Anda di halaman 1dari 9

Tugas Bahasa Indonesia

Laporan Hasil Membaca Buku Non Fiksi dan Fiksi

Disusun Oleh :
Rafa Aulia Tsuraya
XI MIPA F

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 78 Jakarta


Jalan Bhakti IV/1 Komplek Pajak Kemanggisan
Jakarta Barat

2019
LAPORAN HASIL MEMBACA BUKU NON FIKSI

Judul Buku 1 : Saudariku, Apa yang Menghalangimu Berhijab?


Nama Penulis : Abdul Hamid Al-Bilali
Penerbit : Darul Haq
Tahun Terbit : 2012
Jumlah Halaman : 86 halaman
Peta Konsep :

Syubhat Pertama: Menahan Gejolak


Seksual

Syubhat Kedua: Belum Mantap

Syubhat Ketiga: Iman Itu Letaknya di Hati

Syubhat Keempat: Allah Belum


Memberiku Hidayah
Syubhat

Syubhat Kelima: Takut Tidak Laku Nikah

Syubhat Keenam: Belum Cukup Umur

Syubhat Ketujuh: Orang Tua dan Suami


Melarang Berhijab

Syubhat Kedelapan: Hijab Bukan


Fenomena Budaya
Ringkasan :
Tidak sedikit Muslimah saat ini yang tidak mengenakan hijab dengan
berbagai alasan. Seseorang tidak melakukan suatu tindakan maksiat kecuali
melalui syubhat dan syahwat. Dua hal tersebut yang menjadi penghalang kita
sebagai Muslimah untuk mendapatkan keridhaan dari Allah.
“Wanita harus melepaskan hijabnya untuk mengurangi terjadinya pelecehan
seksual”, saat ini banyak sekali terjadi pelecehan seksual, pendapat tersebut
bertujuan agar pria dapat menjadikan wanita yang tidak menutup aurat tersebut
sebgai pelampiasan nafsu seksualnya. Padahal, jika kita menampakkan aurat kita,
kita akan memancing hawa nafsu pria, yang naudzubillah akan mendatangkan hal
yang buruk untuk kita. Justru dengan kita berhijab, pria akan lebih bisa menjaga
hawa nafsunya dan juga Insyaallah Allah akan melindungi kita dari kejahatan
yang ada.
Selanjutnya, jika kita bertanya alasan mengapa belum berhijab pasti
beberapa Muslimah yang belum berhijab tersebut akan menjawab “belum siap”.
Sebenarnya jawaban tersebut salah. Kita harus membedakan mana perintah Allah
dan perintah manusia. Jika itu perintah manusia, maka kitab oleh saja
mengucapkan seperti itu. Namun jika itu perintah Allah, maka tidak ada alasan
untuk mengatakan belum siap, karena akan mendatangkan bahaya baginya.
“Iman itu letaknya dihati”, kalimat tersebut sering dilontarkan oleh
Muslimah yang belum berhijab. Hal tersebut memang benar, namun belum
sempurna pemaknaanya. Iman tidak cukup dalam hati, iman juga harus diiringi
dengan amal shalih. Iman akan sempurna jika kita selalu menaati perintah Allah.
Dengan kita berhijab, kita sudah melaksanakan amal shalih yang merupakan
perintah Allah dan memenuhi kewajiban seorang Muslimah.
Sebagian Muslimah yang belum berhijab memiliki alasan “belum dapat
hidayah”. Hidayah itu tidak datang dengan sendirinya, Kita tidak bisa hanya diam
saja menunggu hidayah datang. Kita harus berusaha mendapatkan sebab-sebab
datangnya hidayah tersebut. Insyaallah dengan izin Allah kita akan mendapatkan
hidayah tersebut.
Sebagian Muslimah juga ada yang berdalih “Takut tidak laku menikah”.
Mereka beranggapan bahwa hijab hanya akan menutupi kecantikan yang mereka
miliki, sehingga tidak ada pria yang meliriknya. Ungkapan ungkapan tersebut
salah. Bisa jadi sikap memperlihatkan aurat yang brtujuan untuk menawan hati
malah membuat para pemuda tidak mau menikahinya. Karena bisa saja para
pemuda beranggapan, jika wanita tersebut saja berani melanggar salah satu
perintah Allah,tidak menutup kemungkinan ia akan melanggar perintah-perintah
yang lain.
Ada beberapa orang tua yang melarang putrinya untuk berhijab dengan
alasan masih kecil atau belum cukup umur. Seharusnya yang orang tua perhatikan
adalah sudah baligh atau belumnya. Jika ternyata putrinya sudah baligh dan orang
tuanya melarang untuk berhijab, maka orang tuanya akan mendapatkan dosa.
Lagipula, jika kita terpatok dengan umur, apakah kita bisa menjamin umur kita
masih panjang?
Pada beberapa wanita yang sudah menikah, ada suami yang melarang
istrinya untuk berhijab dengan alasan tidak syari. Jika kita mendapati hal tersebut,
kita harus menentangnya, tapi tidak dengan cara yang kasar, kita harus tetap
menghormatinya. Ketaatan kepada Allah harus selalu diutamakan. Lagipula,
ketaatan itu hanya kepaada kebaikan, bukan dalam hal maksiat.
Hijab itu bukan fenomena budaya. Mengenakan hijab islami terhitung satu
langkah maju untuk membangun budaya masyarakat. Sebab ia adalah cerminan
akhlak, perilaku, dan nilai yang berdasarkan agama kita yang lurus.
Jadi, untuk para Muslimah, kita harus menutup aurat kita dengan berhijab.
Dengan berhijab kita juga bisa tahu betapa berharganya diri kita. Berhijablah
sesuai dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh syariat, sehingga kita
termasuk kedalam golongan wanita yang berhijab karena mencari ridha Allah dan
takut akan murka-Nya.

