Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ismil Fijriah

Nim : 15.401.18.006

Bidan Kesih

Posyandu selalu di identikan sebagai pos kesehatan untuk menimbang atau


mengimunisasi bayi dan balita namun berbeda dengan Di desa Mekar Jaya kecamatan Abjasari
kabupaten Bandung Jawa barat dikaki gunung Malabar posyandu justru dijadikan sebagai sarana
untuk membangun dan mengembangkan potensi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pencetusnya bidan desa bernama Kesih.

Sepuluh tahun Kesih bertugas didesa yang dihuni 5.700 jiwa, ketiadaan bidan kala itu dan
jauhnya jarak fasilitas kesehatan membuat kesih tak mau tinggal diam. Masalah terbesar di desa
Mekar Jaya adalah soal kemiskinan, berdasarkan data desa Mekar Jaya tahun 2013 dari 1.738
keluarga 84,7% diantaranya adalah keluarga miskin, sebanyak 29,5 % adalah buruh tani dan
53,9% tidak bekerja. Batin Kesih berontak ia tak mau masyarakat di desa Mekar Jaya terus
bergelut dengan kemiskinan. Bersama suaminya kesih mendekati banyak kalangan agar
masyarakat bisa belajar untuk mandiri.

Diawal perjuangan Kesih dan suami banyak menghadapi penolakan, namun hal ini tak
menyurutkan langkahnya. Dukungan penuh dari sang suami membuat Kesih memiliki energy
berlipat melawan berbagai masalah. Ketulusan dan niat baik selalu akan menemui jalan, Kesih
mampu menangkap peluang yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bersama kader-kader
desa ia berinisiatif membuat koperasi yang menggerakkan ekonomi masyarakat. Idetabulin atau
tabungan ibu bersalin ternyata di minati oleh kelompok masyarakat lain, buruh tani dan buruh
pabrik pun t urut bergabung.

Tujuh tahun sudah koperasi bunda lestari berjalan, suami Kesih Asep Wasman diangkat
menjadi penasehat dikoperasi ini. Kesih membuat berbagai program pemberdayaan untuk
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Pemberian modal usaha kepada warga menjadi
focus utama koperasi bunda lestari. Hidup didasar kaki gunung membuat kesadaran Kesih akan
lingkungan sekitar semakin tinggi, kepedulian ini tak lepas dari peran orang tua yang
memberinya contoh sejak kecil. Modal ikhlas dan niat baik telah membawa Kesih kepada
perubahan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, jika semula hanya segeintir orang kini
Kesih mewadai lebih dari 120 orang di 13 rukun warga di desanya.

Kesih sadar berbagai program ini tidak akan berjalan lancar tanpa modal yang kuat. Ia
dan suami terus bergeriliya untuk mendapatkan bantuan modal dari berbagai pihak, baik
perusahaan BUMN maupun swasta melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility). Tidak
hanya pemeliharaan domba, koperasi bunda lestari juga bekerja sama dengan perusahaan BUMN
untuk penanaman pohon.

Kini sudah banyak yang merasakan manfaat program-program rancangan Kesih, Wawan
salah satunya ia hanya bekerja sebagai buruh tani tanpa penghasilan tetap. Penghasilan Wawan
hanya pas untuk hidup sehari-hari dan bermimpi bisa menabung saja rasanya cukup sulit. Tetapi
setelah bergabung dengan koperasi bunda lestari ia mampu merencanakan keuangan dengan
lebih baik.

Tidak hanya bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib maupun hasil bagi usaha,
koperasi ini juga memiliki sumber dana lain yang berasal dari sumbangan masyarakat. Uniknya
bukan dalam bentuk uang, melaikan beras perelek. Masyarakat menyisihkan beras satu sendok
makan ke dalam wadah gelas aqua setiap hari selama seminggu hingga wadah tersebut penuh
dan dikumpulkan setiap seminggu sekali. Setiap bulan beras perelek yang terkumpul ini tidak
dijual seluruhnya selalu ada bagian yang akan disisakan bagi mereka yang membutuhkan.

Bagi Kesih membangun masyarakat yang mandiri adalah sebuah tanggung jawab.
Langkah kecil yang di pupuk dengan tekad yang kuat telah memberikan harapan baru bagi
banyak keluarga. Perlahan tapi pasti, kini perekonomian warga desa Mekar Jaya mulai
meningkat. Tidak hanya melalui kegiatan simpan pinjam, Kesih juga memanfaatkan potensi desa
yang ada, dengan mendirikan kelompok usaha ternak domba.

Seolah taka ada jeda, sedari pagi Kesih yang berusia 39 tahun ini sudah disibukkan
dengan aktivitasnya sebagai bidan desa. Memeriksa pasien atau membantu persalinan adalah
pekerjaan yang sangat dicintainya. Melihat kebahagiaan diwajah seorang ibu, saat menggendong
bayinya adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagi Kesih. Ruang gerak Kesih semakin luas, tak
hanya berkutat dirumah, polindes, dan posyandu saja. Ia juga naik gunung melaksanakan tugas
dan sosialisasi program pemberdayaan masyarakat.
Perjuangan Kesih membuahkan banyak apresiasi. Kesih terpilih menjadi Bidan Teladan
Provinsi Jawa Barat pada 2009. Ia juga dinobatkan sebagai Bidan Inspirasional dibidang
pemberdayaan ekonomi Srikandi Award 2011. Pada 2012 Kesih masuk deretan People Of the
Year untuk kategori social intrepeneur oleh sebuah televisi swasta. Berbagai apresiasi ini
tentunya tak lepas dari manis pahitnya perjuangan. Sebagai suami Asep Wasmen bangga akan
perjuangan sang istri.

1. Upaya kesehatan dari tenaga kesehatan terutama bidan dalam mengatasi masalah di desa
tersebut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi pemberdayaan ekonomi masyarakat
b. Membangun koperasi bunda lestari yang menggerakkan ekonomi masyarakat
c. Membuat berbagai program pemberdayaan untuk meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat
2. Bagaimana usaha masyarakat untuk mengatasi masalah.
a. Bekerjasama dan mengikuti program yang diberikan bidan Kesih
b. Menabung di koperasi bunda lestari
c. Menyisihkan beras peralek setiap seminggu sekali yang nantikan dikumpulkan dalam
setiap bulan untuk di jual dan jadikan modal
d. Adanya potensi yang dimiliki didesa, dengan mendirikan kelompok usaha ternak
domba.
3. Penghargaan yang ada di kisah tersebut.
a. Kesih terpilih menjadi Bidan Teladan Provinsi Jawa Barat pada 2009.
b. Ia juga dinobatkan sebagai Bidan Inspirasional dibidang pemberdayaan ekonomi
Srikandi Award 2011.
c. Pada 2012 Kesih masuk deretan People Of the Year untuk kategori social intrepeneur
oleh sebuah televisi swasta.

Anda mungkin juga menyukai