Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aliran klasik ada yaitu pada saat akhir tajun ke 18 dan diawal permulaan
abad ke 19 dimana pada saat itu adalah sedang terjadinya masa revolusi industri.
Pada saat itu yaitu awal terdapatnya perkembangan ekonomi, disaat yang sama
sedang merajalelanya sistem liberal dimana menurut aliran klasik ekonomi liberal
itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dengan
perkembangan jumlah penduduk. Awalnya kemajuan teknologi berkembang lebih
cepat dibandingkan pertumbuhan dari penduduknya tetai seiring berjalannya
waktu yang terjadi adalah sebaliknya dimana perekonomian akan mengalami
kemacetan. Kemajuan teknologi awalnya disebabkan oleh adanya akumulasi
kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan
kapital.
Pada umumnya teori-teori tentang pembangunan ekonomi muncul pada
tahun 1950 an atau sebelumnya lebih dikenal dengan teori ekonomi aliran klasik.
Teori ini dikemukakan oleh beberapa pengamat aliran klasik yaitu diantaranya
seperti: 1. Adam smith, 2. David Ricardo, 3. Thomas Robert Malthus, 4. John
Struart Mill.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori dasar klasik dalam pembangunan ekonomi ?
2. Apa saja pendapat dari pengamat teori klasik ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori dasar klasik dalam pembangunan ekonomi


Teori klasik atau yang biasa disebut dengan aliran klasik pertama kali
muncul pada akhir abad ke 18 dan pada awal permulaan abad ke 19. Secara
banyak para ahli ekonomi yang mengemukakan teori mereka pada sekitar abad
tersebut yang dinamakan kaum klasik. Aliran klasik sendiri sebenarnya dalam
sejarah ada dua yaitu aliran klasik dan aliran neo klasik. Aliran klasik adalah
mereka yang telah mengemukakakn teorinya sebelum tahun 1870 an yang
termasuk didalam golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David
Ricardo dan John Struart Mill.
Teori ekonomi klasik memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:
Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez
Faire) artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan
secara otomatis. Terjadi tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai
keseimbangan sehingga terjadi “full employment” atau kesempatan kerja penuh
(tidak ada pengangguran).1
1. Pemerintah tidak ikut campur tangan. Peran pemerintah hanya pada masalah
penegakan hukum, menjaga keamanan serta pembangunan infrastruktur.
2. Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen.
3. Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Apabila kelebihan tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila
kekurangan tenaga kerja maka akan meningkatkan upah.

1
Chalmers, A.F. 1983. Apa Itu Yang Dinamakan Ilmu ?: Suatu penilaian tentang watak
dan status ilmu serta metodenya. Hasta Mitra. Jakarta. Hal. 98

2
B. Pendapat Tokoh-Tokoh Aliran Klasik
1. Adam Smith ( 1729-1790)
Adam Smith merupakan Father Modern of Economics atau Bapak
Ekonomi Modern sebab bukunya merupakan buku pertama yang membahas
permasalahan ekonomi dengan lengkap dan sistematik.Aliran atau paham yang
diciptakan oleh Adam Smith disebut sebagai aliran atau mazab klasik atau
mazhab liberal. Sekalipun Adam Smith digelari sebagai Father of Modern
Economics, tetapi istilah itu sendiri sebenarnya belum dikenal pada zaman Smith.
Istilah itu muncul pada abad XX baru- baru ini saja. Sebelumnya istilah yang
dipakai untuk ilmu ini adalah Political economy, yang menyatakan bahwa
ekonomi merupakan bagian dari politik ekonomi yang khusus berhubungan
dengan hal- hal seperti pajak, utang negara, perdagangan luar negeri dan masih
banyak lagi yang diulas dalam buku tersebut.2
Bidang yang disukai Smith adalah falsafah moral, sehingga
mempengaruhi pola pemikiran Smith pada saat itu. Sehingga buku yang ditulis
pertama kali oleh Adam Smith berhubungan dengan falsafah moral dengan judul
The Theory of Moral Sentiments ( 1759) berisi tentang masalah ekonomi
berhubungan dengan masalah moral dalam kehidupan masyarakat. Isi buku ini
serta perkuliahan yang dilakukan pada Universitas Glasgow merupakan sumber
utama dalam penulisan buku An Inquary Into the Nature and Couses of the
Wealth of Nations. Buku ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ilmu
ekonomi .Dalam buku tersebut Adam Smith menjelaskan teori –teori yang
mendasari pokok- pokok pemikirannya.
Berikut beberapa teori-teori yang mendasari pokok-pokok pemikirannya :
a. Hakikat Manusia Serakah
Seorang pemikir – pemikir masa Yunani kuno bernama Plato mengatakan
bahwa pada hakekatnya manusia memilki sifat serakah. Pemikiran yang sama
dilontarkan oleh Bernard de Mandeville ( 1670 – 1733) dalam bukunya “ The
2
Susilowati Dwi. 2011. Bahan ekonomi Pembangunan. Surakarta. Universitas Sebelas
Maret. Hal. 112

3
Fable of the Boistis“ tahun 1714 mengatakan bahwa hakikat manusia rakus,
egoistis, selalu mementingkan diri sendiri. Menurut Mandeville sifat manusia
yang rakus dan selalu mementingkan diri sendiri akan memberi dampak social –
ekonomi negative bagi masyarakat. Untuk menghindari dampak negative
tersebut Mendeville menganjukan adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian.
Menurut padangan Smith berbeda dengan Mandeville , sifat serakah dan
egoisme manusia, malahan menganggap sifat ini akan memicu pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan. Smith berpendapat bahwa sikap
egoisme manusia ini tidak akan mendatangkan kerugian dan merusak masyarakat
sepanjang ada persaingan bebas. Tiap orang menginginkan laba dalam jangka
panjang , tidak akan pernah menaikkan harga di atas tingkat harga pasar. Tindak
tanduk manusia pada umunya didasarkan pada kepentingan diri sendiri bukan
belas kasihan dan juga bukan perikemanusiaan. Walaupun motif kepentingan diri
sendiri kurang begitu mulia tidak berarti kita harus menolak berbisnis dengan
orang lain karena hanya akan menghancurkan diri sendiri.3
b. Mekanisme Pasar Bebas
Adam Smith mendukung motto yaitu laissez faire – lasses passer, yaitu
menghendaki campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi minimum
saja. Menurut Smith agar pemerintah tidak terlalu jauh ikut campur tangan
mengatur perekonomian. Sehingga perekonomian berjalan dengan wajar tanpa
campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu tangan tak kentara ( invisible
hand) yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Jika banyak
campur tangan pemerintah, justru pasar akan mengalami distorsi, yang akan
membawa perekonomian pada ketidakefisienan (inefficiency) dan
ketidakseimbangan.
Pernyataan Smith diatas , banyak terjadi di Indonesia pada tahun 1990-an.
Pada tahun itu banyak kesepakatan antara pemerintah dan pengusaha dalam
bidang perdagangan dan produksi dengan tujuan adalah memudahkan petani dan
industri kecil lain dalam memproduksi , memasarkan barang dan jasa dengan cara

