Hadis pertama ِبوُبْحَمْلا َدَمْحَأ ُنْب ُدَّمَحُم ِساَّبَعْلا وُبَأ اَنَرَبْخَأ 660:كردتسملا
Al Mustadrak 660: Abu Al Abbas َأَبْنَأ ،ىَسوُم ُنْب ِهَّللا ُدْيَبُع انث ٍ،دوُعْسَم ُنْب ُديِعَس انث ُّ،ي
Muhammad bin Ahmad Al
Mahbubi mengabarkan kepada
ِئاَع ُتْعِمَس َ:لاَق ِ،هيِبَأ ْنَع ٍ،حْيَرُش ِنْب ِماَدْقِمْلا ِنَع ُ،ليِئاَرْسِإ
kami, Sa’id bin Mas’ud َو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهَّللا َلوُسَر ٌدَحَأ ىَأَر اَم ِهَّللاِب ُمِسْقُت َ،ةَش
menceritakan kepada kami,
Ubaidillah bin Musa menceritakan
ٌثيِدَح اَذَه« ُ» .ناَقْرُفْلا ِهْيَلَع َلِزْنُأ ُذْنُم اًمِئاَق ُلوُبَي« َمَّلَس
kepada kami, Israil memberitakan اَمُهَّنَأ يِدْنِع يِذَّلاَو ُ،هاَجِّرَخُي ْمَلَو ِنْيَخْيَّشلا ِطْرَش ىَلَع ٌحيِحَص
(kepada kami) dari Al Miqdam bin
Syuraih, dari ayahnya, dia berkata,
َّنَأ َةَفْيَذُح ْنَع ٍ،لِئاَو يِبَأ ْنَع ٍ،روُصْنَم ِثيِدَح ىَلَع اَقَفَّتا اَّمَل
"Aku mendengar Aisyah َلاَبَف ٍ،مْوَق َةَطاَبُس ىَتَأ َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهَّللا َلوُسَر
bersumpah dengan nama Allah
bahwa tidak seorang pun yang
َع ُهَّللا َيِضَر َةَشِئاَع ْنَع ِ،هيِبَأ ْنَع ِ،ماَدْقِمْلا َثيِدَح اَدَجَو اًمِئاَق
melihat Rasulullah kencing berdiri ِّيِّكَمْلا ِثيِدَح ْنِم ٌدِهاَش ُهَلَو ُ،مَلْعَأ ُهَّللاَو ُهاَكَرَتَف ُهَل اًضِراَعُم اَهْن
sejak diturunkannya surah Al
"Furqaan.
»َني
Mengemukakan Matan Hadis
Hadis kedua
َأَبْنَأ ُ،هيِقَفْلا َقاَحْسِإ ُنْب ِرْكَب وُبَأ اَنَثَّدَح 661:كردتسملا
انث ٍّ،يِدْهَم ُنْب ُدَّمَحُم يِنَثَّدَح ٍ،لَبْنَح ِنْب َدَمْحَأ ُنْب ِهَّللا ُدْبَع
اَخُمْلا يِبَأ ِنْب ِميِرَكْلا ِدْبَع ْنَع ٍ،جْيَرُج ِنْبا ِنَع ِ،قاَّزَّرلا ُدْبَع
َ:لاَق ُ،هْنَع ُهَّللا َيِضَر َرَمُع ْنَع َ،رَمُع ِنْبا ِنَع ٍ،عِفاَن ْنَع ِ،قِر
،اًمِئاَق ُلوُبَأ اَنَأَو َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهَّللا ُلوُسَر يِنآَر
ُ.دْعَب اًمِئاَق ُتْلُب اَمَف َ:لاَق »اًمِئاَق ْلُبَت اَل ُ،رَمُع اَي« َ:لاَقَف
ِف َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِّيِبَّنلا ِنَع َ،ةَرْيَرُه يِبَأ ْنَع يِوُرَو
هْنَع ِيْهَّنلا ي
Mengemukakan Matan Hadis
Hadis pertama
Dalam hadist pertama Aisyah bersumpah bahwa beliau Sederhananya kita katakan, seseorang yang tidak
tidak pernah melihat rosul kencing sambil berdiri mengetahui, belum tentu hal tersebut tidak ada. Karena
setelah diturunkannya surah Al furqon. Namun dilain kesimpulan tersebut berdasarkan sebatas apa yang dia
kesempatan ditemukan pula hadis dari abu wail, ketahui. Sehingga tidak menutup kemungkinan, ada
hudzaifah bahwa rasulullah mendatangi bak sampah pengetahuan lain dari sumber lain, yang menyanggahnya.
lalu kencing berdiri kemudian bukhari dan muslim Dalam masalah ini, sahabat Hudzaifah memiliki ilmu,
menemukan hadist yang menyatakan bertentangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kencing
dengan hadis tersebut sehingga keduanya meninggalkan sambil berdiri. Jadi, ilmu Hudzaifah ini sebagai
hadis dari abu wail dan hudzaifah.Dan sepakat sanggahan untuk Ibunda ‘Aisyah yang tidak mengetahui
menggunakan hadist yang diriwayatkan oleh al miqdam, hal ini. Sehingga disimpulkan bahwa kencing berdiri
hadis Aisyah di atas tidak bisa dijadikan dalil secara hukumnya adalah Mubah.
mutlak untuk larangan kencing sambil berdiri.
Maksud dari hadis
Hadis kedua
Ø perspektif agama
Adapun dalil yang menunjukkan bolehnya kencing sambil berdiri,
adalah hadis dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu’anh, beliau
v adanya wc praktis untuk kencing
menceritakan,
sambil berdiri
ٍموق َةطابس مَّلسو هيلع هللا ىَّلص ُّيبنلا ىَتأ، ف
Mengenai kencing sambil berdiri اًمئاق لاب، ٍءامب اعد مث، ٍءامب هُتئجف، أَّضوتف.
hukumnya adalah boleh, namun
dengan beberapa syarat: “Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendatangi tempat pembuangan
1. Aman dari terkena percikan sampah suatu kaum. Lalu beliau buang air seni dengan berdiri
najis ditempat tersebut. Kemudian beliau meminta diambilkan air. Aku
2. Aurat tertutup dari pandangan bawakan untuk beliau air, lalu beliau berwudhu. ” (HR. Bukhori)
Yang telah disampaikan Syaikh
Muhammad bin Sholih Al-Usmain
Relevansi dengan kondisi
saat ini
Ø perspektif agama
Namun terdapat hadis lain derajatnya juga shahih, yang mengabarkan
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah kencing
dengan berdiri. Sebuah hadis dari Ibunda Aisyah radhiyallahu’anha,
dimana beliau mengatakan,
هوقدصت الف ًامئاق لاب ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر نأ مكثدح نم
Ø perspektif agama