Anda di halaman 1dari 4

WOC DHF DEFINISI

Demam berdarah dengue merupakan salah penyakit


menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan
Gigitan nyamuk aedes aegypti
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, (Kemenkes RI,
Gigitan nyamuk masuk dalam 2010).
tubuh hospes

Infeksi dangue
Infeksi pada hati Depresis sumsum Degradasi Hospitalisasi
Replikasi virus Mual muntah
tulang jaringan tubuh
Menekan system Beraksi dengan anti bodi Stress psikologi Anoreksia
pembekuan darah Pada hati Pelepasan
Kompleks virus bagi keluarga
toksin oleh Intake nutrisi
Menurunya anti bodi virus
Perasaaan khawatir, takut tidak adekuat
Agregasi Fagositosis virus oleh
faktor Aktivasi komplemen
trombosit akan kondisi penyakit
koagulasi dalan sirkulasi leukosit, limposit, Metabolisme
( protrombi makrofag glukosa terganggu
Pembersihan Aktivasi C3 dan C5
n, faktor V,
trombosit oleh serta pelepasanC3a Pelepasan zat pirogen
faktorVII,fa MK.
reticulo dan C5a Pembentukan
ktor IX dan Pelepasan ANSIETAS
endothelial ATP terganggu
fibrinogen) Pelepasan histamin interleukin I,
system (RES)
proetaglandin Suplai nutrisi
Trombositopenia Peningkatan
E2 kedalam jaringan terganggu
permabilitas dinding
cairan tubuh
kapiler pembuluh
(irogen Energi berkurang
Gangguan leukosit MK. RISIKO
Keluarnya cairan
fungsi trombosit /priogen
intravascular/plasma ke DEFISIT Kelemahan otot
ekstravaskuler endogen) NUTRISI
Mencapai
MK. RESIKO Pendarahan yang hipotalamu
PENDARAHAN berlebihan internal paru MK. ITOLERANSI
s
Dorsome AKTIVITAS
Penumpukan diohipotalamus
cairan paru
Merangsang setpoint
Edema paru
MK. POLA NAFAS Gangguan difusi
TIDAK EFEKTIF Sesak Nafas Penumpukan cairan
gas alveolus MK.
paru HIPERTERMI
ETIOLOGI
Etiologi virus dengue ditularkan oleh nyamuk Dalam perjalanan penyakit infeksi dengue, terdapat tiga fase
Aedes. Di Indonesia dikenal 2 jenis nyamuk perjalanan infeksi dengue, yaitu:
Aedes, yaitu : 1. Hari 1 – 3 Fase Demam Tinggi
 Aedes Agypti : Biasanya menggigit pada Demam mendadak tinggi, dan disertai sakit kepala hebat, sakit
di belakang mata, badan ngilu dan nyeri, serta mual/muntah,
siang hari, terutama pada pagi dan sore
kadang disertai bercak merah di kulit.
hari. Jarak terbang 100 meter.
2. Hari 4 – 5 Fase Kritis
 Aedes Albopictus : Menggigit pada waktu
Fase demam turun drastis dan sering mengecoh seolah terjadi
siang hari. Jarak terbang 50 meter kesembuhan. Namun inilah fase kritis kemungkinan terjadinya
(Rampengan, 2007). 3. Dengue Shock Syndrome”
Hari 6 – 7 Fase Masa Penyembuhan Fase demam kembali
tinggi sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan.
Manifestasi Klinik
a. Demam: Awalnya akut, cukup tinggi, dan kontinu, berlangsung lama 2 – 7 hari
b. Manifestasi perdarahan yang biasanya berupa:
- Uji torniquet positif
- Petekie, purpura, ekimosis,
- Perdarahan mukosa (epistaksis, gusi berdarah), saluran cerna, tempat bekas suntikan.
- Hematemesis atau melena
c. Trombositopenia <100.00/ mm3
d. Kebocoran plasma yang ditandai dengan
e. Tanda kebocoran plasma seperti: hipoproteinemi, asites, efusi pleura

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Klasifikasi derajat DHF menurut WHO : - Hb dan PCV meningkat (> 20%)
1. Derajat 1 : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi - Trombositopenia (< 100.000 /mm3)
perarahan adalah uji tornoquet positif - Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
- Protein darah rendah
2. Derajat 2 : derajat 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan /atau perdarahan - Ureum dan PH bisa meningkat
lain. - NA dan CL rendah
- Serologi: HI (hemaglutination inhibition test).
3. Derajat 3 : ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, 2. Rontgen thorax : Merupakan data penunjang untuk
tekanan nadi menurun (<20mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab mengetahui kemungkinan dijumpainya efusi pleura
3. Uji test tourniquet (+)
dan pasien menjadi gelisah. 4. USG: untuk mengetahui adanya hepatomegali dan
splenomegali.
SDKI : SDKI :
Hipertermia berhubungan dengan proses Risiko pendarahan berhubungan dengan
infeksi virus dengue D.0130 SDKI :
gangguan koagulasi trombositoenia
SLKI : Resiko Ketidakseimbangan cairan D.0036
D.0012
Termogulasi L.14134 SLKI :
Keseimbangan Cairan L.03020 SLKI :
SIKI : Status sirkulasi L.02016
SIKI :
Manajemen Hipertermia I.15506 SIKI :
Manajemen Cairan I.03098
Obeservasi Pencegahan pendarahan I.02067
Obeservasi
- Identifikasi enyebab hiertermia (mis. Obeservasi
- Monitor status hidrasi
dehidrasi) - Monitor tanda dna gejala
- Monitor suhu tubuh - Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium pendarahan
- Monitor kadar elektrolit
- Monitor haluaran urine - Monitor status hemodinamik - Monitor nilai
- Monitor komplikasi akibat hipertensi Teurapetik hematokrit/hemoglobin sebelum
Teurapetik - Catat intake-output dan hitung dan setelah kehilangan darah
- Longgarkan atau lepaskan apakaian balans cairan 24 jam - Monitor koagulasi
- Berikan cairan oral - Berikan asupan cairan, sesuai Teurapetik
- Berikan oksigen jika perlu kebutuhan - Pertahankan bed rest selama
- Berikan cairan intervena, jika pendarahan
Edukasi perlu - Batasi tindakan invasif, jika erlu
- Anjurkan tirah baring Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik, - Jelaskan tanda dan gejala
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intervena, jika perlu jika perlu pendarahan
- Anjurakn meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
kontisipasi
- Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
- Anjurkan segara melapor jika
terjadi pendarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol pendarhan,jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian pelunak
tinja, jika perlu
SDKI :
Ansietas berhubungan dengan kurang
terpaar informasi D.0080
SLKI :
Tingkat ansietas L.09093
SIKI :
Reduksi ansietas I.09314
Obeservasi
- Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah
- Identifikasi kemamuan
mengambil keputusan
- Monitor tanda-tanda ansietas
Teurapetik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
- Pahami situasi yang membuat
ansietas
- Movitasi mengidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan
Edukasi
- Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama asien, jika perlu
- Anjurkan mengungkakan erasaan
dan persepsi
- Latih untuk mengalihkan untuk
mengurangi ketegangan
- Latih teknik relaksai
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika erlu

Anda mungkin juga menyukai