Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang keadaan zat gas dan ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
selaku Dosen mata kuliah Teknik Lingkungan Hidup IPB yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar belakang .........................................................................................1
B. Rumusan masalah ....................................................................................1
C. Tujuan dan manfaat ......................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A. Tinjauan pustaka .................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................6
BAB IV PENUTUP.......................................................................................12
A. Kesimpulan ............................................................................................12
B. Saran .......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................15
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari - hari, sering kita jumpai berbagai macam dan jenis benda yang
ada di sekitar lingkungan kita. Karena banyaknya benda yang beranekaragam, terkadang
mahasiswa belum bisa membedakan jenis dan bentuk benda.
Kita dapat mengetahui berbagai jenis benda adalah dengan mengidentifikasi ciri - ciri
yang menonjol. Ada benda yang sifatnya keras (padat) dan ada juga yang berbentuk cair. Kedua
benda tersebut dapat kita lihat dan kita raba. Namun ada juga benda yang tidak dapat kita raba
maupun kita lihat, tapi bisa kita rasakan, yakni udara. Udara juga termasuk kategori benda
karena sifatnya yang hampir sama dengan benda yang lainnya. Dari mengetahui ciri - ciri
berbagai benda, maka kita dapat mengetahui sifat - sifat benda.
Dari uraian di atas saya berkeinginan untuk membahas tentang sifat – sifat benda padat
cair dan gas. Agar siswa siswi kita dapat lebih mengetahui serta memahami tentang sifat - sifat
benda padat cair dan gas. Sehingga dapat memudahkan siswa siswi dalam belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa sajakah sifat - sifat zat cair ?
2. Apa kegunaan zat cair dalam kehidupan sehari hari ?
3. Apa sajakah sifat - sifat zat gas ?
4. Apa kegunaan zat gas dalam kehidupan sehari hari ?

1.3 Tujuan dan manfaat


1. Memahami tentang sifat - sifat zat cair
2. Memahami tentang kegunaan zat cair dalam kehidupan sehari hari
3. Memahami tentang sifat - sifat zat gas
4. Memahami tentang kegunaan zat gas dalam kehidupan sehari hari
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjaun pustaka
Gas merupakan kumpulan molekul-molekul dengan gerakan kacau balau, acak tetapi
berkesinambungan dengan kecepatan yang bertambah jika temperatur dinaikkan (Atkins,
1999). Empat sifat dasar yang menentukan sifat jisis gas adalah banyaknya molekul gas, volume
gas, suhu atau temperatur, dan tekanan. Jika nilai-nilai numeris tiga besaran diketahui, maka
nilai besaran keempat dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan keadaan (equation of
state) yang secara matematis dinyatakan dengan . Persamaan tersebut biasa juga disebut
dengan persamaan gas ideal (Petrucci, 1987).
Gas berbeda dengan cairan (yang molekul-molekulnya juga bergerak secara acak)
karena molekul-molekul gas terpisah jauh satu sama lain (Atkins, 1999).
Pada keadaan gas, partikel-partikel bergerak secara acak. Jarak antara partikel-partikel
relatif jauh lebih besar dari pada ukuran-ukuran partikel sehingga gaya tarik menarik antara
partikel sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Laju suatu partikel selalu berubah-ubah, hal ini
disebabkan terjadinya tumbukan antara partikel yang satu dengan yang lainnya ataupun antara
partikel dengan diding wadah. Berbeda dengan cairan atau padatan, gas mudah dimampatkan.
Gas tidak mempunyai bentuk dan volume yang tetap, gas akan selalu mengisi setiap ruang
dimana gas tersebut dimampatkan. Gas selalu dipengaruhi oleh perubahan teskanan dan suhu
(Bird, 1993).
Jika uap yang dihasilkan oleh cairan yang menguap tidak ditampung, penguapan akan
terus berlangsung sampai semua cairan habis teruapkan. Jika uap tetap dipertahankan
berhubungan dengan cairan, beberapa molekul kembali dari keadaan uap ke cair. Proses ini
merupakan kebalikan dari proses penguapan dan dinamakan pengembunan (kondensasi).
Banyaknya pengembunan tergantung pada konsentarasi molekul uap (jumlah molekul
persatuan volume) dan pada luas bidang temu antara cairan dan uapnya. Dalam tempat
tertutup yang mengandung air dan uapnya, peristiwa penguapan dan pengembunan terjadi
serempak (Petrucci, 1987).
Studi tentang aliran dua fase dapat kita perhatikan atas beberapa bagian yaitu wujud
fase (gas-cair, cair-padat, dan padat-gas), arah aliran (searah keatas, searah kebawah, dan
berlawanan arah) dan kedudukan saluran (mendatar, tegak atau miring). Aliran dua fase yang
berbeda ini banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun proses-proses industry.
Aliran kantung ditandai oleh bentuk gelembung (bubble) gas yang relatif berkurang panjang
dan hampir memenuhi penampang saluran aliran. Aliran kantung dapat terjadi apabila
kecepatan aliran gas dan cairan terus ditingkatkan sehingga memungkinkan timbulnya
gelembung. Apabila kecepatan cairan lebih besar dari kecepatan gas, maka kantung udara yang
telah terbentuk akan cepat pecah. Aliran gas-cair dapat mempunyai berbagai konfigurasi
geometri yang dikenal sebagai pola aliran.Parameter fisik yang penting dalam menentukan pola
aliran adalah tengangan permukaan dan gravitasi. Pola aliran dalam pipa vertikel dan
horizontal akan berbeda (Henry, 2008).
Aspek-aspek termodinamika gas elektron diteliti melalui analisis kompresibilitasntya.
Disimpulkan bahwa semakin tinggi kompresibilitas gas elektron maka akan semakin besar pula
arus yang dihasilkan. Efisiensi energi dari Heat Engine Browinan dibatasi oleh aliran panas
irreversible. Pemilihan filter energi yang tepat akan menterasfer electron secara reversibel
antar reservoir. Dengan pentingnya analisis termodinamika dalam menentukan performansi
generator termionik, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gas yang tak
ideal dalam generator termionik. Korelasi-korelasi gas tak ideal yang banyak dan khusus
sifatnya disederhanakan menjadi satu faktor kompresibilitas gas yang kemudian disimulasikan
guna melihat pengaruhnya terhadap generator termionik (Nugroho & Biayanto, 2007).
Cairan memepunyai volume tetap dan hanya sedikit dipengaruhi oleh tekanan. Rapat
dan visikositasnya lebih besar dari gas. Dua zat cair sempurna bercampur dan tidak bercampur.
Dalam teori gas dapat dianggap bahwa cairan adalah kelanjutan dari fase gas, molekul-
molekulnya mempunyai gaya tarik yang kuat, hingga dapat menahan volume yang tetap. Namun
demikian molekul-molekulnya masih dapat bergerak bebas, hanya gerakannya terbatas, tidak
seperti dalam fase gas (Sukardjo, 2002).
Cairan dan padatan seperti halnya gas, adalah fase, dicirikan oleh sampel materi yang
seragam diseluruh penyusun kimia dan keadaan fisiknya. Enam transisi fasa terjadi diantara
ketiga keadaan materi. Padatan meleleh menghasilkan cairan bila dipanaskan, dan cairan
mendidih menghasilkan gas. Pendidihan merupakan perluasan dari penguapan (uap hanya
meninggalkan permukaan). Dalam mendidih, gelembung zat gas terbentuk secara aktif
diseluruh cairan dan muncul dipermukaan serta meninggalkannya. Hanya bila tekanan uap
cairan melampaui tekanan eksternal maka cairan mulai mendidih. Titik didih ialah suhu saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap eksternal (Oxtoby, 1998).
Fenomena penumpukan volum udara (void) yang terjadi di dalam kamar lunda saat
beroperasi masih perlu dikaji secara cermat. Teori yang melandasi kajian adalah sifat fisik,
termodinamika air yang mencakup hubungan suhu-tekanan, kehilangan tekanan aliran (ΔP)dan
sifat termodinamika system gas-cair. Hasil kajian menyatakan bahwa ΔP yang besar di sisi hisap
menyebabkan pompa primer terpancung olell sinyal sistem proteksi terhadap kavitasi pada
batas tekanan terrendah -0,15 bar. dengan mempertimbangkan aspek keselamatan teras, batas
tekanan ini dapat dihindari dengan mengurangi laju alir pendingin primer. Fenomena aliran
dengan volum udara terkumpul di kamar lunda disebabkall oleh tekanan rendah kamar tunda
yang mendekati garis kurva saturasi. Garis kurva ini dapat dijauhi dengan mengurangi ΔP
sampai menjadi tekanan minimum 0,116 bar dan maksimum 0.6 bar atau menurunkan suhu
pendingin primer, sehingga kondisi fasa tercapai. Suhu tinggi disebabkan oleh daya reaktor
.yang tinggi atau degradasi kondisi kinerja sistem pendingin sekunder. Solusi yang ideal adalah
melakukan cleaning-up alat penukar kalor dan meningkatkan kinerja menara pendingin (Dibyo,
2000).
