1. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan berada di Kota Banjarmasin dan Kab. Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup kegiatan adalah Rehabilitasi dan Renovasi Madrasah sebagai berikut:
1. MTSN KELAYAN,Kota Banjarmasin
2. MAN 2 MARABAHAN, Kabupaten Barito Kuala
3. ISTILAH PENAMAAN
a. Pemilik Pekerjaan dalam hal ini adalah Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Wilayah Kalimantan Selatan, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimatan Selatan,
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
diwakilkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pendidikan, Olahraga dan Pasar Provinsi Kalimantan Selatan beserta tim teknis yang
selanjutnya bisa disebut Owner atau Pengguna Jasa atau Pemberi Tugas atau Pemilik
Pekerjaan atau Direksi;
b. Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini adalah pemborong yang dinyatakan dan ditunjuk sebagai
pemenang yang sudah diikat dalam kontrak yang bisa disebut sebagai Kontraktor atau
Kontraktor Pelaksana atau Pemborong atau Penyedia Jasa atau rekanan berkontrak;
c. Counterpart atau pengawas pekerjaan intrernal dari owner adalah pihak atau kelompok yang
ditunjuk oleh Manajer Teknik dan General Manager melalui Surat Perintah Penugasan.
d. Pengawas Pekerjaan dalam hal ini adalah Konsultan Pengawas atau Direksi Pengawas yang
ditunjuk oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan.
4. METODE DAN TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuan Pemilik Proyek/Pengawas tidak
dimasukkan dalam perhitungan kemajuan pekerjaan dan segala akibat yang timbul dari pekerjaan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor seluruhnya.
6. KEAMANAN
a. Kontraktor wajib memperhatikan pelaksanaan dan persyaratan K-3 untuk para pekerjanya.
b. Kontraktor wajib membuat tanda-tanda khusus untuk keamanan pekerjaan.
c. Kontraktor wajib mewajibkan para pekerjanya untuk menggunakan Alat Pengaman Diri (APD)
selama bekerja di lingkungan proyek.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan ini terdiri dari :
a. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
b. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
c. Pembuatan Direksi Keet
d. Pembuatan Bedeng Pekerja
e. Pembuatan Pagar Sementara
f. Air Kerja
g. Listrik Kerja
h. Papan Nama Proyek
1. PEKERJAAN PENGUKURAN
a. Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tapak proyek bangunan exist
dengan teliti, disaksikan oleh Pengawas lapangan untuk mengetahui batas-batas tapak,
peil/ketinggian tanah, letak pohon-pohon dan bangunan yang tidak akan dibongkar (jika ada)
dengan menggunakan alat-alat waterpas dan theodolith.
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan sebenarnya, maka
pengawas lapangan akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut, dan kontraktor
wajib melakukan penggambaran kembali tapak proyek, lengkap dengan keterangan
mengenai peil/ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon-pohon dan sebagainya.
c. Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar, ukuran-ukuran yang tidak
tercantum, tidak jelas atau saling berbeda harus segera dilaporkan kepada pengawas
lapangan. Apabila dianggap perlu, Pengawas Lapangan berhak memerintahkan kepada
kontraktor untuk merubah ketinggian, letak atau ukuran suatu bagian pekerjaan dan
perubahan tersebut tertuang dalam berita acara serta telah disepakati bersama.
d. Semua ketetapan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku harus terjamin dan diperhatikan
ketelitian yang sebesar-besarnya dengan menggunakan alat-alat waterpas dan theodolith.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang hanya diperkenankan untuk bagian-
bagian kecil yang telah disetujui oleh pengawas lapangan. Pengambilan dan Pemakaian
ukuran-ukuran yang keliru, adalah menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.
1. PEKERJAAN BOUWPLANK
a. Pekerjaan pemasangan bouwplank menggunakan kayu kelas II, berukuran 2/20 cm,
permukaan atas harus diketam rata dan dipasang waterpas pada peil ± 0,00 setiap jarak
maximum 2 m, papan dasar diperkuat dengan balok kayu ukuran 5/7 cm, papan dasar itu
dipasang sekurang-kurangnya berjarak 2 cm dari sudut terluar bangunan.
b. Segala pekerjaan pengukuran persiapan (uitzet) termasuk tanggungan pemborong
dilaksanakan dengan instumen waterpass dan theodolith.
2. Sebelum pengukuran/dimulainya pekerjaan, tempat proyek harus dibersihkan dari rumput, semak,
lumpur, akar pohon, tanah humus, puing-puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan
(khususnya penebangan pohon). Kontraktor harus minta persetujuan pengawas lapangan
sebelumnya.
3. Segala macam barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak proyek, selambat-lambatnya
sebelum pekerjaan galian tanah di mulai dan tidak diperkenankan untuk menimbunnya diluar pagar
proyek.
TENAGA KERJA/BAHAN/PERALATAN
1. Mobilisasi semua Personil kontraktor sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan termasuk para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak termasuk tetapi tidak terbatas Koordinator Manajemen dan
Keselamatan Lalu Lintas (KMKL) sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dan Personil Ahli K3
atau Petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dan kontraktor harus mendatangkan
tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli dibidang pekerjaannya masing- masing, seperti,
tukang besi, tukang kayu, tukang batu, tukang pasang ubin/keramik, tukang cat, tukang atap,
instalator mekanikal elektrikal,instalator air bersih dan tenaga kerja lainnya.
2. Sebelum bahan bangunan didatangkan ke lokasi Proyek, maka Pelaksana harus memberikan
contoh bahan bangunan kepada Konsultan Pengawas Lapangan dan bila sesuai dengan
persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan maka barulah boleh
didatangkan dalam jumlah yang besar menurut keperluan Proyek.
3. Mengenai jumlah contoh bahan bangunan yang diberikan dapat dikonsultasikan dengan
Konsultan Pengawas.
4. Mendatangkan bahan-bahan bangunan untuk pelaksanaan Proyek, harus tepat pada
waktunya dan kwalitetnya dapat disetujui oleh Konsultan Pengawas.
5. Bahan bangunan yang tidak sesuai dengan persyaratan dan ditolak oleh Konsultan
Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lokasi Proyek, paling lambat 24 jam sesudah surat
pernyataan penolakan dikeluarkan.
6. Bahan bangunan yang berada dilokasi Proyek dan akan dipergunakan untuk pelaksanaan
bangunan, tidak boleh dikeluarkan dari lokasi Proyek.
7. Pelaksana harus menyediakan alat - alat yang diperlukan untuk pelaksanaan bangunan agar
supaya pelaksanaannya dapat selesai sesuai dengan waktu yang disediakan. Alat- alat tersebut
berupa mesin pengaduk beton, mesin pancang, vibrator, katrol, mesin pemotong besi, mesin
pompa air, theodolit, waterpass, compactor dan alat- alat berat/ringan lainmya yang sangat
diperlukan.
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat agar dilaksanakan sebagai mana sesuai dengan yang
tertuang di dalamnya dan bersifat mengikat terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.