam belajar.
Pengalaman Baru Dengan berlandaskan pada nilai-nilai ANEKA, saya
yang Didapat
mendapatkan pengalaman baru bagaiamana
mengadakan suatu lomba dan bekerja sama dengan

94
rekan kerja untuk memintanya menjadi juri.
Bukti Kegiatan 1. TTS
2. Lembar skor bermain TTS
3. Foto dan video dokumentasi
Lampiran Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
6

Nilai :
Etika Publik : santun
Nasionalisme : Musyawarah
2. Guru membuat TTS

95
Nilai :
Anti Korupsi : Kerja keras
Komitmen Mutu : tanggung jawab
3. Guru menjelaskan aturan bermain TTS

Nilai :
Akuntabilitas : jelas dan transparan
Etika publik : komunikatif

96
4. Guru mengelompokkan peserta didik ke dalam 2
kelompok)

Nilai :
Komitmen mutu : efektif dan efisien
5. Guru meminta peserta didik untuk menentukan
sendiri nama kelompoknya

97
Nilai :
Akuntabilitas : percaya
Nasionalisme : musyawarah
6. Guru bersama peserta didik menentukan
kelompok mana yang bermain terlebih dahulu
dengan undian koin

Nilai :
Anti Korupsi : jujur
7. Pelaksanaan permainan TTS dengan jujur
(berlandasakan nilai Anti Korupsi)

Nilai :
Anti Korupsi : jujur

98
8. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
pemenang

Nilai :
Komitmen mutu : orientasi mutu
Etika publik : menerima keputusan

99
g. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai–Nilai ANEKA
Berdasarkan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA pada
setiap tahapan kegiatan, maka gambaran proporsi penerapan dan nilai-nilai tersebut secara ringkas dapat direkap dalam
tabel berikut ini :
Tabel 18 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai–Nilai ANEKA

100
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas sebesar 23. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan pada
hampir keseluruhnya kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang paling banyak diterapkan adalah kepercayaan.
Melalui penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat
dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab yang dipercayakan
oleh unit kerja kepada guru.

b. Nasionalisme

Nasionalisme sebesar 9. Dari 5 nilai Nasionalisme yang paling


banyak diterapkan dalam seluruh kegiatan adalah musyawarah
mufakat, karena setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu
diawali adanya diskusi atau musyawarah.

c. Etika Publik

Etika Publik sebesar 16. Indikator yang terdapat dalam nilai etika
publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena fungsi ASN
sebagai pelayan publik sehingga berhubungan dengan publik dan
kepuasan publik.

d. Komitmen Mutu

Komitmen Mutu sebesar 9. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan


dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan kepada peserta
didik. Nilai yang paling menonjol adalah inovasi, efektif, efisien, dan
berorientasi pada mutu.

e. Anti Korupsi

Anti Korupsi sebesar 37. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai kerja keras, jujur, tanggung jawab, berani, adil, peduli,
dan disiplin.

101
Kontribusi Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN
tersebut dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu
kurang optimalnya fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
siswa. Untuk menumbuhkan karakter ideal seorang ASN yang
didasari oleh nilai-nilai ANEKA tidak hanya berhenti sampai
kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 30 hari. Penulis
senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA dalam
menjalankan pekerjaan sebagai guru kelas.

102
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur


Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di Indonesia saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai oleh
ASN. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima
nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang profesional.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah


pendidikan. Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, guru menerapkan nilai-
nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang
diimplementasikan pada 6 (tujuh) kegiatan aktualisasi, yang
dalam penerapannya diharapkan dapat mengoptimalkan penanaman
nilai nasionalisme di SD 4 Getassrabi Kecamatan Gebog
Kabupatehn Kudus. Enam kegiatan yang sudah penulis
implementasikan yaitu:

1. Menyanyikan lagu Nasional dan lagu daerah


2. Membuat hiasan gantung berupa gambar dan nama Pahlawan
3. Melakukan 3M ( Menggunting, Menyusun, dan Menempel) gambar
bertema Nasionalisme.
4. Memakai PIN Garuda
5. Lomba membaca Puisi bertema Pahlawan

103
6. Bermain TTS (Teka-Teki SIlang) tentang Nasionalisme
Laporan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu
perwujudan nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas,
yang diperoleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CCXXXIII. Begitu juga dalam
menjalankan aktualisasi dan habituasi, selain mendasari pelaksanaan
tugas pokok nilai-nilai dasar ini juga senantiasa diaktualisasikan oleh
penulis dalam rangka mewujudkan visi dan misi SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Selain itu, adanya program
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi siswa dalam menumbuhkan nilai
Nasionalisme pada siswa.
Terlaksananya kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan
rekan- rekan guru, kepala sekolah selaku mentor serta siswa-siswi SD
4 Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang dapat
bekerjasama dalam pelaksanaan seluruh program aktualisasi.
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di SD 4
Getassrabi Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus, dapat simpulkan:
1. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog Kabupaten kudus dilaksanakan 6 kegiatan
dimulai tanggal 15 November- 16 Oktober 2019.
2. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang
menghasilkan output cukup baik dan dapat menumbuhkan nilaii
Nasionalisme dalam diri siswa.
3. Kegitan yang dilaksanakan mampu menjadi perwujudan nilai-nilai
ANEKA yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi di lingkungan SD 4 Getassrabi
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Setelah pelaksanaan aktualisasi dan habituasi terdapat adanya
perbedaan kondisi sebelum dan sesudah kegiatan. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel 20 berikut.