Kelebihan :
Buku ini sangat bagus untuk wanita muslimah yang belum berhijab. Buku
ini menjelaskan tentang hakikat berhijab serta bantahan terhadap berbagai jenis
syubhat dan keraguan yang menghalangi seseorang untuk berhijab. Penulis juga
menyelipkan kisah-kisah nyata yang inspiratif tentang berhijab

Kelemahan :
Buku ini tidak memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh para
muslimah.
Judul Buku 2 : Pearl Of Muslimah
Nama Penulis : Siti Nur Rosifah, dkk
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2017
Jumlah Halaman : 188 halaman
Peta Konsep :

Muslimah Side Pearl Of Islam

Mengelola
Keungan secara
Islami
Pearl Of
Muslimah
Mengelola
Waktu

Sirah Sahabiyah

Ringkasan :
Hal spesial pemberian islam adalh identitas kita sebagai seorang muslimah.
Bagi islam, wanita adalah mutiara yang cahayanya mendatangkan kekaguman,
sangat berharga, dan tidak bisa disentuh oleh sembarang orang.
Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah, melainkan juga tata cara
bermuamalah, salah satunya mengelola keuangan. Caranya adalah dengan
merealisasikan rencana keungan yang sudah kita buat, dan harus membagi
pengeluaran menjadi kebutuhan, infaq dan tabungan.
Selain itu, Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk berlomba
menghasilkan kebaikan. Hal itu dilakukan dengan cara mengelola waktu dengan
sebaik-baiknya. Dalam melakukan hal ini juga diperlukan niat, usaha dan
komitmen.
Ada beberapa kisah para sahabiyah sebagai muslimah terbaik yang dapat
menginspirasi kita sebagai muslimah di zaman sekarang ini.
Siti Khadijah merupakan sesosok muslimah yang sangat luar biasa. Beliau
adalah wanita yang pertama kali masuk islam dan merupakan wanita pertama
yang dijamin masuk surga. Siti Khadijah memiliki akhlak yang sangat mulia . Siti
Khadijah juga sangat dermawan, beliau rela membelanjakan seluruh hartanya
untuk kepentingan umat islam.
Siti Aisyah mendapat sebutan Ummul Mukminin. Beliau merupakan istri
yang paling dicintai oleh Rasulullah. Siti Aisyah memiliki semangat yang luar
biasa dalam mencari ilmu. Kecerdasannya ia gunakan untuk menyebarkan agama
Allah dan hadist dari Rasulullah. Tak jarang para sahabat Rasulullah yang lainnya
mendatangi Siti Aisyah untuk mempelajari islam.
Fathimah Az-Zahra adalah putri Rasulullah. Siti Fathimah sangat bijaksana
dalam bersikap, sopan dalam berbicara, santun dalam beretika, dan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat. Beliau juga merupakan wanita yang sangat sabar,
dalam kondisi keluarganya yang kesulitan, beliau tidak tidak pernah mengeluh
akan kesulitan yang terpaksa dihadapinya.
Maryam merupakan wanita dari keluarga Imran yang ditinggikan derajatnya
