Karya Tulis Ilmiah Kenakalan Remaja
Karya Tulis Ilmiah Kenakalan Remaja
PENDAHULUAN
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
1. Adolesensi Dini
Fase ini berarti preokupasi seksual yang meninggi, yang tidak jarang
menurunkan daya kreatif/ ketekunan, mulai renggang dengan orang tuanya
dan membentuk kelompok kawan atau sahabat karib, tingkah laku kurang
dapat dipertanggungjawabkan, seperti perilaku diluar kebiasaan, defresif.
2. Adolesensi Menengah
Fase ini memiliki umum: hubungan dengan kawan dari lawan jenis mulai
meningkat pentingnya fantasi dan fanatisme terhadap berbagai aliran,
misalnya musik, mistik, dan lain sebagainya.
3. Adolesensi Akhir
Pada fase ini, remaja mulai lebih luas, mantap dan dewasa dalam ruang
lingkup penghayatannya. Ia lebih bersifat “menerima” dan “mengerti”,
malahan sudah mulai menghargai sikap orang/ pihak lain yang mungkin
sebelumnya di tolak. Bila kondisinya kurang menguntungkan, maka masa
turut diperpanjang dengan konsekuensi bosan san merosot tahap kesulitan
jiwanya.
Argumen-argumen lain tentang ciri-ciri remaja dan berbagai sudut pandang
dikemukakan oleh Mustaqin dan Abdul Wahid (1991: 49-50). Menurutnya pada
masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku sekolah lanjutan. Pada
permulaan periode, anak mengalami perubahan-perubahan jasmani yang
berwujud tanda-tanda kelamin sekunder seperti kumis, jenggot, atau suara rendah.
Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri remaja adalah sebagai berikut:
1. Masa remaja sbagai periode penting, karena perkembangan fisik, mental yang
cepat dan penting, dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap,
nilai, dan minat baru.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan
perilaku dari anak-anak menuju ke dewasa
3. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang
bersifat universal, yaitu perubahan emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
perubahan nilai.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak
masalah-masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh guru dan orang tua,
sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi
masalah.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk
menjelaskan siapa dirinya, apa perannya.
3
6. Masa remaja sebagai masa ambang dewasa karena remaja mulai memusatkan
diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.
Berdasarkan uraian diatas, diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri masa remaja
adalah merupakan periode yang pentin, periode perubahan, peralihan, usia yang
bermasalah, pencarian dentits, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang
tidak realistik, dan ambang masa kedewasaan.
4
2. Pelanggaran status, diantaranya adalah kabur dari rumah, membolos sekolah,
mengkonsumsi minuman beralkohol pada usia dibawah umur, dan lain
sebagainya.
5
Lingkungan sosial meliputi teman sebaya, masyarakat disekolah. Sekolah
mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi remaja, karena selain di rumah,
sekolah adalah lingkungan kedua dimana remaja banyak melakukan berbagai
aktivitas dan interaksi sosial dengan teman-teman.
Pada masa rmaja, hubungan sosial memiliki peran yang sangat penting bagi
remaja. Remaja sering berada di luar rumah dengan teman-teman sebayanya. Oleh
karena itu, dapat dimengerti bahwa pengaruh teman sebayanya pada sikap, minat,
penampilan dan perilaku, lebih besar dari pada pengaruh orang tua.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Melihat uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja
berawal dari pergaulan-pergaulan di lingkungan sosial yang menyebabkan
ttekanan dari teman.
3.2. Saran
Dengan membaca karya tulis ini, semoga anak remaja bisa dapat menerapkan
nilai-nilai moral melalui sosialisasi dari orang tua bagi anak. Dan bagi orang tua
harus dapat meeningkatkan disiplin yang diterapkan orang tua, melakukan
pengawasan terhadap anak, agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang baik dan
berguna.