Anda di halaman 1dari 3

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi

GENETIK IMUNOLOGI LINGKUNGAN HORMONAL FARMAKOLOG


I

1) Kembar 1) Antigen 1) Infeksi virus & Peningkatan Penggunaan


2) Kelainan intrisik bakteri estrogen Kloropromazin
Monozigot metildopa
2) Peningkata n sel B dan T 2) Paparan sinar hidralasia
molekul 3) Kelainan anti UV prokainamid
alpha body 3) stress isoniazid

Peningkatan jumlah
Sel T dan Sel B tidak Sistem imun antibody antinukleat
Produksi anti DNA bisa mengenali tergangguan (ANA) dalam
antigen Reaksi imun serum darah

Merusak DNA
Peningkatan
Produksi antibody Merusak sistem
produksi Antibody Autoimun
diproduksi banyak tubuh sehat

Mutasi DNA Antibody


menyerang antigen
SLE

Kerusakan Sistem Tubuh

Saraf Pernafasan Integumenn Muskuloskeletal Kardio Pencernaan Perkemihan Vaskuler Hemtologii

Lesi akut Endokartitis Inflamasi Inflamasi pada Laju EDP


Inflamasi Infeksi
pada otak pada kulit Inflamasi Inflamasi pada nefron arterior
Pada pada Sendi Perikarditis Saluran terminalis
vaskulitis
pleura pencernaan
Embolisme
Nefritis
Lesi di kepala Penurumpukan
cairan di Produksi
Penumpukan Atritis Feses Lesi papuler
perikad HCl
cairan di pleura Gangguan Iskemik konsentrasi eritematous
Sindroma
Integritas Rambut Miokard Cair / Diare purpura
Nefrotik
Kulit rontok
Kontraktilitas Mual dan
Kekakuan jantung
Efusi Pembengkakan Sendi Muntah Gagal Nekrosis
Peritonitis
Pleura sendi Ginjal
Gangguan
Citra Tubuh Anoreksi
Risiko Risiko perfusi
Risiko Nyeri
Gangguan pertukaran Aktivitas perifer tidak
Nyeri Tekan Perfusi Penurunan Abdomen
Gas Menurun curah efektif
miokard
tidak efektif jantung Risiko Risiko ketidak
defisit seimbangan
Nyeri akut Nutrisi Hemolisis
Gangguan Depresi Dan Gangguan volume cairan
Neuropsikiatrik Psikosis Mobilitas Fisik

Hb Jumlah
Haluasinasi Menurun trombosit
Sakit Kepala dan
Kejang Manajemen nyeri : berkurang
Manajemen cairan :
1. Identifikasi lokasi, 1. Monitor hasil pemeriksaan
karakteristik, durasi, laboratorium (mis.
Suplay Oksigen Penurunan suplai Risiko
Hipoksia frekuensi, intensitas nyeri Hematokrit, Na, K, C)
ke otak O2 / nutrien perdarahan
2. Identifikasi skala nyeri 2. Monitor status
3. Berikan teknik non hemodinamaik (mis. MAP,
Stroke farmakologi untuk CVP jika tersedia)Berikan
mengurangi rasa nyeri Anemia
asupan cairan sesuai
4. Anjurkan teknik kebutuhan
Risiko perfusi serebral nonfarmakologi untuk 3. Pertahamkan kepatenan IV Keletiham
tidak efektif mengurangi rasa nyeri 4. Kolaborasi pemberian Lemah, letih dan
5. Kolaborasi pemberian mudah capai
diuretik, jika perlu
antipiretik, jika perlu
Risiko Penurunan curah jantung Risiko Perfusi miokard tidak
Risiko perfusi serebral tidak efektif
efektif

Pemantauan TIK Perawatan Jantung Akut Perawatan Jantung :


1. Monitor TD 1. Identifikasi tanda dan gejala primer 1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi
2. Monitor frekuensi jantung penurunan curah jantung (meliputi dispnea, nadi, Tekanan Darah dan MAP)
3. Monitor tingkat kesadarab kelelahan, edema ortopnea, peningkatan 2. Identifikasi penyebab masalah utama
4. Monitor tekanan perfusi serebral CVP)
(mis. Volume , pompa atau irama
5. Kalibrasi transduer 2. Monitor tanda-tanda vital jantung)
6. Pertahankan posisi kepala dan leher netral 3. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam 3. Monitor EKG 12 lead
7. Atur interval pemantauan sesuai kondisi 4. Pasang akses intravena 4. Pertahankan kepatenan jalan napas
pasien 5. Berikan relaksasi untuk mengurangi ansietas 5. Berikan oksigen untuk mempertahankan
8. Kolaborasi pemberian obat sedasi dan dan stres saturasi
antikonvulsan 6. Anjurkan melapor jika nyeri dada 6. Kolaborasi pemberian pemberian aritmia
7. Kolaborasi pemberian morfin jika perluh jika perlu

Risiko perdarahan Gangguan pertukaran Gas Gangguan integritas kulit

Pengurangan perdarahan : Perawatan Integritas Kulit :


Terapi oksigen :
1. Identifikasi penyebab gangguan integritas
1. Identifikasi penyebab perdarahan 1. Monitor aliran oksigen
kulit (mis. Gangguan sirkulasi, perubahan
2. Monitor pasien akan perdarahan secara ketat 2. Monitor tanda dan gejala toksikasi dan
status nutrisi, penurunan kelembapan)
atelektasis
3. Monitor status cairan 2. Gunakan prosuk berbahan petrolium, atau
3. Monitor efektivitas pemberian oksigen (cek
4. Pertahankan kepatenan akses IV minyak pada kulit kering
saturasi oksigen, analisa gas darah)
5. Beri produk-produk darah 3. Hindari produk berbahan alkohol pada
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Ajarkan pasien dan keluarga akan tanda- kulit kering
5. Kolaborasi penentuan dosi oksigen
tanda perdarahan dan tindakan yang tepat 4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
bila perdarahan lebih lanjut terjadi 5. Anjurkan menghindari terpapar suhu
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian ekstrim dan sinar UV
obat-obatan untuk mencegah atau
Keletihan
menghentikan perdarahan yang ada.

Gangguan
Keletiham Mobilitas Fisik Gangguan Citra Tubuh

Manajemen Energi : Dukungan Mobilisasi : Promosi Citra Tubuh :


1. Monitor kelelahan fisik 1. Identifikasi adanya keluhan nyeri atau 1. Idebtifikasi harapan citra tubuh
2. Identifikasi gangguan fungsi tybuh yang keluhan fisik lainnya berdasaekan tahapan perkembangan
menyebabkan kelelahan 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan 2. Identifikasi perubahan citra tubuh yang
3. Lakukan aktivitas diktraksi yang pergerakan mengakibatkan isolasi sosial
menyenangkan 3. Monitor kondisi umum selama melakukan 3. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
4. Anjurkan tirah baring koordinasi 4. Diskusikan perbedaan penampilan diri
5. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam 4. Fasilitasi melakukan pergerakan terhadap harga diri
meningkatkan kebutuhan asupan makanan 5. Libatkan keluarga untuk membantu 5. Jelaskan pada keluarga tentang perawatan
pasien dalam meningkatkan pergerakan perubahan citra tubuh
6. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus 6. Anjurkan menggunakan alat bantu (mis.
dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur, Pakai wig atau kosmetik)
Risiko defisit Nutrisi duduk disisi tempat tidur, pindah dari 7. Latih fungsi tubuh yang dimiliki
tempat tidur ke kursi)

Manajemen Nutrisi :
1. Identifikasi status nutrisi
2. Berikan suplemen makanan jika perlu Penatalaksanaan Medis
3. Berikan makanan tinggi protein 1. Farkamologi Penatalaksanaan Keperawatan
4. Ajarkan diet yang diprogramkan a. Antiinflamasi non steroid (NSAIDs 1. Edukasi tentang penyakit SLE
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk b. Antimalaria, 2. Diet dan nutrisi untuk pasien SLE
menemtukan jumlah kalori dan jenis c. Kortikosteroid, Dosis rendah, yaitu kalsium, rendah lemak, dan
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu d. Obat imunosupresan atau sitostatika, rendah garam
6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum Imunosupresan 3. Anjurkan untuk terkena sinar UV
makan (mis : pereda nyeri atau obat e. Kalsium 4. Olahraga dan menggurangi sters
antiemetik).
2. Dialisis atau transplantasi ginjal
3. Penatalaksanaan infeksi
Pengobatan segera bila ada infeksi terutama
infeksi bakteri. Setiap kelainan urin harus
dipikirkan kemungkinan pielonefritis.
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM
IMUNITAS DENGAN SYSTEMIK LUPUS ERYTHEMATOSUS

Disusun Oleh :

Ganes Irawati Hardjono 201943019

Hendrikus Reyaan 201943021

Hernyu Widegdo 201943022

MM Diyah Pujiastuti 201943028

Priscila Ika Prasetyani 201943036

Wilhelmus Jefry Ade W 201943042

PROGRAN STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA

2019

Anda mungkin juga menyukai