DOSEN PENGAMPU :
MOH FADHIL NUR, SQ., M.Ag.
OLEH KELOMPOK 6 :
ANDI FAIZ BURHANI
ALDI WIRA PRATAMA
ANJUNG KUSUMAWATI
SITI HAJAR A.M TAMANYOE
MUHAMMAD FATIH FARHAT
2022-2023
PEMBAHASAN
A. Hadits Mutawatir
a. Definisi Mutawatir Secara Bahasa
• Mutawatir menurut Dr. Nawir Yuslem,MA.
Mutawatir secara kebahasaan adalah isim fa’il dari التواترat-
tawaatur yang berarti التتابعat-tataabu’ yaitu berturut-turut.
• Mutawatir menurut Dr. Mahmud Thahhan
Mutawatir menurut bahasa mutawatir merupakan isim fa’il,
pecahan kata dari تَوات ََرtawaatara, yang berarti تَتَابَ َعtataaba’a (berturut-
turut).
َ تَوات ََر ْال َمtawaataral mathar, yang berarti hujan turun
Dikatakan طر
secara terus menerus.
علَيْه َ ب ْ َفَأ ُ ْخر ُج ُه ْم منَ النار َوأُدْخلُ ُه ُم ْال َجنةَ َحتى َما َي ْبقَى في النار إال َم ْن َح َب َسهُ ْالقُرْ آنُ أ
َ ي َو َج
ُ ْ
ال ُخلو ُد
ا ْفت ََرقَت اْليَ ُه ْو ُد: علَيْه َو َسل َم قَا َل َ ُصلى للا َ ي اْل َحديْث الصحيْح أَن النبي ْ فَقَ ْد ثَبَتَ ف
ً
ُ َو َستَ ْفتَرق،علَى اثنَتَيْن َو َسبْعيْنَ فرْ قَةْ َ ارى َ ص ً
َ َوا ْفت ََرقَت الن،علَى إحْ دَى َو َسبْعيْنَ فرْ قَة َ
ي َيا َ ه ْ
ن م
َ َ
: ل ي
ْ ق ،ً ة د اح
َ َ و ال إ ار الن ي ف
ْ َ ا ه ُّ ل ُ ك ً ة َ ق ْر ف َْني ْع
ب س و
َ َ َث َ
ال َ ث ى َ ل ع
َ ُ ة م ُ ْ
األ ه َذ ه
الر َوايَات ِّ ي بَ ْعض ْ َوف. ي ْ ص َحاب َ
ْ علَيْه َوأ َ
َ علَى مثل َما أنَا ْ َ َ َم ْن كَان: َرس ُْو َل للا؟ قَا َل:
صحيح على شرط: وقال،ي َوابْنُ َما َجه َواْل َحاك ُم ْ َْاو َد َ ر
ذم ِّ الت و ُ َر َوا ُه أَب ُْو د. ُعة َ ي اْل َج َما َ ه
مسلم
B. Hadits Ahad
Secara bahasa kata اآلحادal- Ahad adalah bentuk jamak dari kata أ َحدyang
berarti الواحدal-wahid yang artinya satu. خبر اآلحادkhabar ahad adalah berita yang
disampaikan oleh satu orang saja.
Adapun pengertian hadits Ahad secara istilah, sebagaimana dijelaskan oleh
Syaikh Manna’ Al-Qathan adalah :
َ شرْ ْو
ط الت َواتُر ُ َما لَ ْم يَجْ َم ْع
a. Hadits Masyhur
Menurut bahasa adalah “Nampak atau terkenal”. Sedangkan menurut
istilah hadis masyhur adalah ; “Hadis yang diriwayatkan oleh 3 (tiga) perawi
atau lebih pada setiap thabaqat dan melum mencapai derajat hadis
mutawatir”.
Istilah masyhur disini bukan untuk memberikan sifat-sifat hadis
menurut ketetapan hadis diatas. Namun, kata masyhur disini lebih pada suatu
tempat tertentu di suatu tempat ilmuan tertentu atau masyarakat
ramai. Sehingga dengan demikian ada suatu hadis yang rawi-rawinya kurang
dari tiga orang, atau bahkan ada hadis yang malah tidak bersanad sama
sekali. Namun, tetap bisa dikatakan masyhur karena telah memenuhi syarat:
• Jumlah rawi tiga orang atau lebih
• Telah tersebar luas dikalangan masyarakat.
b. Al-Aziz
1. Definisi
• Menurut bahasa, merupakan sifat musyabbah dari kata 'azza ya 'izzu
yang artinya sedikit atau jarang; atau juga sifat musyabbahah dari kata
'azza ya'azzu yang artinya kuat atau keras. Disebut demikian karena
sedikit atau jarang keberadaannya, atau juga kuatir melalui jalur lain.
