Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN DIET DASH DAN MENU SEHAT PENCEGAH HIPERTENSI

SALAD BUAH DAN URAP DAUN KENIKIR PADA IBU RUMAH TANGGA DI
DUSUN REJOWINANGUN, DESA KALONGAN, KECAMATAN UNGARAN
TIMUR

Ervina Fauziah1, Galuh Nita Prameswari2, dan Dwi Agustina Susanti3


1,2
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang
Universitas Negeri Semarang
3
Puskesmas Kalongan, Kabupaten Semarang
Email : ervinafauzi16@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan: Prevalensi hipertensi diperkirakan akan terus meningkat dan diprediksi akan
mencapai angka 31,7% pada tahun 2025 di Indonesia. Di Dusun Rejowinangun, penyakit
hipertensi masuk ke dalam tiga besar penyakit dan didominasi oleh kelompok usia 45-60 dan
>60 tahun. Sering disebut sebagai silent killer, peningkatan tekanan darah apabila
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada organ lainnya
seperti ginjal, jantung, dan otak sehingga akan timbul komplikasi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi salah satunya dengan perubahan gaya
hidup terutama dalam pola konsumsi yaitu melalui DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension).
Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode telaah pustaka dari literatur yang terkait
dengan topik penulisan. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan melalui Focus Group
Discussion (FGD) yang dilakukan pada ibu rumah tangga usia 30 tahun sampai ± 60 tahun
dengan penyakit hipertensi atau berisiko hipertensi di Dusun Rejowinangun. Penentuan
sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling.
Hasil: Sebagian besar masyarakat di Dusun Rejowinangun yang berisiko atau mempunyai
penyakit hipertensi belum mengerti terkait diet untuk mecegah hipertensi. Untuk itu, dengan
adanya pengenalan terhadap Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) maka dapat
menjadi bekal dan diterapkan masyarakat secara berkelanjutan.
Pembahasan: Pola DASH ini meliputi konsumsi tinggi buah-buahan, sayuran, produk susu
rendah lemak, rendah asupan lemak dan rendah lemak jenuh, kolesterol, serealia utuh (whole
grain), ikan, unggas, dan kacang-kacangan, mengurangi daging merah, gula, serta minuman
manis.
Kata kunci: DASH, Hipertensi, Pencegahan
DASH DIET INTRODUCTION TO PREVENT HYPERTENSION AND HEALTHY
MENU FRUIT SALAD AND URAP KENIKIR LEAVES IN HOUSEWIFE IN DUSUN
REJOWINANGUN, KALONGAN VILLAGE, DISTRICT OF EAST UNGARAN

Ervina Fauziah1, Galuh Nita Prameswari2, and Dwi Agustina Susanti3


1.2
Department of Public Health Sciences, Faculty of Sport Science, State University of
Semarang
Semarang State University
3
PHC Kalongan, Semarang regency
E-mail:ervinafauzi16@gmail.com

Abstract

Introduction: The prevalence of hypertension is expected to continue to rise and is predicted


to reach 31.7% in 2025 in Indonesia. In Hamlet Rejowinangun, hypertension into the three
diseases and is dominated by age groups 45-60 and > 60 years. Often referred to as the silent
killer, an increase in blood pressure if it lasts for long periods can cause damage to other
organs such as kidney, heart, and brain so that there will be complications. Therefore, it is
necessary to prevent and control hypertension, one of them with lifestyle changes, especially
in the consumption pattern, namely through the DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension).
Methods: Writing this article using the method of literature review of literature related to the
topic of writing. In addition, this research is also conducted through Focus Group Discussion
(FGD) conducted in housewives aged 30 years up to ± 60 years with hypertension or
hypertension risk in Dusun Rejowinangun. The samples were carried out using accidental
sampling technique.
Results: Most people in the hamlet Rejowinangun risk or have a disease associated with
hypertension do not understand mecegah diet for hypertension. Therefore, with the
introduction of the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), it can be applied to
provision and sustainable society.
Discussion: DASH pattern includes high consumption of fruits, vegetables, low fat dairy
products, low fat and low intake of saturated fat, cholesterol, whole grain, fish, poultry, and
nuts, reducing red meat, sugar, and sweet drinks.
Key words: DASH, Hypertension, Prevention
PENDAHULUAN peningkatan tekanan darah sistolik lebih
Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak dari 140 mmHg dan tekanan darah
menular yang banyak terjadi di dunia diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
maupun di Indonesia. Prevalensi hipertensi kali pengukuran dengan selang waktu lima
diperkirakan akan terus meningkat dan menit dalam keadaan cukup istirahat atau
diprediksi akan mencapai angka 31,7% tenang (Pusat Data dan Informasi
pada tahun 2025 di Indonesia. Prevalensi Kementerian Kesehatan RI, 2014).
penyakit hipertensi juga berada pada Tekanan darah sistolik merupakan
urutan 10 teratas yang dapat menyebabkan indikator pengukuran utama yang menjadi
kematian pada semua kelompok umur dasar dalam penentuan diagnosis
dengan stroke sebagai penyebab kematian hipertensi (Perhimpunan Dokter Spesialis
nomor satu di Indonesia (Kemenkes RI, Kardiovaskular Indonesia, 2015). Adapun
2013 dalam Afrila, Dewi, & Erwin, 2015). pembagian derajat keparahan hipertensi
Kejadian hipertensi saat ini bukan hanya dapat dilihat pada tabel 1 :
ditemukan di kota-kota besar saja, namun
Tabel 1. Derajat Keparahan Hipertensi
juga sudah mulai merambah ke wilayah
Klasifikasi Sistolik Diastolik
pedesaan. Berdasarkan Sistem Pelaporan Optimal < 120 dan < 80
Normal 120-129 dan/atau 80 – 84
dan Pencatatan (SP3) Puskesmas
Normal
130-139 dan/atau 85 – 89
Kalongan Kecamatan Ungaran Timur dari tinggi
Hipertensi
bulan Januari sampai September 2019, 140-159 dan/atau 90 – 99
derajat 1
penyakit hipertensi masuk ke dalam lima Hipertensi
160-179 dan/atau 100 – 109
derajat 2
besar penyakit yang ada di lima desa
Hipertensi
≥ 180 dan/atau ≥ 110
wilayah kerjanya termasuk Desa derajat 3
Hipertensi
Kalongan. Selain itu, berdasarkan data
sistolik ≥ 140 dan < 90
LB1 (Laporan Bulanan Data Kesakitan) terisolasi
Desa Kalongan dari Januari 2019-Oktober Sumber: (Perhimpunan Dokter Spesialis

2019, kejadian hipertensi paling banyak Kardiovaskular Indonesia, 2015)

dilaporkan pada kelompok usia 45-60 dan Gejala penyakit hipertensi dapat bervariasi
>60 tahun. Jumlah penduduk yang pada masing-masing individu dan bahkan
dilaporkan sakit karena hipertensi berkisar hampir sama dengan gejala penyakit
antara 3-10 pasien setap bulannya. lainnya. Oleh karena itu, penyakit

Hipertensi atau yang sering dikenal dengan hipertensi sering dikenal dengan istilah

tekanan darah tinggi adalah kondisi silent killer. Gejala yang umumnya
dirasakan oleh pasien hipertensi adalah 2014). Modifikasi tersebut tentunya harus
sakit kepala atau rasa berat di bagian sesuai dengan pedoman umum gizi
tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, seimbang dan dapat diwujudkan salah
mudah lelah, penglihatan kabur, telinga satunya melalui diet DASH (Dietary
berdenging, dan mimisan (Pusat Data dan Approach to Stop Hypertension).
Informasi Kementerian Kesehatan RI,
Menu pencegah hipertensi yang dipilih
2014). Kondisi peningkatan tekanan darah
untuk intervensi adalah salad buah dan
tersebut apabila berlangsung dalam jangka
urap daun kenikir. Penurunan berat badan
waktu lama dapat menimbulkan kerusakan
dan mengganti makanan tidak sehat
pada organ lainnya seperti ginjal, jantung,
dengan memperbanyak asupan sayuran
dan otak sehingga akan timbul komplikasi.
dan buah-buahan dapat memberikan
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan manfaat yang lebih selain penurunan
dengan dua cara yaitu farmakologis dan tekanan darah, seperti menghindari
non farmakologis. Cara farmakologis diabetes dan dislipidemia (PERKI, 2015).
dapat dilakukan dengan konsumsi obat- Pengendalian faktor risiko hipertensi salah
obatan yang dapat membantu menurunkan satunya adalah dengan makanan dengan
serta menstabilkan tekanan darah, namun gizi seimbang, dianjurkan untuk makan
pengobatan tersebut juga dapat buah dan sayur lima porsi per-hari, karena
menimbulkan beberapa efek samping kandungan kalium pada buah dapat
lainnya (Afrila, Dewi, & Erwin, 2015). menurunkan tekanan darah, kalium klorida
Oleh karena itu, alternatif lain yang dapat 60-100 mmol/hari akan menurunkan
dilakukan adalah dengan cara non tekanan darah sistolik (TDS) 4,4 mmHg
farmakologis seperti perubahan gaya dan tekanan darah diastolik (TDD) 2,5
hidup. mmHg (KEMENKES, 2018).

Perubahan gaya hidup merupakan bagian Daun kenikir (Cosmos caudatus)


dari penatalaksanaan hipertensi yang dapat mengandung senyawa flavon, flavonol,
menurunkan tekanan darah dan dan quercetin, kandungan senyawa
menurunkan risiko penyakit quercetin memiliki aktivitas sebagai
kardiovaskular. Modifikasi pola asupan antihipertensi dan diuretik yang dapat
makanan sehari-hari merupakan salah satu meningkatkan ekskresi urin dan natrium
komponen perubahan gaya hidup yang (Mackraj I., 2008). Daun kenikir secara
mempunyai peran besar dalam tradisional bermanfaat untuk anti
menurunkan tekanan darah (Kumala, pengeroposan tulang, melancarkan
sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan semuanya berjenis kelamin perempuan dan
darah (Bunawan H., 2014). Menurut sudah menjadi ibu rumah tangga.
berbagai penelitian ekstrak daun kenikir
HASIL
memiliki aktivitas sebagai antihipertensi
dan diuretik (Amalia L., 2012). Dalam DASH (Dietary Approach to Stop
pengendalian faktor risiko hipertensi yaitu Hypertension) yang pertama dikenalkan
dengan membatasi asupan natrium yaitu pada Seventh Report of The Joint National
perorang tidak lebih dari lima (5) gram Committee on Prevention, Detection,
atau satu (1) sendok teh perhari, cara ini Evaluation, and Treatment of High Blood
berhasil menurunkan tekanan darah Pressure menjadi salah satu langkah
sistolik (TDS) 3,7 mmHg dan tekanan pencegahan dan terapi hipertensi dengan
darah diastolik (TDD) 2 mmHg fokus utama pada perencanaan makan dan
(KEMENKES, 2018). pola konsumsi. Poin utamanya adalah
mengurangi atau menghindari bahan-
METODE
bahan makanan yang mengandung lemak
Penulisan artikel ini menggunakan metode jenuh, kolesterol dan memperbanyak
telaah pustaka dari literatur yang terkait konsumsi terhadap bahan kaya serat
dengan topik penulisan. Selain itu, seperti buah dan sayur, susu rendah lemak
penelitian ini juga dilakukan melalui atau bebas lemak, serealia, ikan, dan
Focus Group Discussion (FGD) yang kacang-kacangan. Selain itu juga
dilakukan pada ibu rumah tangga usia 30 meningkatkan konsumsi bahan makanan
tahun sampai ± 60 tahun dengan penyakit yang mengandung potassium, magnesium,
hipertensi atau ibu rumah tangga yang dan kalsium serta mengurangi konsumsi
berisiko hipertensi atau anggota garam.
keluarganya yang hipertensi atau berisiko
Dari pelaksanaan Focus Group Discussion
hipertensi di Dusun Rejowinangun, Desa
(FGD), didapatkan hasil bahwa sejauh ini
Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur,
ibu rumah tangga di Dusun Rejowinangun
Kabupaten Semarang. Penentuan sampel
yang berisiko atau mempunyai penyakit
dengan menggunakan teknik accidental
hipertensi atau anggota keluarganya yang
sampling dengan mengambil responden
hipertensi atau berisiko hipertensi masih
yang kebetulan ada atau tersedia pada saat
belum mengerti terkait pengaturan pola
itu. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dan
konsumsi atau diet untuk mencegah
hipertensi. Banyak dari responden yang
mengkonsumsi penyedap rasa sebagai melalui cara non farmakologis. Penelitian
tambahan apabila penambahan garam yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
dirasa masih kurang. Sebagian besar modifikasi gaya hidup dapat menurunkan
responden mengkonsumsi sayur, namun tekanan darah serta meningkatkan
masih kurang dalam konsumsi buah, susu efektivitas terapi farmakologik. Oleh
rendah lemak, kacang-kacangan, dan karena itu, modifikasi gaya hidup
sumber protein lainnya. Selain itu, direkomendasikan dalam berbagai
beberapa responden juga banyak petunjuk terapi hipertensi di samping
mengkonsumsi ikan asin sebagai lauk terapi farmakologik. Sebagian besar faktor
sehari-hari karena harganya terjangkau dan gaya hidup berkaitan dengan faktor
pengolahannya mudah. diet/asupan makanan sehari-hari, meliputi
jenis makronutrien dan mikronutrien serta
Setelah adanya kegiatan pengenalan DASH
status gizi (Kumala, 2014).
(Dietary Approach to Stop Hypertension),
responden mengetahui pola konsumsi yang Makronutrien yang dapat berpengaruh
benar untuk pencegahan dan terapi pada kejadian hipertensi terdiri dari
hipertensi. Responden juga antusias untuk beberapa komponen, seperti:
melakukan praktik atau demo pembuatan
1. Karbohidrat: sebagian hasil penelitian
menu sehat anti hipertensi yang sesuai
menunjukkan karbohidrat
dengan acuan DASH. Menu yang dipilih
meningkatkan tekanan darah dan
untuk intervensi demo memasak menu
beberapa di antaranya adalah sukrosa
pencegah hipertensi adalah salad buah dan
dan fruktosa. Fruktosa yang biasanya
urap daun kenikir.
sering ditemukan di minuman manis,
HASIL minuman sari buah, kembang gula,
dan kue dapat meningkatkan tekanan
Penelitian ini bertujuan untuk
darah. Untuk itu, DASH dapat
mengenalkan DASH (Dietary Approach to
dilakukan dengan mengurangi asupan
Stop Hypertension) kepada ibu rumah
fruktosa.
tangga di Dusun Rejowinangun yang
2. Protein: asupan tinggi protein
berisiko atau mempunyai penyakit
khususnya protein nabati dapat
hipertensi atau anggota keluarganya yang
menurunkan tekanan darah secara
hipertensi atau berisiko hipertensi supaya
signifikan.
dapat mengetahui pola diet yang baik
3. Lemak: komposisi asam lemak yang
untuk mecegah atau mengatasi hipertensi
merupakan komponen lemak
mempunyai efek yang berbeda-beda serta minuman manis (National Heart,
terhadap tekanan darah. Asam lemak Lung, and Blood Institute, 2006). Pola diet
jenuh dapat meningkatkan tekanan sesuai DASH ini kaya akan potasium,
darah sistolik, sedangkan asam lemak magnesium, kalsium, serat, dan sedikit
tak jenuh dapat menurunkan tekanan tinggi protein. Pada penelitian tersebut
darah pada individu sehat. didapatkan penurunan tekanan darah
Selain makronutrien, beberapa paling besar pada populasi yang
mikronutrien juga dapat mempengaruhi menjalankan pola diet DASH dibandingkan
kejadian hipertensi, seperti: dengan subjek yang menjalankan diet
biasa yang dikonsumsi masyarakat
1. Sodium: penurunan asupan sodium
Amerika dan diet biasa yang ditambah
dapat memungkinkan terjadinya
dengan sayuran dan buah (Kresnawan,
penurunan tekanan darah sistolik atau
2011). Asupan zat gizi dalam pelaksanaan
diastolik.
diet DASH secara ideal dapat dilihat pada
2. Potassium: peningkatan asupan
tabel 2 :
potassium dapat menurunkan tekanan
darah. Tabel 2. Asupan Zat Gizi dalam Diet
3. Kalsium dan magnesium: harus DASH
dikonsumsi secara cukup namun tidak Zat Gizi DASH Diet
Karbohidrat 55% total energi
dianjurkan sebagai suplementasi terapi
Protein 18% total energi
anti hipertensi. Lemak 27% total energi
Lemak Jenuh 6% total energi
Dietary Approaches to Stop Hypertension
Serat 30 g
(DASH) merupakan pola diet yang Natrium 2300 mg
Kalium 4700 mg
dianjurkan dalam Seventh Report of The
Rasio Natrium :
-
Joint National Committee on Prevention, Kalium
Kalsium 1250 mg
Detection, Evaluation, and Treatment of
Magnesium 500 mg
High Blood Pressure (JNC 7) bagi semua Sumber: (Rahadiyanti, Setianto, & Purba,
pasien hipertensi. Pola diet mengikuti pola 2015)
DASH ini meliputi tinggi buah-buahan,
PENUTUP
sayuran, produk susu rendah lemak,
rendah asupan lemak dan rendah lemak Sebagian besar ibu rumah tangga di Dusun
jenuh, kolesterol, serealia utuh (whole Rejowinangun yang berisiko atau
grain), ikan, unggas, dan kacang- mempunyai penyakit hipertensi atau
kacangan; mengurangi daging merah, gula, anggota keluarganya yang hipertensi atau
berisiko hipertensi belum mengerti terkait Seimbang. [Online] Available at:
https://www.depkes.go.id/ [Accessed
pengaturan pola konsumsi atau diet untuk
Rabu, 11 April 2018].
mecegah hipertensi. Untuk itu, setelah
Kresnawan, T., 2011. Asuhan Gizi pada
adanya pengenalan terhadap Dietary Hipertensi. Jurnal Gizi Indonesia
Approaches to Stop Hypertension (DASH) Vol. 34 No. 2, pp. 143-147.

maka diharapkan dapat menjadi bekal bagi Kumala, M., 2014. Peran Diet dalam
Pencegahan dan Terapi Hipertensi.
ibu rumah tangga untuk selanjutnya dapat
Damianus Journal of Medicine Vol.
diterapkan secara perlahan dan 13 No.1, pp. 50-61.
berkelanjutan di dalam kehidupan sehari- Mackraj I., G. T. d. R. S., 2008. The
hari. Antihypertensive Effects of
Quercetin in a Salt-sensitive Model
of Hypertension. Journal Cardiovasc
Pharmacol, 51(3), pp. 239-245.
DAFTAR PUSTAKA
Afrila, N., Dewi, A. P. & Erwin, 2015. National Heart, Lung, and Blood Institute,
Efektifitas Kombinasi Terapi Slow 2006. Your Guide to Lowering Your
Stroke Back Massage dan Akupresur Blood Pressure with DASH.
terhadap Penurunan Tekanan Darah Bethesda: NIH Publication.
pada Penderita Hipertensi. Jurnal Perhimpunan Dokter Spesialis
Online Mahasiswa Vol. 2 No. 2, pp. Kardiovaskular Indonesia, 2015.
1299-1307. Pedoman Tatalaksana Hipertensi
Amalia L., A. K. S. F. a. I. R., 2012. pada Penyakit Kardiovaskular.
Antihypertensive Potensy of Wild Jakarta: PP PERKI.
Cosmos (Cosmos caudatus Kunth, PERKI, 2015. Pedoman Tatalaksana
Asteraceae) Leaf Extract. Journal of Hipertensi pada Penyakit
Pharmacology and Toxicology, Kardiovaskular. In: Pertama ed.
Volume 7. Jakarta: Perhimpunan Dokter
Bunawan H., B. S. B. S. A. N. a. N. N., Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
2014. Cosmos Caudatus Kunth : A Pusat Data dan Informasi Kementerian
Traditional Medicinal Herb. Global Kesehatan RI, 2014. Infodatin
Journal of Pharmacology, 8(3), pp. Hipertensi, Jakarta: Kementerian
420-426. Kesehatan RI.
KEMENKES, 2018. Batasi Asupan Rahadiyanti, A., Setianto, B. Y. & Purba,
Natrium Bagi Pengidap Hipertensi. M. B., 2015. Asupan Makan DASH-
[Online] Available at: Like Diet untuk Mencegah Risiko
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/info Hipertensi pada Wanita Prediabetes.
graphic-p2ptm/hipertensi-penyakit- Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol.11
jantung-dan-pembuluh No.3, pp. 115-125.
darah/page/22/batasi-asupan
natrium-bagi-pengidap-hipertensi
[Accessed Rabu, 11 April 2018].
KEMENKES, 2018. Pengendalian Faktor
Risiko Hipertensi 1 : Makan Gizi

Anda mungkin juga menyukai