Anda di halaman 1dari 2

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel

selektif dari bagian yang lebih encer (zat) ke bagian yang lebih pekat (zat) atau
dari bagian yang konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut,
yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara


buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit
luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor.

Faktor yang mempengaruhi Osmosis :

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis
pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi
meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti
lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul dengan jarak yang
harus dilaluinya, dibanding dengan satu membran yang tebal, kadar
resapan yang melalui satu membran tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan
menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu
yang rendah.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit. Osmosis
sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang
menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi.
Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada
volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama.

Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya
dengan bebas karena adanya peristiwa osmosis. Selain air, molekul-molekul
yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel.
Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di
kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan
molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer
biasanya sangat permeabel terhadap keduanya. Memang membran sel
tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tetapi dinding sel yang
turgid itulah yang menimbulkan tekanan.

Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan


didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah
dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan
tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995). Jika dijelaskan sebagai konsep
termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entropi.

Anda mungkin juga menyukai