104
Tabel 19 Kondisi sebelum dan sesudah kegiatan
No Kegiatan Sebelum Kegiatan Sesudah Kegiatan
1. Menyanyikan lagu Belum optimalnya Optimalnya kegiatan
Nasional dan lagu kegiatan menyanyikan lagu
daerah menyanyikan lagu Nasioanal dan lagu
Nasionan dan lagu daerah.
daerah
2. Membuat hiasan Belum adanya Adanya hiasan
gantung berupa hiasan gantung gantung berupa
gambar dan nama berupa gambar gambar dan nama
Pahlawan dan nama Pahlawan
Pahlawan
3. Melakukan 3M ( Tidak adanya Adanya kegiatan 3M
Menggunting, kegiatan 3M
Menyusun, dan
Menempel) gambar
bertema
Nasionalisme.
4. Memakai PIN Siswa tidak Siswa memakai pin
Garuda memakai pin Garuda
Garuda
5. Lomba membaca Tidak adanya Adanya Kegiatan
Puisi bertema kegiatan lomba lomba membaca
Pahlawan membaca puisi puisi bertema
bertema Pahlawan
Pahalawan
6. Bermain TTS (Teka- Tidak adanya Adanya kegiatan
Teki SIlang) tentang kegiatan bermain bermain TTS
Nasionalisme TTS tentang tentang
Nasionalisme Nasionalisme

105
B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil simpulan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA


pada bab penutup ini, yang menyatakan bahwa 6 kegiatan aktualisasi
ini dapat menumbuhkan nilai Nasionalisme siswa, penulis
merumuskan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut:
1. Peserta latsar
Hendaknya pengalaman yang telah didapat berkaitan
pengaktualisasian nilai dasar ANEKA senantiasa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat menciptakan iklim budaya
positif yang mendukung pencapaian kinerja optimal dan
mendukung terbentuknya pribadi ASN yang profesional.
2. Sekolah
Senantiasa melakukan inovasi kaintannya dalam menciptakan
kegiatan yang bervariasi untuk meningkatkan mutu pelayanan
terhadap siswa dan untuk mewujudkan visi, misi, maupun tujuan
sekolah
3. Guru
Hendaknya selalu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
kehidupan berorganisasi di unit kerja. Sehingga guru dapat selalu
meningkatkan profesionalitas kinerja dengan tujuan agar dapat
pelayanan terbaik untuk siswa.
4. Siswa
Selalu bersemangat untuk menambah wawasan berkaitan tentang
sikap nasionalisme dan patriotisme sehingga menumbuhkan sikap
kecintaan pada bangsa negara sebagai generasi penerus. Selalu
bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
kegiataan agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang
optimal.

C. Rencana Aksi

Setelah terlaksananya enam kegiatan aktualisasi ini, dapat


memberikan manfaat yang baik bagi tumbuhnya nilai Nasionalisme

106
pada diri siswa. Rencana aksi dan aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar
ASN merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik,
dan pemersatu bangsa. Rencana aksi kegiatan aktualisasi
habituasi nilai-nilai dasar ASN tercantum dalam tabel 20 berikut ini

107
Tabel 20 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN
No. Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Waktu Pelaksanaan

1. Menyanyikan lagu Nasional Melanjutkan kegiatan yang sudah ada Setiap hari, lagu Nasional sebelum
dan lagu daerah berkaitan dengan menyanyikan lagu nasional pembelajaran dan lagu daerah setelah
(wajib dan pilihan) serta lagu daerah. pembelajaran.
2. Membuat hiasan gantung Menambah atau mengganti hiasan gantung Dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran
berupa gambar dan nama gambar dan nama pahlawan. baru.
Pahlawan
3. Melakukan 3M ( Menggunting, Melanjutkan kegiatan 3 M dengan variasi Dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
Menyusun, dan Menempel) gambar yang berbeda sehingga diharapkan
gambar bertema Nasionalisme. mampu menambah ilmu dan wawasan
tentang Nasionalisme.
4. Memakai pin Garuda Melanjutkan kegiatan memakai pin Garuda Memakai pin Garuda dilaksanakan setiap
agar dapat menumbuhkan rasa bangga pada hari.
diri siswa terhadap Indonesia.
5. Lomba membaca Puisi Melanjutkan kegiatan membaca puisi bertema Dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
bertema Pahlawan Pahlawan agar siswa bisa menghargai jasa
para Pahlawan, bersyukur dengan
kemerdekaan, dan juga menumbuhkan
semangat kepahlawanan pada diri siswa.

108
No. Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Waktu Pelaksanaan

6. Bermain TTS (Teka-Teki Melanjutkan kegiatan bermain TTS. Kegiatan Dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
Silang) tentang Nasionalisme ini selain dapat menambah wawasan tentang
Nasionalisme juga dapat membiasakan siswa
untuk mengikuti aturan yang baik dalam
bermain, membiasakan siswa untuk
berdiskusi dalam menentukan sesuatu.

109
DAFTAR PUSTAKA

Kawentar, Fajar. 2015. Pelaksanaan Penanaman Nilai Nasionalisme di SD


Negeri II Klaten. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan
Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen
Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of
Government Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

110
BIODATA PENULIS

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Inayatur Rohmah, S.Pd


NIP : 19920908 201903 2 011
Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 8 September 1992
Alamat Rumah : Kaliwungu Rt: 02, Rw: 07, Kaliwungu
Kudus
Nomor HP : 08157669628
Alamat Kantor : SD 4 Getassrabi
Nomor telepon / Fax :-
Alamat email : shofaalqob@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Bidang Tahun
Pendidikan Nama Institusi
Ilmu/Jurusan Lulus
SD MI Manafiul Ulum 01 - 2003
SMP MTs. NU Al-Hidayah - 2006
SMA MAN 2 Kudus IPA 2009
S-1 Universitas Muria Kudus PGSD 2014

111

Anda mungkin juga menyukai