1. Tujuan
Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami halusinasi
2. Setting
3. Alat
a. Spidol
b. White Board
4. Metode
Diskusi kelompok
Simulasi
5. Langkah-langkah
A. Persiapan
B. Orientasi
C. Evaluasi/validasi:
D. Kontrak
Bila klien ingin keluar dari kelompok, harus meminta izin pada terapis.
E. Tahap Kerja
Terapis meminta kepada klien situasi yang sering dialami sehingga mengalami halusinasi. Klien
secara bergantian bercerita, dimulai dari sebelah kiri terapis searah jarum jam sampai semua
klien mandapat giliran.
Terapis m,emperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda halusinasi
muncul.
Klien diminta memperagakan hal yang sama secara bergantian , dimulai dari klien yang duduk
disebelah kiri terapis, searah jarum jam sampai semua mendapat giliran.
F. Tahap Terminasi
Evaluasi:
Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan orang lain bila mulai
mengalami halusinasi.
Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lain yang mulai mengalami
halusinasi.
Dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi
5, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap.
1. Menyebutkan 1 0 1 0 1
pentingnya bercakap-
cakap.
2. Menyebutkan cara 1 1 1 0 0
bercakap-cakap
3. Memperagakan saat 1 1 1 1 0
mulai bercakap-cakap
Petunjuk : Dilakukan= 1
Tidak dilakukan = 0