3
Ibid. hal. 113

4
membuat peraturan perdagangan disebut tata niaga. Tujuan awal tata niaga tadi
untuk memudahkan proses produksi dan pemasaran untuk petani dan pengrajin
tetapi dengan adanya tata niaga tersebut mengakibatkan kerugian pada
masyarakat. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan keinginan masyarakat ,
banyak tanaman yang dibakar karena over production , hasil produksi tidak sesuai
yang diharapkan berhubungan dengan kualitas produksi sehingga hasil produksi
dibuang, dibakar atau ada yang dijual dengan harga yang murah. Sehingga tata
niaga tersebut banyak ditentang oleh masyarakat , sehingga beransur-angsur tata
niaga tersebut tidak ada.
Seiring berjalannya waktu Pandangan Smith kemudian ternyata telah
menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner dalam perkembangan
pemikiran ekonomi. Tugas Negara untuk menjamin terciptanya kondisi di mana
setiap orang bebas bertindak melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Bagi
penyokong pasar bebas, tidak ada jasa yang bisa dibuat oleh seorang umat
manusia, kecuali yang dapat membuat dirinya lebih maju.
c. Teori Nilai
Menurut Adam Smith , barang mempunyai dua nilai yaitu nilai guna
barang ( value in use) dan nilai tukar ( value of exchange) . Nilai tukar atau harga
dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja ( labour) yang diperlukan
dalam menghasilkan barang.Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
menghasilkan suatu barang diukur berdasarkan pada tenaga kerja yang dicurahkan
dalam menghasilkan barang tersebut , tidak hanya diukur berdasarkan pada hari
dan jam kerja tetapi juga ketrampilan yang dimiliki karena setiap orang
mempunyai ketrampilan yang berbeda. Untuk itu ia menggunakan “ harga “
tenaga kerja sebagai alat ukur, yaitu upah yang diterima dalam menghasilkan
barang tersebut. Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan ketrampilan
tenaga.
Hubungan antara nilai guna dan nilai tukar, menurut Adam Smith suatu
barang yang mempunyai nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak mempunyai
nilai tukar ( tidak bisa ditukar dengan barang yang lain ), dan sebaliknya ada pula
barang yang mempunyai nilai tukar sangat tinggi, tetapi tidak begitu berfaedah

5
dalam kehidupan. Contohnya adalah air dan intan. Menurut Smith , tidak ada
jenis barang yang lebih berguna daripada air.Tetapi dalam kenyataan sehari-hari
air sangat berguna dalam tadi tidak bisa ditukarkan dengan barang yang lain.
Intan dilain pihak, tidak begitu berguna dalam kehidupan bagi kehidupan, tetapi
dari sedikit intan bisa ditukarkan dengan sejumlah besar barang- barang lain yang
jauh lebih besar faedah (utility) nya.
d. Pembagian Kerja
Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja atau
division of labour.Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, di mana orang
akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya
masing-masing. Adanya spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan
tiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri,tetapi menghasilkan satu jenis
barang saja.Kelebihan barang akan dipertukarkan dengan barang yang lainnya.
Dalam buku The Wealth of Nations , Adam smith mencontohkan
pembagian kerja pada perusahaan pembuatan peniti.Jika tidak ada spesialisasi,
maka setiap tenaga kerja mengerjakan pekerjaan secara utuh dari awal sampai
akhir dikerjakan sendiri dengan menghasilkan barang yang sama dalam suatu
perusahaan maka output yang dihasilkan relative kecil. Tetapi apabila terjadi
pembagian kerja mulai dari meluruskan , memotong kawat, meruncingkan
kawat,, memasangkan kepala peniti maka hasil yang diperoleh lebih banyak dari
yang dikerjakan secara sendiri-sendiri. Pembagian kerja akan meningkatkan
produktifitas, sehingga meningkatkan hasil produksi, meningkatkan total produksi
dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
e. Teori Kuantitas Kapital
Menurut Adam Smith untuk meningkatkan kesejahteraan bisa dilakukan
dengan cara meningkatkan laba untuk mendapatkan laba yang banyak dengan cara
melaksanakan kegiatan investasi. Investasi diartikan sebagai pembelian barang-
barang atau mesin-mesin untuk memperlancar proses produksi sehingga
produktifitas tenaga kerja mengalami peningkatan .Peningkatan produktifitas akan
meningkatkan produksi perusahaan. . Apabila perusahaan melaksanakan hal yang
sama maka output mengalami peningkatan dan kesejahteraan akan naik pula.

6
Adam Smith menganggap akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi , maka
sistem ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran adam smith sering disebut
system liberalisme atau kapitalisme atau Market Economie System.

f. Proses Pemupukan Modal


Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu
daripada pembagian kerja. Ia menulis: ”karena pemupukan stok dalam bentuk
barang harus lebih dulu dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan
hanya dapat dibagi lebih lanjut secara seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar.”
Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap pemupukan modal sebagai satu
syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi dengan demikian permasalahan
pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih
banyak menabung dan menanam modal.
Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah menanamkan modal
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling besar
kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan
tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana dikatakan Smith; bagian
yang ditabung tiap tahun oleh seseorang dengan segera dipergunakan sebagai
modal. investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan untung, dan
harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan
pada keuntungan nyata.

2. David Ricardo (1772-1823)


Ricardo dilahirkan dari keluarga orang Yahudi , ayahnya bernama
Abraham Israel Ricarado.Abraham merupakan penganut Yahudi Sephadic dari
keturunan Spanyol-Portugal yang menetap di Belanda setelah diusir dari Spanyol
pada abad 15. ayahnya seorang pialang sukses yang membangun sebuah dinasti
keluarga. Dia pindah ke London pada tahun 1760, di sanalah David Ricardo lahir .
Pada usia 14 tahun , setelah belajar di sekolah yahudi Amsterdam, Ricardo
dipekerjakan oleh ayahnya di London Stock Exchange.

7
Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor memegang peran penting
dalam perekonomian. Ide yang berasal dari Smith kemudian dikembangkan
menjadi teori harga harga relative berdasarkan biaya produksi, di mana biaya
labor menjadi unsure utama, disamping biaya biaya capital. Kalau ada perbedaan
Smith dengan Ricardo hanya dalam penekanan, Smith lebih menekankan masalah
kemakmuran bangsa dan pertumbuhan sedang Ricardo lebih memperhatikan
masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dalam masyarakat.
Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian diasumsikan pada asumsi
bahwa:4
a. Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja
dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri;
b. “law of diminishing return”berlaku bagi tanah;
c. Persediaan tanah adalah tetap;
d. Permintaan akan tanah benar-benar inelastis;
e. Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel;
f. Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given);
g. Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara
minimal;
h. Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap;
i. Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal; dan bahwa
baik harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung pada
produktivitas marginal tenaga kerja.
j. Terdapat persaingan yang sempurna
k. Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling
hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis
dan buruh. Kepada mereka inilah keseluruhan hasil tanah dibagi-bagikan. Selain
itu Ricardo juga mengungkapkan adanya keterbatasan faktor produksi tanah yang
bersifat tetap sehingga akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi.
4
Sukirno, Sadono, 1999. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada. Hal. 205

8
Proses dari pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo yang ada
didalam buku Sadono Sukirno (2010) yaitu sebagai berikut:
a. Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih
melimpah sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi,
karena pembentukan modal tergantung pada keuntungan maka laba yang
tinggi tersebut akan diikuti dengan pembentukan modal yang tinggi pula.
Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan produksi dan peningkatan
permintaan tenaga kerja.
b. Pada tahap yang kedua yaitu karena jumlah tenaga kerja dipekerjakan
bertambah maka upah akan ikut mengalami kenaikan dari sini akan
mendorong pertumbuhan penduduk. Apabila luas tanah tetap maka makin
lama tanah tersebut digunakan maka semakin rendah mutu dari tanah itu.
Akibatnya, setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masing-masing
pekerja akan semakin berkurang, ddengan semakin terbatasnya jumlah
tanah yang dibutuhkan maka harga sewa lahan akan semakin tinggi. Hal
ini akan mengurangi keuntungan pengusaha yang menyebabkan pengusaha
tersebut mengurangu pembentukan modal dan menurunkan permintaan
tenaga kerja yang berakibat pada turunnya tingkat upah.
c. Pada tahapan ketiga yaitu ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan
pada akhirnya akan berada pada tingkat minimal. Pada tingkatan ini
perekonomian akan mencapai stationary state. Pembentukan modal baru
tidak akan terjadi lagi karena sewa tanah yang sangat tinggi yang akan
menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.5
Dalam bukunya yang berjudul Principles Of Political Economy And
Taxation (1817), Ricardo mengungkapkan beberapa teori yaitu sebagai berikut:
a. Teori tentang nilai dan harga barang
b. Teori tentang distribusi pendapatan atas faktor-faktor produksi yang
diuraikan dalam teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba.
c. Teori tentang perdagangan internasional
d. Teori tentang akumulasi dan pertumbuhan ekonomi.

