Anda di halaman 1dari 3

Theresia Permatasari Gurning

21040118140140

Kelas B

Morfologi Kota sebagai Dasar Panduan Rancang Kota

Urban Design Guidelines (UDGL) adalah panduan rancang kota yang disusun dengan tujuan
menjembatani hasil rancangan kedalam suatu panduan rancang yang spesifik untuk menjamin
kualitas pada tingkat yang mikro. UDGL adalah penghubung antara kebijakan pemerintah dan
perancangan fisik kawasan tertentu. UDGL memberikan pengertian operasional yang jelas dan
spesifik mengenai prinsip-prinsip bentukan fisik pada kawasan tertentu yang dapat dibuat.

Sifat-sifat Panduan Rancang Kota (PRK) dapat dilihat di bawah ini (Shirvani, 1985:147) :

 Prescriptive Design Guidelines

Prescriptive Design Guidelines merupakan panduan untuk memberikan ketentuan-ketentuan dan


mencoba untuk membuat suatu batasan/kerangka yang harus dipatuhi perancang sebagai limitasi
dan sifatnya sudah spesifik sekali. Contoh KDB, KLB, GSB. Keuntungan dari Prescriptive Design
Guidelines adalah sangat rinci, terukur dan mudah diterapkan. Sehingga kecil sekali kemungkinan
terjadi pelanggaran rancangan oleh perancang. Akan tetapi, panduan ini tidak memberikan
kebebasan pada perancang untuk menuangkan kreasinya dalam merancang karena adanya batasan
yang ketat

 Performance Design Guidelines

Performance Design Guidelines merupakan panduan yang menyediakan berbagai ukuran dan kriteria
untuk perancang. Sifatnya tidak ketat hanya menyebutkan kriteria kinerja yang harus diikuti.
Keuntungan yang didapat adalah perancangan yang dihasilkan lebih bersifat fleksibel. Di dalamnya
terdapat ukuran standar untuk semua lokasi tetapi tidak menghasilkan desain yang seragam. Karena
sifatnya yang fleksibel tersebut sehingga besar kemungkinan terjadi pelanggaran.
Kegunaan Panduan Rancang Kota bagi perencana kota, pengembang dan pemerintah untuk :

 Menempatkan kegiatan bangunan serta bangun bangunan sesuai dengan fungsinya yang
serasi seimbang, dan selaras dalam tatanan kota.
 Dapat menjadi perangkat kendali bagi kawasan fungsional, bangunan serta bangun
bangunan yang akan dibangun.
 Menjadi pengarah di dalam peningkatan effisiensi pemanfaatan dan penggunaan lahan kota
 Berperan di dalam menyelenggarakan pembangunan fisik kota yang seimbang dan lestari.

Panduan Rancang Kota pada Kawasan Perencanaan yang memberikan ketentuan tentang :
 a. Pembagian umum fungsi-fungsi di dalam kawasan perencanaan.
 b. Uraian ketentuan tentang setiap unsur pembentuk kawasan fungsional yang
direncanakan yang menyangkut :
 (1) Hubungan fungsional dan perwujudan antara ruang dan massa bangunan dan bangun-
bangunan kota, antar massa bangunan, antara massa bangunan dan jaringan pergerakan
serta antara massa bangunan dan kawasan sekitar.
 (2) Penataan keserasian antara pola kehidupan masyarakat dengan lingkungan fisik serta
kegiatan usahanya.
 (3) Fungsi dan tampilan unsur-unsur penunjang kawasan fungsional seperti kelengkapan
jalan, rambu-rambu dan petunjuk, papan reklame dan nama di kawasan pusat kota, berbagai
unsur tipikal kota, perletakan unsur-unsur dan struktur bernilai sejarah dan seni, monumen
dan tengeran, ornamen dan pewarnaan kota (city colouring).
 (4) Penataan keserasian fungsi dengan unsur-unsur jaringan pergerakan yaitu antara
kepentingn pergerakan pejalan kaki, kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
 (5) Penataan keserasian jaringan utilitas kota, jalur-jalur pemeliharaan dan pengamanan.
 (6) Penataan keserasian penghijauan kota sebagai pengindah kota, sebagai unsur preservasi
atau unsur konservasi lingkungan.
 (7) Penciptaan unsur-unsur baik alami atau binaan yang akan menjadi identitas kota.

Ruang lingkup panduan Rancang Kota juga menyangkut suatu tinjauan atas Wilayah Tertentu Kota
yaitu suatu bagian wilayah kota, kawasan atau lingkungan yang ditetapkan sebagai bagian wilayah,
kawasan dan/atau lingkungan yang mempunyai nilai strategis yang diprioritaskan atau memerlukan
kekhususan didalam penataannya (overlay zone). Ruang lingkup panduan Rancang Kota dapat
merancang kawasan-kawasan berikut ini, meliputi :
a. Kawasan Khusus

Suatu lingkungan kota yang memiliki suatu aktifitas fungsional perkotaan tertentu dengan
karakteristik dan tampilan yang khusus.

b. Kawasan Tepi Air (Waterfront)

Suatu wilayah dengan suatu atau beberapa aktifitas perkotaan tertentu yang terletak berbatasan
langsung dengan wilayah perairan seperti tepi sungai, tepi danau atau tepi laut

c. Kawasan Pusat Bisnis

Kawasan dimana seluruh kegiatan bisnis terpusat. Kawasan ini sering terbagi dalam pusat
perkantoran, pusat kelembagaan keuangan (financial center) pusat perdagangan dan pusat
perkantoran. Pusat kegiatan bisnis merupakan wilayah kota dengan karakteristik bangunan yang
mempunyai intensitas tinggi yaitu kepadatan (KLB) dan ketinggian bangunan tertinggi di kota.

d. Kawasan Preservasi

Satu atau beberapa kawasan di dalam kota yang harus dilestarikan, dilindungi, dipelihara
(konservasi) dan dipugar (renovasi atau restorasi) yang sesuai dengan bentuk aslinya tetapi tetap
disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan fungsionalnya karena merupakan kawasan atau
mengandung bangunan dan/atau bangun-bangunan yang mempunyai nilai sejarah, nilai seni dan
budaya serta nilai arsitektur. Nilai-nilai ini juga merupakan ciri khas karakteristik kota tersebut,

e. Peremajaan Kota

Kawasan peremajaan kota adalah suatu kawasan di dalam kota yang karena keadaannya
berdasarkan usianya, kondisi fisiknya dan fungsi sosial ekonomisnya sudah tidak memadai. Untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektifannya maka perlu ditata kembali dan meningkatkan
intensitasnya sehingga dapat ditingkatkan vitalitasnya untuk dapat berfungsi lebih baik.

Dari pengertian diatas, Keunikan/kekhasan Kecamatan Mijen dapat dimasukkan kedalam kawasan
khusus terutama dalam hal hunian (perumahan) dikarenakan Kecamatan Mijen merupakan wilayah
yang aman dari banjir sehingga banyak diminati oleh masyarakat dari daerah Semarang Bawah,
apalagi dengan adanya proyek BSB semakin pesatnya pembangunan perumahan di Kecamatan Mijen.
Selain hunian, juga telah terbangun industri-industri besar di Sekitaran Kawasan BSB. Jadi untuk 10
tahun kedepan Kecamatan Mijen berpotensi besar untuk hunian dan industri yang cukup besar untuk
meningkatkan perekonomian daerah.

Anda mungkin juga menyukai