Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Pipet merupakan salah satu jenis instrument yang digunakan untuk mengukur volume
cairan. Mikropipet merupakan alat presisi yang didesain untuk pengukuran dan pemindahan
larutan dengan volume kecil (skala mikroliter) yang akurat. Kapasitas volume yang dapat diambil
oleh mikropipet pada umumnya sekitar 1μl-1.000 μl. Mikropipet ini berfungsi untuk mentransfer
larutan secara tepat dalam skala µL yang pada ujungnya terdapat tip untuk tempat larutan. Menurut
Queensland Health (2013), mikropipet terdiri dari berbagai macam kapasitas volume pengambilan
sampel. Kapasitas volume yang dapat diambil oleh mikropipet pada umumnya sekitar 1μl-1.000
μl. Berdasarkan kapasitas volume pengambilan sampel, terdapat 4 jenis mikropipet yaitu P10, P20,
P200, dan P1000.

Pipetting merupakan salah satu teknik yang menentukan keberhasilan dalam beberapa
penelitian. Pada matakuliah bioteknologi teknik pipetting merupakan teknik dasar yang harus
dikuasai. Menurut Lyman, et al (2011) kegiatan pipetting adalah pengambilan volume bermanfaat
untuk ketepatan dalam pengambilan sesuai prosedur yang diinginkan. Teknik pipetting juga sangat
mempengaruhi akurasi dan presisi dari mikropipet. Penggunaan mikropipet ini membutuhkan
keterampilan dan pengalaman untuk dapat melakukannya dengan benar.

Menurut Universitas Buffalo (2013), ada banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan mikropipet agar mikropipet berfungsi dengan baik dan tidak rusak, yaitu:

1. Selalu gunakan mikropipet sesuai skala volume larutan yang ingin dipindahkan.
Jangan mengambil volume larutan diluar skala volume yang tercantum pada
mikropipet. Volume larutan yang diambil harus sesuai dengan skala volume
mikropipet.
2. Posisi mikropipet harus selalu tegak pada saat digunakan. Jangan pernah
meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.
3. Jangan pernah memaksa menekan tombol pengatur volume apabila sulit ditekan.
4. Saat pengambilan larutan sampel, tombol pengatur volume mikropipet harus
ditekan dengan perlahan, hal ini akan membantu memberikan pengukuran yang
akurat dan juga mencegah kerusakan dari pipet. 5. Selalu buang tips ke dalam
limbah, setelah dipergunakan. Tips hanya bisa digunakan sekali.
Dalam menggunakan mikropipet harus secara hati-hati karena mikropipet merupakan alat yang
presisi. Sekarang sudah tersedia pipet yang terbuat dari bahan plastik dalam kemasan steril dan
disposable (Sanders, 2012). Ketepatan dalam pengambilan reagen dengan menggunakan
mikropipet yang tepat memungkinkan mendapatkan hasil yang sesuai dan terhindar dari
pemborosan reagen yang digunakan.

Dalam laboratorium diperlukan suatu panduan untuk keselamatan kerja dan keselamat.
Laboratorium harus ditempatkan ditingkatan prioritas yang paling tinggi dan kita adalah
bertanggung jawab untuk suatu laboratorium yang aman. Laboratorium biomolukuler di
Universitas Negeri Malang memiliki banyak alat dan bahan. setiap alat mmiliki nama yang
menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan.
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-
alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah
kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat
ditanggulangi. Laboratorium bioteknologi biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda-beda ada
yang dibagi menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan (Michael, 2006).

Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang
kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis
mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan
dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Underwood, 2002). perlakuan terhadap alat-alat di
laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat sesuai
petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Yuwono, 2008).
Rujukan

Queensland Health, 2013. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Queensland Goverment:


Queensland

Lyman, B.J. 2011. Antecedents to Somatoform Disorder: A Pre- and Perinatal Psychology
Hypothesis. Journal of Prenatal and Perinatal Psychology and Health

University at Buffalo. 2013. Biomolecular. Unpublished doctoral dissertation: State University at


Buffalo

Sanders E. 2012. Aseptic laboratory techniques: volume transfer with serological pipettes and
micropipettes. J Vis Exp.

Michael and J. Pell Czar, 2006. Dasar-Dasar Bioteknologi. Jakarta: UI pers

Underwood A L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi 5. Jakarta(ID): Erlangga

Yuwono, T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai