Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TUGAS AKHIR

RESUME

Mata Kuliah Karakter dan Kepribadian Guru

“Disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Karakter dan Kepribadian Guru”

Dosen penempu : Drs. Nurhadi, M.Si

Disusun oleh

Nama : Ilham Muhammad Amin Rais

NIM : 19405241045

Jurusan : Pendidikan Geografi 19 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. Karakter dan Kepribadian Profesi Keguruan.
Tanggal 9 September 2019.

1. Etika dan Moral.


a. Guru adalah pendidik profesional.
Kepribadian guru adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Hal ini
dikarenakan kepribadian tersebut yang menentukan apakah ia menjadi pendidik
dan pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah menjadi perusak atau
penghancur bagi masa depan anak didiknya.
b. Tugas utama guru :
1) Mendidik, yaitu mentransfer nilai-nilai.
2) Mengajar, yaitu mentransfer materi pembelajaran.
3) Membimbing, melatih, dan mengarahkan.
4) Menilai dan mengevaluasi.

2. Pengertian Etika dan Moral


Etika merupakan suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat. Etika guru di Indonesia merupakan aturan guru dalam
bertindak. Etika tersebut ditujukan untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang
baik.
a. Ilmu tentang filsafat moral.
b. Ilmu tentang tata laku.
c. Ilmu yang mengkaji, menyelidiki, mana yang benar dan mana yang baik.

3. Perilaku Etika, meliputi :


a. Pertanggung jawaban (responsibility)
b. Pengabdian (dedication)
c. Kesetiaan (loyality)
d. Persamaan (equality)
e. Kepantasan (equity)

4. Fokus Perhatian Profesi Guru


a. Citra guru, yaitu tanggapan dan kesan
b. Perilaku guru dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)
c. Perilaku guru dalam bermasyarakat
d. Kompetensi guru, yaitu kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional.

5. Upaya Guru menunjukkan Citra yang Baik


a. Berusaha memenuhi peranannya dalam PBM.
b. Kemampuan menerapkan mengembangkan nilai-nilai positif.
c. Mampu menerapkan perannya dalam bermasyarakat.

6. Tugas dan Peran Guru


a. Pendidik
b. Pengajar
c. Pembimbing
d. Pelatih
e. Penasihat
f. Inovator
g. Model teladan dan bersikap
h. Pendorong kreativitas
i. Kulminator (titik puncak)
j. Peneliti, dll.

B. Karakter dan Pembentukan Karakter


Tanggal 16 September 2019

Pengertian karakter
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti. Karakter
merupakan tabiat, perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan.
2. Suyanto (2009)
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara.
3. Pritchard (1988)
Karakter adalah sesuatu yang berkaitan dengan kebiasaan hidup individu yang
bersofat menetap dan cenderung positif.
4. Kesimpulan :
Karakter adalah cara berpikir, bersikap, bertindak yang menjadi ciri khas
seseorang yang menjadi kebiasaan dan dirampilkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Karakter baik atau sehat

a. Afiliasi tinggi : mudah menerima orang lain, toleran, dan dapat diajak kerja sama.
b. Power tinggi : menguasai teman dalam arti positif, dapat dijadikan sebagai pemimpin,
dan mempunyai inisiatif.
c. Achiever : termotivasi untuk berprestasi dan egosentris.
d. Asserter : lugas, tegas, dan tak banyak bicara.
e. Adventer : menyukai hal-hal baru, petualangan.

Karakter tidak sehat :


a. Nakal.
b. Tidak teratur.
c. Provokator.
d. Pembangkang.
e. Penguasa.

Poin utama Pendidikan Karakter


a. Trustworthy, yaitu jujur, menepati janji, loyalitas tinggi, dan integritas pribadi.
b. Menghormati orang lain, yaitu mementingkan kepentingan umum, siap dengan
perbedaan, dan tak merasa paling benar.
c. Bertanggungjawab.
d. Adil.
e. Cinta dan perhatian.
f. Masyarakat yang baik.

1. Pembentukan Karaketer
Faktor-faktor yang memperngaruhi pembentukkan katakter: kebiasaan yang
dilakukan berulang-ulang :
a. Teaching = pembelajaran/perkuliahan
b. Modeling = keteladanan
c. Reinforcing = peraturan dan pengkondisian
d. Habituating = pembiasaan oleh setiap pribadi

2. 4 Cara Mengubah Akhlak yang Kurang Baik


a. Berguru, menjadi murid seorang guru yang dapat menunjukan kekurangan diri kita.
b. Minta bantuan teman yang tulus mau memberi tahu kekurangan kita.
c. Memanfaatkan kritik orang lain yang tidak senang pada diri kita.
d. Bergaul dengan orang-orang yang baik.

3. Proses Pembentukan Karakter


a. Dipaksa
b. Terpaksa
c. Terbiasa
C. Kepribadian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
Tanggal 23 September 2019

1. Kepribadian (personality) dan Profesionalisme Guru


Pengertian kepribadian:
a. Kepribadian adalah keseluruhan cara sesorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain.
b. Kepribadian adalah sikap ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas dan perilaku
seseorang yang terwujud dalam tindakan seseorang dalam menghadapi situasi
tertentu yang menjadi ciri khas pribadinya

2. Aspek-aspek Kepribadian
a. Karakter
b. Tempramen
c. Sikap
d. Stabilitas emosi
e. Sifat pribadi

3. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kepribadian


a. Sifat dasar
b. Kebiasaan
c. Cara bersikap
d. Cara berbicara
e. Karakter
f. Integritas

4. Sifat Dasar dibentuk :


a. Latar belakang kaluarga.
b. Pergaualn seseorang dapat dikenali dari tempat pergaulannya.
c. Lingkungan sekitar : rumah dan keluarga merupakan lingkungan tetap, sekolah,
kampus, tempat kerja merupakan lingkungkan fleksibel.
d. Pengasuhan : peran orangtua, pengasuh dari guru sangat penting.
e. Pencapaian : bila seseorang mampu mencapai semua jenis kualitas baik, maka ia
menjadi manusia unggul.

D. Pengertian Profesi, Profesi Keguruan dan Ciri-ciri Profesi Keguruan


Tanggal 30 September 2019
1. Pengertian Profesi

Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan
sepanjang hayat, memerlukan ilmu dan keterampilan, menggunakan hasil penelitian dan
aplikasi teori ke praktik, memerlukan pelatihan khusus, mempunyai persyaratan masuk,
mempunyai otonomi dalam ruang lingkup kerjanya, bertanggungjawab terhadap
keputusan yang diambil, mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, menggunaka
administrator, mempunyai organisasi yang dikelola anggota profesi, mempunyai kode
etik, memiliki kepercayaan publik yang tinggi, mempunyai status sosial yang tinggi, ada
kelompok elit untuk menilai keberhasilan.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunaan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang
tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu
dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pengertian Profesi Keguruan

Profesi menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan studi dan penguasaan
pengetahuan khusus yang mendalam. Profesi kependidikan dalam hal ini, guru
merupakan suatu profesi karena dua memiliki 6 ciri-ciri yang telah dibahas sebelumnya.
Jadi dapat kita simpulkan pengertian dari profesi kependidikan/keguruan adalah keahlian
khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi
mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan (guru) serta
menuntut keprofesian pada bidang tersebut.

Guru adalah sosok pendidikan yang sebenarnya. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun


2015 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah merealisasikan pengertian profesi


keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut :
a. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian/dedikasi kepada kepentingan anak
didik dalam perkembangannya menujua kesempurnaan manusiawi.
b. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang
dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
c. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan
persiapan jabatan yang relatif panjang.
d. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta
menambah pengetahuannya.
e. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus
memiliki kecakapan/keterampilan teknis.
f. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak
profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.

3. Ciri-ciri Profesi Keguruan


Menurut Robert W. RIckey dalam Djaman Satori dkk (2003:119) mengemukakan ciri-
ciri profesi keguruan sebagai berikut :
a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan
kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.
b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk
mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota
organisasi baru.
c. Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi
dalam hal bahan ajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan.
d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang
dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi.
e. Bahwa para guru, selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus, workshop,
seminar, konvensi serta terlibaf secara luas dalam berbagai kegiatan “inservice”.
f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a lifecareer).
g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun
lokal.

E. Diskusi Karakter, Hormat, Peduli, Jujur, Disiplin, Tanggungjawab dan


Persatuan
Tanggal 7 Oktober 2019

Tugas seorang guru tidak hanya menyalurkan ilmu yang dikuasasinya kepada
peserta didik. Namun, seorang guru juga bertugas untuk mendidik dan membangun
karakter peserta didiknya. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak hanya pandai dalam
pelajarn tetapi juga berwatak baik, sehingga dapat menjadi warga negara yang baik dan
diterima di masyarakat.
Diantara karakter karakter yang perlu ditanamkan pada peserta didik adalah
hormat, peduli, jujur, disiplin, tanggung jawab, dan persatuan. Hormat adalah sikap
menghargai orang lain, baik itu keluarga, teman, guru, maupun masyarakat secara luas.
Sikap peduli perlu ditanamkan kepada peserta didik sehingga dapat saling tolong-
menolong ketika mengalami kesulitan. Peserta didik harus mempunyai kejujuran dan
sikap disiplin, seperti tidak mencontek dan datang tepat waktu. Tanggung jawab,
merupakan sikap sadar diri atas semua perbuatan yang dilkakukan baik sengaja maupun
tidak. Persatuan, merupakan sikap penting yang harus dimiliki peserta didi, yaitu sikap
yang mengedepankan toleransi dan saling menghargai agar tidak terjadi perpecahan
dalam masyarakat.

F. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Terkait Profesi Keguruan


14 Oktober 2019

1. Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2017


Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.

2. Pasal 7 UU No. 14 Tahun 2005


Profesi Guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dolaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut.
a). Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
b). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia.
c). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang sesuai bidang tugas.
d). Memiliki kompetensi yang diperlulkan sesuai bidang tugas.
e). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
f). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
h). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan
i). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

G. Kompetensi Guru
Tanggal 21 Oktober 2019

1. Pengertian Kompetensi Guru


a. KBBI : Kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau
merumuskan suatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau
kecakapan.
b. Usman : Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
c. Mc Ahsan : Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya.
d. Kesimpulan : Kompetensi merupakan kemampuan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja yang dicapai
setelah menyelesaikan suatu program pendidikan.

2. Macam-macam Kompetensi Guru


a. Sosial : Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang
baik dalam berkomunikasi dengan siapapun.
b. Kepribadian : Kemampuan yang harus dimiliki dengan cara mencerminkan
kepribadian yang baik pada diri sendiri.
c. Pedagogik : Kemampuan pemahaman terhadap wawasan kependidikan.
d. Profesional : Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

H. Tugas dan Peran Guru


28 Oktober 2019

1. Guru dalam pendidikan mempunyai beberapa tugas, antara lain pendidik, pengarah,
pengajar, pelatih, pembimbing, penilai, dan pelayan.
a. Guru sebagai pendidik adalah guru harus menjaga wibawa didepan murid-
muridnya.
b. Guru sebagai pengarah adaalah mampu mengarahkan peserta didik dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
c. Guru sebagai pengajar yaitu mampu memberikan pembelajaran dengan teori yang
ada secara fakta dan konseptual
d. Guru sebagai pelatih yaitu mempunyai skill khususnya dalam keterampilan untuk
menjadi seorang guru yang professional.
e. Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggung jawab.
f. Guru sebagai penilai yaitu menyusun tes dan instrumen penilaian, melaksanakan
penilaian terhadap siswa secara objektif, mengadakan pembelajaran remedial dan
mengadakan pengayaan
g. Guru sebagai pelayanan yaitu menyediakan fasilitas pembelajaran agar siswa
nyaman dan aman dalam belajar.
2. Seorang guru juga mempunyai beberapa peran, yaitu motivator, evaluator, dan
administrator.
a. Guru sebagai motivator, yaitu guru mampu menjadi penyemangat dan mampu
mendorong peserta didik agar aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Guru sebagai evaluator, yaitu seorang guru mampu mengevaluasi capaian atau
perkembangan hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu.
c. Guru sebagai administrator, dalam suatu lembaga pendidikan seorang guru
dituntut untuk bekerja secara administratif teratur.

I. Pembelajaran Abad 21
4 November 2019

Pembelajaran abad 21 merupakan metode pembelajaran baru yang menyeseuaikan


dengan perkembangan zaman. Munculnya istilah Pembelajaran Abad 21 ini dikarenakan
perkembangan teknologi yang semakin maju dan pola pikir masyarakat yang
menganggap bahwa metode pembelajaran yang lama sudah tidak sesuai untuk diterapkan
di masa sekarang ini. Contoh metode lama yang sudah tidak sesuai adalah guru sebagai
satu satunya sumber belajar. Namun, saat ini perkembangan teknologi telah maju dan
terdapat banyak sumber belajar selain guru seperti halnya internet. Salah satu metode
pembelajaran abad 21 yang sudah diterapkan di Indonesia seperti model Blended
Learning yang ada di UNY dengan platform BeSmart.

J. Kode Etik Guru di Indonesia


11 November 2019

1. Kode Etik Guru Indonesia


Kode etik guru indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan
warga negara. Pedoman sikap dan perilaku yang dimaksud adalah nilai-nilai moral
yang membedakan perilaku guru yang baik danburuk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugastugas profesionalnya untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik, serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru tidak hanya terbatas pada hubungan terhadap peserta didik melainkan
juga hubungan terhadap orangtua/wali murid, masyarakat, rekan, profesi, organisasi
profesi, dan pemerintah.

2. Kode Etik Guru :


a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan
orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
f. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.

K. Pendidikan Profesi Guru


25 November 2019

Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah pendidikan tinggi setelah program


pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi guru harus
ditempuh selama 1-2 tahun setelah calon peserta PPG lulus Sarjana (S-1) atau Diploma
Empat (D-IV). PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) merupakan program pengganti
akta IV yang tidak berlaku mulai tahun 2005. Merujuk pada Peraturan Mendikbud
Nomor 87 Tahun 2013, Program PPG ditujukan untuk menghasilkan calon guru yang
memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran;
mampu menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan
peserta didik; mampu melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) diharapkan kompetensi dan
profesionalisme guru benar-benar lebih terjamin dengan menjalani masa pendidikan
selama 2 semester atau 1 tahun.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya melegalkan
sarjana non kependidikan untuk menjadi guru profesional. Ke depan sarjana lulusan di
luar FKIP (fakultas keguruan dan ilmu pendidikan) itu bersaing dengan sarjana yang
empat tahun mengenyam kuliah kependidikan. Kebijakan membuka akses bagi sarjana
non kependidikan untuk menjadi guru ini tertuang dalam Permendikbud 87/2013 tentang
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG). Sarjana dari fakultas non FKIP itu bebas
mengajar mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat.
Sarjana non kependidikan juga diwajibkan mengikuti saringan masuk PPG
selayaknya sarjana kependidikan. Meskipun aksesnya dibuka setara dengan lulusan
FKIP, sarjana non kependidikan wajib mengikuti dan lulus program matrikulasi dulu
sebelum menjalani PPG. Sedangkan untuk sarjana FKIP yang linier atau sesuai dengan
matapelajaran yang bakal diampu, tidak perlu mengikuti program matrikulasi itu. Khusus
untuk sarjana yang bakal mengajar di jenjang SMP dan SMA/sederajat, tidak ada
perlakukan berbeda bagi lulusan kependidikan maupun non kependidikan ketika
mengikuti PPG. Mereka diwajibkan untuk mengikuti PPG dengan bobot atau beban
belajar sebanyak 36 hingga 40 SKS. Menurut Sulistiyo sebagai Ketua Umum Pengurus
Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kemendikbud harus bisa menanggung
risiko jika membuka akses luas kepada sarjana non kependidikan untuk menjadi guru
profesional. Guru adalah profesi khusus, sehingga pendidikannya juga khusus dalam
waktu yang cukup.

L. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru


2 Desember 2019

1. Pengertian Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.


Dalam KBBI pembinaan adalah proses, cara, perbuatan membina ; pembaharuan;
penyempurnaan; usaha, tindakan, dan tindakan yang dilakukan secara efisien dan efektif
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan
mengembangkan : perintah selalu berusaha dalam pembangunan secara bertahap dan
teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu.Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen).
2. Pembinaan dan Pengembangan.
pada dasarnya adalah upaya pendidikan baik formal maupun non-formal yang
dilaksanakan secara sadar, berencara, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam
rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, dan selaras pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan bakat, kecenderungan / keinginan serta kemampuannya, sebagai bekal untuk
selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan, dan mengembangkan,
dirinya, sesamanya maupun lingkingannya kearah tercapainya martabat, mutu, dan
kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri (Iskandar dan Mandalika,
1982).
3. Tujuan dan Manfaat Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan profesioal guru dalam menigkatkan
proses belajar dan hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak
layanan profesional kepada guru (ali Imbron, 1995 “dalam” Akmal, 2008). Dan
manfaatnya yaitu menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui
serangkaian upaya pembinaan terhadap guru-guru dan tenaga pendidik dalam wujud
layanan profesional. (Uno, 2008 : 172).

M. Pendidikan Multikultural
9 Desember 2019

1. Pengertian Pendidikan Multikultural.


Pendidikan multikultural adalah merupakan suatu wacana yang lintas batas,
karena terkait dengan masalah-masalah keadilan sosial (social justice), demokarasi dan
hak asasi manusia. Pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk atau tentang
keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografi dan kultur lingkungan
masyarakat tertentu atau bahkan demi secara keseluruhan. Pendidikan multikultural
adalah pendidikan yang memperhatikan secara sungguh-sungguh terhadap latar belakang
peserta didik baik dari aspek keragaman suku (etnis), ras, agama (aliran kepercayaam)
dan budaya (kultur).

2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Multikultural.


Pendidikan Multikultural merupakan salah satu cara meminimalisir konflik dalam
masyarakat. Pendidikan Multikultural merupakan pendidikan yang mengedepankan
toleransi serta memberi pemahaman bahwa setiap individu adalah berbeda dan bebas
melakukan suatu apapun dengan tidak melanggar hukum dan merugikan orang lain.
Pendidikan Multikultural merupakan metode tepat untuk mengurangi konflik karena
peran pendidikan yang berperspektif multikultural dapat mengelola kemajemukan secara
kreatif, sehingga konflik yang muncul sebagai dampak dari transformasi dan reformasi
sosial dapat dikelola secara cerdas. Dengan pengelolaan konflik tersebut diharapkan
dapat menciptakan masyarakat yang toleran serta menciptakan hubungan harmonis pada
masyarakat tersebut tanpa memandang suatu perbedaan apapaun.

Daftar Pustaka
Ilham Muhammad. 2019. Buku Catatan “ Karakter dan Kepribadian Guru”.
Powerpoint. 2019. Kompetisi Guru.
Powerpoint. 2019. Tugas dan Peran Guru dalam Pendidikan.
Powerpoint. 2019. Pembelajaran Abad 21.
Powerpoint. 2019. Kode Etik Guru di Indonesia.
Powerpoint. 2019. Pendidikan Profesi Guru.
Powerpoint. 2019. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.
Powerpoint. 2019. Pendidikan Multikultural.

Anda mungkin juga menyukai