Anda di halaman 1dari 10

SITUS TEKNIK SIPIL

Menu

1. Home

2. BETON

3. JEMBATAN

4. Pengertian Istilah Teknik Sipil

Tahapan Proses Pembuatan Dan Metode


Fabrikasi Girder
seputar teknik sipil May 22, 2018

Seperti yang sudah dituliskan pada postingan sebelumnya material penyusun girder terdiri dari

baja dan beton. Pada postingan ini saya menuliskan girder dengan material beton dan beberapa

system perancanganya yaitu on site girder dan precast, sebelum menjelaskan hal tersebut dibawah

ini merupakan tahapan pekerjaan fabrikasi girder.

Metode Fabrikasi Gider


Proses Pembuatan Girder

Beberapa metode fabrikasi box girder menggunakan metode short line dan system match cast.

Metode short line adalah segment box girder dicetak secara terpisah atau persegmen. Sistem

match cast adalah segment (n-1) digunakan sebagai cetakan segment ke (n). Sistem match cast ini

bertujuan agar segment yang diproduksi dapat dipasang secara tepat/presisi.

Untuk kasus seperti Desain jalan yang mempunyai alinyemen horizontal dan vertikal maka cetakan

untuk produksi di setting tetap agar memperoleh produk yang sesuai desain alinyemen serta

dibutuhkan geometry control selama proses produksi. Rekayasa geometri yang dilakukan selama

proses produksi berdasarkan 6 control point yang diletakkan di slab atas girder agar segment yang

diproduksi sesuai dengan Desain alinyemen baik horizontal maupun daseain vertikal.

Tahapan Pekerjaan Fabrikasi Girder

Berikut merupakan langkah-langkah prosedur fabrikasi precast concrete U girder:

1) Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder.

2) Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari bottom rebar

girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat tersebut ditandai

(marking) dengan menggunakan cat, spidol atau sejenisnya.


3) Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang

berdasarkan posisi yang telah di marking.

4) Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan

menggunakan coupler duct dan masking tape / clotch tape.

5) Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar dengan

menggunakan kawat ikat.

6) Memasukkan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar dengan

menggunakan kawat ikat.

7) Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu pada

box casting yang terbuat dari multiplek.

8) Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel merupakan

tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk mencegah terjadinya

retak / pecah pada saat stressing.

9) Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking tape/ clotch tape. Masking tape

berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct.

10)Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.

11)Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan

kelengkapan aksesorisnya

12)Pemasangan formwork girder

13)Pengecoran.

Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder yaitu

dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan truk container dan setibanya dilokasi

proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri angkat.

Urutan metode produksi box girder dengan sistem match cast:

1) Setting Elevasi dan Offset pada Segmen Match Cast


2) Fabrikasi Tulangan dan Pemasangan Aksesoris Stressing

3) Pemeriksaan oleh Konsultan dan mainkon

4) Persiapan Bekisting luar dan Bekisting Innerform

5) Pengecoran, Slump Test dan Pembuatan Benda Uji

6) Pekerjaan Finishing Permukaan dan Perawatan

7) Pengambilan Data As Cast

8) Pembukaan Innerform

9) Pembukaan cetakan Box Girder

10)Pemindahan Produk Jadi ke Stockyard

Kelebihan Dan Kekurangan Precast Dan On Site Girder

Girder menurut material penyusunnya terdiri dari girder baja dan girder beton, sedangkan menurut

sistem perancangannya, girder terdiri dari girder precast dan on site girder. Saya disini menjelaskan

lebih dalam dan lengkap menganai girder menurut system perancanganya.

Precast atau dalam Bahasa Indonesia disebut Produk beton pracetak adalah produk konstruksi

yang dihasilkan oleh pengecoran beton dalam cetakan yang dapat digunakan kembali. Elemen

beton pracetak disiapkan, dicetak dan dikeraskan di pabrik yang dilengkapi secara khusus dengan

lokasi permanen, beberapa pabrik produsen girder mempunyai beberapa cetakan jenis girder

sepeti, box, I dan lainya.

Baca: 5 Tipe Girder Jembatan

Setelah produk beton pracetak diproduksi dan dilakukan semua kontrol kualitas memuaskan dan

memenuhi syrarat/kriteria kemudian girder siap untuk dikirimkan diangkut oleh container ke lokasi

proyek.

Keuntungan utama dari precast:


1) Kualitas intrinsik suatu produk industri, diproduksi dalam lingkungan yang terkendali dan

dengan metode yang akurat.

2) Kontrol kualitas canggih, yang jauh melampaui pengecekan beton segar, dapat

diperkenalkan. Keakuratan dimensi, sifat beton yang mengeras dan posisi penguat semuanya

dapat diperiksa sebelum digunakan dalam pekerjaan dilokasi proyek.

3) Produk buatan pabrik tidak tergantung pada kondisi cuaca dan dapat diproses secara terpisah

dari pekerjaan konstruksi di lokasi.

4) Hemat waktu, menggunakan beton precast akan lebih hemat waktu, karena fabrikasi dibuat

secara keseluruhan dan tinggal dipasang sesuai segmenya, tidak seperti di cor di tempat atau

on site girder, harus membuat bekisting dan lainya.

5) Mengurangi biaya tenaga kerja, ketika menggunakan beton cor di tempat atau on site girder

akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja, sedangkan beton precast tenaga kerja yamg

digunakan tidak sebanyak di lokasi proyek, karena di pabrik sudah disediakan cetakan yang

akan digunakan kembali, selebihnya menggunakan teknologi robotic.

Kekurangan beton precast:

1) Membutuhkan biaya transportasi dan pemasangan, setelah beton selesai di cetak maka beton

di alihkan menggunakan container, tentu memerlukan biaya untuk hal tersebut, biaya

tansportasi dan biaya pengawasan dari produsen girder itu sendiri, maka perlu

dipertimbangkan jarak jauh dekatnya tempat fabrikasi girder dengan lokasi proyek untuk

meminimalisir biaya yang membengkak.

2) Memerlukan tempat pembuatan dan perawatan, tidak seperti beton konvesional atau on site

girder yang di cor di tempat proyek, precast justru membutuhkan tempat yang sesuai standar,

yang dimaksud strandar salah satunya memiliki tempat yang luas, memadai, sehingga girder

bias disimpan sebelum dibawa menggunakan container, luas container mudah masuk dan

keluar, instalasi pengangkutan dan lainya leluasa.

On site girder, on site memiliki arti tempat kerja atau lebih tepatnya lokai pekerjaan jadi proses

pekerjaan girder di cor di likasi pekerjaan, membuat kerangka pembesian kemudian melakukan
pekerjaan bekisting kemudian di cor pe segmen girder. Tentu dlam pelaksanaanya on site girder

memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan seperti hal-nya beton precast. Berikut dibawah ini

beberapa kelihan dan kekurangan on site girder:

Kelebihan On Site Girder:

1) Tidak terlalu membutuhkan banyak ruang, pekerjaan on site girder tidak membutuhkan banyak

ruang atau tempat yang khusus bahkan terpisah seperti pembuatan beton precast, on site

girder sama halnya dengan beton konvesional, dapat disesuaikan pada lokasi pekerjaan, hanya

butuh ruang untuk girder yang sudah siap di cor pada tempat tertentu.

2) Lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan, karena di cor di lokasi pekerjaan, girder yang di

cor lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dikontrol langsung oleh pihak

kontraktor, sementara untuk beton precast ketika produk girder tersebut gagal dan tidak sesuai

mesti dilakukan pembuatan kembali.

3) Pengawasan lebih terkontrol dan mudah dilakukan, karena on site girder dilakukan pengecoran

di lokasi pekerjaan sehingga dapat lebih terkontrol kualitas mutu girder tersebut sebab

termasuk dalam proses konstruksi secara keseluruhan. Sedangakan untuk precast meski girder

dalam pembuatanya dilakukan pengecekan dan sesuai standar yang berlaku tetapi perasaan

karena tidak melihat secra langsung sering kali membuat tidak tenang.

Kekurangan on site girder:

1) Kualitas dan mutu sulit terukur, pada pelaksanaan on site girder karena bukan di fabrikasi jadi

kualitas dan mutu girder tersebut sulit terukur berbeda dengan precast yang mutunya lebih

terukur.

2) Membutuhkan banyak tenaga kerja, pada saat pelaksanaan on site girder lebih banyak

membutuhkan tenaga kerja, dari mulai pekerjaan pembesian, bekisting hingga pengecoran,

berbeda dengan precast yang tidak terlalu membutujkan bnayak pekerja.

3) Waktu pekerjaan lebih lama, pekerjaan on site girder akan membutukan waktu lebih lama pada

proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan, mulai dari pembesian, bekisting,

pengecoran samapi pengeringan hingga beton layak untuk digunakan.


Demikian yang saya jelaskan dari mulai proses fabrikasi girder sampai dengan system

perancanganya yaitu precast dan on site girder yang dijelaskan dengan kelebihan serta

kekurangan-nya.

BETON JEMBATAN Pengertian Istilah Teknik Sipil

Share this Article

Related Post

Peralatan Erection Balok Girder Jembatan

Pengadaan alat bantu yang dibutuhkan untuk pengaplikasian teknologi bet ...

Cara Menghitung Volume Oprit Jembatan

Menghitung volume merupakan salah satu dari keseluruhan perencanaan suat ...

SDM Untuk Pekerjaan Erection Girder Jembatan

Pihak yang melaksanakan kegiatan erection ini dapat dari pihak luar kont ...

Click To Add Comments

RANDOM POST

 Situs Teknik Sipil

 Yang Harus Dilakukan Dan Dilarang Dalam Pencegahan Kebakaran

RECENT POSTS
 Pengaturan Penerangan
 Macam Jenis Lampu Listrik Dan Karakteristiknya
 Sistem Dan Mekanisme Penglihatan Warna (Teknologi Pencahayaan)
 Kurva Polar Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Penerangan
 Cara Menghitung Penerangan Cahaya
 Inovasi Dalam Teknologi Konstruksi

 Cara Pengukuran Cahaya Dan Hal Yang Perlu Diperhatikan

POPULAR POSTS
 Rumus Dan Cara Menghitung Volume Pekerjaan (RAB)
 Cara Membaca Gambar Kerja Pembesian Beton
 Perhitungan Tangga Lengkap
 Metode Pelaksanaan Konstruksi

 Tata Cara Mengurus Dan Menghitung Biaya IMB

KATEGORI 1

 ARSITEKTUR
 BETON
 GEDUNG
 PDTI/PDTT

 PERENCANAAN

KATEGORI 2

 PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN


 PROYEK
 RUMAH
 STRUKTUR

 TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

KATEGORI 3

 ALAT ALAT BERAT DAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS


 INFORMASI & BERITA TEKNIK SIPIL
 JEMBATAN
 Manajemen Konstruksi

 PEMELIHARAAN BANGUNAN

COPYRIGHT 2019 © SITUS TEKNIK SIPIL

PRIVACY POLICY | DISCLAIMER | TERM OF SERVICE| ABOUT | CONTACT | BACK TO THE TOP

Anda mungkin juga menyukai