Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HIJRIAH

NIM : A24117015
KELAS :C
MK : PENDAHULUAN FISIKA INTI

AKSELERATOR COCKROFT WALTON

A. Pengertian Akselerator Cockroft Walton


Akselerator Cockcroft-Walton merupakan suatu alat penyearah tegangan dari
arus bolak-balik menjadi tegangan arus searah, dengan berbagai tegangan yaitu 1, 2,
3,....n kali tegangan puncak dari arus bolak-balik yang masuk. Akan tetapi juga telah
disebutkan dalam banyak pustaka, bahwa untuk n yang besar ternyata tidak dapat
dihasilkan benar-benar n kali, melainkan lebih kecil. Akselarator ini dibuat oleh fisikawan
Inggris dan Irlandia John Douglas Cockcroft dan Ernest Thomas Sinton Walton, yang
pada tahun 1932 menggunakan desain sirkuit ini untuk menyalakan akselerator partikel
mereka, melakukan disintegrasi nuklir buatan pertama dalam sejarah.

Gambar 2.1. Akselerator Cockcroft-Walton


Pengganda tegangan Cockcroft-Walton ini adalah bagian dari akselerator partikel
awal yang bertanggung jawab untuk pengembangan bom atom. Dibangun pada tahun
1937 oleh Philips dari Eindhoven sekarang berada di National Science Museum di
London, Inggris
Gambar 2.2. Akselerator Cockcroft-Walton Buatan Philips
Akselarator Cockcroft-Walton juga sering disebut pengganda tegangan yang
merupakan sebuah sirkuit elektronik yang mengubah daya listrik AC bertegangan rendah
menjadi tegangan DC yang lebih tinggi dengan menggunakan kondensator dan diode
yang dirangkai menjadi jaringan tertentu. Pengganda tegangan dapat digunakan sebagai
panjar tegangan dari beberapa milivolt hingga jutaan volt seperti untuk kepentingan
penelitian fisika energi tinggi dan pengetesan keamanan terhadap petir.
Akselerator Cockcroft-Walton terdiri dari jaringan pengali tegangan kapasitor dan
dioda untuk menghasilkan tegangan tinggi. Tidak seperti transformer, metode ini
menghilangkan kebutuhan inti berat dan sebagian besar insulasi / pot yang dibutuhkan.
Dengan hanya menggunakan kapasitor dan dioda, pengganda voltase ini dapat
meningkatkan voltase yang relatif rendah ke nilai yang sangat tinggi, sementara pada saat
yang sama jauh lebih ringan dan lebih murah daripada transformer. Keuntungan terbesar
dari rangkaian tersebut adalah bahwa tegangan di setiap tahap kaskade sama dengan dua
kali tegangan masukan puncak dalam penyearah gelombang setengah. Dalam penyearah
gelombang penuh tiga kali tegangan masukan. Ini memiliki keuntungan dari komponen
biaya yang relatif rendah dan mudah untuk diisolasi. Kita juga dapat memanfaatkan
output dari tahap manapun, seperti pada transformator multitapped.

B. Prototipe Akselerator Cockcroft-Walton


Dalam prakteknya, akselerator CW memiliki sejumlah kekurangan. Seiring
bertambahnya jumlah tahap, tegangan pada tahap yang lebih tinggi mulai "melorot",
terutama karena impedansi listrik kapasitor pada tahap yang lebih rendah. Dan, ketika
memasok arus keluaran, riak tegangan meningkat dengan cepat seiring bertambahnya
jumlah tahap. Untuk alasan ini, pengganda CW dengan sejumlah besar tahap digunakan
hanya jika arus keluaran yang relatif rendah diperlukan. Efek ini dapat dikompensasikan
sebagian dengan meningkatkan kapasitansi pada tahap yang lebih rendah, dengan
meningkatkan frekuensi daya masukan dan dengan menggunakan sumber daya AC
dengan bentuk gelombang persegi atau segitiga. Dengan mengemudikan CW dari sumber
frekuensi tinggi, seperti inverter , atau kombinasi dari inverter dan transformator HV,
keseluruhan ukuran fisik dan berat CW power supply dapat dikurangi secara substansial.
Pengganda CW biasanya digunakan untuk mengembangkan voltase yang lebih
tinggi untuk aplikasi arus rendah, seperti tegangan bias yang berkisar dari puluhan atau
ratusan volt sampai jutaan volt untuk percobaan fisika berenergi tinggi atau pengujian
keselamatan petir . Pengganda CW juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih
tinggi, sistem laser , suplai daya tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD,
amplifier gelombang perjalanan, pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara,
akselerator partikel, salinan Mesin, instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat televisi dan
tabung sinar katoda, senjata sarat bunyi, zappers bug dan banyak aplikasi lain yang
menggunakan DC tegangan tinggi.
C. Cara Kerja Akselerator Cockcroft-Walton