oleh Allah. Allah membela kesucian atas tuduhan kaum Yahudi mengenai
kondisinya yang mengandung seorang anak tanpa suami. Allah memberikan
penghargaan dan pembelaan kepada beliau tidak hanya dalam Q.S. Ali Imran,
tetapi khusus untuknya yaitu Q.S. Maryam.
Asiah merupakan wanita yang berhasil memperjuangkan keimanannya
menghadapi suaminya yang merupakan musuh Allah. Asiah rela meninggalkan
keduniaannya demi sebuah jalan fii sabilillah. Beliau juga memiliki keteguhan
hati yang luar biasa, beliau bersabar sampai kahir hayatnya saat disiksa oleh
fir’aun karena tidak mau meninggalkan agama Allah.
Ummu Salamah adalah istri Rasulullah. Beliau merupakan seorang wanita
yang sangat baik. Beliau banyak sekali membantu perjuangan Rasulullah dengan
ide-idenya yang cemerlang.
Fatimah binti Abdul Malik adalah sosok wanita yang sempurna, ia mampu
memalingkan wajahnya terhadap segala kemewahan didunia. Beliau juga
merupakan wanita yang taat pada suaminya, walaupun suaminya sudah tiada,
beliau tidak mengingkarinya sedikitpun.
Al-Khansa adalah seorang penyair yang berhijrah. Setelah masuk islam,
ujian yang dialaminya menjadi kesabaran yang didasari iman dan takwa. Beliau
tidak lagi merasa sedih ketika kehilangan apapun dari kenikmatan duniawi.
Ummu Sulaim adalah wanita yang bijaksana. Saat Abu Thalhah
melamarnya, Ummu Sulaim meminta Abu Thalhah untuk memeluk agama islam
sebagai syarat untuk menikahinya. Beliau juga merupakan orang yang sabar, hal
itu terlihat saat putranya meninggal, beliau tidak menangis. Beliau ingin menjadi
pemimpin untuk perasaannya, hingga beliau berhasil menahan kesedihannya.
Ummu Imarah adalah wanita yang menjadi perisai Rasulullah. Beliau rela
berkorban demi melindungi Rasulullah. Walaupun wanita sering disibukkan
dengan perasaan, namun kekuatan harus tetap tumbuh, ketegaran tetap menjadi
landasan, dan ketaatan adalah tugas seorang muslimah.
Asma binti Abu Bakar, mengajarkan kita mengenai akhlak seorang anak
kepada ibunya, tentang menutup aurat, tentang kesungguhan, dan ketaatan. Beliau
juga dikenal sebagai orang yang santun setelah Aisyah.
Siti Hajar adalah lambing wanita sejati yang taat pada suami dan perintah
Allah. Ia rela ditinggalkan oleh suaminya demi menjalankan perintah Allah.
Beliau dengan sabar menjalani kehidupannya yang hanya berdua dengan anaknya.

Kelebihan :
Buku ini memberikan tips atau cara untuk mengelola waktu, keuangan, dan
membantu kita untuk mengevaluasi ibadah kita. Buku ini juga memberikan
berbagai kisah dari para sahabiyah yang sangat menginspirasi kita sebagai
muslimah yang seharusnya.
Kekurangan :
Warna kertas dan font yang digunakan penulis tidak kontras sehingga
terkadang tulisan tidak terbaca.
LAPORAN HASIL MEMBACA BUKU FIKSI

