Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN

IDENTIFIKASI PASIEN

RUMAH SAKIT KAROMAH HOLISTIC


KOTA PEKALONGAN
Jalan Gadjah Mada Barat No.124Pekalongan 51119
Telp. (0285) 420218.420219Hotline 0816766661
Email : rskaromahholistic@gmail.com
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan inayahNya sehingga penyusunan Panduan identifikasi Pasien ini
dapat terselesaikan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesian Nomor No 11 Tahun


2017 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Oleh sebab itu disusunlah
Panduan Identifikasi Pasien yang bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang
akan menerima pelayanan di rumah sakit sehingga dapat memberikan pelayanan
yang tepat di seluruh rumah sakit.

Panduan Identifikasi pasien adalah salah satu faktor yang dapat


mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian di rumah sakit. Meskipun
sudah puluhan tahun dilakukan kampanye melalui penelitiandan pendidikan
masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan identifikasi dalam
pemberian pelayanan masih mungkin terjadi di rumah sakit karena
beberapapersoalan seperti kurangnya informasi, faktor keluarga pasien, danlain-
lain.

Panduan Identifikasi Pasien berisi tentang definisi Identifikasi Pasien, ruang


lingkup identifikasi dalam pelayanan atau pengobatan, dan tatalaksana
identifikasi dalam pelayanan atau pengobatan.

Panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan dan Penunjang


dengan beberapa instalasi terkait dan perwakilan Tim SKP (Sasaran Keselamatan
Pasien) yang merupakan bagian dari Panitia Akreditasi RS Karomah Holistic Kota
Pekalongan.

Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi seluruh komponen pelayanan
di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan dalam memberikan pelayanan yang
aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah kesempurnaan
penyusunan panduan dimasa mendatang.

Pekalongan, 20 Februari 2018


Tim Penyusun

Panduan Identifikasi Pasien


ii
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
KATA SAMBUTAN DIREKTUR

RS Karomah Holistic Kota Pekalongan merupakan rumah sakit rujukan tipe


D, yang akan selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh
karenanya kita sambut dengan hangat penerbitan "Panduan Identifikasi Pasien"
tahun 2017 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan dan Penunjang RS
Karomah Holistic Kota Pekalongan.

"Panduan Identifikasi Pasien" ini disusun berdasarkan Undang - Undang


yang berlaku dan telah diterapkan pada proses pelayanan di RS Karomah Holistic
Kota Pekalongan. Proses penyempurnaan Panduan ini terus menerus dilakukan,
sehingga diharapkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan untuk pelayanan
pasien yang seragam diseluruh rumah sakit serta sesuai dengan perkembangan
ilmu terkini. Panduan ini menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan di
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan yaitu dokter Spesialis, dokter umum,
Perawat serta seluruh karyawan di lingkungan RS Karomah Holistic Kota
Pekalongan.

Semoga ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan
untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara
selaras, serasi, dan seimbang di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan akan
semakin cepat terwujud.

Penghargaan yang tinggi saya tujukan kepada Bidang Pelayanan dan


Penunjang yang telah menyelesaikan penyusunan ini dengan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di Pekalongan
Pada tanggal 20 Februari 2018
Plt. DIREKTUR RS KAROMAH HOLISTIC
KOTA PEKALONGAN

drg. NUR ALAYDRUS


NIP : 2381

Panduan Identifikasi Pasien


iii
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................... i

Kata Pengantar........................................................................ ii

Kata Sambutan Direktur ........................................................ iii

Daftar Isi ................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................... 1


B. Ruang Lingkup ....................................................... 2
C. Maksud dan Tujuan ............................................... 3
D. Pengertian .............................................................. 3
BAB II IDENTIFIKASI PASIEN ............................................... 4

A. Prinsip Identifikasi Pasien ....................................... 4


B. Proses Identifikasi Awal Pasien........................ ........ 4
C. Konfirmasi ............................................................. 5
D. Verifikasi ................................................................ 5
E. Gelang Pengenal Pasien ........................................... 6
F. Identifikasi Pasien Yang Menjalani Tindakan Operasi 9
G. Prosedur Identifikasi Pasien Pada Prosedur Pengambilan
dan Pemberian Produk / Komponen Darah ........... 9
H. Prosedur Identifikasi Ibu Melahirkan ...................... 10
I. Prosedur Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir ............ 10
J. Prosedur Identifikasi Pada Pasien dengan Nama yang
sama di Ruang Rawat Inap ..................................... 11
K. Prosedur Identifikasi Pasien yang Identitasnya tidak
diketahui ................................................................ 11
L. Prosedur Identifikasi Pasien dengan Gangguan Jiwa 12
M. Prosedur pasien yang meninggal dunia ................... 12
N. Prosedur Identifikasi Sebelum pengobatan / tindakan 13
O. Prosedur Penglepasan Gelang Pengenal ................... 13
P. Prosedur Identifikasi Pasien Rawat Jalan ............... 13
Q. Pelaporan Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien .. 14
BAB III PENUTUP ................................................................... 15

Panduan Identifikasi Pasien


iv
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga
untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan
keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : keselamatan pasien (patient
safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak
terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan
(green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan
dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun
harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada
pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama
untuk dilaksanakan, dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra
rumah sakit.
Di rumah sakit terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan
prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis tenaga
profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24
jam terus menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut
apabila tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya
kejadian tidak diinginkan (KTD).
Data dari Joint Comission International (JCI ) menunjukkan bahwa
13 % terjadi kesalahan dalam pembedahan/ operasi dan 67% terjadi
kesalahan transfusi darah, demikian juga ditemukan data dari UK
National Patient Safety Agency (2003-2005) terjadi 236 insiden
kejadian nyaris cidera kesalahan (near misses) yang berhubungan
dengan kesalahan penulisan pada gelang pasien serta adanyadata USA
National Center for Patient Safety(2000 – 2003) terjadi misidentification
sebanyak 100 orang yang telah dilakukan root cause analyses (RCA)
Kekeliruan mengidentifikasi pasien terjadi hampir di semua
aspek diagnosis dan pengobatan. Dalam keadaan pasien masih dibius,
mengalami disorientasi atau belum sepenuhnya sadar; mungkin
pindah tempat tidur, pindah kamar, atau pindah lokasi di dalam
rumah sakit; mungkin juga pasien memiliki cacat indra atau rentan
terhadap situasi berbeda yang dapat menimbulkan kekeliruan
pengidentifikasian. Dengan data-data tersebut, berbagai negara segera
Panduan Identifikasi Pasien 1
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
melakukan penelitian dan mengembangkan Sistem Keselamatan
Pasien

Di Indonesia data tentang kejadian tidak diinginkan ( KTD )


apalagi Kejadian Nyaris Cedera (near miss) masih langka, namun dilain
pihak terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek”, yang belum tentu
sesuai dengan pembuktian akhir. Dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien di rumah sakit maka Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (Persi) telah mengambil inisiatif membentuk Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS). Komite tersebut telah aktif
melaksanakan langkah-langkah persiapan pelaksanaan keselamatan
pasien rumah sakit dengan mengembangkan laboratorium program
keselamatan pasien rumah sakit.
Mengingat keselamatan pasien pada sasaran identifikasi pasien
sudah menjadi tuntutan masyarakat dan berdasarkan atas latar
belakang itulah maka pelaksanaan program keselamatan pasien
khususnya Identifikasi pasien di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
perlu dilakukan. Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
terutama di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan dalam
melaksanakan identifikasi pasien sangat diperlukan suatu panduan
yang jelas sehingga insiden keselamatan pasien dapat dicegah sedini
mungkin.

B. RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada :

1. Pasien RS Karomah Holistic Kota Pekalongan: pasien rawat inap,


pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan pasien rawat jalan.
2. Pelaksana panduan di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan:
tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya), staf di ruang rawat (staf administratif, pekarya,
dan staf pendukung dll) yang bekerja di rumah sakit.

Panduan Identifikasi Pasien


2
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
C. MAKSUD & TUJUAN
1. Memberikan panduan pelaksanaan untuk memastikan tidak
terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di
rumah sakit
2. Mencegah dan mengurangi kejadian / kesalahan yang
berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat
berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi,
kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik

D. PENGERTIAN
1. Identifikasi pasien adalah suatu proses untuk mengidentifikasi
pasien sebagai individu yang akan menerima pelayanan atau
pengobatan dan, untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan
terhadap individu tersebut.
2. Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran
identitas pasien. Konfirmasi dilakukan dengan cara meminta pasien
untuk menyebutkan identitas berupa nama lengkap dan tanggal
lahir (secara verbal) dan petugas mencocokan secara (visual) yang
tertulis pada gelang pasien (pasien rawat inap) atau pada Kartu
Berobat (pasien rawat jalan) pada saat pendaftaran sebagai pasien
rawat jalan atau sebagai pasien rawat inap.
3. Verifikasi merupakan suatu rangkaian proses untuk
mengidentifikasi pasien sebagai individu yang akan menerima
pelayanan atau pengobatan serta untuk kesesuaian pelayanan atau
pengobatan terhadap individu tersebut.

Panduan Identifikasi Pasien


3
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
BAB II

IDENTIFIKASI PASIEN

A. PRINSIP IDENTIFIKASI PASIEN


1. RS Karomah Holistic Kota Pekalongan memiliki tanggung jawab
untuk melakukan identifikasi kepada pasien dengan cara
melakukan konfirmasi dan verifikasi identitas pasien secara tepat
dan benar.
2. Identitas utama pasien RS Karomah Holistic Kota
Pekalonganadalah : Nama lengkap, Tanggal Lahir, dan Nomor
Rekam Medis, tanpa gelar ataupun status diri kecuali bayi yang
belum punya nama.
3. Riwayat alergi pasien dan resiko jatuh diidentifikasi sejak awal
pasien masuk ke RS Karomah Holistic Kota Pekalongan sebagai
bagian dari proses identifikasi pasien.
4. Pasien harus terlibat secara aktif dalam proses identifikasi.
5. Seluruh pasien menerima penjelasan pentingnya identifikasi pasien
sebagai prinsip dalam Keselamatan Pasien.
6. Seluruh staf RS Karomah Holistic Kota Pekalongan memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip identifikasi pasien secara benar sesuai
peraturan yang berlaku di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan.
7. Seluruh staf RS Karomah Holistic Kota Pekalongan memahami dan
mampu melaporkan kejadian atau kesalahan yang berhubungan
dengan salah identifikasi pasien.
8. Proses Identifikasi pasien dilakukan pada saat :
a. pemberian obat, darah, atau produk darah;
b. pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis;
atau
c. pemberian pengobatan atau tindakan lainnya (tindakan
pembedahan, tindakan non bedah, pemeriksaan klinis dan
penunjang).

B. PROSES IDENTIFIKASI AWAL PASIEN


Proses identifikasi Pasien RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
diawali sejak penerimaan dan pendaftaran sebagai Pasien Rawat Inap,

Panduan Identifikasi Pasien


4
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
Pasien Rawat Jalan atau Pasien Gawat Darurat oleh Petugas yang
bertugas pada saat itu, dengan cara :

1. Pasien Rawat Jalan : Pencatatan Identitas pada Kartu Identitas


Berobat
2. Pasien Rawat Inap : Pencatatan Identitas pada Gelang Pengenal
Pasien

C. KONFIRMASI
Konfirmasi adalah suatu proses untuk memastikan kebenaran
identitas pasien. Konfirmasi dilakukan dengan cara meminta pasien
untuk mencocokkan kebenaran identitas yang tertulis pada :

1. Gelang Pengenal pada saat pendaftaran sebagai pasien Rawat Inap


2. Kartu Identitas Berobat pada saat pendaftaran sebagai pasien rawat
jalan
3. Apabila karena keadaan dan kesehatannya Pasien tidak mampu
melakukan hal-hal tersebut tersebut (misal gangguan pendengaran,
bisu), proses konfirmasi dibantu atau dilakukan oleh Keluarga atau
Pendamping Pasien tersebut

D. VERIFIKASI
1. Verifikasi adalah proses yang dilakukan untuk memastikan
kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tertentu.
2. Proses verifikasi identitas pasien dilakukan dengan meminta pasien
menyebutkan secara aktif nama dan tanggal lahir pasien,
sementara petugas mencocokkan dengan data identitas pasien yang
tercantum pada Gelang Identitas dan Label spesimen, etiket obat,
lembar order pemeriksaan penunjang, hasil pemeriksaan penunjang
dll. untuk verifikasi kedua dan selanjutnya petugas hanya akan
mengecek gelang tangan secara visual.
3. Tindakan atau prosedur medis yang harus dilakukan proses
verifikasi identitas pasien:
i. pemberian obat, darah, atau produk darah;
ii. pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis;
atau

Panduan Identifikasi Pasien


5
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
iii. pemberian pengobatan atau tindakan lainnya (tindakan
pembedahan, tindakan non bedah, pemeriksaan klinis dan
penunjang).

E. GELANG PENGENAL PASIEN


1. Ketentuan Umum
a. Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama
perawatan di rumah sakit dan hanya boleh dilepas saat pasien
pulang dari RS Karomah Holistic Kota Pekalongan.
b. Pemakaian gelang pengenal pasien diwajibkan untuk pasien
rawat inap.
c. Gelang pengenal yang digunakan di RS Karomah Holistic Kota
Pekalongan adalah gelang dengan ukuran yang mudah
disesuaikan dengan ukuran bayi, ukuran anak, ukuran dewasa,
tahan air, tidak mudah lepas, dan tidak mudah menimbulkan
iritasi pada kulit.
d. Penulisan Gelang Pengenal Pasien :
i. Pada gelang pengenal pasien, tertulis 3 identitas utama, yaitu
Nama, Tanggal lahir, Nomer Rekam Medis pasien.
ii. Penulisan nama tidak boleh disingkat, sesuai dengan yang
tertulis di rekam medis pasien dan di cetak menggunakan
printer, kecuali printer sedang rusak dan harus diganti saat
printer berfungsi kembali
e. Tidak diperkenankan mencoret dan menulis ulang di gelang
pengenal. Ganti gelang pengenal jika terdapat kesalahan
penulisan data. Warna Pada Gelang Pengenal :
i. Gelang pengenal berwarna biru untuk pasien laki-laki,
ii. gelang pengenal berwarna merah muda untuk pasien
perempuan,
f. Penanda Tambahan pada Gelang Pengenal
Selain gelang pengenal, pasien juga mendapat penanda
tambahan lain, yaitu :
i. Jika pasien memiliki riwayat alergi, tambah penanda stiker
alergi berwarna merah.

Panduan Identifikasi Pasien


6
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
ii. Jika pasien memiliki risiko jatuh sedang dan tinggi, tambah
penanda stiker warna kuning danpenanda pita berwarna
kuning untuk pasien poliklinik.
iii. Pada pasien DNR (do not rescucitate) pasien menggunakan
penanda tambahan stiker berwarna ungu.

g. Pemasangan Gelang Pengenal Pasien :


i. Gelang pengenal dipasang pada pada pergelangan tangan
pasien yang kanan.
ii. Jika gelang pengenal rusak dan terlepas, petugas yang
mendapati hal tersebut bertanggung jawab untuk segera
memberikan dan memasangkan gelang pengenal baru.
iii. Pasien diminta untuk mengkofirmasi kebenaran data
identitas yang tertulis pada Gelang Pengenal. Apabila pasien
tidak mampu melakukan konfirmasi data identitas tersebut,
konfirmasi dilakukan terhadap keluarga atau pengantarnya.
Apabila keluarga atau pengantarnya tidak ada, konfirmasi
dilakukan oleh Perawat atau Petugas lain dengan cara
mencocokkan data yang tertulis pada Gelang Pengenal
dengan data Pendaftaran pasien tersebut
iv. Pasien mendapatkan penjelasan mengenai prosedur
identifikasi dan tujuan pemasangan gelang identitas serta
tentang resiko bila menolak dipasang gelang identitas yaitu
salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi,
kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik
v. Pasien dipastikan memahami manfaat dan tujuan
pemasangan gelang dan resiko yang mungkin terjadi apabila
pasien menolak dipasang gelang identitas pasien.
vi. Periksa ulang 3 identitas utama data di gelang pengenal
sebelum dipakaikan ke pasien.
h. Pengecekan Gelang Pengenal Pasien :
i. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian
jaga perawat.
ii. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan verifikasi
dengan benar dan pastikan gelang pengenal terpasang
dengan baik.

Panduan Identifikasi Pasien


7
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
Unit yang menerima transfer pasien harus melakukan
verifikasi ulang identitas pasien dan memastikan kesesuaian
dengan yang tercantum di dalam gelang pengenal dan
dokumen pendukung yang lain.

i. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai


gelang pengenal. (Kecuali pasien sejak awal memang tidak
memakai gelang pengenal karena alas an tertentu, dan hal ini
harus sudah tercatat dalam Rekam Medis pasien).
j. Seluruh Gelang Pengenal yang berasal dari luar RS Karomah
Holistic Kota Pekalongan dilepas, sebelum petugas memasang
gelang pengenal pasien RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
(misal pasien rujukan dari luar RS Karomah Holistic Kota
Pekalongan)
2. Ketentuan Khusus
a. Apabila pemakaian gelang pengenal pasien mengganggu
prosedur dan atau tindakan tertentu (misal tindakan operasi di
Instalasi Bedah Sentral), gelang tersebut dapat dilepas kemudian
direlokasi dan dipasangkan kembali oleh petugas penanggung
jawab setelah prosedur selesai dilakukan. Pelepasan dan
penggantian gelang baru harus didokumentasikan di dalam
rekam medis pasien.
b. Jika ukuran gelang pengenal tidak cukup (tangan lebih besar,
edema, dll), maka diperkenankan menggunakan dua atau lebih
gelang pengenal yang disambungkan kemudian dikunci sehingga
tidak bisa lepas.
c. Jika Gelang Pengenal tidak dapat dipakaikan di pergelangan
tangan maka:
i. Pasangkan gelang pengenal di pergelangan kaki.
ii. Pada situasi di mana tidak dapat dipasang di pergelangan
kaki, gelang pengenal dapat ditempel di badan pasien di area
yang jelas terlihat dengan menggunakan perekat transparan
atau tembus pandang. Hal ini harus dicatat di rekam medis
pasien.
iii. Pada kondisi pasien yang tidak bisa ditempel identitas
pengenal ditubuh pasien. Gelang pengenal bisa dipasang
selanginfus pasien. Dan harus selalu menyertai pasien
sepanjang waktu.

Panduan Identifikasi Pasien


8
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
d. Pada kondisi Gelang Pengenal tidak digunakan dikarenakan :
i. Kondisi bencana atau pasien gawat darurat yang butuh
penanganan segera dan harus dilakukan pertolongan.
ii. Menolak penggunaan gelang pengenal tanpa alasan yang
jelas, maka pasien diberi penjelasan tentang resiko-resiko
akibat kesalahan identifikasi dan dipersilakan untuk
menandatangani pernyataan penolakan pemasangan gelang
pengenal.
iii. Gelang pengenal menyebabkan iritasi atau alergi kulit

F. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG MENJALANI TINDAKAN


OPERASI:
1. Petugas di kamar operasi harus melakukan verifikasi identitas
pasien (Nama, RM dan tanggal lahir) pasien pada saat Sign-in.
2. Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan
operasi, tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk
bertanggungjawab melepas dan memasang gelang pengenal yang
baru. Proses ini harus didokumentasikan dalam rekam medis.
Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang pengenal baru
dipasang kembali.
3. Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam
medis pasien.

G. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN PADA PROSEDUR


PENGAMBILAN DAN PEMBERIAN PRODUK / KOMPONEN DARAH
1. Tanggung jawab identifikasi saat pengambilan, pengiriman,
penerimaan, dan penyerahan darah atau komponen darah
(transfusi) merupakan tanggung jawab masing-masing petugas.
2. Identitas yang tertulis pada botol atau tempat sampel minimal
terdapat data Nama, Tanggal lahir dan Nomer rekam medik, serta
keterangan tambahan Nama ruangan, dan nama sampel/jaringan.
3. Masing-masing petugas di atas harus memastikan kebenaran
identitas pada setiap tahapan serah terima produk darah pada poin
(1) dan harus terdokumentasi.
4. Sebelum melakukan pengambilan darah, siapkan botol atau tempat
sampel yang telah tertulis Identitas Pasien. Pasien atau keluarga
pasien diminta untuk mengkonfirmasi kebenaran Identitas yang
tertulis pada botol atau tempat sampel tersebut.

Panduan Identifikasi Pasien


9
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
5. Sebelum melakukan pemberian darah atau produk darah
(transfusi), dua orang petugas rumah sakit (perawat dan atau
dokter) yang kompeten di unit tersebut harus memastikan
kebenaran: data identitas, jenis darah, golongan darah dan waktu
kadaluarsanya pada kantong darah pasien, dan identitas pasien
pada gelang pengenal.
6. Jika petugas rumah sakit tidak yakin atau ragu akan kebenaran
identitas pasien, jangan lakukan transfusi darah sampai diperoleh
kepastian identitas pasien dengan benar.

H. PROSEDUR IDENTIFIKASI IBU MELAHIRKAN


1. Pemakaian gelang pengenal pasien untuk ibu melahirkan
ditentukan sebagai berikut :
a. Sebelum melahirkan gelang pengenal ibu berisi data seperti pada
pasien rawat inap lainnya, yang berisi:
1. Nama pasien
2. Tanggal lahir pasien
3. Nomor Rekam Medik pasien
b. Setelah bayi didaftarkan sebagai pasien RS Karomah Holistic
Kota Pekalongan, maka ibu diberikan gelang tambahanyang
berisi data bayi :
1. Nama bayi :By Ny............
2. Jenis kelamin: Lk/Pr
3. Tanggal Lahir
4. Nomer Rekam Medis Bayi
c. Jadi setelah ibu melahirkan dan bayinya sudah terdaftar
menjadi pasien RS Karomah Holistic Kota Pekalongan maka
gelang yang di gunakan pada ibu adalah gelang pengenal ibu
dengan nomor Rekam Medis ibu, dan gelang tambahan yang
berisi identitas bayi dan nomor Rekam Medis bayi.

I. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA BAYI BARU LAHIR ATAU


NEONATUS
1. Pakaikan dua gelang pengenal di ekstremitas yang berbeda yaitu di
pergelangan tangan dan pergelangan kaki,gelang pertama adalah
gelang ibu dan gelang yang kedua adalah gelang bayi.
2. Pemakaian gelang bayi yang baru dilahirkan ditentukan sebagai
berikut :
Panduan Identifikasi Pasien
10
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
a. Sebelum bayi didaftarkan sebagai pasien RS Karomah Holistic
Kota Pekalongan, bayi dipakaikan Gelang, yang berisi data
identitas ibu :
1. Nama bayi : Ny............
2. Tanggal lahir
3. Nomor rekam medis Ibu
b. Saat bayi sudah didaftarkan, bayi mendapatkan gelang pengenal
bayi berisi data:
1. Nama bayi : By Ny...........
2. Jeniskelamin: Lk/Pr
3. Tanggal Lahir
4. Nomer Rekam Medis Bayi
c. Jadi setelah bayi baru lahir sudah terdaftar menjadi pasien RS
Karomah Holistic Kota Pekalongan maka gelang yang di gunakan
pada bayi adalah gelang pengenal ibu dengan nomor Rekam
Medis ibu, dan gelang bayi yang berisi identitas bayi dan nomor
Rekam Medis bayi.

J. PROSEDUR IDENTIFIKASI PADA PASIEN DENGAN NAMA YANG


SAMA DI RUANG RAWAT INAP
1. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, informasi ini harus
selalu disertakan saat pergantian jaga dari perawat sebelumnya
kepada perawat berikutnya.
2. Berikan label atau kartu peringatan berupa stempel “HATI-HATI
NAMA SAMA” berkas rekam medik dan dokumen pasien lainnya
(mis. Kartu Obat)
3. Papan bertanda “HATI-HATI NAMA SAMA” harus dipasang di
gantungkan di infus pasien agar petugas dapat lebih waspada pada
saat melakukan verifikasi identitas pasien

K. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN YANG IDENTITASNYA TIDAK


DIKETAHUI
1. Pasien tidak dikenal atau tidak sadar yang datang ke IGD label
kuning atau label merah tanpa pengantar yang mengetahui
identitasnya, gelang pengenal pasien berisi data :
a. Pria / Wanita Tidak Dikenal No Urut UGD (Mr. X / Mrs. Y)
b. Tanggal 1 bulan 1 tahun perkiraan umur.
c. Nomer rekam medis

Panduan Identifikasi Pasien


11
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
sampai pasien dapat diidentifikasi dengan benar.

2. Bila pasien tidak dikenal; atau tidak sadar tersebut akan dilakukan
rawat inap, maka data pada identitas gelang pengenal adalah :
a. Pria / Wanita Tidak Dikenal . (Mr. X / Mrs. Y)
b. Tanggal 1 bulan 1 tahun perkiraan umur.
c. Nomer rekam medis.
3. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal
baru dengan identitas yang benar.
4. Apabila identitas pasien telah diketahui dan pasien pernah berobat
dan memiliki nomer rekam medis diRS Karomah Holistic Kota
Pekalongan, maka data rekam medis akan digabung dan
menggunakan nomer rekam medis pasien yang benar.

L. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA


1. Pasien gangguan jiwa harus diusahakan untuk menggunakan
gelang pengenal.
2. Apabila identifikasi pasien sulit dilakukan karena pasien tidak mau
menggunakan gelang pengenal atau tidak kooperatif, maka
konfirmasi dan verifikasi pasien dilakukan oleh petugas kepada
keluarga atau penunggu pasien, dan dokumentasikan proses
verifikasi di dalam rekam medis.
3. Apabila pasien tidak memiliki penunggu atau pengantar, maka
proses konfirmasi & verifikasi cukup dilakukan oleh dua orang
petugas ruangan atau poliklinik dan proses ini dicatat dalam rekam
medis.
4. Untuk pasien-pasien rawat inap yang tidak memungkinkan
menggunakan gelang pengenal (misal: pasien dengan luka bakar di
bagian ekstremitas, pasien gangguan jiwa yang tidak kooperatif, dll)
maka gelang identitas pasien di pasang pada selang infus pasien
atau menggunakan media visual foto yang dibuat oleh tim IT RS
Karomah Holistic.

M. IDENTIFIKASI PASIEN YANG MENINGGAL DUNIA


1. Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus
dilakukan konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang
pengenal dan rekam medis (sebagai bagian dari proses verifikasi
kematian).
Panduan Identifikasi Pasien
12
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
2. Satu Salinan surat kematian harus ditempelkan di kain kafan atau
diserahkan keluarganya. Salinan kedua harus ditempelkan di
kantong jenazah (body bag) apabila pasien dengan penyakit
menular. Salinan ketiga disimpan di rekam medis pasien.

N. PROSEDUR IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN PENGOBATAN


DAN TINDAKAN ATAU PROSEDUR
1. Sebelum melakukan tindakan atau prosedur lakukan pengecekan
pada lembar rekam medis pasien apakah sudah sesuai dengan
perintah atau advis dokter.
2. Cek identitas pasien sebelum melakukan tindakan.
3. Jika prosedur meliputi pemberian produk darah atau obat HAM
lakukan dobel cek oleh dua orang yang berkompeten secara
bersama sama.
4. Catat dalam rekam medis tindakan yang telah dilakukan.

