SALAD BUAH DAN URAP DAUN KENIKIR PADA IBU RUMAH TANGGA DI
DUSUN REJOWINANGUN, DESA KALONGAN, KECAMATAN UNGARAN
TIMUR
Abstrak
Pendahuluan: Prevalensi hipertensi diperkirakan akan terus meningkat dan diprediksi akan
mencapai angka 31,7% pada tahun 2025 di Indonesia. Di Dusun Rejowinangun, penyakit
hipertensi masuk ke dalam tiga besar penyakit dan didominasi oleh kelompok usia 45-60 dan
>60 tahun. Sering disebut sebagai silent killer, peningkatan tekanan darah apabila
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada organ lainnya
seperti ginjal, jantung, dan otak sehingga akan timbul komplikasi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi salah satunya dengan perubahan gaya
hidup terutama dalam pola konsumsi yaitu melalui DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension).
Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode telaah pustaka dari literatur yang terkait
dengan topik penulisan. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan melalui Focus Group
Discussion (FGD) yang dilakukan pada ibu rumah tangga usia 30 tahun sampai ± 60 tahun
dengan penyakit hipertensi atau berisiko hipertensi di Dusun Rejowinangun. Penentuan
sampel dilakukan menggunakan teknik accidental sampling.
Hasil: Sebagian besar masyarakat di Dusun Rejowinangun yang berisiko atau mempunyai
penyakit hipertensi belum mengerti terkait diet untuk mecegah hipertensi. Untuk itu, dengan
adanya pengenalan terhadap Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) maka dapat
menjadi bekal dan diterapkan masyarakat secara berkelanjutan.
Pembahasan: Pola DASH ini meliputi konsumsi tinggi buah-buahan, sayuran, produk susu
rendah lemak, rendah asupan lemak dan rendah lemak jenuh, kolesterol, serealia utuh (whole
grain), ikan, unggas, dan kacang-kacangan, mengurangi daging merah, gula, serta minuman
manis.
Kata kunci: DASH, Hipertensi, Pencegahan
DASH DIET INTRODUCTION TO PREVENT HYPERTENSION AND HEALTHY
MENU FRUIT SALAD AND URAP KENIKIR LEAVES IN HOUSEWIFE IN DUSUN
REJOWINANGUN, KALONGAN VILLAGE, DISTRICT OF EAST UNGARAN
Abstract
dilaporkan pada kelompok usia 45-60 dan Gejala penyakit hipertensi dapat bervariasi
>60 tahun. Jumlah penduduk yang pada masing-masing individu dan bahkan
dilaporkan sakit karena hipertensi berkisar hampir sama dengan gejala penyakit
antara 3-10 pasien setap bulannya. lainnya. Oleh karena itu, penyakit
Hipertensi atau yang sering dikenal dengan hipertensi sering dikenal dengan istilah
tekanan darah tinggi adalah kondisi silent killer. Gejala yang umumnya
dirasakan oleh pasien hipertensi adalah 2014). Modifikasi tersebut tentunya harus
sakit kepala atau rasa berat di bagian sesuai dengan pedoman umum gizi
tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, seimbang dan dapat diwujudkan salah
mudah lelah, penglihatan kabur, telinga satunya melalui diet DASH (Dietary
berdenging, dan mimisan (Pusat Data dan Approach to Stop Hypertension).
Informasi Kementerian Kesehatan RI,
Menu pencegah hipertensi yang dipilih
2014). Kondisi peningkatan tekanan darah
untuk intervensi adalah salad buah dan
tersebut apabila berlangsung dalam jangka
urap daun kenikir. Penurunan berat badan
waktu lama dapat menimbulkan kerusakan
dan mengganti makanan tidak sehat
pada organ lainnya seperti ginjal, jantung,
dengan memperbanyak asupan sayuran
dan otak sehingga akan timbul komplikasi.
dan buah-buahan dapat memberikan
Pengobatan hipertensi dapat dilakukan manfaat yang lebih selain penurunan
dengan dua cara yaitu farmakologis dan tekanan darah, seperti menghindari
non farmakologis. Cara farmakologis diabetes dan dislipidemia (PERKI, 2015).
dapat dilakukan dengan konsumsi obat- Pengendalian faktor risiko hipertensi salah
obatan yang dapat membantu menurunkan satunya adalah dengan makanan dengan
serta menstabilkan tekanan darah, namun gizi seimbang, dianjurkan untuk makan
pengobatan tersebut juga dapat buah dan sayur lima porsi per-hari, karena
menimbulkan beberapa efek samping kandungan kalium pada buah dapat
lainnya (Afrila, Dewi, & Erwin, 2015). menurunkan tekanan darah, kalium klorida
Oleh karena itu, alternatif lain yang dapat 60-100 mmol/hari akan menurunkan
dilakukan adalah dengan cara non tekanan darah sistolik (TDS) 4,4 mmHg
farmakologis seperti perubahan gaya dan tekanan darah diastolik (TDD) 2,5
hidup. mmHg (KEMENKES, 2018).
maka diharapkan dapat menjadi bekal bagi Kumala, M., 2014. Peran Diet dalam
Pencegahan dan Terapi Hipertensi.
ibu rumah tangga untuk selanjutnya dapat
Damianus Journal of Medicine Vol.
diterapkan secara perlahan dan 13 No.1, pp. 50-61.
berkelanjutan di dalam kehidupan sehari- Mackraj I., G. T. d. R. S., 2008. The
hari. Antihypertensive Effects of
Quercetin in a Salt-sensitive Model
of Hypertension. Journal Cardiovasc
Pharmacol, 51(3), pp. 239-245.
DAFTAR PUSTAKA
Afrila, N., Dewi, A. P. & Erwin, 2015. National Heart, Lung, and Blood Institute,
Efektifitas Kombinasi Terapi Slow 2006. Your Guide to Lowering Your
Stroke Back Massage dan Akupresur Blood Pressure with DASH.
terhadap Penurunan Tekanan Darah Bethesda: NIH Publication.
pada Penderita Hipertensi. Jurnal Perhimpunan Dokter Spesialis
Online Mahasiswa Vol. 2 No. 2, pp. Kardiovaskular Indonesia, 2015.
1299-1307. Pedoman Tatalaksana Hipertensi
Amalia L., A. K. S. F. a. I. R., 2012. pada Penyakit Kardiovaskular.
Antihypertensive Potensy of Wild Jakarta: PP PERKI.
Cosmos (Cosmos caudatus Kunth, PERKI, 2015. Pedoman Tatalaksana
Asteraceae) Leaf Extract. Journal of Hipertensi pada Penyakit
Pharmacology and Toxicology, Kardiovaskular. In: Pertama ed.
Volume 7. Jakarta: Perhimpunan Dokter
Bunawan H., B. S. B. S. A. N. a. N. N., Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
2014. Cosmos Caudatus Kunth : A Pusat Data dan Informasi Kementerian
Traditional Medicinal Herb. Global Kesehatan RI, 2014. Infodatin
Journal of Pharmacology, 8(3), pp. Hipertensi, Jakarta: Kementerian
420-426. Kesehatan RI.
KEMENKES, 2018. Batasi Asupan Rahadiyanti, A., Setianto, B. Y. & Purba,
Natrium Bagi Pengidap Hipertensi. M. B., 2015. Asupan Makan DASH-
[Online] Available at: Like Diet untuk Mencegah Risiko
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/info Hipertensi pada Wanita Prediabetes.
graphic-p2ptm/hipertensi-penyakit- Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol.11
jantung-dan-pembuluh No.3, pp. 115-125.
darah/page/22/batasi-asupan
natrium-bagi-pengidap-hipertensi
[Accessed Rabu, 11 April 2018].
KEMENKES, 2018. Pengendalian Faktor
Risiko Hipertensi 1 : Makan Gizi