Makalah Ubi Jalar
Makalah Ubi Jalar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi para pekebun, daun ubi jalar hampir tak ada harganya. Mereka hanya menjual
umbi Ipomoea batatas ketika panen. Namun, bagi penderita diabetes daun ubi jalar justru
sangat berharga. Daun tanaman itu mampu menurunkan kadar gula darah. Itulah hasil
riset Wahyu Widyaningsih, Apt. M.Si, beserta mahasiswanya, dari Fakultas Farmasi,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Pankreas memproduksi hormone insulin untuk mengatur metabolisme karbohidrat,
menyerap glukosa darah, lalu menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot sebagai
sumber energi. Namun, pada penderita diabetes mellitus terjadi penurunan sekresi insulin,
penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya.
Kekurangan insulin menyebabkan daya tahan tubuh manurun karena pembentukan zat
antibodi terhambat, sehingga mudah timbul infeksi serta susahnya penyembuhan infeksi
pada penderita diabetes. Oleh karena itu penderita diabetes mellitus, memerlukan insulin
dari luar tubuhnya. Celakanya harga insulin di pasaran tergolong mahal, mencapai
Rp.150.000 per 3 ml. Sebagai alternatif pengobatan yang murah dan alami, daun ubi jalar
bekerja seperti insulin, yakni menurunkan kadar glukosa darah.
Menurut Wahyu Suprapto, herbalis di Malang, Jawa Timur, konsumsi daun ubi jalar
dapat mempercepat proses penyembuhan diabetes. Penderita dapat merebus 50 gram
basah daun ubijalar dalam dua gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Atau
dengan mengolah daun ubi jalar menjadi sayur. Saat ini penderita diabetes mellitus kian
meningkat. Pada tahun 2000 tercatat 175 juta jiwa penduduk dunia menderita diabetes,
meningkat menjadi 197 juta jiwa pada tahun 2003.
Angka kematian akibat diabetes mencapai 3,2 juta orang. Badan Kesehatan Dunia
memprediksi penderita diabetes menjadi 366 juta pada tahun 2030. Masyarakat memang
sudah lama mengenal daun ubi jalar sebagai obat tradisional untuk mengatasi bisul,
penurun panas, maupun luka bakar. Namun, jarang herbalis yang meresepkan daun ubi
jalar kepada pasien diabetes. Herbalis di Depok, Jawa Barat, Bruri Mahendra,
1
menggunakan daun ubi jalar untuk mengobati luka. Kini daun tanaman asal Tanjung
Yukatan, Meksiko, itu terbukti berkhasiat sebagai antidiabetes mellitus.
Dari penjelasan di atas, maka penulis dapat menarik sebuah judul yaitu “Tumbuhan
UBI JALAR” dibahas lebih lanjut dalam paper ini.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas tentang “ Tumbuhan UBI
JALAR ” maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
2
BAB II
isi
3
A,vitamin C,asam folat,zat besi,tembaga,kalsium,dan serat.(Di negara Amerika
Serikat,ubi jalar merah digolongkan sebagai sayuran).
Dibanding ubi jalar putih,kandungan vitamin A ubi jalar merah 130 kali lipat dari
ubi jalar putih.Jika ubi jalar merah dimakan bersama dengan kulitnya,100 g ubi jalar
merah memenuhi 5 kali anjuran kecukupan vitamin A.
Penelitian Muhilal bersama timnya,dari Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan
RI,membuktikan kemampuan ubi jalar merah menyembuhkan penyakit akibat
kekurangan vitamin A di Kabupaten Jayawijaya,Irian Jaya.Meski biasa makan ubi jalar
sebagai makanan pokok,tapi karena yang dikonsumsi dari jenis ubi jalar putih,jumlah
penduduk kekurangan vitamin A mencapai 0,5% dari jumlah populasi
masyarakat.Setelah penduduk mengganti tanaman ubi jalar dengan yang merah,maka
penyakit akibat kekurangan vitamin A menghilang.Kekurangan Vitamin A
mengakibatkan anemia,kemerosotan kekebalan tubuh,mundurnya kecerdasan,gangguan
reproduksi,rabun senja,bahkan kebutaan.
4
karbohidrat, juga kaya vitamin dan mineral. Begitu baiknya Ubi jalar hingga Nutrition Action
Health Letter menggolongkannya sebagai sayuran nomor satu tersehat.
Menurut geneticist dan pengembang ubi jalar di USDA Agricultural Research Service’s
Vegetable Laboratory di Charleston, South Carolina, Ubi jalar mengandung protein
berkualitas tinggi sama seperti yang terdapat dalam telur. Kaca akan nutrient termasuk
karotenoid kadar tinggi (terutama beta karoten), Copper, vitamin C dan E, dan Serat. Ubijalar
juga mempunyai ukuran glycemic index yang lebih rendah dibandingkan dengan kentang
sehingga sangat baik untuk orang-orang yang sensitive dengan karbohidrat dan diabetik. Ubi
jalar juga merupakan makanan yang lebih lengkap dibading dengan nasi sehingga bisa
digunakan sebagai pengganti nasi.
