Feed yang telah dilakukan sampling selanjutnya akan dianalisis di Laboratorium. Analisis yang dilakukan bertujuan antara lain untuk mengetahui kadar air bijih timah dan kadar Sn dan mineral ikutan yang terkandung pada bijih timah. Terdapat dua analisis yang dilakukan pada Laboratorium yang ada di Bidang Pengolahan Mineral di Unit Metalurgi Mentok PT Timah Tbk yaitu analisis menggunakan mikroskop dan analisis UC Balance. Sample yang dianalisis dapat berupa sample basah ataupun sample kering, sample basah merupakan sample dimana bijih timah dalam kondisi basah sedangkan sample kering merupakan sample dimana bijih timah dalam kondisi kering. Sample yang diterima di Laboratorium harus ditimbang terlebih dahulu yaitu diambil sebesar 4 Kg, sample ini kemudian harus melewati proses pencucian. Berdasarkan tujuannya analisa sample basah dibagi kedalam dua analisa yaitu sample basah yang dianalisa untuk dilihat kadar airnya dan sample basah yang dianalisa untuk safety. Sample basah untuk dilihat kadar airnya merupakan sample yang diambil pada bagian tengah quartering pertama sedangkan sample basah untuk safety merupakan sample yang diambil pada quartering terakhir. Sample basah yang diterima harus melalui proses pencucian, hal ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan air garam yang ada pada sample. Terdapat perbedaan perlakuan pencucian untuk masing-masing tujuan analisa, pada sample basah yang akan dilihat kandungan kadar airnya pencucian cukup dilakukan hingga buih air garam menghilang, sedangkan sample basah untuk analisa safety pencucian dilakukan sebanyak minimal 4(empat) kali pencucian, hal ini dikarenakan pada sample ini selain untuk menghilangkan kandungan air garam juga untuk menghilangkan lumpur yang ada pada bijih timah. Sample yang telah dicuci kemudian dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan wajan yang dipanaskan menggunakan kompor gas, sebelumnya pernah dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven namun pengeringan bijih timah yang dihasilkan tidak merata. Sample yang telah kering selanjutnya ditimbang kembali untuk mengetahui massa kering sample. Untuk mengetahui kadara air bijih timah, sample yang telah kering dapat langsung dianalisa yaitu dengan menggunakan perhitungan matematis persen kadar air sebagai berikut: Kadar Air = 4000 (gram) – massa kering bijih timah (gram) x 100% 4000 (gram) Sample basah untuk analisa safety yang telah dikeringkan dan sample kering yang akan dianalisis dapat langsung dihomogenkan ukuran bijih timah agar merata dengan menggunakan splitter, sample ini akan terbagi kedalam beberapa sample yaitu sample untuk analisis UC Balance, analisis kimia UNMET, analisis kimia PKP, dan arsip. Sample diarsipkan selama 3-6 bulan untuk mitra Timah dan 1 bulan untuk PT Timah Tbk. Sample kemudian akan difraksi dengan menggunakan alat Shieve Shaker, pada alat ini sample difraksi berdasarkan ukuran mesh yaitu mesh 20, 50, 70, +100, dan -100. Sample yang telah difraksi kemudian ditimbang massanya sehingga didapat massa sample tiap meshnya. Selanjutnya sample dapat dianalisa menggunakan mikroskop untuk dilihat kadar Sn dan mineral ikutannya seperti Ilmenite, Pyrite, Monazite, Quartz, Tourmaline, Zircon, Siderite dan lain sebagainya. Pada analisis UC Balance, sample yang telah displitter sebelumnya diambil sebanyak 500 gram dimasukkan kedalam gelas beker, kemudian dicampur dengan air sebanayak 70 ml, pencampuran harus dilakukan secara merata. Kemudian dialkuakan analisisi UC Balance dengan memasukkan campuran tersebut kedalam wadah yang berisi air sebanyak 2L, selanjutnya dapat dilihat massa yang ada pada timbangan digital. Dengan menggunakan perhitungan matematis dapat diketahui persen kadar Sn dari analisis UC Balance yaitu sebagai berikut: berat kering UC Balance = [ ] x 76 selisih ×7 Flow Proses Analisis di Laboratorium