Dalam membuat garis arus aliran satu fase air dan dua komponen air-gas, Metode
penelitian yang digunakan adalah Metode Kuantitatif secara eksperimental, dengan melakukan
pengamatan pada daerah seksi uji, berupa pengecilan pipa secara mendadak yang dialiri fluida
cair minyak pelumas dan gas yang digunakan adalah udara dari kompresor. Adapun fluida yang
digunakan adalah fluida cair berupa minyak pelumas dan fluida gas berupa udara, dengan
berbagai variasi debit dan kecepatan aliran dan dilakukan pengukuran distribusi tekanannya.
Dalam kondisi aliran bubble seperti gambar 10.a dan aliran kantong gambar 10.b, fenomena
dimana gelembung udara cenderung untuk mengalir pada bagian atas tube, semata-mata
karena perbedaan berat jenis dari fluidanya. Title dan Duker dalam penelitiannya membagi
kondisi pola aliran dua fase air dan gas menjadi 6 kelompok : Bubble, kantong, strata licin,
gelombang, sumbat likuid dan cincin. Sebagaimana gambar 10.d dengan kondisi alirannya
sudah terpisah antara cairan dan udara, terlihat bahwa amplitudo gelombang meningkat karena
kenaikan kecepatan gas, sehingga cairan menjadi tidak stabil, ketidak stabilan ini merupakan
efek pengisapan di atas gelombang terhadap efek gravitasi (Muhajir, 2010).
Dalam analisis, proses-proses dipertimbangkan sebagai aliran stedi keadaan stedi
(steady state steady flow). Sebagai tambahan efek energi kinetik dan energy potensial diabaikan.
Untuk gas ideal, formulasi yang digunakan memperhitungkan variasi entalpi dan entropi
absolut terhadap temperatur untuk berbagai substansi. Entalpi dan entropi untuk campuran gas
ideal dapat ditentukan sebagai penjumlahan sifat masing-masing komponen gas, asalkan
kontribusi dari setiap gas dievaluasi pada kondisi dimana gas berada dalam campuran Entalpi
gas ideal hanya tergantung pada temperatur, suku yang nampak pada persamaan di atas
dievaluasi pada temperatur campuran. Entropi adalah fungsi dari dua sifat bebas. Oleh karena,
suku dievaluasi baik pada temperatur dan volume campuran atau temperature campuran
maupun pada tekanan parsial komponen pk. Entropi komponen campuran gas ideal kth
dievaluasi pada temperatur campuran T dan tekanan parsial pk. Untuk komponen campuran
gas ideal kth Dalam mengevaluasi eksergi fisik untuk gas-gas ideal, beberapa pertimbangan
khusus harus diperhitungkan. Bila suatu campuran gas ideal yang mengandung H2O(g)
didinginkan pada tekanan konstan di bawah temperatur titik embun, pengkondensasian uap air
akan terjadi. Misalkan bahwa suatu campuran gas ideal yang terdiri dari N2, O2, CO2, dan
H2O(g) dan fraksi molnya masing-masing adalah xN2, xO2, xCO2, xH2O(g). Pada kondisi
atmosferik, campuran dapat terdiri dari N2, O2, dan CO2, beserta uap air jenuh yang berada
dalam kesetimbangan dengan cairan jenuh (Basri dan Dyos, 2010).
BAB 3 PEMBAHASAN
BENDA DAN SIFATNYA
Di lingkungan sekitarmu, dapat kamu temukan berbagai benda. Di mana kita berada, kita
dapat melihat berbagai macam bentuk benda. Misalnya, tanah, batu, kayu, logam, air, minyak,
susu, kecap, asap, parfum, dan balon. Benda-benda tersebut bermacam-macam bahan
pembuatnya, ukurannya, warnanya, bentuknya, dan kekerasannya. Masing-masing benda
tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan benda yang
lainnya. ? Jika dilihat dari wujud dan sifatnya, dapatkah kamu mengelompokkan benda-benda
tersebut? Berdasarkan wujudnya, benda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu
benda padat, benda cair, dan benda gas. Masing-masing benda tersebut memiliki sifat yang
dapat membedakan jenis benda yang satu dengan jenis benda yang lainnya. Ketiganya sama-
sama memiliki berat. Dan semua benda mempunyai isi atau volume. Coba perhatikan, di antara
benda padat pun memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang lunak, ada juga yang keras.

