Anda di halaman 1dari 7

𝐻𝑎𝑑𝑖𝑡𝑠𝑀𝑢𝑡𝑎𝑤𝑎𝑡𝑖𝑟

 
PENGERTIAN
• Pengertian Hadist Mutawatir Secara kebahasaan lafazh Mutawatir dapat berarti Mutatabi‟,
yaitu sesuatu yang datang berikut dengan kita, atau yang beriringan antara satu dengan
lainnya dengan tidak ada jaraknya.
• Sedangkan menurut istilah ulama hadits Mutawatir berarti: "Hadits yang diriwayatkan oleh
orang banyak yang mustahil menurut adat bahwa mereka bersepakat untuk berbuat dusta".
• Menurut Khatib Al-Bagdadi adalah suatu hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang
dengan jumlah tertentu yang menurut kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta.
• Menurut Imam Syafi’i ia telah mengemukakan istilah hadits mutawatir dengan istilah Khabar
Al-Ammah.
• Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang
mustahil melakukan kesepakatan untuk berdusta. Mereka itulah yang meriwayatkan hadits
dari awal hingga akhir sanad.
MACAM-MACAM

Hadits Mutawatir Lafdzi

Hadits Mutawatir Ma'nawi

Hadits Mutawatir Amali


Hadits Mutawatir Lafdzi
• "Yaitu hadits yang mutawatir lafaz dan maknanya” Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan Hadits mutawatir lafdzi adalah hadits yang
diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan redaksi dan ma’nanya
sesuai benar antara riwayat yang satu dengan yang lainnya. Contoh
hadits mutawatir lafdzi adalah: Artinya “Barang siapa yang sengaja
berdusta atas namaku, maka tempat tinggalnya adalah neraka”.
Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari enam puluh dua sahabat
dengan teks yang sama, bahkan menurut AsSyuyuti diriwayatkan lebih
dari dua ratus sahabat. Kesimpulannya adalah merupakan hadits yang
lafad-lafad para perawi itu sama, baik hukum maupun ma’nanya.
Hadits Mutawatir Ma'nawi
• "Hadits yang mutawatir maknanya saja, tidak pada lafaznya.“ Hadits
tentang mengangkat tangan ketika berdo'a. telah diriwayatkan lebih
dari seratus hadis mengenai angkat tangan ketika berdo'a, namun
dengan lafaz yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Masing-masing lafaz tidak sampai ke derajat mutawatir, tetapi makna
dari keseluruhan lafaz-lafaz tersebut mengacu kepada satu makna,
sehinnga secara ma'nawi Hadits tersebut adalah Mutawatir.
Kesimpulannya adalah merupakan hadis yang berlainan bunyi lafaz
dan maknanya, tetapi dapat diambil dari kesimpulannya atau satu
makna yang umum.
Hadits Mutawatir ‘Amali
• Merupakan hadits tentang berita-berita yang menerangkan waktu
dan rokaat sholat, sholat jenazah ,kadar zakat dan lain sebagainya.
Sesuatu yang mudah dapat diketahui bahwa hal itu berasal dari
agama dan telah mutawatir di antara kaum muslimin bahwa Nabi
melakukannya atau memerintahkan untuk melakukannya atau serupa
dengan itu.
CONTOH
• Hadits Mutawatir Lafdzi
”Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku (Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam) maka dia akan
mendapatkan tempat duduknya dari api neraka”.
• Hadits Mutawatir Ma’nawi
“Abu Musa Al-‘Asyari berkata: Nabi SAW berdoa kemudian mengangkat kedua tangannya dan aku melihat
putih-putih kedua ketiaknya.”
• Hadits Mutawatir Amali
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman ia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Syu’aib dari az-Zuhri ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin ‘Abdillah
Radhiyallaahu ‘anhu, sesungguhnya Abdillah ibn Umar berkata: “Saya melihat Nabi Shollallaahu
‘alaihi wa sallam memulai sholat dengan takbiratul-ihram seraya mengangkat kedua tangannya
hingga lurus pada kedua pundaknya. Hal itu dilakukan juga pada saat takbir untuk ruku’. Dan
melakukannya ketika mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, kemudian membaca
“robanaa lakal-hamdu”. Tetapi Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam tidak mengangkat kedua
tangannya ketika akan sujud dan berdiri dari sujud.” (Shahih al-Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai