Anda di halaman 1dari 3

Furan

- Furans ( Polychlorinated dibenzofurans/ PCDF) merupakan salah satu kontaminan


pencemar di lingkungan yang terdeteksi hampir di semua ekosistem di lingkungan.

- Furan dapat ditemukan dalam sistem hidrologi, atmosfer, dan juga lithosfer, tak
jarang juga furan dapat ditemukan dalam makanan.

-Furan memiliki kesamaan struktur atom dengan dioxin, dimana terdapat dua ikatan
klorida (Cl) dan terdapat ikatan terhadap atom oksigen.

- Furan merupakan senyawa yang umumnya tidak dapat terbentuk secara alami,
namun terbentuk sebagai akibat reaksi fisika atau kimia pembentukan senyawa
lainnya.

- Furan bersifat toksik dan beracun. Sumber utama furan di dunia yakni sebagai
hasil sampingan pembakaran sampah kota dan sampah medis. Sumber lain
pembentukan furan, yakni :

1. Proses produksi besi dan baja

2. Tumpukan sampah rumah tangga, terutama plastik

3. Pembakaran bahan bakar, termasuk bahan bakar diesel yang digunakan di rumah
atau dalam aktivitas agriculture

4. Pembakaran hutan

5. Sumber energi listrik

6. asap rokok
- Furan yang terbentuk secara alami umumnya berasal dari erupsi gunung berapi
dan terbakarnya hutan ketika suhu udara terlalu tinggi. Partikel furan sangat kecil
sehingga mudah terbawa angin ke tempat yang jauh. Oleh karena itu, furan yang
dihasilkan suatu daerah dapat mempengaruhi daerah lainnya. Furan yang terbawa
angin juga dapat jatuh dan menempel pada makanan atau bahan baku makanan.
Ketika furan masuk ke dalam tubuh makhluk hidup zatnya akan terakumulasi di
dalam tubuh karena furan mudah mengendap.

-Selain akumulatif dalam tubuh organisme juga bersifat akumulatif di lingkungan.


Keberadaannya dalam perairan, tanah, maupun udara tidak dapat dengan mudah
hilang karena perubahan kondisi lingkungan. Hal tersebut dikarenakan furan tahan
terhadap degradasi lingkungan.

- Dampak adanya furan bagi kesehatan, yakni (US EPA, 2002) :

1. Obesitas

Furan yang menumpuk pada jaringan lemak tubuh akan menyebabkan


kegemukkan berlebih hingga obesitas pada tubuh orang yang terpapar.

2. Cacat Lahir

Furan yang dicerna oleh ibu yang mengandung akan mempengaruhi


perkembangan embrionya. Umumnya, anak yang lahir nantinya akan mengalami
cacat lahir. Hal ini dikarenakan furan dari ibu hamil juga akan terakumulasi pada
embrio bayinya.

3. Fluktuasi Hormon

Organisme yang terpapar furan akan mengalami fluktuasi hormon, dimana


hormonnya menjadi tidak stabil dan mengganggu fungsi kerja hormon itu pada
tubuh.

4. Gangguan Imun

Selain mengganggu produksi hormon, furan juga menyebabkan menurunnya


sensitivitas imun (kekebalan tubuh) terhadap gangguan zat asing.

5. Gangguan Sistem Saraf

Furan yang berakumulasi di otak dapat menyebabkan terjadinya gangguan


sistem saraf jaringan.

6. Kanker
Penumpukkan furan dalam tubuh juga merangsang terbentuknya kanker
akibat gangguan fungsi suatu kelenjar tubuh, sehingga terjadi pembengkakan dan
perubahan fungsi organ tubuh.

7. Penyakit Kulit

Penyakit kulit yang disebabkan oleh furan, yakni chloracne. Dimana, kulit
mengalami bentol-bentol merah berlebih seperti iritasi. Penyakit ini bisa juga terjadi
karna paparan langsung furan dengan tubuh dalam waktu yang lama, misalnya
penggunaan pembalut yang mengandung furan.

8. Gangguan jantung

Furan yang menumpuk (terakumulasi) di sekitar jantung menyebabkan


gangguan jantung, dimana jantung menjadi sulit untuk memompa darah ke paru-
paru dan ke seluruh tubuh.

9. Kematian

Furan yang terakumulasi dan mengganggu saraf serta jantung dapat


menyebabkan kematian pada organisme yang terpapar.

Anda mungkin juga menyukai