Untuk mempelajari langkah-langkah kerja yang paling awal dan seterusnya,dapat


digambarkan dengan cara yang termudah dengan meninjau saat- saat mencapai tegangan
puncak ,Vp : yaitu pada saat keadaan jenuh dalam kondensator dan terjadi keseimbangan
tegangan pasif telah sama besar kondensator C1 terisi jenuh mencapai juga Vp, yaitu
tegangan pasif. Kedua tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan arah,
sehingga terjadi tengan seimbang. Sedangkan jalan zigzag ke atas tak ada yang
menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena tegangan
kedua sisinya sama. Pengisian terjadi karena ada beda tegangan.
Pada langkah kerja ke dua pada sistem Cockcroft – Walton, pada gulungan
sekunder transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak, Vp ; dan
kondensator C2 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. tegangan aktif yang
mendorong berasal dari sisi sekunder transformator keatas, ditambahkan dengan C1.
Jumlah tegangan aktif yang terjadi 2Vp. Kedua tegangan aktif dan pasif, sama besar
tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag
keatas tak ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi,
karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda
tegangan.
Pada langkah kerja ketiga pada sistem Cockworf-Walton,pada gulungan sekunder
trnasformastor mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak, Vp ;dan kondensator
C3 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan aktif yang mendorong
berasal dari sisi sekunder transformator ke bawah, ditambah dengan C2. Jumlah
tegangan aktif yang terjadi 3Vp.Kedua tegangan aktif dan pasif, sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan Zigzag ke atas
tak ada yang menghambat.Kondensator –kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi jika ada beda tegangan.
Pada langkah kerja ke empat pada sistem Cockcroft Walton, pada gulungan
sekunder tansformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak Vp ; dan
kondensator C4 terisi jenuh mencapai 2Vp, yiatu tegangan pasif.Tegangan aktif yang
mendorong berasal dari sisi sekunder transformator ketas, ditambah dengan C1+C3.
Jumlah tegangan aktif yang terjadi 4Vp, Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar
tetapi berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag
keatas tak ada yang menghambat . Kondensator – kondensator yang lain tidak dapat diisi,
karena tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya terjadi jika ada beda tegangan.
Langkah ke lima pada sistem Cockcorf Walton ,pada gulungan sekunder
transformator mengarah kebawah dan mencapai tegangan puncak, Vp dan kondensator
C5 terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif. Tegangan aktif yang mendorong
berasal dari sisi sekunder transformator ke bawah, ditambah dengan C2+C4. Jumlah
tegangan aktif yang terjadi 5Vp. Kedua tegangan aktif dan pasif sama besar tetapi
berlawanan arah, sehingga tegangan seimbang terjadi.Sedangkan jalan zigzag keatas tak
ada yang menghambat. Kondensator-kondensator yang lain tidak dapat diisi, karena
tegangan kedua sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi jika ada beda tegangan.
Langkah kerja ke enam pada sistem cockcroft Walton pada gulungan sekunder
transformator mengarah keatas dan mencapai tegangan puncak Vp dan kondensator C5
terisi jenuh mencapai 2Vp, yaitu tegangan pasif .Tegangan aktif yang mendorong berasal
dari sisi sekunder transfomator keatas ditambah dengan C1+C3+C5.Jumlah tegangan
aktif yang terjadi 6Vp.Kedua tegangna aktif dan pasif, sama besar tetapi berlawanan
arah. Sehingga tegangan seimbang terjadi. Sedangkan jalan zigzag keatas tak ada yang
menghambat.Kondesator-kondensator yang lain tidak dapat diisi karena tegangan kedua
sisinya sama. Pengisian hanya dapat terjadi, jika ada beda tegangan.
D. Memformulasikan Energi Partikel Akselerator Cockcroft-Walton
Apabila suatu partikel bermuatan berada dalam medan elektromagnet
makapartikel akan berinteraksi dengan medan elektromagnet sehingga partikel
mempunyai gaya bekerja padanya yang diberikan oleh hukum Lorentz secara relativistik
𝐹 = 𝑞 (𝐸 + 𝑣 𝑥 𝐵) (1)
F gaya Lorentz, q muatan partikel, v kecepatan partikel, c kecepatan cahaya,
Emedan listrik, dan B medan magnet. Kedua komponen gaya ini banyakdigunakan
dalam akselerator. Gaya dikarenakan medan listrik F = qE digunakanuntuk mempercepat
partikel sedangkan gaya dikarenakan medan magnet F = v ×B digunakan untuk
pembelokan atau pemfokusan partikel. Pada akseleratorenergi rendah gaya listrik juga
dapat digunakan untuk pembelokan ataupemfokusan partikel.
Jika gaya Lorentz diintegrasikan terhadap waktu interaksi partikel dengan
medan elektromagnetik maka akan diperoleh perubahan momentum partikel :

∆𝑝 = ∫ 𝐹𝑑𝑡 (2)

Sebaliknya jika gaya Lorentz diintegrasikan terhadap panjang lintasan maka


diperoleh perubahan energy kinetic partikel

∆𝐸𝑘 = ∫ 𝐹𝑑𝑠 (3)

Jika persamaan (2) dan (3) dibandingkan dengan mengingat 𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡, 𝛽 = 𝑣/𝑐
maka relasi difrensial momentum dan energy kinetik
𝑐 = 𝛽 𝑑𝑝 = ∆𝐸𝑘 (4)
Jika gaya Lorentz pada persamaan (1) dimasukkan kepersamaan (3) dan
mengganti𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡 makadiperoleh

∆𝐸𝑘 = 𝑞 ∫ 𝐸𝑑𝑠 + 𝑞 ∫(𝑣 𝑥 𝐵)𝑣 𝑑𝑡 (5)

Dari persamaan (5) terlihat jelas bahwa energi kinetic partikel akan membesar
jika medan listrik membesar dan percepatan terjadi pada arah medan listrik. Percepatan
ini tidak tergantung pada kecepatan awal partikel, pada kecepatan awal nol pun terjadi
percepatan. Gaya Lorentz pada komponen kedua persamaan (5) tergantung kecepatan
partikel. Arah gaya ini tegak lurus arah rambat partikel dan medan magnet. Dari
persamaan (5) besarnya energy kinetic tidak tergantung pada medan magnet karena
perkalian saklar (𝑣 𝑥 𝐵)𝑣 = 0. Jadi keberadaan medan magnet hanya menyebabkan
pembelokan arah gerak partikel.
Untuk partikel dengan massa diam m yang bergerak dengan laju momentum p
secara relavistik (𝑣 ≈ 𝑐), 𝑝 = 𝛾 𝑚𝑣 maka gaya pemercepat partikel sama dengan gaya
listrik yang diberikanoleh
𝑑𝑝 𝑑𝛾 𝑚𝑣
𝐹= = = 𝑞𝐸, 𝛾 = (1 − 𝛽 2 ) (6)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Selama pemercepatan, kecepatan dan factor relavistik 𝛾 keduanya merupakan
fungsi waktu, sehingga
𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 + 𝑚𝑣𝑑𝛾/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑝 𝑑 𝛽
= ( )((1 − 𝛽 2 )(𝑑𝛽)/𝑑𝑡 = 𝛾 3 ( ) 𝑑𝑣/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝛽 𝑐
Dan persamaan gerak menjadi
𝑑𝑝 𝑑𝑣 𝛽
F= = 𝑚[𝛾 𝑑𝑡 + 𝑣𝛾 3 ( 𝑐 𝑑𝑣/𝑑𝑡
𝑑𝑡

Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan,

𝑑𝛾 2
𝛽 𝑑𝑣 𝑚𝛾 3 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 [1+ 𝛾 ( ) 𝑣 = (7)
𝑑𝑡 𝑐 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑣
Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan, = 0, sehingga
𝑑𝑡

𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 (8)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada mekanika relativistic energi total partikel 𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸0 maka energi kinetic
electron dapat diperoleh dari rumus relativistic 𝐸𝑘 = (𝛾 − 1)𝑚𝑐 2 .
Medan E yang digunakan untuk mempercepat partikel dibangkitkan secara
elektrostatis atau secara elektrodinamis.

E. Pengaplikasian Akselerator Cockcroft-Walton


Cockcroft dan Walton menggunakan rangkaian pengali tegangan ini untuk
sebagian besar penelitian mereka, yang pada tahun 1951 memenangkan Hadiah Nobel
Fisika untuk "Transmutasi inti atom dengan partikel atom yang dipercepat secara
artifisial". Kurang dikenal adalah kenyataan bahwa rangkaian itu ditemukan jauh lebih
awal, pada tahun 1919, oleh Heinrich Greinacher , seorang fisikawan Swiss. Untuk
alasan ini, kaskade doubler ini terkadang juga disebut sebagai pengganda Greinacher.
Sirkuit Cockcroft-Walton masih digunakan dalam akselerator partikel. Pengganda CW
juga ditemukan, dengan jumlah tahap yang lebih tinggi, sistem laser , suplai daya
tegangan tinggi, sistem sinar-X , lampu latar LCD, amplifier gelombang perjalanan,
pompa ion , sistem elektrostatik, ionisator udara, akselerator partikel, salinan Mesin,
instrumentasi ilmiah, osiloskop, pesawat televisi dan tabung sinar katoda, senjata sarat
bunyi, zappers bug, oven microwave dan mesin fotocopy.

Anda mungkin juga menyukai