• Menurut istilah, hadits yang perawinya tidak kurang dari dua orang di
seluruh tingkatan sanadnya.
2. Penjelasan definisi :
Maksudnya adalah dimasing-masing tingkat sanad tidak boleh
kurang dari dua orang perawi. Jika di sebagian thabaqat-nya dijumpai tiga
orang atau lebih rawi, hal itu tidak merusak (statusnya sebagai) memiliki
'aziz, asalkan di dalam thabaqat lainnya meskipun hanya satu thabaqat─
terdapat dua rawi. Sebab, yang dijadikan patokan adalah jumlah minimal
rawi di dalam thabaqat sanad.
Ini adalah definisi yang paling kuat seperti yang ditetapkan oleh Al-
Hafidh Ibnu Hajar. Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits 'aziz adalah
hadits yang diriwayatkan oleh dua orang atau tiga orang. Mereka tidak
membedakan─dalam kasus ini dengan hadits masyhur.
3. Contoh Hadits
Diriwayatkan oleh Syaikhan dari haditsnya Anas, dan Bukhari dari
haditsnya Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengatakan, “Tidak percaya salah seorang di antara kalian hingga aku lebih
dicintai dari bapaknya, dari anaknya, dan manusia secara keseluruhan.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Anas, Qatadah, dan Abdul Aziz bin
Shuhaib, dari Qatadah Syu'bah dan Sa'id, dari Abdul Aziz Ismail bin 'Ulayyah dan
Abdul Warits, dan masing-masing kelompok.
c. Al-Gharib
1. Definisi
Menurut bahasa, merupakan sifat musyabbahah yang bermakna al-
mufarid (sendiri), atau jauh dari karib kerabat.
Menurut istilah, hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi, individual.
2. Penjelasan Definisi
Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi, individual. Bisa disetiap
thabaqat-nya dari seluruh thabaqat sanadnya, atau di sebagian sanad thabaqat;
malahan bisa pada satu thabaqat saja. Adanya jumlah rawi lebih dari seorang
pada thabaqat lainnya tidak merusak hadits gharib karena yang dijadikan sebagai
patokan adalah yang paling minimal.
d. Pembagian Lain
Para ulama juga membagi hadits gharib dilihat dari sisi gharibnya sanad
dan matan, yaitu:
1) Hadits gharib matan dan sanad. Hadits yang matannya diriwayatkan oleh
seorang rawi saja.
2) Hadits gharib sanad, tanpa matan.Seperti hadits yang matannya diriwayatkan
oleh sekelompok sahabat, namun diriwayatkan secara menyendiri dari
sahabat lainnya. Dalam perkara ini, Imam Tirmidzi berkata, “Hadits ini gharib
dilihat dari aspek ini.”
e. Asumsi Gharib
Yaitu Kitab-Kitab yang di dalamnya terdapat banyak contoh hadits gharib.
1) Musnad Al-Bazzar
2) Al-Mu’jam Al-Ausath karya Imam Thabrani.
f. Kitab-Kitab Populer
1) Gharaib Malik, karya Ad-Daruquthni
2) Al-Afraad, karya Ad-Daruqthni
3) As-Sunan allati Tafarrada bikulli Sunnatin minha Ahlu Baldatun, karya Abu
Daud As-Sijistani.
DAFTAR PUSTAKA
https://rachmatfatahillah.blogspot.com/2011/09/pembagian-hadits-dari-segi-kuantitas.html?m=1
https://www.academia.edu/36502197/HADIS_MUTAWATIR_DAN_AHAD
https://www.arobiyahinstitute.com/2021/03/penjelasan-seputar-hadits-mutawatir.html?m=1
https://pabrikjammasjid.com/hadits/hadits-mutawatir-dan-contohnya/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-hadits-masyhur-beserta-contoh-contohnya-
1wlLhYwfwKi
https://pabrikjammasjid.com/hadits/hadits-masyhur-dan-contohnya/
https://belajarislam.com/2011/01/hadits-masyhur-hadits-mustafidl-hadits-aziz-hadits-gharib/
https://almanhaj.or.id/2911-apakah-neraka-kekal.html