Preparasi sampel diawali dengan pengambilan sampel yang akan dianalisis. Sampel yang
diambil harus bersifat representative, artinya mewakili sifat keseluruhan bahan. Sampel
bahan dapat diambil antara 5-20%, namun jika terlalu banyak cukup diambil akar pangkat 2
dari berat atau volume bahan seluruhnya. Apabila bahan sudah memiliki tingkat
homogenitas yang tinggi, jumlah sampel yang diambil cukup sedikit saja (Lestari dkk, 2014).
Tahapan Analisa
Analisa kadar abu basah biasa digunakan untuk menganalisis kandungan mineral
sampel. Dalam sampel cumi-cumi dan udang , kandungan mineral yang akan dianalisis yaitu
Mg, Ca, K, Na, P. Kandungan mineral tersebut dapat diukur dengan menggunakan Atomic
Absorption Spectrophotometer (AAS)
Jumlah % unsur dalam sampel = (Jumlah kandungan unsur / Jumlah sampel) x 100%
Hasil Analisa
K (400.53 mg/100 g bk )
P (600.41mg/100 g bk)
Perbedaan kadar mineral pada suatu organisme dapat disebabkan oleh perbedaan dari jenis
makanan yang dikonsumsi oleh kedua biota tersebut dan kondisi lingkungan tempat hidup.
Selain itu, perbedaan ini juga dapat disebabkan oleh perbedaan jenis spesies, konsentrasi
mineral dalam habitatnya dan fase pertumbuhan.