BPH
BPH
TAHUN 2019
KASUS 1
Seorang laki laki (62 th) dibawa ke IGD RSU dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 12 jam yang
lalu, pasien mengeluh perut bagian bawah terasa penuh dan nyeri. Menurut keluarga pasien
sering bolak balik kekamar mandi tapi urine yang keluar hanya setetes , pasien terlihat gelisah
dan gemetar. Hasil pemeriksaan TD:140/80 mmHg, RR: 20x permenit, N: 118x permenit, S; 36
derajat celcius. Terdapat distensi vesika urinaria. Hasil USG lower abdomen diperoleh hasil
terdapat pembesaran prostat , hasil pemeriksaan patologi anatomi jaringan prostat belum keluar.
Saat ini pasien dilakukan tindakan pemasangan selang kateter, urin yang keluar sebanyak 2300
ml, berwarna kekuningan dan tidak ada darah maupun lendir. Pasien juga diberikan obat harnal
ocas tablet 0,4 mg/hari. Pasien direncanakan akan dilakukan tindakan TURP 2 hari kemudian.
PERTANYAAN
1. Definisi BPH
2. Tanda dan gejala BPH
3. Penyebab BPH
4. Pencegahan penyakit BPH
5. Pengobatan penyakit BPH
6. Berapakah presentase penyakit BPH di Indonesia?
7. Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit BPH
8. Apakah penyakit BPH dapat menular?
9. Mengapa penyakit BPH kebanyakan menyerang laki laki di usia 60 tahun keatas?
10. Bisakah penyakit BPH menyerang laki laki di usia muda?
11. Apakah BPH dapat menyebabkan kematian
12. Diagnosa apa saja yang dapat kita ambil dari penyakit tersebut
JAWABAN
1. BPH adalah suatu kondisi yang sering terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan dan
pengendalian hormone prostat (Smelzer 2002)
BPH adalah kondisi ketika kelenjar prostat membesar,akibatnya aliran urine menjadi
tidak lancer dan buang air kecil terasa tidak tuntas.
BPH adalah pembesaran atau hypertrophy prostat. Kelenjar prostat membesar,
memanjang kearah depan kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urine
BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua
dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran
urinarius (Marillynn, E.D,2000 : 671)
2. Tanda dan gejala
Urine sulit keluar diawal buang air kecil
Perlu mengejan saat buang air kecil
Aliran urine lemah atau tersendat sendat
Urine menetas diakhir buang air kecil
Buang air kecil di malam hari menjadi lebih sering
Beser atau inkontinensia urine
3. Penyebab BPH adalah disebabkan oleh proses penuaan yang mengakibatkan kadar
hormone pria, terutama testosterone. Hormone testosterone dalam kelenjar prostat akan
dirubah menjadi dihidrotestoteron (DHT). DHT inilah yang kemudian scr kronis
merangsang kelenjar prostat sehingga membesar.
BPH juga terkait dengan perubahan pada keseimbangan kadar hormone seksual siring
pertambahan usia pria
4. Pencegahan penyakit BPH bisa dengan cara
Kurangi konsumsi lemak hewani dan produk susu
Tidak merokok
Banyak makan sayuran dari keluarga crucifereus.
Menjaga berat badan tetap ideal
Berolahraga secara teratur
Tidak mengonsumsi suplemen vitamin E tambahan
Sering ejakulasi
5. Pengobatan penyakit BPH tergantung pada usia dan kondisi pasien,ukuran prostat,serta
tingkat keparahan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Perawatan mandiri (bila gejala yang dirasakan tergolong ringan)
Menghindari minum apapun satu atau dua jam sebelum tidur
Membatasi asupan minuman yang mengandung kafein dan alcohol
Membatasi obat pilek yang mengandung dekongestan dan antihistamin
Tidak menahan atau menunda buang air kecil
Membuat jadwal untuk buang air kecil misalnya tiap 4 atau 6 jam
Menjaga berat badan ideal,dengan menjalani pola makan yang sehat
Berolahraga secara teratur dan rutin
Mengelola stress dengan baik
2. Obat obatan (bila pengobatan mandiri tidak bisa meredakan gejala, dokter dapat
meresepkan obat obatan seperti
Penghambat alfa, seperti tamsulosin untuk memudahkan BAK
Penghambat 5-alpha reductase,seperti finasteride atau dutasteride,untuk
menyusutkan ukuran prostat
3. Operasi
Ada sejumlah metode operasi prostat yang bisa digunakan dokter urologi untuk
mengatasi pembesaran prostat,yaitu:
Transurethral resection of the prostate (TURP)
Transurethral incision of the prostate (TUIP)
4. Metode pengobatan lainnya adalah jaringan prostat yang menyumbat dapat dibakar
dengan sinar laser atau diangkat melalui operasi terbuka.
6. Presentase penyakit BPH di Indonesia diantara lain
41-50 tahun 20%
51-60 tahun 50%
Lebih dari 80 tahun 90% angka tersebut bervariasi dari 24-30% kasus urologi
dirawat di Rumah Sakit
7. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita BPH yaitu:
Infeksi saluran kemih
Penyakit batu kandung kemih
Tidak bisa buat air kecil
Kerusakan kandung kemih dan ginjal
8. Penyakit BPH tidak dapat menular karena penyakit tersebut sebagian besar disebabkan
oleh factor usia yang terjadi pada masing masing individu.
9. Karena dengan bertambahnya usia bisa menyebabkan perubahan keseimbangan
testosterone estrogen karena produksi testosterone yang menurun dan terjadi konversi
testosterone menjadi estrogen pada jaringan adipose diperifer karena proses pembesaran
prostat terjadi secara perlahan lahan , efek perubahan juga terjadi perlahan lahan ( Wim
de Jong et all 2005)
10. Bisa , karena gaya hidup yang tidak baik misalnya merokok, minum alcohol,olahraga
tidak teratur, tidak makan makanan yang mengandung vitamin.
11. Tidak, jika dilakukan penanganan yang baik dan tepat terhadap penderita
12. Diagnosa yang dapat diambil dari penyakit tersebut adalah
Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan sumbatan saluran pengeluaran
pada kandung kemih
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (spasme kandung kemih)