3.1 Benda Cair


Air, minyak, susu, dan kecap termasuk ke dalam benda cair. Dapatkah kamu
memberikan contoh benda cair yang lainnya? Oli, minyak tanah, bensin, dan solar
merupakan contoh lain benda cair. Ingin mengetahui bagaimana sifat benda cair? Lakukan
kegiatan berikut.
a. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya
Jika kita menuangkan air ke dalam gelas maka bentuk air seperti gelas. Tetapi jika
menuangkan air ke dalam mangkok maka bentuknya seperti mangkok, dan jika kita
menuangkan air ke dalam botol maka bentuk air seperti botol. Peristiwa tersebut
membuktikan bahwa bentuk benda cair dapat berubah sesuai dengan tempatnya.
b. Benda cair menempati ruang dan mempunyai massa
Coba kalian tuangkan air ke dalam gelas sampai penuh dan airnya tumpah keluar
gelas. Air yang tumpah membuktikan bahwa seluruh ruangan gelas sudah terisi oleh
air. Air mempunyai massa hal ini dibuktikan jika kita mengangkat gelas kosong terasa
akan lebih ringan dibandingkan jika kita mengangkat gelas yang berisi air.
c. Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
Dalam keadaan tenang, permukaan air selalu datar. Akan tetapi, jika mendapat
usikan permukaan air tidak lagi datar. Sifat ini dapat dimanfaat oleh tukang bangunan
misalnya untuk mengetahui kedataran lantai pada saat pemasangan ubin. Alat yang
digunakan untuk mengukur ke dataran lantai disebut waterpas.
d. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah
Coba perhatikan aliran sungai! Air di sungai mengalir mulai dari hulu sampai ke
hilir. Hulu sungai berada di pegunungan sementara hilir berada di muara, biasanya
berakhir di laut. Hal ini membuktikan bahwa air mengalir dari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Coba perhatikan air terjun! Bagaimana aliran airnya? Pada saat
hujan, kamu juga dapat melihat bahwa air hujan jatuh ke genteng kemudian mengalir
melalui talang dan jatuh ke tanah.
Pada saat sekarang, air juga dapat mengalir dari tempat rendah ke tempat tinggi.
Contohnya air dari dalam tanah ditampung di dalam bak penampungan yang disimpan
di atas rumah. Alat untuk mengalirkan air dari tempat rendah ke tempat tinggi disebut
pompa air. Dari bak penampungan air bisa mengalir sesuai dengan sifat alamiahnya.
e. Benda cair menekan ke segala arah
Pernahkah kamu mendengar berita bobolnya sebuah tanggul atau bendungan?
Bobolnya tanggul atau bendungan terjadi karena tanggul atau bendungan tidak kuat
menahan tekanan air. Ke manakah arah tekanan air itu? Untuk memahaminya, lakukan
kegiatan berikut ini. Dari gambar di samping, dapat diamati bahwa air melakukan
tekanan ke segala arah. Samakah jarak pancaran air dari lubang botol?. Tekanan air
makin ke bawah makin besar. Hal ini dapat diamati dari jarak pancaran air yang keluar
dari lubang makin ke bawah makin jauh.
f. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu
Pernahkah kamu membuat teh manis? Jika secangkir teh pahit kita beri sesendok
gula pasir, kemudian diaduk maka kita akan memperoleh secangkir teh manis. Gula
pasir larut dalam air the sehingga rasa air teh menjadi manis. Air dapat melarutkan zat
atau bahan tertentu sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di
dalamnya disebut larutan. Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya
terdapat gula seperti pada teh manis
dirasakan. Bukti lainnya ialah ketika kamu berada di depan kipas angin yang
sedang dinyalakan. Aliran udara terasa sejuk menerpa, tetapi tidak terlihat.
Seperti halnya air, udara juga tidak berbentuk tetap. Udara atau benda gas
bentuknya mengikuti wadahnya. Seperti dalam percobaan yang tadi kamu kerjakan,
bentuk gas menyerupai gelas. Jika yang digunakan adalah stoples, bentuk gas akan
seperti stoples. Gas dapat dikenali berdasarkan sifat-sifatnya. Berikut ada beberapa
sifat sifat benda gas. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Bentuk benda gas menyerupai tempatnya
Meniup balon sama saja dengan mengalirkan udara yang berwujud gas ke dalam
balon. Bagaimana bentuk udara? Untuk mengetahuinya, lakukan percobaan berikut
ini. Bentuk gas mengikuti bentuk balon, maka bentuk gas mengikuti bentuk
tempatnya.
b. Benda gas mempunyai berat
Apakah gas mempunyai berat? Untuk membuktikannya lakukan kegiatan
berikut ini. Jika salah satu balon gasnya keluar atau kempes, neraca tidak
seimbang lagi. Balon yang berisi gas beratnya lebih besar daripada balon yang
kempes. Hal ini membuktikan bahwa Gas mempunyai berat
c. Benda gas mempunyai tekanan
Pada saat gelas belum dibalik, gas atau udara di sekitar gelas memberikan
tekanan pada karton. Pada saat gelas dibalikkan, gas/udara menekan dari bawah
ke atas sehingga karton tidak lepas. Adakah pompa sepeda di rumahmu? Jika ada,
tutup lubang pompa itu dengan ibu jarimu. Suruh seorang temanmu menekan
pompa itu. Kamu akan merasakan tekanan dari lubang pompa tersebut. Jauhkan
ibu jarimu, tekan lagi pompa, kamu akan merasakan gas atau udara mengalir dari
pompa seperti angin.
d. Benda gas mempunyai aliran
Masih ingatkah kamu, bagaimana air dapat mengalir? Untuk membuktikan gas
atau udara dapat mengalir, lakukan kegiatan berikut. Gas atau udara mengalir dari
dalam kantong plastik ke luar dan terjadilah angin. Angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara. Tekanan udara di dalam balon lebih besar daripada di
luar balon.
e. Benda gas dapat mengalami Pemuaian
Pernahkah kamu melihat ban sepeda tiba-tiba meletus? Kejadian semacam itu
umumnya terjadi pada siang hari atau ketika sepeda itu berada di tempat yang
panas.
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian materi di atas yakni mengenai sifat – sifat cair, dan gas, maka dapat saya
simpulkan sebagai berikut :
1. Sifat benda cair
a. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya
b. Benda cair menempati ruang dan mempunyai massa
c. Permukaan benda cair yang tenang selalu datar
d. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat lebih rendah
e. Benda cair menekan ke segala arah
f. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu
g. Benda cair dapat meresap melalui celah – celah kecil
2. Sifat benda gas
a. Benda gas dapat mengalami Pemuaian
b. Benda gas mempunyai aliran
c. Benda gas mempunyai tekanan
d. Benda gas mempunyai berat
e. Bentuk benda gas menyerupai tempatnya

4.2 Saran
Dengan di buatnya materi ini, semoga bisa menambah wawasan atau pengetahuan
kita tentang sifat – sifat benda cair dan gas. Selain itu juga bisa memberi manfaat bagi kita
dalam kehidupan sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1990. Kimia Fisika. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.


Basri, Hasan dan Dyos Santoso. 2010.” Analisis Eksergi Pada Siklus Turbin Gas Sederhana 14
MW Instalasi Pembangkit Tenaga Keramasan Palembang ”. Seminar Nasional Tahunan
Teknik Mesin (SNTTM) ke-9.
Bird, T., 1998, Kimia Fisika, Erlangga, Jakarta.
Dibyo, Sukmanto. 2000.” Kajian Fenomena Aliran di Dalam Kamar Tunda RS-GAS “. Jurnal
Teknologi Reaktor Nuklir.
Muhajir, Khairul. 2010.” Karakterisasi Aliran Fluida Gas-Cair Melalui Pipa Sudden Contraction
“.Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
Nasution Henry. “ Aliran Dua Fase (Cair-Gas) Searah Vertikel Ke Atas Dalam Saluran
Berdiameter Kecil : Pengukuran Kecepatan Kantung Udara”. Jurnal Teknik Mesin.
Nugroho, G dan Biyanto Totok, R. 2007. “ Simulasi Pengaruh Gas Tak Ideal pada Efisiensi
Genarator Termionik ”. Jurnal Teknik Industri.
Oxtobi, D.W., 1998, Kimia Modern, Erlangga, Jakarta.
Petrucci. 1987. Kimia Dasar Prinsip Terapan Modern Jilid 2 Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai