Anda di halaman 1dari 7

1.

Aspek-Aspek Proaktivitas
Steven Covey berpendapat proaktivitas memiliki tiga aspek, yaitu : Kebebasan memilih
respon, Kemampuan mengambil inisiatif, dan Kemampuan untuk bertanggung jawab..
1) Kebebasan memilih respon
Steven Covey menggambarkan sebuah peta diri dalam mengembangkan proaktivitas.
Gambar model proaktivitas sebagai berikut

FREEDOM
STIMULUS TO RESPON
CHOOSE

Kesadaran diri Imjanasi Hati nurani Kehendak bebas

Proaktivitas mengandung kebebasan seseorang untuk memilih respon. Pada kebebasan


memilih, terkandung unsur-unsur sebagai berikut :
a) Kesadaran diri (Self-Awareness)
Kesadaran diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan menilai diri
sendiri. Kesadaran diri tidak hanya mempengaruhi sikap individu melainkan mempengaruhi
cara pandang atau pola pikir terhadap sesuatu diluar diri individu. Individu memikirkan
dahulu apa yang terjadi pada saat mengahadapi suatu peristiwa. Merenungkan permasalahan
yang sedang di hadapi. Kemudian berpikir secara realistis.Kesadaran diri dalam penelitian
adalah kemampuan peserta didik dalam melihat, memikirkan, merenungkan dan
mengevaluasi perilaku diri sendiri dalam menghadapi permasalahan
b) Imajinasi (Imagination)
Imajianasi yaitu kemampuan untuk membayangkan sesuatu melampaui realitas empiris yang
memungkinkan individu untuk menciptakan sesuatu dalam pikiran yang tidak dibatasi oleh
dunia nyata. Sebelum merespon permasalahan yang dihadapi, individu membayangkan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan dapat merupakan sesuatu yang
baik ataupun yang buruk. Daya imajinasi memberikan peluang untuk membayangkan masa
depan, akan menjadi apa nanti. Imajinasi menjadi salah satu cara untuk mempertimbangkan
keputusan yang akan diambil. Imajinasi dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik
dalam membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi kepada diri sendiri
dalam merespon permasalahan.
c) Kata Hati (Conscience)
Kata Hati adalah kesadaran batin yang mendalam tentang benarsalah, baik-buruk sebagai
prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga dapat menyelaraskan pikiran perasaan dan
tindakannya. Kata hati adalah “suara batin” yang akan memberitahu individu untuk
membedakan yang benar dan salah. Kata hati dalam penelitian adalah kemampuan peserta
didik untuk menyertakan nilai-nilai yang berlaku sebelum merespon permasalahan.
d) Kehendak Bebas (Independent Will)
Kehendak bebas adalah kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas
dari segala pengaruh lain. Individu, memiliki kebebasan untuk memilih apa yang akan
dilakukan. Kebebasan dilakukan dengan kesadaran diri dan setelah melalui proses berpikir.
Kehendak bebas dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik dalam memilih respon
setelah melalui proses berpikir.
2) Kemampuan mengambil inisiatif
Menurut Stephen Covey sifat dasar manusia adalah bertindak, dan bukan menjadi sasaran
tindakan. Kemampuan mengambil inisiatif memungkinkan seorang individu untuk memilih
jawaban terhadap suatu keadaan bahkan memberi kekuatan untuk menciptakan keadaan
tertentu. Individu yang memiliki proaktivitas merupakan solusi bagi sebuah masalah karena
mempunyai inisiatif untuk mengerjakan apa saja yang diperlukan dan konsisten pada prinsip-
prinsip yang benar untuk menyelesaikan masalah. Inisiatif perlu dimiliki oleh individu agar
individu tidak selalu menunggu perubahan yang datang menghampiri, namun individu yang
harus membuat perubahan terjadi pada dirinya.
Pada kemampuan mengambil inisiatif terdapat dua indikator yaitu rasa ingin tahu dan
antisipasi,Rasa ingin tahu dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah perasaan tidak puas
dengan apa yang telah diketahui oleh kebanyakan orang sehingga individu terus terpacu
untuk menambah pengetahuan. Individu perlu memiliki pengetahuan yang lebih luas dari
