PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa
manusia.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Selain itu
dalam pandangan Dirganusa, Perasaan (feeling) mempunyai dua arti. Di tinjau
secara fisiologis, perasaan adalah pengindraan, sehingga merupakan salah satu
fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis,
perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna
penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore hari akan hujan. Macam-
macam perasaan Menurut Max Scheler membagi perasaan menjadi empat
golongan yaitu Perasaan pengindraan, Perasaan vital, Perasaan psikis, Perasaan
pribadi, dan menurut W. Stren mengadakan pembagian perasaan sebagai berikut :
Perasaan yang bersangkutan dengan masa kini, Perasaan yang bersangkutan
dengan masa lampau, Perasaan yang bersangkutan dengan masa yang akan
datang, Sedangkan menurut Drs. Agus Sujanto membagi rumpun perasaan
sebagai berikut : Perasaan rendah (biologis), Perasaan luhur (rohani).
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1998)
h. 66
2
suatu yang memberikan kenikmatan kepadanya, atau juga bisa negatif artinya ia
hendak menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa
perasaan tidak nikmat kepadanya.
Berlainan dengan berfikir, maka perasaan itu bersifat subyektif, banyak
dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Perasaan umumnya bersangkutan
dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,
menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Kendati
pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan daripada fungsi
pengenalan saja, melainkan adalah fungsi tersendiri.
1. Ciri-Ciri Perasaan
2
Sumadi Suryabrata, ibid 66-69.
3
Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya. 2006) h. 114-115.
3
kuat dibanding perasaan yang timbul tatkala pal itu sudah menjadi
kenangan.
b. Intensitas perasaan melalui pengamatan indra pembau dan pengecap
intensitasnya lebih tinggi dibanding perasaan melalui penglihatan dan
pendengaran, misalnya perasaan akibat mencium bau bangkai lebih
intens daripada mendengar suara gaduh.
c. Intensitas dipengaruh faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu,
perasaan saya apabila mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi
sekarang, begitu mendengar alunan musiknya saja sudah ingin joget.
d. Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang
atau sudah cukup lama, misalnya memutar VCD dengan lagu-lagu
yang berulang¬ulang membosankan, perasaannya tidak senang
dibanding pada saat pertama kali memutar VCD tersebut.
4. Dimensi Perasaan
4
Alex Sobur. Psikologi Umum (Bandung: Pustaka Setia. 2003) h. 114-115
4
Sehubungan dengan soal waktu..stern membedakan perasaan
dalam 3 golongan yaitu..
1. Perasaan presens : perasaan yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang
sedang dialami sekarang..berhubungan dengan situasi aktual
2. Perasaan yang menjangkau maju…
3. Perasaan yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu misalnya
senang atau sedih karena mengingat masa lalu.
Implikasi perasaan dalam proses belajar:
· perasaan banyak mendasari dan mendorong tingkah laku manusia,
suasana jiwa anak didik sangat mempengaruhi kegairahan belajarnya
· suasana belajar sebaiknya diciptakan menyesuaikan perasaan anak
didik.
· perasaan anak didik dapat diwujudkan dalam bentuk ekspresi..sehingga
ekspresi dapat membantu pendidik dalam usaha mengenal emosi dan
perasaan anak didiknya
5. Jenis Perasaan
5
Alex Sobur, Ibid, h. 410-419.
5
d. Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan
keseluruhan kepribadian, penilaian, diri dan harga diri, misalnya perasaan
harga din, perasaan percaya diri, putus asa, dan perasaan puas.
6
Alex Sobur,. Ibid, h. 424-427.
6
dengan norma masyarakat, misalnya ucapan seorang perawat
sangat menusuk hati pasien yang dirawatnya.
Contoh:
C. Macam-Macam Perasaan
Bigot telah memberikan ikhtisar mengenai macam-macam perasaan itu
yang kiranya sangat berguna sebagai rangka pembicaraan. Adapun ikhtisar
tersebut adalah sebagai berikut :7
7
Ahmad Fauzi. Psikologi umum. (Bandung: Pustaka Setia. 2004). h. 54
7
menyelesaikan soal ujian (perasaan intelektual positif), atau perasaan kecewa
yang dialami oleh seseorang yang sama sekali tak dapat ang mengerjakan soal
ujian.
2) Perasaan kesusilaan
Perasaan kesusilaan atau disebut juga perasaan etis ialah perasaan tentang
baik buruk. Perasaan kesusilaan itu ada dua macam, yaitu positif dan negatif.
Perasaan kesusilaan yang positif misalnya dialami sebagai rasa puas kalau
orang telah melakukan hal yang baik, dan yang negatif misalnya dialami
sebagai rasa menyesal kalau orang telah melakukan hal yang tidak baik.
3) Perasaan keindahan
Perasaan keindahan yaitu perasaan yang menyertai atau yang timbul
karena seseorang menghayati sesuatu yang indah atau tidak indah.
4) Perasaan sosial
Perasaan sosial ialah perasaan yang mengikatkan individu dengan sesama
manusia, perasaan hidup bermasyarakat dengan sesama manusia untuk saling
bergaul, saling tolong menolong, memberi dan menerima simpati dan
antipati, rasa setia kawan,dan sebagainya.
5) Perasaan harga diri
Perasaan harga diri ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
perasaan harga diri yang positif dan perasaan harga diri yang negatif.
Perasaan harga diri yang positif misalnya perasaan puas, senang, gembira,
bangga. Sedangkan perasaan harga diri negatif misalnya perasaan kecewa,
tak senang, tak berdaya, kalau seseorang mendapat celaan, dimarahi,
mendapatkan hukuman dan sebagainya.8
6) Perasaan keagamaan
Perasaan keagamaan yaitu perasaan yang bersangkut paut dengan
kepercayaan seseorang tentang adanya Yang Maha Kuasa seperti misalnya
rasa kagum akan kebesaran Tuhan, rasa syukur setelah lepas dari marabahaya
secara ajaib, dan sebagainya.
8
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1998)
h.69
8
D. Nilai Perasaan bagi manusia dan Pendidikan
Nilai perasaan bagi manusia pada umumnya :
1. Dengan perasaan kita bisa menyesuaikan diri dengan keadaan di
sekitar kita, dengan tubuh kita, dan dengan masyarakat.
2. Dengan perasaan kita dapat ikut merasakan atau mengalami, apa
yang dirasakan oleh orang lain
3. Terutama dengan perasaan ke tuhanan kita dapat bersama-sama
merasa senasib, tugas dan kewajiban kita terhadap tuhan.sehingga kita
mempunyai rasa kemanusiaan antar sesama manusia dan merasa
senasib dengan semua makhluk
4. Dengan perasaan, manusia dibedakan dengan makhluk selain
manusia
E. Nilai perasaan dalam pendidikan :9
1. Perasaan dapat membawa manusia kearah kebaikan dan keburukan
2. Perasaan-perasaan rohaniah dapat menimbulkan kebahagiaan bagi
manusia
3. Hindarkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa rendah dan jahat
pada anak
4. Kalau pendidik dapat dengan baik, menanamkan rasa intelek pada anak..,
maka anak akan timbul rasa diri positif, tapi tidak sombong.
5. Dengan kata lain pendidik dapat memanipulasi peserta didiknya sesuai
tujuan pendidikan
9
Sumadi Suryabrata. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1998)
h. 70
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala afektif adalah unsur kejiwaan dari sisi emosi atau rasa. Rasa dapat
dibedakan kepada rasa fisik yang berhubungan erat dengan alat dria seperti rasa
asin dan rasa psikis yang lebih berupa rasa dalam seperti emosi, sikap, dan moral.
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat
subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan
dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf.
F. Perasaan-perasaan jasmaniah (rendah)
Jenis perasaan ini sering pula disebut perasaan tingkat rendah yang
terbagi sebagai berikut:
Perasaan sensoris: yaitu perasaan yang berhubungan dengan stimulus
terhadap indra, misalnya: dingin, hangat, pahit, asam dan sebagainya.
Perasaan vital: yaitu perasaan yang berhubungan dengan kondisi
jasmani pada umumnya.
G. Perasaan -perasaan rohaniah :
a. Perasaan intelektual
b. Perasaan kesusilaan
c. Perasaan keindahan
d. Perasaan sosial
e. Perasaan harga diri
f. Perasaan keagamaan
10
DAFTAR PUSTAKA
11