Ubi jalar yang kaya akan Beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan , membasmi
zat-zat kimia penyebab kanker yang dapat merusak jaringan mata, dan membantu mencegah
macular degeneration dan katarak. Beta karoten yang ada pada Ubi jalar juga dapat
mengabsorp sinar-sinar matahari yang berbahaya dan melindungi kulit dari kekeringan ,
mencegah kulit bersisik dan bintik penuaan. Beta karoten sesudah dicerna menjadi vitamin A
salah satu nutrient yang meningkatkan kolagen, yang sangat penting untuk kulit tetap kenyal,
sehingga mendapatkan kulit kita halus, segar dan mulus seperti kulit bayi.
Manfaat lain ubi jalar merah adalah mengendalikan produksi hormon melatonin yang
menghasilkan kelenjar pineal di dalam otak. Melatonin merupakan antioksidan andal yang
menjaga kesehatan sel dan sistem saraf otak, sekaligus mereparasinya jika ada kerusakan.
Kurang asupan vitamin A menghambat produksi melatonin dan menurunkan fungsi saraf otak
sehingga muncul gangguan tidur dan berkurangnya daya ingat. Keterbatasan produksi
melatonin berbuntut menurunkan produksi hormon endokrin, sehingga sistem kekebalan
tubuh merosot. Kondisi ini memudahkan terjadinya infeksi dan mempercepat laju penuaan.
Ubi jalar merah yang melimpah vitamin A dan E dapat mengoptimumkan produksi hormon
melatonin. Dengan rajin makan ubi jalar merah, ketajaman daya ingat dan kesegaran kulit
serta organ tetap terjaga.
Kandungan serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang bekerja serupa busa spon.
Serat menyerap kelebihan lemak/ kolesterol darah, sehingga kadar lemak/ kolesterol dalam
darah tetap aman terkendali. Serat alami oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar merah
ini sekarang menjadi komoditas bernilai dalam pemerkayaan produk pangan olahan, seperti
susu.
5
Selain mencegah sembelit, oligosakarida memudahkan buang angin. Hanya pada orang
yang sangat sensitif oligosakarida mengakibatkan kembung. Tak Layak Disepelekan Ubi
jalar merah merupakan umbi- umbian yang mengandung senyawa antioksidan paling
komplet.Selain vitamin A, C, dan E, ubi jalar merah juga berlimpah vitamin B6 (piridoksin)
yang berperan penting dalam menyokong kekebalan tubuh.
Di luar perkiraan banyak orang ubi jalar merah dengan kandungan vitamin B6-nya
mampu mengendalikan jerawat musiman yang muncul menjelang menstruasi. Agaknya
hampir semua zat gizi yang terkandung dalam ubi jalar merah mendukung kemampuannya
memerangi serangan jantung koroner. Kesimpulan sebuah hasil penelitian menyebutkan
kalium dalam ubi merah memangkas 40% resiko penderita hipertensi terserang stroke fatal.
Sementara tekanan darah yang berlebihan pun merosot 25 %.
6
BAB III
PENUTUP
Di Indonesia, penanganan ubi jalar jauh dari makna maksimal. Ubi jalar sebagian besar
kandungannya terdiri atas pati dan sedikit protein, serta lemak. Sewajarnya komuditas ubi
jalar dapat digunakan sebagai subtitusi bahan pangan, tapi tidak tertutup kemungkinan Ubi
jalar dapat diolah menjadi ragam produk lain yang memiliki nilai tambah yang jauh lebih
tinggi, seperti sebagai bahan baku dalam industri lem, fermentasi, tekstil, farmasi dan
kosmetik.
Berdasarkan uji proksimat yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesalahan pratikan
dalam beberapa tahapan prosedural yang menyebabkan penyimpangan nilai yang didapat dari
nilai literatur yang ada. Namun demikian, tetap dapat diketahui bahwa ubi jalar sebagian
besar kandungannya terdiri atas kadar air. Tingginya kandungan kadar air ini
mengindikasikan perlunya proses penanganan pasca panen yang baik. Karena kadar air selain
menentukan kesegaran komuditas juga dapat berpengaruh buruk, yakni dapat menjadi media
tumbuhnya mikroorganisme yang dapat merusak komuditas, seperti ubi jalar. Penanganan
pascapanen komuditas seperti ubi jalar ini pada umumnya melalui proses pengeringan, tapi
perlu diperhatikan pengeringan dilakukan pada suhu serendah mungkin guna menghindari
terikutnya kandungan lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
Rukmana, Rahmat. (1997). Ubi jalar: budi daya dan pascapanen. Yogyakarta: Kanisius
Simonwidjanarko.2008.simonbwidjanarko.files.wordpress.com/2008/06/ubijalar-22.pdf
Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: UGM Press.
http://www.google.com