5
Ibid. hal. 206

9
3. Tomas Robert Malthus (1766-1834)
Thomas Robert Malthus merupakah pengikut aliran klasik yang pada
akhirnya melemahkan pandangan positif Adam Smith .Malthus dilahirkan pada
tahun 1766. Pada tahun 1784 Malthus masuk ke Universitas Cambridge ,
mengambil jurusan matematika dan bahasa ( dia menguasai lima bahasa).Setelah
lulus pada tahun 1788 dia mengikuti Holy Order dan menjadi pendeta untuk
Gereja Inggris, yang mengsyaratkan hidup selibat.Malthus meninggalkan
statusnya sebagai pendeta setelah bekerja enam tahun , karena memutuskan utnuk
menikah pada tahun 1804 pada usia 38 tahun. Pada tahun 1805 , Malthus diangkat
menjadi professor sejarah modern dan ekonomi politik di perguruan tinggi yang
baru, East India College di Haileybury, yang didirikan utnuk mendidik pegawai
sipil di East India Company. Jadi Malthus memegang jabatan puncak sebagai di
jurusan ilmu ekonomi sanpai akhir hayatnya pada tahun 1934.
Dalam buku karya Malthus “ Essay on the Principle of Population “,
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Smith. Buku tersebut berisi bahwa tanah
sebagai salah satu factor produksi yang tetap jumlahnya. Di dunia ini jumlah
tanah relative tetap, kalaupun pemakaian tanah untuk produksi pertanian bisa
ditingkatkan, peningkatannya tidak akan seberapa. Dalam banyak hal justru
jumlah tanah untuk membangun perumahan, pabrik- pabrik dan bangunan lain
serta untuk pembuatan jalan.6
Malthus juga mengamati perkembangan manusia. Perkembangan
manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-hasil pertanian
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Karena perkembangan jumlah manusia jauh
lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan hasil-hasil pertanian, maka
Malthus meramalkan bahwa suatu ketika akan terdasi mala petaka (disaster) yang
akan menimpa umat manusia. Berbagai masalah dalam masyarakat akan timbul
sebagai akibat adanya tekanan penduduk tersebut, yang pada gilirannya

6
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan kepada Teori Ekonomi
Mikro Dan Makro, Rajawali Pers, Jakarta. Hal. 175

10
menyebabkan tekanan berkelanjutan terhadap standar hidup manusia, baik dalam
artian ruang maupun output.
Menurut Malthus proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya
aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.
Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan kesejahteraan”suatu Negara
yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan
kesejahteraan suatu Negara. Yang dapat dicapai yaitu sebagai berikut:
1) Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pada bukunya principles of political economy, Malthus lebih realitas
dalam menganalisa pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan
pembangunan ekonomi dibandingkan pada bukunya essay of population. Menurut
Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk berlangsungnya
pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari
proses pembangunan.
2) Peranan produksi dan distribusi
Malthus menganggap produksi dan distribusi sebagai “dua unsur utama
kesejahteraan”.jika keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, ia akan
dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu singkat.
3) Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi
Malthus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu
yang menjelaskan perbedaan antara gross national product potensial (kemampuan
menghasilkan kekayaan) dan gross national product actual (kekayaan actual).7
4. John Struart Mill (1806-1873)
Inti pada teori pembangunan dari John Struart Mill ini sependapat dengan
Adam smith, bahwa spesialisasi atau pembagian kerja akan mempertinggi
keahlian pekerja, memperbaiki organisasi produksi dan mendorong dilakukannya
inovasi sehingga akan mempertinggi tingkat produktivitas dan mempelancar
pembangunan ekonomi. Suatu spesialisasi luas ini dibatasi oleh luas pasar.
Mengenai pandangan penduduk sama dengan Ricardo yaitu penduduk
akan semakin meningkat terus, luas tanah tetap sehingga berlaku hukum hasil

