Tahapan Proses Pembuatan Dan Metode Fabrikasi Girder
Tahapan Proses Pembuatan Dan Metode Fabrikasi Girder
Menu
1. Home
2. BETON
3. JEMBATAN
Seperti yang sudah dituliskan pada postingan sebelumnya material penyusun girder terdiri dari
baja dan beton. Pada postingan ini saya menuliskan girder dengan material beton dan beberapa
system perancanganya yaitu on site girder dan precast, sebelum menjelaskan hal tersebut dibawah
Beberapa metode fabrikasi box girder menggunakan metode short line dan system match cast.
Metode short line adalah segment box girder dicetak secara terpisah atau persegmen. Sistem
match cast adalah segment (n-1) digunakan sebagai cetakan segment ke (n). Sistem match cast ini
Untuk kasus seperti Desain jalan yang mempunyai alinyemen horizontal dan vertikal maka cetakan
untuk produksi di setting tetap agar memperoleh produk yang sesuai desain alinyemen serta
dibutuhkan geometry control selama proses produksi. Rekayasa geometri yang dilakukan selama
proses produksi berdasarkan 6 control point yang diletakkan di slab atas girder agar segment yang
diproduksi sesuai dengan Desain alinyemen baik horizontal maupun daseain vertikal.
2) Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari bottom rebar
girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat tersebut ditandai
4) Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan
5) Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar dengan
6) Memasukkan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar dengan
7) Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu pada
8) Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel merupakan
tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk mencegah terjadinya
9) Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape. Masking tape
11)Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan
kelengkapan aksesorisnya
13)Pengecoran.
Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder yaitu
dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan setibanya dilokasi
8) Pembukaan Innerform
Girder menurut material penyusunnya terdiri dari girder baja dan girder beton, sedangkan menurut
sistem perancangannya, girder terdiri dari girder precast dan on site girder. Saya disini menjelaskan
Precast atau dalam Bahasa Indonesia disebut Produk beton pracetak adalah produk konstruksi
yang dihasilkan oleh pengecoran beton dalam cetakan yang dapat digunakan kembali. Elemen
beton pracetak disiapkan, dicetak dan dikeraskan di pabrik yang dilengkapi secara khusus dengan
lokasi permanen, beberapa pabrik produsen girder mempunyai beberapa cetakan jenis girder
Setelah produk beton pracetak diproduksi dan dilakukan semua kontrol kualitas memuaskan dan
memenuhi syrarat/kriteria kemudian girder siap untuk dikirimkan diangkut oleh container ke lokasi
proyek.
2) Kontrol kualitas canggih, yang jauh melampaui pengecekan beton segar, dapat
diperkenalkan. Keakuratan dimensi, sifat beton yang mengeras dan posisi penguat semuanya
3) Produk buatan pabrik tidak tergantung pada kondisi cuaca dan dapat diproses secara terpisah
4) Hemat waktu, menggunakan beton precast akan lebih hemat waktu, karena fabrikasi dibuat
secara keseluruhan dan tinggal dipasang sesuai segmenya, tidak seperti di cor di tempat atau
5) Mengurangi biaya tenaga kerja, ketika menggunakan beton cor di tempat atau on site girder
akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja, sedangkan beton precast tenaga kerja yamg
digunakan tidak sebanyak di lokasi proyek, karena di pabrik sudah disediakan cetakan yang
1) Membutuhkan biaya transportasi dan pemasangan, setelah beton selesai di cetak maka beton
di alihkan menggunakan container, tentu memerlukan biaya untuk hal tersebut, biaya
tansportasi dan biaya pengawasan dari produsen girder itu sendiri, maka perlu
dipertimbangkan jarak jauh dekatnya tempat fabrikasi girder dengan lokasi proyek untuk
2) Memerlukan tempat pembuatan dan perawatan, tidak seperti beton konvesional atau on site
girder yang di cor di tempat proyek, precast justru membutuhkan tempat yang sesuai standar,
yang dimaksud strandar salah satunya memiliki tempat yang luas, memadai, sehingga girder
bias disimpan sebelum dibawa menggunakan container, luas container mudah masuk dan
On site girder, on site memiliki arti tempat kerja atau lebih tepatnya lokai pekerjaan jadi proses
pekerjaan girder di cor di likasi pekerjaan, membuat kerangka pembesian kemudian melakukan
pekerjaan bekisting kemudian di cor pe segmen girder. Tentu dlam pelaksanaanya on site girder
memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan seperti hal-nya beton precast. Berikut dibawah ini
1) Tidak terlalu membutuhkan banyak ruang, pekerjaan on site girder tidak membutuhkan banyak
ruang atau tempat yang khusus bahkan terpisah seperti pembuatan beton precast, on site
girder sama halnya dengan beton konvesional, dapat disesuaikan pada lokasi pekerjaan, hanya
butuh ruang untuk girder yang sudah siap di cor pada tempat tertentu.
2) Lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan, karena di cor di lokasi pekerjaan, girder yang di
cor lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dikontrol langsung oleh pihak
kontraktor, sementara untuk beton precast ketika produk girder tersebut gagal dan tidak sesuai
3) Pengawasan lebih terkontrol dan mudah dilakukan, karena on site girder dilakukan pengecoran
di lokasi pekerjaan sehingga dapat lebih terkontrol kualitas mutu girder tersebut sebab
termasuk dalam proses konstruksi secara keseluruhan. Sedangakan untuk precast meski girder
dalam pembuatanya dilakukan pengecekan dan sesuai standar yang berlaku tetapi perasaan
karena tidak melihat secra langsung sering kali membuat tidak tenang.
1) Kualitas dan mutu sulit terukur, pada pelaksanaan on site girder karena bukan di fabrikasi jadi
kualitas dan mutu girder tersebut sulit terukur berbeda dengan precast yang mutunya lebih
terukur.
2) Membutuhkan banyak tenaga kerja, pada saat pelaksanaan on site girder lebih banyak
membutuhkan tenaga kerja, dari mulai pekerjaan pembesian, bekisting hingga pengecoran,
3) Waktu pekerjaan lebih lama, pekerjaan on site girder akan membutukan waktu lebih lama pada
proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan, mulai dari pembesian, bekisting,
perancanganya yaitu precast dan on site girder yang dijelaskan dengan kelebihan serta
kekurangan-nya.
Related Post
Pengadaan alat bantu yang dibutuhkan untuk pengaplikasian teknologi bet ...
Menghitung volume merupakan salah satu dari keseluruhan perencanaan suat ...
Pihak yang melaksanakan kegiatan erection ini dapat dari pihak luar kont ...
RANDOM POST
RECENT POSTS
Pengaturan Penerangan
Macam Jenis Lampu Listrik Dan Karakteristiknya
Sistem Dan Mekanisme Penglihatan Warna (Teknologi Pencahayaan)
Kurva Polar Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Penerangan
Cara Menghitung Penerangan Cahaya
Inovasi Dalam Teknologi Konstruksi
POPULAR POSTS
Rumus Dan Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB)
Cara Membaca Gambar Kerja Pembesian Beton
Perhitungan Tangga Lengkap
Metode Pelaksanaan Konstruksi
KATEGORI 1
ARSITEKTUR
BETON
GEDUNG
PDTI/PDTT
PERENCANAAN
KATEGORI 2
KATEGORI 3
PEMELIHARAAN BANGUNAN
PRIVACY POLICY | DISCLAIMER | TERM OF SERVICE| ABOUT | CONTACT | BACK TO THE TOP