Anda di halaman 1dari 11

PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA)/

DUKUDANGAN PSIKOLOGIS AWAL

Nata Hendriati
Relawan Psikososial MDMC dan Co-Founder Maharesigana
Email: natahendriati@gmail.com
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. (UU No. 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana, Pasal 1)
DAMPAK BENCANA
• KEHILANGAN
– TANGIBLE: orang yang dicintai, rumah, harta
benda, pekerjaan/pendapatan
– INTANGIBLE: rasa aman, rasa percaya, kepastian,
ikatan sosial, gambaran diri positif, harapan akan
masa depan, kendali
PIKIRAN
Keingat kejadian terus menerus, menyalahkan,
bingung, sulit mengambil keputusan,

FISIK
Mudah lelah, mual, diare, demam, tremor, pusing,
sakit perut/ kepala, sulit tidur

REAKSI
EMOSI
Panik, khawatir, takut, sedih, marah, putus asa,

PERILAKU
Menyendiri, tidak bisa diam, menangis, resah,
Peningkatan konsumsi rokok, obat-obatan, Sulit
percaya pada orang lain, mudah tersinggung, mudah
marah, tidak sabar, mudah terlibat konflik, menjauhi
orang lain, menarik diri
Psychological First Aid (PFA) merupakan
serangkaian keterampilan yang bertujuan
untuk mengurangi dampak negatif stres dan
mencegah timbulnya gangguan kesehatan
mental yang lebih buruk yang disebabkan oleh
bencana atau situasi kritis (Everly, Phillips,
Kane & Feldman, 2006)
Prinsip PFA
• Melindungi
• Memenuhi Kebutuhan dasar
• Memberikan kenyamanan dan menenangkan
• Memberikan bimbingan dan informasi
• Menghubungkan penyintas dengan lingkungan
sosial terdekat
• Mendorong penyintas untuk berpartisipasi
dalam proses pemulihan pasca bencana
Langkah memberikan PFA
• Memahami situasi
• Memperkenalkan diri
• Memulai kontak
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN ?
• Focus group discussion (FGD)
• Konseling
• Psikoedukasi
• Terapi
• Pelatihan
• Mengorganisir organisasi
• Pembuatan program pemberdayaan
TIPS MENJADI RELAWAN
• Melakukan persiapan sebelum bertugas di
tingkat individu dan kelompok:
– Punya tujuan yang jelas dan paham dengan peran yang
dilakukan
– Siap secara fisik
– Memahami reaksi stres dan cara mengelola stres
– Mengenal kelebihan dan kelemahan diri
– Sudah mengikuti pelatihan dan orientasi persiapan
menjadi relawan
• Ketika bertugas/saat memberi bantuan di daerah
bencana
– Usahakan untuk tidur dan makan yang cukup
– Beribadah, berdoa, dan relaksasi
– Lakukan olah raga atau peregangan ringan
– Gunakan empati BUKAN simpati  mampu menjaga “jarak”
dengan penyintas
– Jangan memberikan janji yang kemungkinan tidak dapat ditepati
kepada penyintas
– Fokus pada hal-hal yang dapat dilakukan dengan baik dengan
membuat perencanaan sederhana dan target yang realistis
– Berbagi kisah lucu dengan rekan sesama relawan
• Ketika kembali ke rumah/selesai bertugas
– Istirahat total, mungkin lebih dari satu hari
– Perlahan-lahan kembali ke rutinitas sehari-hari
– Berkumpul atau melakukan kegiatan yang
menyenangkan dengan keluarga atau teman
– Pahami kebutuhan diri apabila merasa butuh untuk
membicarakan pengalaman menjadi relawan kepada
orang lain atau justru tidak ingin membicarakan
pengalaman tersebut

Anda mungkin juga menyukai