Judul Buku : The Purpose Of Life


Nama Penulis : Alnira
Penerbit : Wahyu Qolbu
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 328 halaman
Sinopsis :
Shafa adalah seorang muslimah muda yang masih asing dengan agamanya
sendiri. Ia merasa risih dengan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang
muslimah. Disamping itu, Riley, yaitu seorang pemuda yang sampai saat ini
masih ragu dengan keberadaan tuhan.
Dalam kesehariannya Shafa selalu mendapatkan kesulitan, namun ia selalu
teringat dengan nasihat yang diberikan oleh Khansa bahwa apapun masalahnya
kita harus tetap minta kepada Allah, karena Allah sebaik-baiknya penolong.
Saat ia pergi berlibur, ia bertemu dengan seorang pemuda yang bernama
Riley. Setelah berbincang, Shafa jadi mengetahui kalau Riley seringkali
mengunjungi tempat-tempat. Tak disangka tujuan Riley melakukan hal itu karena
ia ingin mencari keberadaan tuhan.
Riley itu agnostic. Ia percaya akan adanya tuhan, namun ia tidak meyakini
agama manapun. Riley memandang bahwa agama hanya akan membatasi
pergerakannya saja. Ia berpikiran bahwa asal kita melakukan kebaikan, maka
tidak ada salahnya kita tidak punya agama.
Setelah berbicara banyak dengan Shafa, akhirnya Riley tau bahwa Shafa
adalah seorang muslim. Mengetahui hal itu Riley langsung menghindari Shafa,
Riley membenci islam karena dulu kakak Riley meninggal karena kejadian teroris
di Bali yang mengatasnamakan islam. Shafa menjelaskan tentang kesalahpahaman
tersebut. Riley akhirnya menerima tawaran Shafa untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan Riley lewat Azril. Riley tidak mau menyianyiakan
kesempatan itu. Ia bertanya-tanya mengenai keberadaan tuhan kepada Azril. Riley
sangat mempelajari dengan sangat baik.
Selama Riley mempelajari islam, ia mendapatkan banyak sekali jawaban
atas pertanyaan yang belum ia dapatkan sejak dulu. Ia juga seringkali merasakan
hal-hal yang aneh pada dirinya. Semenjak saat itu, Riley memutuskan untuk
masuk islam. Riley tidak menyangka kebenciannya terhadap islam berubah
menjadi rasa cinta. Riley memantapkan hatinya untuk hanya bergantung kepada
Allah.
Riley terkadang memikirkan akan dosa-dosanya dulu, ia takut jika Allah
tidak akan mengampuni dosanya. Ia tidak pernah merasakan ketakutan yang luar
biasa seperti ini sebelumnya. Disepertiga malamnya Riley selalu berdoa meminta
ampun kepada Allah. Ia berharap bahwa Allah mengampuni dosa-dosanya.
Selama Riley di Indonesia untuk belajar Islam, Shafa juga tidak mau
menyianyiakan waktu untuk mendalami agamanya sendiri. Ia terus menerus
belajar dan bertanya-tanya tentang kemuslimahan kepada Khansa. Tanpa disadari
Shafa menaruh perasaan pada Riley. Namun ia teringat pesan Khansa, ia langsung
beristighfar dan menyingkirkan perasaan tersebut.
Setelah lama mendalami islam, Riley ditawarkan Amar untuk menikah
dengan Sabrina, adik Shafa. Mendengar hal itu, Shafa merasa sangat sedih. Ia
berpikir mungkin emang Riley bukan jodohnya. Dan ia juga harus berpikir positif,
mungkin Allah memberikan kesempatan kepada Shafa untuk memperbaiki diri
dulu. Beberapa hari kemudian, Riley harus kembali ke negaranya karena ibunya
sakit.
Shafa bertanya kepada Amar apakah dulu benar Riley ingin melamar
Shabrina, ternyata Riley tidak pernah melamar Sabrina. Amar berkata kepada
Shafa bahwa ada yang mau berta’aruf dengan Shafa. Setelah melihat CV, Shafa
merasakan debaran di hatinya. Ternyata yang ingin berta’aruf dengannya adalah
Riley. Ia sungguh tidak menyangka akan hal itu. Sungguh, Allah itu adalah
penulis skenario terbaik.

Nilai-Nilai :
Allah memberi apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita inginkan.
Jangan pernah berhenti berdoa. Karena Allah lebih tau saat yang tepat untuk
mengabulkan permintaan hamba-Nya.
Setiap cobaan atau hal yang didatangkan oleh Allah hendaknya kita selalu
berbaik sangka kepada Allah karena dengan sikap ini Allah akan melipatgandakan
balasan kebaikan baginya. Karena Allah memperlakukan seorang hamba sesuai
dengan persangkaan hamba tersebuut kepada-Nya.

Kemungkinan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari :


1. Dalam setiap usaha kita, kita harus selalu berikhtiar dan selalu berdoa
kepada Allah.
2. Apabila kita mendapat suatu cobaan, kita harus selalu berbaik sangka
kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai