Resume PKN
Resume PKN
Tahun : 2014
Cetakan : Pertama
saat buku ini diterbitkan , Djoko suyanto adalah mentri coordinator politik, hukum , dan
Buku ini adalah kumpulan pidato pilihan yang Djoko Suyanto sampaikan sebagai
pandangannya mendokumentasikan narasi-narasi baru pada era fondasional yang rentan dalam
adalah suatu konsep yang ideal. Ia adalah bagian dari cita-cita, pandangan, sekaligus sebuah
kemakmuran, dan kesejahteraan adalah bagian kecil dari cita-cita demokrasi yang ingin kita
capai.
Tetapi proses demokratisasi di Indonesia tak bisa selalu berjalan mulus. Ada arang
merintang yang selalu dihadapi bangsa ini untuk mewujudkan cita-cita ini. Korupsi, oligarki,
sering dikatakan sebagai demokrasi minus kaum demokrat, istilah ini saya pinjam dari Fadjroel
Semenjak awal, para founding fathers kita memang sudah merumuskan sistem ideal
dalam pemerintahan kita. Demokrasi kita, bukanlah demokrasi yang hanya diperuntukkan
untuk para pemodal, orang-perorang, melainkan untuk kesejahteraan rakyat. Kita tentu ingat
tatkala Soekarno berteriak lantang di hadapan sidang BPUPK : Negara Indonesia bukan satu
negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya.
Tetapi, kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semuat buat satu.
Akan tetapi, pasca kejatuhan Orde Baru, kita kemudian merasa bahwa demokrasi yang
kita bangun justru semakin jauh dari tujuan dan cita-cita ideal kita. Kemiskinan semakin
bertambah, utang negara makin banyak, sampai dengan kedaulatan ekonomi, politik dan
kebudayaan kita menjadi lemah. Sementara di sisi lain, krisis identitas makin merajalela,
kurangnya sikap persatuan dan kesatuan, sampai dengan munculnya tantangan separatisme,
sampai dengan terorisme. Dalam bidang ekonomi, banyak pejabat dan elit korupsi, sikap dan
Akibatnya, demokrasi menjadi sekadar konsep, atau teori semata, yang terjadi sebaliknya,
demokrasi dibajak, dicopet oleh para bandit, sebagaimana Mohamad Sobary menyebut
demokrasi kita adalah demokrasi tukang copet. Lalu bagaimana konsepsi demokrasi yang
sebenarnya? Apa yang ada dalam konsep-konsep demokrasi sehingga ia bisa melahirkan
kemakmuran dan kesejahteraan?. Apa saja yang bisa dilakukan agar demokrasi berjalan dengan
tentang demokrasi di negri kita . Dia bicara banyak hal hal yang menarik. Periksa misalnya,
pandangan reflektifnya tentang fungsi demokrasi bagi kesejahteraan dan keamanan, yang
disampaikan dalam kuliah umum di Rajaratnam School for International Studies, Universitas
Nayang, Singapura. Pangangan-pandangan Djoko mendokumentasikan narasi-narasi baru pada
era fondasional yang rentan dalam perjalanan konsolidasi demokrasi Indonesia pasca-Orde Baru.
Setelah berpuluh tahun mengalami politik otoritarian , kita semua telah memilih demokrasi
sebagai jalan hidup . Agar praktik demokrasi dapat menjadi semakin dewasa, makai a harus
memberi akibat yang positif bagi kualitas hidup rakyat. Maka demokrasi harus melahirkan
isntitusi-institusi public lain yang bermutu, efektif, dan dengan tata kelola yang baik. Selanjutnya
demokrasi juga harus digunakan bagi partisispasi public yang luas dalam pembentukan dan
pengawasan pelaksanaan publik. Karena dengan cara itulah demokrasi berkontribusi pada
kemakmuran terjadi pada beberapa negara yang tidak mempraktikan demokrasi. Mungkin
sebenarnya memang tak ada hubungan kausal antara demokrasi dan kemakmuran, sebab bila
diletakkan pada konteks sejarah negara-bangsa yang satu sama lain berbeda, pemerintah
Sungguh pun demikian, seperti pasti anda ketahui, sejumlah studi menyimpulkan bahwa
kian tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, kian kecil kecil kemungkinan suatu negara berbelok
Indonesia, setelah sekitar satu decade sejak gejolak reformasi, kini disebut-sebut sebagai
demokrasi yang paling Vibrant dan sehat di Asia Tenggara. Indonesia bahkan disebut sejajar
dengan negara kampiun demokrasi di Asia: India, Jepang, dan Korea Selatan. Indonesia juga
Dan dalam demokrasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik rata-rata 5,2 persen per tahun
sepanjang 2000-2010. Sebuah pencapaian yang hanya dikalahkan oleh Tiongkok dan India.
Dalam dasawarsa yang sama , Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan tingkat
pertumbuhan tinggi terstabil di dunia. Ini menyebabkan tingkat pendapatan per kapita
penduduk meningkat lebih dua kali lipat dari US$ 2.120 tahun 2000 menjadi US$ 4.190 tahun
2010.
Dengan demokrasi Indonesia kini mencapai posisi ekonomi yang jauh lebih baik ketimbang
saat krisis 1997/1998. Dengan fondasi ekonomi ini, Indonesia diprediksi akan memainkan peran
nasional dilihat dalam kerangka yang lebih luas meliputi ekonomi, lingkungan , dan
pembangunan nasional(Hal.11).
Pemajuan demokrasi dan hak asasi di satu bangsa pada hakikatnya lebih banyak ditentukan
oleh kemauan dan dialektika dalam bangsa itu sendiri. Ia selalu merupakan buah dari inisiatif
Salah kiranya menyiratkan seolah Indonesia perlu dipimpin “Orang Kuat” . Indonesia perlu
pemerintahan efektif dengan masyarakat sipil yang kuat, dengan institusi public yang
transparan dan akuntabel, dengan kebebasan sipil serta hokum yang bekerja , dengan
penghormatan pada Local wisdom. Bukan “ Orang Kuat” yang mengintervensi dan
kebijakan ekonomi dari proses politik. Ia, lebih jauh, akan mengakibatkan terisolasinya
Ada 8 Pemikiran politik yang menurut Djoko bisa diterapkan untuk memperbaiki demokrasi
di Indonesia :
1. Kita mesti membawa demokrasi pada keamanan dan kesejahteraan. Untuk itu, demokrasi
mesti melahirkan institusi-institusi publik yang bermutu. Demokrasi juga mesti dijadikan
sarana public untuk menyalurkan aspirasinya. Menurut Djoko, demokrasi tak melulu
harus menempatkan orang kuat, tetapi setiap orang berhak unruk duduk dalam
pemerintahan yang demokratis. Dalam konteks Indonesia saat ini, konsolidasi demokrasi
menjaganya dari ancaman politik otoriter yang memang selalu bisa muncul kembali,
menyelip dalam kepolitikan demokrasi. Di sisni, konsolidasi demokrasi kita hayati sebagai
upaya untuk mendorong proses kesinambungan dalam demokrasi berikut kemajuan dan
capaian di dalamnya agar terus bisa dipertahankan dalam berbagai tipe rezim kekuasaan.
2. Demokrasi memerlukan konsolidasi demokrasi yang kuat. Melalui demokrasi yang kuat
inilah, kita hanya tak hanya sekedar menyelesaikan persoalan-persoalan politik, tetapi
melakukan kerja-kerja kreatif dan aktif untuk memikirkan persoalan bangsa. Konsolidasi
demokrasi di dalam demokrasi pada akhirnya berfungsi untuk memastikan agar sirkulasi
elite berjalan secara demokratis dan menghasilkan rezim politik baru yang juga
demokratis.
Tak dapat dinafikan untuk melakukan konsolidasi demokrasi yang demokratis, kita
yang sebagian besar sendi kehidupannya dituntun dan digerakkan oleh informasi(hal.34).
Urusan penyiaran. Urusan penyiaran pada hakikatnya adalah urusan public. Melalui
isntitusi demokrasi, media penyiaran juga terikat pada agenda Bersama. Ia mampu
Kita sadar kekuatan pers begitu besar. Ia bisa menciptakan siapa kawan, siapa lawan.
Karena itulah, media harus cermat dan tidak boleh keliru dalam membentuk pahlawan-
pahlawan(hal.53). Partisipasi demokrasi warga hanya bisa efektif oleh adanya kebebasan
pers yang mengkaji soal kebebasan, tanggung jawab, dan etika pers di masa demokrasi,
ukuran tertinggi dari profesi jurnalistik pada kahirnya dalah sejauh mana pers
mampu berdiri di atas berbagai prasangka, dengan profesionalisme yang kuat dan nyata
mendorong pemanfaatan yang keluar dari dirinya sendiri hingga memperkaya martabat
Singkatnya pers harus memperkuat nalar publik. Dengan begitu, ia akan menghasilkan
partisipasi warga. Partisipasi warga mustahil dibangun tanpa adanya kebebasan pers.
4. Demokrasi perlu memupus korupsi politik. Artinya, tidak ada korupsi yang bersifat politis.
Karna yang dirusak oleh korupsi pada intinya adalah hakikat politik itu sendiri. Jelas salah
satu sumber dari korupsi politik adalah absennya pandangan normative yang mendasar
mengenai politik(hal.71). dari pandangan ini, kiranya jelas, bahwa salah satu sumber dari
korupsi politik adalah absennya pandangan normative yang mendasar mengenai politik.
Banyak orang yang memangku jabatan-jabatan publik tidak memiliki pemahaman yang
cukup mengenai apa esensi dari politik dan efek kepublikannya. Politik semata-mata
serta cara memperoleh kekuasaan. Di sini, paham klasik mengenai politik sebagi upaya
untuk mencapai common good dilewatkan dan lenyap dari pelajaran para politisi.
5. Pelayanan public merupakan ranah yang krusial bagi sebuah negara dan pemerintah
demokrasi. Dalam pelayanan public, negara mewujudkan wajah, karakter, dan bentuknya
yang sejati. Pelayanan public merupakan refleksi dari state at work. Dengan itu, ia
merupakan garis depan wajah negara menakala berjumpa dengan pemberi mandate
terbesarnya yakni rakyat. Oleh karna itu, pelayanan public merupakan bagian terpenting
proses pembentukan legitimasi dalam negara yang demokratis. Makin baik pelayanan
Dengan pelayanan public yang baik, maka publik pun akan semakin percaya pada
6. Setelah memilih demokrasi, kita mesti mebuang jauh-jauh cara berfikir yang ketinggalan
Dalam demokrasi yang matang dan modern kita tidak memerlukan pemimpin yang
“terkesan” sakti, kuat, dan mendominasi semua hal di semua bidang. Selain memang
tidak mungkin ada individu yang demikian, dunia politik juga bukan dunia persilatan
dalam komik. Demokrasi dan pertumbuhan justru membutuhkan pemimpin yang mampu
mengenal berbagai variasi persoalan, bisa menumbuhkan dialog tanpa tekanan untuk
proporsional.
Melalui demokrasi yang baik, kita bisa membangun manusia Indonesia menjadi lebih baik.
Oleh karna itu, kita tak memerlukan pemimpin yang kuat, melainkan memerlukan yang
mampu mengenal berbagai varian persoalan , bisa menumbuhkan dialog tanpa tekanan
proporsional(hal.90).
7. Kenyataan akan demokrasi kontemporer membawa kita pada kesedaran baru bahwa
Indonesia kini memerlukan patriotsime yang lebih kuat dan dimaknai secara utuh .
namun patriotism wargawi. Patriotism yang diukur bukan dari heroism militeristik,
melainkan dari keteribatan dan upaya maksimum seluruh warga untuk memperjuangkan
Rakyat Indonesia penting akan sikap patripotisme dan lari dari kebebasan. Sikap
dikatakan Hatta perlu bersatu melalui jalan yang rasional yakni pemenuhan keadilan dan
kemakmuran.
Dalam kebangsaan dan demokrasi masa kini, patriotism tidak diukur berdasar siapa yang
paling bersuara keras mengenai Indonesia, melainkan siapa yang bekerja paling keras
dalam memberi makna kerakyatan dan kemanusiaan Indonesia. Itulah tugasnya kita
8. Paham kebangsaan sudah dipahami oleh banyak pihak dan Pancasila sudah dinyatakan
diterima oleh semua kalangan. Namun dalam kenyataan, kita sering kali masih harus
berhadapan dengan fakta bahwa aspirasi primordial baik dalam bidang politik maupun
sosial tidak dengan sendirinya pupus. Di titik ini, Pancasila dan paham kebangsaan kita,
politik. Pengelolaan bangsa yang plural dan kompleks dalam politik Pancasila bukan
perkara yang mudah. Ia butuh ketegasan di satu sisi, namun di sisi yang lain, penanganan
yang kurang sensitive juga bisa menimbulkan ongkos kemanusiaan yang tidak kecil. Soal
ini sangat krusial dan substansial, sehingga untuk setiap pemimpin, setiap langkah kecil
dalam pemajuan pluralism pada dasarnya bisa jadi langkah besar bagi peradaban dan
kemanusiaan. Cara dan jalan memenuhinya adalah pilihan, namun tujuannya itu sendiri