7
Ibid. hal. 176

11
lebih yang semakin berkurang yang selanjutnya mengakibatkan keadaan statinary
state. Sumbangan yang penting dari Mill dalam pembangunan ekonomi ini adalah
mengenai faktor-faktor non ekonomi yang tidak sedikit peranannya dalam
pembangunan ekonomi.
Faktor-faktor non ekonomi tersebut antara lain :
1. Kepercayaan masyarakat.
2. Kebiasan-kebiasaan berpikir masyarakat.
3. Adat istiadat.
4. Corak institusi-institusi dalam masyarakat.
Mill berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor
yang penting yang menyebabkan ketiadaan pembangunan ekonomi di Asia. Di
samping itu tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pembangunan
ekonomi, sebab tingkat pengetahuan ini akan menentukan tingkat kemajuan
industri yang dapat dicapai.
Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga
kerja dan modal. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal
mampu meningkatkan produksi lebih cepat dibandingkan angkatan kerja.
Pengendalian pertambahan penduduk
Mill percaya pada teori yang dikemukakan oleh Malthus, bahwa
pembatasan penduduk merupakan hal yang penting untuk memperbaiki kondisi
kelas pekerja sehingga mereka dapat menikmati hasil kemajuan teknologi dan
akumulasi modal.
Menurut Mill, laju akumulasi modal tergantung pada 2 hal, yaitu : Jumlah
dana yang dapat menghasilkan tabungan dan Kuatnya kecenderungan untuk
menabung. Modal adalah hasil dari tabungan dan tabungan berasal dari
penghematan konsumsi saat ini demi kepentingan konsumsi di masa yang akan
dating.
Menurut Mill pembangunan ekonomi tergantung pada dua hal, yaitu :
1. Perbaikan dalam tingkat pengetahuan masyarakat, dan
2. Perbaikan untuk menghapus penghambat-penghambat dalam
pembangunan ekonomi yang diciptakan oleh manusia.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Adam smith memberikan sumbangan yang besar dalam
menunjukkan bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi serta faktor – faktor dan
kebijaksanaan apa yang menghambatnya, khusus dalam kaitannya dengan petani,
pedagang, dan produsen, Adam smith ini menunjukkan arti penting menabung dan
menanam modal serta pentingnya proses pertumbuhan yang berimbang, begitupun
halnya dengan teori para pakar lainnya seperti Robert Malthus, David Ricardo,
dan John Stuart Mill
Asas pengaturan kehidupan perekonomian di dasarkan pada mekanisme
pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan
bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme
pasar. Dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju
kepada suatu keseimbangan. Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang
didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif, dan perusahaan orang perorangan.
Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi pendekatan alamiah,
mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya dan kebebasan individulah yang
menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Chalmers, A.F. 1983. Apa Itu Yang Dinamakan Ilmu ?: Suatu penilaian tentang
watak dan status ilmu serta metodenya. Hasta Mitra. Jakarta.

Susilowati Dwi. 2011. Bahan ekonomi Pembangunan. Surakarta. Universitas


Sebelas Maret.

Sukirno, Sadono, 1999. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta : PT.


Rajagrafindo Persada

Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan kepada Teori


Ekonomi Mikro Dan Makro, Rajawali Pers, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai