Perbedaan Aki Dan CKD
Perbedaan Aki Dan CKD
Gejala akut pada awal gagal ginjal kronis. Fase akut ini masih bisa kembali normal. Tujuan utama treatment
nya adlah untuk mengembalikan fungsi ginjal yang diukur berdasarkan kreatinin serum. Seperti halnya Acute
kidney injury, AoCRF sulit dibedakan dari Chronic Kidney disease jika pasien tidak memiliki rekammedis
tentang fungsi ginjal, dan data Cardiovascular, jadi susah ditentuin ini kronis apa akut apa acute on chronic.
Gejala yang timbul dapat bervariasi, kadang tidak merasakan sakit. Ketika ginjal udah gagal filtrasi
secara baik, maka akan terjadi akumulasi ari produk toksik dan sisa di darah yang dinamakan AZOTEMIA (caps
lock biar inget dan biar dramatis) jika lama kelamaan azotemia nanti jadi UREMIA (berarti udah gagal gombal,
eh gagal ginjal).
Jaman bahuela disebut sebagai gagal ginjal akut, dinyatakan sebagai penurunan fungsi ginjal secara cepat
dalam hitungan jam atau hari (sampai batas 3 bulan). Mempengaruhi 3-7 % pasien di rumahsakit, dan 25-30%
pasien di intensive care unit. AKI Bisa dikarenakan hipotensi, nefrotksik, atau obstruksi, sering kali
penyebabnya adlah hypoperfusi ginjal. Tanda utama adalah oligouria (<400ml/day) dan edema.
1. Prerenal : apapun yang menurunkan volume darah yang turun ke ginjal such as
hypoperfusion, hipovolemi, dehidrasi, hipotensi, gagal jantung, arterosklerosis arteri renalis
2. IntraRenal : kerusakan ginjal itu sendiri bisa karena trauma, glomerulonephritis, acute tubular
necrosis, dan acute interstisial nephritis.
3. Postrenal : disebabkan oleh obstruksi aliran urine. Bisa BPH, nephrolithiasis, obstruksi kateter, batu
vesica, atau keganasan di saluran kemih. On the basic metabolic panel, rasio dari blood urea nitrogen
(BUN) banding kreatinin < 20 : 1 --> mengindikasikan post renal failure.
Diagnosis ditegakan berdasarkan histori klinis, penurunan produksi urine, lab finding seperti ureum dan
kreatinin.
Komplikasi yang sering terjadi akibat AKI : asidosis metabolic, tingginya lever kalium cardiac arrest, uremia,
gangguan keseimbangan cairan.
1. 1. Risk : serum kreatinin meningkat 1,5 kali atau produksi urine kurang dari <0.5 ml/kgBB/hari
selama lebih dari 6 jam
2. 2. Injury : peningkatan kreatinin 2x lipat atau produksi urine output <0.5 ml/kgBB/hari selama
lebih dari 12 jam
3. 3. Failure : peningkatan 3x lipat creatinin, atau kreatinin >355 umol/L atau urine output <0.3
ml/kgBB/hari selama lebih dari 24 jam
4. 4. Loss : persisten AKI atau kehilangan fungsi ginjal secara keseluruhan lebih dari 4 minggu
5. 5. End Stage renal disease : kehilangan fungsi ginjal lebih dari 3 bulan.
Treatment
Didefinisikan sebagai kehilangan fungsi dari GINJAL SECARA PROGRESIF selama hitungan bulan hingga
tahunan. Gejala nya tidak spesigik bisa dari Cuma merasa gak enak badan sampe kehilangan nafsu makan.
Screening sangat dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi seperti penderita diabetes dan hipertensi. CKD
biasanya bisa di identifikasi jika sudah mengalami komplikasi seperti perikarditis, penyakit cardiovascular, dan
anemia.
- Biasanya ga ada gejala spesifik, gejala yang mungkin timbul adalah Peningkatan serum kreatinin
dan protein dalam urine.
- Hipertensi akibat kegagalan pembuangan cairan, dan produksi vasoactive hormone yang
berlebihan
- Akumulasi urea azotemia, uremia (lethargi, pericarditis, sampe encephalopathy)
- Hyperkalemia - aritmia jantung sampe cardiac arrest
- Anemia, fatigue
- Edema diseluruh tubuh, dan yang paling mengancam adalah edema paru.
- Hyperphospatemia -> akibat gagal dari eksresi fossat, jadi hipokalemia (inget fisiologinya ya!)
- Asidosis metabolic, karena akumulasi dari sulfat, asam urat fosfat.
Kausa :
- Kausa terbanyaka dalah Diabetes Melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis. Bersama sama mereka
menyabebkan 75% kasus. Untuk glomeruloefritis ada lecture nya.
- HIV nephropathy di beberapa area di dunia..
- Klasifikasi berdasarkan bagian renal yang terlibat dalam tawuran #stress
Vascular : melibatkan vasa besar bisa bilateral stenosis arteri renalis atau small vessel seperti
iskemin nephropathy, hemolytic uremic syndrome, atau vasculitis.
Glomerular subklasifikasi
~ primary gromerular : focal segmental gromerulosclerosis dan IgA nephritis
~ secondary : penyakit gromelurus seperti lupus nephritis atau diabetic nephropathy
- Tubulointerstisial : polikistik kidney disease, obat obatan, atau refluks nephropathy
- Obstruksi : bilateral kidney stone, atau Hipertrofi prostat
- Bisa juga pin worm jarang
Staging
Semia orang yang GFR <60mL/min/1.73m2 selama 3 bulan di klasifikasikan sebagai pasien chronic kidney
disease.
Treatment : dialysis, transplant, control tekanan darah, replace eritropoetin dan calcitriol. Berdoa yang banyak
Diet : kurangi makanan berprotein supaya produk sisa metabolsime nitrogen (kreatinin, urea, dll) gak banyak,
kurangi konsumsi cairan dan natrium,, cukup kalori supaya gak mecah protein.
Urinalisis sangat penting dalam membedakan jenis AKI (Pre, intrinsik, atau pasca renal)
Jenis AKI Urinalisis Una (mEq/L) FENa (%) EUN (%) Rasio BUN/Urea
Prerenal Berat Jenis Tinggi
Silinder normal atau < 20 <1 ≤ 35 > 20: 1
Silinder hialin
Intrarenal
Tubuler nekrosis berat jenis ygrendah
akut Silinder”coklat lumpur” > 40 ≥1 > 50 ≤ 20:1
Sel epitel tubulus ginjal
Kelainan vaskular Normal atau Hematuria >20 Bervariasi
Glomerulonefritis Proteinuria,hematuria
Silinder eritrosit <20 <1
Nefritis interstitial Protein uria ringan,
hematuria,eritrosit, >20 ≥1
silinder eritrosit,eosinofil
Postrenal Normal atau Hematuria
leukosit,kadang dapat < 20 Bervariasi ≥ 20:1
dijumpai silinder granuler
Diagnosis AKI menurut Acute Dialisis Quality Initiative (ADQI) berdasarkan kriteria RIFLE dan diperbaiki sebagai kriteria
AKIN.
RIFLE criteria for diagnosis of AKI based on Acute Dialisis Quality Initiative
Definisi Acute Kidney Injury (AKI) berdasarkan Akut Kidney Injury Network