lingkungan sekitarnya agar tidak menjadi sasaran tindakan. Misalnya, seorang peserta didik
tidak bisa mengerjakan tugas Matematika kemudian peserta didik bertanya kepada guru
matematika di luar jam pelajaran untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Rasa ingin tahu
membuat individu merasa tidak memiliki alasan untuk menyerah karena individu menyadari
banyak hal yang dapat dilakukan.
Antisipasi dalam kemampuan mengambil inisiatif adalah perbuatan mendahului tanpa
diminta oleh orang lain sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
resiko yang mungkin terjadi .Antisipasi dilakukan agar individu dapat terhindar dari situasi
buruk yang mungkin terjadi. Misalnya, seorang peserta didik belajar terlebih dahulu di rumah
tentang materi yang akan diajarkan keesokan harinya.
Kemampuan mengambil inisiatif dalam penelitian adalah kemampuan peserta didik untuk
mampu bertindak dan tidak menjadi sasaran tindakan dengan didasari dengan rasa ingin tahu
yang positif dan antisipasi
3) Kemampuan untuk bertanggung jawab
Pada bahasa inggris, tanggung jawab adalah responsibility yang berasal dari dua buah kata
“response-ability” atau dalam bahasa Indonesia adalah “kemampuan merespon”. Stephen
Covey mengartikan tanggung jawab sebagai kemampuan individu dalam merespon
sesuatu.Proaktivitas membuat individu tidak menyalahkan keadaan, kondisi atau
pengkondisian untuk setiap perilaku
Tanggung jawab menurut Elfiky adalah kemampuan untuk menghindari sikap menyalahkan,
mengkritik, dan membanding-bandingkan apa yang terjadi pada diri individu dengan orang
lain. Menurut Glasser tanggung jawab adalah kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan melakukannya dengan cara tidak mengurangi orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Individu berhak melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhannya, namun dengan tidak merugikan orang lain. Segala sesuatu yang menjadi
akibat dari perilaku individu, menjadi tanggung jawab diri sendiri. Pada kemampuan
bertanggung jawab terdiri dari dua indikator yaitu pengendalian situasi dan kesediaan
mengambil resiko.
Pengendalian situasi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran, perasaan dan tindakan
agar tidak bergantung kepada lingkungan.
Kemampuan bertanggung jawab dalam penelitian adalah kemampuan seseorang untuk
merespon segala sesuatu yang dihadapi tanpa menyalahkan orang lain karena dapat
mengendalikan situasi dan berani mengambil resiko
2.Perkembangan Proaktivitas
Menurut Stephen Covey proaktivitas merupakan bagian dari sifat manusia. Sikap
proaktif ada dalam setiap diri individu. Individu yang memutuskan akan menggunakan
proaktivitas atau tidak.
Perkembangan proaktivitas dipengaruhi oleh diri sendiri. Setiap hari individu memiliki
100 peluang untuk memilih menggunakan proaktivitas atau tidak. Setiap hari individu
menghadapi sebuah keadaan yang mengaharuskan individu untuk memilih. Proaktivitas
membantu individu untuk membuat pilihan-pilihan menurut nilai-nilai
Stephen Covey mengemukakan dalam proaktivitas terdapat dua fokus yang harus
diperhatikan, yaitu :
a) Lingkaran Pengaruh
Lingkaran pengaruh adalah hal-hal yang dapat dikerjakan dan dikontrol atau segala hal yang
dapat diperbuat oleh individu seperti, memfokuskan diri pada penyelesaian masalah,
mengakui kesalahan dan mempertanggungjawabkannya.
b) Lingkaran Kepedulian
Lingkaran Kepedulian adalah hal-hal yang tidak dapat dikontrol oleh individu, seperti
kelemahan orang lain, sikap orang lain, cuaca buruk, dan berbagai faktor yang disebabkan
dari luar diri individu.
Proaktivitas membuat individu memiliki lingkaran pengaruh yang lebih luas
dibandingkan lingkaran kepedulian.Fokus proaktivitas terdapat pada lingkaran pengaruh
sehingga individu mengerjakan hal-hal yang dapat diperbuat. Fokus pada lingkaran pengaruh
menghasilkan sesuatu yang positif baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai