Staf Pengajar Elektronika Digital

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Pamulang

SUGENG, ST., M.Kom.

NIDN 0417026101
sugeng.unpam@yahoo.co.id
HP. 08158353277
ELEKTRONIKA DIGITAL 3KS
Daftar Pustaka :

• Elektronika Digital, Edisi Kedua, Roger L. Tokheim, Erlangga, Jakarta, 1995.

• Complete Digital Design : A Comprehensive Guide to Digital Electronics and

Computer System Architecture, Marck Balch, McGraw-Hill, 2003.

• Digital Electronics : Principles, Device and Applications, Anil K. Maini, John

Wiley and Sons, Ltd, 2007.

• Prinsip-prinsip dan penerapan digital, Wijaya, Irwan, Erlangga, Jakarta, 1992

• Digital design from zero to one, Daniels, Jerry, John wiley & sons, Inc., New
York, 1996
 SISTEM ANALOG DAN DIGITAL
SISTEM ANALOG
Sistem dimana informasi ditampilkan dan diproses secara kontinyu
(analog = sejenis/serupa/identik) artinya besaran listrik diwujudkan
dalam suatu kuantitas yang mengalami perubahan secara kontinyu.

SISTEM DIGITAL
Sistem dimana informasi ditampilkan dan diproses secara diskrit / digital
( digit = bilangan ) artinya perubahan besaran listrik diwujudkan dengan
kuantitas diskrit (step bay step atau dalam bentuk bilangan/logika 0 atau 1).

Sebagai contoh perbedaan antara sistem analog dan digital dapat dilihat
gambar dibawah :
 KARAKTERISTIK GELOMBANG SEGI EMPAT

Untuk mempresentasentasikan kuantitas diskrit dalam bentuk sinyal listrik dipakai

gelombang segi empat atau sering disebut gelombang biner atau pulsa biner. Dibawah ini
menunjukkan gambar karakteristik beserta parameter yang ada pada pulsa biner.

TR (Rise Time) adalah waktu yang dibutuhkan pulsa untuk naik dari 10% sampai 90%
dari amplitudo maksimum.

TF (Fall Time) adalah waktu yang dibutuhkan pulsa untuk turun dari 90% sampai 10%
dari amplitudo maksimum.
 SISTEM BILANGAN BINER
Sistem Bilangan Biner adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan hanya menggunakan dua
angka yaitu 0 dan 1
Setiap digit biner disebut bit bit paling kiri disebut Most Signicant Bit (MSB) dan bit yang paling kanan
disebut Least Significant Bit (LSB)
Lihat tabel perbandingan antar bilangan dibawah ini :
KONVERSI DESIMAL KE BINER
Ubah bilangan desimal 52 ke bilangan biner :

52/2 = 26 sisa 0  LSB

26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6/2 = 3 sisa 0
3/2 = 1 sisa 1
1/2 = 0 sisa 1  MSB

Jadi 5210 = 1101002

KONVERSI BINER KE DESIMAL

Kolom Biner
Biner Desimal
32 16 8 4 2 1
1001 - - 1 0 0 1 8 +0+0+1 = 9
110010 1 1 0 0 1 0 32+16+0+0+2+0 = 50
 KONVERSI HEKSADESIMAL KE DESIMAL

Ubah bilangan heksadesimal 152B ke bilangan desimal

152B16 = (1 x 163 ) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)

= 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 541910

KONVERSI BINER KE HEKSADESIMAL

Ubah bilangan biner 0100111101011110 ke bilangan
heksadesimal

01002 = 416  MSB

11112 = F16
01012 = 516
11102 = E16  LSB

Jadi 01001111010111102 = 4F5E16

Grey Code Kode biner yang tak berbobot
 Gate logic
(Gerbang logika)

Gerbang Logika adalah rangkaian elektronik yang

bekerja berdasarkan 2 tarap level tegangan yaitu
tegangan rendah (logika 0 = 0 s.d 0,7V) dan tegangan
tinggi (logika 1 = 3,5 s.d 5V) untuk level tegangan IC
TTL dan IC MOS logika 0 = maksimal 30% dan logika
1 = minimal 70% dari tegangan catu.

Hubungan antara Rangkaian Digital dengan Gate Logic

adalah pada dasarnya rangkaian digital didalamnya
berisi atau tersususun dari gerbang logika (gate logic).
JENIS-JENIS GATE LOGIC
TABEL KEBENARAN STRUKTUR IC
SIMBOL
A B Y
0 0 0
Y = A.B IC TTL7408
0 1 0
1 0 0
1. AND GATE
1 1 1

A B Y
0 0 0
Y = A+B IC TTL7432
0 1 1
1 0 1
2. OR GATE
1 1 1

IC TTL7404
A Y
0 1
3. NOT GATE 1 0
 A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
4. NAND GATE
IC TTL7400
1 1 0

IC TTL 7402
5. NOR GATE

6. X-OR GATE IC TTL 7486

 IC TTL 74266.
A B Y
0 0 1

0 1 0

1 0 0
7. X-NOR GATE 1 1 1

GERBANG LOGIKA IC C-MOS

AND GATE
OR GATE

NOT GATE
NAND GATE

NOR GATE
 RANGKAIAN DASAR ELEKTRONIKA
NOT, NAND DAN NOR GATE DENGAN TRANSISTOR

NOT GATE
NAND GATE NOR GATE
CONTOH RANGKAIAN DALAM IC TTL 7400 (NAND GATE)

TABEL KEBENARAN
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
CONTOH RANGKAIAN DALAM IC MOS 4011 (NAND GATE)

TABEL KEBENARAN
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Teknik Penomoran atau penamaan IC untuk tipe TTL
• A = SN = Perusahaan atau Pabrik Pembuat IC Texas Instrument
• B = 74 = Kelompok IC TTL dengan jangkauan suhu 00C - 700C
• C = LS = Sub Family IC
• D = 08 = Tipe dari Chip
• E = N = Kemasan
• S = Schottky TTL logic 74S08
• L = Low Power TTL logic 74L08
• LS = Low Power Schottky TTL logic 74LS08
• ALS = Advance Low Power Schottky TTL logic 74ALS08
• AS = Advance Schottky TTL logic 74AS08
• F = FAST Fairchild Advanced Schottky TTL logic 74F08
• H = High Speed TTL logic 74H08
• HC = High Speed CMOS
• HCT = High Speed CMOS dan Masukkan TTL
 RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASI (
COMBINATIONAL LOGIC )

Rangkaian Logika Kombinasi adalah rangkaian logika yang

melibatkan lebih dari satu gerbang untuk melakukan suatu
fungsi tertentu, yang tidak mempunyai sifat menyimpan,
sehingga kondisi output tergantung secara langsung dari kondisi-
kondisi inputnya
 CONTOH 1 :
RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASI UNTUK
MEMBENTUK KONTROL SELF HOLDING

+5V

MCB

+5V

4K7 4K7 IN4003

RELAY 5VDC
1

3 1
7432 OUTPUT INPUT 1K
1 2 3
2
7404 2
7408 D234

PIN 7 = GND 1,5

PIN 14 = +5V

OFF ON

RANGKAIAN SWITCHING
 +5V

CONTOH 2:
KONTROL FORWARD-REVERSE IN4003

RELAY 5VDC

INPUT 1K
D234

1,5

RANGKAIAN SWITCHING

+5V

IN4003

RELAY 5VDC

INPUT 1K
D234

1,5

RANGKAIAN SWITCHING
Contoh membuat Persamaan Boolean Dari Rangkaian Logika

Tabel Kebenaran
Latihan 1:
Buat Persamaan Boolean dari rangkaian logika dibawah ini :

Buat Tabel Kebenaran dari rangkaian Logika diatas

LATIHAN 2
LATIHAN 3
Latihan 4:
CONTOH APLIKASI TEOREMA BOOLEAN :
Sederhanakan persamaan/ungkapan boolean dibawah ini kemudian
gambar rangkaian logikanya.

Jawab :

Rangkaian Logika :
TUGAS :

Ubahlah rangkaian dibawah ini menjadi rangkaian yang hanya

terdiri dari gerbang NOR saja.
 Bentuk Sum-of-Product dan Diagram Logika
Salah satu cara untuk menuliskan persamaan logika adalah
dengan menggunakan bentuk sum-of-product atau SOP, yang
merupakan kumpulan AND dari variabel yang terlibat
kemudian dioperasikan dengan OR kususnya untuk output F=1
Contoh:
Persamaan Logika:
Tabel Kebenaran

Diagram Logika:
 Bentuk Product-of-Sum (POS)
Sebagai pasangan dari bentuk sum-of-product, persamaan Boolean dapat direpre-
sentasikan dalam bentuk product-of-sum (POS). Persamaan dalam bentuk POS
berupa koleksi rangkaian OR yang keluarannya dihubungkan bersama dengan
gerbang AND. Salah satu cara untuk membentuk POS adalah dengan jalan melaku-
kan komplemen terhadap bentuk SOP, dan kemudian diterapkan teorema DeMorgan.
kususnya untuk output F = 0

Tabel Kebenaran
 PETA KARNAUGH (TABEL K-MAP)
Untuk menyederhanakan perancangan rangkaian logika selain
menggunakan Teorema Boolean juga dapat menggunakan peta
Karnaugh. Peta Karnaugh berisi semua kemungkinan kombinasi dari
sistem logika yang dituliskan kedalam bentuk tabel.

Contoh :
1. Peta Karnaugh 2 masukan
2. Peta Karnaugh 3 masukan

3. Peta Karnaugh 4 masukan

4. Peta Karnaugh 5 masukan

5. Peta Karnaugh 6 masukan

 METODE PENYELESAIAN SOP ATAU POS
Untuk menentukan suatu rancangan biasanya kita
menghendaki suatu rancangan yang paling efisien. Dengan
adanya tabel kebenaran kita dapat menentukan mana diantara
metode yang paling efisien untuk diimplementasikan.

Untuk menentukan metode mana yang paling efisien, kita lihat

bagian output pada tabel kebenaran tersebut.

☻ Jika jumlah output yang mempunyai nilai 1 lebih sedikit dari

jumlah output yang mempunyai nilai 0, maka kita bisa
menentukan bahwa metode SOP(Sum Of Product) yang
lebih efisien.

☻ Jika jumlah output yang mempunyai nilai 0 lebih sedikit dari

jumlah output yang mempunyai nilai 1, maka kita bisa
menentukan metode POS (Product Of Sum) yang lebih
efisien.
Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk
fungsi. Dan kita akan mengenal symbol "Σ" melambangkan
operasi SOP sehingga yang ditampilkan adalah output yang
mempunyai nilai 1 dan symbol "Π" melambangkan operasi
POS sehingga yang ditampilkan adalah ouput yang
mempunyai nilai 0.
Contoh:
 F( A, B, C ) = Σ ( 0, 3, 5, 7 )
Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi te rsebut
mempunyai 3 variabel input dan output yang mempunyai
nilai 1 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda Σ melambangkan SOP).
 F( A, B, C ) = Π ( 0, 3, 5, 7 )
Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel
input dan output yang mempunyai nilai 0 adalah 0, 3, 5, dan
7 (tanda Π melambangkan POS).
 CONTOH PERUBAHAN Peta Karnaugh
KE BENTUK FUNGSI METODE SOP DAN POS
CONTOH : 1

Dengan menggunakan peta Karnaugh desain dan gambar rangkaian

logikanya bila diketahui tabel kebenaran seperti dibawah ini :

Tabel Kebenaran
Peta Karnaugh

F( A, B, C ) = Σ ( 2 ,3 , 7 )

Rangkaian Logika :
TEOREMA DEMORGAN
CONTOH : 2
Dengan menggunakan peta Karnaugh desain dan gambar rangkaian
logikanya bila diketahui tabel kebenaran seperti dibawah ini :
A B C D OUT ( f )
Peta Karnaugh
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
Rangkaian Logika :
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1
1 1 1 1 0

Tabel Kebenaran
CONTOH : 3
Dengan menggunakan peta Karnaugh desain dan gambar rangkaian
logikanya bila diketahui tabel kebenaran seperti dibawah ini :
Peta Karnaugh
Tabel Kebenaran

F( A,B,C ) = Π ( 0, 1, 3 )

TEOREMA DEMORGAN

Rangkaian Logika :
CONTOH : 4
Dengan menggunakan peta Karnaugh desain dan gambar rangkaian
logikanya bila diketahui tabel kebenaran seperti dibawah ini :
Peta Karnaugh
A B C D OUT ( F )
POS
0 0 0 0 1
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0 Silahkan gambar rangkaian Logikanya
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
TUGAS :
Dengan menggunakan peta Karnaugh lengkap
dengan proses pengerjaannya, desain dan
gambar rangkaian logikanya bila diketahui
fungsi di bawah ini :

1. F(A, B, C, D) = Σ ( 0,2,4,5,6,13)

2. F( A,B,C ) = Π ( 1, 3, 5 )
 DEKODER
Decoder adalah rangkaian logika kombinasi yang akan
memilih salah satu keluaran sesuai dengan konfigurasi
input.

IO I1 YO Y1 Y2 Y3

0 0 1 0 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 1 0
1 1 0 0 0 1

Rangkaian Dekoder dua ke empat Tabel Kebenaran

 Diagram blok dan Tabel kebenaran Dekoder 2-ke-4

Rangkaian Dekoder 2-ke-4

Rangkaian Dekoder 3 ke 8
Contoh 1:
IC Dekoder 3-ke-8 Tipe 8205 (buatan Intel)
Contoh 2 :
IC Dekoder 3-ke-8 Tipe 74LS138 ( buatan Texas Instruments )
 DEKODER DRIVER TO SEVEN SEGMEN
Dekoder driver to seven segmen adalah suatu rangkaian logi- ka kombinasi
yang fungsinya untuk mendeteksi dan menun- jukkan suatu bilangan
tertentu melalui seven segmen

TENTUKAN INPUT
BILANGAN BINER
AGAR F = 1

RANGKAIAN DASAR
 SEVEN SEGMEN

RANGKAIAN DASAR BENTUK FISIK

 DECODER BCD to 7 SEGMEN
Tabel 1
NO BCD OUTPUT KONDISI 7 SEGMEN
a
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 f b
g
1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
e c
3 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 d
5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
Tugas :
6 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 Rancang/desain rangkaian
decoder BCD to 7 segmen bila
7 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 diketahui tabel kebenarannya
sesuai tabel 1
8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
 ENCODER
Encoder adalah rangkaian kombinasi yang merupa-
kan kebalikan dari Decoder yaitu manghasilkan out-
put kode biner yang berkorespondensi dengan nilai
input. Encoder memiliki 2n input dan n output.

INPUT OUTPUT

I0 I1 I2 I3 X Y
X = I2 + I3
1 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 Y = I1 + I3
0 0 1 0 1 0
0 0 0 1 1 1
CONTOH :
RANGKAIAN
ENCODER
MULTIPLEXER dan DEMULTIPLEXER
 MULTIPLEXER
Multiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data
yang ada pada input-nya untuk disalurkan ke output-nya dengan bantuan
sinyal pemilih atau selektor. (Rangkaian logika yang mempunyai banyak input
dan hanya mempunyai satu output)

Jenis/macam dari multiplexer ini:

o Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer
o Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer
o Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb.

Buat tabel kebenarannya

Blok diagram dan tabel kebenaran untuk MUX 4-ke-1

RANGKAIAN MUX 4-KE-1 DENGAN AND-OR

RANGKAIAN MULTIPLEXER 4 KE 1
TABEL KEBENARAN IC MULTIPLEXER (74LS151)
RANGKAIAN IC TTL MULTIPLEXER 74LS151
CONTOH APLIKASI MULTIPLEXER UNTUK
MENDETEKSI DUA BUAH COUNTER
 DEMULTIPLEXER
Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan
mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia (kebalikan dari
Multiplexer)

Rangkaian DEMUX 1-ke- 4

Diagram blok dan tabel kebenaran

DEMUX 1-ke-4
 RANGKAIAN ARITMATIKA (ADDER)

Berikut adalah aturan dasar untuk penjumlahan pada sistem bilangan biner.
0+0=0 A B A+B Carry Result
0+1=1
0 0 0 0 0
1+0=1
0 1 1 0 1
1 + 1 = 0, simpan 1
1 0 1 0 1
1 1 0 1 0

FULL ADDER
HALF ADDER
 RANGKAIAN ARITMATIKA (SUBTRAKTOR)
Aturan umum untuk pengurangan pada bilangan biner adalah sebagai
berikut :
0–0=0 A B A-B Borrow Result
1–0=1 0 0 0 0 0
1–1=0 0 1 0 1 1
0 – 1 = 1, pinjam 1 1 0 1 0 1
1 1 0 0 0

Full Subtraktor
Half Subtraktor
 Rangkaian Logika Sequensial

Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat

keluarannya ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal
tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.
 CLOCK PULSE
(MONOSTABLE MULTIVIBRATOR)
+ 5V

6K8
R
8 4
T = 1,1 RC
7
2K7
100UF C 3 OUTPUT

6
IC 555
2 5

1
PB1 0,001UF
 ASTABLE MULTIVIBRATOR
+ 5V

R1 10K
8 4

3 OUTPUT
R2
1M 6
IC 555
F= 1,44/C(R1+2R2) Hz
5
2

1
C 1UF 0,1UF
 FLIP-FLOP
 RANGKAIAN LOGIKA YANG MEMPUNYAI n_input DAN dua
output DIMANA KONDISI OUTPUTNYA SALING BERLAWANAN
(ELEMEN DASAR DARI RANGKAIAN MEMORI)
S
Q
TABEL KEBENARAN SR FLIP-FLOP
S R Qn+1 KETERANGAN
Q 0 0 - DIABAIKAN
R
SR FLIP-FLOP INPUT RENDAH 0 1 1 SET
1 0 0 RISET
1 1 Qn MENGINGAT
Keterangan :
Qn+1 = Output Q setelah SR diberi logika
1/0

SR FLIP-FLOP INPUT TINGGI

 CLOCK-SR FLIP-FLOP
TABEL KEBENARAN CLOCK-SR FLIP-FLOP

S R Qn+1 KETERANGAN

0 0 Qn MENGINGAT

0 1 0 RISET

1 0 1 SET

1 1 - DIABAIKAN

Keterangan :
Qn+1 = Output Q setelah CLOCK-SR diberi
Ck DARI 0 1

RANGKAIAN DASAR CLOCK-SR FLIP-FLOP

 T FLIP-FLOP

TABEL KEBENARAN T FLIP-FLOP

Ck Qn Qn+1 KETERANGAN
1 0 1 TOGGLE
2 1 0 TOGGLE
3 0 1 TOGGLE
4 1 0 TOGGLE
Keterangan :
Qn+1 = Output Q setelah T.Flip-Flop diberi
Ck DARI 1 0

RANGKAIAN DASAR T FLIP-FLOP

JK FLIP-FLOP (IC-TTL 7476)
RANGKAIAN DASAR
SET
J Q
CLK

K CLR
Q

SIMBOL JK FLIP FLOP

TABEL KEBENARAN ( SET=CLR=1 )

J K Qn+1 KETERANGAN
0 0 Qn MENGINGAT
0 1 0 RESET
1 0 1 SET
1 1 TOGGLE T FLIP-FLOP
Keterangan :
Qn+1 = Output Q setelah flip flop diberi
Clock Pulse (CLK) dari 1 ke 0
 D FLIP-FLOP (IC-TTL 7475)
D
Q SET
D Q
CLK
CLK
Q
CLR
Q

RANGKAIAN DASAR SIMBOL

D SET TABEL KEBENARAN

J Q
CLK D Qn+1
1 0 0
CLK K CLR
Q
2 1 1
D FLIP-FLOP DARI JK
 COUNTER (PENGHITUNG)
SEKELOMPOK FLIP-FLOP YANG DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA DAPAT
MENGHITUNG JUMLAH PULSA YANG MASUK KEDALAM BENTUK BILANGAN BINER

ADA 2 JENIS COUNTER :

1. ASYNCHRONOUS COUNTER (SERIAL COUNTER)

Contoh 1 :

TIME CHART TABEL KEBENARAN

CONTOH 2 :

ASYNCHRONOUS UP COUNTER 4 BIT

TABEL KEBENARAN
CLK QA QB QC QD DEC
1 0 0 0 0 0
2 0 0 0 1 1
3 0 0 1 0 2
4 0 0 1 1 3
5 0 1 0 0 4
6 0 1 0 1 5
7 0 1 1 0 6
8 0 1 1 1 7
9 1 0 0 0 8
10 1 0 0 1 9
11 1 0 1 0 10
12 1 0 1 1 11
13 1 1 0 0 12
14 1 1 0 1 13
15 1 1 1 0 14
16 1 1 1 1 15
ASYNCHRONOUS DOWN COUNTER 4 BIT

TABEL KEBENARAN
CLOCK QA QB QC QD
0 1 1 1 1
1 1 1 1 0
2 1 1 0 1
3 1 1 0 0
4 1 0 1 1
5 1 0 1 0
6 1 0 0 1
7 1 0 0 0
8 0 1 1 1
9 0 1 1 0
10 0 1 0 1

11 0 1 0 0
12 0 0 1 1

13 0 0 1 0
14 0 0 0 1
15 0 0 0 0
ASYNCHRONOUS UP-DOWN COUNTER
 SEVEN
SEGMEN

BCD COUNTER
a b c d e f g

D (LSB) C B A(MSB)

DECODER DRIVER
SET SET SET SET SN7448 TO
J Q J Q J Q J Q SEVEN SEGMEN

CLOCK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q
A B C D

SN7490 BCD COUNTER

 MENGHENTIKAN PROSES COUNTER

CARA 1

CARA 2
 TIMER

+5V

IN4003

RELAY 5VDC

INPUT 1K
D234

D (LSB) C B A(MSB)

1,5

SET SET SET SET

J Q J Q J Q J Q
RANGKAIAN SWITCHING

CLOCK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q

OUT
 TIMER HITUNGAN 5 KE 0
+5V

C (LSB) B A (MSB)
IN4003

RELAY 5VDC
SET SET SET
J Q J Q J Q
INPUT 1K
CLOCK D234
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q

1,5

SET to 5

INPUT
SWITCHING

RANGKAIAN SWITCHING
2. SYNCHRONOUS COUNTER (PARALEL COUNTER)

CONTOH 1 : UP COUNTER MOD 5.

TIME CHART
CONOH 2: UP COUNTER MOD 8
 MENDESAIN SYNCHRONOUS COUNTER
Contoh :
Desain rangkaian Synchronous Up Counter Mod.6 bila diketahui tabel
kebenarannya sebagai berikut :
Tabel Kebenaran JK Flip-Flop

CLK C(MSB) B A(LSB) J K Qn Qn+1

0 0 0 0 0 0 0
1
0
1

1 0 0 1 ingat 0 1 0 0
1 0

2 0 1 0 1 0 0 1
1 1
3 0 1 1 1 1 0 1
1 0
4 1 0 0
5 1 0 1
Qn Qn+1 J K
6 0 0 0
0 0 0 d
0 1 1 d
1 0 d 1
1 1 d 0
 Solosi :
Membuat kontrol variabel J dan K dari masing-masing flip-flop (A,B,C )

Qn Qn+1 JA KA Qn Qn+1 JB KB Qn Qn+1 JC KC

0 1 1 d 0 0 0 d 0 0 0 d
1 0 d 1 0 1 1 d 0 0 0 d
0 1 1 d 1 1 d 0 0 0 0 d
1 0 d 1 1 0 d 1 0 1 1 d
0 1 1 d 0 0 0 d 1 1 d 0
1 0 d 1 0 0 0 d 1 0 d 1
Flip-Flop A Flip-Flop B Flip-Flop C

Membuat tabel kebenaran yang dilengkapi dengan kontrol variabel J dan K

CLK C B A JA KA JB KB JC KC
0 0 0 0 1 d 0 d 0 d
1 0 0 1 d 1 1 d 0 d
2 0 1 0 1 d d 0 0 d
3 0 1 1 d 1 d 1 1 d
4 1 0 0 1 d 0 d d 0
5 1 0 1 d 1 0 d d 1
Penyederhanaan kontrol variabel
dengan Peta Karnaugh

Flip-Flop A

Gambar Rangkaian Hasil Desain

Synchronous Up Counter Mod.6
Variabel JA Variabel KA

Flip-Flop A Flip-Flop C
Flip-Flop B
JA = 1 JC = BA
KA = 1 KC = A

Variabel JB Variabel KB

Flip-Flop C

Variabel JC Variabel KC
CONTOH PROSES PERUBAHAN DARI BILANGAN BINER
KE DESIMAL
SEVEN
SEGMEN

a b c d e f g

JAM DIGITAL
+ 5V

DECODER DRIVER
SN7448 TO
SEVEN SEGMEN
R1 10K
8 4

3 OUTPUT
R2
1M 6
IC 555
A B C D F= 1,44/C(R1+2R2) Hz
5
2
SN7490 BCD COUNTER
1
C 1UF 0,1UF
 D FLIP-FLOP
SET
D
Q D Q
CLK CLK

Q CLR
Q

RANGKAIAN DASAR SIMBOL

D SET TABEL KEBENARAN

J Q
CLK D Qn+1
1 0 0
CLK K CLR
Q
2 1 1
D FLIP-FLOP DARI JK
 SHIFT REGISTER
 DALAM ELEKTRONIKA DIGITAL DIPERLUKAN ALAT UNTUK MENYIM-
PAN DATA SEMENTARA SEBELUM DATA DIOLAH LEBIH LANJUT
 ELEMEN DASAR PENYIMPAN DATA ADALAH FLIP-FLOP SETIAP FLIP-
FLOP MENYIMPAN SEBUAH BIT
 UNTUK MENYIMPAN DATA nBIT DIPERLUKAN nBIT YANG DISUSUN
SEDEMIKIAN RUPA DALAM BENTUK SHIFT REGISTER

ABCD (TEMPAT UNTUK MENYIMPAN DATA)

A B C D

INPUT DATA SET SET SET SET

J Q J Q J Q J Q

CLK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q

RESET
 RANGKAIAN RING COUNTER 3 BIT

+ 5V

R1 10K
8 4

3 OUTPUT
R2
1M 6
IC 555
F= 1,44/C(R1+2R2) Hz
5
2

1
C 1UF 0,1UF

Cara Kerjanya :
JK FLIP-FLOP Dimulai dengan menekan tombol
Start maka Lampu A akan nyala
IC TTL 7476 berputar ke B, C kembali ke A lagi
begitu seterusnya
 REGISTER
Sebuah flip-flop dapat digunakan untuk menyimpan data 1 bit,
maka sederetan n flip-flop dapat digunakan untuk menyimpan
data n bit. Susunan flip-flop yang digunakan untuk menyimpan
data (memori) disebut REGISTER.

Ada 2 cara untuk memasukkan atau mengeluarkan data dari

suatu register, yaitu serial dan paralel.

Pada cara serial data dimasukkan/dikeluarkan bit demi bit

berganti-ganti lewat satu saluran (biasanya LSB lebih dahulu),
sedang pada cara paralel, n bit dimasukkan/dikeluarkan
secara bersamaan lewat n saluran.

Ada 4 macam register yaitu: serial in serial out (SISO), serial in

parallel out (SIPO), parallel in serial out (PISO), dan parallel in
parallel out (PIPO).
 RANGKAIAN DASAR REGISTER (PIPO)

CONTOH :
 SHIFT REGISTER (SIPO)
ABCD (TEMPAT UNTUK MENYIMPAN DATA)
A B C D

INPUT DATA SET SET SET SET

J Q J Q J Q J Q

CLK
K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q K CLR
Q

RESET

CONTOH :
Register serial-parallel
Pengatur geser kanan atau kiri untuk register geser

Pengatur geser kanan atau kiri untuk register geser dengan masukan paralel
REVERSIBLE SHIFT REGISTER
RANGKAIAN PROSES
PENYIMPANAN & MEMBACA
DATA PADA MEMORI RAM

CATATAN:
☞ SAAT MENYIMPAN DATA PADA
RAM EW=0
☞ SAAT MEMBACA DATA ER=0
 RESUME
1, Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah
yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau
partikel bermuatan listrik.

2. Elemen penting dalam teori kelistrikan adalah muatan listrik (Q),

hambatan (R), tegangan (V) dan arus (I).

3. Elektronika digital adalah sistem elektronik yang menggunakan

signal digital dan tersusun dari apa yang disebut sebagai gerbang
logika.

4. Gerbang logika adalah blok-blok penyusun dari perangkat keras

elektronik.

5. Ada tiga bentuk dasar dari tabel kebenaran dan gerban logika
yaitu AND, OR, dan NOT. Selain itu dikenal juga bentuk turunan
yaitu NAND, NOR, dan XOR.
 PENGERTIAN ELEKTRONIKA
☺ Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti: komputer dan peralatan
elektronik lainnya.

☺ Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut

sebagai peralatan elektronik (electronic devices).
Contoh : Tabung Sinar Katode (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV,
perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD,
perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi
desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart
card, dll.