NIM : A24117015
KELAS :C
MK : PENDAHULUAN FISIKA INTI
∆𝑝 = ∫ 𝐹𝑑𝑡 (2)
Jika persamaan (2) dan (3) dibandingkan dengan mengingat 𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡, 𝛽 = 𝑣/𝑐
maka relasi difrensial momentum dan energy kinetik
𝑐 = 𝛽 𝑑𝑝 = ∆𝐸𝑘 (4)
Jika gaya Lorentz pada persamaan (1) dimasukkan kepersamaan (3) dan
mengganti𝑑𝑠 = 𝑣𝑑𝑡 makadiperoleh
Dari persamaan (5) terlihat jelas bahwa energi kinetic partikel akan membesar
jika medan listrik membesar dan percepatan terjadi pada arah medan listrik. Percepatan
ini tidak tergantung pada kecepatan awal partikel, pada kecepatan awal nol pun terjadi
percepatan. Gaya Lorentz pada komponen kedua persamaan (5) tergantung kecepatan
partikel. Arah gaya ini tegak lurus arah rambat partikel dan medan magnet. Dari
persamaan (5) besarnya energy kinetic tidak tergantung pada medan magnet karena
perkalian saklar (𝑣 𝑥 𝐵)𝑣 = 0. Jadi keberadaan medan magnet hanya menyebabkan
pembelokan arah gerak partikel.
Untuk partikel dengan massa diam m yang bergerak dengan laju momentum p
secara relavistik (𝑣 ≈ 𝑐), 𝑝 = 𝛾 𝑚𝑣 maka gaya pemercepat partikel sama dengan gaya
listrik yang diberikanoleh
𝑑𝑝 𝑑𝛾 𝑚𝑣
𝐹= = = 𝑞𝐸, 𝛾 = (1 − 𝛽 2 ) (6)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Selama pemercepatan, kecepatan dan factor relavistik 𝛾 keduanya merupakan
fungsi waktu, sehingga
𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 + 𝑚𝑣𝑑𝛾/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑝 𝑑 𝛽
= ( )((1 − 𝛽 2 )(𝑑𝛽)/𝑑𝑡 = 𝛾 3 ( ) 𝑑𝑣/𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝛽 𝑐
Dan persamaan gerak menjadi
𝑑𝑝 𝑑𝑣 𝛽
F= = 𝑚[𝛾 𝑑𝑡 + 𝑣𝛾 3 ( 𝑐 𝑑𝑣/𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝑑𝛾 2
𝛽 𝑑𝑣 𝑚𝛾 3 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 [1+ 𝛾 ( ) 𝑣 = (7)
𝑑𝑡 𝑐 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑣
Sedang untuk gaya yang tegak lurus kecepatan, = 0, sehingga
𝑑𝑡
𝑑𝑝 𝑑𝑣
= 𝑚𝛾 (8)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada mekanika relativistic energi total partikel 𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸0 maka energi kinetic
electron dapat diperoleh dari rumus relativistic 𝐸𝑘 = (𝛾 − 1)𝑚𝑐 2 .
Medan E yang digunakan untuk mempercepat partikel dibangkitkan secara
elektrostatis atau secara elektrodinamis.