Anda di halaman 1dari 25

A.

PENGUKURAN
Proses membandingkan suatu besaran yang di ukur dengan besaran sejenis
yang di tetapkan sebagai satuan.

1. Macam–Macam Alat ukur

PANJANG

INTENSITAS
MASSA
CAHAYA

ALAT
JUMLAHZ UKUR WAKTU
AT

KUAT
SUHU
ARUS

A.1. PANJANG

 Jangka Sorong
 Mikrometer Sekrup
 Penggaris
 Dan lain-lain

A.2. MASSA

 Neraca Sama Lengan


 Neraca Analog
 Neraca Lengan Gantung
 Neraca Ohauss
 Dan lain-lain

Literasi IPA 1
A.3. WAKTU

Jam Dinding
Arloji (jam tangan)
Stopwatch
Kalender
Jam Pasir

A.4. SUHU

 Termometer Ruang
 Termometer Laboratorium
 Termometer Klinis
 Termometer Six-Bellani
 Termometer Bimetral
 Termometer Hambatan
 Termokopel
 Pyrometer
 Thermometer Inframerah
 Thermometer Kristal Cair

A.5. KUAT ARUS

 Amperemeter
 Ohmmeter
 Voltmeter
 Wattmeter

A.6. JUMLAH ZAT

 TDS

A.7. INTENSUTAS CAHAYA

 lightmeter.

Literasi IPA 2
2. Alat-Alat Ukur
Alat yang digunakan untuk mengujur suatu benda atau kejadian tersebut.

I. PANJANG
Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat
dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari satu sisi ke sisi yang
lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda. Dalam ilmu fisika dan teknik,
kata "panjang" biasanya digunakan secara sinonim dengan "jarak", dengan simbol "l" atau
"L" (singkatan dari bahasa Inggris length).

A. Penggaris / Mistar

Alat ukur panjang adalah Penggaris atau mistar. Penggaris adalah sebuah alat
pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.

Literasi IPA 3
B. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian-bagian jangka sorong, yaitu rahang tetap dan geser
(sorong).

Fungsi Bagian Jangka Sorong

1. Rahang Dalam
Terdiri dari 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam berfungsi
mengukur diameter luar serta ketebalan benda.
2. Rahang Luar
Rahang luar juga mempunyai 2 rahang seperti rahang dalam. Fungsi rahang luar untuk
mengukur diameter dalam suatu benda.
3. Depth probe
Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.
4. Skala Utama (cm)
Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam satian centimeter.
5. Skala Utama (inchi)
Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran dalam satuan inchi.

Literasi IPA 4
6. saling berdekatan adalah 0,9 mm. Dengan demikian, perbedaan satu skala utama dan
satu skala nonius adalah 1 mm – 0,9 mm = 0, 1 mm atau 0,01 cm. Dengan melihat skala
terkecil dari benda di atas, maka ketelitian dari benda tersebut adalah setengah dari
skala terkecil benda tersebut, yakni: 0,005 cm
7 .Skala Nonius (untuk inchi)
Menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi
8. Tombol pengunci
Berfungsi untuk menahab baian – bagian yang bergerak, sehingga pemakai bisa
mengukur dengan lebih mudah.

C. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang sangat presisi dan memiliki tingkat
akurasi tinggi. Mikrometer dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang
memiliki ketelitian 0.01 mm.

Bagian-bagian Mikrometer Sekrup

 Poros Tetap (Anvil)


Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di bagian ini
dan bagian poros geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut.

 Poros Geser (Spindle)


Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble.

 Pengunci (Lock Nut)


Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser.

Literasi IPA 5
 Sleeve
Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala pengukuran.
Terdapat dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.

 Thimble
Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya.

 Ratchet
Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan pergerakan lebih
perlahan dibanding menggerakkan thimble.

 Rangka (Frame)
Frame berfungsi untuk meminimalkan terjadinya pregangan yang dapat menganggu proses
pengukuran sebuah benda.

II. MASSA

adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai
perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan
dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan
oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.

A. Neraca Sama Lengan

Neraca sama lengan adalah alat ukur massa yang biasanya digunakan di toko emas.
Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan berbagai satuan
massa. Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diukur
massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan besaran perbandingan.

Literasi IPA 6
B. Neraca Analog

Neraca jenis alat ukur massa yang biasanya digunakan dalam rumah tangga. Cara
menggunaknnya pun sangat mudah yaitu dengan menempatkan benda yang akan diukur
massanya pada wadah yang berada pada bagian atas neraca, kemudian baca skala yang
ditunjukan oleh jarum skala. Jenis lain dari neraca ini adalah neraca pengukur massa badan.

C. Neraca Lengan Gantung

Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung. Neraca ini ini banyak
digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang. Neraca diletakkan menggantung dan
bekerja dengan prinsip tuas. Cara kerja neraca ini adalah dengan menggantungkan beban di
pengaitnya, dan agar tetap seimbang dan tetap sejajar maka selanjutnya perlu menggeser
beban pemberat untuk mengetahui massanya.

Literasi IPA 7
D. Neraca Ohauss

Neraca ohauss adalah alat ukur massa yang memiliki ketelitian 0,1 gram. Neraca
Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala
kedua menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram.

III. WAKTU

Waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian
saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala
waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian. Jenis-jenis pengukur waktu atau jam adalah:

Daftar perhitungan skala waktu


ke

Dari

Milenium Abad Dekade Windu Tahun Bulan Minggu Hari Jam Menit Detik

Milenium 10 100 125 1000 12000 48000 366000 8784000 527040000 31622400000

Abad 10 12.5 100 1200 4800 36600 878400 52704000 3162240000

Dekade 1.25 10 120 480 3660 87840 5270400 316224000

Windu 8 96 384 2928 70272 4216320 252979200

Tahun 12 48 366 8784 527040 31622400

Literasi IPA 8
Bulan 4 30.5 732 43920 2635200

Minggu 7.625 183 10980 658800

Hari 24 1440 86400

Jam 60 3600

Menit 60

Detik

A. Jam

Jam adalah sebuah alat ukur waktu yang paling populer dan sering digunakan. Lama
sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit
waktu yang lebih kecil lagi. Satu jam terdiri dari 60 menit dan 3600 detik.

Literasi IPA 9
B. Arloji (Jam Tangan)

Jam tangan atau arloji adalah alat pengukur waktu yang dipakai di pergelangan
tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Arloji ini
sebenarnya merupakan salah satu jenis dari jam.

C. Stopwatch

Stopwatch adalah alat ukur waktu yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya kita akan mengukur berapa lama waktu
yang ditempuh seseorang saat berlari menuju jarak 100 m, maka kita akan sangat
membutuhkan stopwatch sebagai alat pengukur waktunya.

Literasi IPA 10
D. Kalender

Kalender, tarikh, atau penanggalan merupakan alat ukur waktu dengan rentang
waktu cukup lama (hari, minggu, bulan). Kalender ini adalah sebuah sistem untuk me mberi
nama pada sebuah periode waktu, contohnya adalah nama-nama hari. Nama-nama ini
dikenal sebagai tanggal kalender.

E. Jam Pasir

Jam pasir adalah alat ukur waktu zaman dahulu sebelum ditemukannya jam seperti
saat ini dan belum diakuinya satuan detik. Terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung
dengan sebuah tabung sempit. Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang mengalir
melalui tabung sempit ke tabung dibawahnya dengan laju yang teratur.

Literasi IPA 11
IV. SUHU
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu
didefinisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama antara dua benda atau lebih
yang berada dalam kesetimbangan termal.

A. Termometer Ruang
Termometer ruang umumnya dipasang pada tembok dirumah atau kantor.
Termometer ruang berfungsi mengukur suhu udara di suatu saat. Skala termometer ruang
adalah dari -50 °C sampai 50 °C. Skala ini dipergunakan karena suhu udara di beberapa
tempat bisa mencapai dibawah 0 oC, misalnya pada wilayah Eropa. Sementara di sisi
lainnya, suhu tidak pernah melebihi 50 °C.

B. Termometer Laboratorium
Alat ini seringkali digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan atau
air dingin. Termometer laboratorium memakai alkohon atau raksa sebagai penunjuk suhu.
Raksa dimasukkan pada pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), kemudian pipa dibungkus
dengan kaca yang tipis. Hal ini bertujuan agar panas dapat diserap dengan cepat oleh
termometer.

Literasi IPA 12
C. Termometer Klinis
Termometer klinis dapat disebut juga dengan termometer demam. Termometer ini
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu pada tubuh pasien. Dalam keadaan sehat,
suhu tubuh manusia sekitar 37 °C, tetapi ketika demam, suhu tubuh dapat melebihi angka
tersebut, bahkan bisa mencapkai angka 40 °C.
Skala pada termometer jenis ini hanya dari 35 °C – 43 °C. Hal tersebut karena
disesuaikan dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin dibawah 35 °C dan
lebih dari 43 °C.

D.Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani dapat disebut pula dengan termometer maksimum-
maksimum. Termometer jenis ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam
rentang waktu tertentu. Termometer ini mempunyai 2 cairan, yakni alkohol dan raksa dalam
satu termometer.

Termometer Berdasarkan Bahan Zat Padat

E.Termometer Bimetral
Termometer bimetral menggunakan logam untuk menunjukkan jika terdapat suatu
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusul apabila
didinginkan. Kepala bimetral dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal
ditahan maka tidak bisa bergerak dan ujunng lainnya menempel di pinggir penunjuk.

Literasi IPA 13
Semakin besar suhu, maka keping bimetal semakin melengkung dan menjadikan jarum
penunjuk menuju ke kanan, ke arah skala yang lebih besar. Termometer bimetal sering
terdapat di sebuah mobil.

F. Termometer Hambatan
Termometer hambatan yaitu termometer yang paling tepat untuk dipakai dalam industri
sebagai pengukur suhu diatas 1000 °C. Termometer ini terbuat dengan dasar perubahan
hambatan logam, seperti termometer hambatan platina.

Dalam termometer hambatan berisi kawat penghambat yang disentuhkan pada benda yang
akan diukur suhunya, contohnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau
potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor yaitu sensor yang dibuat
dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.

Literasi IPA 14
G.Termokopel
Pengukuran suhu dengan ketetapakan yang tinggi dapat dilaksanakan dengan memakai
termokopel, yang mana suatu teganan listrik dihasilkan pada saat dua kawat berbahan
logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk suatu loop, (termometer termokopel
berguna untuk suhu −100𝑜 sampai 1500𝑜 ).

Kedua sambungan tersebut memiliki suhu yang tidak sama. Untuk meningkatkan besar
tegangan listrik yang didapatkan, beberapa termokopel bisa disambungkan secara seri
untuk membentuk sebuah termopil.

Termometer Berdasarkan Bahan Gas

Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada
dua macam termometer gas, yakni Pyrometer dan Thermometer Inframerah

H.Pyrometer
Prinsip kerja pryrometer yaitu dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh
benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Pyrometer dapat digunakan untuk mengukur suhu
antara 500 °C – 3000 °C.

Literasi IPA 15
I.Termometer Inframerah
Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai menunjukkan
angkat paling tinggi dengna cara mengarahkan sinar inframerah ke arah yang dituju. Sinar
yang diarahkan pada benda yang diukur akan memantul dan pantulan itu direspon oleh alat
sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu yang tepat.

Demikianlah telah dijelaskan tentang Pengertian Alat Ukur Suhu, Fungsi, Macam dan Cara
Kerja (Lengkap), semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih
telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.

J.Termometer Kristal Cair


terdapat juga termometer kristal cair yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubu,
suhu akuarium, dan sebagainya.

Literasi IPA 16
Skala Tabel Termometer

Titik Tetap
Termometer
No Penemu Skala Satuan
Skala
Bawah Atas

Andreas Celcius
1. Celcius 0º 100º 100 derajat celcius (ºC)
(Swedia)

2. Reamur Reamur (Perancis) 0º 80º 80 derajat reamur (ºR)

Gabriel D.
derajat fahrenheit
3. Fahrenheit Fahrenheit 32º 212º 180
(ºF)
(Jerman)

4. Kelvin Lord Kelvin (Inggris) 273º 373º 100 kelvin (K)

Konversi Suhu
Konversi suhu merupakan cara untuk menyatakan suhu suatu benda dari satu skala ke
dalam skala lainnya. Jadi, suhu suatu benda dalam Celcius dapat dikonversi (diubah) ke
dalam skala lainnya yaitu Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Untuk mengonversi (mengubah)
suhu dari satu skala ke skala lain, dapat menggunakan rumus atau formula tertentu yang
sudah ditetapkan.

 Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R)


Rumusnya adalah :
R = (4/5) C
R = suhu dalam skala Reamur
C = suhu dalam skala Celcius
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi ke
dalam skala Reamur (R) adalah:
R = (4/5) C
R = (4/5) 100 = 80 R
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan 80
dalam skala Reamur (R).

Literasi IPA 17
 Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Fahrenheit (F)
Rumusnya adalah:

F = (9/5) C + 32
F = suhu dalam skala Fahrenheit
C = suhu dalam skala Celcius
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi ke
dalam skala Fahrenheit (F) adalah:
F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 100 + 32 = 212 F
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan 212
dalam skala Fahrenheit (F).
 Konversi Suhu dari Celcius (C) ke Kelvin (K)
Rumusnya adalah:
K = C + 273
K = suhu dalam Kelvin
C = suhu dalam Celcius
Contoh: Suhu suatu benda dalam skala Celcius menunjukkan 100 C. Bila dikonversi ke
dalam Kelvin (K) adalah:
K = C + 273
K = 100 + 273 = 373 K
Jadi, suhu benda yang menunjukkan angka 100 dalam skala Celcius (C) sama dengan 373
dalam skala Kelvin (K).
Tak hanya dari skala Celcius (C), konversi juga dapat dilakukan dari skala lainnya yaitu
Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K).
Secara ringkas, rumus untuk mengkonversi suhu dari skala satu ke skala lainnya adalah:

 Konversi suhu dari Celcius (C) ke Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:
R = (4/5) C
F = (9/5) C + 32
K = C + 273
 Konversi suhu dari Reamur (R) ke Celcius (C), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K) adalah:
C = (5/4) R
F = (9/4) R + 32
K = C + 273 = (5/4) R + 273
 Konversi suhu dari Fahrenheit (F) ke Celcius (C), Reamur (R), dan Kelvin (K) adalah:
C = 5/9 (F-32)
R = 4/9 (F-32)
K = 5/9 (F-32) + 273

Literasi IPA 18
 Konversi suhu dari Kelvin (K) ke Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F) adalah:
C = K – 273
R = 4/5 (K-273)
F = 9/5 (K-273) + 32

V. ALAT UKUR ARUS

Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yg mengalir pada suatu penghantar dalam waktu
satu detik.

A. Amperemeter

Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk
arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang
berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus yang mengalir pada sebuah
penghantar dengan memakai Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan
cara memotong penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.

B. Ohmmeter

Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada
rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah
konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat
Ohmmeter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat
atau mengalir pada sebuah hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan
ohm.

Literasi IPA 19
C. Voltmeter

Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada
sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak
komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga
yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.
Lempengan luar berfungsi sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode.

D. Wattmeter

Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai
energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.

Literasi IPA 20
VI. ALAT UKUR JUMLAH ZAT
Jumlah zat adalah besaran pokok fisika yang mengukur jumlah cuplikan zat elementer yang
dapat berupa elektron, atom, ion, molekul, atau partikel tertentu. Satuan SI untuk jumlah
zat ini adalah mol yang didefinisikan sebagai jumlah atom dalam elemen carbon-12 seberat
12 g. 1 mol mempunyai 6,0221415×1023 atom dari bahan murni yang diukur, yang sering
dikenal sebagai bilangan Avogadro.
Nama satuan mol ini dipakai pertama kali oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm Ostwald, pada
tahun 1893 untuk menyatakan Molekül (Mol).

 Total Dissolved Solid (TDS)

Total Dissolved Solid (TDS) yang artinya jumlah zat padat terlarut, yaitu jumlah
kandungan logam berat yang terlarut dalam air. alat ini terbukti akurat untuk mengukur
berapa tingkat pencemaran yang ada dalm air. Satuan yang akan muncul pada alat yaitu
ppm (part per million) atau bagian per juta artinya apabila volume air dibagi sejuta bagian
maka angka yang muncul menunjukan angka jumlah bagi pengotor.

Literasi IPA 21
VII. ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA

Intensitas cahaya adalah besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan oleh
suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut. Satuan SI dari intensitas
cahaya adalah Candela (Cd).

 Lighmeter/Lux Meter

Lighmeter adalah salah satu alat ukur intensitas cahaya yang banyak digunakan.
Dalam dunia fotografi, light meter sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat
untuk sebuah foto.
Biasanya light meter akan mencakup rangkaian elektronik digital atau analog, yang
memungkinkan fotografer menentukan shutter speed dan f-number yang harus dipilih
untuk pemaparan optimal, mengingat situasi pencahayaan dan kecepatan film tertentu.
Bagian-bagian Lux Meter :

 Layar panel : Untuk menampilkan hasil pengukuran


 Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
 Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
 Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
 Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.

Literasi IPA 22
B. BESARAN
Sesuatu yg dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan – satuan tertentu. Satuan
adalah sesuatu yang dapat menunjukan nilai/ harga atau ukura dari suatu besaran. Macam –
macam satuan adalah sebagai berikut :

1. Satuan baku adalah satuan yg digunakan diseluruh dunia dan nilainya selalu sama.

Sistem Internasional(SI) memiliki syarat sebagai berikut:



1. Tetap
2. Universal
3. Mudah ditiru
 Satuan SI adalah satuan baku, dengan syarat sebagai berikut: 1.Nilainya tetap
2. Mudah ditiru
3. Universal
 Sistem satuan Internasional:
1. CGS Meliputi Centimeter, Gram, Sekon
2. MKS Meliputi Meter, Kilogram, Sekon

2. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan ilmiah. Contoh
Sebagai berikut :

1. Panjang (Jengkal, Depa)

2. Massa ( Sepikul, Segendongan)

3. Waktu (Sebentar, Beberapa saat).

No. AWALAN ARTI NILAI NAMA DAN SATUAN


1. G giga 1.000.000.000 Gigameter(gm)
2. M Mega 1.000.000 Megameter(mm)
3. K Kilo 1.000 Kilometer(km)
4. H Hekto 100 Hektometer(hm)
5. da Deka 10 Dekameter(dam)
6. D Desi 10−1 Desimeter(dm)
7. C Senti 10−2 Centimeter(cm)
8. m Mili 10−3 Milimeter(mm)
9. µ Mikro 10−4 Mikrometer(µm)
10. N Nano 10−5 Nanometer(Nm)

Literasi IPA 23
KONVERENSI
Pengubahan satuan
Contoh:

1. Satuan kecepatan

=>72km/jam:.....m/s
72km 72x1000 m
= = 20 m/s
1 jam 1x3600 S

2. SatuanCGS->MKS

=>1g/ cm3 =1000kg/m3

20g/cm3 =(20x1000)kg/m3 = 20000kg/m3

3. SatuanMKS->CGS

=>1000kg/m3 =1g/cm3

20000kg/m3 =(20000/1000) g/ cm3 = 20g/ cm3

Besaran
Pokok
Besaran
Besaran
turunan

1. Besaran Pokok
Besaran yang satuannya di definisikan terlebihi dahulu adalah sebagai berikut:

No. CONTOH BESARAN POKOK SATUAN


1. PANJANG METER(M)
2. WAKTU SEKON
3. SUHU KELVIN
4. KUAT ARUS AMPERAN(AMPER)
5. INTENSITAS CAHAYA CANDELA(CD)
6. JUMLAH ZAT MOLE
7. MASSA KILOGRAM(KG)

Literasi IPA 24
2. Besaran Turunan
Besaran yg diturunkan dari besaran pokok. Contoh dari besaran turunan adalah
sebagai berikut:

No. CONTOH BESARAN TURUNAN SATUAN


1. GAYA Kg m/s2
2. LUAS m2
3. VOLUME m3
4. KECEPATAN m/s
5. PERCEPATAN m/s 2
6. USAHA Joule ( kg m2 /s 2 )
7. DAYA Watt ( kg m2 /s3 )

Satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yg di perlukan atom cecium, -133
untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631770 kali.

Literasi IPA 25

Anda mungkin juga menyukai