O. PROSEDUR PENGLEPASAN GELANG PENGENAL


1. Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari
rumah sakit. Gelang pengenal tidak perlu dilepas apabila pasien
dirujuk ke rumah sakit lain.
2. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah Perawat/bidan jaga
yang sedang bertugas.
3. Gelang pengenal dilepas setelah semua proses administrasi &
keuangan, maupun pembayaran selesai dilakukan. Proses ini
meliputi: administrasi & keuangan, pembayaran dan penyampaian
resume pasien pulang (termasuk pemberian obat-obatan kepada
pasien dan perencanaan perawatan selanjutnya).
4. Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi
potongan-potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah
infeksius.

P. PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN


1. Identifikasi pasien rawat Jalan dilakukan secara verbal (Verbal
Identification). Pasien tidak perlu menggunakan gelang pengenal.
2. Verbal Identifikasi dilakukan dengan cara menanyakan identitas
pasien secara langsung ke pasien dan mencocokkan identitas yang
disebutkan pasien tersebut dengan data identitas yang tertulis pada

Panduan Identifikasi Pasien


13
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
Berkas Rekam Medis, lembar order pemeriksaan penunjang, hasil
pemeriksaan penunjang, dll.

Q. PELAPORAN KEJADIAN KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN


1. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam
identifikasi pasien harus segera melapor kepada petugas yang
berwenang di ruangan tersebut, kemudian melengkapi Formulir
Laporan Insidens Internal sesuai dengan Alur Pelaporan Kejadian
yang berlaku di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan.
2. Kesalahan juga termasuk kejadian yang terjadi akibat adanya
kesalahan identifikasi, dengan atau tanpa menimbulkan bahaya
(KTD atau KTC), dan juga kejadian yang hampir terjadi di mana
kesalahan identifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur
(KNC).
3. Jika terjadi kejadian kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal
berikut ini:
a. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
b. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah
atau dilakukan di tempat yang salah, dokter dan perawat harus
memastikan bahwa langkah-langkah khusus yang perlu diambil
harus dilakukan untuk pencegahan cedera dan kematian.
c. Petugas yang terlibat harus melakukan komunikasi kepada
pasien dan atau keluarganya mengenai kesalahan yang telah
terjadi secara hati-hati. Jelaskan langkah-langkah yang telah
diambil dan kemungkinan tindakan yang harus dilakukan
untuk mencegah cedera lebih lanjut.
d. Apabila pasien dan atau keluarga menyampaikan komplain,
persilakan dan tindak lanjuti sesuai dengan peraturan komplain
yang berlaku di RS Karomah Holistic Kota Pekalongan.
e. Petugas yang mengetahui segera melakukan pelaporan dengan
mengisi Formulir Laporan Insidens Internal dan disampaikan
kepada penanggung jawab unit pelayanan di tempatnya dalam
waktu maksimal 2 x 24 jam.

Panduan Identifikasi Pasien


14
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan
BAB III

PENUTUP

Mengingat bahwa identifikasi pasien merupakan salah satu sasaran


dalam perbaikan keselamatan pasien, maka berdasarkan UU No. 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pelaksanaan program peningkatan
mutu keselamatan pasien harus dilakukan oleh RS Karomah Holistic
Kota Pekalongan sesuai standar akreditasi Sasaran Keselamatan Pasien
tentang Identifikasi pasien. Peningkatan mutu pelayanan terutama
dalam pelaksanaan identifikasi pasien sangat diperlukan agar tidak
terjadi kesalahan identifikasi. Diharapkan dengan adanya panduan yang
jelas, maka angka kejadian kesalahan identifikasi pasien dapat
berkurang.

Panduan Identifikasi Pasien


15
RS Karomah Holistic Kota Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai