Anda di halaman 1dari 6

A. Instalasi Air Bersih.

1. Mengenal Pekerjaan Instalasi Air Bersih

Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih dari
sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak–bak penampungan air
maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-
hari.
Instalasi air bersih harus direncanakan dengan benar agar distribusi air dalam rumah
berjalan lancar dan efisien. Jika tidak direncanakan dengan baik (berkelok kelok dan
bercabang banyak), distribusi air bersih akan terganggu. Pemipaan atau dalam bahasa Inggris
disebut plumbing, merupakan sistem yang salah satu fungsinya untuk menyediakan
kebutuhan air bersih. Namun kadang – kadang, sistem ini tidak berjalan semestinya sehingga
penyediaan air yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah tangga menjadi terganggu. Oleh
karenanya, sistem instalasi air bersih harus direncanakan sejak awal dan dituangkan dalam
bentuk gambar perencanaan instalasi. (https://yogoz.wordpress.com/tag/instalasi-air-bersih/
diak-ses tanggal 18 April 2018)

Gambar 2.1. Instalasi Air Bersih

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-eL6zKImCdUI/VgFVMyt24YI/AA
AAAAAAARU/Ldm48-6ERls/s1600/irigasi.jpg diakses tanggal 17 April 2018.
2. Perencanaan Instalasi Air Bersih

Pemipaan atau plumbing, merupakan bagian dari sistem yang ada dalam bangunan
gedung. Plumbing salah satu fungsinya untuk menyediakan kebutuhan air bersih sesuai
dengan kebutuhannya baik untuk keperluan masak air, mandi, dan cuci. Penyediaan air bersih
dalam suatu bangunan gedung merupakan kebutuhan pokok, maka sistem plumbing yang ada
di bangunan tersebut harus direncanakan dengan baik sejak awal tahap konstruksi yang
dituangkan dalam bentuk gambar perencanaan instalasi plumbing.
Perancangan sistem plumbing dapat dilakukan dengan baik dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan teknis berikut.

a. Sumber Air

Rangkaian instalasi air bersih di dalam rumah, atau biasa disebut instalasi pipa
sekunder, umumnya menggunakan pipa ukuran 0,5 inci. Namun ukuran instalasi pipa
primer (dari sumber air ke instalasi dalam rumah) berbeda bergantung pada sumber
airnya. Beberapa jenis sumber air yang digunakan untuk sumber air diantaranya
sebagai berikut.
1). Air PAM langsung dihubungkan ke instalasi pipa di rumah, maka pipa primernya
menggunakan pipa berukuran sama dengan instalasi pipa sekunder, yaitu ukuran
0,5 inci.
2). Air PAM didistribusikan ke instalasi pipa di rumah melalui bak penampung
(tower air), maka pipa dari meteran PAM ke tower air menggunakan pipa ukuran
0,5 inci. Sedangkan dari tower air ke instalasi di rumah menggunakan pipa ukuran
1 inci.
3). Air tanah, dengan bantuan jet pump, dialirkan langsung ke instalasi pemipaan di
rumah.Instalasi pipa dari pompa ke instalasi di rumah menggunakan pipa yang
berukuran sama dengan besar penampang pipa keluaran (outtake) di pompa.
4). Air tanah didistribusikan ke sistem pemipaan di rumah melalui tower air, maka
pipa dari pompa ke tower air menggunakan ukuran yang sama dengan pipa keluar
(outtake) dari pompa. Sedangkan dari tower air ke instalasi pipa di rumah
menggunakan pipa inci 1 inci.

b. Model Instalasi Air

1). Sistem Terbuka

Secara umum,ada dua model instalasi pipa air bersih didalam rumah,yaitu
sistem tertutup dan sistem terbuka. Pemipaan tertutup maksudnya ujung pipa yang
terakhir (hilir) menyambung kembali ke ujung awal pipa (hulu). Sistem seperti ini
bisa juga disebut jaringan pemipaan memutar (loop). Sedangkan sistern terbuka
adalah kedua ujung pipa (hilir dan hulu) tidak menyambung.

2). Sistem Tertutup


Sistem tertutup memungkinkan tekanan di semua outtake (pipa keluaran air)
rata. Sebab bila jaringan pemipaannya terbuka, biasanya outtake di bagian ujung pipa
akan bertekanan rendah.

Meski demikian, pemipaan sistem tertutup membutuhkan jumlah pipa lebih


besar dibanding pemipaan sistem terbuka. Konsekuensinya, pemipaan sistem tertutup
membutuhkan biaya lebih besar dibanding sistem terbuka.

c. Kedudukan, jenis, dan ukuran pipa Instalasi Air

Sebagai sebuah sistem bangunan, instalasi pemipaan air bersih juga


membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Besar kecilnya biaya dipengaruhi oleh model
instalasi (tertutup atau terbuka), kedudukan/letak instalasi pipa (ditanam dalam tanah
atau di atas tanah),.

1). Instalasi Pipa

Instalasi pipa sekunder pada bangunan gedung untuk penyediaan air bersih
bisa diletakkan di dalam tanah atau di atas tanah. Masing masing model instalasi
mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Instalasi di atas tanah biasanya ada pada plafon bangunan ataupun tertanam
dalam lantai atau dinding bangunan. Pemasangan instalasi plumbing diatas plafon
dikarenakan mudah pemasangannya dan juga perawatannya. Deteksi kebocoran
pipa pun lebih cepat diketahui sehingga perbaikannya tidak sesulit instalasi pipa
di dalam tanah. Pada bangunan dua lantai, instalasi air bersih kebanyakan
diletakkan di atas plafon.

Pada prinsipnya instalasi pipa air bersih merupakan sarana untuk


mengalirkan air dalam sistem plumbing. Kemampuan pipa untuk mengalirkan air
sangat tergantung dengan tekanan air yang melaluinya. semakain besar
tekanannya aliran air dalam pipa juga semakin keras. Tekanan air yang
disyaratkan dalam instalasi plumbing dalam bangunan gedung 2 bar pada setiap
titik kran air. Untuk menjaga tekanan air dalam instalasi plumbing stabil, dapat
menggunakan tower ataupun pompa boster (pendorong).

2). Jenis dan Ukuran Pipa


Pipa yang dipakai pada instalasi plumbing ada dua macam, yakni yang
terbuat dari logam dan PVC. Bahan PVC merupakan terobosan inovatif yang
hebat dan sangat menghematkan konsumen. Selain itu, PVC merupakan material
yang tak karat dan lebih mudah perawatan maupun perbaikannya jika terjadi
kerusakan.

Satu satunya kelemahan pipa PVC adalah rawan bocor apabila sistem
pengelemannya kurang rapi. Meski demikian, PVC merupakan bahan yang paling
banyak dipakai masvarakat saat ini.

Rancangan sederhana instalasi air rumah.

Contoh :

Gambar 2.2 Rencana Instalasi Air Bersih

Merujuk dari gambar rencana instalasi air bersih (Gambar 2.2), dapat dikerjakan
instalasi perpipaan dengan tahapan berikut.

1). Menghitung kebutuhan pipa instalasi (PVC atau PPR) dan jenis sambungan yang
dibutuhkan. Misalnya bahan yang digunakan adalah PVC maka dapat dihitung
kebutuhan bahan sebagai berikut:
a) Pipa PVC 2m sebanyak 5 potong.
b) Pipa PVC 5m sebanyak 1 potong.
c) Pipa PVC 4m sebanyak 1 potong.
d) Pipa PVC 3m sebanyak 1 potong.
e) Pipa PVC 1,5m sebanyak 2 potong.
f) Kran sebanyak 5 buah.
g) Sambungan knee sebanyak 6 buah.
h) Sambungan tee sebanyak 4 buah.
i) Sambungan sok drat dalam sebanyak 5 buah sesuai jumlah kran.
2). Potong pipa PVC ke dalam aneka ukuran yang dibutuhkan.

Gambar 2.3. Pemotongan Pipa PVC


3). Rakitlah tahap demi tahap semua pipa yang telah dipotong sesuai ukuran, sesuai
rancangan pada gambar kemudian letakkan pada daerah yang sudah ditentukan.
4). Dalam memasang saluran pipa air bersih yang pertama adalah pipa penyalur air
dari tandon (PDAM / Air Sumur) ke spot air bersih pada ruang sisi luar bangunan.
5). Setelah Pipa dari tendon terpasang dilanjutkan pemasangan pipa penyalur /
pendistribusi agar dapat menyalurkan air bersih ke setiap titik diruangan yang perlu
di salurkan air bersih
6). Jika perakitan di pasang dibawah tanah maka harus dilakukan penggalian
menggunakan cangkul atau sekop untuk instalasi pipa terlebih dahulu, dan jika
instalasi diletakkan didalam dinding maka dilakukan pembongkaran dinding
terlebih dahulu.
7). Untuk menyambung pipa dengan sambungan pipa, caranya oleskan lem pipa pada
ujung pipa yang akan dimasukkan pada sambungan, lalu masukkan dalam
sambungan pipa. Demikian seterusnya untuk semua sambungan.
8). Untuk sambungan kran air, gunakan sambungan sok drat dalam. Karena kran yang
kita pakai drat-nya ada di luar. dengan melilit dengan TBA pada dratnya, kemudian
baru dipasangi kran. Agar jika membutuhkan penggantian kran di masa yang akan
datang, kita tinggal menggantinya saja tanpa harus memotong pipa.
9). Setelah pengisntalan selesai coba salurkan air untuk mengecek jikalau terjadi
kebocoran air pada pipa yang sudah di instal.
10). Setelah pipa selesai dipasang jika dilakukan penginstalan didalam tanah maka
dilakukakan penutupan kembali dengan tanah ataupun dicor dan diberi penutup
lantai, jika didalam tembok maka di tutup kembali dengan dicor menggunakan
beton.
3. Perawatan Pipa Air Bersih

Instalasi plumbing yang telah dilakukan pengujian kebocoran dan yang telah
difungsikan perlu perawatan agar tidak terjadi kebocoran dan berdampak pada komponen
bangunan lainnya. Beberapa penyebab adanya kebocoran instalasi air bersih disebabkan
oleh hal-hal berikut:
a. Ukuran sambungan dengan ukuran pipa seringkali tidak persis sama dengan yang
tertera pada pipa. Ada sambungan yang ketika di pasang pada pipa agak sedikit
longgar, sehingga ketika dipasang mengakibatkan kebocoran.
b. Penggunaan lem PVC, yang kurang sempurna.
c. Hasil senai yang kurang sempurna, sehingga sambungan masih ada celah alir air.
d. Sambungan-sambungan antar komponen instalasi air yang kurang sempurna sering
menimbulkan kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai