Anda di halaman 1dari 7

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Seiring dengan
kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah mengalami
kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu
keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau
kebijakan.Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan
perkembangan komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui pesawat
udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir sebagian besar negara maju
di dunia. (Bolstad, 2005)
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk
investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,
kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana
untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana
alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang
membutuhkan perlindungan dari polusi. Dari pengertian tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa pengertian SIG adalah suatu sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah,
menganalisis, dan menghasilkan data berferensi geografis atau data geospasial
(Chang, 2007)

2.2. Komponen Sistem Informasi Geografis


Menurut Hamidi (2012), komponen-komponen dalam Sistem Informasi
(SIG) adalah sebagai berikut.
1. Perangkat keras (hardware), adalah perangkat-perangkat fisik yang
digunakan dalam sistem komputer. Berikut ini beberapa macam hardware.
 CPU merupakan bagian dari sistem komputer yang menjadi tempat
untuk melakukan pemrosesan semua instruksi dan juga
mengendalikan seluruh operasi yang ada dalam lingkungan sistem
komputer.
 RAM merupakan perangkat yang digunakan oleh CPU untuk
menyimpan data yang masuk untuk jangka waktu yang tidak lama
(sementara).
 Storage merupakan perangkat untuk menyimpan data secara
permanen atau semi permanen (temporal). Termasuk dalam perangkat
ini antara lain hardclisk,disket, CD-ROM, dan pita magnetis.
 Input device merupakan perangkat yang digunakan untuk
memasukkan data ke dalam SIG. Termasuk dalam perangkat ini
antara lain keyboard, mouse, digitizer, scanner
 Output device merupakan perangkat yang digunakan untuk
mempresentasikan data dan informasi SIG. Termasuk dalam
perangkat ini antara lain layar monitor, printer, dan plotter.
2. Perangkat Lunak (Software), adalah program-program komputer yang
digunakan untuk mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat
digunakan antara lain ArcInfo, ArcView, Map Info, R2V, ERDAS, ILWIS.
3. Data dan Informasi Geografi, terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan
data atribut.
 Data spasial adalah data gratis yang mengidentifikasikan kenampakan
lokasi geografi berupa titik, garis, dan poligon.
 Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap fenomena
yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk
menggambarkan gejala geografi karena memiliki aspek deskriptif dan
kualitatif.
Contoh, atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikan lahan, luas
tanah, tingkat kesuburan tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
2.3. Pengenalan ArcGIS 10.3
2.3.1. Fungsi ArcGIS 10.3
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environmental Science and Reasearch Institute) yang merupakan kompilasi
fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS
desktop, server, dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI
pada tahun 2000. Produk utama dari ArcGIS adalah ArcGIS desktop dimana
ArcGIS desktop merupakan software GIS profesional dan komprehensif dan
dikelompokan ke dalam tiga komponen, yaitu: ArcView, ArcEditor, dan
ArcInfo. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,
membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar. ArcEditor,
memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk
memanipulasi berkas shapefile dan geodatabase. ArcInfo, memiliki
kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data,
penyuntingan, dan analisis (Hanafi, 2015).

2.3.2 Toolbars ArcGIS 10.3


Pada ArcGIS 10.3 terdapat icon pada toolbar beserta fungsinya sebagai
berikut (Trinawati, 2009):

1. Zoom In berfungsi untuk memperbesar tampilan pada daerah yang


diinginkan dengan klik atau drag.

2. Zoom Out berfungsi untuk memperbesar tampilan pada daerah


yang diinginkan dengan klik atau drag.

3. Full Extent berfungsi untuk mengembalikan ukuran peta seperti


tampilan semula.

4. Fixed Zoom In berfungsi untuk melakukan pembesaran tampilan


dengan pusat pembesaran di tengah area.

5. Fixed Zoom Out berfungsi untuk memperkecil area dengan


pusat pengecilan di tengah area.

6. Pan berfungsi untuk menggeserposisi peta pada map display.


7. Go Back To Previous Extend berfungsi untuk membatalkan suatu
perintah yang sudah dilakukan sebelumnya

8. Next to Extend berfungsi untuk mengulang sesuatu yang telah


dibatalan sebelumnya.

9. Select Feature berfungsi memilih polygon yang ada pada peta.

10. Select element berfungsi untuk memilih atau menyeleksi objek.


11. Identify berfungsi untuk mengetahui/melihat informasi yang ada
pada suatu area atau polygonyang diklik.

12. Measure berfungsi untuk mengukur jarak pada peta. Dilakukan


dengan mengklik pada suatu titik dalam peta kemudian menariknya
sepanjang jarak yang diinginkan.

13. Find berfungsi untuk mencari suatu objek yang kita inginkan yaitu
dengan mengetik nama objek klik find.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan ArcGIS 10.3


Beberapa keunggulan dari software ArcGIS sebagai teknologi
pendukung SIG meliputi (Kunang, 2016) :
1. ArcGIS merupakan sistem yang lengkap dari SIG (completely system
GIS) yang terdiri dari ArcGIS Desktop, ArcGIS Server dan ArcGIS
Online, sehingga dapat digunakan baik untuk pengguna perorangan
(pakar SIG) yang dikenal dengan sebutan “single user”, maupun
pengguna kelompok yang dikenal dengan sebutan “multi user” dan
pengguna seantero dunia atau dikenal sebagai pengguna online
2. ArcGIS telah menyediakan fasilitas pendukung yang lebih dari 800
fungsi untuk berbagai keperluan dari berbagai bidang ilmu
3. ArcGIS mampu mengelola database dengan kapasitas yang sangat besar
mencapai kapasitas 256 terabite.
4. ArcGIS merupakan teknologi software SIG yang didukung lebih dari 300
pakar SIG yang berasal dari berbagai Negara di dunia, sehingga
tergolong teknologi software yang dinamis yang terus dikembangkan
mengikuti perubahan yang terjadi baik pada teknologi informasi,
teknologi komputer, dan teknologi internet serta perubahan kebutuhan
analisis dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan perubahan yang
terjadi dalam paradigma berpikir para ahli saat ini,
5. ArcGIS mampu melakukan beberapa analisis sekaligus dengan
mengunakan fasilitas Model Builder
Beberapa kelemahan ArcGIS (Trinawati, 2009):
1. ArcGIS perlu spek hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang
simple, ArcGIS lebih berat.
2. ArcGIS secara default tidak support multi View dan multi layout. Ini
sangat menyulitkan pembuatan peta masal seperti Peta kegiatan GNRHL
3. Penggunaan ArcGIS tidak akan efisien jika tidak menggunakan beberapa
software yang lain selain ArcMap yang dibuka bersama, misalnya
ArcCatalog, Windows Explorer, dan Notepad.
4. ArcGIS tidak 100% persen kompatible dengan ArcView 3x. Proses
migrasi akan sangat revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke
MS Word 2007.

2.4. Global Positioning System


2.4.1. Pengertian GPS
GPS dikembangkan pertama kali oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat pada tahun 1978 dan secara resmi GPS dinyatakan operasional 3 pada
tahun 1994. Pada awalnya GPS digunakan hanya untuk kepentingan militer
Amerika Serikat, tetapi kemudian dapat dimanfaatkan juga untuk kepentingan
sipil. Ada beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk digunakan
yaitu dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca, posisi yang
dihasilkan mengacu pada suatu datum global, pengoperasian alat receiver relatif
mudah, relatif tidak terpengaruh dengan kondisi topografis, dan ketelitian yang
dihasilkan dapat dihandalkan (Novitasari, 2015).
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United
States Department of Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi
geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut). Jadi
dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan
tepat (Purnama, 2009). Menurut Pramono (2009), GPS (Global Positioning
System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi, dimiliki dan dikelola
oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan
tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di 2 seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. GPS
dengan nama resminya NAVSTAR GPS ( Putranto, 2017).

2.4.2 Kelebihan GPS


Aplikasi GPS di bidang militer pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
bagian misalnya, pemetaan (penentuan posisi titik-titik target terutama pada
masalah topografi angkatan darat, pencitraan, foto udara, dan beberapa analisis
spasial yang ditujukan untuk mendukung perencanaan operasi), navigasi, tracking
(monitoring atau pemantauan), atau bahkan sebagai tools penuntun posisi-posisi
sasaran peluru kendali, Rover, UAV, dan AUV. Navigasi sering kali dilakukan oleh
personel militer yang sedang menempuh perjalanan dari suatu tempat ke tempat-
tempat lain yang menjadi targetnya. Oleh karena itu, dengan mengkombinasikan
peta, kompas, dan GPS (receiver), maka proses navigasi menjadi lebih mudah dan
menyenangkan bagi siapapun. Demikian pula bagi personel militer yang bergerak
dengan menggunakan platform (kendaraan), bila menggunakan peta (terutama
dijital) dan GPS (receiver), navigasinya menjadi jauh lebih mudah, menyenangkan,
dan cepat (Rimadhani, 2015).
Penggunaan receiver GPS sangat bermanfaat bagi individu atau kelompok
individu (termasuk kelompok individu yang tergabung di dalam satu platform
kendaraan militer) yang bernavigasi (baik melalui medan dengan topografi yang
sulit ditempuh seperti hutan tropis yang rapat, perbukitan, gurun pasir, hingga
medan yang penuh dengan blok-blok bangunan dan gedung seperti pada saat
terjadinya perang di perkotaan) untuk mencapai targetnya. Walaupun demikian,
jika dikaitkan dengan kepentingan-kepentingan aktivitas-aktivitas di bidang militer
yang lebih luas lagi dimana masalah koordinasi dan kerja sama antar-individu
menjadi sangat penting, sistem navigasi semata nampaknya sudah tidak memadai.
Pada sistem navigasi, setiap individu tidak dapat mengetahui posisi (Rimadhani,
2015).

2.4.3 Kekurangan GPS :


Adapun beberapa kekurangan dari GPS yaitu (Trinawati, 2009);
1. Penggunaan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga
satelit ini tidak selamanya akurat.
2. Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang diterima.
Ketidakakuratan posisi yang ditunjukkan
3. GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses sinyal
yang ditunda. Kecepatan sinyal GPS ini juga seringkali berubah karena dipengaruhi
oleh kondisi atmosfer yang ada. Selain itu, sinyal GPS juga mudah berinteferensi
dengan gelombang elektromagnetik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai