2.1. Pengertian........................................................................................................................................6
3.1. Ketentuan........................................................................................................................................9
3.2. Persyaratan......................................................................................................................................9
3.3. Kriteria..........................................................................................................................................10
A. Latar Belakang
C. Ruang Lingkup
Pedoman Teknis Pembangunan Sentra IKM ini akan akan menjelaskan hal-hal:
1. Konsepsi pembangunan Sentra IKM meliputi pengertian, prinsip-prinsip pembangunan
Sentra IKM, tujuan pembangunan Sentra IKM dan komponen minimal yang harus ada
dalam Sentra IKM.
2. Ketentuan, persyaratan dan kriteria IKM yang masuk kedalam Sentra IKM
3. Perencanaan pembangunan Sentra IKM meliputi penyusunan Pola Pengembangan Sentra
IKM, Detail Engineering Design (DED) dan penyusunan Dokumen Lingkungan.
4. Pembangunan fisik Sentra IKM meliputi pembangunan sarana dan prasarana utama,
pendukung serta pengadaan mesin dan peralatan yang digunakan bersama
5. Pengelolaan dan pembinaan Sentra IKM meliputi bentuk kelembagaan , tugas dan fungsi
lembaga pengelolann, serta aspek pembinaan yang dilakukan pemerintah baik terharap
pengelola Sentra IKM maupun terhadap IKM dalam Sentra IKM.
6. Pembiayaan dan mekanisme fasilitasi pembangunan Sentra IKM
7. Pemantauan evaluasi (monev) pelaksanaan pembangunan Sentra IKM, pelaksanaan
pembinaan serta kegiatan dan capaian program pembangunan Sentra IKM.
BAB II
KONSEPSI PEMBANGUNAN SENTRA IKM
Seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan Sentra IKM harus
memiliki pemahaman yang sama tentang konsepsi pembangunan Sentra IKM. Konsepsi
pembangunan Sentra IKM ini meliputi pengertian, prinsip-prinsip pembangunan Sentra IKM,
tujuan pembangunan Sentra IKM serta sarana dan prasaranan minimal yang harus ada dalam
Sentra IKM sehingga pelaksanaan pembangunan Sentra IKM terlaksana secara efektif dan
berkualitas.
A. Pengertian
Pengertian beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman teknis pembangunan Sentra
IKM adalah sebagai berikut:
1. Sentra IKM adalah sekolompok industri kecil dan menengah yang berada pada suatu
lokasi yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis, dan/atau
mengerjakan proses produksi yang sama.
2. Pembangunan sentra adalah kegiatan membangun sentra ikm yang baru yang berdasarkan
perencanaan yang cermat dan merupakan lokasi pemusatan sekelompok IKM yang
menghasilkan produk sejenis dan/atau beberapa jenis produk, berlokasi di Kawasan
Peruntukan Industri (KPI) atau di wilayah yang direncanakan menjadi KPI, terpisah dari
tempat tinggal, dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang memadai, serta
dikelola oleh suatu suatu lembaga pengelola yang profesional. Sentra baru ini disebut
dengan sentra IKM by design/baru/. . .
3. Pengelola Sentra IKM adalah lembaga yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah untuk
mengelola Sentra IKM secara profesional, efektif, efisien, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
4. Kawasan Peruntukan Industri (KPI) adalah bentangan lahan yang diperuntukkan bagi
kegiatan industri yang terdapat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
kabupaten/kota yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah.
5. Industri Kecil adalah industri yang mempekerjakan tenaga kerja paling banyak 19
(sembilan belas) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi kurang dari
Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
6. Industri Menengah adalah industri yang mempekerjakan tenaga kerja paling banyak 19
(sembilan belas) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling sedikit
Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) atau mempekerjakan paling sedikit 20 (dua
puluh) orang tenaga kerja dan memiliki nilai investasi paling banyak Rp.
15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah).
7. Pola Pengembangan Sentra IKM adalah dokumen rencana induk pembangunan Sentra
IKM yang menjadi acuan bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan Sentra IKM.
8. Site Plan atau rencana tapak adalah gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari
rencana yang akan dilakukan terhadap sebuak kavling tanah, baik menyangkut rencana
jalan, utilitas air bersih, listrik, dan air kotor, fasilitas umum serta fasilitas sosial.
9. Detail Engineering Design (DED) adalah rancangan teknik datail yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan pembangunan Sentra IKM yang berisi gambar teknis dari jenis
pekerjaan , volume pekerjaan (BoQ), estimasi biaya (RAB), Rencana Kerja dan Syarat
(RKS)
10. Unit Pelayanan Teknis (UPT) IKM adalah suatu unit kerja yang dikelola secara
profesional dengan prinsip nirlaba yang mempunyai tugas dan fungsi memberikan
pelayanan kepada IKM dalam rangka pembinaan dan pengembangan IKM, termasuk
pencetakan pelaku usaha atau wirausaha baru.
11. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah organisasi yang melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas atau Badan
Daerah. Tugas Teknis Operasional adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis
tertentu yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Tugas Teknis
Penunjang adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis tertentu dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.
A. Ketentuan
Pembangunan Sentra IKM harus mengacu pada ketentuan Perundang-Undangan dan
peraturan yang secara subtansi merupakan arahan yang diamanatkan untuk dijalankan, yang
meliputi:
1. UU No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, khususnya pasal 14 a.1 UU No. 3 tahun 2014
yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan
percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah
Indonesia melalui perwilayahan Industri.
2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang antara lain mengamanatkan
bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan potensi daerah yang
sesuai dengan kondisi daerah, kearifan lokal, potensi wilayah dan potensi unggulan daerah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRW Nasional yang antara lain menyedisebutkan bahwa
penataan Wilayah Peruntukan Industri harus berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yaitu:
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan industri, tidak menganggu kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan tidak mengubah lahan produktif.
4. PP No 14 Tahun 2015 tentang RIPIN yang mengamanatkan bahwa Pengembangan Sentra
Industri Kecil dan Industri Menengah (Sentra IKM) dilakukan pada setiap wilayah
kabupaten/kota (minimal sebanyak satu sentra IKM, terutama di luar Pulau Jawa) yang
dapat berada di dalam atau di luar kawasan industri. Bagi kabupaten/kota yang tidak
memungkinkan dibangun kawasan industri karena tidak layak secara teknis dan ekonomis,
maka pembangunan industri dilakukan melalui pengembangan/pembangunan Sentra IKM.
B. Persyaratan
Pembangunan Sentra IKM harus memenuhi persyaratan yaituyaitu:
1. Industri yang dikembangkan di dalam Sentra IKM harus merupakan bagian dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) atau Rencana Pembangunan Industri
kabupaten/kota (RPIK), sehingga menjadi bagian dari program peningkatan
perekonomian dan daya saing daerah yang berkelanjutan, melalui APBD, melalui APBD.
2. Terdapat minimal 10 IKM yang sudah ada/eksisting yang membuat surat pernyataan
bersedia masuk kedalam sentra IKM yang dibangun. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi,
harus dilengkapi dengan surat pernyataan kesediaan kepala daerah untuk memenuhi
ketentuan minimal 10 IKM yang masuk ke dalam Sentra IKM, paling lambat pada
pelaporan triwulan pertama program.
3. Minimal tersedia lahan seluas 5000 (lima ribu) m2 dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang
dibuktikan dengan dokumen legalitas kepemilikan lahan oleh Pemda. Lahan tersebut
berada dalam satu hamparan di lokasi KPI atau lokasi yang direncanakan menjadikan
lahan tersebut layak untuk pembangunan fisik Sentra IKM.
C. Kriteria
Pembangunan Sentra IKM harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Jenis industri yang diutamakan masuk ke dalam Sentra IKM adalah industri yang:
a. Mendukung industri prioritas nasional, dan/atau
b. Mendukung industri besar atau Kawasan Industri, dan/atau
c. Berpotensi mencemari lingkungan hidup yang berdampak luas, dan/atau
d. Merupakan IKM unggulan daerah atau Kompetinsi Inti Daerah (KIID) atau menjadi
prioritas pembangunan industri di daerah.
2. Lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Sentra IKM harus memenuhi kriteria guna
tercapainya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunnan Sentra IKM, yaitu
tersedianya akses jalan, air bersih, energi listrik, serta daya dukung infrastruktur yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
3. Perencanaan sarana dan fasilitas pendukung yang dibangun di dalam Sentra IKM
merupakan satu kesatuan terpadu dan saling bersinergi secara optimal.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SENTRA IKM
C.
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Sentra IKM adalah kegiatan menuangkan kajian
dampak lingkungan ke dalam dokumen yang dilakukan oleh pemrakarsa, yaitu instansi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pembangunan Sentra IKM. Dokumen lingkungan terdiri dari AMDAL dan/atau UKL–UPL.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, dengan luas lahan lebih dari 5 (lima) Ha untuk Kota atau luas
lahan lebih besar dari 10 Ha untuk Kabupaten wajib memiliki AMDAL. Untuk luas lahan
yang kurang dari 5 Ha di Kota atau kurang dari 10 Ha di Kabupaten wajib menyusun
dokumen UKL-UPL.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang
tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
Penyusunan dokumen AMDAL dan UKL-UPL mengacu pada Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup.
Bagi industri yang berada di dalam Sentra IKM tidak berkewajiban menyusun
dokumen AMDAL atau dokumen UKL-UPL, namun masing-masing IKM tetap bertanggung
jawab untuk mengendalikan limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri masing-masing.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-
UPL) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Penyusunan Dokumen (UPL/UKL dan AMDAL???) Sentra IKM adalah kegiatan
menuangkan kajian dampak lingkungan ke dalam dokumen AMDAL yang dilakukan oleh
pemrakarsa, yaitu instansi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan pembangunan Sentra IKM
BAB V
Khusus BUMD dalam bentuk Perseroda, selain harus sesuai dengan langkah di
atas, juga harus dilengkapi dengan akta notaris, pengesahan dan pendaftaran
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Fungsi pengelolaan fasilitas bersama di dalam Sentra IKM, dengan tugas antara lain:
1) membuat sistem dan prosedur penggunaan aset bersama yang ada di dalam sentra
seperti: pengaturan ruang/peralatan produksi, gudang, ruang pamer, ruang rapat
bersama, serta penggunaan listrik dan air
2) membuat jadwal penggunaan fasilitas
3) membuat perencanaan perawatan fasilitas Sentra IKM
4) merekam data jumlah, spesifikasi dan kondisi fasilitas serta penggunaan fasilitas
dalam Sentra IKM
5) mengevaluasi dan membuat rencana tindaklanjut untuk menjaga kelayakan fasilitas,
meningkatkan efektifitas, pengunaan fasilitas yang ada, serta kebutuhan untuk
pengembangan fasilitas dalam Sentra IKM, seiring dengan perkembangan
kebutuhan.
b. Fungsi pelayanan kemitraan dan jejaring usaha, dengan tugas antara lain:
1) menginformasikan berbagai peluang kemitraan yang dapat dimanfaatkan oleh IKM,
seperti kemitraan dengan lembaga pendidikan, lembaga riset, Corporate Social
Responsibillity (CSR), lembaga perkreditan/perbankan, dan lain-lain.
2) membantu akses dan jejaring ke sumber/pemasok bahan baku, untuk mendapatkan
pasokan bahan yang berkualitas, kontinyu/lebih murah dengan pembelian kolektif
dan lebih banyak.
3) bantuan pengurusan HAKI
e. Fungsi lain yang penting diperhatikan untuk berjalannya Sentra IKM sesuai yang
diharapkan adalah dibuat dan dijalankannya tata tertib sentra, dengan tugas antara lain:
1) hak dan kewajiban masing-masing pihak
2) ketentuan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan Sentra IKM
3) ketentuan penerapan Peraturan Perundang-Undangan terkait
4) ketentuan lain yang diterapkan pengelola Sentra
5)
Untuk menjalankan fungsi-fungsi di atas disusun organisasi Pengelola Sentra IKM dengan
struktur yang disesuaikan dengan bentuk Lembaga Sentra IKM yang ditetapkan. Struktur
organisasi yang dirancang harus memperlihatkan hierarki (jenjang) dan jalur
pertanggungjawaban yang jelas dan rentang kendali fungsi organisasi yang efektif dan
efisien.
Aspek
No Tujuan Contoh
Pembinaan
Aspek Teknis
1 Peningkatan mutu/ agar seluruh tenant Pembinaan dan sosialisasi
pemenuhan standar dapat memenuhi berbagai
peraturan dan peraturan/ketentuan/standard
persyaratan mutu yang mutu seperti: SNI produk,
ditentukan pasar GMP/CPPOB, HACCP,
pengendalian mutu produk,
sertifikasi halal, penggunaan
kemasan, label kemasan
2 Efisiensi dan agar seluruh tenant Pembinaan dan sosialisasi:
efektivitas sumber melakukan Pelaksanaan program 3R
daya penghematan/efisiensi (Reduce-Reuse-Recycle),
terhadap penggunaan manajemen air dan manajemen
sumber daya (air, energi;
energi, bahan baku) Peraturan dalam penggunaan
fasilitas Sentra IKM yang
efektif dan efisien, hemat air,
hemat energi, dll
Aspek Manajemen
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan evauasi secara berkala
untuk mengetahui perkembangan Sentra IKM. Untuk memenuhi kebutuhan data dan
informasi yang dibutuhkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Pengelola Sentra IKM wajib
membuat laporan sesuai form isian (Lampiran…) pada Pedoman Teknis dan E-monev yang
disediakan Pemerintah melalui website Kemenperin cq Direktorat Jenderal Pengembangan
Perwilayahan Industri.
B. Pelaporan
Pengelola Sentra IKM wajib menyampaikan laporan kinerja Sentra IKM kepada
Pemerintah Daerah setiap 6 (enam) bulan sekali. Selanjutnya Pemerintah Daerah wajib
menyampaikan pelaporan mengenai perkembangan Sentra IKM disampaikan melalui e-
monev dan/atau secara tertulis kepada Kementerian Perindustrian c.q Direktorat Jenderal
Pengembangan Perwilayahan Industri dengan batas waktu penyampaian laporan paling
lambat 14 hari (hari kerja) dari diterimanya laporan tersebut.
BAB VIII
PENUTUP
Pembangunan Sentra IKM ini merupakan instrumen dalam meningkatkan nilai tambah
produk dan daya saing IKM. Dan mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan
industri ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan Sentra IKM
diharapkan dapat memberikan dampak berganda/multiplayer effect pada pembangunan,
perekonomian, kemandirian dan daya saing daerah.
Keberhasilan pembangunan Sentra IKM memerlukan dukungan dan komitmen semua
pihak secara konsisten dan berkesinambungan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dunia usaha dan instansi terkait lainnya. Pedoman Teknis ini diharapkan menjadi
acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan Sentra
IKM yang efisien, berwawasan lingkungan, sesuai dengan tata ruang dan mendorong
pengembangan wilayah industri.
SOP Fasilitasi Rencana Pembangunan Sentra IKM
SOP Fasilitasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Fisik Pembangunan Sentra IKM
Contoh Surat
Pernyataan Kesediaan Kepala Daerah membentuk kelembagaan Sentra IKM.
BUPATI/WALIKOTA/...
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ... / ... / ...-... / 2017
NAMA TERANG
Contoh Surat
Pernyataan Kesediaan Kepala Daerah menyusun AMDAL/UKL-UPL
BUPATI/WALIKOTA/...
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ... / ... / ...-... / 2017
NAMA TERANG
Contoh Surat
Pernyataan Kesediaan Kepala Daerah menyediakan 10 IKM yang baru berdiri untuk
direlokasi ke Sentra IKM.
BUPATI/WALIKOTA/...
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ... / ... / ...-... / 2017
NAMA TERANG
Contoh Surat
Pernyataan Kesediaan Kepala Daerah menyediakan infrastruktur penunjang Sentra
IKM.
BUPATI/WALIKOTA/...
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ... / ... / ...-... / 2017
NAMA TERANG
Contoh Surat Pernyataan
Kesediaan Kepala Daerah menyediakan biaya operasional kelembagaan dan
keberlanjutan Sentra IKM.
BUPATI/WALIKOTA/...
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ... / ... / ...-... / 2017
NAMA TERANG
Lampiran 9. Borang Monitoring Persiapan Pembangunan Sentra IKM
N Kriteria Monitoring Indikator Kendala/Solusi
o Capaian
Ya Tida
k
1 Pengadaan lahan
Luas minimal 5000 m2
Dimiliki oleh Pemerintah Daerah
Dilengkapi dengan dokumen legalitas
kepemilikan
Secara topografi layak untuk pembangunan
fisik
2 Lokasi yang direncanakan:
Ada akses jalan
Dekat dengan SDM
Dekat dengan SDA
Dekat dengan pasar
Tersedia air bersih
Tersedia energi listrik
Tersedia daya dukung infrastruktur
Tersedianya drainase
Adanya Pengolahan limbah
Berkesesuaian dengan RTRW
3 Memperhatikan Pola Pengembangan
4 Adanya Penyusunan DED
Design Tataletak
Petunjuk design Fisik
Gambar Rancangan
Detail Rancangan
Gambar Konstruksi Gedung
Sarana dan Prasarana
RAB
Dokumen Rencana Kerja
5 Adanya penyusunan dokumen lingkungan
AMDAL
UKL/UPL
6 Penyiapan Pengelolaan lingkungan
7 Memanfaatkan potensi
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
Kearifan Lokal
8 Menyiapkan segala Perijinan
Pembangunan sentra/IMB
Ijin Usah Industri
9 Menyiapkan Industri yang dikembangkan sesuai
RPJMD atau RPIK
10 Menyiapkan minimal ada 10 IKM
11 Menyiapkan Jumlah IKM yang sesuai dengan
ketersediaan lahan
12 Menyiapkan Jenis – jenis industri yang:
Berpotensi mencemari lingkungan.
Merupakan industri unggulan daerah.
Mendukung industri dalam kawasan
industri.
Mendukung industri prioritas nasional
Nam
a
Kabupaten : Paket :
L1:Lebar1
Dime
No JenisPekerjaan / GambarSketsa L L L T P Jm Volum keterang
1 2 r l
SubJumlah I
PEKERJAANTANAH
1 GALIANTANAH
2 URUGANTANAH
3
SubJumlah
II PEKERJAANPASANGAN
1 PASANGANDINDING
SubJumlah
I
SubJumlah
JUMLAHI+II+III+IV......D
CONTOH SITE PLAN SENTRA IKM