PEMBAHASAN
A. Pengertian lambang Bilangan ( Yunani kuno dan Romawi)
Kalau untuk dapat menulis manusia harus terlebih dahulu menciptakan
huruf maka untuk dapat menghitung orang harus terlebih dahulu mengenal
bilangan berupa angka/lambang bilangan. Sejak kapan manusia mengenal
angka? Sebagai pendekar aritmatika kamu harus tahu sejarah angka!
1|Page
Abjad yang masuk ke Yunani menghasilkan tulisan Etruscan
Tulisan abjad Etruscan menghasilkan tulisan abjad Romawi
Berasal dari zaman sekitar Berasal dari zaman 2500 tahun yang
2000 tahun yang lalu di lalu di Yunani kepulauan termasuk
wilayah Attika fonia
2|Page
1. Lambang Bilangan Attika
Menyerupai penulisan lambang bilangan Mesir Kuno
Ditulis menurut sistem pengelompokan
Menggunakan dasar bilangan desimal
Menggunakan lambang pengganti pada setiap pertengahan kelipatan sepuluh
2. Lambang Bilangan Attika
Lambang – lambang
Angka
dasar
1 I
10 Δ [Deka]
100 H [Hskaton]
1000 X [Khilioi/khilias]
10000 M [Myrion]
Γ(pante) adalah lambang bilangan pengganti
Contoh penulisan lambang bilangan Attika disertai lambang pengganti dan nilainya
1. 5 = IIIII Γ
2. 50 = Δ Δ Δ Δ Δ ΓΔ
3. 5000 = XXXXX ΓΔ
4. 50000 = MMMMM ΓΔ
Example :
a. 22 = Δ ΔII
b. 33 = Δ Δ ΔIII
c. 130 = H Δ Δ Δ
d. 54 = Γ Δ IIII
e. 5005 = Γ Δ Γ
f. 1234 = XHH Δ Δ ΔIIII
3|Page
g. 43210 = MMMMXXXHHΔ
4|Page
Aturan penulisan lambang bilangan Ionik
Memberi tanda kepada lambang bilangan, agar tidak tercampur dengan tulisan
lainnya.
Bilangan bernilai 10000 dilambangkan dengan M, sedangkan kelipatan
bilangan 10000 dituliskan dengan membubuhi angka kelipatannya di atas M
itu.
Pecahan – pecahan yang tak dapat dituliskan dengan pembilang sebesar 1
mereka tuliskan dalam bentuk beberapa pecahan dengan pembilang 1
Contoh Penulisan lambang bilangan bulat pada sistem bilangan dasar desimal
5|Page
1.Bilangan yang terdiri dari 2 (dua) digit
caranya dengan menjumlahkan angka
puluhan dengan angka satuan. Contoh :
19 = 10 + 9 ɩ θ’ ɩθ’
6|Page
CONTOH PENULISAN LAMBANG BILANGAN PECAHAN
7|Page
E. Perkiraan perkembangan bentuk lambang bilangan Romawi
Angka Romawi seperti yang digunakan saat ini didasarkan pada tujuh simbol
Simbol Nilai
I 1 (unus)
V 5 (quinque)
X 10 (decem)
L 50 (quinquaginta)
C 100 (centum)
8|Page
D 500 (quingenti)
M 1000 (mille)
45 = VL salah dalam
penerapannya,
45 = kaidah
xlv BUKAN penulisannya sudah
benar
99 = IC salah dalam
penerapannya,
99 =
BUKAN kaidah
XCIX
penulisannya
sudah benar
9|Page
Contoh pecahan dalam lambang bilangan Romawi
Sebuah triens koin 1/3 atau 4/12 perhatikan 4 titik menunjukkan nilainya
10 | P a g e
Nama (nominative
Pecahan Angka Romawi Arti
dan genitive)
1/12 • Uncial, unciae “Ons”
2/12 = 1/6 •• atau .’. Sextans, sextantis “Keenam”
3/12 = ¼ ••• atau .’. Quadrans, “Kuartil”
quadrantis
4/12 = 1/3 •••• atau .’. Triens, trientis “Ketiga”
5/12 ••••• atau .’. Quincunx, “Lima-Ons”(quinque
quincuncis unciae = quincunx)
6/12 = ½ S Semifinal, semissis “Setengah"
7/2 s• Septunx, septuncis “Tujuh ons” (septem
unciae = septunx)
8/12 = 2/3 s•• atau s: BES, bessis “Dua kali” (seperti
dalam”dua kali
ketiga”)
9/12 = ¾ s••• atau s: • Dodrans, dodrantis “Kurang
atau nonuncium, seperempat” (de-
nonuncil quadrans = dodrans)
atau “Ons
kesembilan”(nona
uncia = nonuncium)
10/12 = 5/6 s•••• atau s:: Dextans, dextantis “kurang keenam”
atau decunx, (de-sextans =
decuncis dextans) atau
“Sepuluh ons”
(decem unciae =
decunx)
11 | P a g e
11/12 s••••• atau s: •: Deunx, deuncis “Kurang satu ons”
(de-uncia = deunx)
12/12 = 1 Aku Sebagai, Assis “Unit”
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Orang Yunani menggunakan metode Bangsa Mesk dalam penulisan bilangan-
bilangan kemudian diubah dengan menggunakan huruf-huruf abjad dengan
menambah beberapa notasi yang diambil dari Bangsa-bangsa Samyia. Huruf-huruf
yang digunakan Bangsa Yunani dalam penulisan bilangan-bilangan adalah huruf
pertama dari nama masing-masing bilangan. Jumlah huruf Latin kuno yang
digunakan Bangsa Yunani sebagai bilangan-bilangan adalah dua puluh tujuh huruf.
Sistem bilangan ini terdiri dari tiga macam digit yaitu satuan, puluhan dan ratusan.
Dalam penulisan bilangan Yunani ada dua sistem numerasi yang digunakan yaitu
sistem numerasi Yunani attik (300 SM) dan sistem numerasi alfabetik (450 SM).
Selai itu, bilangan Yunani juga dapat diaplikasikan kedalam operasi perhitungan
Matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1.2 Saran
a. Guru/Pengajar
Semoga dapat bermanfaat bagi para guru atau pengajar dalam menambah wawasan,
pengetahuan, serta mempermudah dalam mengajar matematika terutama tentang
sejarah bilangan umumnya dan sejarah bilangan Yunani khususnya.
b. Peserta Didik
Semoga bisa menambah pengetahuan tentang sejarah bilangan Yunani dan dengan
membaca makalah ini bisa menambah kecintaan peserta didik terhadap mata
pelajaran Matematika.
13 | P a g e